SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
EARTH TESTER
YUDA PUSPITO (1415031131)
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS LAMPUNG
 Definisi Grounding
 Mengapa harus Grounding
 Syarat Grounding
 Hal-hal yang mempengaruhi Grounding
 Hubungan Grounding dengan EARTH
TESTER
 Macam-macam EARTH TESTER
 Komponen-komponen EARTH TESTER
 Langkah melakukan pengukuran Grounding
Rumusan Masalah
APA ITU GROUNDING/PEMBUMIAN?
Grounding atau pembumian adalah
proses yang digunakan untuk
mengamankan alat listrik atau elektronika
dari induksi listrik ketika terjadi konsleting
atau dari sambaran petir.
Berdasarakan PUIL 2000 (Persyaratan
Umum Instalasi Listik 2000), pembumian
dapat didefiniskan sebagai penghubung
suatu titik sirkit listrik atau suatu
penghantar yang bukan bagian dari sirkit
listrik dengan bumi menurut cara tertentu.
MENGAPA HARUS GROUNDING?
Pembumian atau grounding yang kurang baik
berbahaya dan meningkatkan resiko kerusakan
peralatan. Tanpa sistem pentanahan yang
efektif, maka akan dihadapkan pada resiko
sengatan listrik, disamping itu juga
mengakibtkan kesalahan instrumen. Jika arus
gangguan tidak mempunyai jalur ke tanah
melalui sistem pentanahan yang didesain dan
dipelihara dengan baik, arus gangguan akan
mencari jalur yang tidak diinginkan termasuk
tangan manusia.
Sebaliknya, pentanahan yang baik tidak
hanya sekedar keselamatan, tetapi juga
digunakan untuk mencegah kerusakan
peralatan industri. Sistem pentanahan yang
baik akan meningkatkan reliabilitas peralatan
dan mengurangi kemungkinan kerusakan
akibat petir dan arus gangguan.
Lanjutan..
Contoh sederhana dirumah adalah kulkas
(mesin pendingin), kulkas memiliki motor
listrik untuk menggerakkan freon yang
dinamakan compressor. Compressor ini
pada saat hidup bisa saja terjadi kebocoran
arus listrk. Bila grounding kulkas tidak baik,
maka bisa membahayakan orang yang
menyentuhnya.
Lanjutan..
Contoh lain di pabrik adalah mesin-mesin yang
menggunakan motor-motor listik atau
transformator. Biasanya motor-motor tersebut
arus ampere-nya besar-besar, sehingga bila
terjadi kebocoran arus listrik, maka bisa
membahayakan keselamatan operator mesin
tersebut. Sehingga sangatlah penting
pemasangan dari grounding.
Dalam sistem tenaga listrik, sistem tidak lagi
dibiarkan terapung atau sistem delta, tetapi titik
netral sistem itu diketanahkan melalui tahanan
atau reaktansi.
Lanjutan..
SYARAT GROUNDING
 Tahanan grounding ideal adalah mendekati 0
ohm, tetapi dalam kenyataannya tahanan tanah
yang memiliki tahanan 5 ohm masih dikatakan
aman. Tahanan ideal (0 ohm) dapat dicapai
dengan kondisi tanah yang agak lembab. Itulah
mengapa sering banyak dijumpai sistem
pentanahan yang digali sangat dalam, itu
semua untuk mencari kondisi tanah yang baik
dan mencari nilai ohm yang mendekati 0 ohm.
Alat untuk mengukur grounding disebut dengan
EARTH TESTER.
 Peralatan grounding (Earth
Tester)menggunakan baja atau tembaga,
tetapi kebanyakan menggunakan tembaga.
