SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
                 DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

            PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
                        NOMOR PER- 19 /PB/2008

                                  TENTANG

PENGENAAN SANKSI ATAS KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN
   SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2007
 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT


                  DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,

Menimbang   : a. bahwa proses penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
                 secara keseluruhan harus dilaksanakan sebagaimana mestinya dan
                 disajikan tepat waktu;
              b. bahwa Kuasa Pengguna Anggaran sebagai Unit Akuntansi Kuasa
                 Pengguna Anggaran (UAKPA) melakukan kegiatan akuntansi dan
                 pelaporan keuangan tingkat Satuan Kerja serta wajib menyampaikan
                 laporan keuangan setiap bulan ke KPPN dan unit vertikal yang
                 membawahinya sesuai jadwal waktu yang ditetapkan;
              c. bahwa Kantor Wilayah sebagai Unit Akuntansi Pembantu Pengguna
                 Anggaran Wilayah (UAPPA-W) melakukan kegiatan penggabungan
                 laporan keuangan tingkat Satuan Kerja dan wajib menyampaikan
                 laporan keuangan      setiap triwulan ke Kantor Wilayah Direktorat
                 Jenderal Perbendaharaan serta unit eselon I yang membawahinya
                 sesuai jadwal waktu yang ditetapkan;
              d. bahwa dalam hal UAKPA dan UAPPA-W terlambat/lalai menyampaikan
                 laporan sebagaimana dimaksud pada huruf b dan c, Kantor Wilayah
                 Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan KPPN diberi kewajiban untuk
                 memberikan sanksi sebagaimana diatur dalam Pasal 73 Peraturan
                 Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi
                 dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
              e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
                 a, b, c, dan d, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal
                 Perbendaharaan tentang Pengenaan Sanksi atas Keterlambatan
                 Penyampaian Laporan Keuangan Sesuai dengan Peraturan Menteri
                 Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan
                 Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

Mengingat   : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
                 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
                 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
              2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
                 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
                 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
              3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
                 Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
                 Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
                 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem
                 Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
              5. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-24/PB/2008
                 tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
                 Negara/Lembaga;


                                          MEMUTUSKAN:

Menetapkan   : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG
               PENGENAAN SANKSI ATAS KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN
               LAPORAN KEUANGAN SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI
               KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2007 TENTANG SISTEM AKUNTANSI
               DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT.

                                                 BAB I

                         PROSEDUR PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

                                                Pasal 1
                      Tingkat Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)

               (1) Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) wajib
                   menyampaikan laporan keuangan setiap bulan ke KPPN berupa
                   Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, dan Arsip Data Komputer
                   (ADK).
               (2) Laporan keuangan yang disampaikan harus dilampiri bukti Register
                   Pengiriman Laporan Keuangan bulan sebelumnya ke Unit Akuntansi
                   Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W) atau Unit
                   Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (UAPPA-E1).
               (3) Penyampaian Laporan Keuangan UAKPA ke KPPN selambat-
                   lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah bulan bersangkutan berakhir
                   sebagai bahan rekonsiliasi data dan pengawasan atas ketaatan
                   terhadap peraturan perundang-undangan.



                                                  Pasal 2
                        Tingkat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

               (1) Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W)
                   wajib menyampaikan laporan keuangan setiap triwulan ke Kantor
                   Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan berupa Laporan Realisasi
                   Anggaran (LRA), Neraca, dan Arsip Data Komputer (ADK).
               (2) Laporan keuangan yang disampaikan harus dilampiri bukti Register
                   Pengiriman Laporan Keuangan ke UAPPA-E1 triwulan sebelumnya.
               (3) Penyampaian Laporan Keuangan UAPPA-W ke Kantor Wilayah
                   Direktorat Jenderal Perbendaharaan selambat-lambatnya 12 (dua
                   belas) hari kerja setelah triwulan bersangkutan berakhir sebagai bahan
                   rekonsiliasi data dan pengawasan atas ketaatan terhadap peraturan
                   perundang-undangan.
Pasal 3

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan KPPN selaku
Kuasa Bendahara Umum Negara di daerah berkewajiban memberikan
sanksi kepada KPA dan UAPPA-W dalam hal KPA dan UAPPA-W
terlambat/lalai menyampaikan laporan keuangan.


                                BAB II

                               SANKSI

                               Pasal 4
       Tingkat Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)

(1) Dalam hal Kuasa Pengguna Anggaran belum menyampaikan laporan
    keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1), KPPN
    menerbitkan Surat Peringatan Penyampaian Laporan Keuangan/
    SP2LK (format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan
    Direktur Jenderal Perbendaharaan ini).
(2) Jika sampai dengan 5 (lima) hari kerja sejak diterbitkannya SP2LK,
    Kuasa Pengguna Anggaran tidak menyampaikan laporan keuangan
    bulanan, KPPN mengenakan sanksi berupa penundaan penerbitan
    SP2D atas SPM yang diajukan oleh Satuan Kerja yang bersangkutan.
(3) Dalam hal pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
    KPPN menerbitkan Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi/SP2S
    kepada Satuan Kerja yang belum menyampaikan laporan keuangan
    (format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Direktur
    Jenderal Perbendaharaan ini).


