2. Syukur Nikmat 2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .........................................................................................................................................2
BABI 3
PENDAHULUAN ...........................................................................................................................................3
Latar Belakang............................................................................................................................. 3
A. Hadits Tentang Nikmat Allah dan Cara Mensyukurinya.................................................... 4
Teks Hadits Tentang Nikmat Allah................................................................................. 4
Hadits Tentang Cara Mensyukuri Nikmat.......................................................................5
B. Contoh Khutbah Jumat mengenai “Syukur Nikmat”........................................................... 6
Khutbah Pertama:..................................................................................................................... 6
Khutbah Kedua:.......................................................................................................................... 11
BAB III................................................................................................................................................. 13
PENUTUP............................................................................................................................................... 13
A. Pembahasan ......................................................................................................................... 13
B. Kesimpulan ........................................................................................................................... 13
3. Syukur Nikmat 3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia sering melupakan nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Terkadang mereka kufur bahkan mendustakan nikmat yang telah diberikan oleh
Tuhannya. Padahal Rasulullah telah menyeru kepada umatnya untuk mensyukuri
nikmat dan menyembah-Nya. Sebaliknya mereka malah menganggap bahwa rezeki itu
datang dari yang selain Allah. Bahkan yang lebih parah lagi mereka menganggap Allah
itu tidak ada.
Mereka yang kufur nikmat, sebagian besar adalah orang-orang yang tidak tahu
dan tidak mau tahu hikmah bersyukur kepada Allah, tidak tahu cara mensyukuri
nikmat-Nya dan tidak menyadari nikmat apa yang sering dilimpahkan padanya serta
menyia-nyiakan nikmat itu untuk hal-hal yang berbau maksiat.
Sebenarnya dari syukur nikmat banyak sekali manfaat yang akan kita dapatkan.
Diantaranya adalah Allah akan menambah nikmat yang diberikan kepada kita beberapa
kali lipat, kita akan selalu dijauhkan dari sifat iri hati(hasad), sombong dan memiliki
ketenangan hati serta lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Oleh karena itu kami berniat menunjukkan jika banyak sekali hikmah dari syukur
nikmat, kita dapat berfikir lebih cerdas dalam melaksanakannya.
Berdasarkan hal diatas kami ingin mengubah pendapat masyarakat bahwa
syukur nikmat itu tidak hanya dengan mengucap hamdalah akan tetapi dapat kita
lakukan dengan beribadah juga.
4. Syukur Nikmat 4
BAB II
PEMBAHASAN
A.Hadits Tentang Nikmat Allah dan Cara Mensyukurinya
اَقُهللاهريرة ابى عن الطبرانى (رواه ىِنَت ْرَفَك ىِنَتْيِسَناَماَذِاَو ,ىِنَت ْرَكَش ىِنَت ْرَكَذاَم َكَّنِا ,ََمدَا َْنبااَي : َالىَعَت)
