SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 81
PERKEMBANGAN PENELITIAN AKUNTANSI
KEPERILAKUAN:
BERBAGAI TEORI DAN PENDEKATAN YANG MELANDASI
Oleh: Ataina Hudayati1
Abstract
This paper aims at explaining the development of the behavioral accounting research
based on articles from empirical research in the area of management accounting. The discussion
focuses on the development of the approaches prevailed and various theories underlying these
researches.
More specifically, this paper explains changes of approaches, initially used normative
approach and then tends to shift to be more descriptive. Moreover, it is also explained further
changes of the approach from initially based on universalistic approach to be contingency
approach. The author also describes the development of this behavioral accounting research
based on various underlying theories, such as Attribution Theory, Expectation Theory, Goal
Theory, and Agency Theory.
PENDAHULUAN
Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) adalah cabang
akuntansi yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan
sistem akuntansi (Siegel, G. et al. 1989). Istilah sistem akuntansi yang
dimaksud di sini dalam arti yang luas yang meliputi seluruh desain alat
pengendalian manajemen yang meliputi sistem pengendalian, sistem
penganggaran, desain akuntansi pertangungjawaban, desain organisasi
seperti desentralisasi atau sentralisasi, desain pengumpulan biaya,
desain penilaian kinerja serta pelaporan keuangan. Secara lebih terinci
ruang lingkup akuntansi keperilakuan meliputi: 1) mempelajari pengaruh
antara perilaku manusia terhadap desain, konstruksi, dan penggunaan
sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan, yang berarti
bagaimana sikap dan gaya kepemimpinan manajemen mempengaruhi
sifat pengendalian akuntansi dan desain organisasi; 2) mempelajari
pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia, yang berarti
bagaimana sistem akuntansi mempengaruhi motivasi, produktivitas,
pengambilan keputusan, kepuasan kerja dan kerja sama; 3) metode
untuk memprediksi perilaku manusia dan strategi untuk mengubahnya,
yang berarti bagaimana sistem akuntansi dapat dipergunakan untuk
mempengaruhi perilaku.
1 Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
ISSN: 1410 – 2420 Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori …
82 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002
Sebagai bagian dari ilmu keperilakuan (behavioral science),
teori-teori akuntansi keperilakuan dikembangkan dari penelitian empiris
atas perilaku manusia di organisasi. Dengan demikian, peranan
penelitian dalam pengembangan ilmu itu sendiri sudah tidak diragukan
lagi. Ruang lingkup penelitian di bidang akuntansi keperilakuan sangat
luas sekali, tidak hanya meliputi bidang akuntansi manajemen saja,
tetapi juga menyangkut penelitian dalam bidang etika, auditing
(pemeriksaan akuntan), sistem informasi akuntansi bahkan juga
akuntansi keuangan. Untuk membatasi permasalahan, dalam tulisan ini
penulis hanya membatasi pada penelitian dalam bidang akuntansi
manajemen saja.
DARI PENDEKATAN NORMATIF KE DESKRIPTIF
Pada awal perkembangannya, desain penelitian dalam bidang
akuntansi manajemen masih sangat sederhana, hanya memfokuskan
pada masalah penghitungan harga pokok produk. Seiring dengan
perkembangan tehnologi produksi, permasalahan penelitian diperluas
dengan diangkatnya topik tentang penganggaran, akuntansi
pertanggung jawaban serta masalah transfer pricing. Namun demikian
berbagai penelitian tersebut masih bersifat normatif, yang hanya
mengangkat permasalahan desain pengendalian manajemen dengan
berbagai model-model seperti discounted cash flow, atau linier
programming untuk membantu manajer membuat keputusan ekonomik
yang optimal tanpa melibatkan pada faktor-faktor lain yang
mempengaruhi efektivitas desain pengendalian manajemen, seperti
perilaku manusia, serta kondisi lingkungan organisasi. Pada masa itu
berbagi faktor-faktor tersebut dianggap sebagai “kotak hitam” yang
kurang diperhatikan (Ashton, D. et al.1984)
Sejak tahun 50an, tepatnya sejak C. Argyris menerbitkan
penelitiannya tahun 1952, desain penelitian akuntansi manajemen
mengalami perkembangan yang sangat berarti dengan dimulainya
menghubungkan desain sistem pengendalian manajemen suatu
organisasi dengan perilaku manusia. Sejak saat itu desain penelitian
lebih bersifat diskriptif yang diharapkan lebih bisa menggambarkan
kondisi riil yang dihadapi pelaku-pelaku organisasi. Dari penelitian
Argyris yang berjudul “The Impact of Budget on People” sebuah studi
yang disponsori the Controllership Foundation Cornell University School
of Business and Public Administrati, sejarah penelitian akuntansi
keperilakuan mulai tumbuh. Mulai saat itu tumbuhlah kesadaran untuk
mengintegrasikan ilmu akuntansi dan ilmu-ilmu keperilakuan terutama
ilmu psikologi dalam penelitian akuntansi.
Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … ISSN: 1410 – 2420
JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 83
Penelitian Argyris tersebut menguji peranan informasi
akuntansi (reliance on accounting performance measures (RAPM)
sebagai alat untuk menilai kinerja manajer. Penelitian Argyris tersebut
timbul untuk mencari jawaban adanya dugaan bahwa informasi
akuntansi yang dipergunakan suatu perusahaan mempunyai pengaruh
negatif pada karyawannya. Kesimpulan penelitiannya menyebutkan
bahwa RAPM tersebut memang menimbulkan dampak negatif yang
menyebabkan timbulnya (dysfunctional behavior) seperti ketegangan,
demdam, curiga, was-was dan kurang percaya diri.
Hasil penelitian Argyris selama dua dekade tidak direspon
peneliti lain. Baru pada 1972, Hopwood membuka kembali topik
tersebut dengan mengajukan sebuah pertanyaan “ apakah tingkah laku
negatif para manajer tersebut merupakan konsekuensi penggunaan
informasi akuntansi dalam penilaian kinerja atau paling tidak akibat
ketidak sempurnaan sistem akuntansi atau hal tersebut tergantung
pada cara yang tepat informasi akuntansi tersebut dipergunakan.
Secara lebih spesifik, penelitiannya menguji pengaruh tipe penilaian
kinerja (yang meliputi: Budget Constrained Style, Profit Conscious Style
dan Nonaccounting Style) terhadap ketegangan kerja (job related
tension), cost tension, persepsi karyawan pada keadilan penilaian
kinerja serta karyawan pada penyelianya. Penelitian Hoopwood ini
sangat monumental dan mendapat banyak perhatian dari peneliti
lainnya dan hingga saat ini berbagai variabel penelitian yang
dipergunakan dalam penelitian tersebut banyak dipergunakan oleh
peneliti lain.
Tahun 1978 penelitian Hopwood diulang oleh Otley, yang
menemukan hasil yang berbeda. Pertama, dia tidak dapat membuktikan
penemuan Hopwood (1972) bahwa ketegangan bawahan akan semakin
meningkat di bawah Budget Constrained Style Kedua, bertentang
dengan penemuan Hoopwood, Otley menemukan bahwa kinerja
manajer lebih baik dibawah Budget Constrained Style. Adanya temuan
yang bertolak belakang tersebut mengundang banyak peneliti untuk
menyelidikinya hingga kemudian dipergunakanlah teori kemungkinan
(contingency theory) dalam penelitian akuntansi.
DARI UNIVERSALISTIC APPROACH KE CONTINGENCY APPROACH
Penelitian akuntansi keperilakuan pada awalnya dirancang
dengan pendekatan universalistic approach, seperti penelitian Argyris
(1952), Hopwood (1972) dan Otley (1978). Tetapi karena pendekatan
ini banyak kelemahannya, segeralah muncul pendekatan lain yang
ISSN: 1410 – 2420 Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori …
84 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002
selanjutnya mendapat perhatian sangat besar dalam bidang penelitian
yaitu pendekatan kontijensi (Kren dan Liao, 1988).
Secara umum teori ini menyatakan bahwa perancangan dan
penggunaan desain sistem pengendalian manajemen tergantung
karakteristik organisasi dan kondisi lingkungan dimana sistem tersebut
akan diterapkan (Fisher, 1995). Teori ini merespon pendekatan
universalistic yang menyatakan bahwa suatu sistem pengendalian bisa
diterapkan dalam karakteristik perusahaan apapun dan kondisi
lingkungan di mana saja. Pendekatan universalistic tersebut
mendasarkan pada scientific management theory.
