1. Perkembangan Islam pada
Masa Modern
Yunita Awaliyah
Tri Agustin
Sharah Zerzia
Nauval Feizar Kelompok 4
Rizki Amalla
Galih Surya Atmaja
Aldina Tri W
2. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan
dapat:
1.Memahami perkembangan Islam pada masa
modern.
2.Menjelaskan perkembangan Islam pada masa
modern.
3.Menyebutkan contoh peristiwa perkembangan
Islam pada masa modern.
3. Pembahasan
A. Perkembangan Ajaran Islam pada Masa
Modern
B. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada
Masa Modern
C. Perkembangan Kebudayaan Islam pada
masa Modern
D. Hikmah Mempelajari Sejarah
5. Perkembangan Ajaran Islam
Masa modern bagi dunia Islam di mulai pada tahun
1800 M yang ditandai dengan adanya kemauan untuk
memperoleh kemajuan dalam berbagai bidang. Juga
muncul tokoh – tokoh pembaharu dan pemikir Islam di
berbagai negara Islam.
Pada awal masa modern ini pada umumnya negara –
negara Islam berada dalam kolonialisme. Baru pada
abad ke-20 M, banyak negara – negara Islam yang
memerdekakan diri, seperti Indonesia (17 Agustus
1945), Pakistan (15 Agustus 1947), dan Mesir (28
Februari 1922).
6. Perkembangan Ajaran Islam
Pada masa modern jumlah penduduk beragama Islam
berkembang di seluruh dunia. Penduduk Muslim terdapat di
benua Asia dan Afrika. Berdasarkan data penduduk tahun
1991 M, negara – negara yang memiliki penduduk Muslim
lebih dari 90% adalah Mauritania, Sahara Barat, Maroko, Al
Jazair, Tunisia, Libia, Mesir, Somalia, Turki, Irak, Yordania,
Aran Saudi, Yaman, Oman, Qatar, Bahrain, Iran, Afganistan,
dan Pakistan.
7. Perkembangan Ajaran Islam
Pada bulan Zulhijjah 1381 H (Mei 1962), didirikan
Rabithah Al–Alam Al–Islami (Liga Dunia Islam) sebuah
organisasi non-pemerintah yang mewakili umat Islam di
seluruh dunia yang berpusat di Mekkah. Lalu didirikan
Dewan Islam Eropa berdasarkan Conference of Islamic
Cultural Center and Organization of Europe di London pada
bulan Mei 1973 untuk terorganisir dan memajukan usaha
dakwah Islamiah di Eropa.
8. Perkembangan Ajaran Islam
Pada masa sebelum dan sesudah masa pembaruan yaitu
tahun 1800 M, umat Islam di berbagai negara telah
melakukan banyak penyimpangan, diantaranya:
1.Masyarakat telah menganggap makam adalah sesuatu
yang keramat dan kemudian mereka menyembahnya.
2.Adanya kelompok Islam yang berpikir bahwa di dunia
hanya sebentar sehingga tidak perlu mencari harta, ilmu, dan
kedudukan yang tinggi.
9. Perkembangan Ajaran Islam
Adanya penyimpangan – penyimpangan yang terjadi,
memunculkan tokoh – tokoh Islam yang berusaha
meluruskan ajaran agama Islam.
1.Muhammad bin Abdul Wahab (1703 M – 1787 M)
Lahir di Nejd (Arab Saudi) tahun 115 H (1703 M), wafat di
Daryah tahun 1201 H (1787 M). Ia telah menerbitkan buku –
buku yang mencapai puluhan judul, salah satunya “Kitab At-
Tauhid”. Gerakan pemurnian yang ia lakukan dinamakan
dengan “Wahabi”.
10. Perkembangan Ajaran Islam
2. Rifa’ah Badawi Rafi’ At-Tahtawi
Lahir di Tahta, tahun 1801 M dan meninggal di Mesir.