                               Pasal 5

(1) Penundaan penerbitan SP2D sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
    ayat (2) dikenakan terhadap SPM-UP/TUP/GUP maupun SPM-LS
    kepada Bendahara Pengeluaran.
(2) Penundaan penerbitan SP2D juga dilakukan terhadap Satuan Kerja
    yang tidak menyusun dan melaporkan BMN menggunakan SIMAK-BMN
    serta tidak menyampaikan laporan keuangan ke unit vertikal yang
    membawahi Satuan Kerja yang bersangkutan.
(3) Penundaan penerbitan SP2D sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
    dikecualikan terhadap SPM-LS Belanja Pegawai, SPM-LS ke pihak
    ketiga, dan SPM Pengembalian.
(4) Pengenaan sanksi tidak membebaskan Kuasa Pengguna Anggaran dari
    kewajiban menyampaikan laporan keuangan kepada KPPN.

                               Pasal 6

Apabila Satuan Kerja telah menyampaikan laporan keuangan setelah batas
waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), KPPN menerbitkan
Surat Pemberitahuan Pencabutan Pengenaan Sanksi/SP3S (format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan ini).
Pasal 7
       Tingkat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

(1) Dalam hal UAPPA-W belum menyampaikan laporan keuangan
    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kantor Wilayah Direktorat
    Jenderal Perbendaharaan menerbitkan Surat Peringatan Penyampaian
    Laporan Keuangan/SP2LK (format sebagaimana tercantum dalam
    Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini).
(2) Jika sampai dengan 7 (tujuh) hari kerja sejak diterbitkannya SP2LK,
    UAPPA-W tidak menyampaikan Laporan Keuangan Triwulanan, Kantor
    Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dapat mengenakan
    sanksi.
(3) Dalam hal pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
    Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan menerbitkan SP2S
    kepada Kantor Wilayah/UAPPA-W yang belum menyampaikan laporan
    keuangan (format sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV
    Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini).
(4) Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diberikan
    kepada:
   a. Seluruh Satuan Kerja di bawah UAPPA-W tersebut, di mana
      UAPPA-W dimaksud belum menyampaikan laporan keuangan
      tanpa pemberitahuan ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
      Perbendaharaan dan instansi vertikal UAPPA-W dimaksud;
   b. Satuan Kerja yang belum menyampaikan laporan keuangan ke
      UAPPA-W, di mana UAPPA-W belum menyampaikan laporan
      keuangan dengan pemberitahuan ketidaklengkapan Satuan Kerja
      yang menyampaikan laporan keuangan ke Kantor Wilayah
      Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan instansi vertikal UAPPA-W
      dimaksud.
(5) Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berupa:
   a. Penundaan penerbitan dispensasi UP dan TUP;
   b. Penundaan penerbitan SP2D kepada Satuan Kerja sebagaimana
      dimaksud pada ayat (4) huruf a dan b di atas;
   c. Penundaan revisi DIPA;
   d. Sanksi lain yang ditentukan sendiri oleh Kantor Wilayah Direktorat
      Jenderal Perbendaharaan.



                                Pasal 8

   Apabila UAPPA-W telah menyampaikan laporan keuangan setelah
   batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2), Kantor
   Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan menerbitkan SP3S
   (format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI Peraturan Direktur
   Jenderal Perbendaharaan ini).
BAB III

                       KETENTUAN LAIN-LAIN

                                Pasal 9

Pengenaan sanksi mulai dilaksanakan terhadap penyampaian laporan
keuangan bulan Februari 2008 dan transaksi SPM mulai bulan Maret 2008
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat.

                                BAB IV

                       KETENTUAN PENUTUP

                               Pasal 10

Pada saat Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku,
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-02/PB/2006
tentang Penetapan Sanksi oleh KPPN atas Keterlambatan Penyampaian
Laporan Keuangan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.


                               Pasal 11

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan ini dengan penempatannya dalam
Berita Negara Republik Indonesia.




                                  Ditetapkan di Jakarta
                                  pada tanggal 3 Juni 2008
                                  DIREKTUR JENDERAL,




                                  HERRY PURNOMO
                                  NIP 060046544
LAMPIRAN I
                                                             PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
                                                             NOMOR PER-          /PB/2008 TENTANG PENGENAAN
                                                             SANKSI ATAS KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN
                                                             KEUANGAN SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI
                                                             KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2007 TENTANG SISTEM
                                                             AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
                                                             PUSAT




                                                        KOP SURAT


                                                                                              tanggal, bulan, tahun

Nomor              : SP2LK-........./WPB..../KP..../20XX
Sifat              : Segera
Hal                : Surat Peringatan Penyampaian Laporan Keuangan



Yth. Kepala Kantor/Satuan Kerja
.....................................................

           Berdasarkan catatan dalam pembukuan keuangan kami, dapat dikemukakan bahwa
Kantor.............................. yang Saudara pimpin belum menyampaikan laporan keuangan
(Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca) sebagai bahan rekonsiliasi sesuai dengan
ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

           Untuk menghindari sanksi sebagaimana tercantum dalam Pasal 73 Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007, laporan keuangan bulan .......................... dapat kami
terima selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah tanggal SP2LK ini. Jika sampai batas
waktu penyampaian Laporan Keuangan dimaksud belum kami terima, sanksi sebagaimana
diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 akan kami terapkan.

           Demikian disampaikan atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.


                                                                       Kepala Kantor,



                                                                       ...........................................
                                                                       NIP......................................

