SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
MAKALAH ASSESMEN PEMBELAJARAN
            “Teknik Assesmen”


          Disusun oleh : Kelompok 8
     1. Nur Aulia              (1113053080)
     2. Putri Nurul Aini       (1113053087)
     3. Ristiana               (1113053097)
                    Semester III A


   Mata Kuliah      : Assesmen Pembelajaran
   Dosen Pengampu : Drs. Kojat Sudiatmaja, M. Pd.




 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
          UNIVERSITAS LAMPUNG
                      2012




                                                    1
BAB I
                          PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
      Penyempurnaan kurikulum adalah salah satu upaya peningkatan mutu
   pendidikan.Upaya itu berhasil jika ada perubahan pola kegiatan
   pembelajaran, dari yang berpusat pada guru kepada yang berpusat pada
   siswa, serta orientasi penilaian dari yang berorientasi diskriminasi siswa
   kepada yang berorientasi diferensiasi siswa. Keseluruhan perubahan itu
   akan menentukan hasil pendidikan. Ketepatan penilaian (asesmen) yang
   dilakukan sekolah, terutama yang berkaitan dengan penilaian pencapaian
   hasil belajar siswa. Penilaian tersebut mempengaruhi pendekatan,
   kegiatan, dan sumber belajar yang diterapkan guru dalam proses
   pembelajaran.
      Hasil belajar dari proses belajar tidak hanya dinilai oleh test, tetapi
   juga harus dinilai oleh alat-alat nontest atau bukan test. Teknik ini berguna
   untuk mengukur keberhasilan siswa dalam proses belajar-mengajar yang
   tidak dapat diukur dengan alat tes. Penggunaan teknik ini dalam evaluasi
   pembelajaran terutama karena banyak aspek kemampuan siswa yang sulit
   diukur secara kuantitatif dan mencakup objektifitas.Sasaran teknik ini
   adalah perbuatan, ucapan, kegiatan, pengalaman,tingkah laku, riwayat
   hidup, dan lain-lain.Di samping itu, penilaian dilakukan tidak hanya untuk
   mengungkapkan hasil belajar ranah kognitif, tetapi juga diharapkan
   mampu mengungkapkan hasil belajar siswa dalam lingkup ranah afektif
   dan psikomotor.
      Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan teknik-teknik
   penilaian pembelajaran baik test maupun nontest yang diharapkan mampu
   mengatasi permasalahan yang ada sehingga hasil belajar siswa dapat
   dinilai sesuai dengan tuntutan kompetensi.Oleh karena itu, dalam makalah
   ini akan dibahas mengenai teknik-teknik assesmen atau penilaian.




                                                                              2
B. Rumusan Masalah
     Bertolak dari latar belakang yang telah disampaikan, ditemukan
  beberapa permasalahan diantaranya:
  1. Apakah yang dimaksud dengan asesmen?
  2. Apakah tujuanasesmen?
  3. Apa saja teknik-teknik asesmen?


C. Tujuan
  Tujuan penulisan makalah ini antara lain:
  1. Untuk mengetahui pengertian asesmen.
  2. Untuk mengetahui tujuan asesmen.
  3. Untuk mengetahui teknik-teknik asesmen.




                                                                 3
BAB II
                            PEMBAHASAN


A. Pengertian Asesmen
      Menurut Poerwanti, dkk. (2008: 3) secara umum, assesmen dapat
   diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk
   apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang
   siswa baik yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya,
   iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Keputusan tentang
   siswa ini termasuk bagaimana guru mengelola pembelajaran di kelas,
   bagaimana guru menempatkan siswa pada program-program pembelajaran
   yang berbeda, tingkatan tugas-tugas untuk siswa yang sesuai dengan
   kemampuan dankebutuhan masing-masing, bimbingan dan penyuluhan,
   dan saran untuk studi lanjut.
      Sementara menurut Robert M. Smith (2002) dalam Mawardi (2011)
   suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk
   mengetahui kelemahan dan kekuatan yang mana hasil keputusannya dapat
   digunakan untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar
   untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran. Sedangkan Akhmad
   (2008) menyebutkan bahwa assesmen atau penilaian adalah penerapan
   berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh
   informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian
   kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik.
      Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa asesmen
   merupakan     kegiatan    guru    selama   rentang   pembelajaran    untuk
   mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk
   dasar pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi peserta
   didik.




                                                                            4
B. TujuanAsesmen
      Popham (1995) dalam Mawardi (2011) menyatakan bahwa asesmen
   bertujuan antara lain untuk: 1) mendiagnosa kelebihan dan kelemahan
   siswa dalam belajar, 2) memonitor kemajuan siswa, 3) menentukan
   jenjang kemampuan siswa, 4) menentukan efektivitas pembelajaran, dan
   5) mempengaruhi persepsi publik tentang efektivitas pembelajaran.
      Sementara menurut Diknas (2006) dalam Poerwanti, dkk.(2008) tujuan
   dari assesmen adalah sebagai berikut:
   1. Untuk mengetahuitingkat pencapaian kompetensi selama mengikuti
      pembelajaran dan setelah prosespembelajaran berlangsung.
   2. Untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik, untuk bisa
      mengetahui kekuatan dankelemahannya dalam proses pencapaian
      kompetensi.
   3. Untuk memantau kemajuan belajar dan mendiagnosis kesulitan belajar
      yang dialami peserta didiksehingga secara dapat dilakukan pengayaan
      danremedial.
   4. Untuk memberikan umpan balik bagi pendidik dalammemperbaiki
      metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.
   5. Untuk memberikanpilihan alternatifpenilaian kepada guru.
   6. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dankomite sekolah
      tentang efektivitas pendidikan


C. Teknik-teknik Asesmen
      Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar siswa dapat
   dilakukan dengan teknik tes maupun nontes, baik untuk mengakses proses
   belajar maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan informasi tersebut
   pada prinsipnya adalah cara asesmen kemajuan belajar peserta didik
   terhadap pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Asesmen
   suatu kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator
   pencapaian hasil belajar, baik berupa domain kognitif, afektif, maupun
   psikomotor.Menurut Sumarno (2011)ada tujuh ragam teknik yang dapat
   digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis,



                                                                             5
penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian
diri.