Pemikirannya antara lain, agar umat Islam tidak hanya
mementingkan urusan di akhirat , tetapi juga memikirkan
urusan di dunia.
11. Perkembangan Ajaran Islam
3. Jamaluddin Al Afgani
Lahir di Asadabad tahun 1838 M dan wafat di Istandul tahun
1897 M. Pemikirannya antara lain:
• Islam harus kembali kepada ajaran agamanya yang murni
agar dapat menghadapi dunia modern
• Kaum wanita meraih kemajuan dan bekerja sama dengan
kaum pria
• Mengganti kepemimpinan otoraksi dengan demokrasi
• Pan – Islame, yaitu persatuan dan kerjasama seluruh
umat Islam harus diwujudkan.
12. Perkembangan Ajaran Islam
Selain tokoh pembaruan tersebut, masih banyak lagi tokoh
– tokoh lainnya. Seperti, Muhammad Abduh di Mesir (1849 –
1905 M), Muhammad Rasyid Ridla (1865 – 1935 M), Syahid
Ahmad Khan di India (1817 – 1898 M), dan Muhammad Iqbal
di Pakistan (1876 – 1938 M).
14. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Pada masa pembaharuan, ilmu pengetahuan mengalami
kemajuan seperti di negara Turki, India dan Mesir.
Sultan Muhammad II (1785-1839) dari kesultanan Turki
Usmani melakukan berbagai usaha agar umat Islam di
negaranya dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Usaha-usahanya adalah sebagai berikut.
15. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
1. Melakukan modernisasi di bidang pendidikan dan
pengajaran dengan memasukkan kurikulum pengetahuan
umum kepada lembaga – lembaga pendidikan Islam
(Madrasah)
2. Mendirikan lembaga pendidikan “Mektebi Ma’arif” untuk
menyediakan tenaga ahli di bidang administrasi dan
“Mektebi Ulumi Edebiyet” untuk tenaga ahli di bidang
penerjemah.
3. Mendirikan perguruan tinggi di bidang kedokteran,
militer dan teknologi.
16. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Kesultanan Turki dihapuskan pada tanggal 1 November
1932 M dan Turki menjadi negara berbentuk Republik
dengan Presiden pertamanya Mustafa Kemal At-Turk, pendiri
Turki modern (1881-1938). Dengan demikian, kemajuan
Turki semakin meningkat di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi.
17. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Berikut tokoh – tokoh cendikiawan muslim lainnya yang
bermaksud untuk memajukan Islam di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi:
a.Syah Waliyullah (1703-1762)
b.Sayid Ahmad Khan (1817-1898)
c.Sayid Amir Ali (1849-1928)
d.Muhammad Iqbal (1873-1938)
e.Muhammad Ali Jinnah (1876-1948)
f.Abdul Kalam Azad (1888-1956)
18. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Setelah India dan Pakistan merdeka dari Inggris pada
tahun 1947 M, umat Islam terbagi menjadi dua, ada yang
masuk Republik Islam Pakistan dan ada yang tetap di India
kurang lebih 40 juta jiwa. Umat Islam di kedua negara
tersebut terus berusaha meningkatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi agar kualitas hidup mereka menjadi lebih maju.
19. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Pada masa pembaharuan setelah ekspansi Napoleon ke
Mesir, Muhammad Ali, penguasa Mesir mengakui
keterbelakangan mereka dalam urusan dunia dibandingkan
dengan bangsa – bangsa Eropa. Muhammad Ali pun mengirim
mahasiswa untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan
teknologi ke Perancis.
Setelah pulang ke Mesir mereka pun menjadi pengajar di
Universitas Al-Azhar di Mesir. Karena yang belajar di
universitas ini bukan hanya mahasiswa dari Mesir tetapi
mahasiswa dari seluruh negara di dunia, ilmu pengetahuan
ini pun dengan cepat menyebar keseluruh dunia Islam.
