SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
         DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED
                                         Japar   *)




                                         Abstract

       Most student is passive in the process learning of mathematics that leads
       to less in their creativity and achievement. Therefore, it needs an effort and
       innovatively learning of mathematics. The teacher’s centralized learning
       process should becomes the student dynamicly oriented, empowering and
       involvement fullness and continously. As an alternative concerning such
       things one should develops learning of mathematics with ”open-ended”
       approach. It is a learning approach which generates an interactive activity
       between mathematics and students. Thus, it motivates them to solve the
       problem ununiquely with many stragies.
       Keywords: learning of mathematics, open-ended approach.


Pendahuluan                                      karena itulah guru perlu memilih cara
                                                 mengajar atau pendekatan yang dapat
     Matematika sebagai salah satu               membantu mengembangkan pola pikir
mata pelajaran yang diajarkan mulai              matematika siswa.
dari jenjang pendidikan dasar, selain                  Paradigma baru pendidikan lebih
sebagai sumber dari ilmu yang lain juga          menekankan pada peserta didik sebagai
merupakan sarana berpikir logis, analis,         manusia yang memiliki potensi untuk
dan sistematis. Sebagai mata pelajaran           belajar dan berkembang. Siswa harus
yang berkaitan dengan konsep-konsep              aktif       dalam       pencarian      dan
yang abstrak, maka dalam penyajian               pengembangan pengetahuan. Kebenaran
materi pelajaran, matematika harus               ilmu tidak terbatas pada apa yang
dapat disajikan lebih menarik dan                disampaikan oleh guru. Guru harus
sesuai dengan kondisi dan keadaan                mengubah perannya, tidak lagi sebagai
siswa. Hal ini tentu saja dimaksudkan            pemegang otoritas tertinggi keilmuan
agar dalam proses pembelajaran siswa             dan      indoktriner,    tetapi    menjadi
lebih aktif dan termotivasi untuk                fasilitator yang membimbing siswa ke
belajar. Untuk itulah perlu adanya               arah pembentukan pengetahuan oleh
pendekatan khusus yang diterapkan                diri mereka sendiri. Melalui paradigma
oleh guru.                                       baru tersebut diharapkan di kelas siswa
     Selama ini rendahnya hasil belajar          aktif dalam belajar, aktif berdiskusi,
matematika      siswa    lebih  banyak           berani menyampaikan gagasan dan
disebabkan karena pendekatan, metode,            menerima gagasan dari orang lain,
atau pun strategi tertentu yang                  kreatif dalam mencari solusi dari suatu
digunakan oleh guru dalam proses                 permasalahan yang dihadapi dan
pembelajaran masih bersifat tradisional,         memiliki kepercayaan diri yang tinggi
dan kurang memberikan kesempatan                 (Zamroni, 2000).
kepada siswa untuk mengembangkan                       Poppy (2003:2) menyatakan bahwa
pola      pikirnya     sesuai   dengan           salah     satu    alternatif    pendekatan
kemampuan masing-masing. Akibatnya               pembelajaran yang lebih berorientasi
kreatifitas dan kemampuan berpikir               pada aktivitas serta kreativitas siswa
matematika       siswa    tidak   dapat          yaitu pendekatan open-ended problem.
berkembang secara optimal. Oleh


                                             1
Hal ini didasari oleh pendapat Shimada        ended problem, tujuan utamanya bukan
(1997:1)   yang    menyatakan    bahwa        untuk mendapatkan jawaban tetapi
pendekatan       open-ended     adalah        lebih menekankan pada cara bagaimana
pendekatan       pembelajaran     yang        sampai pada suatu jawaban. Dengan
menyajikan suatu permasalahan yang            demikian     bukanlah    hanya     satu
memiliki metode atau penyelesaian yang        pendekatan     atau   metode     dalam
benar lebih dari satu, sehingga dapat         mendapatkan jawaban, namun beberapa
memberi kesempatan kepada siswa               atau banyak pendekatan atau metode
untuk                       memperoleh        yang digunakan.
pengetahuan/pengalaman menemukan,                   Sifat “keterbukaan” dari suatu
mengenali, dan memecahkan masalah             masalah dikatakan hilang apabila hanya
dengan beberapa teknik. Lebih lanjut          ada satu cara dalam menjawab
Poppy (2002:2) menyatakan bahwa               permasalahan yang diberikan atau
keleluasaan        berpikir     melalui       hanya ada satu jawaban yang mungkin
pendekatan      open-ended     problem        untuk masalah tersebut. Pernyataan ini
membawa siswa untuk lebih memahami            sejalan    dengan   pernyataan    yang
suatu topik dan keterkaitannya dengan         dikemukakan oleh Shimada (1997:1)
topik lainnya, baik dalam pelajaran           yaitu:
matematika maupun dengan mata                    “…      ‘open-ended     approach,’   an
pelajaran lain dan dalam kehidupan               ‘incomplete’ problem is presented first.
sehari-hari.                                     The lesson then proceeds by using many
     Pendekatan Open-ended sebagai               correct answers to the given problem to
                                                 provide experience in finding something
salah     satu    pendekatan     dalam
                                                 new in the process. This can be done
pembelajaran matematika merupakan                through     combining    students   own
suatu pendekatan yang memungkinkan               knowledge, skills, or ways of thinking
siswa untuk mengembangkan pola                   that have previously been learned.”
pikirnya sesuai dengan minat dan
kemampuan masing-masing. Hal ini                   Sudiarta       (Poppy,       2002:2)
disebabkan karena pada pendekatan             mengatakan bahwa secara konseptual
Open-ended formulasi masalah yang             open-ended problem dapat dirumuskan
digunakan adalah masalah terbuka.             sebagai   masalah       atau     soal-soal
Masalah terbuka adalah masalah yang           matematika        yang       dirumuskan
diformulasikan memiliki multijawaban          sedemikian rupa sehingga memiliki
(banyak penyelesaian) yang benar. Di          beberapa atau bahkan banyak solusi
samping itu, melalui pendekatan Open-         yang benar, dan terdapat banyak cara
ended siswa dapat menemukan sesuatu           untuk mencapai solusi itu. Contoh
yang baru dalam penyelesaian suatu            penerapan masalah Open-ended dalam
masalah, khususnya masalah yang               kegiatan pembelajaran adalah ketika
berkaitan dengan matematika. Dengan           siswa diminta mengembangkan metode,
dasar ini, maka pendekatan Open-ended         cara atau pendekatan yang berbeda
dapat diterapkan dalam proses belajar         dalam menjawab permasalahan yang
mengajar.                                     diberikan bukan berorientasi pada
                                              jawaban (hasil) akhir.
Pengertian Pendekatan                              Pembelajaran dengan pendekatan
Open-ended                                    Open-ended diawali dengan memberikan
                                              masalah    terbuka      kepada     siswa.
     Menurut Suherman dkk. (2003)             Kegiatan pembelajaran harus mengarah
problem yang diformulasikan memiliki          dan    mengantarkan       siswa    dalam
multijawaban yang benar disebut               menjawab masalah dengan banyak cara
problem tak lengkap atau disebut juga         serta mungkin juga dengan banyak
Open-ended problem atau soal terbuka.         jawaban     yang      benar,    sehingga
Siswa yang dihadapkan dengan Open-            merangsang kemampuan intelektual



