Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang hukum-hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus, vertikal, dan melingkar beraturan. Pembelajaran akan meliputi penjelasan tentang hukum Newton, macam-macam gaya seperti gaya berat dan gesek, serta penerapannya dalam memecahkan masalah gerak.
Jurnal Internasional : Dualisme Gelombang-Partikel De Broglie Gelombang Dan K...
Silabus & rpp
1. SILABUS PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Singaparna
Kelas :X
Semester : 1 (satu)
Mata Pelajaran : Fisika
Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik
Penilaian
Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Kompetennsi Dasar Karakter Bentuk
Pembelajaran Pembelajaran Kompetensi Teknik Waktu Belajar
Instrumen
2.3 Menerapkan Disiplin Dinamika 1. Melakukan diskusi 1. Mengidentifikasi penerapan Tes Tes isian 2× 40 Buku
Hukum Newton Bekerja Partikel kelompok prinsip hukum 1 Newton Tertulis (pilihan Siswa
sebagai prinsip sama mengenai Hukum- dalam kehidupan sehari-hari. ganda) Buku
dasar dinamika Jujur Hukum Newton 2. Mengidentifikasi penerapan Fisika
untuk gerak Tanggung dan macam-macam prinsip hukum 2 Newton yang
lurus, gerak jawab gaya. dalam kehidupan sehari-hari. relevan
vertikal, dan 3. Menyelidiki karakteristik
gerak melingkar gesekan statik dan gesekan
beraturan. kinetik.
4. Mengidentifikasi penerapan
prinsip hukum 3 Newton
dalam kehidupan sehari-hari.
5. Menerapkan hukum newton
dalam memecahkan masalah.
2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Singaparna
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : X/1 (satu)
Waktu : 2 × 40 menit
A. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus, gerak
vertikal, dan gerak melingkar beraturan.
C. Indikator
1. Mengidentifikasi penerapan prinsip hukum 1 Newton (hukum inersia) dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Mengidentifikasi penerapan prinsip hukum 2 Newton dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menyelidiki karakteristik gesekan statik dan gesekan kinetik.
4. Mengidentifikasi penerapan prinsip hukum 3 Newton dalam kehidupan sehari-hari.
5. Menerapkan hukum newton dalam memecahkan masalah.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian gaya
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian Gerak
3. Siswa dapat menunjukkan pengaruh gaya terhadap benda yang gerak
3. E. Materi Ajar
DINAMIKA PARTIKEL
A. Hukum Newton
1. Hukum I Newton
Bayangkan pengamatan yang melibatkan sebuah gerak horizontal berikut ini
untuk memahami gagasan Galileo. Untuk mendorong sebuah benda yang mempunyai
permukaan kasar di atas meja dengan laju konstan dibutuhkan gaya dengan besar tertentu.
Untuk mendorong benda lain yang sama beratnya tetapi mempunyai permukaan yang
licin di atas meja dengan laju yang sama, akan memerlukan gaya lebih kecil. Jika selapis
minyak atau pelumas lainnya dituangkan antara permukaan benda dan meja, maka hampir
tidak diperlukan gaya sama sekali untuk menggerakkan benda itu. Pada urutan kasus
tersebut, gaya yang diperlukan makin kecil. Sebagai langkah berikutnya, kita bisa
membayangkan sebuah situasi di mana benda tersebut tidak bersentuhan dengan meja
sama sekali, atau ada pelumas yang sempurna antara benda itu dan meja, dan
mengemukakan teori bahwa sekali bergerak, benda tersebut akan melintasi meja dengan
laju yang konstan tanpa ada gaya yang diberikan. Sebuah bantalan peluru baja yang
bergulir pada permukaan horizontal yang keras mendekati situasi ini.
Galileo membuat kesimpulan hebatnya, bahwa jika tidak ada gaya yang diberikan
kepada benda yang bergerak, benda itu akan terus bergerak dengan laju konstan pada
lintasan yang lurus. Sebuah benda melambat hanya jika ada gaya yang diberikan
kepadanya. Dengan demikian, Galileo menganggap gesekan sebagai gaya yang sama
dengan dorongan atau tarikan biasa. Sebagai contoh, mendorong sebuah buku melintasi
meja dengan laju tetap dibutuhkan gaya dari tangan kalian, hanya untuk mengimbangi
gaya gesek. Berdasarkan penemuan ini, Isaac Newton (1642- 1727), membangun teori
geraknya yang terkenal. Analisis Newton tentang gerak dirangkum dalam “tiga hukum
gerak”-nya yang terkenal. Dalam karya besarnya, Principia (diterbitkan tahun 1687),
Newton menyatakan terima kasihnya kepada Galileo. Pada kenyataannya, hukum pertama
Newton tentang gerak sangat dekat dengan kesimpulan Galileo. Hukum I Newton
menyatakan bahwa: Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak
dengan laju tetap sepanjang garis lurus, kecuali jika diberi gaya total yang tidak nol.
Kecenderungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan diam atau gerak tetapnya
pada garis lurus disebut inersia (kelembaman). Sehingga, Hukum I Newton sering disebut
Hukum Inersia.