Berbagai penelitian yang menggunakan pendekatan kontijensi
dilakukan, dengan tujuan mengidentifikasi berbagai variabel kontijensi
yang mempengaruhi perancangan dan penggunaan sistem
pengendalian manajemen. Secara ringkas, berbagai variabel kontijensi
yang mempengaruhi desain pengendalian manajemen tersebut bisa
dilihat pada tabel berikut.
1. Uncertainty
Task
Routine
Repetitive
External Factor
Unvironmental
Static vs. Dynamic
Simple vs. Complex
2. Technology and Interdependence
Technology: Small Batch, large batch, process production, mass
production
Interdependence: Pooled, Sequential, Reciprocal
3. Industry, Firm, and Unit Variables
Industry: Barrier to Entry; Concentration Ratio
Firm: Structure, Size, Diversification
4. Competitive Strategy: Porter (1980); Miles dan Snow (1978)
5. Observability Factor: Behavior observability; Outcome
observability
Kompleksitas desain penelitian yang menggunakan
pendekatan kontijensi bisa dibagi dalam 5 (lima) level (Fisher 1995).
Level pertama, adalah desain penelitian yang menghubungkan satu
variabel kontijensi dengan satu variabel sistem pengendalian. Level
kedua, adalah desain penelitian yang menguji interaksi (pengaruh
bersama) antara satu variabel kontijensi dan satu variabel sistem
Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … ISSN: 1410 – 2420
JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 85
pengendalian terhadap variabel dependen tertentu (variabel
konsekuensi) seperti misalnya kinerja atau kepuasan kerja. Level
ketiga, adalah desain penelitian yang menguji interaksi antara satu
variabel kontijensi dengan lebih dari satu desain pengendalian
manajemen terhadap variabel konsekuensi. Level keempat, adalah
desain penelitian yang memasukkan berbagai variabel kontijensi untuk
menentukan desain pengendalian yang optimal.
Penelitian yang tergolong awal menggunakan teori kontijensi
adalah Bruns dan Waterhouse (1975) yang menemukan bahwa
pengendalian melalui anggaran tergantung pada bermacam-macam
aspek seperti tingkat desentralisasi dan sentralisasi dan sampai sejauh
mana kegiatan-kegiatan yang ada terstruktur. Merchant (1981)
menemukan bahwa terdapat hubungan kontijensi antar aspek-aspek
perusahaan (ukuran perusahaan, jenis produk dan desain organisasi)
dengan penggunaan informasi akuntansi.
Contoh penelitian lain yang menggunakan pendekatan
kontijensi misalnya Gordon dan Narayanan 1983; Chenhal dan Moris
1986; Hirst 1987.
Gordon dan Narayanan (1983) meneliti pengaruh lingkungan
dan struktur organisasi dengan sistem akuntansi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi dan struktur organisasi
yang diterapkan perusahaan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.
Penelitian Chenhal dan Moris (1986) meneliti hubungan antara
variabel kontijensi ketidakpastian lingkungan serta ketergantungan
organisasi terhadap hubungan antara struktur organisasi dan persepsi
atas manfaat sistem akuntansi. Adapun model penelitian Chenhal dan
Moris tersebut bisa digambarkan pada diagram di bawah ini.