                                          2
dan pengalaman siswa dalam proses                  pengabstraksian dari pengalaman
menemukan sesuatu yang baru.                       nyata dalam kehidupan sehari-hari
      Tujuan dari pembelajaran Open-               ke dalam dunia matematika atau
ended     problem      menurut    Nohda            sebaliknya.
(Suherman, dkk, 2003;124) ialah untuk           3.            Kegiatan     siswa     dan
membantu mengembangkan kegiatan                    kegiatan matematika merupakan
kreatif dan pola pikir matematika siswa            satu kesatuan. Dalam pembelajaran
melalui problem posing secara simultan.            matematika, guru diharapkan dapat
Dengan kata lain, kegiatan kreatif dan             mengangkat      pemahaman      dalam
pola pikir matematika siswa harus                  berpikir matematika sesuai dengan
dikembangkan semaksimal mungkin                    kemampuan individu. Meskipun pada
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki              umumnya guru akan mempersiapkan
setiap siswa.                                      dan melaksanakan pembelajaran
      Pendekatan              Open-ended           sesuai dengan pengalaman dan
memberikan kesempatan kepada siswa                 pertimbangan masing-masing. Guru
untuk menginvestigasi berbagai strategi            bisa membelajarkan siswa melalui
dan cara yang diyakininya sesuai                   kegiatan-kegiatan         matematika
dengan kemampuan yang dimilikinya                  tingkat tinggi yang sistematis atau
untuk mengelaborasi permasalahan.                  melalui             kegiatan-kegiatan
Tujuannya tiada lain adalah agar                   matematika yang mendasar untuk
kemampuan berpikir matematika siswa                melayani siswa yang kemampuannya
dapat berkembang secara maksimal dan               rendah.     Pendekatan        uniteral
pada saat yang sama kegiatan-kegiatan              semacam ini dapat dikatakan terbuka
kreatif       dari      setiap     siswa           terhadap kebutuhan siswa ataupun
terkomunikasikan        melalui   proses           terbuka terhadap ide-ide matematika.
pembelajaran. Inilah yang menjadi
pokok pikiran pembelajaran dengan                    Pada dasarnya, pendekatan Open-
pendekatan         Open-ended,      yaitu       ended bertujuan untuk mengangkat
pembelajaran        yang      membangun         kegiatan kreatif siswa dan berpikir
kegiatan interaktif antara matematika           matematika secara simultan. Oleh
dan siswa sehingga mendorong siswa              karena itu hal yang perlu diperhatikan
untuk menjawab permasalahan melalui             adalah kebebasan siswa untuk berpikir
berbagai strategi.                              dalam membuat progress pemecahan
      Pembelajaran dengan pendekatan            sesuai dengan kemampuan, sikap, dan
Open-ended mengharapkan siswa tidak             minatnya sehingga pada akhirnya akan
hanya mendapatkan jawaban tetapi                membentuk intelegensi matematika
lebih     menekankan       pada   proses        siswa.
pencarian suatu jawaban. Suherman,
dkk (2003) mengemukakan bahwa                   Mengonstruksi Masalah
dalam     kegiatan     matematika    dan        Open-ended
kegiatan siswa disebut terbuka jika
memenuhi ketiga aspek berikut:                       Menurut Suherman, dkk. (2003)
1. Kegiatan siswa harus terbuka. Yang           mengkonstruksi dan mengembangkan
   dimaksud kegiatan siswa harus                masalah Open-ended yang tepat dan
   terbuka         adalah       kegiatan        baik untuk siswa dengan tingkat
   pembelajaran harus mengakomodasi             kemampuan yang beragam tidaklah
   kesempatan siswa untuk melakukan             mudah. Akan        tetapi berdasarkan
   segala sesuatu secara bebas sesuai           penelitian yang dilakukan di Jepang
   kehendak mereka.                             dalam jangka waktu yang cukup
2.             Kegiatan       matematika        panjang, ditemukan beberapa hal yang
   merupakan ragam berpikir. Kegiatan           dapat     dijadikan     acuan   dalam
   matematika adalah kegiatan yang di           mengkonstruksi masalah, antara lain
   dalamnya          terjadi      proses        sebagai berikut:


                                            3
1. Menyajikan permasalahan melalui                 saat siswa menyelesaikan masalah
   situasi fisik yang nyata di mana                Open-ended,        mereka       harus
   konsep-konsep matematika dapat                  menggunakan       pengetahuan     dan
   diamati dan dikaji siswa.                       keterampilan yang telah mereka
2.     Menyajikan soal-soal pembuktian             punya. Jika guru memprediksi bahwa
   dapat diubah sedemikian rupa                    masalah itu di luar jangkauan
   sehingga siswa dapat menemukan                  kemampuan siswa, maka masalah itu
   hubungan       dan   sifat-sifat  dari          harus diubah/diganti dengan masalah
   variabel dalam persoalan itu.                   yang     berasal    dalam     wilayah
3.     Menyajikan bentuk-bentuk atau               pemikiran siswa.
   bangun-bangun (geometri) sehingga            3. Apakah masalah itu mengundang
   siswa      dapat    membuat      suatu          pengembangan konsep matematika
   konjektur.                                      lebih lanjut?. Masalah harus memiliki
4.     Menyajikan urutan bilangan atau             keterkaitan atau hubungan dengan
   tabel      sehingga    siswa     dapat          konsep-konsep     matematika     yang
   menemukan aturan matematika.                    lebih tinggi sehingga dapat memacu
5.     Memberikan beberapa contoh                  siswa untuk berpikir tingkat tinggi.
   konkrit dalam beberapa kategori
   sehingga siswa bisa mengelaborasi                  Pada tahap ini hal-hal yang harus
   siifat-sifat dari contoh itu untuk           diperhatikan dalam mengembangkan
   menemukan sifat-sifat dari contoh            rencana pembelajaran yang baik adalah
   itu untuk menemukan sifat-sifat              sebagai berikut:
   yang umum.                                   1. Tuliskan     respon      siswa    yang
6.     Memberikan beberapa latihan                 diharapkan.               Pembelajaran
   serupa      sehingga    siswa    dapat          matematika      dengan      pendekatan
   menggeneralisasai                 dari          Open-ended,      siswa      diharapkan
   pekerjaannya.                                   merespons masalah dengan berbagai
                                                   cara sudut pandang. Oleh karena itu,
Menyusun Rencana                                   guru    harus     menyiapkan      atau
Pembelajaran dengan                                menuliskan daftar antisipasi respons
                                                   siswa       terhadap          masalah.
Pendekatan Open-ended                              Kemampuan siswa terbatas dalam
                                                   mengekpresikan ide atau pikirannya,
     Apabila          guru          telah
                                                   mungkin siswa tidak akan mampu
mengkonstruksikan atau menformulasi
                                                   menjelaskan     aktivitasnya     dalam
masalah Open-ended dengan baik, tiga
                                                   memecahkan masalah itu. Tetapi
hal yang harus diperhatikan dalam
                                                   mungkin      juga     siswa     mampu
pembelajaran sebelum masalah itu
                                                   menjelaskan     ide-ide     matematika
ditampilkan di kelas adalah:
                                                   dengan cara yang berbeda. Dengan
1. Apakah masalah itu kaya dengan
                                                   demikian, antisipasi guru membuat
   konsep-konsep     matematika      dan           atau    menuliskan        kemungkinan
   berharga?.    Masalah      Open-ended           repsons yang dikemukakan siswa
   harus medorong siswa untuk berpikir             menjadi    penting     dalam     upaya
   dari   berbagai    sudut     pandang.           mengarahkan dan membantu siswa
   Disamping itu juga harus kaya                   memecahkan masalah sesuai dengan
   dengan konsep-konsep matematika                 cara kemampuannya.
   yang     sesuai       untuk     siswa        2. Tujuan dari masalah itu diberikan
   berkemampuan        tinggi    maupun            kepada siswa harus jelas. Guru
   rendah     dengan       menggunakan             memahami dengan baik peranan
   berbagai strategi sesuai dengan                 masalah itu dalam keseluruhan
   kemampuannya.                                   rencana    pembelajaran.       Masalah
2. Apakah tingkat matematika dari                  dapat diperlakukan sebagai topik
   masalah itu cocok untuk siswa?. Pada            yang    tertentu,     seperti    dalam


                                            4
pengenalan konsep baru kepada
   siswa, atau sebagai rangkuman dari           Pengembangan Alat Evaluasi
   kegiatan belajara siswa. Berdasarkan         Berdasarkan Pendekatan
   pengalaman, masalah Open-ended
   efektif untuk pengenalan konsep baru
                                                Open-ended
   atau rangkuman kegiatan belajar.             1. Jenis-jenis soal open-ended. Untuk
3. Sajikan masalah semenarik mungkin               berjalannya     metode     open-ended
   bagi siswa.Konteks permasalahan                 secara baik dibutuhkan bentuk dan
   yang diberikan atau disajikan harus             materi soal yang dapat mengarahkan
   dapat dikenal baik oleh siswa, dan              pada         pencapaian        tujuan
   harus membangkitkan keingintahuan               pembelajaran dengan metode ini.
   serta semangat intelektual siswa.               Sawada mengklasifikasikan soal yang
   Oleh karena masalah Open-ended                  dapat diberikan melalui pendekatan
   memerlukan waktu untuk berpikir                 open-ended, kedalam tiga kelompok
   dan     mempertimbangkan      strategi          yaitu: (a) Soal untuk mencari
   pemecahannya, maka masalah itu                  hubungan. Sesuai dengan istilahnya,
   harus mampu menarik perhatian                   soal jenis ini diberikan agar siswa
   siswa.                                          dapat mencari sendiri aturan atau
4. Lengkapi prinsip formulasi masalah,             hubungan matematis dari suatu teori
   sehingga siswa mudah memahami                   tertentu, (b) Soal mengklasifikasi.
   maksud masalah itu. Masalah harus               Dalam jenis ini. Siswa dituntut untuk
   diekspresikan     sedemikian     rupa           dapat memiliki dan mengembangkan
   sehingga siswa dapat memahaminya                kemampuan              mengklasifikasi
   dengan mudah dan menemukan                      berdasarkan sifat-sifat dari suatu
   pendekatan pemecahannya. Siswa                  obyek tertentu. (c) Soal mengukur.
   dapat mengalami kesulitan, bila                 Dalam soal jenis ini, siswa diminta
   eksplanasi masalah terlalu singkat.             untuk        dapat      menempatkan
   Hal itu dapat timbul karena guru                parameter-parameter           numerik
   bermaksud memberikan terobosan                  terhadap fenomena tertentu. Soal
   yang cukup kepada siswa untuk                   jenis ini biasanya mencakup latihan
   memilih     cara    dan    pendekatan           kemampuan berpikir matematis yang
   pemecahan masalah. Atau dapat pula              memiliki aspek-aspek yang majemuk
   diakibatkan siswa memiliki sedikit              terkadang      melibatkan    beberapa
   atau     bahkan      tidak   memiliki           pokok bahasan.
   pengalaman belajar karea terbiasa            2. Metode menyusun soal open-ended.
   megikuti     petunjuk-petunjuk    dari          Menurut Sullivan (Poppy, 2003:4) ada
   buku teks.                                      dua metode dalam penyusunan soal
5. Berikan waktu yang cukup bagi siswa             open-ended, yaitu:
   untuk      mengekplorasi     masalah.
   Terkadang waktu yang dialokasikan              a. Metode bekerja secara terbalik
   tidak cukup dalam menyajikan                      (working backwards).
   masalah,              memecahkannya,              Metode ini mempunyai tiga
   mendiskusikan      pendekatan     dan             langkah    utama,     yaitu:  (1)
   penyelesaian,, dan merangkum dari                 Mengidentifikasi     topik.   (2)
   apa yang telah dipelajari siswa.                  Memikirkan soal dan menuliskan
   Karena itu, guru harus memberi                    jawaban terlebih dahulu.      (3)
   waktu yang cukup kepada siswa                     Membuat masalah open-ended
   untuk      mengekplorasi     masalah.             berdasarkan jawaban tersebut.
   Berdiskusi secara aktif antar sesama           b. Metode penggunaan pertanyaan
   siswa dan antara siswa dengan guru                standar (adapting a standart
   merupakan interaksi yang sangat                   questions).
   penting dalam pembelajaran dengan
   pendekatan Open-ended.