“Allah berfirman dalamhadits qudsi-Nya: “wahai anak Adam, bahwa selama engkau
mengingat Aku, berarti engkau mensyukuri Aku, dan apabila engkau melupakan Aku,
berarti engkau telah mendurhakai Aku!”. (H.R Thabrani)
َهللا ِرُكْشَيَال َاسَّنال ِرُكْشَيَال ْنَمَو
“barang siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur
kepada Allah”. (H.R Ahmad dan Baihaqi)
ابى عنالصا كأجر األجر من له الشكر الطاعم : وسلم عليه هللا صلى هللا رسول قال :قال السالم عليه هللا عبد.المحتسب ئم
القانعز المحروم كأجر األجر من له كرّشال والمعطى .الصبر المبتلى كأجر األجر من له الشكر والمعافى
“Dari AbuAbdillaha.s,beliauberkata,“bahwaRasulullahsaw.bersabda,“orangyang
menyantapmakanandenganrasasyukur,maka diadiberi pahala,sepertiorangyang
berpuasamenjagadirinya.Orangyangsehatyangmensyukuri kesehatannya,makadia
diberi pahala,orangyangmenanggungpenderitaan(jasmani)-nyadengansabar.Danorang
yang memberikandenganrasasyukur,makadiamendapatpahalayangsama denganorang
yang menanggungkerugiandari menjagadiri”. (H.RAbuHurairahdan al-Qudha’i)
Teks Hadits Tentang Nikmat Allah
a. TeksHadits
6. Syukur Nikmat 6
memandangorangyang di atas merekasebabdapatmenimbulkanrasakecil hati danrendah
diri dan bahkanbukanmustahil dapatmenimbulkanrasakecewa,menyesaldiri dan
mungkintimbul persangkaanyangburukkepadaAllahswt.bahwaDiatidakmemperhatikan
keadaandirinyaataupilihkasihdalampemberiannikmat.Kaummuslimindibenarkan
melihatorangyanglebihtinggi derajatnya,khususdalammasalahketaatankenjalankan
agama (dalamhal kebaikanyangbernilai agama) ataudalammenuntutilmupengetahuan
khususnyailmupengetahuanyangbernilai agama.[16]
B. Contoh Khutbah Jumat mengenai “Syukur Nikmat”
Khutbah Pertama:
ُهُدَمْحَأ ، َْنيِتِبْخُمال َْني ِرِكاَّذال َءَانَث ُهَناَحْبُس ِهْيَلَع يِنْثُأ َو ، َْني ِرِكاَّشال َدْمَح ِ َّ ِّلِل ُدْمَحْلَا،ِةَمْيِظَعال ِهِلاَضْفَأ ىَلَع ُهَناَحْبُس
اَزِغال ِهِئ َآال َو ِارَثُكال ِهِمَعِن ىَلَع َالَع َو َّلَج ُهُدَمْحَأ ، ِةَمْي ِرَكال ِهِمَعِن ىَلَع َالَع َو َّلَج ُه ُرُكْشَأ َوَال ، ِارَْردِالم ِهِئاَطَع َو ِر
َمَك ىَلاَعَت َو َكَارَبَت َوُه ِهْيَلَع ًءَانَث ي ِصْحُأَّنَأ ُدَهْشَأ َو ، ُهَل َْكي َِرش َال ُهَدْح َو ُهللا َّالِإ َهَلِإ َال ْنَأ ُدَهْشَأ َو ، ِهِسْفَن ىَلَع َىنْثَأ ا
َعَت َو َكَارَبَت ِ َّ ِّلِل َماَق ْنَم ُلَضْفَأ َو َْنيِد ِّح َوُمال ِة َْودُق َو َْني ِرِكاَّشال َماَمِإ ُهُل ْوُس َر َو ُهُدْبَع ًامحمدِرْكُّشالِب ىَلاُات َوَلَصَف ؛ ِرْكِّذال َو
. ِْنيِّدال ِم ْوَي ىَلِإ ٍانَسْحِإِب ْمُهَعِبَّتا ِنَم َو َْنيِعَمْجَأ ِهِباَحْصَأ َو ِهِلآ ىَلَع َو ِهْيَلَع ُهُم َالَس َو ِهللا
َالَع َو َّلَج ِهللا ى َوْقَت َّنِإَف ؛ ِهللا ى َوْقَتِب يِسْفَن َو ْمُكْي ِص ْوُأ : ِهللا َداَبِع ُدْعَب اَّمَأِة َر ِاخآخ َو اَيْنُّدال يِف ُز ْوَفْلا َو ِح َالَفال ُلْيِبَس َيِه
. َْنيِقَّتُمال َنِم ْمُكَّايِإ َو َانَلَعَُْي ْنَأ َالَع َو َّلَج َهللا ُلَأْسَأ َو ،
I’lamu rahimakumullah,
Sesungguhnya keutamaan dan keagungan syukur adalah sesuatu yang tidak diragukan lagi.Syukur
kepada AllahTabaraka wa Ta’ala atas nikmatdan anugerahnya yang terus-menerus adalah sesuatu
yang Dia perintahkan,sebagaimana dijelaskan di dalam Alquran.Dan Allah melarang kita untuk
mengkufuri nikmat-Nya.
Allah Tabaraka wa Ta’ala memuji orang-orang yang bersyukur dan memberikan keistimewaan bagi
mereka.Dia juga menjanjikan balasan yang lebih baik,kenikmatan yang kian bertambah,dan menjaga
nikmat-nikmatyang telah Dia berikan.Banyak ayat-ayat yang memerintahkan agar kita bersyukur.
