2. APA ITU HUJAN??
Hujan adalah sebuah peristiwa Presipitasi (jatuhnya
cairan dari atmosfer yang berwujud cair maupun beku ke
permukaan bumi) berwujud cairan. Hujan memerlukan
keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui
suhi di atas titik leleh es di dekat dan dia atas permukaan
Bumi.
Di Bumi, hujan adalah proses kondensasi(
perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat ) uap
air di atmosfer menjadi butiran air yang cukup berat untuk
jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang
mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara
semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara
atau penambahan uap air ke udara. Butir hujan memiliki
ukuran yang beragam mulai dari yang mirip penekuk
(butiran besar), hingga butiran kecilnya.
4. Jenis-jenis hujan berdasarkan
terjadinya
• Hujan siklonal, yaitu hujan yang terjadi karena udara
panas yang naik disertai dengan angin berputar.
• Hujan zenithal, yaitu hujan yang sering terjadi di daerah
sekitar ekuator, akibat pertemuan Angin Pasat Timur
Laut dengan Angin Pasat Tenggara.
• Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi karena angin
yang mengandung uap airyang bergerak horisontal.
• Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi
apabila massa udara yang dingin bertemu
dengan massa udara yang panas.
• Hujan muson atau hujan musiman, yaitu hujan yang
terjadi karena Angin Musim (Angin Muson)
5. Jenis-jenis hujan berdasarkan ukuran
butirnya
• Hujan gerimis / drizzle, diameter butirannya
kurang dari 0,5 mm
• Hujan salju, terdiri dari kristal-kristal es yang
suhunya berada dibawah 0°
• Hujan batu es, curahan batu es yang turun dalam
cuaca panas dari awan yang suhunya dibawah 0°
• Hujan deras / rain, curahan air yang turun dari
awan dengan suhu diatas 0° dengan diameter ±7
mm.
6. Jenis-jenis hujan berdasarkan
besarnya curah hujan (definisi BMKG)
• hujan sedang, 20 - 50 mm per hari
• hujan lebat, 50-100 mm per hari
• hujan sangat lebat, di atas 100 mm per hari
7. PROSES TERJADINYA HUJAN
Proses terjadinya hujan bisa dijelaskan secara
sederhana. Bumi memiliki daratan dan perairan. Karena
panas matahari, seluruh permukaan perairan itu
entah sungai, danau, laut akan menguap ke udara. Uap
air itu menyatu dengan udara bergerak naik terus ke atas.
Jika suhu udara semakin dingin, uap air itu melakukan
kondensasi atau pengembunan. Hasilnya akan terbentuk
butiran kecil. Butiran air itu jumlahnya akan semakin
banyak kemudian berkumpul membentuk awan. Jika
awan berwarna gelap atau kelabu berarti butiran airnya
sudah terkumpul dalam jumlah banyak. Dan jika sudah
terlalu berat atau sangat dingin, maka butiran-butiran
tersebut akan jatuh ke bumi.
8. Hujan Buatan
Hujan buatan adalah hujan yang dibuat oleh
campur tangan manusia dengan membuat hujan dari
bibit-bibit awan yang memiliki kandungan air yang
cukup, memiliki kecepatan angin rendah yaitu sekitar di
bawah 20 knot, serta syarat lainnya. Ujan buatan dibuat
dengan menaburkan banyak garam khusus yang halus
dan dicampur bibit / seeding ke awan agar mempercepat
terbentuknya awan jenuh. Untuk menyemai /
membentuk hujan deras, biasanya dibutuhkan garam
sebanyak 3 ton yang disemai ke awan potensial selama 30
hari. Hujan buatan saja bisa gagal dibuat atau jatuh di
tempat yang salah serta memakan biaya yang besar
dalam pembuatannya.
9. Hujan buatan umumnya diciptakan dengan tujuan untuk
membantu daerah yang sangat kering akibat sudah lama tidak
turun hujan sehingga dapat mengganggu kehidupan di darat
mulai dari sawah kering, gagal panen, sumur kering, sungai /
danau kering, tanah retak-retak, kesulitan air bersih, hewan
dan tumbuhan pada mati dan lain sebagainya. Dengan adanya
hujan buatan diharapkan mampu menyuplai kebutuhan air
makhluk hidup di bawahnya dan membuat masyarakat hidup
bahagia dan sejahtera.
Hujan yang berlebih pada suatu lokasi dapat
menimbulkan bencana pada kehidupan di bawahnya. Banjir
dan tanah longsor adalah salah satu akibat dari hujan yang
berlebihan. Perubahan iklim di bumi akhir-akhir ini juga
mendukung persebaran hujan yang tidak merata sehingga
menimbulkan berbagai masalah di bumi. Untuk itu kita sudah
semestinya membantu menormalkan iklim yang berubah
akibat ulah manusia agar anak cucu kita kelak tidak menderita
dan terbunuh akibat kesalahan yang kita lakukan saat ini.