                                            5
Metode ini mempunyai tiga                   b.   Menggambarkan          problem
      langkah       utama          dalam               solving,    reasoning     serta
      penyusunan,        yaitu:        1)              kemampuan berkomunikasi.
      Mengidentifikasi      topik,     2)         c.   Jika respon dinyatakan terbuka,
      Memikirkan soal standar. 3)                      semua jawaban benar.
      Membuat soal open-ended yang                d.   Hasil    digambarkan     secara
      baik berdasarkan pertanyaan                      lengkap.
      standar yang telah ditentukan.              e.   Kesalahan     kecil,  misalnya
                                                       pembulatan mungkin ada.
Kriteria  Penilaian             untuk           2. Memberikan skor 3 jika jawaban
Soal Open-ended                                    siswa       itu      menggambarkan
                                                   kompetensi dasar. Ciri-ciri dari
     Soal open-ended memungkinkan                  jawaban siswa ini adalah:
ragam jawaban siswa, sehingga guru                 a. Jawaban      yang    dikemukakan
kesulitan menilai hasil pekerjaan siswa.               benar.
Menurut Sawada (Poppy, 2003:4) untuk               b. Menggambarkan problem solving,
mengatasi hal tersebut, prestasi atau                  reasoning    serta    kemampuan
hasil pekerjaan siswa dapat dinilai                    berkomunikasi.
dengan menggunakan beberapa kriteria               c. Jika respon dinyatakan terbuka,
berikut ini:                                           maka hampir semua jawaban
1. Kemahiran,       diartikan    sebagai               benar.
   kemampuan dalam menggunakan                     d. Hasilnya dijelaskan.
   beberapa metode penyelesaian.                   e. Beberapa kesalahan kecil yang
2. Fleksibilitas, adalah peluang siswa                 matematik mungkin ada.
   menjawab benar untuk beberapa soal
   serupa.                                      3. Memberikan skor 2 jika jawaban
3. Keaslian, kategori ini dimaksudkan              siswa sebagian. Ciri-ciri dari jawaban
   untuk mengukur keaslian gagasan                 siswa ini adalah:
   siswa dalam memberikan jawaban                  a. Beberapa jawaban mungkin sudah
   yang benar.                                         dihilangkan.
                                                   b. Menggambarkan problem solving,
     Sedangkan Heddens dan Speer                       reasoning     serta    kemampuan
(Poppy, 2003:4) menyarankan untuk                      berkomunikasi.
menilai hasil kerja pendekatan open-               c. Terlihat     kurangnya       tingkat
ended problem salah satu caranya                       pemikiran yang tinggi.
adalah dengan menentukan skoring dan               d. Kesimpulan dinyatakan namun
jawaban siswa melalui “rubrik”. Rubrik                 tidak akurat
ini merupakan skala penilaian baku                 e. Beberapa      batasan     mengenai
yang digunakan untuk menilai jawaban                   pemahaman konsep matematika
siswa dalam soal-soal open-ended.                      digambarkan.
Banyak jenis rubrik berbeda yang                   f. Kesalahan kecil yang matematik
digunakan oleh individu dan sekolah.                   mungkin muncul.
     Salah satu contoh rubrik yang              4. Memberikan skor 1 jika jawaban
digunakan untuk menentukan skoring                 siswa     hanya      sekadar      upaya
jawaban siswa dalam soal-soal open-                mendapatkan jawaban. Ciri-ciri dari
ended adalah sebagai berikut:                      jawaban siswa ini adalah:
1. Memberi skor 4 jika jawaban siswa               a. Jawaban dikemukakan namun
   itu lengkap. Ciri-ciri jawaban siswa               tidak pernah mengembangkan ide-
   ini adalah:                                        ide matematik.
   a. Jawaban      yang     dikemukakan            b. Masih kurang ide dalam problem
        lengkap dan benar.                            solving,       reasoning        serta
                                                      kemampuan berkomunikasi.



                                            6
c. Beberapa perhitungan dinyatakan             2. Siswa memiliki kesempatan lebih
     salah.                                         banyak      dalam    memanfaatkan
  d. Hanya       sedikit     terdapat               pengetahuan     dan   keterampilan
     penggambaran        pemahaman                  matematika secara komprehensif.
     matematik.                                  3. Siswa       dengan     kemampuan
  e. Siswa sudah berupaya menjawab                  matematika rendah dapat merespon
     soal                                           permasalahan dengan cara mereka
                                                    sendiri.
5. Memberikan skor 0 siswa tidak
                                                 4. Siswa secara intrinsik termotivasi
   menjawab. Ciri-ciri dari jawaban
                                                    untuk    memberikan   bukti    atau
   siswa ini adalah:
                                                    penjelasan.
   a. Jawaban betul-betul tidak tepat
                                                 5. Siswa memiliki pengalaman banyak
   b. Tidak ada penggambaran tentang
                                                    untuk menemukan sesuatu dalam
      problem solving, reasoning atau
                                                    menjawab permasalahan.
      kemampuan komunikasi.
   c. Tidak menyatakan pemahaman
                                                 Kelemahan Pendekatan Open-ended
      matematik sama sekali.
   d. Tidak mengemukakan jawaban.                      Di samping keunggulan, terdapat
                                                 pula kelemahan dari pendekatan Open-
      Penggunakan skala ini jawaban              ended, diantaranya (Suherman, dkk,
siswa berada pada rentang skor 0                 2003):
sampai dengan 4, tergantung pada                 1. Membuat dan menyiapkan masalah
kekuatan jawabannya. Perbedaan antar                matematika yang bermakna bagi
skor tidak mudah didefinisikan seperti              siswa bukanlah pekerjaan mudah.
halnya dalam soal betul-salah. Di                2. Mengemukakan       masalah    yang
samping itu, dengan skor 3 dalam rubrik             langsung dapat dipahami siswa
ini tidak berarti 75 % jawaban siswa                sangat sulit sehingga banyak siswa
benar,     namun     merupakan      nilai           yang mengalami kesulitan bagaimana
pengukuran      mengenai    apa    yang             merespon      permasalahan    yang
diketahui siswa serta apa yang siswa                diberikan.
bisa lakukan dalam situasi yang                  3. Siswa dengan kemampuan tinggi bisa
diberikan.                                          merasa ragu atau mencemaskan
      Rubrik lain yang digunakan adalah             jawaban mereka.
dengan menggunakan skala 0–2, 0–6                4. Mungkin ada sebagaian siswa yang
atau    bahkan     skala   0–10.   lebih            merasa bahwa kegiatan belajar
sederhana lagi dengan menggolongkan                 mereka mereka tidak menyenangkan
jawaban siswa menjadi tinggi, sedang,               karena kesulitan yang       mereka
dan rendah.                                         hadapi.

Keunggulan dan Kelemahan
Pendekatan Open-ended

Keunggulan Pendekatan Open-ended
     Pendekatan Open-ended memiliki
beberapa keunggulan antara lain
(Suherman, dkk, 2003):
1. Siswa berpartisipasi lebih aktif dalam
   pembelajaran         dan         sering
   mengekspresikan idenya.