1. Penilaian unjuk kerja
        Penilaian unjuk kerja (Performance assessment atau performance-
    based assessment) atau teknik tes perbuatan merupakan jenis penilaian
    yang       memberikan    kesempatan      kepada    para      siswa   untuk
    mendemonstrasikan pengetahuan, dan keterampilan yang mereka
    miliki dalam berbagai konteks.Seperti berbicara, berpidato, membaca
    puisi, dan berdiskusi; kemampuan peserta didik dalam memecahkan
    masalah dalam kelompok; partisipasi peserta didik dalam diskusi;
    ketrampilan menari; ketrampilan memainkan alat musik; kemampuan
    berolah raga; ketrampilan menggunakan peralatan laboratorium;
    praktek     sholat,   bermain   peran,   bernyanyi,    dan     ketrampilan
    mengoperasikan suatu alat.
        Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai
    berikut:
    a. Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik
        untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
    b. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja
        tersebut.
    c. Kemampuan-kemampuan            khusus    yang      diperlukan     untuk
        menyelesaikan tugas.
    d. Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak,
        sehingga semua dapat diamati.
    e. Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan
        pengamatan.
        Langkah Penilaian Kinerja:
        1) Mengidentifikasi langkah penting yang mempengaruhi output
        2) Menuliskan prilaku kemampuan spesifik
        3) Membuat kriteria kemampuan yang akan diukur
        4) Mendefinisikan kriteria kemampuan



                                                                            6
5) Mengurutkan kriteria kemampuan
   6) Membandingkan dengan kriteria sebelumnya.
   Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks
untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu.Untuk
menilai kemampuan lompat jauh peserta didik, misalnya dilakukan
pengamatan atau observasi yang beragam, seperti teknik mengambil
awalan, teknik tumpuan, sikap/posisi tubuh saat di udara, dan teknik
mendarat. Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan
lebih utuh. Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat
menggunakan alat atau instrument berikut:
   Daftar Cek (Check-list)
       Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan
   daftar cek (ya-tidak).Penilaian unjuk kerja menggunakan daftar
   cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan
   kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.Jika tidak dapat
   diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini
   adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya
   benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati. Dengan demikian
   tidak terdapat nilai tengah, namun daftar cek lebih praktis
   digunakan mengamati mengamati subjek dalam jumlah besar.
   Contoh:
       No.    Aspek yang dinilai    baik    Tidak baik
        1
        2
        3
              Skor yang dicapai
               Skor maksimum


   Skala penilaian (Rating scale)
       Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian
   memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan
   kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum
   dimana kategori nilai lebih dari dua.Skala penilaian terentang dari


                                                                    7
tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak
       kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten, dan 4 = sangat
       kompeten.


2. Penilaian sikap
       Penilaian sikap merupakan penilaian terhadap sikap peserta didik.
   Secara umum objek sikap yang perlu dinilai dalam proses
   pembelajaran berbagai mata pelajaran sebagai berikut:
   a) Sikap terhadap materi pelajaran. Peserta didik perlu memiliki sikap
       positif terhadap mata pelajaran. Dengan sikap positif dalam diri
       peserta didik akan tumbuh dan berkembang minat belajar, akan
       lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah menyerap
       materi pelajaran yang diajarkan.
   b) Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap
       positif terhadap guru. Peserta didik yangtidak memiliki sikap
       positif terhadap guru akan cenderung mengabaikan hal-hal yang
       diajarkan. Dengan demikian, peserta didik yang memiliki sikap
       negatif terhadap guru/pengajar akan sukar menyerap materi
       pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut.
   c) Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu
       memiliki sikap positif terhadap proses pembelajaran yang
       berlangsung.     Proses     pembelajaran       mencakup     suasana
       pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran yang
       digunakan. Proses pembelajaran yang menarik, nyaman dan
       menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik,
       sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
   d) Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan
       materi pelajaran.Misalnya, masalah lingkupan hidup (materi
       Biologi atau Geografi). Peserta didik perlu memiliki sikap yang
       tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif terhadap kasus
       lingkungan     tertentu   (kegiatan   pelestarian/kasus   perusakan




                                                                        8
lingkungan hidup). Misalnya, peserta didik memiliki sikap positif
   terhadap program perlindungan satwa liar.
   Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik.
Teknik-teknik tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan
langsung, dan laporan pribadi. Teknik-teknik tersebut secara ringkas
dapat diuraikan sebagai berikut:
   Observasi perilaku
       Perilaku      seseorang     pada   umumnya           menunjukkan
   kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal. Misalnya orang yang
   biasa minum kopi dapat dipahami sebagai kecenderungannya yang
   senang kepada kopi.oleh karena itu, guru dapat melakukan
   observasi terhadap peserta didik yang dibinanya. Hasil observasi
   dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan. Observasi
   perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku
   catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta
   didik selama di sekolah.
   Pertanyaan langsung
       Kita juga dapat menanyakan secara langsung tentang sikap
   seseorang berkaitan dengan sesuatu hal.Misalnya, bagaimana
   tanggapan peserta didik kebijakan yang baru diberlakukan di
   sekolah mengenai peningkatan ketertiban. Berdasarkan jawaban
   dan reaksi lain yang tampil dalam memberi jawaban dapat
   dipahami sikap peserta didik itu terhadap objek sikap.
   Laporan pribadi
       Teknik ini meminta peserta didik membuat ulaasan yang berisi
   pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan atau
   hal yang menjadi objek sikap. Misalnya, peserta didik diminta
   menulis pendangannya tentang kerusuhan antaretnis yang terjadi
   akhir-akhir ini di Indonesia. Dari ulasan yang dibuat peserta didik
   dapat dibaca dan dipahami kecenderungan sikap yang dimilikinya.




                                                                     9
Contoh format penilaian sikap:
                                            Perilaku
     No.    Nama        Bekerja                     Penuh       Bekerja     Nilai    Ket
                                   Berinisiatif
                         sama                      perhatian   sistematis




3. Penilaian tertulis
       Penilaian tertulis merupakan penilaian dimana soal dan jawaban
   yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan.Ada dua
   bentuk soal tes tertulis, yaitu:
       Soal dengan memilih jawaban, mencakup: pilihan ganda, dua
       pilihan (salah-benar), dan menjodohkan.
       Soal dengan mensuplai jawaban, mencakup: isian atau melengkapi,
       uraian terbatas, dan uraian.
       Penyusunan instrumen penilaian tertulis perlu mempertimbangkan
   hal-hal berikut:
   a) Materi, misalnya kesesuaian soal dengan kompetensi dasar dan
       indikator pencapaian kompetensi pada kurikulum tingkat satuan
       pendidikan.
   b) Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan
       tegas.
   c) Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat
       yang menimbulkan penafsiran ganda.
   d) Kaidah penulisan, harus berpedoman pada kaidah penulisan soal
       yang baku dari berbagai bentuk soal pilihan.


4. Penilaian proyek
       Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu
   tugas yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Tugas tersebut
   berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
   pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek
   dapat    digunakan      untuk      mengetahui       pemahaman,     kemampuan



                                                                                10
mengaplikasikan,        kemampuan      penyelidikan      dan       kemampuan
menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara
jelas. Ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian proyek,
yaitu:
     Kemampuan pengelolaan
     Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi
     dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
     Relevansi
     Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan
     tahap   pengetahuan,      pemahaman,      dan    keterampilan     dalam
     pembelajaran.
     Keaslian
     Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil
     karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa
     petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.
     Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses
pengerjaan, sampai akhir proyek.Untuk itu, guru perlu menetapkan
hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain,
pengumpulan       data,     analisis   data,   dan     penyiapan      laporan
tertulis.Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen
penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian. Contoh format
penilaian proyek:
 No.     Aspek                                        Skor (1-5)
 1       Perencanaan:
         a. Persiapan
         b. Rumusan judul
 2       Pelaksanaan:
         a. Sistematika penulisan
         b. Keakuratan data
         c. Analisis data
         d. Kesimpulan
 3       Laporan proyek:
         a. Performance



