SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
RENCANA JADWA ACARA
RANCANGAN TATA TERTIB 
MUSYAWARAH DAERAH (MUSCAB) VIII GAPENSI KAB. MUNA 
TANGGAL, – Nopember 2014 
BAB I 
NAMA,TEMPAT DAN WAKTU 
Pasal 1 
N a m a 
Musyawarah ini dinamakan Musyawarah Daerah (MUSCAB) VIIIIII Gabungan pelaksana 
Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) Kabupaten Muna yang selanjutnya di sebut 
MUSCAB VIIIIII GAPENSI cabang Muna. 
Pasal 2 
Tempat dan Waktu 
MUSCAB VIIIIII GAPENSI Kabupaten Muna di adakan di Kabupaten Muna pada tanggal 
NoVIIIember 2014. 
BAB II 
DASAR DAN TUJUAN 
Pasal 3 
D a s a r 
1. MUSCAB VIII GAPENSI Kabupaten Muna di selenggarakan berdarsarkan Anggran 
(AD) dan Anggaran Rumah Tangga (AD) GAPENSI, khususnya : 
AD BAB IVIII Pasal 17 Ayat 2 huruf a dan Pasal 18 ayat 2 huruf a 
AD BAB VIII Pasal 21 Ayat 2 huruf a, Pasal 24 dan Pasal 25 ayat 1 
ART BAB IVIII Pasal 15 Ayat 1 
ART BAB VIII Pasal 21 
Serta surat BPD GAPENSI No. /BPD/BPP/III/2014, Tanggal Nopember 2014 
2. Surat Keputusan BPD GAPENSI Kabupaten Muna No. : 396/BPP/BPD- 
26/VIIII/2006 tanggal 3 Juni 2006 tentang penetapan MUSCAB VIII GAPENSI 
Kabupaten Muna tahun 2006, surat keputusan BPD GAPENSI Kabupaten Muna No. : 
26/KEP/ BPD-26/2006 tanggla 24 April 2006 tentang pembentukan Panitia 
Penyelenggara (OC) dan Panitia Pengarah (SC).
Pasal 4 
T u j u a n 
Sesuai denganBAB VIII Pasal 21 AD, BAB VIII Pasal 21 ART, dan BAB VIIII Pasal 31 
ART GAPENSI, maka tujuan MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten Muna adalah dalam 
rangka melaksanakan tugas danwewenang MUSCAB untuk : 
1. Menyusun dan menetapkan program kerja serta anggaran pendaapt dan belanja 
organisasi. 
2. Memberikan keputusan terhadap permasalahan organisasi dan masalah-masalah 
penting lainnya. 
3. Memberika penilaian dan keputusan terhadap pertanggung jawaban BPD GAPENSI. 
4. Mengangkat dan menetapkan penasehat dan dewan pertimbangan GAPENSI di 
tingkat cabang. 
5. Memilih badan pimpinan cabang GAPENSI Propinsi Kabupaten Muna Masa Bakti 
2006-2010 
BAB III 
TEMA MUSCAB 
Pasal 5 
Tema MUSCAB 
Tema MUSCAB VIIIIII GAPENSI Kabupaten Muna adalah : 
GAPENSI BERTEKAT MENINGKATKAN PERAN DAN TANGGUNG JAWAB SEBAGAI 
ASOSIASI PELAKSANA JASA KONSTRUKSI YANG PROFESIONAL MENUJU MUNA 
LEBIH MAJU 
BAB IVIII 
PESERTA MUSCAB 
Pasal 6 
Peserta Penuh 
Terdiri dari : Utusan Badan Pimpinan Cabang masing-masing sebanyak 5 (lima) orang, yang 
ditetapkan sebagai surat mandat dari BPC bersangkutan, yang nama-nama sudah harus 
dilaporkan kepada panitia penyelenggara (OC) MUSCAB VIIIIII selambat-lambatnya 
sebelum dibukanya acara MUSCAB (sebelum sidang Paripurna I). 
Pasal 7 
Peserta Biasa
Terdiri dari : anggota badan pimpinan lengkap (BPL) dan anggota dewan pertimbangan 
badan pimpinan cabang GAPENSI kabupaten muna. 
Pasal 8 
Peserta Peninjau 
Terdiri dari : utusan badan pimpinan cabang (BPC) diluar peserta penuh, masing-masing 
BPC menyertakan 2 (dua) orang, dengan membawa mandat dari BPC yang bersangkutan. 
Pasal 9 
Undangan 
Terdiri dari : pejabat pemerintah, utusan KADIN, LPJKD dan organisasi-organisasi lainnya 
di cabang tingkat kabupaten, tokoh-tokoh pengusaha dan masyarakat serta undangan lainya 
yang dianggap perlu. 
BAB VIII 
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA MUSCAB 
Pasal 10 
Hak Menghadapi Persidangan 
1. Seluru peserta penuh, peserta biasa dan peserta peninjau MUSCAB VIIIIII 
GAPENSI mempunyai hak untuk mengikuti/menghadiri sidang-sidang dan 
memperoleh seluruh bahan atau informasi yang diperlukan sehubungan dengan 
kebutuhan selama persidangan MUSCAB VIIIIII GAPENSI. 
2. Atas persetujuan sidang paripurna MUSCAB, undangan dapat mengikuti/menghadiri 
sidang paripurna. 
Pasal 11 
Hak Bicara 
1. Hak Bicara adalah hak didalam sidang-sidang paripurna dan komisi, untuk : 
a. Mengajukan pertanyaan 
b. Mengeluarkan pendapat dan usulan-usulan, baik secara lisan maupun tertulis 
2. Peserta penuh, peserta biasa dan peserta peninjau mempunyai hak bicara 
3. Atas persetujuan pimpinan MUSCAB, undangan dapat diberi kesempatan bicara 
Pasal 12 
Hak Suara 
1. Hak suara adalah hak memilih dan hak dipilih pada saat sidang paripuna memilih 
pimpinan MUSCAB maupun formatur, dan hak dalam pemungutan suara untuk 
mengambil keputusan.
2. Peserta penuh mempunyai hak suara. 
Pasal 13 
Hak Dipilih 
1. Hak dipilih adalah hak untuk dapat dipilih menjadi pimpinan MUSCAB maupun 
formatur. 
2. Peserta penuh dan peserta biasa mempunyai hak dipilih menjadi pimpinan MUSCAB 
dan formatur. 
3. Yang berhak untuk dipilih duduk dalam badan pimpinan cabang GAPENSI kabupaten 
muna adalah mereka yang memenuhi kriteria/syarat-syart tersebut yang sesuai dengan 
AD/ART GAPENSI. 
Pasal 14 
Kewajiban Peserta 
Peserta penuh, peserta biasa serta peserta peninjau MUSA VIII GAPENSI kabupaten 
muna, wajib : 
1. Mentaati petunjuk/katentuan-ketentuan peraturan tata tertib MUSCAB 
2. Mentaati petunjuk dan peraturan sehubungan dengan penyelenggaraan MUSCAB, 
yang ditetapkan oleh panitia penyelenggara (OC). 
3. Mentaati dan menjaga kelancaran dan ketertiban jalannya sidang-sidang MUSCAB. 
4. Menandatangani daftar hadir yang telah disiapkan panita penyelenggara (OC) pada 
setiap kali hadir di persidangan dan mengenakan tanda peserta selama berlangsungnya 
MUSCAB serta membantu pimpinan sidang dalam hal diperlukan menunjukkan 
identitas keabsahannya sebagai peserta. 
BAB VIIII 
ALAT PELENGKAPAN MUSCAB 
Pasal 15 
Alat Kelengkapan MUSCAB 
MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten muna mempunyai alat perlengkapan sebagai berikut : 
1. Penanggung jawab MUSCAB 
2. Pimpinan MUSCAB 
3. Sidang paripurna beserta pimpinannya 
4. Sidang komisi beserta pimpinnnya 
5. Tim pengurus
BAB VIIIII 
PENANGGUNG JAWAB MUSCAB, PIMPINAN MUSCAB DAN SIDANG-SIDANG 
Pasal 16 
Penaggung Jawab MUSCAB 
1. Penanggung jawab MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten muna adalah badan 
pimpinan cabang GAPENSI kabupaten muna. 
2. Penanggung jawab MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten muna mempunyai tugas dan 
tanggung jawab sebagai berikut : 
a. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten 
muna agar dapat berjalan dengan tertib dan lancar. 
b. Menjaga ketertiban dalam musyawarah dan rapat-rapat dengan melaksanakan 
hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan untuk mencpai 
mufakat. 
Pasal 17 
Pimpinan Sementara MUSCAB 
1. Pimpinan Sementara MUSCAB VIII GAPENSI Kabupaten Muna adalah Badan 
Pimpinan Cabang Kabupaten Muna 
2. Pimpinan Sementara MUSCAB VIII GAPENSI Kabupaten Muna mempunyai 
tugas dan wewenang memimpin Sidang Paripurna, untuk : 
a. Mengesahkan Rancangan Jadwal Acara 
b. Mengesahkan Rancangan Tata Tertib 
c. Melaksanakaan Pemilihan Pimpanan MUSCAB VIII GAPENSI kab. Muna 
3. Setelah terpilih Pimpinan MUSCAB VIII GAPENSI Kab. Muna, Maka Pimpinan 
Sementara MUSCAB VIII GAPENSI Kab. Muna menyerahkan Pimpinan Sidang 
Paripurna Kepada Pimpinan MUSCAB yang baru terpilih. 
Pasal 18 
Pimpinan MUSCAB 
1. Pimpinan MUSCAB VIII GAPENSI Kab. Muna terdiri dari 5 (lima) orang dengan 
komposisi seorang Ketua, Seorang Wakil Pimpinan, Seorang Sekretaris dan 2 (dua) 
orang Anggota Pimpinan yang terpilih berdasarkan dari unsur BPD (dua) 3 (tiga) 
orang dari unsur BPC. 
2. Pimpinan MUSCAB VIII Kab.Muna mempunyai tugas dan wewenang sebaga 
berikut :
a. Memimpin Sidang PariPurna selama MUSCAB VIII GAPENSI Kab. Muna 
berlangsung sebaik-baiknya. 
b. Menjaga, mengusahakan terselenggaranya ketertiban dan kelancaran jalannya 
persidangan. 
c. Berusaha mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda-beda 
menyimpulkan pembicaraan dan mendudukan persoalan yang sebenarnya, serta 
mengembalikan jalannya sidang ke pokok pembicaraan. 
d. Meneliti keabsahan peserta persidangan, baik dalam kehadiran sidang, dalam 
menggunakan hak bicara maupun hak suara. 
e. Mengetahui, memberi atau tidak memberi ijin kepada setiap peserta yang 
menghadiri atau meninggalkan persidangan. 
f. Mengatur, memberikan persetujuan/ijin dan menentukan batas waktu dan bicara 
bagi peserta. 
g. Mengatur dan menghentikan pembicaraan peserta jika ternyata melampaui batas 
waktu yang telah ditetapkan dan atau menyimpan dari pokok acara sidang yang 
telah ditentukan 
h. Mengesahkan risalah hasil keputusan sidang 