Karena tembaga merupakan konduktor
paling efektif untuk dialiri arus listrik dan
tembaga merupakan jenis konduktor yang
tidak mudah berkarat. Tembaga sangat
cocok sekali disemua kondisi, baik
digunakan ditanah yang kering atau
digunakan tanah yang lembab atau berair.
Lanjutan..
KOMPONEN ELEKTRODA PENTANAHAN
Elektroda pentanahan
umumnya dibuat dengan bahan
yang sangat konduktif (tahanan
rendah) seperti baja atau
tembaga, besar tahanan
elektroda tanah dan
sambungannya umumnya
sangat rendah sehingga arus
mengalir tidak terlambat.
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI TAHANAN
TANAH
 Panjang/kedalaman Elektroda Pentanahan
Semakin dalam peletakkan elektroda pentanahan
akan membuat grounding/pentanahan menjadi lebih
sempurna. Tetapi perlu diingat bahwasannya tanah
memiliki banyak lapisan dan jarang yang sama
(homogen), jadi tahanannya akan sangat berbeda.
Tabel 1 tahanan pentanahan.
 Diameter Elektroda Pentanahan
Menambah diameter elektroda pentanahan
berpengaruh sangat kecil dalam menurunkan
tahanan. Misalnya, bila diameter elektroda
digandakan maka tahanan pentanahan hanya
menurun sebesar 10%.
 Jumlah Elektroda Pentanahan
Penambahan jumlah elektroda yang dihubungkan secara
paralel akan mendapatkan tahanan yang lebih rendah. Agar
penambahan elektroda efektif, jarak batang tambahan
setidaknya harus sama dalamnya dengan batang yang
ditanam. Tanpa pengaturan jarak elektroda pentanahan yang
tepat, bidang pengaruhnya akan berpotongan dan tahanan
tidak akan menurun
 Desain Sistem Pentanahan
Sistem pentanahan yang paling sederhana
adalah satu elektroda. Ada pula sistem
pentanahan kompleks terdiri dari banyak
batang pentanahan yang terhubung, jaringan
bertautan atau kisi-kisi, plat tanah, dan loop
tanah. Sistem-sistem ini dipasang secara
khusus di pembangkit listrik, gedung
perkantoran, dan tempat-tempat menara
seluler. Jaringan kompleks meningkatkan
secara dramatis jumlah kontak dengan tanah
sekitarnya dan menurunkan tahanan tanah.
TABEL 1
Jenis Tanah
Tahanan Jenis
Tanah
Kedalaman Elektroda
3
Ohm
6 Ohm 10 Ohm
Tanah Lembab seperti rawa 30 MOhm 10 m 5 m 3 m
Tanah Pertanian seperti tanah
liat
100 MOhm
33 m 17 m 10 m
Tanah liat berpasir 150 MOhm 50 m 25 m 15 m
Tanah lembab berpasir 300 MOhm 66 m 33 m 20 m
Kerikil lembab 500 MOhm 160 m 80 m 48 m
Tanah kering berpasir 1000 MOhm 330 m 165 m 100 m
Kerikil kering 1000 MOhm 330 m 165 m 100 m
Tanah Berpatu 30000 MOhm 1000
m
500 m 300 m
Batu karang 10^7 MOhm - - -
PERLUNYA PEMILAHARAAN GROUNDING
Masalah-masalah listrik yang sering mati
berkaitan dengan pentanahan yang kurang baik
atau kualitas daya yang rendah. Itulah
sebabnya sangat dianjurkan semua pentanahan
dan sambungan pentanahan harus diperiksa
minimal satu tahun sekali sebagai bagian dari
program pemeliharaan grounding. Selama
periode pemeriksaan, jika terjadi peningkatan
nilai tahanan pentanahan lebih dari 20%, harus
dilakukan pencarian sumber permasalahan dan
dilakukan koreksi dengan mengganti atau