Mengapa? Karena Allah sayang kepada kita. Dia ingin agar kita mendapatkan kebaikan yang banyak
karena melakukannya.Allah Ta’ala berfirman,
َُوندُبْعَت ُهَّايِإ ْمُتْنُك ْنِإ ِ َّاّلِل َتَمْعِن واُرُكْشا َو
“Dan syukurilah nikmatAllah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.” (QS. An-Nahl: 114).
Firman-Nya yang lain,
ِونُرُفْكَت َال َو يِل واُرُكْشا َو
7. Syukur Nikmat 7
“Bersyukurlah kalian kepada-Ku dan janganlah kalian kufur.” (QS. Al-Baqarah: 152).
Firman-Nya juga,
واُرُكْشا َو ُهُودُبْعا َو َقْز ِّالر ِ َّاّلِل َدْنِع واُغَتْباَفَونُعَجْرُت ِهْيَلِإ ُهَل
“maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya.Hanya
kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan.” (QS. Al-Ankabut: 17).
Allah Ta’ala menggandengkan syukur dengan keimanan dan Allah juga mengabarkan tidak akan
mengadzab hamba-hamba-Nya selama mereka bersyukur dan beriman kepada-Nya.Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman,
ٌديِدَشَل يِباَذَع َّنِإ ْمُتْرَفَك ْنِئَل َو ْمُكَّنَدي ِزَ َأل ْمُتْرَكَش ْنِئَل ْمُكُّبَر َنَّذَأَت ْذِإ َو
Dan (ingatlah juga),tatkala Tuhanmu memaklumkan;“Sesungguhnya jika kamu bersyukur,pasti Kami
akan menambah (nikmat) kepadamu,dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),maka sesungguhnya
azab-Ku sangatpedih”.(QS. Ibrahim:7).
Ibadallah,
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala membagi keadaan manusia menjadi dua golongan:orang
yang bersyukur dan orang yang kufur. Dia membenci segala sesuatu terkaitkekufuran dan mencintai
segala sesuatu terkaitrasa syukur.Tentang keadaan manusia ini,Allah Ta’ala berfirman,
ُهَانْيَدَه اَّنِإاًورُفَك اَّمِإ َو اًرِكَاش اَّمِإ َليِبَّسال
“Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus;ada yang bersyukur dan ada pula yang
kafir.” (QS. Al-Insan: 3).
Dia juga berfirman,
ىَض ْرَي َال َو ْمُكْنَع ٌّيِنَغ َ َّاّلِل َّنِإَف واُرُفْكَت ْنِإْمُكَل ُهَض ْرَي واُرُكْشَت ْنِإ َو َرْفُكْلا ِهِداَبِعِل
“Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai
kekafiran bagi hamba-Nya;dan jika kamu bersyukur,niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu…”
(QS. Az-Zumar: 7).
Firman-Nya yang lain,
ٌديِمَح ٌّيِنَغ َ َّاّلِل َّنِإَف َرَفَك ْنَم َو ِهِسْفَنِل ُرُكْشَي اَمَّنِإَف ْرُكْشَي ْنَم َو
“Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah),maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya
sendiri;dan barangsiapa yang tidak bersyukur,maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji”.(QS. Luqman:12).
Firman-Nya yang lain,
ٌمي ِرَك ٌّيِنَغ يِّبَر َّنِإَف َرَفَك ْنَم َو ِهِسْفَنِل ُرُكْشَي اَمَّنِإَف َرَكَش ْنَم َو
8. Syukur Nikmat 8
“Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri
dan barangsiapa yang ingkar,maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. (QS. An -
Naml:40).
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan bahwa musuh Allah,iblis,memiliki tujuan tertinggi yaitu
menjadikan manusia sebagai hamba yang tidak bersyukur.Hal itu lantaran mereka mengetahui betapa
pentingnya kedudukan syukur dalam Islam.Allah Ta’ala berfirman,
َأ ُد َُِت َال َو ْمِهِلِئاَمَش ْنَع َو ْمِهِناَمْيَأ ْنَع َو ْمِهِفْلَخ ْنِم َو ْمِهيِدْيَأ ِْنيَب ْنِم ْمُهَّنَيِت َخآ َّمُثَين ِرِكَاش ْمُهَرَثْك
“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka,dari kanan dan dari kiri
mereka.Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS. Al-A’rah: 17).