Ketidakpastian
Lingkungan
Eksternal
Organizational
Interdependence
Struktur Organisasi:
Desentralisasi
Persepsi Manfaat
Sistem Akuntansi
1. Skop
2. Ketepatwaktuan
3. Agregasi
4. Integrasi
ISSN: 1410 – 2420 Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori …
86 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002
BERBAGAI LANDASAN TEORITIS
Penelitian akuntansi keperilakuan di bidang akuntansi
manajemen didominasi pada dua landasan konseptual yaitu teori
keperilakuan khususnya perilaku organisasi serta teori agensi (agency
theori) yang mendasarkan pada ilmu ekonomi (Shield dan Young, 1993
serta Kren, 1997) . Sejak tahun 1970an, banyak penelitian mengangkat
issu tentang aspek-aspek motivasional dalam desain akuntansi
manajemen. Teori perilaku organisasi yang banyak dipergunakan
dalam desain penelitian adalah teori motivasi-kerja (work motivation)
dengan berbagai pendukungnya. Menurut Luthans. F. (1998) secara
garis besar ada 3 (tiga) golongan besar teori motivasi kerja yaitu 1)
Content Theories, yang menjelaskan apa motivasi seseorang dalam
bekerja; 2) Process Theories (Expectancy Theories), yang lebih
menfokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi proses kognitif
seseorang untuk bekerja serta 3) Conteporary Theory. Content
Theories terdiri dari Maslow’s Hierarchy of Need; Herzberg’s Two-
Factor Theory serta Alderfer’s ERG Theory. Process theory adalah teori
motivasi yang dikemukakan oleh Vroom serta Porter dan Lawler,
sedangkan Contemporary Theories terdiri dari Equity Theory dan
Attribution Theory. Menurut Leslie Kren (1997), dari berbagai teori
motivasi tersebut, teori motivasi kerja yang paling dominan
dipergunakan dalam pengembangan penelitian akuntansi keperilakuan
adalah Expectancy Theories dan Attribution Theories. Selain
Expectancy Theories dan Attribution Theories, teori motivasi lain yang
juga banyak dipergunakan dalam penelitian adalah Goal Theory yang
dikemukakan oleh Edwin A. Locke (Murray, 1990)
Attribution Theory
Attribution Theory mempelajari proses bagaimana seseorang
mengintrepretasikan suatu peristiwa, mempelajari bagaimana
seseorang menginterpretasikan alasan atau sebab perilakunya
(Luthans, 1998 serta Steers, 1988). Teori ini dikembangkan oleh Fritz
Heider yang mengargumentasikan bahwa perilaku seseorang itu
ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal (internal forces)
yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang misalnya
kemampuan atau usaha dan eksternal forces yaitu faktor-faktor yang
berasal dari luar misalnya task difficulty atau keberuntungan.
Berdasarkan hal itu maka seseorang termotivasi untuk memahami
lingkungannya dan sebab-sebab kejadian tertentu. Dalam penelitian
keperilakuan, teori ini diterapkan dengan dipergunakannya variabel
locus of control. Variabel tersebut terdiri dari dua komponen yaitu
Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … ISSN: 1410 – 2420
JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 87
internal locus of control dan external locus of control. Internal locus of
control adalah perasaan yang dialami seseorang bahwa dia mampu
secara personal mempengaruhi kinerjanya serta perilakunya melalui
kemampuan, keahlian dan usaha yang dia miliki. Dilain pihak external
locus of control adalah perasaan yang dialami seseorang bahwa
perilakunya sangat ditentukan oleh faktor-faktor diluar
pengendaliannya.
Contoh penelitian yang memasukkan variabel locus of control
adalah Brownell (1981 dan 1982) serta Frucot dan Sharon (1991)
seperti yang dimuat dalam Indriantoro (1993). Brownell (1981 dan
1982) menemukan bahwa hubungan antara partisipasi anggaran
dengan kinerja maupun kepuasan kerja dipengaruhi oleh locus of
control. Penelitian Brownell tersebut diulang oleh Frucot dan Sharon
(1991) dengan menambahkan variabel cultural dimensions. Penelitian
yang dilakukan Indriantoro (1993) menggabungkan dua model
penelitian yang dilakukan kedua peneliti sebelumnya dengan menguji
pengaruh variabel locus of control dan cultural dimensions terhadap
hubungan antara kinerja dan kepuasan kerja.
Expectancy Theory
Teori ini sebenarnya telah mulai dikembangkan sejak tahun
1930an. Tetapi model expectancy theory yang sistematis dan
komprehensif pertama kali dikemukakan oleh Victor Vroom pada
bukunya Work and Motivation (1964). Usaha Vroom tersebut kemudian
dikembangkan oleh Galbraith dan Cummings (1967), Porter dan Lawler
(1968), Graen (1969) dan Campbell et al. (1970) seperti yang dimuat
dalam Luthans (1998)
Dalam expectancy theory motivasi individu ditentukan oleh
expentancies dan valences. Expectancies adalah keyakinan tentang
kemungkinan bahwa perilaku tertentu (seperti misalnya bekerja lebih
keras) akan menimbulkan hasil tertentu (seperti misalnya kenaikan
gaji). Valences berarti nilai yang diberikan individu atas outcome (hasil)
atau rewards yang akan dia terima.
Contoh penelitian yang menggunakan teori ini adalah Brownell
dan McInnes (1986) serta penelitian Kren (1990) serta Ronen dan
Livingston (1975) seperti yang dimuat dalam Kren (1997).