menambah batang pentanahan.
APA ITU EARTH TESTER?
Alat pengukur resistansi grounding atau
pembumian sering disebut dengan EARTH
TESTER atau Ground Tester. Alat ukur earth
tester terbagi menjadi 2 macam yaitu:
 Earth Tester Analog
 Earth Tester Digital
EARTH TESTER ANALOG DAN DIGITAL
Besarnya tahanan tanah sangatlah penting
untuk diketahui sebelum dilakukan
pentanahan dalam sistem pentanahan
instalasi listrik. Untuk mengetahui besar
tahanan tanah pada suatu area digunakan
alat ukur earth tester, baik itu analog maupun
digital. Hasil pengukuran secara analog
sering terjadi kesalahan dalam pembacaan
hasil pengukurannya. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, maka dirancanglah
suatu alat ukur tahanan tanah digital yang
memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai
tahanan yang diukur.
GAMBAR EARTH TESTER ANALOG DAN
DIGITAL
KOMPONEN EARTH TESTER
Perancangan alat ukur earth tester
menggunakan tiga batang elektroda yaitu
elektroda E (Earth), elektroda P (Potensial)
dan elektroda C (Curent). Tujuan
penggunaan tiga batang elektroda adalah
untuk mengetahui sejauh mana tahanan
dapat mengalirkan arus listrik. Dalam alat
ukur tahanan tanah terdapat beberapa
bagian penyusunnya, antara lain rangkaian
osilator, rangkaian tegangan input, rangkaian
arus input,mikrokontroler dan rangkaian
penampil.
CARA MENGUKUR GROUNDING DENGAN
EARTH TESTER
Gambar 1
Gambar 2
Langkah-langkah melakukan grounding
 Periksalah kondisi kabel grounding BC
yang akan diukur. Bila kotor bersihkan
dahulu permukaan kabel tersebut dengan
lap bersih/kertas amplas, agar jepitan
kabel probe dapat menyentuh langsung
bagian permukaan tembaga yang sudah
bersih dan untuk mencegah terjadinya
kesalahan pembacaan alat ukur.
 Periksa kondisi dan perlengkapan
penunjang alat ukur digital earth tester
resistance digital.
 Earth Tester mempunyai tiga kabel
diantaranya adalah kabel merah, kuning dan
hijau.
 Hubungkan kabel ke earth tester dengan
warna yang sudah ditentukan pada alat ukur
dan tancapkan ketanah dengan masing-
masing jarak kurang lebih 5-10 meter dari
pentanahan atau grounding.
 Lakukan pengukuran gounding (tahanan
pentanahan) dengan memutar knob alat ukur
pada posisi 200 ohm atau 2000 ohm
tergantung dari kondisi tanah pada area
setempat yang akan diukur.
 Kemudian tekan tombol push button untuk
mengetahui resistansi grounding dan akan
muncul pada penampil alat ukur earth
tester.
 Selesai, nilai resistansi akan diketahui.
Pilihlah resistansi grounding pada nilai
kurang dari 1 ohm, bila jarum
menunjukkan dibawah angka 1 ohm maka
grounding kisaran nol koma yang
merupakan standard kebumian(grounding
ideal) dan sebaliknya kalau jarum
menunjukkan diatas 1 ohm berarti
pembumian kurang bagus.
Situs jual beli online yang menjual earth tester dengan harga ekonomis dan
murah
http://www.jakartahardware.com/products/kyoritsu-4105a-digital-earth-tester-
6064.aspx#.VtT1KX2LTIU
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkatSimon Patabang
 