                                                                          11
b. Penguasaan materi
          Total skor


5. Penilaian produk
      Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan
   kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan
   peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti:
   makanan, hasil karya seni(patung, lukisan, gambar), barang-barang
   terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Pengembangan produk
   meliputi 3 tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian, yaitu:
   a) Tahap persiapan
          Pada tahap persiapan siswa membuat rencana, mengumpulkan
      gagasan, dan kemudian membuat desain (rancangan) produk apa
      yang akan dibuat. Guru memberi saran-saran untuk melengkapi
      gagasan atau meyempurnakan desain. Pada akhir tahap ini guru
      melakukan penilaian tentang kemampuan siswa merencanakan,
      menggali, dan mengembangkan gagasan, serta mendesain produk.
   b) Tahap pembuatan produk (proses)
          Pada tahap ini siswa memilih dan menggunakan bahan, alat,
      dan teknik yang sesuai dengan desain yang telah disusun.Dalam
      proses pembuatan dimungkinkan siswa membutuhkan bantuan
      berupa saran-saran dari guru. Pada akhir tahap ini guru melakukan
      penilaian tentang kemampuan siswa menyeleksi dan menggunakan
      bahan, alat, dan teknik.
   c) Tahap penilaian produk (appraisal)
          Pada tahap ini siswa menyajikan produk atau memamerkannya
      kepada komunitas sekolah disertai uraian tertulis mengenai seluk-
      beluk    produk    tersebut,   seperti   maksud,   ciri-ciri,   proses
      perancangan dan pembuatan, dll. Pada akhir tahap ini guru
      melakukan penilaian tentang kemampuan siswa membuat produk
      sesuai kegunaan dan memenuhi kriteria yang telah disepakati.




                                                                         12
Teknik penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik
   maupun analitik.
       Cara holistik
       Holistik adalah saduran kata dari bahasa Inggris yaitu “Holistic”
       yang menekankan pentingnya keseluruhan dan saling keterkaitan
       dari bagian-bagiannya. Jadi, teknik penilaian ini berdasarkan kesan
       keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan hanya pada tahap
       penilaian produk (appraisal).
       Cara analitik
       Teknik penilaiannya berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya
       dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap
       proses pengembangan (tahap: persiapan, pembuatan produk,
       penilaian produk).


6. Penilaian portofolio
       Menurut    Popham     (1994)    dalam   Sumarno     (2011)penilaian
   portofolio merupakan penilaian secara berkesinambungan dengan
   metode pengumpulan informasi atau data secara sistematik atas hasil
   pekerjaan peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Dalam sistem
   penilaian portofolio guru membuat file untuk masing-masing peserta
   didik yang berisi kumpulan sistematis atas hasil prestasi belajar mereka
   selam mengikuti proses pendidikan.
       Dalam file portofolio guru mengumpulkan bukti fisik dan catatan
   prestasi siswa, seperti hasil ulangan, hasil tugas mandiri, serta hasil
   praktikum. Selain prestasi akademik isi file juga dapat dielaborasi
   dengan lembar catatan prestasi non-akademik, yakni rekaman profile
   peserta didik meliputi aspek kerajinan, kerapihan, ketertiban,
   kejujuran, kemampuan bekerjasama, sikap, solidaritas, toleransi,
   kedisiplinan, prestasi olah raga, kesenian, kepramukaan dan lain-lain.
       Data yang terkumpul dari waktuke waktu ini kemudian digunakan
   oleh guru untuk menilai dan melihat perkembangan kemampuan
   prestasi akademik siswa dalam periode tersebut. File portofolio



                                                                        13
sekaligus akan memberikan umpan balik (feed back) baik kepada guru
maupun kepada peserta didik. Bagi guru, file yang berisi prestasi siswa
ini akan memberikan masukan (input) untuk penilaian proses, terutama
dalam memperbaiki strategi, metode, dan manajemen pembelajaran di
kelas. Melalui analisa file portofolio, guru dapat mengetahui potensi,
karakter, kelebihan, dan kekurangan siswa. Bagi siswa, file ini dapat
menjadi dasar pijakan untuk mengoreksi dan memperbaiki kelemahan,
serta     kekurangannya     dalam    proses      pembelajaran       maupun
penguasaannya tentang suatu pokok bahasan atau materi pelajaran
tertentu.
    Penilaian portofolio memiliki beberapa fungsi, antara lain:
a) Sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk
    mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peseta
    didik, tanggung jawab dalam belajar, perluasan dimensi belajar,
    dan pembaharuan proses pembelajaran.
b) Sebagai alat penilaian otentik (authentic assesment)
c) Sebagai sumber informasi bagi siswa untuk melakukan self-
    assesment.
    Depdiknas (2003) dalam Arifin (2010) menyatakan bahwa dalam
pelaksanaan penilaian portofolio hendaknya memperhatikan prinsip-
prinsip berikut:
1) Karya siswa adalah benar karya peserta didik itu sendiri.
2) Saling percaya antara guru dan peserta didik (mutual trust).
          Artinya jangan ada saling mencurigai antara guru dengan siswa
    maupun siswa dengan siswa. Mereka harus sama-sama saling
    percaya, saling membutuhkan, saling membantu, jujur, terbuka,
    dan adil, sehingga dapat membangun suasana penilaian yang
    kondusif.
3) Kerahasiaan       bersama    antara    guru     dan    peserta     didik
    (confidentiality).
          Artinya semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang
    ada     baik   perorangan    maupun       kelompok    harus      dijaga



                                                                        14
kerahasiaannya, tidak boleh diberikan atau diperlihatkan kepada
   siapapun sebelum diadakan pameran. Hal ini dimaksudkan agar
   peserta   didik    yang    mempunyai     kelemahan     tidak   merasa
   dipermalukan.
4) Milik bersama antara guru dan peserta didik (joint ownership).
       Artinya semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang
   ada harus menjadi milik bersama antara guru dan peserta
   didik.Karena itu harus dijaga bersama, baik penyimpanannya
   maupun penempatannya.
5) Kepuasan (satisfaction).
       Artinya semua dokumen dalam rangka pencapaian standar
   kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator harus dapat
   memuaskan semua pihak, baik guru maupun siswa. Karena
   dokumen tersebut merupakan bukti karya terbaik peserta didik
   sebagai hasil pembinaan guru.
6) Kesesuaian (relevance).
       Artinya dokumen yang ada harus sesuai dengan kompetensi
   yang diharapkan.
7) Penilaian proses dan hasil.
       Artinya penilaian portofolio harus menilai proses belajar
   peserta didik, seperti catatan harian perilaku, sikap belajar, antusias
   atau tidaknya dalam mengikuti pelajaran dan sebagainya. Penilaian
   portofolio juga harus menilai hasil akhir tugas yang diberikan oleh
   guru.
   Teknik penilaian portofolio memerlukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Penjelasan bahwa portofolio tidak hanya digunakan oleh guru.
b) Tentukan bersama sampel portofolio yang akan dibuat.
c) Pengumpulan karya-karya peserta didik.
d) Pemberian tanggal dan keterangan pada setiap karya.
e) Bersama peserta didik menentukan kriteria dan bobot penilaian.