Tembusan:
1. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan..........
2. Kepala Seksi Perbendaharaan...........
LAMPIRAN II
                                                            PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
                                                            NOMOR PER-          /PB/2008 TENTANG PENGENAAN
                                                            SANKSI ATAS KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN
                                                            KEUANGAN SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI
                                                            KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2007 TENTANG SISTEM
                                                            AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
                                                            PUSAT




                                                        KOP SURAT


                                                                                             tanggal, bulan, tahun

 Nomor             : SP2S........./WPB...../KP....../20XX
 Sifat             : Segera
 Hal               : Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi


Yth. Kepala Kantor/Satuan Kerja
.....................................................


           Berdasarkan Surat Peringatan Penyampaian Laporan Keuangan (SP2LK) Nomor
SP2LK-....../WPB..../KP..../20XX tanggal..............., dan sampai dengan tanggal surat ini dibuat
ternyata kewajiban penyampaian laporan keuangan belum mendapat penyelesaian, dengan ini
diberitahukan bahwa Kantor/Satuan Kerja Saudara diberikan sanksi penundaan penerbitan
SP2D atas Surat Perintah Membayar (SPM) yang diajukan kecuali SPM-LS Belanja Pegawai,
SPM-LS ke pihak ketiga, dan SPM Pengembalian.
           Pengenaan sanksi berlaku sampai Kantor/Satuan Kerja Saudara memenuhi kewajiban
menyampaikan laporan keuangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Pusat.
           Demikian atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.




                                                                      Kepala Kantor,



                                                                      ...........................................
                                                                      NIP ....................................


Tembusan:
1. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan..................
2. Kepala Seksi Perbendaharaan...........
LAMPIRAN III
                                                             PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
                                                             NOMOR PER-          /PB/2008 TENTANG PENGENAAN
                                                             SANKSI ATAS KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN
                                                             KEUANGAN SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI
                                                             KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2007 TENTANG SISTEM
                                                             AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
                                                             PUSAT




                                                         KOP SURAT


                                                                                           tanggal, bulan, tahun


Nomor              : SP2LK........./WPB......../BD...../20XX
Sifat              : Segera
Hal                : Surat Peringatan Penyampaian Laporan Keuangan



Yth. Kepala Kantor.......................
......................................................

           Berdasarkan catatan dalam pembukuan keuangan kami, dapat dikemukakan bahwa
Kantor Wilayah ....................... selaku UAPPA-W yang Saudara pimpin belum menyampaikan
laporan keuangan (Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca) sebagai bahan rekonsiliasi
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
           Untuk menghindari sanksi sebagaimana tercantum dalam Pasal 73 Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007, laporan keuangan triwulan............... dapat kami terima
selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah tanggal SP2LK ini. Jika sampai batas waktu
penyampaian laporan keuangan dimaksud belum kami terima, sanksi sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 akan kami terapkan.

           Demikian disampaikan atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.


                                                                          Kepala Kantor,



                                                                          .................................
                                                                          NIP...........................

Tembusan:
1. Direktur Jenderal Perbendaharaan u.p. Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
2. Kepala Bidang Pembinaan Perbendaharaan.....
LAMPIRAN IV
                                                               PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
                                                               NOMOR PER-          /PB/2008 TENTANG PENGENAAN
                                                               SANKSI ATAS KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN
                                                               KEUANGAN SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI
                                                               KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2007 TENTANG SISTEM
                                                               AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
                                                               PUSAT




                                                         KOP SURAT


                                                                                              tanggal, bulan, tahun



Nomor              : SP2S........./WPB......./BD..../20XX
Sifat              : Segera
Hal                : Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi (SP2S)


Yth. Kepala Kantor.......................
......................................................


           Berdasarkan Surat Peringatan Penyampaian Laporan Keuangan (SP2LK) Nomor
SP2LK-....... WPB...../BD..../20XX tanggal..........., dan sampai dengan tanggal surat ini dibuat
ternyata kewajiban penyampaian laporan keuangan belum mendapat penyelesaian, dengan ini
diberitahukan bahwa terhadap Kantor/Satuan Kerja Saudara diberikan sanksi .......................
           Pengenaan sanksi dimaksud berlaku sampai Kantor/Satuan Kerja Saudara memenuhi
kewajiban menyampaikan laporan keuangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat.
           Demikian atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.




                                                                            Kepala Kantor,



                                                                            .................................
                                                                            NIP...........................

Tembusan:
1. Direktur Jenderal Perbendaharaan u.p. Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
2. Kepala Bidang Pembinaan Perbendaharaan.....
LAMPIRAN V
                                                            PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
                                                            NOMOR PER-          /PB/2008 TENTANG PENGENAAN
                                                            SANKSI ATAS KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN
                                                            KEUANGAN SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI
                                                            KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2007 TENTANG SISTEM
                                                            AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
                                                            PUSAT




                                                        KOP SURAT


                                                                                            tanggal, bulan, tahun


  Nomor                  : SP3S........./WPB....../KP....../20XX
  Sifat                  : Segera
  Hal                    : Surat Pemberitahuan Pencabutan Pengenaan Sanksi



Yth. Kepala Kantor/Satuan Kerja
.....................................................


           Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi (SP2S) Nomor SP2S-....../
   WPB..../KP......./20XX tanggal.......... dan dengan telah dipenuhinya kewajiban penyampaian
   Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga oleh Kantor/Satuan Kerja Saudara, dengan ini
   diberitahukan bahwa sanksi penundaan penerbitan SP2D atas SPM yang diajukan oleh
   Kantor/Satuan Kerja Saudara dicabut.
           Demikian atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.




