SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
MAKALH
 PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK




UNIVERSITAS DARWAN ALI SAMPI

          (UNDA)
   Tahun akademik 2011/2012




              1
NAMA KELOMPOK (7)


1. Victor Nurdin             (      )
2. M.Nuryahya                (      )
3. Pajrianur                 (      )
4. Siswanto                  (      )
5. Santo                     (      )
6. Dedy Rahmad Mulyono       (      )
7. Surianus                  (      )




                         2
DAFTAR ISI


Nama Kelompok…………………………………………………………………………………………………….i

Daftar isi……………………………………………………………………………………………….………………ii

Pengolahan Data Elektronik………………………………………………………………………………….1

  A. Abstraksi system komputer………………………………………………………………………..1
  B. Digital logic…………………………………………………………………………………………………1
  C. Control (microcontroler) ……………………………………………………………………………2
  D. Arsitektur komputer…………………………………………………………………………………..2
  E. Representasi data……………………………………………………………………………………….3
  F. System bilangan biner atau system bilangan basis dua……………………………….4
  G. Octal atau system bilangan basis 8……………………………………………………………..5
  H. Heksadesimal atau system bilanagn basis 16……………………………………………..6
  I. Konversi dari heksadisimalke desimal………………………………………………………..7
  J. Konversi dari desimal ke heksadesimal………………………………………………………7




                                  3
PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK


   A. Abstraksi Sistem Komputer
Dalam ilmu komputer , abstraksi adalah proses dimana data yang dan program didefinisikan
dengan representasi bergambar mirip dengan arti sebagai berakar pada dunia yang lebih
kompleks dari kehidupan manusia dan bahasa dengan kebutuhan mereka yang lebih tinggi
summarization dan kategorisasi ( semantik ), sementara bersembunyi dengan implementasi
rincian. Abstraksi mencoba untuk mengurangi dan faktor luar detail sehingga pemrogram dapat
fokus pada beberapa konsep pada suatu waktu. Sebuah sistem dapat memiliki beberapa lapisan
abstraksi yang dimana arti yang berbeda dan jumlah detail yang terkena programmer. Sebagai
contoh, tingkat rendah lapisan abstraksi mengekspos rincian dari perangkat keras di mana
program ini dijalankan , sementara tinggi tingkat lapisan berurusan dengan logika bisnis
program.

Level 6 - User( executeable programs )
Level 5 - High Level Language ( C++, java, pascal )
Level 4 - Assembly Language ( asslembler code )
Level 3 – System Software ( OS, library code )
Level 2 – Machine ( Introduction set architecture )
Level 1 – Control ( microcode or hardwire )
Level 0 – Digital logic ( circuits, gate )


   B. Digital Logic

gerbang logika adalah perangkat ideal atau fisik menerapkan fungsi Boolean , yaitu, ia
melakukan operasi logis pada satu atau lebih input logika dan menghasilkan output logika
tunggal. Tergantung pada konteksnya, istilah ini mungkin merujuk pada suatu gerbang logika
yang ideal, salah satu yang memiliki nol misalnya waktu naik dan tidak terbatas kipas luar , atau
mungkin merujuk ke perangkat non-ideal fisik
Pada level terrendah komputer tersusun atas perangkat sirkuit dan gerbang – gerbang (gate)
Instruksi yang diberikan berupa sinyal listrik digambarkan dengan bilangan numerik biner 0 dan 1
Contoh gerbang logic : AND, OR, NOT, XOR



   C. Control ( microcontroler )


                                                   4
Perangkat untuk mengendalikan operasi komputer yang berupa set instruksi yang menyatu
dengan perangkat keras komputer
Sudah dilengkapi dengan memori baik RAM maupun ROM
Sebagai sarana untuk I/O secara paralel maupun seri
Dilengkapi dengan register ( program counter ) yang berfungsi untuk mengatur fetch cycle
Fetch cycle proses pengambilan instruksi dari memori program oleh CPU
Sebuah mikrokontroler (kadang-kadang disingkat μC, UC atau MCU) adalah komputer kecil di
satu sirkuit terpadu yang mengandung inti prosesor, memori, dan diprogram input / output
peripheral. Memori program dalam bentuk NOR Flash atau OTP ROM juga sering dimasukkan
pada chip, serta sejumlah kecil biasanya RAM . Microcontrollers dirancang untuk aplikasi
embedded, kontras dengan mikroprosesor yang digunakan dalam komputer pribadi atau
aplikasi tujuan umum.