BAB VIIIIII 
SIDANG-SIDANG DAN PIMPINANYA 
Pasal 19 
Sidang Paripurna 
1. Sidang Paripurna MUSCAB VIII GAPENSI kab. Muna dhadiri oleh peserta 
penuh, peserta biasa dan peserta peninjau. 
2. Seluruh keputusan sidang paripurna adalah merupakan keputusan MUSCAB 
VIII GAPENSI Kab. Muna 
3. Pimpinan Sidang Paripurna adalah pimpinan MUSCAB yang diterapkan menurut 
Pasal 17 dan 18 Peraturan tata tertib. 
Pasal 20 
Sidang Komisi 
1. Sidang-sidang komisi dibentuk sesuai dengan kebutuhan, dalam hal ini terdiri dari : 
a. Komisi A : Organisasi dan APBO 
b. Komisi B : Program Kerja 
c. Komisi C : Pokok-Pokok Pikiran 
2. Setiap Peserta penuh, peserta biasa dan peserta peninjau wajib menjadi salah satu 
Anggota Komisi
3. Jumlah Anggota seriap komisi ditetapkan oleh Pimpinan MUSCAB dengan 
persetujuan sidang paripurna MUSCAB. 
4. Setiap Sidang Komisi didampingi oleh satu atau lebih Anggotoa Panitia (SC) yang 
ditunjuk oleh ketua pantia pengaah (SC) dan bertugas melancarkan jalannya sidang 
komisiyang dimaksud. 
5. Komisi bertugas memusyawarahkan dan menyarankan pemecahan menangani soal-soal 
yang menjadi ruang lingkup acara sidang dengan memperhatikan saran-saran, 
pendapat dan laporan-laporan peserta sidang. 
6. Pimpinan sidang komisi terdiri dari 3 (tiga) orang, yang dipilih dan diangkat dari dan 
oleh peserta komisi yang bersangkutan dengan komposisi 1 (satu) orang ketua, 1 
(satu) orang wakil ketua dan 1 (satu) orang sekretaris. 
Pasal 21 
Tim Perumus 
1. Untuk merumuskan dan menyimpulkan hasil sidang komisi, dapat dibentuk tim 
perumus. Pembentukan tim perumus dimaksud ditetapkan secara musyawarah oleh 
sidang komisi. 
2. Hasil rumusan tim perumus ditetapkan sebagai usulan komisi yang dilaporkan pada 
sidang paripurna untuk dijadikan keputusan MUSCAB. 
Pasal 22 
Sifat Persidangan 
1. Sidang paripurna bersifat terbuka, kcuali dinyatakan tertutup oleh pimpinan sidang. 
2. Sidang-sidang komisi, tim perumus dan sidang-sidang pimpinan MUSCAB bersifat 
tertutup. 
BAB IX 
KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN 
Pasal 23 
Kuorum 
Sesuai denga Pasal 26 AD GAPENSI, kuorum diatur sebagai berikut : 
1. Musyawarah dan rapat-rapat dinyatakan mencapai kuorum dan sah apabila dihadiri 
oleh lebih dari ½ (satu perdua) julah peserta yang berhak hadir yang memiliki hak 
suara. 
2. Bilamana kuorum tidak mencapai, maka musyawarah dan rapat-rapat dapat ditunda 
selama-lamanya 24 jam.
3. Jika sesudah penundaan tersebut jumlah kuorum belum juga tercapai, maka 
musyawarah dan rapat-rapat tersebut dapat terus diselenggarakan dan semua 
keputusan yang diambil dinyatakan sah dan mengikat. 
Pasal 24 
Pengambilan Keputusan 
Sesuai dengan BAB VIII Pasal 27 Ayat 1 AD dan BAB VIIII Pasal 29 ART GAPENSI 
pengambilan keputusan atas hal-hal yang bukan menyangkut pemilihan orang diatur sebagai 
berikut : 
1. Emua keputusan yang diambil dalam musyawarah sedapat mungkin diusahakan atas 
dasar musyawarah untuk mufakat. 
2. Apabila dengan usaha musyawarah untuk mufakat tidak juga tercapai keputusan, 
maka keputusannya diambil berdasarkan suara terbanyak dari peserta penuh yang 
hadir. 
3. Keputusan yang diambil, haruslah dapat dipertanggungjawabkan dan idak 
bertentangan dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga GAPENSI. 
4. Dalam hal keputusan berdasarkan suara terbanyak, hasil pemungutan suaranya 
menunjukkan angka sama, maka pemungutan suara diulang sekali lagi. Apabila 
pemungutan suara masih menghasilkan angka yang sama, maka keputusan ang 
terakhir diserahkan pada pimpinan sidang. 
5. Keputusan MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten muna adalah keputusan yang 
disahkan oleh sidang paripurna MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten muna. 
BAB X 
TATA CARA PERSIDANGAN DAN BERBICARA, GANGUANDAN RISALAH 
Pasal 25 
Tata Cara Persidangan dan Bicara 
1. Setela dibuka, pimpinan sidang menjelaskan secara singkat pokok-pokok acara 
sidang. Pimpinan sidang wajib menjaga agar sidang berjalan sesuai dengan ketentuan 
peraturan tata tertib dan pokok-pokok acara sidang. 
2. Setiap pembicara harus mendapat ijin bicara terlebih dahulu dar pimpinan sidang, dan 
pimpinan sidang dapat mengadakan ketentuan-ketentuan mengenai peserta berbicara. 
3. Pembicara berbicara pada gilirannya, menurut waktu dan tempat yang telah 
disediakan dan diatur oleh pimpinan sidang. Selama berbicara, pembicara tidak boleh 
diganggu kecuali kalau pimpinan sidang menganggap pembicaraan telah menyimpang 
dari pokok-pokok acara dan waktu yang telah ditetapkan. Dalam hal seperti ini 
pimpinan sidang berhak meminta pembicara supaya mengakhiri pembicaraannya.
4. Pimpinan sidang berhak menegur dan memberi peringatan pembicara yang 
menyimpang dari pokok-pokok acara atau mengeluarkan kata-kata yang tidak 
layak/mengganggu ketertiban, agar tertib kembali. 
Apabila pembicara itu mentaati teguran dan peringatan pimpinan sidang, maka 
pimpinan sidang dapat melarangnya meneruskan pembicaraan dan seterusnya 
mempersilakan pembicara untuk duduk kembali ketempatnya. Dan jika yang 
berasngkutan masih saja tidak mentaatinya, pimpinan sidang dapat memerintahkan 
pembicara tersebut untk meninggalkan sidang 
5. Apabla diperlukan atas persetujuan sidang , pimpinan sidang dapat menunda sidang 
paling lama satu jam. 
6. Setiap pembicara dalam sidang paripurna yang menyangkut usulan atau masalah 
cabang, hanya diutarakan oleh juru bicaranya masing-masing (salah satu dari peserta 
penuh) cabang tersebut. 
Pasal 26 
Gangguan Ketertiban Sidang 
1. Apabila peserta melakukan perbuatan- perbuatanyang tidak layak/mengganggu 
ketertiban sidang, pimpinan sidang memperingatkan agar peserta tersebut 
menghentikan perbuatan itu. 
2. Jika perngatan tersebut pada butir 1 pasal ini tidak diindahkan, pimpinan sidang dapat 
mempersilahkan peserta itu untuk meninggalkan ruangan sidang untuk masa waktu 
yang ditentukan pimpinan sidang. 
3. Apabila peserta tersebut masih saja tidak mengindahkan ketentuan tersebut pada butir 
2 pasal ini, maka pimpinan sidang dapat memberhentikan peserta tersebut dari 
keikutsertaannya pada MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten muna. 
Pasal 27 
Gangguan Ketertiban Sidang 
Pimpinan sidang harus membuat risalah tertulis mengenai jalannya persidangan yang berisi 
sebagai berikut : 
1. Tempat acara sidang 
2. Hari/tanggal sidang dan jam permulaan serta penutupan sidang 
3. Nama-nama ketua/wakil ketua dan sekretaris persidangan 
4. Nama-nama peserta dan peninjau yang hadir 
5. Pembicara dan pendapat masing-masing 
6. Keputusan-keputusan sidang 
7. Dan ketetapan-ketetapan lain yang diangap perlu untuk dicatat.
BAB XI 
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DAN PANDANGAN UMUM 
Pasal 28 
Laporan Pertanggungjawaban dan Pandangan Umum 
1. Laporan Pertanggungjawaban badan pimpinan cabang GAPENSI kabupaten muna 
disampaikan dalam sidang paripurna. 
2. Setiap BPC GAPENSI dapat memberikan tanggapan dan pandangan umum atas 
laporan pertanggungjawaban badan pimpinan cabang GAPENSI kabupaten muna 
melalui juru bicaranya masing-masing (salah satu dari peserta penuh) dalam sidang 
paripurna yang diadakan untuk itu. 
3. Badan pimpinan cabang GAPENSI kabupaten muna memberikan jawaban, penjelasan 
dan pandangan atas tanggapan pertanggungjawaban dalam sidang paripurna. 
4. Laporan kegiatan masing-masing BPC GAPENSI disampaikan oleh juru bicara 
masing-masing (salah satu dari peserta penuh) pada saat memberikan tanggapan dan 
pandangan umum atas laporan pertanggungjawaban BPD GAPENSI kabupaten muna 
dalam sidang paripurna yang diadakan untuk itu. 
BAB XII 
TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PEMILIHAN BADAN PIMPINAN DAERAH 
Pasal 29 
Tata Cara Pembentukan Badan Pimpinan Daerah 
Badan pimpinan daerah dipilih dan ditetapkan melalui farmatur oleh MUSCAB VIII 
GAPENSI kabupaten muna sesuai ketentuan Pasal 29 BAB VIIII ART GAPENSI sebagai 
berikut : 
1. Tata cara pemilihan badan pimpinan daerah dilakukan dalam musyawarah yang 
bersangkutan dengan cara memilih ketua umum merangkap ketua formatur dan 2 
(dua) orang anggota formatur guna membentuk badan pimpinan. 
2. Pemilihan formatur dilaksanakan atas dasar musyawarah atau dengan pemungutan 
suara yang dilaksanakan secara tertulis melalui asas langsung, bebas dan rahasia oleh 