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89Al Marson
 
Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasisevirarh
 
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa 9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa Simon Patabang
 
Laporan pengukuran tahanan tanah
Laporan pengukuran tahanan tanahLaporan pengukuran tahanan tanah
Laporan pengukuran tahanan tanahmahfudi55
 
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendahpemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendahtesha saputra
 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrikpprawira11
 
Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk odhimay
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrikderrydwipermata
 

What's hot (20)

JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
 
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
 
Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengahJaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah
 
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
 
Load flow1
Load flow1Load flow1
Load flow1
 
6 wiring diagram
6 wiring diagram6 wiring diagram
6 wiring diagram
 
Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasi
 
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa 9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
 
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
 
Laporan pengukuran tahanan tanah
Laporan pengukuran tahanan tanahLaporan pengukuran tahanan tanah
Laporan pengukuran tahanan tanah
 
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
 
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendahpemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI
 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
 
Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
SISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIKSISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIK
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
 

Viewers also liked

Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
Macam-macam tipe Earth Tester dan SpesifikasinyaRisdawati Hutabarat
 
Proteksi untuk keselamatan
Proteksi untuk keselamatan Proteksi untuk keselamatan
Proteksi untuk keselamatan Rafirda Aini
 
Parry & Associati
Parry & AssociatiParry & Associati
Parry & AssociatiEnza Gioia
 
Slide de his farroupilha
Slide de his  farroupilhaSlide de his  farroupilha
Slide de his farroupilhaFaculdade Nobre
 
Professional Persona Project
Professional Persona ProjectProfessional Persona Project
Professional Persona Projectjohnathonporter
 
La presenza straniera in Italia
La presenza straniera in Italia La presenza straniera in Italia
La presenza straniera in Italia Neodemos
 
Presentation on types of economies
Presentation on types of economiesPresentation on types of economies
Presentation on types of economiesMuhammad Aqib
 
Gulf Island Fabrication INC. Burkenroad Analyst Report
Gulf Island Fabrication INC. Burkenroad Analyst ReportGulf Island Fabrication INC. Burkenroad Analyst Report
Gulf Island Fabrication INC. Burkenroad Analyst ReportEddie Brucculeri
 
Manajemen Kelas X
Manajemen Kelas XManajemen Kelas X
Manajemen Kelas Xernyoctaa
 
Rainplus Siphonic vs Conventional Drainage
Rainplus Siphonic vs Conventional DrainageRainplus Siphonic vs Conventional Drainage
Rainplus Siphonic vs Conventional DrainageJordan Smith
 

Viewers also liked (20)

Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 
3 megger
3 megger3 megger
3 megger
 
Pembumian CB204
Pembumian CB204Pembumian CB204
Pembumian CB204
 
SISTEM PEMBUMIAN
SISTEM PEMBUMIANSISTEM PEMBUMIAN
SISTEM PEMBUMIAN
 
Proteksi untuk keselamatan
Proteksi untuk keselamatan Proteksi untuk keselamatan
Proteksi untuk keselamatan
 
História do canadá 1
História do canadá 1História do canadá 1
História do canadá 1
 
La web 2.0 trabajo practico (1)
La web 2.0 trabajo practico (1)La web 2.0 trabajo practico (1)
La web 2.0 trabajo practico (1)
 
Apa
ApaApa
Apa
 
RESUME OF MD. HABIB AZMI JESAN
RESUME OF MD. HABIB AZMI JESANRESUME OF MD. HABIB AZMI JESAN
RESUME OF MD. HABIB AZMI JESAN
 
Parry & Associati
Parry & AssociatiParry & Associati
Parry & Associati
 
Slide de his farroupilha
Slide de his  farroupilhaSlide de his  farroupilha
Slide de his farroupilha
 
Professional Persona Project
Professional Persona ProjectProfessional Persona Project
Professional Persona Project
 
Apa
ApaApa
Apa
 
Story of JAAGO
Story of JAAGOStory of JAAGO
Story of JAAGO
 
La presenza straniera in Italia
La presenza straniera in Italia La presenza straniera in Italia
La presenza straniera in Italia
 
Presentation on types of economies
Presentation on types of economiesPresentation on types of economies
Presentation on types of economies
 
Gulf Island Fabrication INC. Burkenroad Analyst Report
Gulf Island Fabrication INC. Burkenroad Analyst ReportGulf Island Fabrication INC. Burkenroad Analyst Report
Gulf Island Fabrication INC. Burkenroad Analyst Report
 
Manajemen Kelas X
Manajemen Kelas XManajemen Kelas X
Manajemen Kelas X
 
Rainplus Siphonic vs Conventional Drainage
Rainplus Siphonic vs Conventional DrainageRainplus Siphonic vs Conventional Drainage
Rainplus Siphonic vs Conventional Drainage
 