   D. Arsitektur Komputer

arsitektur komputer adalah seni praktis memilih dan interkoneksi perangkat keras komponen
untuk menciptakan komputer yang memenuhi fungsional, kinerja dan tujuan biaya dan
pemodelan formal sistem tersebut.

Komputer nomina atau organisasi arsitektur komputer digital adalah sebuah cetak biru ,
deskripsi persyaratan dan desain dasar untuk berbagai bagian dari sebuah komputer. Hal ini
biasanya paling khawatir dengan bagaimana central processing unit (CPU) bertindak dan
bagaimana ia mengakses memori komputer . Beberapa saat ini (2011) arsitektur komputer modis
termasuk komputasi cluster dan Non-Uniform Memory Access .

Seni arsitektur komputer memiliki tiga subkategori utama: [1]

       Set instruksi arsitektur , atau ISA. ISA adalah kode bahwa prosesor sentral membaca dan
       bertindak atas. Ini adalah bahasa mesin (atau bahasa assembly ), termasuk set instruksi ,
       ukuran word , mode alamat memori , register prosesor , dan alamat dan format data.

       Mikroarsitektur , juga dikenal sebagai organisasi Komputer menggambarkan jalur data,
       elemen data pengolahan dan elemen penyimpanan data, dan menjelaskan bagaimana
       mereka harus menerapkan ISA. [2] Ukuran komputer Cache misalnya, adalah masalah
       organisasi yang umumnya tidak ada lakukan dengan ISA.

       Desain Sistem mencakup semua komponen perangkat keras lainnya dalam sebuah sistem
       komputasi. Ini termasuk:

   E. Representasi Data

                                                5
Sistem bilangan desimal/persepuluhan adalah sistem bilangan yang menggunakan 10 macam
angka dari 0,1, sampai 9. Setelah angka 9, angka berikutnya adalah 1 0, 1 1, dan seterusnya
(posisi di angka 9 diganti dengan angka 0, 1, 2, .. 9 lagi, tetapi angka di depannya dinaikkan
menjadi 1). Sistem bilangan desimal sering dikenal sebagai sistem bilangan berbasis 10, karena
tiap angka desimal menggunakan basis (radix) 10, seperti yang terlihat dalam contoh berikut:

angka desimal 123 = 1*102 + 2*101 + 3*100

Berikut adalah tabel yang menampilkan sistem angka desimal (basis 10), sistem bilangan biner
(basis 2), sistem bilangan/ angka oktal (basis 8), dan sistem angka heksadesimal (basis 16) yang
merupakan dasar pengetahuan untuk mempelajari komputer digital. Bilangan oktal dibentuk dari
bilangan biner-nya dengan mengelompokkan tiap 3 bit dari ujung kanan (LSB). Sementara
bilangan heksadesimal juga dapat dibentuk dengan mudah dari angka biner-nya dengan
mengelompokkan tiap 4 bit dari ujung kanan.


Desimal   Biner (8 bit)   Oktal   Heksadesimal
0         0000 0000       000     00
1         0000 0001       001     01
2         0000 0010       002     02
3         0000 0011       003     03
4         0000 0100       004     04
5         0000 0101       005     05
6         0000 0110       006     06
7         0000 0111       007     07
8         0000 1000       010     08
9         0000 1001       011     09
10        0000 1010       012     0A
11        0000 1011       013     0B
12        0000 1100       014     0C
13        0000 1101       015     0D
14        0000 1110       016     0E
15        0000 1111       017     0F
16        0001 0000       020     10




   F. Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua

                                                 6
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka
dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh
Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua
sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem
bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary
Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita.
Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII,
American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1
Byte.

20=1

21=2

22=4

23=8

24=16

25=32

26=64

dst




                                                7
G. Oktal atau sistem bilangan basis 8

Oktal atau sistem bilangan basis 8 adalah sebuah sistem bilangan berbasis delapan. Simbol
yang digunakan pada sistem ini adalah 0,1,2,3,4,5,6,7. Konversi Sistem Bilangan Oktal berasal
dari Sistem bilangan biner yang dikelompokkan tiap tiga bit biner dari ujung paling kanan (LSB
atau Least Significant Bit).