peserta penuh yang memiliki hak suara. 
3. Setiap yang mencalonkan diri sebagai ketua umum harus mendaftarkan dirinya 
kepada panitia pengarah (SC) dimulai 3 (tiga) hari sebelum dilaksanakannya acara 
pemaparan VIIIisi dan misi calon ketua umum dalam forum MUSCAB, untuk
selanjutnya panitia pengarah (SC) MUSCAB menyerahkannya ke MUSCAB untuk 
ditetapkan sebagai calon ketua umum. 
4. Setiap peserta penuh yang memiliki hak suara menulis 1 (satu) nama untuk calon 
ketua umum yang sekaligus merangkap ketua formatur dan 2 (dua) nama lainnya yang 
berbeda untuk calon anggota formatur. 
5. Dari hasil perhitungan suara yang sah pada pemlihan ketua umum merangkap ketua 
formatur dan 2 (dua) orang anggota formatur, maka yang dnyatakan terpilih sebagai 
ketua umum sekaligus merangkap ketua formatur adalah yang mendapat suara 
tebanyak ke satu dan kedua terpilih menjadi anggota formatur. 
6. Ketua umum merangkap ketua formatur dan 2 (dua) anggota formatur terpilih 
kemudian membuat BPH atau sekaligus membentuk BPL dan dewan pertimbangan. 
7. Dalam hal ketua umum merangkap ketua fomatur dan 2 (dua) anggota formatur 
terpilih hanya membentuk BPH, maka BPH terpilih kemudian membentuk BPL, yang 
dilakukan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah selesainnya musyawarah. 
Pasal 30 
Tata Cara Pamilihan Formatur 
Dalam hal formatur dilakukan dengan pemilihan tertulis, tata cara pemilihan formatur diatur 
sebagai berikut : 
1. Pimpinan sidang meneliti dan memeriksa peserta penuh yang mempunyai hak 
memilih yang hadir dalam sidang, untuk diteliti identifikasi dan keabsahan haknya. 
2. Setiap peserta penuh yang mempunyai hak memilih, menuliskan 3 (tiga) nama yang 
berbeda, diatas kerjas yang disediakan untuk itu pada saat dilakukan pemilihan, yakni 
1 (satu) untuk nama calon ketua umum merangkap ketua formatur dan 2 (dua) nama 
untuk caon anggota formatur. 
3. Penulisan nama diatas kertas lain dari kertas yang disediakan maupun pencantuman 
nama yang kurang jelas dan atau sama serta nama yang tidak terdaftar sebagai calon, 
akan mengakibatkan batalnya nama dimaksud. 
4. Apabila terjadinya jumlah suara yang sama pada dua atau lebih calon ketua umum 
menerapkan ketua formatur mengharuskan dilakukannya pemilihan ulang terhadap 
mereka yang memperoleh jumlah angka yang sama tersebut untuk menentukan urutan 
pemenang. Apabila pemilihan ulang masih menghasilkan angka yang sama, maka 
penentuan pemenang dilakukan dengan cara undian, dan untuk nama calon ketua 
umum merangkap keta formatur yang tidak terpilih baik dalam pemilihan ulang atau 
dalam undian dengan sendirinya gugur dan tidak menjadi anggota formatur. 
5. Apabila terjadi jumlah suara pada dua calon anggota formatur yang mendapat suara 
tertinggi, maka secara otomatis dua nama tersebut ditetapkan sebagai anggota 
formatur. Apabila terjadi jumlah suara yang sama pada lebih dari dua calon anggota
formatur mengharuskan dilakukannya pemilihan ulang terhadap mereka yang 
memperoleh jumlah angka yang sama tersebut untuk menentukan dua nama sebagai 
pemenang sebagai anggota formatur. Apabila pemilhan ulang masih menghasilkan 
angka yang sama, maka penentuan pemenang dilakukan dengan cara undian untuk 
menentukan hanya dua anggota formatur. 
6. Formatur yang terpilih sebagai ketua umum merangkap ketua formatur harus dapat 
membuktikan dipenuhinya ketentuan persyaratan sesuai AD/ART. Apabila tidak 
dapat membuktikan maka yang bersangkutan tidak dapat dipilih/gugur menjadi ketua 
umum. 
7. Sebelum dlakukan penutupan sidang pemilihan formatur, maka sidang paripurna 
pemilihan formatur, terlebih dahulu menetapkan jangka waktu bekerjanya formatur 
untuk menyusun bada pimpinan. 
8. Apabila formatur terpilih sampai dengan batas waktu kerja yang di tetapkan 
MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten muna, ternyata tidak mencapai kesepakatan atau 
tidak dapat menyusun badan pimpinan baru, sedangkan waktu kerjanya tidak dapat 
diperpanjang lagi mengingat batas waktu berakhirnya MUSCAB VIII GAPENSI 
sendiri, maka dapat dianggap formatur tidak dapat mengembang tugas yang 
dipercayakan MUSCAB VIII GAPENSI kepadanya dan dengan demikian tugasnya 
dinyatakan berakhir tanpa hasil. Dalam seperti ini, MUSCAB VIII GAPENSI dapat 
dianggap tidak dapat menyusun badan pimpinan untuk masa bakti berikutnya. 
Sedangkan keputusan-keputusan lainnya dari MUSCAB VIII GAPENSI tetap 
dinyatakan berlaku. 
9. Apabila hal seperti tersebut butir 8 terjadi, maka untuk menghindari keVIII akuman 
badan pimpinan yang bersangkutan, maka badan pimpinan pusat diberi wewenang 
mengambil alih fungsi badan pimpinan yang VIIIakum tersebut dan secepatnya harus 
membentuk badan pimpinan sementara, dengan tugas seperti diatur dalam ketetapan 
musyawarah khusus GAPENSI No. 05/MUNASUS GAPENSI/2005 tentang pedoman 
ketatalaksanaan organisasi GAPENSI, angka romawi XIII butir 5 s.d. 8. 
Pasal 31 
Tata Cara Pencalonan Ketua Umum 
1. Jabatan ketua umum, adalah pengusaha yang perusahaannya minimal 3 (tiga) tahun 
terakhir secara terus-menerus tercatat dalam keanggotaan GAPENSI dengan bukti 
memiliki KTA Tahun 2004, 2005 dan 2006 dan pernah duduk dalam badan pimpinan 
GAPENSI baik di tingkat pusat, daerah maupun cabang. 
2. Yang berminat untuk menjadi calon ketua umum BPD GAPENSI kabupaten muna 
masa bakti 2006-2010 harus mengajukan surat pencalonan diri menjadi calon ketua
umum kepada pimpinan MUSCAB VIII melalui panitia penyelenggara (SC) paling 
lambat 3 (tiga) hari sebelum MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten muna dibuka. 
Pasal 32 
Pemilihan Badan Pimpinan 
Pada dasarnya yang berhak dipilih untuk duduk dalam badan pimpinan cabang GAPENSI 
kabupaten muna adalah mereka yang memahami kriteria/syarat-syarat pasal 6 BAB II dan 
pasal 30 BAB VIIII ART GAPENSI : 
1. Pengusaha yang perusahaannya minimal 1 (satu) tahun terakhir tercatat dalam 
keanggotaan GAPENSI yang dapat di buktikan identitasnya terdapat dalam kartu 
tanda anggota (KTA) GAPENSI yang sah dan masih berlaku atau seorang pengurus 
perusahaan (Anggota GAPENSI) tersebut lainnya yang mendapat mandat kuasa 
penuh dari perusahaan di maksud untuk mewakilinya dalam organisasi GAPENSI 
sesuai dengan ketentuan pasal 6 ayat 3 huruf b ART GAPENSI yang dibuktikan 
dengan namanya tercantum dala akte perusahaan sebagai pengurus perusahaan. 
2. Tidak dicabut haknya untuk memangku suatu jabatan tertentu, tidak berada dalam 
keadaan pailit dan/atau kehilangan haknya untuk menguasai kekayaan dan tidak 
sedang menjalani hukuman. 
3. Bagi yang terpilih duduk dalam badan pimpinan daerah GAPENSI kabupaten Muna 
harus menyatakan diri secara tertulis bersedia menyumbang tenaga, pikiran dan waktu 
dalam menjalankan tugas-tugas organisasi. 
4. Bagi yang terpilih duduk dalam badan pimpinan daerah GAPENSI kabupaten muna 
tidak boleh merangkap jabatan pada badan pimpinan GAPENSI atau badan dewan 
pertimbangan GAPENSI disemua tingkatan. 
5. Untuk itu bagi mereka yang pada saat terpilih menjadi badan pimpinan cabang 
GAPENSI kabupaten muna masuh memangku jabatan pada badan pimpinan 
GAPENSI atau pada Dewan pertimbangan di semua tingkatan harus menyatakan 
secara tertulis pilihan jabatannya yang harus dilaksanakan selambat-lambatnya 30 
(tiga puluh) hari setelah berakhirnya MUSCAB VIII GAPENSI kab. Muna. 
BAB XIII 
DOMISIONER DAN HAL-HAL LAIN 
Pasal 33 
Domisioner
Badan pimpinan daerah GAPENSI kabupaten Muna masa bakti 2002-2006, meletakkan 
jabatan dan dinyatakan domisioner setelah pertanggungjawaban diterima oleh sidang 
paripurna baik secara bulat atau dengan cara catatan akan diteliti oleh tim VIIIerifikasi yang 
akan ditunjuk dan terbentuknya formatur. 
Pasal 34 
Penutup 
Segala sesuatu yang belum diatur dalam peraturan tata tertib ini, akan diputuskan oleh 
MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten Muna, yang akan merupakan bagian yang tidak 
terpisahkan dari peraturan tata tertib ini. 
Pasal 35 
Berlakunya Keputusan 
Keputusan ini mulai berlaku sejak saat ditetapkan sampai berakhirnya MUSCAB. 
Ditetapkan di : Raha 
Pada Tanggal : Nopember 2014 
MUSYAWARAH CABANG VIII 
GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI INDONESIA 
KABUPATEN MUNA 
Pimpinan Sidang, 
Ketua Sekretaris