22. Perkembangang Budaya Islam bidang
Arsitektur
1. Masjidil Haram
Setelah ditemukannya ladang minyak pada tahun 1933, Saudi
Arabia kini tidak lagi menjadi negara miskin, namun
menjadi salah satu negara kaya. Hal ini secara tidak
langsung berdampak pada perkembangan Islam, salah
satunya Masjidil Haram
Masjidil Haram artinya masjid yang dihormati atau
dimuliakan. Masjid ini berbentuk persegi empat dan
terletak di tengah – tengah kota Mekah, serta merupakan
masjid tertua di dunia.
23. Perkembangang Budaya Islam bidang
Arsitektur
Di tengah Masjid ini terdapat Ka’bah, dan di masjid ini
terdapat Hajar Aswad yang terletak di dinding Ka’bah
24. Perkembangang Budaya Islam bidang
Arsitektur
Sekarang Masjidil Haram sangat luas dan sangat megah.
Masjidil Haram saat ini berlantai empat, dan untuk naik ke
lantai selanjutnya disediakan eskalator
25. Perkembangang Budaya Islam bidang
Arsitektur
2. Masjid Nabawi
Masjid Nabawi adalah sebuah masjid yang megah dan indah
yang sangat luas. Dahulu luasnya ± 2.500 m², sekarang
luasnya menjadi ± 165.000 m². Hal ini membuat makam
Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar bin Khathab yang dahulu
di luar masjid sekarang berada di dalam masjid
Masjid Nabawi bertambah indah dan megah dengan adanya
10 buah menara, 95 buah pintu masjid yang lebar dan
indah, dan kubah yang dapat terbuka dan tertutup.
27. Perkembangang Budaya Islam bidang
Arsitektur
Perkembangan kebudayaan Islam di bidang Arsitektur
juga berkembang di daerah lain. Saat ini Turki memiliki tidak
kurang dari 62.000 masjid dan pembangunan masjid
mencapai 1.500 buah per tahun. Di Iran ketika Dinasti Qatar
berkuasa (1794 – 1925) telah dibangun kota Teheran sebagai
ibukota Iran.
Bangunan arsitektur peninggalan Dinasti Qatar antara lain:
•Istana Niavarand, tempat kediaman Syah Muhammad
Reza Pahlevi
•Pekuburan Behesyti Zahra (bahasa Persia artinya Taman
Zahra, putri Rasulullah
29. Perkembangang Budaya Islam bidang
Sastra
Pada masa pembaharuan telah bermunculan para
sastrawan yang karya – karya sastranya bersifat Islami di
berbagai negara, seperti:
1.Muhammad Iqbal (1877-1938)
Adalah seorang sastrawan dan pemikir besar yang lahir di
Pakistan. Beliau telah mengungkapkan filsafatnya dalam
bentuk puisi dengan menggunakan bahasa Urdu dan Persi.
Dari karya puisinya, yang penting adalah Asrari Khudi, di
samping karya filsafatnya yang berjudul “The Reconstruction
of Religious Thoughs in Islam” (kedua buku ini sudah
diterjemahkan dan diterbitkan dalam Bahsa Indonesia).
Beliau juga telah menulis beberapa prosanya dalam Bahasa
Inggris dan Arab.
30. Perkembangang Budaya Islam bidang
Sastra
2. Mustafa Lutfi Al-Manfaluti (1876-1926)
Seorang sastrawan dan ulama Al-Azhar (Mesir) termasuk
pengarang cerita pendek bergaya semi klasik dan semi
modern.
3. Dr. Muhammad Husain Haekal (1876-1956)
Pengarang Mesir terkenal yang telah menulis Hayatu
Muhammad (Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW, telah
terbit dalam terjemahan Bahasa Indonesia) adalah juga
seorang sastrawan dan dianggap perintis karya sastra
modern setelah novelnya yang berjudul Zainab terbit
tahun 1914. Beliau juga banyak menuls kritik sastra dan
cerita pendek.