Biner           Oktal
000 000         00
000 001         01
000 010         02
000 011         03
000 100         04
000 101         05
000 110         06
000 111         07
001 000         10
001 001         11
001 010         12
001 011         13
001 100         14
001 101         15
001 110         16
001 111         17




                                               8
H. Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16

Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 adalah sebuah sistem bilangan yang menggunakan
16 simbol. Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol yang digunakan dari sistem ini
adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan huruf A
hingga F. Nilai desimal yang setara dengan setiap simbol tersebut diperlihatkan pada tabel
berikut:

 0hex = 0dec = 0oct             0   0   0   0
 1hex = 1dec = 1oct             0   0   0   1
 2hex = 2dec = 2oct             0   0   1   0
 3hex = 3dec = 3oct             0   0   1   1
 4hex   =   4dec    =   4oct    0   1   0   0
 5hex   =   5dec    =   5oct    0   1   0   1
 6hex   =   6dec    =   6oct    0   1   1   0
 7hex   =   7dec    =   7oct    0   1   1   1
 8hex   =    8dec   =   10oct   1   0   0   0
 9hex   =    9dec   =   11oct   1   0   0   1
 Ahex   =   10dec   =   12oct   1   0   1   0
 Bhex   =   11dec   =   13oct   1   0   1   1
 Chex   =   12dec   =   14oct   1   1   0   0
 Dhex   =   13dec   =   15oct   1   1   0   1
 Ehex   =   14dec   =   16oct   1   1   1   0
 Fhex   =   15dec   =   17oct   1   1   1   1




   I. Konversi dari heksadesimal ke desimal


                                                9
Untuk mengkonversinya ke dalam bilangan desimal, dapat menggunakan formula berikut:Dari
bilangan heksadesimal H yang merupakan untai digit hnhn − 1...h2h1h0, jika dikonversikan menjadi
bilangan desimal D, maka:




Sebagai contoh, bilangan heksa 10E yang akan dikonversi ke dalam bilangan desimal:Digit-digit
10E dapat dipisahkan dan mengganti bilangan A sampai F (jika terdapat) menjadi bilangan
desimal padanannya. Pada contoh ini, 10E diubah menjadi barisan: 1,0,14 (E = 14 dalam basis
10)

Mengalikan dari tiap digit terhadap nilai tempatnya.


= 256 + 0 + 14
= 270

Dengan demikian, bilangan 10E heksadesimal sama dengan bilangan desimal 270.




   J. Konversi dari desimal ke heksadesimal
Sedangkan untuk mengkonversi sistem desimal ke heksadesimal caranya sebagai berikut (kita
gunakan contoh sebelumnya, yaitu angka desimal 270):

 270 dibagi 16 hasil:             16     sisa 14       ( = E )
  16 dibagi 16 hasil:              1     sisa 0        ( = 0 )
   1 dibagi 16 hasil:              0     sisa 1        ( = 1 )

Dari perhitungan di atas, nilai sisa yang diperoleh (jika ditulis dari bawah ke atas) akan
menghasilkan : 10E yang merupakan hasil konversi dari bilangan desimal ke heksadesimal itu.




                                               10

More Related Content

What's hot

Presentasi modul 6
Presentasi modul 6Presentasi modul 6
Presentasi modul 6mharianto
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1personal
 
SISTEM BILANGAN DAN KODE DATA
SISTEM BILANGAN DAN KODE DATASISTEM BILANGAN DAN KODE DATA
SISTEM BILANGAN DAN KODE DATAEDIS BLOG
 
Teknik komputer jaringan(algoritma)
Teknik komputer jaringan(algoritma)Teknik komputer jaringan(algoritma)
Teknik komputer jaringan(algoritma)Eddy_TKJ
 
Algoritma copy
Algoritma   copyAlgoritma   copy
Algoritma copyEddy_TKJ
 
Gerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasiGerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasiMoh Ali Fauzi
 
Sistem komputer
Sistem komputerSistem komputer
Sistem komputermuh Fathir
 
Soal x mm dan tkj sistem komputer pas1 2021
Soal x mm dan tkj sistem komputer pas1 2021Soal x mm dan tkj sistem komputer pas1 2021
Soal x mm dan tkj sistem komputer pas1 2021maslikhome
 
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...Muhammad Fadlan Ariska
 
Modul teknik-digital
Modul teknik-digitalModul teknik-digital
Modul teknik-digitalecko gmc
 
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)personal
 
Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalQiyad N
 
TEOREMA DE MORGAN DAN RANGKAIAN EXCLUSIVE OR
TEOREMA DE MORGAN DAN RANGKAIAN EXCLUSIVE ORTEOREMA DE MORGAN DAN RANGKAIAN EXCLUSIVE OR
TEOREMA DE MORGAN DAN RANGKAIAN EXCLUSIVE ORDaya Prisandi
 