More Related Content

What's hot

Mengenal pengertian dan fungsi kompas
Mengenal pengertian dan fungsi kompasMengenal pengertian dan fungsi kompas
Mengenal pengertian dan fungsi kompasArdi Qurniyanto
 
Rapat Kerja Dewan Penguji Keahlian Pelaut 2019
Rapat Kerja Dewan Penguji Keahlian Pelaut 2019Rapat Kerja Dewan Penguji Keahlian Pelaut 2019
Rapat Kerja Dewan Penguji Keahlian Pelaut 2019Akmad Yani Ridzani
 
Pengelolaan risiko di area prioritas dengan fmea
Pengelolaan risiko di area prioritas dengan fmeaPengelolaan risiko di area prioritas dengan fmea
Pengelolaan risiko di area prioritas dengan fmeaAnke Putri
 
Siskohatkes 2020 (kompetensi ppih)
Siskohatkes 2020 (kompetensi ppih)Siskohatkes 2020 (kompetensi ppih)
Siskohatkes 2020 (kompetensi ppih)rickygunawan84
 
Proker osis 89 lengkap jadi
Proker osis 89 lengkap  jadi Proker osis 89 lengkap  jadi
Proker osis 89 lengkap jadi Ahmad Fadhilah
 
pedoman-tata-naskah-dinas-2016_.ppt
pedoman-tata-naskah-dinas-2016_.pptpedoman-tata-naskah-dinas-2016_.ppt
pedoman-tata-naskah-dinas-2016_.pptyosephwalidularham
 
Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1
Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1
Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1Imam Pirdaus
 
4. Rencana Kerja Kwarran.docx
4. Rencana Kerja Kwarran.docx4. Rencana Kerja Kwarran.docx
4. Rencana Kerja Kwarran.docxHerryGersang
 
Berita acara verifikasi kepsek 2021
Berita acara verifikasi kepsek 2021Berita acara verifikasi kepsek 2021
Berita acara verifikasi kepsek 2021ssuser1a55fd
 
Bahan Paparan Desain Latsar Berakhlak
Bahan Paparan Desain Latsar  BerakhlakBahan Paparan Desain Latsar  Berakhlak
Bahan Paparan Desain Latsar BerakhlakCoach RFIRMANS
 
PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI.pptx
PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI.pptxPEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI.pptx
PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI.pptxShintaDinyanti1
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp okihoyin rizmu
 
5ilham summary penyusunan rka pelayanan publik
5ilham summary penyusunan rka pelayanan publik5ilham summary penyusunan rka pelayanan publik
5ilham summary penyusunan rka pelayanan publiktemanna #LABEDDU
 
Susunan upacara di skpd hut ri 2015
Susunan upacara di skpd hut ri 2015Susunan upacara di skpd hut ri 2015
Susunan upacara di skpd hut ri 2015Bpbd Kobar
 
Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga sesuai STCW 2010
Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga sesuai STCW 2010Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga sesuai STCW 2010
Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga sesuai STCW 2010Akmad Yani Ridzani
 

What's hot (20)

Mengenal pengertian dan fungsi kompas
Mengenal pengertian dan fungsi kompasMengenal pengertian dan fungsi kompas
Mengenal pengertian dan fungsi kompas
 
Rapat Kerja Dewan Penguji Keahlian Pelaut 2019
Rapat Kerja Dewan Penguji Keahlian Pelaut 2019Rapat Kerja Dewan Penguji Keahlian Pelaut 2019
Rapat Kerja Dewan Penguji Keahlian Pelaut 2019
 
Pengelolaan risiko di area prioritas dengan fmea
Pengelolaan risiko di area prioritas dengan fmeaPengelolaan risiko di area prioritas dengan fmea
Pengelolaan risiko di area prioritas dengan fmea
 
Siskohatkes 2020 (kompetensi ppih)
Siskohatkes 2020 (kompetensi ppih)Siskohatkes 2020 (kompetensi ppih)
Siskohatkes 2020 (kompetensi ppih)
 
5. Policy Brief The Future Leader (2021).pdf
5. Policy Brief The Future Leader (2021).pdf5. Policy Brief The Future Leader (2021).pdf
5. Policy Brief The Future Leader (2021).pdf
 
Proker osis 89 lengkap jadi
Proker osis 89 lengkap  jadi Proker osis 89 lengkap  jadi
Proker osis 89 lengkap jadi
 
Profesionalisme ASN
Profesionalisme ASNProfesionalisme ASN
Profesionalisme ASN
 
pedoman-tata-naskah-dinas-2016_.ppt
pedoman-tata-naskah-dinas-2016_.pptpedoman-tata-naskah-dinas-2016_.ppt
pedoman-tata-naskah-dinas-2016_.ppt
 
Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1
Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1
Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1
 
4. Rencana Kerja Kwarran.docx
4. Rencana Kerja Kwarran.docx4. Rencana Kerja Kwarran.docx
4. Rencana Kerja Kwarran.docx
 
Berita acara verifikasi kepsek 2021
Berita acara verifikasi kepsek 2021Berita acara verifikasi kepsek 2021
Berita acara verifikasi kepsek 2021
 
Tata Tertib Musda FK PSM Kota Sukabumi
Tata Tertib Musda FK PSM Kota SukabumiTata Tertib Musda FK PSM Kota Sukabumi
Tata Tertib Musda FK PSM Kota Sukabumi
 