                                                                          Kepala Kantor,



                                                                          .................................
                                                                          NIP...........................




Tembusan:
1. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan......
2. Kepala Seksi Perbendaharaan......
LAMPIRAN VI
                                                               PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
                                                               NOMOR PER-          /PB/2008 TENTANG PENGENAAN
                                                               SANKSI ATAS KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN
                                                               KEUANGAN SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI
                                                               KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2007 TENTANG SISTEM
                                                               AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
                                                               PUSAT




                                                         KOP SURAT


                                                                                            tanggal, bulan, tahun



  Nomor                 : SP3S........./WPB......../BD...../20XX
  Sifat                 : Segera
  Hal                   : Surat Pemberitahuan Pencabutan Pengenaan Sanksi


Yth. Kepala Kantor.......................
......................................................


           Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi (SP2S) Nomor SP2S-....../
   WPB..../BD...../20XX tanggal.......... dan dengan telah dipenuhinya kewajiban penyampaian
   laporan keuangan oleh Kantor/Satuan Kerja Saudara, dengan ini diberitahukan bahwa
   sanksi yang dikenakan terhadap Kantor/Satuan Kerja Saudara dicabut.
           Demikian atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.




                                                                          Kepala Kantor,



                                                                          .................................
                                                                          NIP...........................



Tembusan:
1. Direktur Jenderal Perbendaharaan u.p. Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
2. Kepala Bidang Pembinaan Perbendaharaan.....

More Related Content

What's hot

Makalah sia sisdur klp vii
Makalah sia sisdur klp viiMakalah sia sisdur klp vii
Makalah sia sisdur klp viiHerman Bagindo
 
Akuntansi+anggaran
Akuntansi+anggaranAkuntansi+anggaran
Akuntansi+anggaranFrandy11
 
Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111
Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111
Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111anhynurhayani77
 
Akuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintahanAkuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintahanKyuro Kyuro
 
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIANSISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIANrusdiman1
 
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPNMekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPNAhmad Abdul Haq
 
Penghapusan Hutang BUMD/PDAM_(PMK No. 120/PMK.05/2008)
Penghapusan Hutang BUMD/PDAM_(PMK No. 120/PMK.05/2008)Penghapusan Hutang BUMD/PDAM_(PMK No. 120/PMK.05/2008)
Penghapusan Hutang BUMD/PDAM_(PMK No. 120/PMK.05/2008)Kanaidi ken
 
Perbandingan cash dan accrual basis
Perbandingan cash dan accrual basisPerbandingan cash dan accrual basis
Perbandingan cash dan accrual basisharionolj
 
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah PusatTatang Suwandi
 
Sistem akuntansi keuangan
Sistem akuntansi keuanganSistem akuntansi keuangan
Sistem akuntansi keuangankppnpelaihari
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanAhmad Abdul Haq
 
Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015
Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015
Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015Tatang Suwandi
 
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013UNIDHA
 
CTA vs SAP berbasis akrual
CTA vs SAP berbasis akrualCTA vs SAP berbasis akrual
CTA vs SAP berbasis akrualodhemamad
 
Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan TA. 2015
Laporan  Keuangan Kementerian Kesehatan TA. 2015Laporan  Keuangan Kementerian Kesehatan TA. 2015
Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan TA. 2015Ditjen P2P Kemenkes
 
Paparan sosialisasi-pmk-revisi- ta 2015
Paparan sosialisasi-pmk-revisi- ta 2015Paparan sosialisasi-pmk-revisi- ta 2015
Paparan sosialisasi-pmk-revisi- ta 2015enzo rc
 

What's hot (19)

Sakd modul 3
Sakd modul 3Sakd modul 3
Sakd modul 3
 
Makalah sia sisdur klp vii
Makalah sia sisdur klp viiMakalah sia sisdur klp vii
Makalah sia sisdur klp vii
 
Akuntansi+anggaran
Akuntansi+anggaranAkuntansi+anggaran
Akuntansi+anggaran
 
Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111
Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111
Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111
 
Akuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintahanAkuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintahan
 
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIANSISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
 
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPNMekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
 
Penghapusan Hutang BUMD/PDAM_(PMK No. 120/PMK.05/2008)
Penghapusan Hutang BUMD/PDAM_(PMK No. 120/PMK.05/2008)Penghapusan Hutang BUMD/PDAM_(PMK No. 120/PMK.05/2008)
Penghapusan Hutang BUMD/PDAM_(PMK No. 120/PMK.05/2008)
 
Perbandingan cash dan accrual basis
Perbandingan cash dan accrual basisPerbandingan cash dan accrual basis
Perbandingan cash dan accrual basis
 
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
 
Sistem akuntansi keuangan
Sistem akuntansi keuanganSistem akuntansi keuangan
Sistem akuntansi keuangan
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
 
Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015
Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015
Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015
 
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
 
Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi PemerintahanAkuntansi Pemerintahan
Akuntansi Pemerintahan
 
CTA vs SAP berbasis akrual
CTA vs SAP berbasis akrualCTA vs SAP berbasis akrual
CTA vs SAP berbasis akrual
 
Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan TA. 2015
Laporan  Keuangan Kementerian Kesehatan TA. 2015Laporan  Keuangan Kementerian Kesehatan TA. 2015
Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan TA. 2015
 