Contoh Masalah Pendekatan Open-ended


                                             7
Gambar 1. Berbagai macam bentuk bangun datar




                                   A                     B


                   1
                                        5                               9
                                                         8
                   2
                               4


                                                             7         10
                                        6
                       3




      Perhatikan bentuk-bentuk bangun           membantu siswa mengintegrasikan apa
datar yang terdapat dalam kotak di atas,        yang telah ia pelajari mengenai macam-
pilih salah satu atau lebih bangun datar        macam bangun datar dan berbagai
yang memiliki karakteristik yang sama           bentuk garis, misalnya memilih bentuk
dengan bangun datar A serta tuliskan            bangun datar yang mana yang
karakteristik tersebut. Selanjutnya pilih       mempunyai garis yang lurus dan mana
salah satu atau lebih bangun datar yang         bentuk bangun datar yang memiliki
terdapat dalam kotak yang memiliki              garis yang merupakan lungkungan atau
karakteristik sama dengan bangun                seperti kurva. Soal terbuka seperti ini
datar B dan tuliskan karakteristiknya.          disajikan dengan maksud guru dapat
                                                mengemukakan permasalahan dalam
Konteks pedagogi
                                                format sederhana sehingga dapat
     Permasalahan    ini  berkaitan             direspon siswa dengan cepat.
langsung dengan topik bangun datar.
Tujuan    pembelajarannya    adalah

Respon

          Tabel 1. Contoh respon siswa yang diharapkan untuk bangun datar A

                  Sudut pandang                        Respon siswa
              Memiliki garis lurus              1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.
              Memiliki 1 garis lurus            -
              Memiliki 2 garis lurus            1, 3, 6.
              Memiliki 3 garis lurus            9, 10.
              Memiliki 4 garis lurus            2
              Semuanya garis lurus              4, 5, 8, 7




          Tabel 2. Contoh respon siswa yang diharapkan untuk bangun datar B
                    Sudut pandang                      Respon siswa


                                            8
Memiliki garis lengkung           1, 2, 3, 6, 9, 10.
             Memiliki 1 garis lengkung         9, 10.
             Memiliki 2 garis lengkung         1,
             Memiliki 3 garis lengkung         3, 6,
             Memiliki 4 garis lengkung         2,
             Semuanya garis lengkung           -

Penutup                                                  Makalah,    disajikan    dalam
                                                         Seminar Nasional Pendidikan
     Penerapan      pendekatan     Open-                 Matematika, Universitas Sanata
ended dalam pembelajaran matematika                      Dharma              Yogyakarta,
dapat memberikan kesempatan kepada                       Yogyakarta, tanggal 28 – 29
siswa untuk mengembangkan kegiatan                       Maret 2003
kreatif dan berpikir matematika secara
simultan. Dalam menyelesaikan suatu            Nohda, N., 2000. Learning and Teaching
permasalahan siswa tidak terpaku                      Trought Open Approach Method,
hanya pada satu jawaban yang                          Mathematics     Education    in
mungkin. Oleh karena itu, hal yang                    Japan. Tokyo: TSME.
harus diperhatikan adalah memberikan           Ruseffendi, E. T. 1988.   Pengantar
kesempatan dan kebebasan yang seluas-                 Kepada     Membantu    Guru
luasnya kepada siswa untuk berpikir                   Mengembangkan
dalam mencari alternatif pemecahan                    Kompetensinya         Dalam
dari suatu masalah yang dihadapi                      Pengajaran Matematika Untuk
sesuai dengan kemampuan, sikap, dan                   Meningkatkan CBSA. Bandung:
minat yang dimilikinya sehingga pada                  Tarsito.
akhirnya akan membentuk intelegensi
matematika         mereka.         Dalam       Sawada, T. 1997. Developing Lesson
pembelajaran      matematika      dengan             Plan. Dalam J. P. Becker & S.
pendekatan open-ended, guru harus                    Shimada (Ed.). The Open-Ended
menyajikan masalah kepada siswa yang                 Approach: A New Proposal for
cara penyelesaiannya tidak hanya satu,               Teaching Mathematics. Virginia:
akan tetapi harus beragam cara                       National Council of Teachers of
penyelesaian yang dapat dilakukan oleh               Mathematics.
siswa. Guru harus dapat memanfaatkan           Shimada, S. 1997. The Significance of
keragaman cara untuk menyelesaikan                   an     Open-Ended    Approach.
masalah      itu,     untuk     memberi              Dalam J. P. Becker & S.
pengalaman      kepada    siswa    dalam             Shimada (Ed.). The Open-Ended
menemukan       seseuatu     yang   baru             Approach: A New Proposal for
berdasarkan                 pengetahuan,             Teaching          Mathematics.
keterampilan, dan kemampuan berpikir                 Virginia: National Council of
matematik yang sudah dimiliki siswa.                Teachers of Mathematics..
                                               Suherman, E. dkk. 2001. Strategi
         Daftar Pustaka                              Pembelajaran      Matematika
                                                     Kontemporer. Bandung: JICA.

Hudoyo, H. 1990. Strategi Mengajar             Poppy, R, Yaniawati. 2003. Pendekatan
      Belajar Matematika. Jakarta:                    Open-ended:      Salah     satu
      IKIP Malang.                                    Alternatif Model Pembelajaran
                                                      Matematika yang Berorientasi
Marpaung,   Y.   2003.   Perubahan                    Pada      Kompetensi    Siswa.
      Paradigma        Pembelajaran                   Makalah     disajikan    dalam
      Matematika     di    Sekolah.                   Seminar Nasional Pendidikan


                                           9
Matematika, Universitas Sanata
         Dharma            Yogyakarta,
         Yogyakarta, tanggal 28 – 29
         Maret 2003.
Poppy,      R. Yaniawati. Pembelajaran
         Dengan Pendekatan Open-Ended
         dalam      Upaya     Meningkatkan
         Kemampuan Koneksi Matematik
         Siswa (Studi Eksperimen pada
         SMU “X” di Bandung)(Online),
         http://www.jurnal_kopertis4.org/
         file/1-poppy-2002.pdf,     Diakses
         tahun 2002
Wahid, B. 2002. Pendekatan Open-
      Ended dalam Pembelajaran
      Matematika. Eksponen, 4(1), 62 -
      72.
Zamroni. (2000). Paradigma Pendidikan
     Masa Depan. Yogyakarta: Bigraf
     Publishing.




                                              10
*) Penulis adalah Widyaiswara Muda pada Balai Diklat Keagamaan Makassar

More Related Content

What's hot

Pwer point evaluasi
Pwer point evaluasiPwer point evaluasi
Pwer point evaluasiMargembug
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sainsNurilza Salleh
 
JURNAL : meningkatkan think talk-write-1
JURNAL : meningkatkan think talk-write-1JURNAL : meningkatkan think talk-write-1
JURNAL : meningkatkan think talk-write-1Suaidin -Dompu
 
Model mjodel pembelajaran
Model mjodel pembelajaranModel mjodel pembelajaran
Model mjodel pembelajaranAwaluddin Asham
 
Metode pembelajaran-jam-2
Metode pembelajaran-jam-2Metode pembelajaran-jam-2
Metode pembelajaran-jam-2tsamarul_hizbi
 
Wahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayat
Wahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayatWahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayat
Wahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayatdinamaulina25
 
S d0451 0606586_chapter2(1)
S d0451 0606586_chapter2(1)S d0451 0606586_chapter2(1)
S d0451 0606586_chapter2(1)Muhamad Jamil
 
Artikel Diagnostik dan Remedial Kesulitan Belajar Matematika)
Artikel Diagnostik dan Remedial Kesulitan Belajar Matematika)Artikel Diagnostik dan Remedial Kesulitan Belajar Matematika)
Artikel Diagnostik dan Remedial Kesulitan Belajar Matematika)vilda roswinda
 
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKAMEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKATa'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaranNurul Hilal
 
1.10 bab2 (1)
1.10 bab2 (1)1.10 bab2 (1)
1.10 bab2 (1)AIC
 
Pembelajaran matematika dengan strategi REACT
Pembelajaran matematika dengan strategi REACTPembelajaran matematika dengan strategi REACT
Pembelajaran matematika dengan strategi REACTNovi Hindasah
 

What's hot (19)

Pwer point evaluasi
Pwer point evaluasiPwer point evaluasi
Pwer point evaluasi
 
Makalah Penuh Penelitian Berbasis ICT
Makalah Penuh Penelitian Berbasis ICTMakalah Penuh Penelitian Berbasis ICT
Makalah Penuh Penelitian Berbasis ICT
 
2
22
2
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
 
JURNAL : meningkatkan think talk-write-1
JURNAL : meningkatkan think talk-write-1JURNAL : meningkatkan think talk-write-1
JURNAL : meningkatkan think talk-write-1
 
Model mjodel pembelajaran
Model mjodel pembelajaranModel mjodel pembelajaran
Model mjodel pembelajaran
 
Metode pembelajaran-jam-2
Metode pembelajaran-jam-2Metode pembelajaran-jam-2
Metode pembelajaran-jam-2
 
Wahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayat
Wahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayatWahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayat
Wahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayat
 
Kelompok ii pbl
Kelompok ii pblKelompok ii pbl
Kelompok ii pbl
 
S d0451 0606586_chapter2(1)
S d0451 0606586_chapter2(1)S d0451 0606586_chapter2(1)
S d0451 0606586_chapter2(1)
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Artikel Diagnostik dan Remedial Kesulitan Belajar Matematika)
Artikel Diagnostik dan Remedial Kesulitan Belajar Matematika)Artikel Diagnostik dan Remedial Kesulitan Belajar Matematika)
Artikel Diagnostik dan Remedial Kesulitan Belajar Matematika)
 
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKAMEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Jurnal ptk
Jurnal ptkJurnal ptk
Jurnal ptk
 
1 st, Try
1 st, Try1 st, Try
1 st, Try
 
1.10 bab2 (1)
1.10 bab2 (1)1.10 bab2 (1)
1.10 bab2 (1)
 
Pembelajaran matematika dengan strategi REACT
Pembelajaran matematika dengan strategi REACTPembelajaran matematika dengan strategi REACT
Pembelajaran matematika dengan strategi REACT
 