Bahan Paparan Desain Latsar Berakhlak
Bahan Paparan Desain Latsar  BerakhlakBahan Paparan Desain Latsar  Berakhlak
Bahan Paparan Desain Latsar Berakhlak
 
overview-pka-pkp.pptx
overview-pka-pkp.pptxoverview-pka-pkp.pptx
overview-pka-pkp.pptx
 
PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI.pptx
PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI.pptxPEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI.pptx
PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI.pptx
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
 
5ilham summary penyusunan rka pelayanan publik
5ilham summary penyusunan rka pelayanan publik5ilham summary penyusunan rka pelayanan publik
5ilham summary penyusunan rka pelayanan publik
 
Susunan upacara di skpd hut ri 2015
Susunan upacara di skpd hut ri 2015Susunan upacara di skpd hut ri 2015
Susunan upacara di skpd hut ri 2015
 
Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga sesuai STCW 2010
Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga sesuai STCW 2010Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga sesuai STCW 2010
Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga sesuai STCW 2010
 
PAPARAN PERBUP NO 55.pptx
PAPARAN PERBUP NO 55.pptxPAPARAN PERBUP NO 55.pptx
PAPARAN PERBUP NO 55.pptx
 

Similar to Rancangan jadwal acara dan tata tertib

Draft Materi Konferensi MWC NU WDS.pdf
Draft Materi Konferensi MWC NU WDS.pdfDraft Materi Konferensi MWC NU WDS.pdf
Draft Materi Konferensi MWC NU WDS.pdfJejakJenengIndramayu
 
TATA TERTIB Rakerda RSBS.docx
TATA TERTIB Rakerda RSBS.docxTATA TERTIB Rakerda RSBS.docx
TATA TERTIB Rakerda RSBS.docxTaufik508080
 
TATA TERTIB Rakerda RSBS.docx
TATA TERTIB Rakerda RSBS.docxTATA TERTIB Rakerda RSBS.docx
TATA TERTIB Rakerda RSBS.docxTaufik508080
 
Rancangan tata tertib
Rancangan tata tertibRancangan tata tertib
Rancangan tata tertibBatu
 
Pemilihan walinagari/kepala desa antar waktu
Pemilihan walinagari/kepala desa antar waktuPemilihan walinagari/kepala desa antar waktu
Pemilihan walinagari/kepala desa antar waktuvilla erdi
 
Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 3 Tahun 2009
Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 3 Tahun 2009Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 3 Tahun 2009
Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 3 Tahun 2009Putroe Phang
 
Tatib muktamar 2018
Tatib muktamar 2018Tatib muktamar 2018
Tatib muktamar 2018JoeJoe522060
 
Agenda kegiatan musyawarah ambalan z
Agenda kegiatan musyawarah ambalan zAgenda kegiatan musyawarah ambalan z
Agenda kegiatan musyawarah ambalan zArief Wibisana
 
Musyawarah gugusdepan
Musyawarah gugusdepanMusyawarah gugusdepan
Musyawarah gugusdepanNasRulloh7
 
119 04. tata tertib sidang rwt iii
119 04. tata tertib sidang rwt iii119 04. tata tertib sidang rwt iii
119 04. tata tertib sidang rwt iiiKharis Nu'man
 
Musyawarah gugusdepan
Musyawarah gugusdepanMusyawarah gugusdepan
Musyawarah gugusdepanNas Rulloh
 
Rancangan anggaran rumah tangga
Rancangan anggaran rumah tanggaRancangan anggaran rumah tangga
Rancangan anggaran rumah tanggaToto Wirjosoemarto
 
Anggaran rumah tangga koperasi aman mandiri
Anggaran rumah tangga koperasi aman mandiriAnggaran rumah tangga koperasi aman mandiri
Anggaran rumah tangga koperasi aman mandiriAkademi Bahasa
 
Ad art fokus
Ad art fokusAd art fokus
Ad art fokusKhy SeVen
 

Similar to Rancangan jadwal acara dan tata tertib (20)

Draft Materi Konferensi MWC NU WDS.pdf
Draft Materi Konferensi MWC NU WDS.pdfDraft Materi Konferensi MWC NU WDS.pdf
Draft Materi Konferensi MWC NU WDS.pdf
 
TATA TERTIB Rakerda RSBS.docx
TATA TERTIB Rakerda RSBS.docxTATA TERTIB Rakerda RSBS.docx
TATA TERTIB Rakerda RSBS.docx
 
TATA TERTIB Rakerda RSBS.docx
TATA TERTIB Rakerda RSBS.docxTATA TERTIB Rakerda RSBS.docx
TATA TERTIB Rakerda RSBS.docx
 
Rancangan tata tertib
Rancangan tata tertibRancangan tata tertib
Rancangan tata tertib
 
Anggaran dasar afpm.fix
Anggaran dasar afpm.fixAnggaran dasar afpm.fix
Anggaran dasar afpm.fix
 
Tatib rtar
Tatib rtarTatib rtar
Tatib rtar
 
CONTOH Ad art forum
CONTOH Ad art forumCONTOH Ad art forum
CONTOH Ad art forum
 
Pemilihan walinagari/kepala desa antar waktu
Pemilihan walinagari/kepala desa antar waktuPemilihan walinagari/kepala desa antar waktu
Pemilihan walinagari/kepala desa antar waktu
 
Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 3 Tahun 2009
Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 3 Tahun 2009Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 3 Tahun 2009
Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 3 Tahun 2009
 
Tatib muktamar 2018
Tatib muktamar 2018Tatib muktamar 2018
Tatib muktamar 2018
 
Agenda kegiatan musyawarah ambalan z
Agenda kegiatan musyawarah ambalan zAgenda kegiatan musyawarah ambalan z
Agenda kegiatan musyawarah ambalan z
 
Anggaran Rumah Tangga PERMAHI
Anggaran Rumah Tangga PERMAHIAnggaran Rumah Tangga PERMAHI
Anggaran Rumah Tangga PERMAHI
 
Musyawarah gugusdepan
Musyawarah gugusdepanMusyawarah gugusdepan
Musyawarah gugusdepan
 
Anggaran Dasar PERMAHI
Anggaran Dasar PERMAHIAnggaran Dasar PERMAHI
Anggaran Dasar PERMAHI
 
119 04. tata tertib sidang rwt iii
119 04. tata tertib sidang rwt iii119 04. tata tertib sidang rwt iii
119 04. tata tertib sidang rwt iii
 
Rancangan tata tertib
Rancangan tata tertibRancangan tata tertib
Rancangan tata tertib
 
Musyawarah gugusdepan
Musyawarah gugusdepanMusyawarah gugusdepan
Musyawarah gugusdepan
 
Rancangan anggaran rumah tangga
Rancangan anggaran rumah tanggaRancangan anggaran rumah tangga
Rancangan anggaran rumah tangga
 
Anggaran rumah tangga koperasi aman mandiri
Anggaran rumah tangga koperasi aman mandiriAnggaran rumah tangga koperasi aman mandiri
Anggaran rumah tangga koperasi aman mandiri
 
Ad art fokus
Ad art fokusAd art fokus
Ad art fokus
 

More from Warnet Raha

Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanWarnet Raha
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet Raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselWarnet Raha
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluargaWarnet Raha
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Warnet Raha
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohWarnet Raha
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaWarnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramataWarnet Raha
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaWarnet Raha
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Warnet Raha
 

More from Warnet Raha (20)