Brownell dan McInnes (1986) meneliti pengaruh tiga variabel
yaitu partisipasi penganggaran, motivasi dan kinerja, yang dilakukan
pada manajer tingkat menengah perusahaan-perusahaan manufaktur.
Peneliti menduga bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran akan
bisa meningkatkan motivasi karyawan dan selanjutnya peningkatan
motivasi tersebut akan meningkatkan kinerja. Hasil penelitiannya
ISSN: 1410 – 2420 Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori …
88 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002
menunjukkan bahwa hubungan langsung antara partisipasi anggaran
dan kinerja menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan, tetapi
pengaruh atas variabel motivasi atas hubungan antara partisipasi
anggaran dan kinerja sangat kecil. Hasil penelitian yang menyimpang
dari dugaan semula salah satu hal dimungkinkan karena terjadinya
slack anggaran akibat adanya partisipasi anggaran tersebut. Adapun
model penelitian yang menguji hubungan ketiga variabel adalah
sebagai berikut:
Goal Theory
Teori ini mula-mula dikembangkan oleh Edwin A. Locke
(1968). Teori ini mengemukakan bahwa perilaku seseorang ditentukan
oleh dua cognitions yaitu values dan intentions (atau tujuan). Yang
dimaksud dengan values adalah apa yang dihargai seseorang sebagai
upaya mendapatkan kemakmuran/ welfare. Orang telah menentukan
goal atas perilakunya dimasa depan dan goal tersebut akan
mempengaruhi perilaku yang sesungguhnya. Teori ini juga menyatakan
bahwa perilaku individu diatur oleh ide (pemikiran) dan niat seseorang.
Sasaran dapat dipandang sebagai tujuan/tingkat kinerja yang ingin
dicapai oleh individu. Jika seorang individu komit dengan sasaran
tertentu, maka hal ini akan mempengaruhi tindakannya dan
mempengaruhi konsekuensi kinerjanya.
Penelitian yang menggunakan teori ini bisa dilihat dari variabel
penelitian yang dipergunakan antara lain goal level, goal commitment
need for achievement, serta goal setting (Murray, 1990). Menurut
Shields & Young (1993) penelitian yang menggunakan pendekatan goal
theory memfokuskan hubungan antara desain pengendalian
manajemen terhadap variabel motivasional seperti motivasi, komitmen
organisasi, kinerja serta kepuasan kerja.
Murray (1990) menjelaskan rerangka berpikir goal theory
dalam penelitian akuntansi manajemen yang bisa dilihat pada gambar
sebagai berikut.
PARTISIPASI ANGGARAN KINERJA
MOTIVASI
PARTISIPASI
GOAL LEVEL MOTIVASI KINERJA
GOAL COMMITMENT
Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … ISSN: 1410 – 2420
JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 89
Dalam diagram di atas, penulis menjelaskan rerangka berpikir
teori goal melalui variabel partisipasi anggaran atas pengaruhnya pada
kinerja manajerial. Dari gambar tersebut bisa dijelaskan bahwa ada tiga
proses yang menjelaskan bagaimana desain sistem pengendalian,
dalam hal ini adalah partisipasi anggaran bisa mempengaruhi kinerja.
Pertama, partisipasi anggaran akan mempengaruhi kinerja, melalui
variabel goal level dan variabel motivasi. Artinya dengan adanya
partisipasi anggaran, target atas level tujuan yang ditetapkan bisa
tercapai, yang kemudian hal itu akan mempengaruhi motivasi kerja
yang selanjutnya akan mempengaruhi kinerja. Kedua, partisipasi
anggaran akan berpengaruh terhadap kinerja melalui variabel goal
level, goal commitment, dan variabel motivasi. Hal ini berarti adanya
partisipasi anggaran, akan meningkatkan tercapainya goal level,
dengan kemampuan karyawan mencapai goal level, hal itu akan
meningkatkan komitmen karyawan pada tujuan unitnya, hal tersebut
selanjutnya akan meningkatkan motivasi kerja karyawan, yang pada
akhirnya meningkatkan kinerja. Ketiga, partisipasi anggaran akan bisa
meningkatkan kinerja melalui goal commitment dan motivasi.
Adapun contoh penelitian yang menggunakan pendekatan
goal theory adalah penelitian yang dilakukan oleh Hirst (1997) dan
Keniz (1979). Secara lebih rinci, penelitian Hirst tersebut menguji
interaksi antara variabel goal setting dan task uncertainty dalam
mempengaruhi kinerja yang modelnya bisa dijelaskan dalam diagram
dibawah ini.