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
 

Viewers also liked

Перевод и переводоведение
Перевод и переводоведениеПеревод и переводоведение
Перевод и переводоведениеiefmiit
 
Michael Timm (Stockler)
Michael Timm (Stockler)Michael Timm (Stockler)
Michael Timm (Stockler)Luiz Valeriano
 
Управление проектом
Управление проектомУправление проектом
Управление проектомiefmiit
 
Прикладная информатика
Прикладная информатикаПрикладная информатика
Прикладная информатикаiefmiit
 
6 conclusions-dubai 2015
6 conclusions-dubai 20156 conclusions-dubai 2015
6 conclusions-dubai 2015Brooke Peterson
 
презентация выступления лесных
презентация выступления лесныхпрезентация выступления лесных
презентация выступления лесныхtanstantin
 
CECAFÉ - Relatório Mensal DEZEMBRO 2015
CECAFÉ - Relatório Mensal DEZEMBRO 2015CECAFÉ - Relatório Mensal DEZEMBRO 2015
CECAFÉ - Relatório Mensal DEZEMBRO 2015Luiz Valeriano
 
Talk at Workindenmark
Talk at WorkindenmarkTalk at Workindenmark
Talk at WorkindenmarkMorten Vium
 
Маркетинг
МаркетингМаркетинг
Маркетингiefmiit
 
Бизнес-информатика
Бизнес-информатикаБизнес-информатика
Бизнес-информатикаiefmiit
 
A primera-guerra-mundial-1914-1918
A primera-guerra-mundial-1914-1918A primera-guerra-mundial-1914-1918
A primera-guerra-mundial-1914-1918samudiego
 
Python meetup 2
Python meetup 2Python meetup 2
Python meetup 2Vic Yang
 
Региональная экономика
Региональная экономикаРегиональная экономика
Региональная экономикаiefmiit
 
Управление технологическими инновациями
Управление технологическими инновациямиУправление технологическими инновациями
Управление технологическими инновациямиiefmiit
 

Viewers also liked (20)

Slides
SlidesSlides
Slides
 
Kolding
KoldingKolding
Kolding
 
Перевод и переводоведение
Перевод и переводоведениеПеревод и переводоведение
Перевод и переводоведение
 
Michael Timm (Stockler)
Michael Timm (Stockler)Michael Timm (Stockler)
Michael Timm (Stockler)
 
Ghana
GhanaGhana
Ghana
 
Управление проектом
Управление проектомУправление проектом
Управление проектом
 
Прикладная информатика
Прикладная информатикаПрикладная информатика
Прикладная информатика
 
6 conclusions-dubai 2015
6 conclusions-dubai 20156 conclusions-dubai 2015
6 conclusions-dubai 2015
 
презентация выступления лесных
презентация выступления лесныхпрезентация выступления лесных
презентация выступления лесных
 
CECAFÉ - Relatório Mensal DEZEMBRO 2015
CECAFÉ - Relatório Mensal DEZEMBRO 2015CECAFÉ - Relatório Mensal DEZEMBRO 2015
CECAFÉ - Relatório Mensal DEZEMBRO 2015
 
Ardilla
ArdillaArdilla
Ardilla
 
Talk at Workindenmark
Talk at WorkindenmarkTalk at Workindenmark
Talk at Workindenmark
 
Маркетинг
МаркетингМаркетинг
Маркетинг
 
Бизнес-информатика
Бизнес-информатикаБизнес-информатика
Бизнес-информатика
 
A primera-guerra-mundial-1914-1918
A primera-guerra-mundial-1914-1918A primera-guerra-mundial-1914-1918
A primera-guerra-mundial-1914-1918
 
Python meetup 2
Python meetup 2Python meetup 2
Python meetup 2
 
Региональная экономика
Региональная экономикаРегиональная экономика
Региональная экономика
 
Управление технологическими инновациями
Управление технологическими инновациямиУправление технологическими инновациями
Управление технологическими инновациями
 
Ardilla[1]
Ardilla[1]Ardilla[1]
Ardilla[1]
 
Raden ajeng kartini
Raden ajeng kartiniRaden ajeng kartini
Raden ajeng kartini
 

Similar to Pembelajaran matematika

Open endedaproachinmathematicsclassroom-131222035143-phpapp02
Open endedaproachinmathematicsclassroom-131222035143-phpapp02Open endedaproachinmathematicsclassroom-131222035143-phpapp02
Open endedaproachinmathematicsclassroom-131222035143-phpapp02Mansyur Eppe
 
Open Ended_Matematika SMP.pptx
Open Ended_Matematika SMP.pptxOpen Ended_Matematika SMP.pptx
Open Ended_Matematika SMP.pptxANurawaliyahArif
 
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematikaPendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematikaIrianto Aras
 
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)bemgusti
 
Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...
Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...
Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...maritje
 
profil berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika open-ended di...
profil berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika open-ended di...profil berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika open-ended di...
profil berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika open-ended di...renatanurlaily77
 
Pengaruh Open-Ended terhadap Peningkatan Kreativitas Matematik
Pengaruh Open-Ended terhadap Peningkatan Kreativitas MatematikPengaruh Open-Ended terhadap Peningkatan Kreativitas Matematik
Pengaruh Open-Ended terhadap Peningkatan Kreativitas MatematikMuhammad Natsir Maulana
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaranQmMu
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuanDesy Aryanti
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialAri Sanjaya
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxReniRafika1
 
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdfTUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdfDesiiRahmawatii1
 
Pendekatan Terbuka dan Pembelajaran Kontekstual
Pendekatan Terbuka dan Pembelajaran KontekstualPendekatan Terbuka dan Pembelajaran Kontekstual
Pendekatan Terbuka dan Pembelajaran KontekstualIip Muzdalipah
 
4.6 discovery learning
4.6 discovery learning4.6 discovery learning
4.6 discovery learningAbang Takujeng
 
Metode pemelajaran unit
Metode pemelajaran unitMetode pemelajaran unit
Metode pemelajaran unitRizal Fahmi
 

Similar to Pembelajaran matematika (20)

Pendekatan open ended
Pendekatan open endedPendekatan open ended
Pendekatan open ended
 
Open endedaproachinmathematicsclassroom-131222035143-phpapp02
Open endedaproachinmathematicsclassroom-131222035143-phpapp02Open endedaproachinmathematicsclassroom-131222035143-phpapp02
Open endedaproachinmathematicsclassroom-131222035143-phpapp02
 
Open Ended_Matematika SMP.pptx
Open Ended_Matematika SMP.pptxOpen Ended_Matematika SMP.pptx
Open Ended_Matematika SMP.pptx
 
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematikaPendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
 
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab i)
 
Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...
Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...
Upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran m...
 
Arvar mades
Arvar madesArvar mades
Arvar mades
 
Arvar mades
Arvar madesArvar mades
Arvar mades
 
profil berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika open-ended di...
profil berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika open-ended di...profil berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika open-ended di...
profil berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika open-ended di...
 
Pengaruh Open-Ended terhadap Peningkatan Kreativitas Matematik
Pengaruh Open-Ended terhadap Peningkatan Kreativitas MatematikPengaruh Open-Ended terhadap Peningkatan Kreativitas Matematik
Pengaruh Open-Ended terhadap Peningkatan Kreativitas Matematik
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
 
14. bab i
14. bab i14. bab i
14. bab i
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
 
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdfTUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
 
Pendekatan Terbuka dan Pembelajaran Kontekstual
Pendekatan Terbuka dan Pembelajaran KontekstualPendekatan Terbuka dan Pembelajaran Kontekstual
Pendekatan Terbuka dan Pembelajaran Kontekstual
 
4.6 discovery learning
4.6 discovery learning4.6 discovery learning
4.6 discovery learning
 
Metode pemelajaran unit
Metode pemelajaran unitMetode pemelajaran unit
Metode pemelajaran unit
 