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
 

Rancangan jadwal acara dan tata tertib

  • 2. RANCANGAN TATA TERTIB MUSYAWARAH DAERAH (MUSCAB) VIII GAPENSI KAB. MUNA TANGGAL, – Nopember 2014 BAB I NAMA,TEMPAT DAN WAKTU Pasal 1 N a m a Musyawarah ini dinamakan Musyawarah Daerah (MUSCAB) VIIIIII Gabungan pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) Kabupaten Muna yang selanjutnya di sebut MUSCAB VIIIIII GAPENSI cabang Muna. Pasal 2 Tempat dan Waktu MUSCAB VIIIIII GAPENSI Kabupaten Muna di adakan di Kabupaten Muna pada tanggal NoVIIIember 2014. BAB II DASAR DAN TUJUAN Pasal 3 D a s a r 1. MUSCAB VIII GAPENSI Kabupaten Muna di selenggarakan berdarsarkan Anggran (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (AD) GAPENSI, khususnya : AD BAB IVIII Pasal 17 Ayat 2 huruf a dan Pasal 18 ayat 2 huruf a AD BAB VIII Pasal 21 Ayat 2 huruf a, Pasal 24 dan Pasal 25 ayat 1 ART BAB IVIII Pasal 15 Ayat 1 ART BAB VIII Pasal 21 Serta surat BPD GAPENSI No. /BPD/BPP/III/2014, Tanggal Nopember 2014 2. Surat Keputusan BPD GAPENSI Kabupaten Muna No. : 396/BPP/BPD- 26/VIIII/2006 tanggal 3 Juni 2006 tentang penetapan MUSCAB VIII GAPENSI Kabupaten Muna tahun 2006, surat keputusan BPD GAPENSI Kabupaten Muna No. : 26/KEP/ BPD-26/2006 tanggla 24 April 2006 tentang pembentukan Panitia Penyelenggara (OC) dan Panitia Pengarah (SC).
  • 3. Pasal 4 T u j u a n Sesuai denganBAB VIII Pasal 21 AD, BAB VIII Pasal 21 ART, dan BAB VIIII Pasal 31 ART GAPENSI, maka tujuan MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten Muna adalah dalam rangka melaksanakan tugas danwewenang MUSCAB untuk : 1. Menyusun dan menetapkan program kerja serta anggaran pendaapt dan belanja organisasi. 2. Memberikan keputusan terhadap permasalahan organisasi dan masalah-masalah penting lainnya. 3. Memberika penilaian dan keputusan terhadap pertanggung jawaban BPD GAPENSI. 4. Mengangkat dan menetapkan penasehat dan dewan pertimbangan GAPENSI di tingkat cabang. 5. Memilih badan pimpinan cabang GAPENSI Propinsi Kabupaten Muna Masa Bakti 2006-2010 BAB III TEMA MUSCAB Pasal 5 Tema MUSCAB Tema MUSCAB VIIIIII GAPENSI Kabupaten Muna adalah : GAPENSI BERTEKAT MENINGKATKAN PERAN DAN TANGGUNG JAWAB SEBAGAI ASOSIASI PELAKSANA JASA KONSTRUKSI YANG PROFESIONAL MENUJU MUNA LEBIH MAJU BAB IVIII PESERTA MUSCAB Pasal 6 Peserta Penuh Terdiri dari : Utusan Badan Pimpinan Cabang masing-masing sebanyak 5 (lima) orang, yang ditetapkan sebagai surat mandat dari BPC bersangkutan, yang nama-nama sudah harus dilaporkan kepada panitia penyelenggara (OC) MUSCAB VIIIIII selambat-lambatnya sebelum dibukanya acara MUSCAB (sebelum sidang Paripurna I). Pasal 7 Peserta Biasa
  • 4. Terdiri dari : anggota badan pimpinan lengkap (BPL) dan anggota dewan pertimbangan badan pimpinan cabang GAPENSI kabupaten muna. Pasal 8 Peserta Peninjau Terdiri dari : utusan badan pimpinan cabang (BPC) diluar peserta penuh, masing-masing BPC menyertakan 2 (dua) orang, dengan membawa mandat dari BPC yang bersangkutan. Pasal 9 Undangan Terdiri dari : pejabat pemerintah, utusan KADIN, LPJKD dan organisasi-organisasi lainnya di cabang tingkat kabupaten, tokoh-tokoh pengusaha dan masyarakat serta undangan lainya yang dianggap perlu. BAB VIII HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA MUSCAB Pasal 10 Hak Menghadapi Persidangan 1. Seluru peserta penuh, peserta biasa dan peserta peninjau MUSCAB VIIIIII GAPENSI mempunyai hak untuk mengikuti/menghadiri sidang-sidang dan memperoleh seluruh bahan atau informasi yang diperlukan sehubungan dengan kebutuhan selama persidangan MUSCAB VIIIIII GAPENSI. 2. Atas persetujuan sidang paripurna MUSCAB, undangan dapat mengikuti/menghadiri sidang paripurna. Pasal 11 Hak Bicara 1. Hak Bicara adalah hak didalam sidang-sidang paripurna dan komisi, untuk : a. Mengajukan pertanyaan b. Mengeluarkan pendapat dan usulan-usulan, baik secara lisan maupun tertulis 2. Peserta penuh, peserta biasa dan peserta peninjau mempunyai hak bicara 3. Atas persetujuan pimpinan MUSCAB, undangan dapat diberi kesempatan bicara Pasal 12 Hak Suara 1. Hak suara adalah hak memilih dan hak dipilih pada saat sidang paripuna memilih pimpinan MUSCAB maupun formatur, dan hak dalam pemungutan suara untuk mengambil keputusan.
  • 5. 2. Peserta penuh mempunyai hak suara. Pasal 13 Hak Dipilih 1. Hak dipilih adalah hak untuk dapat dipilih menjadi pimpinan MUSCAB maupun formatur. 2. Peserta penuh dan peserta biasa mempunyai hak dipilih menjadi pimpinan MUSCAB dan formatur. 3. Yang berhak untuk dipilih duduk dalam badan pimpinan cabang GAPENSI kabupaten muna adalah mereka yang memenuhi kriteria/syarat-syart tersebut yang sesuai dengan AD/ART GAPENSI. Pasal 14 Kewajiban Peserta Peserta penuh, peserta biasa serta peserta peninjau MUSA VIII GAPENSI kabupaten muna, wajib : 1. Mentaati petunjuk/katentuan-ketentuan peraturan tata tertib MUSCAB 2. Mentaati petunjuk dan peraturan sehubungan dengan penyelenggaraan MUSCAB, yang ditetapkan oleh panitia penyelenggara (OC). 3. Mentaati dan menjaga kelancaran dan ketertiban jalannya sidang-sidang MUSCAB. 4. Menandatangani daftar hadir yang telah disiapkan panita penyelenggara (OC) pada setiap kali hadir di persidangan dan mengenakan tanda peserta selama berlangsungnya MUSCAB serta membantu pimpinan sidang dalam hal diperlukan menunjukkan identitas keabsahannya sebagai peserta. BAB VIIII ALAT PELENGKAPAN MUSCAB Pasal 15 Alat Kelengkapan MUSCAB MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten muna mempunyai alat perlengkapan sebagai berikut : 1. Penanggung jawab MUSCAB 2. Pimpinan MUSCAB 3. Sidang paripurna beserta pimpinannya 4. Sidang komisi beserta pimpinnnya 5. Tim pengurus
  • 6. BAB VIIIII PENANGGUNG JAWAB MUSCAB, PIMPINAN MUSCAB DAN SIDANG-SIDANG Pasal 16 Penaggung Jawab MUSCAB 1. Penanggung jawab MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten muna adalah badan pimpinan cabang GAPENSI kabupaten muna. 2. Penanggung jawab MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten muna mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : a. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten muna agar dapat berjalan dengan tertib dan lancar. b. Menjaga ketertiban dalam musyawarah dan rapat-rapat dengan melaksanakan hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan untuk mencpai mufakat. Pasal 17 Pimpinan Sementara MUSCAB 1. Pimpinan Sementara MUSCAB VIII GAPENSI Kabupaten Muna adalah Badan Pimpinan Cabang Kabupaten Muna 2. Pimpinan Sementara MUSCAB VIII GAPENSI Kabupaten Muna mempunyai tugas dan wewenang memimpin Sidang Paripurna, untuk : a. Mengesahkan Rancangan Jadwal Acara b. Mengesahkan Rancangan Tata Tertib c. Melaksanakaan Pemilihan Pimpanan MUSCAB VIII GAPENSI kab. Muna 3. Setelah terpilih Pimpinan MUSCAB VIII GAPENSI Kab. Muna, Maka Pimpinan Sementara MUSCAB VIII GAPENSI Kab. Muna menyerahkan Pimpinan Sidang Paripurna Kepada Pimpinan MUSCAB yang baru terpilih. Pasal 18 Pimpinan MUSCAB 1. Pimpinan MUSCAB VIII GAPENSI Kab. Muna terdiri dari 5 (lima) orang dengan komposisi seorang Ketua, Seorang Wakil Pimpinan, Seorang Sekretaris dan 2 (dua) orang Anggota Pimpinan yang terpilih berdasarkan dari unsur BPD (dua) 3 (tiga) orang dari unsur BPC. 2. Pimpinan MUSCAB VIII Kab.Muna mempunyai tugas dan wewenang sebaga berikut :
  • 7. a. Memimpin Sidang PariPurna selama MUSCAB VIII GAPENSI Kab. Muna berlangsung sebaik-baiknya. b. Menjaga, mengusahakan terselenggaranya ketertiban dan kelancaran jalannya persidangan. c. Berusaha mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda-beda menyimpulkan pembicaraan dan mendudukan persoalan yang sebenarnya, serta mengembalikan jalannya sidang ke pokok pembicaraan. d. Meneliti keabsahan peserta persidangan, baik dalam kehadiran sidang, dalam menggunakan hak bicara maupun hak suara. e. Mengetahui, memberi atau tidak memberi ijin kepada setiap peserta yang menghadiri atau meninggalkan persidangan. f. Mengatur, memberikan persetujuan/ijin dan menentukan batas waktu dan bicara bagi peserta. g. Mengatur dan menghentikan pembicaraan peserta jika ternyata melampaui batas waktu yang telah ditetapkan dan atau menyimpan dari pokok acara sidang yang telah ditentukan h. Mengesahkan risalah hasil keputusan sidang BAB VIIIIII SIDANG-SIDANG DAN PIMPINANYA Pasal 19 Sidang Paripurna 1. Sidang Paripurna MUSCAB VIII GAPENSI kab. Muna dhadiri oleh peserta penuh, peserta biasa dan peserta peninjau. 2. Seluruh keputusan sidang paripurna adalah merupakan keputusan MUSCAB VIII GAPENSI Kab. Muna 3. Pimpinan Sidang Paripurna adalah pimpinan MUSCAB yang diterapkan menurut Pasal 17 dan 18 Peraturan tata tertib. Pasal 20 Sidang Komisi 1. Sidang-sidang komisi dibentuk sesuai dengan kebutuhan, dalam hal ini terdiri dari : a. Komisi A : Organisasi dan APBO b. Komisi B : Program Kerja c. Komisi C : Pokok-Pokok Pikiran 2. Setiap Peserta penuh, peserta biasa dan peserta peninjau wajib menjadi salah satu Anggota Komisi