Monômios
MonômiosMonômios
Monômios
 

Similar to Earth tester

praktikumpentanahan-150504212048-conversion-gate01.pdf
praktikumpentanahan-150504212048-conversion-gate01.pdfpraktikumpentanahan-150504212048-conversion-gate01.pdf
praktikumpentanahan-150504212048-conversion-gate01.pdfAlhafizhFajarAkbar
 
Workshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-6.pdf
Workshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-6.pdfWorkshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-6.pdf
Workshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-6.pdfBaderGeti
 
Brosur Fluke Ground Tester (Alat Ukur Resistansi Pentanahan)
Brosur Fluke Ground Tester (Alat Ukur Resistansi Pentanahan)Brosur Fluke Ground Tester (Alat Ukur Resistansi Pentanahan)
Brosur Fluke Ground Tester (Alat Ukur Resistansi Pentanahan)PT. Siwali Swantika
 
PPT - D.35EBT15.009.1.pptx
PPT - D.35EBT15.009.1.pptxPPT - D.35EBT15.009.1.pptx
PPT - D.35EBT15.009.1.pptxAliceKuhurima1
 
MAKALAH ZUPRIADIN.pptx
MAKALAH ZUPRIADIN.pptxMAKALAH ZUPRIADIN.pptx
MAKALAH ZUPRIADIN.pptxSultanHanud
 
SISTEM PEMBUMIAN dalam hubungan IML Video.pptx
SISTEM PEMBUMIAN dalam hubungan IML Video.pptxSISTEM PEMBUMIAN dalam hubungan IML Video.pptx
SISTEM PEMBUMIAN dalam hubungan IML Video.pptxJeanJerryPratama
 
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rJbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rAzis Nurrochma Wardana
 
Grounding.pptx
Grounding.pptxGrounding.pptx
Grounding.pptxAndikSan
 
Kelompok 8-Pentanahan-1.pptx
Kelompok 8-Pentanahan-1.pptxKelompok 8-Pentanahan-1.pptx
Kelompok 8-Pentanahan-1.pptxAsyerMilala
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - PentanahanLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahanbernadus lokaputra
 
Komponen dan peralatan instalasi listrik
Komponen dan peralatan instalasi listrikKomponen dan peralatan instalasi listrik
Komponen dan peralatan instalasi listrikErdhikapradigma
 

Similar to Earth tester (20)

praktikumpentanahan-150504212048-conversion-gate01.pdf
praktikumpentanahan-150504212048-conversion-gate01.pdfpraktikumpentanahan-150504212048-conversion-gate01.pdf
praktikumpentanahan-150504212048-conversion-gate01.pdf
 
Workshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-6.pdf
Workshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-6.pdfWorkshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-6.pdf
Workshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-6.pdf
 
Brosur Fluke Ground Tester (Alat Ukur Resistansi Pentanahan)
Brosur Fluke Ground Tester (Alat Ukur Resistansi Pentanahan)Brosur Fluke Ground Tester (Alat Ukur Resistansi Pentanahan)
Brosur Fluke Ground Tester (Alat Ukur Resistansi Pentanahan)
 
PPT - D.35EBT15.009.1.pptx
PPT - D.35EBT15.009.1.pptxPPT - D.35EBT15.009.1.pptx
PPT - D.35EBT15.009.1.pptx
 
MAKALAH ZUPRIADIN.pptx
MAKALAH ZUPRIADIN.pptxMAKALAH ZUPRIADIN.pptx
MAKALAH ZUPRIADIN.pptx
 
Earthing
EarthingEarthing
Earthing
 
Earthing
EarthingEarthing
Earthing
 
SISTEM PEMBUMIAN dalam hubungan IML Video.pptx
SISTEM PEMBUMIAN dalam hubungan IML Video.pptxSISTEM PEMBUMIAN dalam hubungan IML Video.pptx
SISTEM PEMBUMIAN dalam hubungan IML Video.pptx
 
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rJbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
 