Skripsi yang benar
Skripsi yang benarSkripsi yang benar
Skripsi yang benar
 

Pembelajaran matematika

  • 1. PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED Japar *) Abstract Most student is passive in the process learning of mathematics that leads to less in their creativity and achievement. Therefore, it needs an effort and innovatively learning of mathematics. The teacher’s centralized learning process should becomes the student dynamicly oriented, empowering and involvement fullness and continously. As an alternative concerning such things one should develops learning of mathematics with ”open-ended” approach. It is a learning approach which generates an interactive activity between mathematics and students. Thus, it motivates them to solve the problem ununiquely with many stragies. Keywords: learning of mathematics, open-ended approach. Pendahuluan karena itulah guru perlu memilih cara mengajar atau pendekatan yang dapat Matematika sebagai salah satu membantu mengembangkan pola pikir mata pelajaran yang diajarkan mulai matematika siswa. dari jenjang pendidikan dasar, selain Paradigma baru pendidikan lebih sebagai sumber dari ilmu yang lain juga menekankan pada peserta didik sebagai merupakan sarana berpikir logis, analis, manusia yang memiliki potensi untuk dan sistematis. Sebagai mata pelajaran belajar dan berkembang. Siswa harus yang berkaitan dengan konsep-konsep aktif dalam pencarian dan yang abstrak, maka dalam penyajian pengembangan pengetahuan. Kebenaran materi pelajaran, matematika harus ilmu tidak terbatas pada apa yang dapat disajikan lebih menarik dan disampaikan oleh guru. Guru harus sesuai dengan kondisi dan keadaan mengubah perannya, tidak lagi sebagai siswa. Hal ini tentu saja dimaksudkan pemegang otoritas tertinggi keilmuan agar dalam proses pembelajaran siswa dan indoktriner, tetapi menjadi lebih aktif dan termotivasi untuk fasilitator yang membimbing siswa ke belajar. Untuk itulah perlu adanya arah pembentukan pengetahuan oleh pendekatan khusus yang diterapkan diri mereka sendiri. Melalui paradigma oleh guru. baru tersebut diharapkan di kelas siswa Selama ini rendahnya hasil belajar aktif dalam belajar, aktif berdiskusi, matematika siswa lebih banyak berani menyampaikan gagasan dan disebabkan karena pendekatan, metode, menerima gagasan dari orang lain, atau pun strategi tertentu yang kreatif dalam mencari solusi dari suatu digunakan oleh guru dalam proses permasalahan yang dihadapi dan pembelajaran masih bersifat tradisional, memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan kurang memberikan kesempatan (Zamroni, 2000). kepada siswa untuk mengembangkan Poppy (2003:2) menyatakan bahwa pola pikirnya sesuai dengan salah satu alternatif pendekatan kemampuan masing-masing. Akibatnya pembelajaran yang lebih berorientasi kreatifitas dan kemampuan berpikir pada aktivitas serta kreativitas siswa matematika siswa tidak dapat yaitu pendekatan open-ended problem. berkembang secara optimal. Oleh 1
  • 2. Hal ini didasari oleh pendapat Shimada ended problem, tujuan utamanya bukan (1997:1) yang menyatakan bahwa untuk mendapatkan jawaban tetapi pendekatan open-ended adalah lebih menekankan pada cara bagaimana pendekatan pembelajaran yang sampai pada suatu jawaban. Dengan menyajikan suatu permasalahan yang demikian bukanlah hanya satu memiliki metode atau penyelesaian yang pendekatan atau metode dalam benar lebih dari satu, sehingga dapat mendapatkan jawaban, namun beberapa memberi kesempatan kepada siswa atau banyak pendekatan atau metode untuk memperoleh yang digunakan. pengetahuan/pengalaman menemukan, Sifat “keterbukaan” dari suatu mengenali, dan memecahkan masalah masalah dikatakan hilang apabila hanya dengan beberapa teknik. Lebih lanjut ada satu cara dalam menjawab Poppy (2002:2) menyatakan bahwa permasalahan yang diberikan atau keleluasaan berpikir melalui hanya ada satu jawaban yang mungkin pendekatan open-ended problem untuk masalah tersebut. Pernyataan ini membawa siswa untuk lebih memahami sejalan dengan pernyataan yang suatu topik dan keterkaitannya dengan dikemukakan oleh Shimada (1997:1) topik lainnya, baik dalam pelajaran yaitu: matematika maupun dengan mata “… ‘open-ended approach,’ an pelajaran lain dan dalam kehidupan ‘incomplete’ problem is presented first. sehari-hari. The lesson then proceeds by using many Pendekatan Open-ended sebagai correct answers to the given problem to provide experience in finding something salah satu pendekatan dalam new in the process. This can be done pembelajaran matematika merupakan through combining students own suatu pendekatan yang memungkinkan knowledge, skills, or ways of thinking siswa untuk mengembangkan pola that have previously been learned.” pikirnya sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing. Hal ini Sudiarta (Poppy, 2002:2) disebabkan karena pada pendekatan mengatakan bahwa secara konseptual Open-ended formulasi masalah yang open-ended problem dapat dirumuskan digunakan adalah masalah terbuka. sebagai masalah atau soal-soal Masalah terbuka adalah masalah yang matematika yang dirumuskan diformulasikan memiliki multijawaban sedemikian rupa sehingga memiliki (banyak penyelesaian) yang benar. Di beberapa atau bahkan banyak solusi samping itu, melalui pendekatan Open- yang benar, dan terdapat banyak cara ended siswa dapat menemukan sesuatu untuk mencapai solusi itu. Contoh yang baru dalam penyelesaian suatu penerapan masalah Open-ended dalam masalah, khususnya masalah yang kegiatan pembelajaran adalah ketika berkaitan dengan matematika. Dengan siswa diminta mengembangkan metode, dasar ini, maka pendekatan Open-ended cara atau pendekatan yang berbeda dapat diterapkan dalam proses belajar dalam menjawab permasalahan yang mengajar. diberikan bukan berorientasi pada jawaban (hasil) akhir. Pengertian Pendekatan Pembelajaran dengan pendekatan Open-ended Open-ended diawali dengan memberikan masalah terbuka kepada siswa. Menurut Suherman dkk. (2003) Kegiatan pembelajaran harus mengarah problem yang diformulasikan memiliki dan mengantarkan siswa dalam multijawaban yang benar disebut menjawab masalah dengan banyak cara problem tak lengkap atau disebut juga serta mungkin juga dengan banyak Open-ended problem atau soal terbuka. jawaban yang benar, sehingga Siswa yang dihadapkan dengan Open- merangsang kemampuan intelektual 2
  • 3. dan pengalaman siswa dalam proses pengabstraksian dari pengalaman menemukan sesuatu yang baru. nyata dalam kehidupan sehari-hari Tujuan dari pembelajaran Open- ke dalam dunia matematika atau ended problem menurut Nohda sebaliknya. (Suherman, dkk, 2003;124) ialah untuk 3. Kegiatan siswa dan membantu mengembangkan kegiatan kegiatan matematika merupakan kreatif dan pola pikir matematika siswa satu kesatuan. Dalam pembelajaran melalui problem posing secara simultan. matematika, guru diharapkan dapat Dengan kata lain, kegiatan kreatif dan mengangkat pemahaman dalam pola pikir matematika siswa harus berpikir matematika sesuai dengan dikembangkan semaksimal mungkin kemampuan individu. Meskipun pada sesuai dengan kemampuan yang dimiliki umumnya guru akan mempersiapkan setiap siswa. dan melaksanakan pembelajaran Pendekatan Open-ended sesuai dengan pengalaman dan memberikan kesempatan kepada siswa pertimbangan masing-masing. Guru untuk menginvestigasi berbagai strategi bisa membelajarkan siswa melalui dan cara yang diyakininya sesuai kegiatan-kegiatan matematika dengan kemampuan yang dimilikinya tingkat tinggi yang sistematis atau untuk mengelaborasi permasalahan. melalui kegiatan-kegiatan Tujuannya tiada lain adalah agar matematika yang mendasar untuk kemampuan berpikir matematika siswa melayani siswa yang kemampuannya dapat berkembang secara maksimal dan rendah. Pendekatan uniteral pada saat yang sama kegiatan-kegiatan semacam ini dapat dikatakan terbuka kreatif dari setiap siswa terhadap kebutuhan siswa ataupun terkomunikasikan melalui proses terbuka terhadap ide-ide matematika. pembelajaran. Inilah yang menjadi pokok pikiran pembelajaran dengan Pada dasarnya, pendekatan Open- pendekatan Open-ended, yaitu ended bertujuan untuk mengangkat pembelajaran yang membangun kegiatan kreatif siswa dan berpikir kegiatan interaktif antara matematika matematika secara simultan. Oleh dan siswa sehingga mendorong siswa karena itu hal yang perlu diperhatikan untuk menjawab permasalahan melalui adalah kebebasan siswa untuk berpikir berbagai strategi. dalam membuat progress pemecahan Pembelajaran dengan pendekatan sesuai dengan kemampuan, sikap, dan Open-ended mengharapkan siswa tidak minatnya sehingga pada akhirnya akan hanya mendapatkan jawaban tetapi membentuk intelegensi matematika lebih menekankan pada proses siswa. pencarian suatu jawaban. Suherman, dkk (2003) mengemukakan bahwa Mengonstruksi Masalah dalam kegiatan matematika dan Open-ended kegiatan siswa disebut terbuka jika memenuhi ketiga aspek berikut: Menurut Suherman, dkk. (2003) 1. Kegiatan siswa harus terbuka. Yang mengkonstruksi dan mengembangkan dimaksud kegiatan siswa harus masalah Open-ended yang tepat dan terbuka adalah kegiatan baik untuk siswa dengan tingkat pembelajaran harus mengakomodasi kemampuan yang beragam tidaklah kesempatan siswa untuk melakukan mudah. Akan tetapi berdasarkan segala sesuatu secara bebas sesuai penelitian yang dilakukan di Jepang kehendak mereka. dalam jangka waktu yang cukup 2. Kegiatan matematika panjang, ditemukan beberapa hal yang merupakan ragam berpikir. Kegiatan dapat dijadikan acuan dalam matematika adalah kegiatan yang di mengkonstruksi masalah, antara lain dalamnya terjadi proses sebagai berikut: 3