Dan Allah juga mengabarkan bahwa sedikitsekali hamba-hamba-Nya yang bersyukur:
ورُكَّشال َيِداَبِع ْنِم ٌليِلَق َو
“Dan sedikitsekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur (berterima kasih).” (QS. Saba’:13).
Allah Ta’ala juga berfirman,
َونُرُكْشَي َال ِاسَّنال َرَثْكَأ َّنِكَل َو
“Akan tetapi kebanyak manusia tidak bersyukur.” (QS. Yusuf: 38).
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan kepada kita bahwa tujuan pokok diciptakan berbagai keberagaman
yang ada sebagai anugerah dari-Nya agar kita menjadi orang-orang yang bersyukur.Dia berfirman,
ُ َّاّلِل َو ﴿َدِئْفَ ْاأل َو َارَصْبَ ْاأل َو َعْمَّسال ُمُكَل َلَعَج َو اًئْيَش َونُمَلْعَت َال ْمُكِتاَهَّمُأ ِونُطُب ْنِم ْمُكَجَرْخَأَونُرُكْشَت ْمُكَّلَعَل َة
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perutibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun,dan Dia memberi
kamu pendengaran,penglihatan dan hati,agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl: 78).
Dia juga berfirman,
ُرُكْشَت ْمُكَّلَعَل َو ِهِلْضَف ْنِم واُغَتْبَتِل َو ِهيِف واُنُكْسَتِل َارَهَّنال َو َلْيَّلال ُمُكَل َلَعَج ِهِتَمْحَر ْنِم َوَون
“Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang,supaya kamu beristirahatpada malam itu dan
supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.”
(QS. Al-Qashas:73).
Firman-Nya yang lain,
ْحَبْلا َرَّخَس يِذَّلا َوُه َوِل َو ِهيِف َر ِاخ َوَم َكْلُفْلا ىَرَت َو اَهَنوُسَبْلَت ًةَيْل ِح ُهْنِم واُج ِرْخَتْسَت َو ًّاي ِرَط اًمْحَل ُهْنِم واُلُكْأَتِل َرِهِلْضَف ْنِم واُغَتْبَت
َونُرُكْشَت ْمُكَّلَعَل َو
“Dan Dialah,Allah yang menundukkan lautan (untukmu),agar kamu dapatmemakan daripadanya daging yang
segar (ikan),dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai;dan kamu melihatbahtera
berlayar padanya,dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya,dan supaya kamu bersyukur.” (QS.
An-Nahl: 14).
9. Syukur Nikmat 9
Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang serupa dengan ayat-ayat di atas.
Ibadallah,
Syukur adalah jalan hidupnya para nabi,orang-orang istimewa dari kalangan orang-orang yang dekatdengan-
Nya. Allah Ta’ala telah memuji Nuh,Rasul pertama yang Dia utus,dengan firman-Nya,
اًورُكَش ًادْبَع َانَك ُهَّنِإ ٍوحُن َعَم َانْلَمَح ْنَم َةَّي ِّرُذ
“(yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh.Sesungguhnya dia adalah hamba
(Allah) yang banyak bersyukur.” (QS. Al-Isra: 3).
Allah sebut“anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh” karena seluruh para Nabi adalah
keturunan Nabi Nuh.Nabi Nuh adalah bapak manusia yang kedua,setelah Nabi Adam.Karena saatterjadi banjir
di zaman Nabi Nuh, tidak tersisa keturunan manusia manapun keculi dari keturunan Nabi Nuh.Sebagaimana
firman Allah Ta’ala,
يِقاَبْلا ُمُه ُهَتَّي ِّرُذ َانْلَعَج َو
“Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan.” (QS. Ash-Shaffat: 77).
Dan Allah memerintahkan anak keturunannya untuk meneladani bapak mereka.Karena ia adalah seorang
hamba yang bersyukur.