                                                                       15
f) Meminta dan memimbing peserta didik menilai karyanya secara
   berkesinambungan.
g) Jika nilai belum memuaskan peserta didik diberi kesempatan untuk
   memperbaikinya.
h) Jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio.
   Menurut Cole, dkk. (1995) dalam Arifin (2010) penilaian
portofolio dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1) Portofolio proses
       Portofolio proses menunjukkan tahapan belajar dan menyajikan
   catatan perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu.
   Portofolio proses menunjukkan kegiatan pembelajaran untuk
   mencapai standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator
   yang dituntut oleh kurikulum, serta menunjukkan semua hasil dari
   awal sampai dengan akhir dalam kurun waktu tertentu. Portofolio
   ini lebih menekankan pada bagaimana peserta didik belajar dan
   berkreasi.
       Salah satu bentuk portofolio proses adalah portofolio kerja
   (working portofolio) yaitu bentuk yang digunakan untuk memantau
   kemajuan dan menilai peserta didik dalam mengelola kegiatan
   belajar mereka sendiri. Peserta didik mengumpulkan semua hasil
   kerja termasuk coretan-coretan (sketsa), buram, catatan, kumpulan
   untuk rangsangan, buram setengah jadi, dan pekerjaan yang sudah
   selesai.portofolio kerja bermanfaat untuk memberikan informasi
   bagaimana peserta didik mengorganisasikan dan mengelola kerja,
   merefleksi dari pencapaiannya, dan menetapkan tujuan dan arahan.
2) Portofolio produk
       Portofolio produk yaitu bentuk penilaian portofolio yang hanya
   menekankan pada penguasaan materi dari tugas yang dituntut
   daalam standar kompetensi, kompetensi dasar, dan sekumpulan
   indikator pencapaian hasil belajar serta hanya menunjukkan
   evidence yang baik , tanpa memperhatikan kapan dan bagaimana
   evidence itu diperoleh. Contoh portofolio produk adalah portofolio



                                                                  16
tampilan     (show    portfolio)     dan   portofolio   dokumentasi
       (documentary portfolio).
           Portofolio tampilan
              Portofolio bentuk ini merupakan sekumpulan hasil karya
           peserta didik atau dokumen terseleksi yang dipersiapkan untuk
           ditampilkan            kepada          umum.            Misalnya,
           mempertanggungjawabkan suatu proyek, menyelenggarakan
           pameran, atau mempertahankan suatu konsep.
           Portofolio dokumentasi
              Portofolio dokumen menyediakan informasi produk yang
           dihasilkan oleh peserta didik.


7. Penilaian diri
       Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian, di
   mana subjek yang ingin dinilai diminta untuk menilai dirinya sendiri
   berkaitan dengan, status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi
   yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu.
       Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam berbagai aspek
   penilaian, yang berkaitan dengan kompetensi kognitif, afektif dan
   psikomotor. Dalam proses pembelajaran di kelas, berkaitan dengan
   kompetensi kognitif, misalnya: peserta didik dapat diminta untuk
   menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai
   hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu, berdasarkan kriteria atau
   acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi afektif,
   misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang
   memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek sikap tertentu.
   Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian
   berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan
   kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai
   kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya sebagai hasil
   belajar berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.




                                                                         17
Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap
perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan teknik
ini dalam penilaian di kelas antara lain sebagai berikut.
   Dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena
   mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
   Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena
   ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi
   terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;
   Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk
   berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif
   dalam melakukan penilaian.
   Langkah-langkah penilaian diri:
   a) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan
       dinilai.
   b) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
   c) Merumuskan format penilaian, dapat berupa penskoran, daftar
       tanda cek atau skala penilaian.
   d) Meminta peserta didik melakukan penilaian diri.
   e) Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk
       mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan
       penilaian diri secara cermat dan objektif.
   f) Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan
       hasil kajian terhadap hasil penilaian yang diambil secara acak.




                                                                     18
BAB III
                            PENUTUP


A. Kesimpulan
     Asesmen merupakan kegiatan guru selama rentang pembelajaran untuk
  mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk
  dasar pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi peserta
  didik. Popham (1995) dalam Mawardi (2011) menyatakan bahwa asesmen
  bertujuan antara lain untuk: 1) mendiagnosa kelebihan dan kelemahan
  siswa dalam belajar, 2) memonitor kemajuan siswa, 3) menentukan
  jenjang kemampuan siswa, 4) menentukan efektivitas pembelajaran, dan
  5) mempengaruhi persepsi publik tentang efektivitas pembelajaran. Dalam
  melaksanakan asesmen ada tujuh ragam teknik yang dapat digunakan,
  yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian
  proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.


B. Saran
     Dalam melaksanakan asesmen atau penilaian dalam pembelajaran
  sebaiknya menggunakan teknik         yang disesuaikan dengan tujuan
  diadakannya asesmen pembelajaran. Maksudnya teknik yang digunakan
  harus sesuai dengan sasaran pembelajaran dan harus benar-benar
  memenuhi kebutuhan peserta didik dan juga guru.




                                                                          19

More Related Content

What's hot

Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomKata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomSukayono Fawwaz
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanAmbar Fidianingsih
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran Naily Mulyono
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasaraudiasls
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifNaita Novia Sari
 
Teori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para AhliTeori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para AhliIslamuddin Syam
 
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikContoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikMuhammad Idris
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilanSurya Eka
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswaLembar observasi siswa
Lembar observasi siswaAlby Alyubi
 
1. 2. petunjuk penggunaan modul
1. 2. petunjuk penggunaan modul1. 2. petunjuk penggunaan modul
1. 2. petunjuk penggunaan modulDian Sari
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifEdi Candra
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasremintha
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikTuti Lestari
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranMuhammad Imam BW
 
Model perencanaan pembelajaran
Model perencanaan pembelajaranModel perencanaan pembelajaran
Model perencanaan pembelajaranDesi Hayati Putri
 

What's hot (20)

Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomKata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
 
Teori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para AhliTeori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para Ahli
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikContoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
 
3. bahan ajar rpp
3. bahan ajar rpp3. bahan ajar rpp
3. bahan ajar rpp
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswaLembar observasi siswa
Lembar observasi siswa
 
1. 2. petunjuk penggunaan modul
1. 2. petunjuk penggunaan modul1. 2. petunjuk penggunaan modul
1. 2. petunjuk penggunaan modul
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
8 pedoman wawancara
8 pedoman wawancara8 pedoman wawancara
8 pedoman wawancara
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektif
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelas
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentik
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
 
Model perencanaan pembelajaran
Model perencanaan pembelajaranModel perencanaan pembelajaran
Model perencanaan pembelajaran
 

Viewers also liked

Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli
Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahliAda beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli
Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahlidhimas123
 
Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus
Asesmen bagi anak berkebutuhan khususAsesmen bagi anak berkebutuhan khusus
Asesmen bagi anak berkebutuhan khususAgus Wagianto
 
Konsep Dasar Asesmen Pembelajaran
Konsep Dasar Asesmen PembelajaranKonsep Dasar Asesmen Pembelajaran
Konsep Dasar Asesmen PembelajaranAulia Musyarofah
 
Assessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensiAssessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensipracoyo cipto nugroho
 