Grounding.pptx
Grounding.pptxGrounding.pptx
Grounding.pptx
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH
JARINGAN TEGANGAN RENDAH JARINGAN TEGANGAN RENDAH
JARINGAN TEGANGAN RENDAH
 
Kelompok 8-Pentanahan-1.pptx
Kelompok 8-Pentanahan-1.pptxKelompok 8-Pentanahan-1.pptx
Kelompok 8-Pentanahan-1.pptx
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Pentanahan netral
Pentanahan netralPentanahan netral
Pentanahan netral
 
PPT_STTL_KELOMPOK 13.pptx
PPT_STTL_KELOMPOK 13.pptxPPT_STTL_KELOMPOK 13.pptx
PPT_STTL_KELOMPOK 13.pptx
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - PentanahanLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Komponen dan peralatan instalasi listrik
Komponen dan peralatan instalasi listrikKomponen dan peralatan instalasi listrik
Komponen dan peralatan instalasi listrik
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH
JARINGAN TEGANGAN RENDAHJARINGAN TEGANGAN RENDAH
JARINGAN TEGANGAN RENDAH
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 

Recently uploaded

Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databasethinkplusx1
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAgusTriyono78
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataHimpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataDAVIDSTEVENSONSIMBOL
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKFerdinandus9
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxAgusTriyono78
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555zannialzur
 

Recently uploaded (14)

Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian database
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataHimpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
 