  • 8. 3. Jumlah Anggota seriap komisi ditetapkan oleh Pimpinan MUSCAB dengan persetujuan sidang paripurna MUSCAB. 4. Setiap Sidang Komisi didampingi oleh satu atau lebih Anggotoa Panitia (SC) yang ditunjuk oleh ketua pantia pengaah (SC) dan bertugas melancarkan jalannya sidang komisiyang dimaksud. 5. Komisi bertugas memusyawarahkan dan menyarankan pemecahan menangani soal-soal yang menjadi ruang lingkup acara sidang dengan memperhatikan saran-saran, pendapat dan laporan-laporan peserta sidang. 6. Pimpinan sidang komisi terdiri dari 3 (tiga) orang, yang dipilih dan diangkat dari dan oleh peserta komisi yang bersangkutan dengan komposisi 1 (satu) orang ketua, 1 (satu) orang wakil ketua dan 1 (satu) orang sekretaris. Pasal 21 Tim Perumus 1. Untuk merumuskan dan menyimpulkan hasil sidang komisi, dapat dibentuk tim perumus. Pembentukan tim perumus dimaksud ditetapkan secara musyawarah oleh sidang komisi. 2. Hasil rumusan tim perumus ditetapkan sebagai usulan komisi yang dilaporkan pada sidang paripurna untuk dijadikan keputusan MUSCAB. Pasal 22 Sifat Persidangan 1. Sidang paripurna bersifat terbuka, kcuali dinyatakan tertutup oleh pimpinan sidang. 2. Sidang-sidang komisi, tim perumus dan sidang-sidang pimpinan MUSCAB bersifat tertutup. BAB IX KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 23 Kuorum Sesuai denga Pasal 26 AD GAPENSI, kuorum diatur sebagai berikut : 1. Musyawarah dan rapat-rapat dinyatakan mencapai kuorum dan sah apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu perdua) julah peserta yang berhak hadir yang memiliki hak suara. 2. Bilamana kuorum tidak mencapai, maka musyawarah dan rapat-rapat dapat ditunda selama-lamanya 24 jam.
  • 9. 3. Jika sesudah penundaan tersebut jumlah kuorum belum juga tercapai, maka musyawarah dan rapat-rapat tersebut dapat terus diselenggarakan dan semua keputusan yang diambil dinyatakan sah dan mengikat. Pasal 24 Pengambilan Keputusan Sesuai dengan BAB VIII Pasal 27 Ayat 1 AD dan BAB VIIII Pasal 29 ART GAPENSI pengambilan keputusan atas hal-hal yang bukan menyangkut pemilihan orang diatur sebagai berikut : 1. Emua keputusan yang diambil dalam musyawarah sedapat mungkin diusahakan atas dasar musyawarah untuk mufakat. 2. Apabila dengan usaha musyawarah untuk mufakat tidak juga tercapai keputusan, maka keputusannya diambil berdasarkan suara terbanyak dari peserta penuh yang hadir. 3. Keputusan yang diambil, haruslah dapat dipertanggungjawabkan dan idak bertentangan dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga GAPENSI. 4. Dalam hal keputusan berdasarkan suara terbanyak, hasil pemungutan suaranya menunjukkan angka sama, maka pemungutan suara diulang sekali lagi. Apabila pemungutan suara masih menghasilkan angka yang sama, maka keputusan ang terakhir diserahkan pada pimpinan sidang. 5. Keputusan MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten muna adalah keputusan yang disahkan oleh sidang paripurna MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten muna. BAB X TATA CARA PERSIDANGAN DAN BERBICARA, GANGUANDAN RISALAH Pasal 25 Tata Cara Persidangan dan Bicara 1. Setela dibuka, pimpinan sidang menjelaskan secara singkat pokok-pokok acara sidang. Pimpinan sidang wajib menjaga agar sidang berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan tata tertib dan pokok-pokok acara sidang. 2. Setiap pembicara harus mendapat ijin bicara terlebih dahulu dar pimpinan sidang, dan pimpinan sidang dapat mengadakan ketentuan-ketentuan mengenai peserta berbicara. 3. Pembicara berbicara pada gilirannya, menurut waktu dan tempat yang telah disediakan dan diatur oleh pimpinan sidang. Selama berbicara, pembicara tidak boleh diganggu kecuali kalau pimpinan sidang menganggap pembicaraan telah menyimpang dari pokok-pokok acara dan waktu yang telah ditetapkan. Dalam hal seperti ini pimpinan sidang berhak meminta pembicara supaya mengakhiri pembicaraannya.
  • 10. 4. Pimpinan sidang berhak menegur dan memberi peringatan pembicara yang menyimpang dari pokok-pokok acara atau mengeluarkan kata-kata yang tidak layak/mengganggu ketertiban, agar tertib kembali. Apabila pembicara itu mentaati teguran dan peringatan pimpinan sidang, maka pimpinan sidang dapat melarangnya meneruskan pembicaraan dan seterusnya mempersilakan pembicara untuk duduk kembali ketempatnya. Dan jika yang berasngkutan masih saja tidak mentaatinya, pimpinan sidang dapat memerintahkan pembicara tersebut untk meninggalkan sidang 5. Apabla diperlukan atas persetujuan sidang , pimpinan sidang dapat menunda sidang paling lama satu jam. 6. Setiap pembicara dalam sidang paripurna yang menyangkut usulan atau masalah cabang, hanya diutarakan oleh juru bicaranya masing-masing (salah satu dari peserta penuh) cabang tersebut. Pasal 26 Gangguan Ketertiban Sidang 1. Apabila peserta melakukan perbuatan- perbuatanyang tidak layak/mengganggu ketertiban sidang, pimpinan sidang memperingatkan agar peserta tersebut menghentikan perbuatan itu. 2. Jika perngatan tersebut pada butir 1 pasal ini tidak diindahkan, pimpinan sidang dapat mempersilahkan peserta itu untuk meninggalkan ruangan sidang untuk masa waktu yang ditentukan pimpinan sidang. 3. Apabila peserta tersebut masih saja tidak mengindahkan ketentuan tersebut pada butir 2 pasal ini, maka pimpinan sidang dapat memberhentikan peserta tersebut dari keikutsertaannya pada MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten muna. Pasal 27 Gangguan Ketertiban Sidang Pimpinan sidang harus membuat risalah tertulis mengenai jalannya persidangan yang berisi sebagai berikut : 1. Tempat acara sidang 2. Hari/tanggal sidang dan jam permulaan serta penutupan sidang 3. Nama-nama ketua/wakil ketua dan sekretaris persidangan 4. Nama-nama peserta dan peninjau yang hadir 5. Pembicara dan pendapat masing-masing 6. Keputusan-keputusan sidang 7. Dan ketetapan-ketetapan lain yang diangap perlu untuk dicatat.
  • 11. BAB XI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DAN PANDANGAN UMUM Pasal 28 Laporan Pertanggungjawaban dan Pandangan Umum 1. Laporan Pertanggungjawaban badan pimpinan cabang GAPENSI kabupaten muna disampaikan dalam sidang paripurna. 2. Setiap BPC GAPENSI dapat memberikan tanggapan dan pandangan umum atas laporan pertanggungjawaban badan pimpinan cabang GAPENSI kabupaten muna melalui juru bicaranya masing-masing (salah satu dari peserta penuh) dalam sidang paripurna yang diadakan untuk itu. 3. Badan pimpinan cabang GAPENSI kabupaten muna memberikan jawaban, penjelasan dan pandangan atas tanggapan pertanggungjawaban dalam sidang paripurna. 4. Laporan kegiatan masing-masing BPC GAPENSI disampaikan oleh juru bicara masing-masing (salah satu dari peserta penuh) pada saat memberikan tanggapan dan pandangan umum atas laporan pertanggungjawaban BPD GAPENSI kabupaten muna dalam sidang paripurna yang diadakan untuk itu. BAB XII TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PEMILIHAN BADAN PIMPINAN DAERAH Pasal 29 Tata Cara Pembentukan Badan Pimpinan Daerah Badan pimpinan daerah dipilih dan ditetapkan melalui farmatur oleh MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten muna sesuai ketentuan Pasal 29 BAB VIIII ART GAPENSI sebagai berikut : 1. Tata cara pemilihan badan pimpinan daerah dilakukan dalam musyawarah yang bersangkutan dengan cara memilih ketua umum merangkap ketua formatur dan 2 (dua) orang anggota formatur guna membentuk badan pimpinan. 2. Pemilihan formatur dilaksanakan atas dasar musyawarah atau dengan pemungutan suara yang dilaksanakan secara tertulis melalui asas langsung, bebas dan rahasia oleh peserta penuh yang memiliki hak suara. 3. Setiap yang mencalonkan diri sebagai ketua umum harus mendaftarkan dirinya kepada panitia pengarah (SC) dimulai 3 (tiga) hari sebelum dilaksanakannya acara pemaparan VIIIisi dan misi calon ketua umum dalam forum MUSCAB, untuk