Soal uji kompetensi
Soal uji kompetensiSoal uji kompetensi
Soal uji kompetensiPatta Ula
 
Pertanyaan umum dalam wawancara
Pertanyaan umum dalam wawancaraPertanyaan umum dalam wawancara
Pertanyaan umum dalam wawancaraukimsukiman
 
Jenis dan bentuk tes
Jenis dan bentuk tesJenis dan bentuk tes
Jenis dan bentuk tesArif Winahyu
 
Planning for and assessing an itsm program
Planning for and assessing an itsm programPlanning for and assessing an itsm program
Planning for and assessing an itsm programTroy DuMoulin
 
Bentuk bentuk asesmen penalaran
Bentuk bentuk asesmen penalaranBentuk bentuk asesmen penalaran
Bentuk bentuk asesmen penalaranWidya Wati
 
Sejarah, Retorika dan Realita (Analisis Perdebatan Inklusi)
Sejarah, Retorika dan Realita (Analisis Perdebatan Inklusi)Sejarah, Retorika dan Realita (Analisis Perdebatan Inklusi)
Sejarah, Retorika dan Realita (Analisis Perdebatan Inklusi)Uswatun Nisa
 
instrumen deteksi dini hambatan bahasa
instrumen deteksi dini hambatan bahasainstrumen deteksi dini hambatan bahasa
instrumen deteksi dini hambatan bahasaarinpsiko
 
Teknik penilaian-hasil-belajar
Teknik penilaian-hasil-belajarTeknik penilaian-hasil-belajar
Teknik penilaian-hasil-belajarEndah Anggraeni
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)setyawatiDK
 
Asesmen pembelajaran-sd
Asesmen pembelajaran-sdAsesmen pembelajaran-sd
Asesmen pembelajaran-sdKhairil Amri
 

Viewers also liked (20)

Makalah Asesmen
Makalah AsesmenMakalah Asesmen
Makalah Asesmen
 
Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli
Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahliAda beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli
Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli
 
Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus
Asesmen bagi anak berkebutuhan khususAsesmen bagi anak berkebutuhan khusus
Asesmen bagi anak berkebutuhan khusus
 
Konsep Dasar Asesmen Pembelajaran
Konsep Dasar Asesmen PembelajaranKonsep Dasar Asesmen Pembelajaran
Konsep Dasar Asesmen Pembelajaran
 
Assessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensiAssessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensi
 
Soal uji kompetensi
Soal uji kompetensiSoal uji kompetensi
Soal uji kompetensi
 
Pertanyaan umum dalam wawancara
Pertanyaan umum dalam wawancaraPertanyaan umum dalam wawancara
Pertanyaan umum dalam wawancara
 
Mengenal Asesmen
Mengenal AsesmenMengenal Asesmen
Mengenal Asesmen
 
Assessment paud
Assessment paudAssessment paud
Assessment paud
 
Jenis dan bentuk tes
Jenis dan bentuk tesJenis dan bentuk tes
Jenis dan bentuk tes
 
Planning for and assessing an itsm program
Planning for and assessing an itsm programPlanning for and assessing an itsm program
Planning for and assessing an itsm program
 
Bentuk bentuk asesmen penalaran
Bentuk bentuk asesmen penalaranBentuk bentuk asesmen penalaran
Bentuk bentuk asesmen penalaran
 
Sejarah, Retorika dan Realita (Analisis Perdebatan Inklusi)
Sejarah, Retorika dan Realita (Analisis Perdebatan Inklusi)Sejarah, Retorika dan Realita (Analisis Perdebatan Inklusi)
Sejarah, Retorika dan Realita (Analisis Perdebatan Inklusi)
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
instrumen deteksi dini hambatan bahasa
instrumen deteksi dini hambatan bahasainstrumen deteksi dini hambatan bahasa
instrumen deteksi dini hambatan bahasa
 
Teknik penilaian-hasil-belajar
Teknik penilaian-hasil-belajarTeknik penilaian-hasil-belajar
Teknik penilaian-hasil-belajar
 
Alat identifikasi anak luar biasa
Alat identifikasi anak luar biasaAlat identifikasi anak luar biasa
Alat identifikasi anak luar biasa
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
 
Risk assessment presentasi
Risk assessment presentasiRisk assessment presentasi
Risk assessment presentasi
 
Asesmen pembelajaran-sd
Asesmen pembelajaran-sdAsesmen pembelajaran-sd
Asesmen pembelajaran-sd
 

Similar to Teknik Assesmen

Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajarPkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajardidikefendi
 
Kelompok 6 konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Kelompok 6   konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaranKelompok 6   konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Kelompok 6 konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaranArif Wicaksono
 
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran newBp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran newArif Wicaksono
 
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnMengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnHadi Wahyono
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI Fadia Rizqi
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanHanapi Hasan
 
Penilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelasPenilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelasNispi Hariyani
 
Slide analisis butir tes dan nontes
Slide analisis butir tes dan nontesSlide analisis butir tes dan nontes
Slide analisis butir tes dan nontesSmansabihu Aeknabara
 
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docxDESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docxmas iwan
 
Teknik Penilaian Hasil Belajar.docx
Teknik Penilaian Hasil Belajar.docxTeknik Penilaian Hasil Belajar.docx
Teknik Penilaian Hasil Belajar.docxdiannisa9
 
11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt
11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt
11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.pptDwiIndahLestari16
 
PPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptxPPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptxGABerkatLaSe
 
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN KELOMPOK 2.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN KELOMPOK 2.pptxPPT EVALUASI PEMBELAJARAN KELOMPOK 2.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN KELOMPOK 2.pptxArisnurmansyah2
 
Permendikbud no 81 a 2014
Permendikbud no 81 a 2014Permendikbud no 81 a 2014
Permendikbud no 81 a 2014martinrusmaja
 
MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7
MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7
MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7Mitra guru
 

Similar to Teknik Assesmen (20)

Prosedur penilaian
Prosedur penilaianProsedur penilaian
Prosedur penilaian
 
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajarPkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
 
Kelompok 6 konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Kelompok 6   konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaranKelompok 6   konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Kelompok 6 konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
 
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran newBp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
 
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnMengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikan
 
Penilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelasPenilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelas
 
Slide analisis butir tes dan nontes
Slide analisis butir tes dan nontesSlide analisis butir tes dan nontes
Slide analisis butir tes dan nontes
 
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docxDESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
 
Teknik Penilaian Hasil Belajar.docx
Teknik Penilaian Hasil Belajar.docxTeknik Penilaian Hasil Belajar.docx
Teknik Penilaian Hasil Belajar.docx
 
11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt
11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt
11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt
 
PPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptxPPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptx
 
Presentation1 evaluasi
Presentation1 evaluasiPresentation1 evaluasi
Presentation1 evaluasi
 
Modul achmad mubasyir
Modul achmad mubasyirModul achmad mubasyir
Modul achmad mubasyir
 
Modul mujinurmaksum
Modul mujinurmaksumModul mujinurmaksum
Modul mujinurmaksum
 
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN KELOMPOK 2.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN KELOMPOK 2.pptxPPT EVALUASI PEMBELAJARAN KELOMPOK 2.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN KELOMPOK 2.pptx
 