Keniz (1979) menggunakan pendekatan goal theory untuk
meneliti hubungan antara karakteristik anggaran terhadap sikap dan
kinerja manajerial. Penelitian tersebut menguji pengaruh atas berbagai
karakteristik anggaran seperti budgetary participation, budget goal
clarity, budgetary feedback, budgetary evaluation dan budget goal
difficulty terhadap dysfunctional behavior seperti job tension serta
TASK
UNCERTAINITY
COMPLETENESS
OF TASK KNOWLEDGE
TASK
PERFORMANCE
AKTIVITAS
COGNITIF
GOAL SETTING
ISSN: 1410 – 2420 Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori …
90 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002
variabel motivasional seperti cost efficiency, job performance, dan job
satisfaction. Adapun model penelitian Keniz sebagai berikut:
MODEL PENELITIAN KENIZ (1979)
ASPEK-ASPEK ANGGARAN
Teori Agen
Penelitian akuntansi keperilakuan yang menggunakan teori
agen mendasarkan pemikiran bagaimana adanya perbedaan informasi
antara atasan dan bawahan atau antara kantor pusat dan kantor
cabang atau adanya informasi asimetri mempengaruhi penggunaan
sistem akuntansi (Shield dan Young 1993). Teori ini mendasarkan pada
teori ekonomi. Dari sudut pandang teori agen, prinsipal (pemilik atau
top manajemen) membawahi agen (karyawan atau manajer yang lebih
rendah) untuk melaksanakan kinerja yang efisien. Teori ini
mengasumsikan bahwa kinerja organisasi ditentukan oleh usaha dan
pengaruh kondisi lingkungan. Teori ini secara umum mengasumsikan
bahwa prinsipal adalah risk-neutral dan agen adalah risk and effort
averse. Agen dan prinsipal diasumsikan diamotivasi oleh
kepentingannya sendiri dan sering kepentingan antara keduanya
berbenturan (Leslie dan Kren 1997). Menurut pandangan prinsipa
kompensasi yang diberikan kepada agen tersebut didasarkan pada
hasil, sedangkan menurut agen dia lebih suka kalau sistem kompensasi
tersebut tidak semata-mata melihat hasil tapi juga tingkat usahanya.
Berbagai penelitian yang berhubungan dengan teori ini
memfokuskan perhatian bagaimana agar sistem perjanjian kontrak
kompensasi bisa mencapai keseimbangan (Baiman, 1990). Alokasi atas
Partisipasi Anggaran
Kejelasan Sasaran Anggaran
Umpan Balik Anggaran
Evaluasi Berdasar Anggaran
Kesulitan Sasaran Anggaran
Sikap yang Berhubungan dengan Kerja
 Kepuasan Kerja
 Keterlibatan Kerja
 Ketegangan Kerja
Sikap yang Berhubungan dengan Anggaran
 Sikap terhadap Anggaran
 Budgetary Motivation
Kinerja
 Kinerja Anggaran
 Efisiensi Biaya
 Kinerja Keseluruhan
Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … ISSN: 1410 – 2420
JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 91
kinerja perusahaan antara prinsipal dan agen didasarkan pada kontrak
tersebut baik tertulis maupun tidak. Sistem kompensasi dalam kondisi
yang ideal (first best) adalah langsung dihubungkan dengan perilaku.
Lebih lanjut karena faktor-faktor lingkungan dan keahlian agen lah yang
akan menentukan output, sistem pembayaran insentif berdasar output
(hasil) menjadi tidak efisien karena agen lah yang menanggung risiko
jika ada faktor lingkungan yang mengakibatkan penurunan output.
Jika prinsipal bisa mengawasi usaha agen, a first-best contract
yang mendasarkan pembayaran gaji atas usaha yang telah dilakukan,
tidak semata-mata hasilnya, dapat dilakukan. Namun kondisi ideal
tersebut sangat sulit dicapai. Berbagai penelitian yang berhubungan
dengan sistem konpensasi biasanya dilakukan dalam konteks tidak
adanya first-best contract. Hal ini yang lebih banyak terjadi karena agen
yang lebih memahami perusahaan sehingga menimbulkan kesenjangan
informasi (information asymmetry) yang menyebabkan prinsipal tak
mampu untuk menentukan apakah usaha yang dilakukan agen
memang benar-benar optimal.