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memuji kekasih-Nya Ibrahim sebagai hamba yang bersyukur atas nikmat-Nya:
( َينِك ِرْشُمْلا َنِم ُكَي ْمَل َو اًفيِنَح ِ َّ ِّلِل اًتِناَق ًةَّمُأ َانَك َميِهاَْربِإ َّنِإ120اًرِكَاش )ٍيمِقَتْسُم ٍاطَر ِص ىَلِإ ُهاَدَه َو ُهاَبَتْجا ِهِمُعْنَ ِأل
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapatdijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif.
Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan),(lagi) yang mensyukuri
nikmat-nikmatAllah.Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.” (QS. An-Nahl: 120-
121).
Allah menjadikannya sebagai teladan profil dalam kebaikan,sebagai seorang hamba yang senantiasa menaati
kepada Allah, dan seorang yang hanif,yaitu mentauhidkan Allah dan mengkufuri selain-Nya.Dan Allah tutup
ayat ini dengan sifatbeliau sebagai seorang yang bersyukur.Allah menjadikan syukur sebagai puncaknya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memerintahkan Nabi Musa ‘alaihissalam untuk bersyukur atas kenikmatan
nubuwah,risalah,dan diberi kesempatan berdialog dengan Allah.Allah Ta’ala berfirman,
َين ِرِكاَّشال َنِم ْنُك َو َكُتْيَتآ اَم ْذُخَف يِم َالَكِب َو يِت َاالَس ِرِب ِاسَّنال ىَلَع َكُتْيَفَطْصا يِّنِإ ىَسوُم اَي
Allah berfirman:“Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dan manusia yang lain (di masamu)
untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku,sebab itu berpegang teguhlah kepada apa
yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”.(QS. Al-A’ra: 144).
Masih banyak ayat lain yang menjelaskan bahwa syukur adalah jalan hidup para nabi ‘alaihimussalam.
Adapun syukur yang dipraktikkan oleh penghulu anak Adam dan penutup para nabi,Muhammad bin
Abdullah‘alaihi afdhalu ash-shalatu wa azka at-taslim,adalah sesuatu yang luas.Ia adalah hamba Allah yang
mengetahui hal ini,paling takutkepada Allah, dan paling bersyukur kepada-Nya.Dari Mughirah bin
Syu’bah radhiallahu ‘anhu,ia berkata,
10. Syukur Nikmat 10
َلَع ُ َّاّلِل ىَّلَص ُّيِبَّنال َماَقَق ، َرَّخَأَت اَم َو َكِبْنَذ ْنِم َمَّدَقَت اَم َكَل ُ َّاّلِل َرَفَغ ُهَل َليِقَف ُهاَمَدَق ْتَمَّر َوَت ىَّتَح َمَّلَس َو ِهْيًادْبَع ُونُكَأ َالَفَأ : َلا
اًورُكَش
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri shalathingga kaki beliau pecah.Lalu dikatakan,‘Allah telah
mengampuni kesalahan Anda yang telah lalu dan yang akan datang’.Beliau menjawab,‘Tidakkah pantas aku
menjadi hamba yang bersyukur’.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َانَأ ِ َّاّلِلِب ْمُكَمَلْعَأ َو ْمُكاَقْتَأ َّنِإ
“Sesungguhnya aku adalah orang yang paling bertakwa dan paling mengenal Allah.” (HR. Bukhari).
Semoga shalawatdan salam semoga tercurah kepada beliau.
Ibadallah,
Hakikatsyukur adalah mengakui nikmatyang diberikan oleh pemberi nikmat,pengakuan berupa ketundukan,
merendahkan diri,dan mencintainya.Barangsiapa yang tidak mengetahui kenikmatan adalah sebuah
kenikmatan,maka dia tidaklah dikatakan bersyukur.Dan orang yang mengetahui kenikmatan tapi ia tidak
mengetahui sang pemberi nikmat,ia juga tidak dikatakan sebagai orang yang bersyukur.Demikian juga orang
yang mengetahui kenikmatan,lalu ia mengetahui pula sang pemberi nikmat,namun ia membantahnya dengan
melakukan kemungkaran,maka orang ini telah mengkufuri nikmattersebut.Sama halnya dengan orang yang
mengetahui kenikmatan dan yang memberikan nikmat,ia mengakui keduanya,tidak membantahnya,akan tetapi
tidak mencintai sang pemberi dan patuh padanya,orang ini juga tidak bisa dikatakan sebagai orang yang
bersyukur.Orang yang bersyukur adalah mereka yang mengenal kenikmatan dan yang memberinya,tunduk
patuh, ridha,mencintainya,dan menggunakan kenikmatan tersebutpada sesuatu yang dicintai serta untuk
menaati sang pemberi nikmat.Inilah orang yang bersyukur.