Pp 71 tahun 2010
Pp 71 tahun 2010Pp 71 tahun 2010
Pp 71 tahun 2010
 
Paparan sosialisasi-pmk-revisi- ta 2015
Paparan sosialisasi-pmk-revisi- ta 2015Paparan sosialisasi-pmk-revisi- ta 2015
Paparan sosialisasi-pmk-revisi- ta 2015
 

Similar to Perdirjen 19 2008 tentang pengenaan sanksi rekon

Software Akuntansi Pemerintahan
Software Akuntansi PemerintahanSoftware Akuntansi Pemerintahan
Software Akuntansi PemerintahanBarmed Studio
 
Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...
Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...
Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...Penataan Ruang
 
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintahPp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintahDyp The Magna
 
Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi PemerintahPeraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi PemerintahPenataan Ruang
 
PP No 71 Th 2010 standar akuntansi pemerintah
PP No 71 Th  2010 standar akuntansi pemerintahPP No 71 Th  2010 standar akuntansi pemerintah
PP No 71 Th 2010 standar akuntansi pemerintahSutardjo ( Mang Ojo )
 
Se mendagri no. 900 tahun 2014
Se mendagri no. 900 tahun 2014Se mendagri no. 900 tahun 2014
Se mendagri no. 900 tahun 2014IdnJournal
 
Sistem Akuntansi dan Pelaporan keuangan Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi dan Pelaporan keuangan Pemerintah PusatSistem Akuntansi dan Pelaporan keuangan Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi dan Pelaporan keuangan Pemerintah PusatSujatmiko Wibowo
 
Landasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undangLandasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undangAnugrah Febryan
 
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)Anugrah Febryan
 
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanPER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanRoko Subagya
 
per_13_pb_2018.pdf
per_13_pb_2018.pdfper_13_pb_2018.pdf
per_13_pb_2018.pdfDodiArifin
 
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerahAnalisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerahharthy_sweet
 
9~pmk.03~2018 per
9~pmk.03~2018 per9~pmk.03~2018 per
9~pmk.03~2018 perCombro999
 
SAP PP No 71 Tahun 2010
SAP PP No 71 Tahun 2010SAP PP No 71 Tahun 2010
SAP PP No 71 Tahun 2010desak arsani
 
Pp 71 tahun_2010
Pp 71 tahun_2010Pp 71 tahun_2010
Pp 71 tahun_2010ibeth_rtk
 

Similar to Perdirjen 19 2008 tentang pengenaan sanksi rekon (20)

Software Akuntansi Pemerintahan
Software Akuntansi PemerintahanSoftware Akuntansi Pemerintahan
Software Akuntansi Pemerintahan
 
Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...
Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...
Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...
 
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintahPp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
 
Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi PemerintahPeraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
 
PP No 71 Th 2010 standar akuntansi pemerintah
PP No 71 Th  2010 standar akuntansi pemerintahPP No 71 Th  2010 standar akuntansi pemerintah
PP No 71 Th 2010 standar akuntansi pemerintah
 
147~PMK.05~2021Per.pdf
147~PMK.05~2021Per.pdf147~PMK.05~2021Per.pdf
147~PMK.05~2021Per.pdf
 
Se mendagri no. 900 tahun 2014
Se mendagri no. 900 tahun 2014Se mendagri no. 900 tahun 2014
Se mendagri no. 900 tahun 2014
 
Perkembangan uu no.27 tahun 2010
Perkembangan uu no.27 tahun 2010Perkembangan uu no.27 tahun 2010
Perkembangan uu no.27 tahun 2010
 
Sistem Akuntansi dan Pelaporan keuangan Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi dan Pelaporan keuangan Pemerintah PusatSistem Akuntansi dan Pelaporan keuangan Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi dan Pelaporan keuangan Pemerintah Pusat
 
Landasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undangLandasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undang
 
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
 
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanPER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
 
Pp 71 tahun_2010
Pp 71 tahun_2010Pp 71 tahun_2010
Pp 71 tahun_2010
 
Sakd modul 1
Sakd modul 1Sakd modul 1
Sakd modul 1
 
Perdirjen 28 2008
Perdirjen 28 2008Perdirjen 28 2008
Perdirjen 28 2008
 
per_13_pb_2018.pdf
per_13_pb_2018.pdfper_13_pb_2018.pdf
per_13_pb_2018.pdf
 
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerahAnalisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
 
9~pmk.03~2018 per
9~pmk.03~2018 per9~pmk.03~2018 per
9~pmk.03~2018 per
 
SAP PP No 71 Tahun 2010
SAP PP No 71 Tahun 2010SAP PP No 71 Tahun 2010
SAP PP No 71 Tahun 2010
 
Pp 71 tahun_2010
Pp 71 tahun_2010Pp 71 tahun_2010
Pp 71 tahun_2010
 

More from Ridwan Usman

Per 03 pb_2009 tentang perkiraan panarikan dana harian satker
Per 03 pb_2009 tentang perkiraan panarikan dana harian satkerPer 03 pb_2009 tentang perkiraan panarikan dana harian satker
Per 03 pb_2009 tentang perkiraan panarikan dana harian satkerRidwan Usman
 
Se 06 pb_2010 tentang gaji pokok 2010
Se 06 pb_2010 tentang gaji pokok 2010Se 06 pb_2010 tentang gaji pokok 2010
Se 06 pb_2010 tentang gaji pokok 2010Ridwan Usman
 
Per 37 pb_2009 lamp v
Per 37 pb_2009 lamp vPer 37 pb_2009 lamp v
Per 37 pb_2009 lamp vRidwan Usman
 