  • 4. 1. Menyajikan permasalahan melalui saat siswa menyelesaikan masalah situasi fisik yang nyata di mana Open-ended, mereka harus konsep-konsep matematika dapat menggunakan pengetahuan dan diamati dan dikaji siswa. keterampilan yang telah mereka 2. Menyajikan soal-soal pembuktian punya. Jika guru memprediksi bahwa dapat diubah sedemikian rupa masalah itu di luar jangkauan sehingga siswa dapat menemukan kemampuan siswa, maka masalah itu hubungan dan sifat-sifat dari harus diubah/diganti dengan masalah variabel dalam persoalan itu. yang berasal dalam wilayah 3. Menyajikan bentuk-bentuk atau pemikiran siswa. bangun-bangun (geometri) sehingga 3. Apakah masalah itu mengundang siswa dapat membuat suatu pengembangan konsep matematika konjektur. lebih lanjut?. Masalah harus memiliki 4. Menyajikan urutan bilangan atau keterkaitan atau hubungan dengan tabel sehingga siswa dapat konsep-konsep matematika yang menemukan aturan matematika. lebih tinggi sehingga dapat memacu 5. Memberikan beberapa contoh siswa untuk berpikir tingkat tinggi. konkrit dalam beberapa kategori sehingga siswa bisa mengelaborasi Pada tahap ini hal-hal yang harus siifat-sifat dari contoh itu untuk diperhatikan dalam mengembangkan menemukan sifat-sifat dari contoh rencana pembelajaran yang baik adalah itu untuk menemukan sifat-sifat sebagai berikut: yang umum. 1. Tuliskan respon siswa yang 6. Memberikan beberapa latihan diharapkan. Pembelajaran serupa sehingga siswa dapat matematika dengan pendekatan menggeneralisasai dari Open-ended, siswa diharapkan pekerjaannya. merespons masalah dengan berbagai cara sudut pandang. Oleh karena itu, Menyusun Rencana guru harus menyiapkan atau Pembelajaran dengan menuliskan daftar antisipasi respons siswa terhadap masalah. Pendekatan Open-ended Kemampuan siswa terbatas dalam mengekpresikan ide atau pikirannya, Apabila guru telah mungkin siswa tidak akan mampu mengkonstruksikan atau menformulasi menjelaskan aktivitasnya dalam masalah Open-ended dengan baik, tiga memecahkan masalah itu. Tetapi hal yang harus diperhatikan dalam mungkin juga siswa mampu pembelajaran sebelum masalah itu menjelaskan ide-ide matematika ditampilkan di kelas adalah: dengan cara yang berbeda. Dengan 1. Apakah masalah itu kaya dengan demikian, antisipasi guru membuat konsep-konsep matematika dan atau menuliskan kemungkinan berharga?. Masalah Open-ended repsons yang dikemukakan siswa harus medorong siswa untuk berpikir menjadi penting dalam upaya dari berbagai sudut pandang. mengarahkan dan membantu siswa Disamping itu juga harus kaya memecahkan masalah sesuai dengan dengan konsep-konsep matematika cara kemampuannya. yang sesuai untuk siswa 2. Tujuan dari masalah itu diberikan berkemampuan tinggi maupun kepada siswa harus jelas. Guru rendah dengan menggunakan memahami dengan baik peranan berbagai strategi sesuai dengan masalah itu dalam keseluruhan kemampuannya. rencana pembelajaran. Masalah 2. Apakah tingkat matematika dari dapat diperlakukan sebagai topik masalah itu cocok untuk siswa?. Pada yang tertentu, seperti dalam 4
  • 5. pengenalan konsep baru kepada siswa, atau sebagai rangkuman dari Pengembangan Alat Evaluasi kegiatan belajara siswa. Berdasarkan Berdasarkan Pendekatan pengalaman, masalah Open-ended efektif untuk pengenalan konsep baru Open-ended atau rangkuman kegiatan belajar. 1. Jenis-jenis soal open-ended. Untuk 3. Sajikan masalah semenarik mungkin berjalannya metode open-ended bagi siswa.Konteks permasalahan secara baik dibutuhkan bentuk dan yang diberikan atau disajikan harus materi soal yang dapat mengarahkan dapat dikenal baik oleh siswa, dan pada pencapaian tujuan harus membangkitkan keingintahuan pembelajaran dengan metode ini. serta semangat intelektual siswa. Sawada mengklasifikasikan soal yang Oleh karena masalah Open-ended dapat diberikan melalui pendekatan memerlukan waktu untuk berpikir open-ended, kedalam tiga kelompok dan mempertimbangkan strategi yaitu: (a) Soal untuk mencari pemecahannya, maka masalah itu hubungan. Sesuai dengan istilahnya, harus mampu menarik perhatian soal jenis ini diberikan agar siswa siswa. dapat mencari sendiri aturan atau 4. Lengkapi prinsip formulasi masalah, hubungan matematis dari suatu teori sehingga siswa mudah memahami tertentu, (b) Soal mengklasifikasi. maksud masalah itu. Masalah harus Dalam jenis ini. Siswa dituntut untuk diekspresikan sedemikian rupa dapat memiliki dan mengembangkan sehingga siswa dapat memahaminya kemampuan mengklasifikasi dengan mudah dan menemukan berdasarkan sifat-sifat dari suatu pendekatan pemecahannya. Siswa obyek tertentu. (c) Soal mengukur. dapat mengalami kesulitan, bila Dalam soal jenis ini, siswa diminta eksplanasi masalah terlalu singkat. untuk dapat menempatkan Hal itu dapat timbul karena guru parameter-parameter numerik bermaksud memberikan terobosan terhadap fenomena tertentu. Soal yang cukup kepada siswa untuk jenis ini biasanya mencakup latihan memilih cara dan pendekatan kemampuan berpikir matematis yang pemecahan masalah. Atau dapat pula memiliki aspek-aspek yang majemuk diakibatkan siswa memiliki sedikit terkadang melibatkan beberapa atau bahkan tidak memiliki pokok bahasan. pengalaman belajar karea terbiasa 2. Metode menyusun soal open-ended. megikuti petunjuk-petunjuk dari Menurut Sullivan (Poppy, 2003:4) ada buku teks. dua metode dalam penyusunan soal 5. Berikan waktu yang cukup bagi siswa open-ended, yaitu: untuk mengekplorasi masalah. Terkadang waktu yang dialokasikan a. Metode bekerja secara terbalik tidak cukup dalam menyajikan (working backwards). masalah, memecahkannya, Metode ini mempunyai tiga mendiskusikan pendekatan dan langkah utama, yaitu: (1) penyelesaian,, dan merangkum dari Mengidentifikasi topik. (2) apa yang telah dipelajari siswa. Memikirkan soal dan menuliskan Karena itu, guru harus memberi jawaban terlebih dahulu. (3) waktu yang cukup kepada siswa Membuat masalah open-ended untuk mengekplorasi masalah. berdasarkan jawaban tersebut. Berdiskusi secara aktif antar sesama b. Metode penggunaan pertanyaan siswa dan antara siswa dengan guru standar (adapting a standart merupakan interaksi yang sangat questions). penting dalam pembelajaran dengan pendekatan Open-ended. 5