What's hot (18)

Presentasi modul 6
Presentasi modul 6Presentasi modul 6
Presentasi modul 6
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1
 
P5-6
P5-6P5-6
P5-6
 
SISTEM BILANGAN DAN KODE DATA
SISTEM BILANGAN DAN KODE DATASISTEM BILANGAN DAN KODE DATA
SISTEM BILANGAN DAN KODE DATA
 
Teknik komputer jaringan(algoritma)
Teknik komputer jaringan(algoritma)Teknik komputer jaringan(algoritma)
Teknik komputer jaringan(algoritma)
 
Algoritma copy
Algoritma   copyAlgoritma   copy
Algoritma copy
 
Gerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasiGerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasi
 
Sistem komputer
Sistem komputerSistem komputer
Sistem komputer
 
Presentation6
Presentation6Presentation6
Presentation6
 
Soal x mm dan tkj sistem komputer pas1 2021
Soal x mm dan tkj sistem komputer pas1 2021Soal x mm dan tkj sistem komputer pas1 2021
Soal x mm dan tkj sistem komputer pas1 2021
 
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Pde bab 5
Pde bab 5Pde bab 5
Pde bab 5
 
Modul teknik-digital
Modul teknik-digitalModul teknik-digital
Modul teknik-digital
 
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
 
Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digital
 
Kalkulator 32 bit
Kalkulator 32 bitKalkulator 32 bit
Kalkulator 32 bit
 
TEOREMA DE MORGAN DAN RANGKAIAN EXCLUSIVE OR
TEOREMA DE MORGAN DAN RANGKAIAN EXCLUSIVE ORTEOREMA DE MORGAN DAN RANGKAIAN EXCLUSIVE OR
TEOREMA DE MORGAN DAN RANGKAIAN EXCLUSIVE OR
 

Viewers also liked

Silogisme hipotesis
Silogisme hipotesisSilogisme hipotesis
Silogisme hipotesisFuji Lestari
 
Dasar Logika Modul 4 kb3
Dasar Logika Modul 4 kb3Dasar Logika Modul 4 kb3
Dasar Logika Modul 4 kb3Pet-pet
 
Dasar Logika Modul 1 Kb3
 Dasar Logika Modul 1  Kb3 Dasar Logika Modul 1  Kb3
Dasar Logika Modul 1 Kb3Pet-pet
 
Dasar Logika Modul 3 kb3
Dasar Logika Modul 3 kb3Dasar Logika Modul 3 kb3
Dasar Logika Modul 3 kb3Pet-pet
 
Metode Induksi Dan Permasalahannya
Metode Induksi Dan PermasalahannyaMetode Induksi Dan Permasalahannya
Metode Induksi Dan Permasalahannyagueste97040
 
Dasar Logika Modul 1 Kb2
Dasar Logika Modul 1  Kb2Dasar Logika Modul 1  Kb2
Dasar Logika Modul 1 Kb2Pet-pet
 
Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]Rika Ceriia
 
Mata Kuliah Etika Profesi dari Kelompok 5 ETIKA PROFESI, ETIKA PERGAULAN, ETI...
Mata Kuliah Etika Profesi dari Kelompok 5 ETIKA PROFESI, ETIKA PERGAULAN, ETI...Mata Kuliah Etika Profesi dari Kelompok 5 ETIKA PROFESI, ETIKA PERGAULAN, ETI...
Mata Kuliah Etika Profesi dari Kelompok 5 ETIKA PROFESI, ETIKA PERGAULAN, ETI...Pet-pet
 
Logika pendahuluan
Logika pendahuluanLogika pendahuluan
Logika pendahuluanIda Ananda
 
Pengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogismePengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogismeDesi Mustopa
 
Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012
Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012
Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012Fuad Nasir
 
SILOGISME, DILEMA DAN SESAT PIKIR
SILOGISME, DILEMA DAN SESAT PIKIRSILOGISME, DILEMA DAN SESAT PIKIR
SILOGISME, DILEMA DAN SESAT PIKIRLilia Ismarti
 

Viewers also liked (20)

Silogisme
SilogismeSilogisme
Silogisme
 
Silogisme hipotesis
Silogisme hipotesisSilogisme hipotesis
Silogisme hipotesis
 
Dasar Logika Modul 4 kb3
Dasar Logika Modul 4 kb3Dasar Logika Modul 4 kb3
Dasar Logika Modul 4 kb3
 