Permendikbud no 81 a 2014
Permendikbud no 81 a 2014Permendikbud no 81 a 2014
Permendikbud no 81 a 2014
 
MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7
MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7
MAKALAH RAGAM TEKNIK PEMBELAJARAN KELMPK 7
 

More from Rizzty Mennelz

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran Kooperatif Tipe STADPembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran Kooperatif Tipe STADRizzty Mennelz
 
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaMakalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaRizzty Mennelz
 
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa IndonesiaMakalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa IndonesiaRizzty Mennelz
 
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa IndonesiaSejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa IndonesiaRizzty Mennelz
 
Menulis Karya Ilmiah sesuai Target Pembaca
Menulis Karya Ilmiah sesuai Target PembacaMenulis Karya Ilmiah sesuai Target Pembaca
Menulis Karya Ilmiah sesuai Target PembacaRizzty Mennelz
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakRizzty Mennelz
 

More from Rizzty Mennelz (7)

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran Kooperatif Tipe STADPembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
 
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaMakalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
 
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa IndonesiaMakalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
 
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa IndonesiaSejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
 
Menulis Karya Ilmiah sesuai Target Pembaca
Menulis Karya Ilmiah sesuai Target PembacaMenulis Karya Ilmiah sesuai Target Pembaca
Menulis Karya Ilmiah sesuai Target Pembaca
 
Masalah pembelajaran
Masalah pembelajaranMasalah pembelajaran
Masalah pembelajaran
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
 