  • 6. Metode ini mempunyai tiga b. Menggambarkan problem langkah utama dalam solving, reasoning serta penyusunan, yaitu: 1) kemampuan berkomunikasi. Mengidentifikasi topik, 2) c. Jika respon dinyatakan terbuka, Memikirkan soal standar. 3) semua jawaban benar. Membuat soal open-ended yang d. Hasil digambarkan secara baik berdasarkan pertanyaan lengkap. standar yang telah ditentukan. e. Kesalahan kecil, misalnya pembulatan mungkin ada. Kriteria Penilaian untuk 2. Memberikan skor 3 jika jawaban Soal Open-ended siswa itu menggambarkan kompetensi dasar. Ciri-ciri dari Soal open-ended memungkinkan jawaban siswa ini adalah: ragam jawaban siswa, sehingga guru a. Jawaban yang dikemukakan kesulitan menilai hasil pekerjaan siswa. benar. Menurut Sawada (Poppy, 2003:4) untuk b. Menggambarkan problem solving, mengatasi hal tersebut, prestasi atau reasoning serta kemampuan hasil pekerjaan siswa dapat dinilai berkomunikasi. dengan menggunakan beberapa kriteria c. Jika respon dinyatakan terbuka, berikut ini: maka hampir semua jawaban 1. Kemahiran, diartikan sebagai benar. kemampuan dalam menggunakan d. Hasilnya dijelaskan. beberapa metode penyelesaian. e. Beberapa kesalahan kecil yang 2. Fleksibilitas, adalah peluang siswa matematik mungkin ada. menjawab benar untuk beberapa soal serupa. 3. Memberikan skor 2 jika jawaban 3. Keaslian, kategori ini dimaksudkan siswa sebagian. Ciri-ciri dari jawaban untuk mengukur keaslian gagasan siswa ini adalah: siswa dalam memberikan jawaban a. Beberapa jawaban mungkin sudah yang benar. dihilangkan. b. Menggambarkan problem solving, Sedangkan Heddens dan Speer reasoning serta kemampuan (Poppy, 2003:4) menyarankan untuk berkomunikasi. menilai hasil kerja pendekatan open- c. Terlihat kurangnya tingkat ended problem salah satu caranya pemikiran yang tinggi. adalah dengan menentukan skoring dan d. Kesimpulan dinyatakan namun jawaban siswa melalui “rubrik”. Rubrik tidak akurat ini merupakan skala penilaian baku e. Beberapa batasan mengenai yang digunakan untuk menilai jawaban pemahaman konsep matematika siswa dalam soal-soal open-ended. digambarkan. Banyak jenis rubrik berbeda yang f. Kesalahan kecil yang matematik digunakan oleh individu dan sekolah. mungkin muncul. Salah satu contoh rubrik yang 4. Memberikan skor 1 jika jawaban digunakan untuk menentukan skoring siswa hanya sekadar upaya jawaban siswa dalam soal-soal open- mendapatkan jawaban. Ciri-ciri dari ended adalah sebagai berikut: jawaban siswa ini adalah: 1. Memberi skor 4 jika jawaban siswa a. Jawaban dikemukakan namun itu lengkap. Ciri-ciri jawaban siswa tidak pernah mengembangkan ide- ini adalah: ide matematik. a. Jawaban yang dikemukakan b. Masih kurang ide dalam problem lengkap dan benar. solving, reasoning serta kemampuan berkomunikasi. 6
  • 7. c. Beberapa perhitungan dinyatakan 2. Siswa memiliki kesempatan lebih salah. banyak dalam memanfaatkan d. Hanya sedikit terdapat pengetahuan dan keterampilan penggambaran pemahaman matematika secara komprehensif. matematik. 3. Siswa dengan kemampuan e. Siswa sudah berupaya menjawab matematika rendah dapat merespon soal permasalahan dengan cara mereka sendiri. 5. Memberikan skor 0 siswa tidak 4. Siswa secara intrinsik termotivasi menjawab. Ciri-ciri dari jawaban untuk memberikan bukti atau siswa ini adalah: penjelasan. a. Jawaban betul-betul tidak tepat 5. Siswa memiliki pengalaman banyak b. Tidak ada penggambaran tentang untuk menemukan sesuatu dalam problem solving, reasoning atau menjawab permasalahan. kemampuan komunikasi. c. Tidak menyatakan pemahaman Kelemahan Pendekatan Open-ended matematik sama sekali. d. Tidak mengemukakan jawaban. Di samping keunggulan, terdapat pula kelemahan dari pendekatan Open- Penggunakan skala ini jawaban ended, diantaranya (Suherman, dkk, siswa berada pada rentang skor 0 2003): sampai dengan 4, tergantung pada 1. Membuat dan menyiapkan masalah kekuatan jawabannya. Perbedaan antar matematika yang bermakna bagi skor tidak mudah didefinisikan seperti siswa bukanlah pekerjaan mudah. halnya dalam soal betul-salah. Di 2. Mengemukakan masalah yang samping itu, dengan skor 3 dalam rubrik langsung dapat dipahami siswa ini tidak berarti 75 % jawaban siswa sangat sulit sehingga banyak siswa benar, namun merupakan nilai yang mengalami kesulitan bagaimana pengukuran mengenai apa yang merespon permasalahan yang diketahui siswa serta apa yang siswa diberikan. bisa lakukan dalam situasi yang 3. Siswa dengan kemampuan tinggi bisa diberikan. merasa ragu atau mencemaskan Rubrik lain yang digunakan adalah jawaban mereka. dengan menggunakan skala 0–2, 0–6 4. Mungkin ada sebagaian siswa yang atau bahkan skala 0–10. lebih merasa bahwa kegiatan belajar sederhana lagi dengan menggolongkan mereka mereka tidak menyenangkan jawaban siswa menjadi tinggi, sedang, karena kesulitan yang mereka dan rendah. hadapi. Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan Open-ended Keunggulan Pendekatan Open-ended Pendekatan Open-ended memiliki beberapa keunggulan antara lain (Suherman, dkk, 2003): 1. Siswa berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan idenya. Contoh Masalah Pendekatan Open-ended 7
  • 8. Gambar 1. Berbagai macam bentuk bangun datar A B 1 5 9 8 2 4 7 10 6 3 Perhatikan bentuk-bentuk bangun membantu siswa mengintegrasikan apa datar yang terdapat dalam kotak di atas, yang telah ia pelajari mengenai macam- pilih salah satu atau lebih bangun datar macam bangun datar dan berbagai yang memiliki karakteristik yang sama bentuk garis, misalnya memilih bentuk dengan bangun datar A serta tuliskan bangun datar yang mana yang karakteristik tersebut. Selanjutnya pilih mempunyai garis yang lurus dan mana salah satu atau lebih bangun datar yang bentuk bangun datar yang memiliki terdapat dalam kotak yang memiliki garis yang merupakan lungkungan atau karakteristik sama dengan bangun seperti kurva. Soal terbuka seperti ini datar B dan tuliskan karakteristiknya. disajikan dengan maksud guru dapat mengemukakan permasalahan dalam Konteks pedagogi format sederhana sehingga dapat Permasalahan ini berkaitan direspon siswa dengan cepat. langsung dengan topik bangun datar. Tujuan pembelajarannya adalah Respon Tabel 1. Contoh respon siswa yang diharapkan untuk bangun datar A Sudut pandang Respon siswa Memiliki garis lurus 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. Memiliki 1 garis lurus - Memiliki 2 garis lurus 1, 3, 6. Memiliki 3 garis lurus 9, 10. Memiliki 4 garis lurus 2 Semuanya garis lurus 4, 5, 8, 7 Tabel 2. Contoh respon siswa yang diharapkan untuk bangun datar B Sudut pandang Respon siswa 8
  • 9. Memiliki garis lengkung 1, 2, 3, 6, 9, 10. Memiliki 1 garis lengkung 9, 10. Memiliki 2 garis lengkung 1, Memiliki 3 garis lengkung 3, 6, Memiliki 4 garis lengkung 2, Semuanya garis lengkung - Penutup Makalah, disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Penerapan pendekatan Open- Matematika, Universitas Sanata ended dalam pembelajaran matematika Dharma Yogyakarta, dapat memberikan kesempatan kepada Yogyakarta, tanggal 28 – 29 siswa untuk mengembangkan kegiatan Maret 2003 kreatif dan berpikir matematika secara simultan. Dalam menyelesaikan suatu Nohda, N., 2000. Learning and Teaching permasalahan siswa tidak terpaku Trought Open Approach Method, hanya pada satu jawaban yang Mathematics Education in mungkin. Oleh karena itu, hal yang Japan. Tokyo: TSME. harus diperhatikan adalah memberikan Ruseffendi, E. T. 1988. Pengantar kesempatan dan kebebasan yang seluas- Kepada Membantu Guru luasnya kepada siswa untuk berpikir Mengembangkan dalam mencari alternatif pemecahan Kompetensinya Dalam dari suatu masalah yang dihadapi Pengajaran Matematika Untuk sesuai dengan kemampuan, sikap, dan Meningkatkan CBSA. Bandung: minat yang dimilikinya sehingga pada Tarsito. akhirnya akan membentuk intelegensi matematika mereka. Dalam Sawada, T. 1997. Developing Lesson pembelajaran matematika dengan Plan. Dalam J. P. Becker & S. pendekatan open-ended, guru harus Shimada (Ed.). The Open-Ended menyajikan masalah kepada siswa yang Approach: A New Proposal for cara penyelesaiannya tidak hanya satu, Teaching Mathematics. Virginia: akan tetapi harus beragam cara National Council of Teachers of penyelesaian yang dapat dilakukan oleh Mathematics. siswa. Guru harus dapat memanfaatkan Shimada, S. 1997. The Significance of keragaman cara untuk menyelesaikan an Open-Ended Approach. masalah itu, untuk memberi Dalam J. P. Becker & S. pengalaman kepada siswa dalam Shimada (Ed.). The Open-Ended menemukan seseuatu yang baru Approach: A New Proposal for berdasarkan pengetahuan, Teaching Mathematics. keterampilan, dan kemampuan berpikir Virginia: National Council of matematik yang sudah dimiliki siswa.  Teachers of Mathematics.. Suherman, E. dkk. 2001. Strategi Daftar Pustaka Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA. Hudoyo, H. 1990. Strategi Mengajar Poppy, R, Yaniawati. 2003. Pendekatan Belajar Matematika. Jakarta: Open-ended: Salah satu IKIP Malang. Alternatif Model Pembelajaran Matematika yang Berorientasi Marpaung, Y. 2003. Perubahan Pada Kompetensi Siswa. Paradigma Pembelajaran Makalah disajikan dalam Matematika di Sekolah. Seminar Nasional Pendidikan 9
  • 10. Matematika, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Yogyakarta, tanggal 28 – 29 Maret 2003. Poppy, R. Yaniawati. Pembelajaran Dengan Pendekatan Open-Ended dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematik Siswa (Studi Eksperimen pada SMU “X” di Bandung)(Online), http://www.jurnal_kopertis4.org/ file/1-poppy-2002.pdf, Diakses tahun 2002 Wahid, B. 2002. Pendekatan Open- Ended dalam Pembelajaran Matematika. Eksponen, 4(1), 62 - 72. Zamroni. (2000). Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bigraf Publishing. 10
  • 11. *) Penulis adalah Widyaiswara Muda pada Balai Diklat Keagamaan Makassar