Per 37 pb_2009 lamp iv
Per 37 pb_2009 lamp ivPer 37 pb_2009 lamp iv
Per 37 pb_2009 lamp ivRidwan Usman
 
Per 37 pb_2009 lamp iii
Per 37 pb_2009 lamp iiiPer 37 pb_2009 lamp iii
Per 37 pb_2009 lamp iiiRidwan Usman
 
Per 37 pb_2009 lamp ii
Per 37 pb_2009 lamp iiPer 37 pb_2009 lamp ii
Per 37 pb_2009 lamp iiRidwan Usman
 
Per 37 pb_2009 lamp i
Per 37 pb_2009 lamp iPer 37 pb_2009 lamp i
Per 37 pb_2009 lamp iRidwan Usman
 
Perpres47 2009 tentang pembentukan kementrian
Perpres47 2009 tentang pembentukan kementrianPerpres47 2009 tentang pembentukan kementrian
Perpres47 2009 tentang pembentukan kementrianRidwan Usman
 

More from Ridwan Usman (12)

Per 03 pb_2009 tentang perkiraan panarikan dana harian satker
Per 03 pb_2009 tentang perkiraan panarikan dana harian satkerPer 03 pb_2009 tentang perkiraan panarikan dana harian satker
Per 03 pb_2009 tentang perkiraan panarikan dana harian satker
 
Sarat spm
Sarat spmSarat spm
Sarat spm
 
Monitoring rekon
Monitoring rekonMonitoring rekon
Monitoring rekon
 
Syarat spm
Syarat spmSyarat spm
Syarat spm
 
Se 06 pb_2010 tentang gaji pokok 2010
Se 06 pb_2010 tentang gaji pokok 2010Se 06 pb_2010 tentang gaji pokok 2010
Se 06 pb_2010 tentang gaji pokok 2010
 
Per 37 pb_2009 lamp v
Per 37 pb_2009 lamp vPer 37 pb_2009 lamp v
Per 37 pb_2009 lamp v
 
Per 37 pb_2009 lamp iv
Per 37 pb_2009 lamp ivPer 37 pb_2009 lamp iv
Per 37 pb_2009 lamp iv
 
Per 37 pb_2009 lamp iii
Per 37 pb_2009 lamp iiiPer 37 pb_2009 lamp iii
Per 37 pb_2009 lamp iii
 
Per 37 pb_2009 lamp ii
Per 37 pb_2009 lamp iiPer 37 pb_2009 lamp ii
Per 37 pb_2009 lamp ii
 
Per 37 pb_2009 lamp i
Per 37 pb_2009 lamp iPer 37 pb_2009 lamp i
Per 37 pb_2009 lamp i
 
Per 37 pb_2009
Per 37 pb_2009Per 37 pb_2009
Per 37 pb_2009
 
Perpres47 2009 tentang pembentukan kementrian
Perpres47 2009 tentang pembentukan kementrianPerpres47 2009 tentang pembentukan kementrian
Perpres47 2009 tentang pembentukan kementrian
 