Earth tester

  • 1. EARTH TESTER YUDA PUSPITO (1415031131) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS LAMPUNG
  • 2.  Definisi Grounding  Mengapa harus Grounding  Syarat Grounding  Hal-hal yang mempengaruhi Grounding  Hubungan Grounding dengan EARTH TESTER  Macam-macam EARTH TESTER  Komponen-komponen EARTH TESTER  Langkah melakukan pengukuran Grounding Rumusan Masalah
  • 3. APA ITU GROUNDING/PEMBUMIAN? Grounding atau pembumian adalah proses yang digunakan untuk mengamankan alat listrik atau elektronika dari induksi listrik ketika terjadi konsleting atau dari sambaran petir. Berdasarakan PUIL 2000 (Persyaratan Umum Instalasi Listik 2000), pembumian dapat didefiniskan sebagai penghubung suatu titik sirkit listrik atau suatu penghantar yang bukan bagian dari sirkit listrik dengan bumi menurut cara tertentu.
  • 4. MENGAPA HARUS GROUNDING? Pembumian atau grounding yang kurang baik berbahaya dan meningkatkan resiko kerusakan peralatan. Tanpa sistem pentanahan yang efektif, maka akan dihadapkan pada resiko sengatan listrik, disamping itu juga mengakibtkan kesalahan instrumen. Jika arus gangguan tidak mempunyai jalur ke tanah melalui sistem pentanahan yang didesain dan dipelihara dengan baik, arus gangguan akan mencari jalur yang tidak diinginkan termasuk tangan manusia.
  • 5. Sebaliknya, pentanahan yang baik tidak hanya sekedar keselamatan, tetapi juga digunakan untuk mencegah kerusakan peralatan industri. Sistem pentanahan yang baik akan meningkatkan reliabilitas peralatan dan mengurangi kemungkinan kerusakan akibat petir dan arus gangguan. Lanjutan..
  • 6. Contoh sederhana dirumah adalah kulkas (mesin pendingin), kulkas memiliki motor listrik untuk menggerakkan freon yang dinamakan compressor. Compressor ini pada saat hidup bisa saja terjadi kebocoran arus listrk. Bila grounding kulkas tidak baik, maka bisa membahayakan orang yang menyentuhnya. Lanjutan..
  • 7. Contoh lain di pabrik adalah mesin-mesin yang menggunakan motor-motor listik atau transformator. Biasanya motor-motor tersebut arus ampere-nya besar-besar, sehingga bila terjadi kebocoran arus listrik, maka bisa membahayakan keselamatan operator mesin tersebut. Sehingga sangatlah penting pemasangan dari grounding. Dalam sistem tenaga listrik, sistem tidak lagi dibiarkan terapung atau sistem delta, tetapi titik netral sistem itu diketanahkan melalui tahanan atau reaktansi. Lanjutan..
  • 8. SYARAT GROUNDING  Tahanan grounding ideal adalah mendekati 0 ohm, tetapi dalam kenyataannya tahanan tanah yang memiliki tahanan 5 ohm masih dikatakan aman. Tahanan ideal (0 ohm) dapat dicapai dengan kondisi tanah yang agak lembab. Itulah mengapa sering banyak dijumpai sistem pentanahan yang digali sangat dalam, itu semua untuk mencari kondisi tanah yang baik dan mencari nilai ohm yang mendekati 0 ohm. Alat untuk mengukur grounding disebut dengan EARTH TESTER.
  • 9.  Peralatan grounding (Earth Tester)menggunakan baja atau tembaga, tetapi kebanyakan menggunakan tembaga. Karena tembaga merupakan konduktor paling efektif untuk dialiri arus listrik dan tembaga merupakan jenis konduktor yang tidak mudah berkarat. Tembaga sangat cocok sekali disemua kondisi, baik digunakan ditanah yang kering atau digunakan tanah yang lembab atau berair. Lanjutan..
  • 10. KOMPONEN ELEKTRODA PENTANAHAN Elektroda pentanahan umumnya dibuat dengan bahan yang sangat konduktif (tahanan rendah) seperti baja atau tembaga, besar tahanan elektroda tanah dan sambungannya umumnya sangat rendah sehingga arus mengalir tidak terlambat.
  • 11. HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI TAHANAN TANAH  Panjang/kedalaman Elektroda Pentanahan Semakin dalam peletakkan elektroda pentanahan akan membuat grounding/pentanahan menjadi lebih sempurna. Tetapi perlu diingat bahwasannya tanah memiliki banyak lapisan dan jarang yang sama (homogen), jadi tahanannya akan sangat berbeda. Tabel 1 tahanan pentanahan.  Diameter Elektroda Pentanahan Menambah diameter elektroda pentanahan berpengaruh sangat kecil dalam menurunkan tahanan. Misalnya, bila diameter elektroda digandakan maka tahanan pentanahan hanya menurun sebesar 10%.
  • 12.  Jumlah Elektroda Pentanahan Penambahan jumlah elektroda yang dihubungkan secara paralel akan mendapatkan tahanan yang lebih rendah. Agar penambahan elektroda efektif, jarak batang tambahan setidaknya harus sama dalamnya dengan batang yang ditanam. Tanpa pengaturan jarak elektroda pentanahan yang tepat, bidang pengaruhnya akan berpotongan dan tahanan tidak akan menurun