Dengan demikian syukur itu terdiri dari 5 prinsip:(1) Ketundukan orang yang bersyukur kepada yang member,
(2) mencintai sang pemberi,(3) mengakui nikmatnya,(4) memuji sang pemberi atas nikmattersebut,dan (5)
tidak menggunakan kenikmatan tersebutpada sesuatu yang dibenci oleh yang memberi. Inilah lima komponen
asas syukur.Apabila salah satu dari lima hal ini hilang,maka rusaklah bangunan syukur tersebut.
Rasa syukur dan lima unsurnya ini terdapatdi hati dan amalan anggota badan.Hati yang tunduk dan tenang
dalam mencintainya.Lisan yang mengakuinya dengan mengucapkan pujian.Dan anggota badan merealisasikan
ketaatan kepadanya.
Ibnu Abi Dunya rahimahullah meriwayatkan dalam kitabnya asy-Syukru bahwa ada seorang laki-laki yang
berkata kepada Abu Hazim Salamah bin Dinar,“Bagaimana bentuk syukur dari kedua mata wahai Abu Hazim”?
Salamah bin Dinar menjawab,“Apabila dengan keduanya engkau melihatyang baik, engkau ceritakan kebaikan
itu. Dan apabila dengan keduanya engkau melihatyang jelek,maka engkau rahasiakan kejelakan tersebut.
Orang itu bertanya lagi,“Bagaimana syukurnya kedua telinga”? Dijawab,“Jika dengan keduanya engkau
mendengarkan yang baik-baik,maka engkau terima.Jika dengan keduanya engkau mendengar kejelekan
(maksiat),maka engkau tolak”.
Ia bertanya lagi, “Bagaimana syukurnya kedua tangan”? Salamah bin Dinar menjawab,“Jangan engkau gunakan
keduanya untuk sesuatu yang bukan menjadi tujuan ia diberikan dan jangan engkau menolak hak Allah pada
keduanya”.
11. Syukur Nikmat 11
Ia bertanya lagi, “Bagaimana bersyukurnya perut”? Dijawab,“Engkau jadikan bagian bawahnya makanan dan
bagian atasnya ilmu”.Ia kembali bertanya,“Bagaimana bersyukurnya kemaluan”? Salamah bin Dinar
menjawabnya dengan firman Allah ‘Azza wa Jalla,
( َونُظِفاَح ْمِه ِوجُرُفِل ْمُه َينِذَّلا َو5َم اَم ْوَأ ْمِه ِاج َوْزَأ ىَلَع َّالِإ )( َينِومُلَم ُْريَغ ْمُهَّنِإَف ْمُهُناَمْيَأ ْتَكَل6َكِئَلوُأَف َكِلَذ َءاَر َو َىغَتْبا ِنَمَف )
َُونداَعْلا ُمُه
“dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka
miliki;maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.Barangsiapa mencari yang di balik itu maka
mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Mukminun:5-7).
Adapun orang yang bersyukur dengan lisannya namun tidak dengan seluruh anggota badannya,ia bagaikan
seorang yang memiliki kain.Ia gunakan ujung kain itu, akan tetapi ia tidak memakainya.Kain itu tidak
bermanfaatbaginya di saatpanas maupun dingin,saathujan dan bersalju.
Ibdallah,
Sesungguhnya bersyukur kepada Allah itu wajib bagi setiap muslim dan mukmin.Dan hal ini menjadi sebab
langgengnya kenikmatan.Sebaliknya saatrasa syukur itu tidak ada, maka kenikmatan pun akan hilang.
Syukur adalah pengikatkenikmatan dan pemburunya tatkala ia masih belum didapat.Mengkufurinya adalah
sebab hilangnya kenikmatan itu.Orang-orang shaleh menyebutsyukur adalah penjaga karena ia menjaga
kenikmatan yang sudah ada.Mereka juga menamainya dengan pembawa karena lantaran syukur kenikmatan
yang belum datang pun akan terbawa. Kenikmatan itu apabila disyukuri,maka ia akan tetap, dan apabila dikufuri
ia akan berlari.