4. 2. Hukum II Newton
Jika kita mendorong dengan gaya dua kali lipat semula, maka kereta belanja
mencapai 4 km/jam dalam waktu setengah kali sebelumnya. Ini menunjukkan percepatan
kereta belanja dua kali lebih besar. Jadi, percepatan sebuah benda berbanding lurus
dengan gaya total yang diberikan. Selain bergantung pada gaya, percepatan benda juga
bergantung pada massa. Jika kita mendorong kereta belanja yang penuh dengan
belanjaan, kita akan menemukan bahwa kereta yang penuh memiliki percepatan yang
lebih lambat. Dapat disimpulkan bahwa makin besar massa maka akan makin kecil
percepatannya, meskipun gayanya sama. Jadi, percepatan sebuah benda berbanding
terbalik dengan massanya. Hubungan ini selanjutnya dikenal sebagai Hukum II Newton,
yang bunyinya sebagai berikut: Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya
total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan
sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya.
݉ =ܨ
ܽ
Hukum II Newton tersebut dirumuskan secara matematis dalam persamaan:
Dimana F adalah gaya satuannya Newton, massa satuannya kg dan percepatan satuannya
m/s2.
3. Hukum III Newton
Hukum II Newton menjelaskan secara kuantitatif bagaimana gaya-gaya
memengaruhi gerak. Tetapi kita mungkin bertanya, dari mana gaya-gaya itu datang?
Berdasarkan pengamatan membuktikan bahwa gaya yang diberikan pada sebuah benda
selalu diberikan oleh benda lain. Sebagai contoh, seekor kuda yang menarik kereta,
tangan seseorang mendorong meja, martil memukul/mendorong paku, atau magnet
menarik paku. Contoh tersebut menunjukkan bahwa gaya diberikan pada sebuah benda,
dan gaya tersebut diberikan oleh benda lain, misalnya gaya yang diberikan pada meja
diberikan oleh tangan. Newton menyadari bahwa hal ini tidak sepenuhnya seperti itu.
Memang benar tangan memberikan gaya pada meja. Tetapi meja tersebut jelas
memberikan gaya kembali kepada tangan. Dengan demikian, Newton berpendapat bahwa
kedua benda tersebut harus dipandang sama. Tangan memberikan gaya pada meja, dan
meja memberikan gaya balik kepada tangan.
Hal ini merupakan inti dari Hukum III Newton, yaitu:Ketika suatu benda
memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut memberikan gaya yang sama
besar tetapi berlawanan arah terhadap benda pertama. Hukum III Newton ini kadang
5. dinyatakan sebagai hukum aksi-reaksi, “untuk setiap aksi ada reaksi yang sama dan
berlawanan arah”. Untuk menghindari kesalahpahaman, sangat penting untuk mengingat
bahwa gaya “aksi” dan gaya “reaksi” bekerja pada benda yang berbeda.
B. Macam-Macam Gaya
1. Gaya Berat
Massa merupakan ukuran banyaknya materi ayng terkandung oleh suatu benda. Massa
suatu benda besarnya selalu tetap dimanapun benda tersebut berada, satunnya kg. berta
merupakan gaya gravitasi bumi yang bekerja pada sutau benda. Satuannya adalah
Newton. Hubungan antara massa dan berat secara matematis dapat dituliskan sebagai
݃× ݉= ݓ
berikut.
Keterangan:
w = gaya berat (N)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
2. Gaya Normal
Jika buku disimpan siatas meja, maka buku tersebut tidak jatuh. Gaya yang menahan
buku agar tidak jatuh adalah agya tekan meja pada buku bersentuhan dengan permukaan
meja dan sering disebut gaya normal. Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang
yang arahnya selalu tegak lurus dengna bidng sentuh. Jadi pada buku terdapat dua gaya
yang bekerja, yaitu gaya normal dan gaya berat. Kedua gaya tersebut besarnya sama
tetapi berlawanan arah, sehingga membentuk keseimbangan pada buku.
3. Gaya Gesek
Jika kita mendorong sebuah almari besar dengan gaya kecil, maka almari tersebut dapat
dipastikan tidak akan bergerak. Gaya yang melawan gaya yang diberikan ke almari
adalah gaya gesek. Gaya gesek adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda
yang bersentuhan. Arah gaya gesek berlawanan arah dengna kecenderungan ara gerak
benda.
Gaya gesek dapat dibedakan menjadi dua yaitu gaya gesekan statis dan gaya gesekan
kinetis. Gaya gesekna statis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda selama benda
݂ = ߤ௦ܰ
tersebut masih diam. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
௦
6. Keterangan: ݂ = gaya gesekan statis
௦
ߤ௦ = koefisien gesekan statis
Gaya gesekan kinetis aalah gaya gesek yang bekerja pada saat benda dalam keadaan
݂ = ߤ ܰ
bergerak. Secara matematis dapat dituis sebagai berikut:
Keterangan: ݂ = gaya gesekan kinetis
ߤ = koefisien gesekankinetis
C. Penerapan Hukum-Hukum Newton
1. Gerak Benda pada Bidang Datar
Gambar dibawah ini menunjukan pada sebuah balok yang terletak pada bidang datar yang
licin, bekerja gaya F mendatar hingga balok bergerak sepanjang bidang tersebut.