Dasar Logika Modul 1 Kb3
 Dasar Logika Modul 1  Kb3 Dasar Logika Modul 1  Kb3
Dasar Logika Modul 1 Kb3
 
Dasar Logika Modul 3 kb3
Dasar Logika Modul 3 kb3Dasar Logika Modul 3 kb3
Dasar Logika Modul 3 kb3
 
Intro To Logic
Intro To LogicIntro To Logic
Intro To Logic
 
Metode Induksi Dan Permasalahannya
Metode Induksi Dan PermasalahannyaMetode Induksi Dan Permasalahannya
Metode Induksi Dan Permasalahannya
 
Dasar Logika Modul 1 Kb2
Dasar Logika Modul 1  Kb2Dasar Logika Modul 1  Kb2
Dasar Logika Modul 1 Kb2
 
SILOGISME
SILOGISMESILOGISME
SILOGISME
 
Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]
 
Mata Kuliah Etika Profesi dari Kelompok 5 ETIKA PROFESI, ETIKA PERGAULAN, ETI...
Mata Kuliah Etika Profesi dari Kelompok 5 ETIKA PROFESI, ETIKA PERGAULAN, ETI...Mata Kuliah Etika Profesi dari Kelompok 5 ETIKA PROFESI, ETIKA PERGAULAN, ETI...
Mata Kuliah Etika Profesi dari Kelompok 5 ETIKA PROFESI, ETIKA PERGAULAN, ETI...
 
Logika pendahuluan
Logika pendahuluanLogika pendahuluan
Logika pendahuluan
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Makalah logika (1)
Makalah logika (1)Makalah logika (1)
Makalah logika (1)
 
Bab i. dasar dasar logika
Bab i. dasar dasar logikaBab i. dasar dasar logika
Bab i. dasar dasar logika
 
Proposisi
ProposisiProposisi
Proposisi
 
Pengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogismePengertian logika dan silogisme
Pengertian logika dan silogisme
 
silogisme
silogismesilogisme
silogisme
 
Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012
Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012
Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012
 
SILOGISME, DILEMA DAN SESAT PIKIR
SILOGISME, DILEMA DAN SESAT PIKIRSILOGISME, DILEMA DAN SESAT PIKIR
SILOGISME, DILEMA DAN SESAT PIKIR
 

Similar to Tugas b log

Teknik komputer jaringan(algoritma)
Teknik komputer jaringan(algoritma)Teknik komputer jaringan(algoritma)
Teknik komputer jaringan(algoritma)skynet348
 
Bab 6 sistem bilangan
Bab 6   sistem bilanganBab 6   sistem bilangan
Bab 6 sistem bilanganFisma Ananda
 
Number system
Number system Number system
Number system Hardini_HD
 
Representasi Data dalam Komputer
Representasi Data dalam KomputerRepresentasi Data dalam Komputer
Representasi Data dalam KomputerFarichah Riha
 
Tutorial Emulator 8086.pdf
Tutorial Emulator 8086.pdfTutorial Emulator 8086.pdf
Tutorial Emulator 8086.pdfFajarBudi14
 
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa CPS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa CJosephine Prasetya
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhboAhMad FirMan
 
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3Ismanu Rahadi
 
Per-4-sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan-2.pptx
Per-4-sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan-2.pptxPer-4-sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan-2.pptx
Per-4-sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan-2.pptxPutriDewintari1
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhboachieasik89
 
Drd1 pengenalan m ikroprosesor
Drd1 pengenalan m ikroprosesorDrd1 pengenalan m ikroprosesor
Drd1 pengenalan m ikroprosesoryaperkasa
 

Similar to Tugas b log (20)

Sistem komputer x
Sistem komputer xSistem komputer x
Sistem komputer x
 
Teknik komputer jaringan(algoritma)
Teknik komputer jaringan(algoritma)Teknik komputer jaringan(algoritma)
Teknik komputer jaringan(algoritma)
 
Bab 6 sistem bilangan
Bab 6   sistem bilanganBab 6   sistem bilangan
Bab 6 sistem bilangan
 
Number system
Number system Number system
Number system
 
Bab vi sistembilangan
Bab vi sistembilanganBab vi sistembilangan
Bab vi sistembilangan
 
ppt BAB 1.pptx
ppt BAB 1.pptxppt BAB 1.pptx
ppt BAB 1.pptx
 
Algoritma
AlgoritmaAlgoritma
Algoritma
 
Sistem Bilangan.pptx
Sistem Bilangan.pptxSistem Bilangan.pptx
Sistem Bilangan.pptx
 