Semoga Allah Jalla wa ‘Ala menganugerahkan saya dan Anda sekalian sifatsyukur dan melindungi kita dari
tabiat kufur terhadap kenikmatan.Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan permintaan.
اَذَه ُل ْوُقَأَّنِإ ْمُكَل ْرِفْغَي ُه ْوُرِفْغَتْساَف ٍبْنَذ ِّلُك ْنِم َْنيِمِلْسُمال ِرِئاَسِل َو ْمُكَل َو يِل َهللا ُرِفْغَتْسَأ َو ِل ْوَقال.ُمْي ِحَالر ُر ْوُفَغال َوُه ُه
Khutbah Kedua:
َِاننِتْمِاال َو ِد ْوُُال َو ِلْضَفال ِعِسا َو ِانَسْحِاإل ِْميِظَع ِ َّ ِّلِل ُدْمَحْلَاُهُدْبَع ًامحمد َّنَأ ُدَهْشَأ َو , ُهَل َْكي َِرش َال ُهَدْح َو ُهللا َّالِإ َهَلِإ َال ْنَأ ُدَهْشَأ َو ,
. ِهِنا َوْعَأ َو ِهِباَحْصَأ َو ِهِلآ ىَلَع َو ِهْيَلَع ُهللا ىَّلَص ؛ ِهِناِوْض ِر ىَلِإ َيِعَّادلَا ُهُل ْوُس َر َو
َهللا ا ْوُقَّتِا ِهللا َداَبِع ُدْعَب اَّمَأىَلاَعَت
Ibadallah,
Ketahuilah bahwa syukur memiliki tiga rukun yang penting.Seseorang hamba tidak akan disebutsebagai orang
yang bersyukur kecuali dengan adanya ketiga hal ini:
Pertama:mengakui dengan hati atas kenikmatan yang Allah berikan.Dan m eyakini bahwa nikmattersebut
adalah wasilah untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Kedua:mengucapkan dengan lisan.Orang yang mendapatkan kenikmatan ia harus memuji Allah,bersyukur
kepada-Nya dengan lisannya,dan tidak boleh menisbatkan kenikmatan itu kepada selain Allah,sehingga tidak
termasuk seperti orang yang Allah firmankan,
اَهَنوُرِكْنُي َّمُث ِ َّاّلِل َتَمْعِن َونُف ِرْعَي
“Mereka mengetahui nikmatAllah, kemudian mereka mengingkarinya…” (QS. An-Nahl: 83).
13. Syukur Nikmat 13
BAB III
PENUTUP
A. Pembahasan
Dalamsurah dan hadits diatas dijelaskan bahwa manusia harus mensyukuri
nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Hal itu dapat diwujudkan dengan mengucapkan
hamdalah “Alhamdulillah”kemudian lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Kita tidak boleh menyia-nyiakan nikmat kesehatan dan waktu luang. Nikmat
kesehatan harus kita gunakan untuk melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar. Waktu
luang juga harus digunakan dengan sebaik-baiknya. Terutama bagi seorang pelajar,
akan lebih baik menggunakan waktu luang untuk belajar, mengikuti kegiatan peduli
sosial dan lain sebagainya.
Apabila Allah telah melimpahkan nikmat dan rahmat-Nya kepada kita, kita tidak
boleh ingkar terhadap-Nya apalagi menyekutukannya dengan yang lain. Jika kita terus
menerus mensyukuri nikmat Allah maka Allah juga akan menambah nikmat-Nya. Dan
apabila kita kufur atau ingkar terhadap nikmat-Nya maka Ia juga akan menimpakan
azab yang sangat pedih untuk kita.
B. Kesimpulan
Dalamayat dan hadits diatas kita diperingatkan bahwa manusia harus bersikap
syukur terhadap nikmat Allah yang dianugerahkan kepadanya. Nikmat seperti
kesehatan dan waktu luang itu tidak akan bisa untuk diulang kembali dan dengan hal
itu kita harus mensyukuri nikmat itu serta memanfaatkan semua itu dengan sebaik-
baiknya.