N
F
f
w
ݓ− ܰ = ܨ
Komponen gaya pada sumbu y adalah
௬
0= ܨ
Dalam hal ini, balok tidak bergerak pada sumbu y, sehingga
௬
ܨ= ܨ
Sementara itu, komponen gaya pada sumbu x adalah:
௫
Dalam hal ini, balok bergerak pada arah sumbu x, berarti besarnya percepatan benda
∑ ݉ = ܨsehingga ܽ =
ܽ
ி
dapat dihitung sebagai berikut:
௫
2. Gaya yang Membentuk Sudut
N F sin θ
F
θ
f F cos θ
w
7. Jika benda bergerak dengan gaya yang membentuk sudut , maka gaya yang bekerja
∑݉ = ܨ
ܽ ∑݉ = ܨ
ܽ
terhadap sumbu x dan sumbu y. Sehingga:
௫ ௬
F cos θ − ݂ = ݉
ܽ F sin θ + ܰ − ݉ = ݓ
ܽ
3. Gerak Benda pada Bidang Miring
Gambar dibawah ini menunjukan sebuah balok yang bermasa m bergerak menuruni
bidang miring yang licin. Dlam hal ini kita anggap untuk sumbu x adalah bidang miring
sedangkan dumbu yadalah tegak lurus terhadap bidang miring.
N
w sin θ
w cos θ
θ
ݓ௬ = ݓcos ߠ
Komponen gaya berat pada sumbu y adalah
∑ ݓ − ܰ = ܨ௬ = ܰ − ݓcos ߠ
Resultan gaya pada sumbu y adalah
௬
Dalam hal ini balok tidak bergerak pada sumbu y sehingga ∑ 0 = ܨ
௬
ݓ௫ = ݓsin ߠ
Sementara itu, komponen gaya berta ada sumbu x adalah:
∑ ݓ = ܨsin ߠ
Resultan gaya pada sumbu x adalah
௫
Dalam hal ini balok bergerak pada subu x,berarti besarnya percepatan benda dapat
ܽ݉ = ܨ
dihitung sebagai berikut:
௫
ݓsin ߠ = ݉ ܽ
ܽ = ݃ ݊
ߠ ݅ݏ
F. Metode Pembelajaran
Model : Direct Interaction
Metode : Diskusi, Tanya jawab
8. G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Mengucapkan salam dan berdo’a
b. Menyapa siswa-siswi
c. Mengabsen siswa-siswi
d. Guru menyebutkan Tujuan Pembelajaran.
e. Motivasi dan apersepsi
Mengapa pada saat di dalam mobil tubuh kita akan bergerak ke depan ketika
mobil direm mendadak?
2. Kegiatan Inti
a. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
b. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan perbedaan kinematika dan
dinamika.
c. Peserta didik memperhatikan analisis tentang semua persoalan gerak di alam
semesta yang dapat diterangkan dengan hukum Newton yang disampaikan oleh
guru.
d. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan bunyi hukum-hukum
Newton tentang gerak.
e. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai contoh penerapan
hukum-hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari.
f. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
g. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi
yang sebenarnya.
3. Kegiatan Penutup
a. Siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
b. Siswa diberikan pekerjaan rumah.
c. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
d. Guru menutup pembelajaran dengan salam
9. Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Mengucapkan salam dan berdo’a
b. Menyapa siswa-siswi
c. Mengabsen siswa-siswi
d. Guru menyebutkan Tujuan Pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan fungsi diagram gaya yang
bekerja pada benda.
b. Perwakilan peserta didik diminta untuk menggambarkan diagram gaya pada benda
yang berada di atas bidang miring, sedangkan yang lain memperhatikannya.
c. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika
masih terdapat peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru
dapat langsung memberikan bimbingan.
d. Peserta didik memperhatikan penerapan Hukum Newton untuk menyelesaikan
soal analisis dan soal hitungan yang disampaikan oleh guru.
e. Peserta didik memperhatikan contoh soal mengenai penerapan Hukum Newton
sampai hukum III Newton yang disampaikan oleh guru.
f. Guru memberikan beberapa soal mengenai penerapan Hukum Newton
g. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika
masih terdapat peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru
dapat langsung memberikan bimbingan.
3. Kegiatan Penutup
a. Siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
b. Siswa diberikan pekerjaan rumah.
c. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
d. Guru menutup pembelajaran dengan salam
H. Sumber Belajar
1. Buku Siswa
2. Buku Fisika yang relevan
10. I. Penilaian
1. Teknik : Tes Tertulis
2. Bentuk : Pilihan Ganda
Singaparna, Desember 2011
Kepala Sekolah Guru
Kokon, M.Pd Siti Baitiah Rani
NIP. NIM.1209207074