Representasi Data dalam Komputer
Representasi Data dalam KomputerRepresentasi Data dalam Komputer
Representasi Data dalam Komputer
 
Tutorial Emulator 8086.pdf
Tutorial Emulator 8086.pdfTutorial Emulator 8086.pdf
Tutorial Emulator 8086.pdf
 
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa CPS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
1sistem bilangan-dhbo
1sistem bilangan-dhbo1sistem bilangan-dhbo
1sistem bilangan-dhbo
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo
 
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
 
Per-4-sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan-2.pptx
Per-4-sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan-2.pptxPer-4-sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan-2.pptx
Per-4-sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan-2.pptx
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo
 
Drd1 pengenalan m ikroprosesor
Drd1 pengenalan m ikroprosesorDrd1 pengenalan m ikroprosesor
Drd1 pengenalan m ikroprosesor
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 

More from Yahya D'Liquifaction (18)

Tugas yahya
Tugas yahyaTugas yahya
Tugas yahya
 
Sap -pde
Sap  -pdeSap  -pde
Sap -pde
 
Pde bab 4
Pde bab 4Pde bab 4
Pde bab 4
 
Pde bab 2
Pde bab 2Pde bab 2
Pde bab 2
 
Pde bab 1
Pde bab 1Pde bab 1
Pde bab 1
 
Pertemuan 1
Pertemuan  1Pertemuan  1
Pertemuan 1
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Pertemuan 6
Pertemuan 6Pertemuan 6
Pertemuan 6
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Nur laily rahmati
Nur laily rahmatiNur laily rahmati
Nur laily rahmati
 
Makalah yulianti b.indo
Makalah yulianti b.indoMakalah yulianti b.indo
Makalah yulianti b.indo
 
soal paket b
soal paket bsoal paket b
soal paket b
 
tinkom paket A
tinkom paket Atinkom paket A
tinkom paket A
 
intelegensi
intelegensiintelegensi
intelegensi
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 