31. Perkembangang Budaya Islam bidang
Sastra
4. Jamil Sidqi Az-Zahawi (1863-1936)
Di Irak beliau terkenal sebagai perintis sajak modern dan
seorang penyair tua yang bernada keras dan dikenal
sebagai pembela hak-hak wanita bersama – sama dengan
Ma’ruf Ar-Rasafi (1877-1945).
5. Abdus Salam Al-Ujaili (lahir 1918)
Adalah sastrawan di Suriah yang juga seorang dokter medis,
aktif dalam penulisan novel dan cerita pendek.
32. Perkembangang Budaya Islam bidang
Sastra
Peranan perempuan dalam perkembangan sastra modern
tidak banyak. Dari yang sedikit itu, misalnya Binti Syati’ yang
sebenanrnya bernama Aisyah Abdurrahman. Beliau meraih
gelar doktor dalam sastra klasik, terkenal sebagai sastrawati,
wartawati dan editor harian Al-Ahram Mesir. Selain itu,
beliau banyak menekuni Al-Qur’an, lalu menulis tafsir Al-
Qur’an dari segi sastra.
Sastrawati lainnya seperti Fatwa Taqwan dan Nazek Al-
Malaikah (Palestina) serta Layla Ba’albaki (Lebanon).
34. Perkembangang Budaya Islam bidang
Kaligrafi
Kata kaligrafi berasal dari Bahasa Yunani, kaligrafia atau
kaligraphos. Kallos berarti indah dan grapho berarti tulisan.
Jadi kaligrafi berarti tulisan (aksara) indah yang mempunyai
nilai estetis. Dalam bahasa Arab kaligrafi disebut khatt yang
dalam pengertian sehari – hari berarti tulisan indah yang
memiliki nilai estetis.
Kaligrafi merupakan satu – satunya seni Islam, yang murni
dihasilkan oleh orang Islam. Seni kaligrafi biasa dipakai
sebagai hiasan masjid, penyekat ruang, hiasan dinding
rumah, dan lain – lain. Media yang digunakan pun beragam
yakni dari kertas, kain, kulit, kaca, emas, dan keramik.
35. Perkembangang Budaya Islam bidang
Kaligrafi
Kaligrafi terdiri dari bermacam-macam gaya, antara lain
enam macam gaya yang disebut Al-Aqlam As-Sittah ( The Six
Hands/Styles)
1.Diwani
41. Perkembangang Budaya Islam bidang
Kaligrafi
Perhatian umat Islam Indonesia terhadap seni kaligrafi
cukup bagus. Hal ini ditandai antara lain:
•Diadakannya pameran lukisan kaligrafi bertaraf nasional,
yakni pada acara MTQ Nasional XI di Semarang (1979), pada
Muktamar Pertama Media Massa Islam sedunia di Jakarta
(1980), pada MTQ Nasional XII di Banda Aceh (1981), dan
pada pameran kaligrafi Islam di Balai Budaya Jakarta dalam
rangka menyambut tahun baru Hijriah 1405 (1984).
42. Perkembangang Budaya Islam bidang
Kaligrafi
• Diselenggarakannya Musabaqqah Khat Indah Al-Qur’an
(MKQ) dalam setiap MTQ. MKQ ini mulai diselenggarakan
pada MTQ Nasional XII di Banda Aceh (1981) dan MTQ
Nasional XII di Padang (1983).
44. Hikmah Mempelajari Sejarah
1. Bisa mengetahui tokoh – tokoh pembaharuan Islam.
2. Menambah pengetahuan tentang Islam.
3. Tidak melakukan kesalahan – kesalahan yang dilakukan
umat Islam sebelumnya, seperti menyembah berhala.
4. Agar persatuan dan kesatuan umat Islam tetap terjaga.
5. Mempertahankan kebudayaan – kebudayaan Islam,
seperti kaligrafi.
6. Agar umat Islam bisa maju di segala bidang.
7. Mempertebal iman dan taqwa kepada Allah SWT.