  • 12. selanjutnya panitia pengarah (SC) MUSCAB menyerahkannya ke MUSCAB untuk ditetapkan sebagai calon ketua umum. 4. Setiap peserta penuh yang memiliki hak suara menulis 1 (satu) nama untuk calon ketua umum yang sekaligus merangkap ketua formatur dan 2 (dua) nama lainnya yang berbeda untuk calon anggota formatur. 5. Dari hasil perhitungan suara yang sah pada pemlihan ketua umum merangkap ketua formatur dan 2 (dua) orang anggota formatur, maka yang dnyatakan terpilih sebagai ketua umum sekaligus merangkap ketua formatur adalah yang mendapat suara tebanyak ke satu dan kedua terpilih menjadi anggota formatur. 6. Ketua umum merangkap ketua formatur dan 2 (dua) anggota formatur terpilih kemudian membuat BPH atau sekaligus membentuk BPL dan dewan pertimbangan. 7. Dalam hal ketua umum merangkap ketua fomatur dan 2 (dua) anggota formatur terpilih hanya membentuk BPH, maka BPH terpilih kemudian membentuk BPL, yang dilakukan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah selesainnya musyawarah. Pasal 30 Tata Cara Pamilihan Formatur Dalam hal formatur dilakukan dengan pemilihan tertulis, tata cara pemilihan formatur diatur sebagai berikut : 1. Pimpinan sidang meneliti dan memeriksa peserta penuh yang mempunyai hak memilih yang hadir dalam sidang, untuk diteliti identifikasi dan keabsahan haknya. 2. Setiap peserta penuh yang mempunyai hak memilih, menuliskan 3 (tiga) nama yang berbeda, diatas kerjas yang disediakan untuk itu pada saat dilakukan pemilihan, yakni 1 (satu) untuk nama calon ketua umum merangkap ketua formatur dan 2 (dua) nama untuk caon anggota formatur. 3. Penulisan nama diatas kertas lain dari kertas yang disediakan maupun pencantuman nama yang kurang jelas dan atau sama serta nama yang tidak terdaftar sebagai calon, akan mengakibatkan batalnya nama dimaksud. 4. Apabila terjadinya jumlah suara yang sama pada dua atau lebih calon ketua umum menerapkan ketua formatur mengharuskan dilakukannya pemilihan ulang terhadap mereka yang memperoleh jumlah angka yang sama tersebut untuk menentukan urutan pemenang. Apabila pemilihan ulang masih menghasilkan angka yang sama, maka penentuan pemenang dilakukan dengan cara undian, dan untuk nama calon ketua umum merangkap keta formatur yang tidak terpilih baik dalam pemilihan ulang atau dalam undian dengan sendirinya gugur dan tidak menjadi anggota formatur. 5. Apabila terjadi jumlah suara pada dua calon anggota formatur yang mendapat suara tertinggi, maka secara otomatis dua nama tersebut ditetapkan sebagai anggota formatur. Apabila terjadi jumlah suara yang sama pada lebih dari dua calon anggota
  • 13. formatur mengharuskan dilakukannya pemilihan ulang terhadap mereka yang memperoleh jumlah angka yang sama tersebut untuk menentukan dua nama sebagai pemenang sebagai anggota formatur. Apabila pemilhan ulang masih menghasilkan angka yang sama, maka penentuan pemenang dilakukan dengan cara undian untuk menentukan hanya dua anggota formatur. 6. Formatur yang terpilih sebagai ketua umum merangkap ketua formatur harus dapat membuktikan dipenuhinya ketentuan persyaratan sesuai AD/ART. Apabila tidak dapat membuktikan maka yang bersangkutan tidak dapat dipilih/gugur menjadi ketua umum. 7. Sebelum dlakukan penutupan sidang pemilihan formatur, maka sidang paripurna pemilihan formatur, terlebih dahulu menetapkan jangka waktu bekerjanya formatur untuk menyusun bada pimpinan. 8. Apabila formatur terpilih sampai dengan batas waktu kerja yang di tetapkan MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten muna, ternyata tidak mencapai kesepakatan atau tidak dapat menyusun badan pimpinan baru, sedangkan waktu kerjanya tidak dapat diperpanjang lagi mengingat batas waktu berakhirnya MUSCAB VIII GAPENSI sendiri, maka dapat dianggap formatur tidak dapat mengembang tugas yang dipercayakan MUSCAB VIII GAPENSI kepadanya dan dengan demikian tugasnya dinyatakan berakhir tanpa hasil. Dalam seperti ini, MUSCAB VIII GAPENSI dapat dianggap tidak dapat menyusun badan pimpinan untuk masa bakti berikutnya. Sedangkan keputusan-keputusan lainnya dari MUSCAB VIII GAPENSI tetap dinyatakan berlaku. 9. Apabila hal seperti tersebut butir 8 terjadi, maka untuk menghindari keVIII akuman badan pimpinan yang bersangkutan, maka badan pimpinan pusat diberi wewenang mengambil alih fungsi badan pimpinan yang VIIIakum tersebut dan secepatnya harus membentuk badan pimpinan sementara, dengan tugas seperti diatur dalam ketetapan musyawarah khusus GAPENSI No. 05/MUNASUS GAPENSI/2005 tentang pedoman ketatalaksanaan organisasi GAPENSI, angka romawi XIII butir 5 s.d. 8. Pasal 31 Tata Cara Pencalonan Ketua Umum 1. Jabatan ketua umum, adalah pengusaha yang perusahaannya minimal 3 (tiga) tahun terakhir secara terus-menerus tercatat dalam keanggotaan GAPENSI dengan bukti memiliki KTA Tahun 2004, 2005 dan 2006 dan pernah duduk dalam badan pimpinan GAPENSI baik di tingkat pusat, daerah maupun cabang. 2. Yang berminat untuk menjadi calon ketua umum BPD GAPENSI kabupaten muna masa bakti 2006-2010 harus mengajukan surat pencalonan diri menjadi calon ketua
  • 14. umum kepada pimpinan MUSCAB VIII melalui panitia penyelenggara (SC) paling lambat 3 (tiga) hari sebelum MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten muna dibuka. Pasal 32 Pemilihan Badan Pimpinan Pada dasarnya yang berhak dipilih untuk duduk dalam badan pimpinan cabang GAPENSI kabupaten muna adalah mereka yang memahami kriteria/syarat-syarat pasal 6 BAB II dan pasal 30 BAB VIIII ART GAPENSI : 1. Pengusaha yang perusahaannya minimal 1 (satu) tahun terakhir tercatat dalam keanggotaan GAPENSI yang dapat di buktikan identitasnya terdapat dalam kartu tanda anggota (KTA) GAPENSI yang sah dan masih berlaku atau seorang pengurus perusahaan (Anggota GAPENSI) tersebut lainnya yang mendapat mandat kuasa penuh dari perusahaan di maksud untuk mewakilinya dalam organisasi GAPENSI sesuai dengan ketentuan pasal 6 ayat 3 huruf b ART GAPENSI yang dibuktikan dengan namanya tercantum dala akte perusahaan sebagai pengurus perusahaan. 2. Tidak dicabut haknya untuk memangku suatu jabatan tertentu, tidak berada dalam keadaan pailit dan/atau kehilangan haknya untuk menguasai kekayaan dan tidak sedang menjalani hukuman. 3. Bagi yang terpilih duduk dalam badan pimpinan daerah GAPENSI kabupaten Muna harus menyatakan diri secara tertulis bersedia menyumbang tenaga, pikiran dan waktu dalam menjalankan tugas-tugas organisasi. 4. Bagi yang terpilih duduk dalam badan pimpinan daerah GAPENSI kabupaten muna tidak boleh merangkap jabatan pada badan pimpinan GAPENSI atau badan dewan pertimbangan GAPENSI disemua tingkatan. 5. Untuk itu bagi mereka yang pada saat terpilih menjadi badan pimpinan cabang GAPENSI kabupaten muna masuh memangku jabatan pada badan pimpinan GAPENSI atau pada Dewan pertimbangan di semua tingkatan harus menyatakan secara tertulis pilihan jabatannya yang harus dilaksanakan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya MUSCAB VIII GAPENSI kab. Muna. BAB XIII DOMISIONER DAN HAL-HAL LAIN Pasal 33 Domisioner
  • 15. Badan pimpinan daerah GAPENSI kabupaten Muna masa bakti 2002-2006, meletakkan jabatan dan dinyatakan domisioner setelah pertanggungjawaban diterima oleh sidang paripurna baik secara bulat atau dengan cara catatan akan diteliti oleh tim VIIIerifikasi yang akan ditunjuk dan terbentuknya formatur. Pasal 34 Penutup Segala sesuatu yang belum diatur dalam peraturan tata tertib ini, akan diputuskan oleh MUSCAB VIII GAPENSI kabupaten Muna, yang akan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan tata tertib ini. Pasal 35 Berlakunya Keputusan Keputusan ini mulai berlaku sejak saat ditetapkan sampai berakhirnya MUSCAB. Ditetapkan di : Raha Pada Tanggal : Nopember 2014 MUSYAWARAH CABANG VIII GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI INDONESIA KABUPATEN MUNA Pimpinan Sidang, Ketua Sekretaris