Perdirjen 19 2008 tentang pengenaan sanksi rekon

  • 1. DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 19 /PB/2008 TENTANG PENGENAAN SANKSI ATAS KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2007 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, Menimbang : a. bahwa proses penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat secara keseluruhan harus dilaksanakan sebagaimana mestinya dan disajikan tepat waktu; b. bahwa Kuasa Pengguna Anggaran sebagai Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan tingkat Satuan Kerja serta wajib menyampaikan laporan keuangan setiap bulan ke KPPN dan unit vertikal yang membawahinya sesuai jadwal waktu yang ditetapkan; c. bahwa Kantor Wilayah sebagai Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W) melakukan kegiatan penggabungan laporan keuangan tingkat Satuan Kerja dan wajib menyampaikan laporan keuangan setiap triwulan ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan serta unit eselon I yang membawahinya sesuai jadwal waktu yang ditetapkan; d. bahwa dalam hal UAKPA dan UAPPA-W terlambat/lalai menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud pada huruf b dan c, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan KPPN diberi kewajiban untuk memberikan sanksi sebagaimana diatur dalam Pasal 73 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c, dan d, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Pengenaan Sanksi atas Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
  • 2. 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat; 5. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-24/PB/2008 tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG PENGENAAN SANKSI ATAS KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2007 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT. BAB I PROSEDUR PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN Pasal 1 Tingkat Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) (1) Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) wajib menyampaikan laporan keuangan setiap bulan ke KPPN berupa Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, dan Arsip Data Komputer (ADK). (2) Laporan keuangan yang disampaikan harus dilampiri bukti Register Pengiriman Laporan Keuangan bulan sebelumnya ke Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W) atau Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (UAPPA-E1). (3) Penyampaian Laporan Keuangan UAKPA ke KPPN selambat- lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah bulan bersangkutan berakhir sebagai bahan rekonsiliasi data dan pengawasan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Pasal 2 Tingkat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (1) Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W) wajib menyampaikan laporan keuangan setiap triwulan ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan berupa Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, dan Arsip Data Komputer (ADK). (2) Laporan keuangan yang disampaikan harus dilampiri bukti Register Pengiriman Laporan Keuangan ke UAPPA-E1 triwulan sebelumnya. (3) Penyampaian Laporan Keuangan UAPPA-W ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan selambat-lambatnya 12 (dua belas) hari kerja setelah triwulan bersangkutan berakhir sebagai bahan rekonsiliasi data dan pengawasan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
  • 3. Pasal 3 Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara di daerah berkewajiban memberikan sanksi kepada KPA dan UAPPA-W dalam hal KPA dan UAPPA-W terlambat/lalai menyampaikan laporan keuangan. BAB II SANKSI Pasal 4 Tingkat Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) (1) Dalam hal Kuasa Pengguna Anggaran belum menyampaikan laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1), KPPN menerbitkan Surat Peringatan Penyampaian Laporan Keuangan/ SP2LK (format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini). (2) Jika sampai dengan 5 (lima) hari kerja sejak diterbitkannya SP2LK, Kuasa Pengguna Anggaran tidak menyampaikan laporan keuangan bulanan, KPPN mengenakan sanksi berupa penundaan penerbitan SP2D atas SPM yang diajukan oleh Satuan Kerja yang bersangkutan. (3) Dalam hal pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), KPPN menerbitkan Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi/SP2S kepada Satuan Kerja yang belum menyampaikan laporan keuangan (format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini). Pasal 5 (1) Penundaan penerbitan SP2D sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dikenakan terhadap SPM-UP/TUP/GUP maupun SPM-LS kepada Bendahara Pengeluaran. (2) Penundaan penerbitan SP2D juga dilakukan terhadap Satuan Kerja yang tidak menyusun dan melaporkan BMN menggunakan SIMAK-BMN serta tidak menyampaikan laporan keuangan ke unit vertikal yang membawahi Satuan Kerja yang bersangkutan. (3) Penundaan penerbitan SP2D sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikecualikan terhadap SPM-LS Belanja Pegawai, SPM-LS ke pihak ketiga, dan SPM Pengembalian. (4) Pengenaan sanksi tidak membebaskan Kuasa Pengguna Anggaran dari kewajiban menyampaikan laporan keuangan kepada KPPN. Pasal 6 Apabila Satuan Kerja telah menyampaikan laporan keuangan setelah batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), KPPN menerbitkan Surat Pemberitahuan Pencabutan Pengenaan Sanksi/SP3S (format sebagaimana tercantum dalam Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini).
  • 4. Pasal 7 Tingkat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (1) Dalam hal UAPPA-W belum menyampaikan laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan menerbitkan Surat Peringatan Penyampaian Laporan Keuangan/SP2LK (format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini). (2) Jika sampai dengan 7 (tujuh) hari kerja sejak diterbitkannya SP2LK, UAPPA-W tidak menyampaikan Laporan Keuangan Triwulanan, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dapat mengenakan sanksi. (3) Dalam hal pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan menerbitkan SP2S kepada Kantor Wilayah/UAPPA-W yang belum menyampaikan laporan keuangan (format sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini). (4) Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diberikan kepada: a. Seluruh Satuan Kerja di bawah UAPPA-W tersebut, di mana UAPPA-W dimaksud belum menyampaikan laporan keuangan tanpa pemberitahuan ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan instansi vertikal UAPPA-W dimaksud; b. Satuan Kerja yang belum menyampaikan laporan keuangan ke UAPPA-W, di mana UAPPA-W belum menyampaikan laporan keuangan dengan pemberitahuan ketidaklengkapan Satuan Kerja yang menyampaikan laporan keuangan ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan instansi vertikal UAPPA-W dimaksud. (5) Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berupa: a. Penundaan penerbitan dispensasi UP dan TUP; b. Penundaan penerbitan SP2D kepada Satuan Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a dan b di atas; c. Penundaan revisi DIPA; d. Sanksi lain yang ditentukan sendiri oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Pasal 8 Apabila UAPPA-W telah menyampaikan laporan keuangan setelah batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2), Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan menerbitkan SP3S (format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini).
  • 5. BAB III KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 9 Pengenaan sanksi mulai dilaksanakan terhadap penyampaian laporan keuangan bulan Februari 2008 dan transaksi SPM mulai bulan Maret 2008 sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Pada saat Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku, Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-02/PB/2006 tentang Penetapan Sanksi oleh KPPN atas Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 11 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 3 Juni 2008 DIREKTUR JENDERAL, HERRY PURNOMO NIP 060046544