Tugas b log

  • 1. MAKALH PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK UNIVERSITAS DARWAN ALI SAMPI (UNDA) Tahun akademik 2011/2012 1
  • 2. NAMA KELOMPOK (7) 1. Victor Nurdin ( ) 2. M.Nuryahya ( ) 3. Pajrianur ( ) 4. Siswanto ( ) 5. Santo ( ) 6. Dedy Rahmad Mulyono ( ) 7. Surianus ( ) 2
  • 3. DAFTAR ISI Nama Kelompok…………………………………………………………………………………………………….i Daftar isi……………………………………………………………………………………………….………………ii Pengolahan Data Elektronik………………………………………………………………………………….1 A. Abstraksi system komputer………………………………………………………………………..1 B. Digital logic…………………………………………………………………………………………………1 C. Control (microcontroler) ……………………………………………………………………………2 D. Arsitektur komputer…………………………………………………………………………………..2 E. Representasi data……………………………………………………………………………………….3 F. System bilangan biner atau system bilangan basis dua……………………………….4 G. Octal atau system bilangan basis 8……………………………………………………………..5 H. Heksadesimal atau system bilanagn basis 16……………………………………………..6 I. Konversi dari heksadisimalke desimal………………………………………………………..7 J. Konversi dari desimal ke heksadesimal………………………………………………………7 3
  • 4. PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK A. Abstraksi Sistem Komputer Dalam ilmu komputer , abstraksi adalah proses dimana data yang dan program didefinisikan dengan representasi bergambar mirip dengan arti sebagai berakar pada dunia yang lebih kompleks dari kehidupan manusia dan bahasa dengan kebutuhan mereka yang lebih tinggi summarization dan kategorisasi ( semantik ), sementara bersembunyi dengan implementasi rincian. Abstraksi mencoba untuk mengurangi dan faktor luar detail sehingga pemrogram dapat fokus pada beberapa konsep pada suatu waktu. Sebuah sistem dapat memiliki beberapa lapisan abstraksi yang dimana arti yang berbeda dan jumlah detail yang terkena programmer. Sebagai contoh, tingkat rendah lapisan abstraksi mengekspos rincian dari perangkat keras di mana program ini dijalankan , sementara tinggi tingkat lapisan berurusan dengan logika bisnis program. Level 6 - User( executeable programs ) Level 5 - High Level Language ( C++, java, pascal ) Level 4 - Assembly Language ( asslembler code ) Level 3 – System Software ( OS, library code ) Level 2 – Machine ( Introduction set architecture ) Level 1 – Control ( microcode or hardwire ) Level 0 – Digital logic ( circuits, gate ) B. Digital Logic gerbang logika adalah perangkat ideal atau fisik menerapkan fungsi Boolean , yaitu, ia melakukan operasi logis pada satu atau lebih input logika dan menghasilkan output logika tunggal. Tergantung pada konteksnya, istilah ini mungkin merujuk pada suatu gerbang logika yang ideal, salah satu yang memiliki nol misalnya waktu naik dan tidak terbatas kipas luar , atau mungkin merujuk ke perangkat non-ideal fisik Pada level terrendah komputer tersusun atas perangkat sirkuit dan gerbang – gerbang (gate) Instruksi yang diberikan berupa sinyal listrik digambarkan dengan bilangan numerik biner 0 dan 1 Contoh gerbang logic : AND, OR, NOT, XOR C. Control ( microcontroler ) 4
  • 5. Perangkat untuk mengendalikan operasi komputer yang berupa set instruksi yang menyatu dengan perangkat keras komputer Sudah dilengkapi dengan memori baik RAM maupun ROM Sebagai sarana untuk I/O secara paralel maupun seri Dilengkapi dengan register ( program counter ) yang berfungsi untuk mengatur fetch cycle Fetch cycle proses pengambilan instruksi dari memori program oleh CPU Sebuah mikrokontroler (kadang-kadang disingkat μC, UC atau MCU) adalah komputer kecil di satu sirkuit terpadu yang mengandung inti prosesor, memori, dan diprogram input / output peripheral. Memori program dalam bentuk NOR Flash atau OTP ROM juga sering dimasukkan pada chip, serta sejumlah kecil biasanya RAM . Microcontrollers dirancang untuk aplikasi embedded, kontras dengan mikroprosesor yang digunakan dalam komputer pribadi atau aplikasi tujuan umum. D. Arsitektur Komputer arsitektur komputer adalah seni praktis memilih dan interkoneksi perangkat keras komponen untuk menciptakan komputer yang memenuhi fungsional, kinerja dan tujuan biaya dan pemodelan formal sistem tersebut. Komputer nomina atau organisasi arsitektur komputer digital adalah sebuah cetak biru , deskripsi persyaratan dan desain dasar untuk berbagai bagian dari sebuah komputer. Hal ini biasanya paling khawatir dengan bagaimana central processing unit (CPU) bertindak dan bagaimana ia mengakses memori komputer . Beberapa saat ini (2011) arsitektur komputer modis termasuk komputasi cluster dan Non-Uniform Memory Access . Seni arsitektur komputer memiliki tiga subkategori utama: [1] Set instruksi arsitektur , atau ISA. ISA adalah kode bahwa prosesor sentral membaca dan bertindak atas. Ini adalah bahasa mesin (atau bahasa assembly ), termasuk set instruksi , ukuran word , mode alamat memori , register prosesor , dan alamat dan format data. Mikroarsitektur , juga dikenal sebagai organisasi Komputer menggambarkan jalur data, elemen data pengolahan dan elemen penyimpanan data, dan menjelaskan bagaimana mereka harus menerapkan ISA. [2] Ukuran komputer Cache misalnya, adalah masalah organisasi yang umumnya tidak ada lakukan dengan ISA. Desain Sistem mencakup semua komponen perangkat keras lainnya dalam sebuah sistem komputasi. Ini termasuk: E. Representasi Data 5