Teknik Assesmen

  • 1. MAKALAH ASSESMEN PEMBELAJARAN “Teknik Assesmen” Disusun oleh : Kelompok 8 1. Nur Aulia (1113053080) 2. Putri Nurul Aini (1113053087) 3. Ristiana (1113053097) Semester III A Mata Kuliah : Assesmen Pembelajaran Dosen Pengampu : Drs. Kojat Sudiatmaja, M. Pd. PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2012 1
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyempurnaan kurikulum adalah salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan.Upaya itu berhasil jika ada perubahan pola kegiatan pembelajaran, dari yang berpusat pada guru kepada yang berpusat pada siswa, serta orientasi penilaian dari yang berorientasi diskriminasi siswa kepada yang berorientasi diferensiasi siswa. Keseluruhan perubahan itu akan menentukan hasil pendidikan. Ketepatan penilaian (asesmen) yang dilakukan sekolah, terutama yang berkaitan dengan penilaian pencapaian hasil belajar siswa. Penilaian tersebut mempengaruhi pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran. Hasil belajar dari proses belajar tidak hanya dinilai oleh test, tetapi juga harus dinilai oleh alat-alat nontest atau bukan test. Teknik ini berguna untuk mengukur keberhasilan siswa dalam proses belajar-mengajar yang tidak dapat diukur dengan alat tes. Penggunaan teknik ini dalam evaluasi pembelajaran terutama karena banyak aspek kemampuan siswa yang sulit diukur secara kuantitatif dan mencakup objektifitas.Sasaran teknik ini adalah perbuatan, ucapan, kegiatan, pengalaman,tingkah laku, riwayat hidup, dan lain-lain.Di samping itu, penilaian dilakukan tidak hanya untuk mengungkapkan hasil belajar ranah kognitif, tetapi juga diharapkan mampu mengungkapkan hasil belajar siswa dalam lingkup ranah afektif dan psikomotor. Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan teknik-teknik penilaian pembelajaran baik test maupun nontest yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang ada sehingga hasil belajar siswa dapat dinilai sesuai dengan tuntutan kompetensi.Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai teknik-teknik assesmen atau penilaian. 2
  • 3. B. Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang yang telah disampaikan, ditemukan beberapa permasalahan diantaranya: 1. Apakah yang dimaksud dengan asesmen? 2. Apakah tujuanasesmen? 3. Apa saja teknik-teknik asesmen? C. Tujuan Tujuan penulisan makalah ini antara lain: 1. Untuk mengetahui pengertian asesmen. 2. Untuk mengetahui tujuan asesmen. 3. Untuk mengetahui teknik-teknik asesmen. 3
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Asesmen Menurut Poerwanti, dkk. (2008: 3) secara umum, assesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Keputusan tentang siswa ini termasuk bagaimana guru mengelola pembelajaran di kelas, bagaimana guru menempatkan siswa pada program-program pembelajaran yang berbeda, tingkatan tugas-tugas untuk siswa yang sesuai dengan kemampuan dankebutuhan masing-masing, bimbingan dan penyuluhan, dan saran untuk studi lanjut. Sementara menurut Robert M. Smith (2002) dalam Mawardi (2011) suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang mana hasil keputusannya dapat digunakan untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran. Sedangkan Akhmad (2008) menyebutkan bahwa assesmen atau penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa asesmen merupakan kegiatan guru selama rentang pembelajaran untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi peserta didik. 4
  • 5. B. TujuanAsesmen Popham (1995) dalam Mawardi (2011) menyatakan bahwa asesmen bertujuan antara lain untuk: 1) mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar, 2) memonitor kemajuan siswa, 3) menentukan jenjang kemampuan siswa, 4) menentukan efektivitas pembelajaran, dan 5) mempengaruhi persepsi publik tentang efektivitas pembelajaran. Sementara menurut Diknas (2006) dalam Poerwanti, dkk.(2008) tujuan dari assesmen adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahuitingkat pencapaian kompetensi selama mengikuti pembelajaran dan setelah prosespembelajaran berlangsung. 2. Untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik, untuk bisa mengetahui kekuatan dankelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi. 3. Untuk memantau kemajuan belajar dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didiksehingga secara dapat dilakukan pengayaan danremedial. 4. Untuk memberikan umpan balik bagi pendidik dalammemperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan. 5. Untuk memberikanpilihan alternatifpenilaian kepada guru. 6. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dankomite sekolah tentang efektivitas pendidikan C. Teknik-teknik Asesmen Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar siswa dapat dilakukan dengan teknik tes maupun nontes, baik untuk mengakses proses belajar maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara asesmen kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Asesmen suatu kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian hasil belajar, baik berupa domain kognitif, afektif, maupun psikomotor.Menurut Sumarno (2011)ada tujuh ragam teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, 5
  • 6. penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. 1. Penilaian unjuk kerja Penilaian unjuk kerja (Performance assessment atau performance- based assessment) atau teknik tes perbuatan merupakan jenis penilaian yang memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mendemonstrasikan pengetahuan, dan keterampilan yang mereka miliki dalam berbagai konteks.Seperti berbicara, berpidato, membaca puisi, dan berdiskusi; kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah dalam kelompok; partisipasi peserta didik dalam diskusi; ketrampilan menari; ketrampilan memainkan alat musik; kemampuan berolah raga; ketrampilan menggunakan peralatan laboratorium; praktek sholat, bermain peran, bernyanyi, dan ketrampilan mengoperasikan suatu alat. Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: a. Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi. b. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut. c. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. d. Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati. e. Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan. Langkah Penilaian Kinerja: 1) Mengidentifikasi langkah penting yang mempengaruhi output 2) Menuliskan prilaku kemampuan spesifik 3) Membuat kriteria kemampuan yang akan diukur 4) Mendefinisikan kriteria kemampuan 6
  • 7. 5) Mengurutkan kriteria kemampuan 6) Membandingkan dengan kriteria sebelumnya. Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu.Untuk menilai kemampuan lompat jauh peserta didik, misalnya dilakukan pengamatan atau observasi yang beragam, seperti teknik mengambil awalan, teknik tumpuan, sikap/posisi tubuh saat di udara, dan teknik mendarat. Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrument berikut: Daftar Cek (Check-list) Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (ya-tidak).Penilaian unjuk kerja menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah, namun daftar cek lebih praktis digunakan mengamati mengamati subjek dalam jumlah besar. Contoh: No. Aspek yang dinilai baik Tidak baik 1 2 3 Skor yang dicapai Skor maksimum Skala penilaian (Rating scale) Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum dimana kategori nilai lebih dari dua.Skala penilaian terentang dari 7
  • 8. tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten, dan 4 = sangat kompeten. 2. Penilaian sikap Penilaian sikap merupakan penilaian terhadap sikap peserta didik. Secara umum objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran sebagai berikut: a) Sikap terhadap materi pelajaran. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap mata pelajaran. Dengan sikap positif dalam diri peserta didik akan tumbuh dan berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang diajarkan. b) Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap guru. Peserta didik yangtidak memiliki sikap positif terhadap guru akan cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian, peserta didik yang memiliki sikap negatif terhadap guru/pengajar akan sukar menyerap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut. c) Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu memiliki sikap positif terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran yang digunakan. Proses pembelajaran yang menarik, nyaman dan menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. d) Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan materi pelajaran.Misalnya, masalah lingkupan hidup (materi Biologi atau Geografi). Peserta didik perlu memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif terhadap kasus lingkungan tertentu (kegiatan pelestarian/kasus perusakan 8
  • 9. lingkungan hidup). Misalnya, peserta didik memiliki sikap positif terhadap program perlindungan satwa liar. Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi. Teknik-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut: Observasi perilaku Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal. Misalnya orang yang biasa minum kopi dapat dipahami sebagai kecenderungannya yang senang kepada kopi.oleh karena itu, guru dapat melakukan observasi terhadap peserta didik yang dibinanya. Hasil observasi dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan. Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah. Pertanyaan langsung Kita juga dapat menanyakan secara langsung tentang sikap seseorang berkaitan dengan sesuatu hal.Misalnya, bagaimana tanggapan peserta didik kebijakan yang baru diberlakukan di sekolah mengenai peningkatan ketertiban. Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam memberi jawaban dapat dipahami sikap peserta didik itu terhadap objek sikap. Laporan pribadi Teknik ini meminta peserta didik membuat ulaasan yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan atau hal yang menjadi objek sikap. Misalnya, peserta didik diminta menulis pendangannya tentang kerusuhan antaretnis yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Dari ulasan yang dibuat peserta didik dapat dibaca dan dipahami kecenderungan sikap yang dimilikinya. 9
  • 10. Contoh format penilaian sikap: Perilaku No. Nama Bekerja Penuh Bekerja Nilai Ket Berinisiatif sama perhatian sistematis 3. Penilaian tertulis Penilaian tertulis merupakan penilaian dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan.Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu: Soal dengan memilih jawaban, mencakup: pilihan ganda, dua pilihan (salah-benar), dan menjodohkan. Soal dengan mensuplai jawaban, mencakup: isian atau melengkapi, uraian terbatas, dan uraian. Penyusunan instrumen penilaian tertulis perlu mempertimbangkan hal-hal berikut: a) Materi, misalnya kesesuaian soal dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi pada kurikulum tingkat satuan pendidikan. b) Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas. c) Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda. d) Kaidah penulisan, harus berpedoman pada kaidah penulisan soal yang baku dari berbagai bentuk soal pilihan. 4. Penilaian proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan 10