  • 6. LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- /PB/2008 TENTANG PENGENAAN SANKSI ATAS KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2007 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT KOP SURAT tanggal, bulan, tahun Nomor : SP2LK-........./WPB..../KP..../20XX Sifat : Segera Hal : Surat Peringatan Penyampaian Laporan Keuangan Yth. Kepala Kantor/Satuan Kerja ..................................................... Berdasarkan catatan dalam pembukuan keuangan kami, dapat dikemukakan bahwa Kantor.............................. yang Saudara pimpin belum menyampaikan laporan keuangan (Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca) sebagai bahan rekonsiliasi sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Untuk menghindari sanksi sebagaimana tercantum dalam Pasal 73 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007, laporan keuangan bulan .......................... dapat kami terima selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah tanggal SP2LK ini. Jika sampai batas waktu penyampaian Laporan Keuangan dimaksud belum kami terima, sanksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 akan kami terapkan. Demikian disampaikan atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih. Kepala Kantor, ........................................... NIP...................................... Tembusan: 1. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.......... 2. Kepala Seksi Perbendaharaan...........
  • 7. LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- /PB/2008 TENTANG PENGENAAN SANKSI ATAS KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2007 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT KOP SURAT tanggal, bulan, tahun Nomor : SP2S........./WPB...../KP....../20XX Sifat : Segera Hal : Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi Yth. Kepala Kantor/Satuan Kerja ..................................................... Berdasarkan Surat Peringatan Penyampaian Laporan Keuangan (SP2LK) Nomor SP2LK-....../WPB..../KP..../20XX tanggal..............., dan sampai dengan tanggal surat ini dibuat ternyata kewajiban penyampaian laporan keuangan belum mendapat penyelesaian, dengan ini diberitahukan bahwa Kantor/Satuan Kerja Saudara diberikan sanksi penundaan penerbitan SP2D atas Surat Perintah Membayar (SPM) yang diajukan kecuali SPM-LS Belanja Pegawai, SPM-LS ke pihak ketiga, dan SPM Pengembalian. Pengenaan sanksi berlaku sampai Kantor/Satuan Kerja Saudara memenuhi kewajiban menyampaikan laporan keuangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Demikian atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih. Kepala Kantor, ........................................... NIP .................................... Tembusan: 1. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.................. 2. Kepala Seksi Perbendaharaan...........
  • 8. LAMPIRAN III PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- /PB/2008 TENTANG PENGENAAN SANKSI ATAS KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2007 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT KOP SURAT tanggal, bulan, tahun Nomor : SP2LK........./WPB......../BD...../20XX Sifat : Segera Hal : Surat Peringatan Penyampaian Laporan Keuangan Yth. Kepala Kantor....................... ...................................................... Berdasarkan catatan dalam pembukuan keuangan kami, dapat dikemukakan bahwa Kantor Wilayah ....................... selaku UAPPA-W yang Saudara pimpin belum menyampaikan laporan keuangan (Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca) sebagai bahan rekonsiliasi sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Untuk menghindari sanksi sebagaimana tercantum dalam Pasal 73 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007, laporan keuangan triwulan............... dapat kami terima selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah tanggal SP2LK ini. Jika sampai batas waktu penyampaian laporan keuangan dimaksud belum kami terima, sanksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 akan kami terapkan. Demikian disampaikan atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih. Kepala Kantor, ................................. NIP........................... Tembusan: 1. Direktur Jenderal Perbendaharaan u.p. Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan 2. Kepala Bidang Pembinaan Perbendaharaan.....
  • 9. LAMPIRAN IV PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- /PB/2008 TENTANG PENGENAAN SANKSI ATAS KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2007 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT KOP SURAT tanggal, bulan, tahun Nomor : SP2S........./WPB......./BD..../20XX Sifat : Segera Hal : Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi (SP2S) Yth. Kepala Kantor....................... ...................................................... Berdasarkan Surat Peringatan Penyampaian Laporan Keuangan (SP2LK) Nomor SP2LK-....... WPB...../BD..../20XX tanggal..........., dan sampai dengan tanggal surat ini dibuat ternyata kewajiban penyampaian laporan keuangan belum mendapat penyelesaian, dengan ini diberitahukan bahwa terhadap Kantor/Satuan Kerja Saudara diberikan sanksi ....................... Pengenaan sanksi dimaksud berlaku sampai Kantor/Satuan Kerja Saudara memenuhi kewajiban menyampaikan laporan keuangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Demikian atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih. Kepala Kantor, ................................. NIP........................... Tembusan: 1. Direktur Jenderal Perbendaharaan u.p. Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan 2. Kepala Bidang Pembinaan Perbendaharaan.....
  • 10. LAMPIRAN V PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- /PB/2008 TENTANG PENGENAAN SANKSI ATAS KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2007 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT KOP SURAT tanggal, bulan, tahun Nomor : SP3S........./WPB....../KP....../20XX Sifat : Segera Hal : Surat Pemberitahuan Pencabutan Pengenaan Sanksi Yth. Kepala Kantor/Satuan Kerja ..................................................... Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi (SP2S) Nomor SP2S-....../ WPB..../KP......./20XX tanggal.......... dan dengan telah dipenuhinya kewajiban penyampaian Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga oleh Kantor/Satuan Kerja Saudara, dengan ini diberitahukan bahwa sanksi penundaan penerbitan SP2D atas SPM yang diajukan oleh Kantor/Satuan Kerja Saudara dicabut. Demikian atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih. Kepala Kantor, ................................. NIP........................... Tembusan: 1. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan...... 2. Kepala Seksi Perbendaharaan......
  • 11. LAMPIRAN VI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- /PB/2008 TENTANG PENGENAAN SANKSI ATAS KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2007 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT KOP SURAT tanggal, bulan, tahun Nomor : SP3S........./WPB......../BD...../20XX Sifat : Segera Hal : Surat Pemberitahuan Pencabutan Pengenaan Sanksi Yth. Kepala Kantor....................... ...................................................... Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi (SP2S) Nomor SP2S-....../ WPB..../BD...../20XX tanggal.......... dan dengan telah dipenuhinya kewajiban penyampaian laporan keuangan oleh Kantor/Satuan Kerja Saudara, dengan ini diberitahukan bahwa sanksi yang dikenakan terhadap Kantor/Satuan Kerja Saudara dicabut. Demikian atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih. Kepala Kantor, ................................. NIP........................... Tembusan: 1. Direktur Jenderal Perbendaharaan u.p. Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan 2. Kepala Bidang Pembinaan Perbendaharaan.....