  • 13.  Desain Sistem Pentanahan Sistem pentanahan yang paling sederhana adalah satu elektroda. Ada pula sistem pentanahan kompleks terdiri dari banyak batang pentanahan yang terhubung, jaringan bertautan atau kisi-kisi, plat tanah, dan loop tanah. Sistem-sistem ini dipasang secara khusus di pembangkit listrik, gedung perkantoran, dan tempat-tempat menara seluler. Jaringan kompleks meningkatkan secara dramatis jumlah kontak dengan tanah sekitarnya dan menurunkan tahanan tanah.
  • 14.
  • 15. TABEL 1 Jenis Tanah Tahanan Jenis Tanah Kedalaman Elektroda 3 Ohm 6 Ohm 10 Ohm Tanah Lembab seperti rawa 30 MOhm 10 m 5 m 3 m Tanah Pertanian seperti tanah liat 100 MOhm 33 m 17 m 10 m Tanah liat berpasir 150 MOhm 50 m 25 m 15 m Tanah lembab berpasir 300 MOhm 66 m 33 m 20 m Kerikil lembab 500 MOhm 160 m 80 m 48 m Tanah kering berpasir 1000 MOhm 330 m 165 m 100 m Kerikil kering 1000 MOhm 330 m 165 m 100 m Tanah Berpatu 30000 MOhm 1000 m 500 m 300 m Batu karang 10^7 MOhm - - -
  • 16. PERLUNYA PEMILAHARAAN GROUNDING Masalah-masalah listrik yang sering mati berkaitan dengan pentanahan yang kurang baik atau kualitas daya yang rendah. Itulah sebabnya sangat dianjurkan semua pentanahan dan sambungan pentanahan harus diperiksa minimal satu tahun sekali sebagai bagian dari program pemeliharaan grounding. Selama periode pemeriksaan, jika terjadi peningkatan nilai tahanan pentanahan lebih dari 20%, harus dilakukan pencarian sumber permasalahan dan dilakukan koreksi dengan mengganti atau menambah batang pentanahan.
  • 17. APA ITU EARTH TESTER? Alat pengukur resistansi grounding atau pembumian sering disebut dengan EARTH TESTER atau Ground Tester. Alat ukur earth tester terbagi menjadi 2 macam yaitu:  Earth Tester Analog  Earth Tester Digital
  • 18. EARTH TESTER ANALOG DAN DIGITAL Besarnya tahanan tanah sangatlah penting untuk diketahui sebelum dilakukan pentanahan dalam sistem pentanahan instalasi listrik. Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada suatu area digunakan alat ukur earth tester, baik itu analog maupun digital. Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil pengukurannya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dirancanglah suatu alat ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur.
  • 19. GAMBAR EARTH TESTER ANALOG DAN DIGITAL
  • 20. KOMPONEN EARTH TESTER Perancangan alat ukur earth tester menggunakan tiga batang elektroda yaitu elektroda E (Earth), elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curent). Tujuan penggunaan tiga batang elektroda adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat mengalirkan arus listrik. Dalam alat ukur tahanan tanah terdapat beberapa bagian penyusunnya, antara lain rangkaian osilator, rangkaian tegangan input, rangkaian arus input,mikrokontroler dan rangkaian penampil.
  • 21. CARA MENGUKUR GROUNDING DENGAN EARTH TESTER Gambar 1 Gambar 2
  • 22. Langkah-langkah melakukan grounding  Periksalah kondisi kabel grounding BC yang akan diukur. Bila kotor bersihkan dahulu permukaan kabel tersebut dengan lap bersih/kertas amplas, agar jepitan kabel probe dapat menyentuh langsung bagian permukaan tembaga yang sudah bersih dan untuk mencegah terjadinya kesalahan pembacaan alat ukur.  Periksa kondisi dan perlengkapan penunjang alat ukur digital earth tester resistance digital.
  • 23.  Earth Tester mempunyai tiga kabel diantaranya adalah kabel merah, kuning dan hijau.  Hubungkan kabel ke earth tester dengan warna yang sudah ditentukan pada alat ukur dan tancapkan ketanah dengan masing- masing jarak kurang lebih 5-10 meter dari pentanahan atau grounding.  Lakukan pengukuran gounding (tahanan pentanahan) dengan memutar knob alat ukur pada posisi 200 ohm atau 2000 ohm tergantung dari kondisi tanah pada area setempat yang akan diukur.
  • 24.  Kemudian tekan tombol push button untuk mengetahui resistansi grounding dan akan muncul pada penampil alat ukur earth tester.  Selesai, nilai resistansi akan diketahui. Pilihlah resistansi grounding pada nilai kurang dari 1 ohm, bila jarum menunjukkan dibawah angka 1 ohm maka grounding kisaran nol koma yang merupakan standard kebumian(grounding ideal) dan sebaliknya kalau jarum menunjukkan diatas 1 ohm berarti pembumian kurang bagus.
  • 25. Situs jual beli online yang menjual earth tester dengan harga ekonomis dan murah http://www.jakartahardware.com/products/kyoritsu-4105a-digital-earth-tester- 6064.aspx#.VtT1KX2LTIU