2. MODEL PEMBELAJARAN
1. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu
bentuk pembelajaran kerja kelompok yang
berdasarkan paham kontruktivis. Pembelajaran
kooperatif dapat melatih siswa untuk
mendengarkan pendapat orang lain.
3. Lima unsur model pembelajaran gotong royong yang harus
diterapkan menurut Roger dan David Johnson (Lie, Anita,
2007:31), yaitu :
Saling ketergantungan positif
Tanggung jawab perseorangan
Tatap muka
Komunikasi antar anggota
Evaluasi proses kelompok
4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Head Together (NHT)
Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) merupakan salah satu model
pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas
siswa dan bekerja sama dalam menyelesaikan masalah.
5. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe
NHT yang di kemukakan oleh Ibrahim, Muslim, et.al.
(2008:28) yaitu :
Langkah 1 : Penomoran.
Langkah 2 : Mengajukan pertanyaan.
Langkah 3 : Berfikir bersama
Langkah 4: menjawab
6. Teori Belajar yang Mendukung Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
Teori Piaget
Piaget merupakan salah seorang tokoh yang
disebut sebagai pelopor aliran kontruktivisme.
Teori kontruktivis ini menyatakan bahwa guru
tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan
kepada siswa, tetapi siswa harus membangun
sendiri pengetahuan di dalam benak mereka. Guru
dapat memberikan kemudahan untuk
menemukan atau menerapkan ide-ide mereka
sendiri.
7. Implikasi teori kognitif Piaget pada pendidikan menurut
Azizah, N (2007:12) adalah sebagai berikut :
Memusatkan perhatian kepada berfikir atau proses
mental anak, tidak sekedar pada hasilnya.
Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri
dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar.
Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam
kemajuan perkembangan
8. Teori Belajar Vygotsky
Menurut teori Vygotsky adalah penekanan pada
hakekat pembelajaran sosiokultural. Inti teori ini
adalah menekankan interaksi antara aspek internal
dan eksternal dari pembelajaran dan penekanannya
pada lingkungan sosial pembelajaran.
9. Implikasi teori Vygotsky dalam pendidikan menurut
Howe dan Jones (Azizah, N, 2007:13) yaitu :
Menghendaki tatanan kelas dan bentuk pembelajaran
kooperatif antar siswa, sehingga siswa dapat berinteraksi di
sekitar tugas-tugas yang sulit dan saling memunculkan
strategi-strategi pemecahan masalah yang efektif di dalam
masing-masing ZPD (zone of proximal development)
mereka.
Pendekatan Vygotsky dalam pengajaran menekankan
scaffolding, konsep scaffolding berarti memberikan kepada
siswa sejumlah besar bantuan selama tahap-tahap awal
pembelajaran kemudian mengurangi bantuan tersebut dan
memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil
alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia
dapat melakukannya sendiri.
10. Keunggulan/kelebihan model pembelajaran
koperatif tipe Numbered Head Together ( NHT)
Terjadinya interaksi antara siswa melalui diskusi/siswa
secara bersama dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapi.
Siswa pandai maupun siswa lemah sama -sama
memperoleh manfaat melalui aktifitas belajar kooperatif.
Dengan bekerja secara kooperatif ini, kemungkinan
konstruksi pengetahuan akan manjadi lebih
besar/kemungkinan untuk siswa dapat sampai pada yang
diharapkan.
Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menggunakan keterampilan bertanya, berdiskusi, dan
mengembangkan bakat kepemimpinan
11. Kelemahan/kekurangan model pembelajaran
koperatif tipe Numbered Head Together
(NHT)
Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi
sehingga dapat menimbulkan sikap minder dan pasif
dari siswa yang lemah.
Proses diskusi dapat berjalan lancar jika ada siswa
yang sekedar menyalin pekerjaan siswa yang pandai
tanpa memiliki pemahaman yang memadai.
Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan
tempat duduk yang berbeda -beda serta
membutuhkan waktu khusus.
12. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Learning
Tipe Numbered Head Together (NHT)
Perencanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran merupakan
penjabaran dari silabus yang telah disusun pada
langkah sebelumnya. RPP disusun untuk setiap kali
pertemuan yang didalamnya tercermin kegiatan yang
dilakukan guru dan peserta didik untuk mencapai
kompetensi yang ditetapkan.
13. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses kegiatan
belajar mengajar yang mengacu pada rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Pengertian di atas sesuai dengan pendapat Usman,
(Suryosubroto, 2002:19) tentang pengertian proses
belajar mengajar atau pelaksanaan pembelajaran yaitu
“suatu proses yang mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal
balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu”
14. Penerapan model kooperatif tipe NHT, kegiatan
pelaksanaan pembelajarannya secara umum adalah :
Pembagian kelompok kecil heterogen berdasarkan
kemampuan akademik. Pemberian nomor pada setiap
anggota kelompok. Memberikan lembar aktivitas siswa.
Kegiatan kelompok, bekerja sama antar anggota kelompok
untuk menyelesaikan lembar aktivitas siswa.
Menyuruh salah satu siswa dengan memanggil nomor dari
tiap kelompok. Nomor yang disebut harus menjelaskan
hasil pekerjaan kelompoknya di depan kelas.
Menyimpulkan hasil pembelajaran dan memberikan
penguatan kepada siswa tentang materi yang telah
dipelajari, memberikan pekerjaan rumah atau tugas
individu.
Jenis data yang dijaring yaitu hasil tes atau tugas individu.
15. Evaluasi Pembelajaran
Kegiatan pre-test dilakukan guru secara rutin pada
setiap akan memulai penyajian materi baru.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi taraf
pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan
disajikan.
Post-test adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan guru
pada setiap akhir penyajian materi. Tujuan adalah
untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi
yang telah diajarkan
16. Kesimpulan
Dalam pembelajaran aktif siswa dipandang sebagai subyek
bukan obyek dan belajar lebih dipentingkan daripada
mengajar. Disamping itu siswa ikut berpartisipasi ikut
mencoba dan melakukan sendiri yang sedang dipelajari.
Sedangkan dalam pembelajaran yang mengacu pada
pembelajaran aktif, fungsi guru adalah menciptakan suatu
kondisi belajar yang memungkinkan siswa berkembang
secara optimal.
Penerapan model pembelajaran kooperatif NHT dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa, sehingga hasil belajar
siswa akan lebih baik karena siswa yang senantiasa
menyelesaikan soal-soal latihan akan dapat menguasai
materi pelajaran yang diberikan oleh guru secara baik.