  • 11. mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas. Ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian proyek, yaitu: Kemampuan pengelolaan Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan. Relevansi Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan dalam pembelajaran. Keaslian Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik. Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai akhir proyek.Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis.Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian. Contoh format penilaian proyek: No. Aspek Skor (1-5) 1 Perencanaan: a. Persiapan b. Rumusan judul 2 Pelaksanaan: a. Sistematika penulisan b. Keakuratan data c. Analisis data d. Kesimpulan 3 Laporan proyek: a. Performance 11
  • 12. b. Penguasaan materi Total skor 5. Penilaian produk Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, hasil karya seni(patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Pengembangan produk meliputi 3 tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian, yaitu: a) Tahap persiapan Pada tahap persiapan siswa membuat rencana, mengumpulkan gagasan, dan kemudian membuat desain (rancangan) produk apa yang akan dibuat. Guru memberi saran-saran untuk melengkapi gagasan atau meyempurnakan desain. Pada akhir tahap ini guru melakukan penilaian tentang kemampuan siswa merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, serta mendesain produk. b) Tahap pembuatan produk (proses) Pada tahap ini siswa memilih dan menggunakan bahan, alat, dan teknik yang sesuai dengan desain yang telah disusun.Dalam proses pembuatan dimungkinkan siswa membutuhkan bantuan berupa saran-saran dari guru. Pada akhir tahap ini guru melakukan penilaian tentang kemampuan siswa menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik. c) Tahap penilaian produk (appraisal) Pada tahap ini siswa menyajikan produk atau memamerkannya kepada komunitas sekolah disertai uraian tertulis mengenai seluk- beluk produk tersebut, seperti maksud, ciri-ciri, proses perancangan dan pembuatan, dll. Pada akhir tahap ini guru melakukan penilaian tentang kemampuan siswa membuat produk sesuai kegunaan dan memenuhi kriteria yang telah disepakati. 12
  • 13. Teknik penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik maupun analitik. Cara holistik Holistik adalah saduran kata dari bahasa Inggris yaitu “Holistic” yang menekankan pentingnya keseluruhan dan saling keterkaitan dari bagian-bagiannya. Jadi, teknik penilaian ini berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan hanya pada tahap penilaian produk (appraisal). Cara analitik Teknik penilaiannya berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan (tahap: persiapan, pembuatan produk, penilaian produk). 6. Penilaian portofolio Menurut Popham (1994) dalam Sumarno (2011)penilaian portofolio merupakan penilaian secara berkesinambungan dengan metode pengumpulan informasi atau data secara sistematik atas hasil pekerjaan peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Dalam sistem penilaian portofolio guru membuat file untuk masing-masing peserta didik yang berisi kumpulan sistematis atas hasil prestasi belajar mereka selam mengikuti proses pendidikan. Dalam file portofolio guru mengumpulkan bukti fisik dan catatan prestasi siswa, seperti hasil ulangan, hasil tugas mandiri, serta hasil praktikum. Selain prestasi akademik isi file juga dapat dielaborasi dengan lembar catatan prestasi non-akademik, yakni rekaman profile peserta didik meliputi aspek kerajinan, kerapihan, ketertiban, kejujuran, kemampuan bekerjasama, sikap, solidaritas, toleransi, kedisiplinan, prestasi olah raga, kesenian, kepramukaan dan lain-lain. Data yang terkumpul dari waktuke waktu ini kemudian digunakan oleh guru untuk menilai dan melihat perkembangan kemampuan prestasi akademik siswa dalam periode tersebut. File portofolio 13
  • 14. sekaligus akan memberikan umpan balik (feed back) baik kepada guru maupun kepada peserta didik. Bagi guru, file yang berisi prestasi siswa ini akan memberikan masukan (input) untuk penilaian proses, terutama dalam memperbaiki strategi, metode, dan manajemen pembelajaran di kelas. Melalui analisa file portofolio, guru dapat mengetahui potensi, karakter, kelebihan, dan kekurangan siswa. Bagi siswa, file ini dapat menjadi dasar pijakan untuk mengoreksi dan memperbaiki kelemahan, serta kekurangannya dalam proses pembelajaran maupun penguasaannya tentang suatu pokok bahasan atau materi pelajaran tertentu. Penilaian portofolio memiliki beberapa fungsi, antara lain: a) Sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peseta didik, tanggung jawab dalam belajar, perluasan dimensi belajar, dan pembaharuan proses pembelajaran. b) Sebagai alat penilaian otentik (authentic assesment) c) Sebagai sumber informasi bagi siswa untuk melakukan self- assesment. Depdiknas (2003) dalam Arifin (2010) menyatakan bahwa dalam pelaksanaan penilaian portofolio hendaknya memperhatikan prinsip- prinsip berikut: 1) Karya siswa adalah benar karya peserta didik itu sendiri. 2) Saling percaya antara guru dan peserta didik (mutual trust). Artinya jangan ada saling mencurigai antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa. Mereka harus sama-sama saling percaya, saling membutuhkan, saling membantu, jujur, terbuka, dan adil, sehingga dapat membangun suasana penilaian yang kondusif. 3) Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik (confidentiality). Artinya semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada baik perorangan maupun kelompok harus dijaga 14
  • 15. kerahasiaannya, tidak boleh diberikan atau diperlihatkan kepada siapapun sebelum diadakan pameran. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik yang mempunyai kelemahan tidak merasa dipermalukan. 4) Milik bersama antara guru dan peserta didik (joint ownership). Artinya semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada harus menjadi milik bersama antara guru dan peserta didik.Karena itu harus dijaga bersama, baik penyimpanannya maupun penempatannya. 5) Kepuasan (satisfaction). Artinya semua dokumen dalam rangka pencapaian standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator harus dapat memuaskan semua pihak, baik guru maupun siswa. Karena dokumen tersebut merupakan bukti karya terbaik peserta didik sebagai hasil pembinaan guru. 6) Kesesuaian (relevance). Artinya dokumen yang ada harus sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. 7) Penilaian proses dan hasil. Artinya penilaian portofolio harus menilai proses belajar peserta didik, seperti catatan harian perilaku, sikap belajar, antusias atau tidaknya dalam mengikuti pelajaran dan sebagainya. Penilaian portofolio juga harus menilai hasil akhir tugas yang diberikan oleh guru. Teknik penilaian portofolio memerlukan langkah-langkah sebagai berikut: a) Penjelasan bahwa portofolio tidak hanya digunakan oleh guru. b) Tentukan bersama sampel portofolio yang akan dibuat. c) Pengumpulan karya-karya peserta didik. d) Pemberian tanggal dan keterangan pada setiap karya. e) Bersama peserta didik menentukan kriteria dan bobot penilaian. 15
  • 16. f) Meminta dan memimbing peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. g) Jika nilai belum memuaskan peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaikinya. h) Jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Menurut Cole, dkk. (1995) dalam Arifin (2010) penilaian portofolio dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 1) Portofolio proses Portofolio proses menunjukkan tahapan belajar dan menyajikan catatan perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu. Portofolio proses menunjukkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang dituntut oleh kurikulum, serta menunjukkan semua hasil dari awal sampai dengan akhir dalam kurun waktu tertentu. Portofolio ini lebih menekankan pada bagaimana peserta didik belajar dan berkreasi. Salah satu bentuk portofolio proses adalah portofolio kerja (working portofolio) yaitu bentuk yang digunakan untuk memantau kemajuan dan menilai peserta didik dalam mengelola kegiatan belajar mereka sendiri. Peserta didik mengumpulkan semua hasil kerja termasuk coretan-coretan (sketsa), buram, catatan, kumpulan untuk rangsangan, buram setengah jadi, dan pekerjaan yang sudah selesai.portofolio kerja bermanfaat untuk memberikan informasi bagaimana peserta didik mengorganisasikan dan mengelola kerja, merefleksi dari pencapaiannya, dan menetapkan tujuan dan arahan. 2) Portofolio produk Portofolio produk yaitu bentuk penilaian portofolio yang hanya menekankan pada penguasaan materi dari tugas yang dituntut daalam standar kompetensi, kompetensi dasar, dan sekumpulan indikator pencapaian hasil belajar serta hanya menunjukkan evidence yang baik , tanpa memperhatikan kapan dan bagaimana evidence itu diperoleh. Contoh portofolio produk adalah portofolio 16
  • 17. tampilan (show portfolio) dan portofolio dokumentasi (documentary portfolio). Portofolio tampilan Portofolio bentuk ini merupakan sekumpulan hasil karya peserta didik atau dokumen terseleksi yang dipersiapkan untuk ditampilkan kepada umum. Misalnya, mempertanggungjawabkan suatu proyek, menyelenggarakan pameran, atau mempertahankan suatu konsep. Portofolio dokumentasi Portofolio dokumen menyediakan informasi produk yang dihasilkan oleh peserta didik. 7. Penilaian diri Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian, di mana subjek yang ingin dinilai diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan, status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam berbagai aspek penilaian, yang berkaitan dengan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam proses pembelajaran di kelas, berkaitan dengan kompetensi kognitif, misalnya: peserta didik dapat diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu, berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek sikap tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya sebagai hasil belajar berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. 17
  • 18. Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan teknik ini dalam penilaian di kelas antara lain sebagai berikut. Dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri; Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya; Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian. Langkah-langkah penilaian diri: a) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai. b) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan. c) Merumuskan format penilaian, dapat berupa penskoran, daftar tanda cek atau skala penilaian. d) Meminta peserta didik melakukan penilaian diri. e) Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif. f) Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap hasil penilaian yang diambil secara acak. 18
  • 19. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Asesmen merupakan kegiatan guru selama rentang pembelajaran untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi peserta didik. Popham (1995) dalam Mawardi (2011) menyatakan bahwa asesmen bertujuan antara lain untuk: 1) mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar, 2) memonitor kemajuan siswa, 3) menentukan jenjang kemampuan siswa, 4) menentukan efektivitas pembelajaran, dan 5) mempengaruhi persepsi publik tentang efektivitas pembelajaran. Dalam melaksanakan asesmen ada tujuh ragam teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. B. Saran Dalam melaksanakan asesmen atau penilaian dalam pembelajaran sebaiknya menggunakan teknik yang disesuaikan dengan tujuan diadakannya asesmen pembelajaran. Maksudnya teknik yang digunakan harus sesuai dengan sasaran pembelajaran dan harus benar-benar memenuhi kebutuhan peserta didik dan juga guru. 19