  • 6. Sistem bilangan desimal/persepuluhan adalah sistem bilangan yang menggunakan 10 macam angka dari 0,1, sampai 9. Setelah angka 9, angka berikutnya adalah 1 0, 1 1, dan seterusnya (posisi di angka 9 diganti dengan angka 0, 1, 2, .. 9 lagi, tetapi angka di depannya dinaikkan menjadi 1). Sistem bilangan desimal sering dikenal sebagai sistem bilangan berbasis 10, karena tiap angka desimal menggunakan basis (radix) 10, seperti yang terlihat dalam contoh berikut: angka desimal 123 = 1*102 + 2*101 + 3*100 Berikut adalah tabel yang menampilkan sistem angka desimal (basis 10), sistem bilangan biner (basis 2), sistem bilangan/ angka oktal (basis 8), dan sistem angka heksadesimal (basis 16) yang merupakan dasar pengetahuan untuk mempelajari komputer digital. Bilangan oktal dibentuk dari bilangan biner-nya dengan mengelompokkan tiap 3 bit dari ujung kanan (LSB). Sementara bilangan heksadesimal juga dapat dibentuk dengan mudah dari angka biner-nya dengan mengelompokkan tiap 4 bit dari ujung kanan. Desimal Biner (8 bit) Oktal Heksadesimal 0 0000 0000 000 00 1 0000 0001 001 01 2 0000 0010 002 02 3 0000 0011 003 03 4 0000 0100 004 04 5 0000 0101 005 05 6 0000 0110 006 06 7 0000 0111 007 07 8 0000 1000 010 08 9 0000 1001 011 09 10 0000 1010 012 0A 11 0000 1011 013 0B 12 0000 1100 014 0C 13 0000 1101 015 0D 14 0000 1110 016 0E 15 0000 1111 017 0F 16 0001 0000 020 10 F. Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua 6
  • 7. Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte. 20=1 21=2 22=4 23=8 24=16 25=32 26=64 dst 7
  • 8. G. Oktal atau sistem bilangan basis 8 Oktal atau sistem bilangan basis 8 adalah sebuah sistem bilangan berbasis delapan. Simbol yang digunakan pada sistem ini adalah 0,1,2,3,4,5,6,7. Konversi Sistem Bilangan Oktal berasal dari Sistem bilangan biner yang dikelompokkan tiap tiga bit biner dari ujung paling kanan (LSB atau Least Significant Bit). Biner Oktal 000 000 00 000 001 01 000 010 02 000 011 03 000 100 04 000 101 05 000 110 06 000 111 07 001 000 10 001 001 11 001 010 12 001 011 13 001 100 14 001 101 15 001 110 16 001 111 17 8
  • 9. H. Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 adalah sebuah sistem bilangan yang menggunakan 16 simbol. Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol yang digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan huruf A hingga F. Nilai desimal yang setara dengan setiap simbol tersebut diperlihatkan pada tabel berikut: 0hex = 0dec = 0oct 0 0 0 0 1hex = 1dec = 1oct 0 0 0 1 2hex = 2dec = 2oct 0 0 1 0 3hex = 3dec = 3oct 0 0 1 1 4hex = 4dec = 4oct 0 1 0 0 5hex = 5dec = 5oct 0 1 0 1 6hex = 6dec = 6oct 0 1 1 0 7hex = 7dec = 7oct 0 1 1 1 8hex = 8dec = 10oct 1 0 0 0 9hex = 9dec = 11oct 1 0 0 1 Ahex = 10dec = 12oct 1 0 1 0 Bhex = 11dec = 13oct 1 0 1 1 Chex = 12dec = 14oct 1 1 0 0 Dhex = 13dec = 15oct 1 1 0 1 Ehex = 14dec = 16oct 1 1 1 0 Fhex = 15dec = 17oct 1 1 1 1 I. Konversi dari heksadesimal ke desimal 9
  • 10. Untuk mengkonversinya ke dalam bilangan desimal, dapat menggunakan formula berikut:Dari bilangan heksadesimal H yang merupakan untai digit hnhn − 1...h2h1h0, jika dikonversikan menjadi bilangan desimal D, maka: Sebagai contoh, bilangan heksa 10E yang akan dikonversi ke dalam bilangan desimal:Digit-digit 10E dapat dipisahkan dan mengganti bilangan A sampai F (jika terdapat) menjadi bilangan desimal padanannya. Pada contoh ini, 10E diubah menjadi barisan: 1,0,14 (E = 14 dalam basis 10) Mengalikan dari tiap digit terhadap nilai tempatnya. = 256 + 0 + 14 = 270 Dengan demikian, bilangan 10E heksadesimal sama dengan bilangan desimal 270. J. Konversi dari desimal ke heksadesimal Sedangkan untuk mengkonversi sistem desimal ke heksadesimal caranya sebagai berikut (kita gunakan contoh sebelumnya, yaitu angka desimal 270): 270 dibagi 16 hasil: 16 sisa 14 ( = E ) 16 dibagi 16 hasil: 1 sisa 0 ( = 0 ) 1 dibagi 16 hasil: 0 sisa 1 ( = 1 ) Dari perhitungan di atas, nilai sisa yang diperoleh (jika ditulis dari bawah ke atas) akan menghasilkan : 10E yang merupakan hasil konversi dari bilangan desimal ke heksadesimal itu. 10