Contoh penelitian yang menggunakan pendekatan teori agen
adalah Shield dan Young (1993) serta berbagai penelitian tentang
kontrak perjanjian kompensasi seperti Chow (1983); Frederickson
(1992); Shield and Waller (1988) Waller and Chow (1985) serta Young
et al. (1993) seperti yang dimuat dalam Kren (1997). Untuk
mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang desain penelitian yang
menggunakan teori ini, berikut diberikan contoh desain penelitian Shield
dan Young (1993) seperti yang bisa dilihat pada gambar berikut ini.
Jika para peneliti yang berhubungan dengan variabel
partisipasi anggaran memfokuskan pada berbagai variabel yang akan
terpengaruh dengan adanya partisipasi tersebut (berbagai variabel
konsekuensi, seperti sikap manajerial, motivasi kerja, kinerja dan
kepuasan kerja), penelitian Shields dan Young tersebut juga melihat
variabel yang menjadi penyebab (variabel antecedents) atas variabel
partisipasi anggaran tersebut yang dalam hal ini adalah adanya
informasi asimetri. Dari sudut pandang teori agen, adanya kesenjangan
informasi antara atasan dan bawahan bisa menimbulkan kesenjangan
Informasi Asimetri
Partisipasi Anggaran
Informasi Asimetri
Firm-wide
Performance
ISSN: 1410 – 2420 Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori …
92 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002
informasi. Kesenjangan informasi tersebut bisa dikurangi dengan cara
dilibatkannya manajer dalam pengambilan keputusan. Dalam penelitian
tersebut dihipotesakan bahwa semakin besar derajat informasi asimetri,
semakin tinggi derajat penggunaan variabel partisipasi anggaran, yang
berarti semakin tinggi tingkat kesenjangan informasi, semakin tinggi
kemungkinan partisipasi anggaran tersebut diterapkan.
Integrasi Pendekatan
Idealnya, dalam merancang desain penelitian hendaknya
kedua teori (teori keperilakuan dan teori agen) diperhatikan. Namun
usaha untuk mengintegrasikan kedua teori tersebut nampaknya sangat
sulit dilakukan. Biasanya suatu penelitian hanya mendasarkan pada
satu teori dan mengabaikan yang lain (Kren 1997). Kren dan Liao
(1988) menyimpulkan bahwa, kemungkinan penelitian yang
mendasarkan pada teori keperilakuan mempunyai kelemahan karena
jarangnya variabel struktur penghargaan dimasukkan dalam model
penelitian. Sebaliknya, Frederickson (1992) menyatakan bahwa
kesimpulan yang diambil dari penelitian yang mendasarkan pada teori
agen yang mengabaikan faktor-faktor keperilakuan, harus diperhatikan
secara hati-hati.
Terdapat satu contoh penelitian yang sukses menggabungkan
kedua teori tersebut, yaitu Frederickson (1992) yang melakukan
penelitian dengan judul “Relative Performance Information: The Effect
of Common Uncertainty and Contract Type of Agen Effort” yang dimuat
dalam The Accounting Review. Penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa faktor-faktor keperilakuan adalah penting untuk menjelaskan
hubungan antara isentif dan usaha tetapi faktor-faktor ekonomi bisa
meningkatkan pengaruh faktor-faktor keperilakuan.
Sehubungan dengan adanya berbagai teori yang bisa
dipergunakan, ada hal lain yang perlu diperhatikan untuk merancang
desain penelitian, yang berhubungan dengan variabel slack anggaran,
yaitu adanya perbedaan asumsi antara teori keperilakuan dan teori
agen atas terjadinya slack anggaran (Kren 1997). Menurut teori
keperilakuan, variabel partisipasi anggaran akan memungkinkan
manajer untuk memberikan informasi yang dia miliki atas unit organisasi
yang dia bawahi. Hal ini dikarenakan, adanya partisipasi manajer dalam
pembuatan anggaran unit organisasinya memungkinkan terjadinya
komunikasi yang positif antara atasan dan bawahan, sehingga hal ini
menyebabkan berkurangnya kecenderungan untuk menciptakan slack
anggaran. Sehingga dalam teori keperilakuan, partisipasi anggaran
akan berhubungan negatif dengan variabel slack anggaran.
Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … ISSN: 1410 – 2420
JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 93
Sebaliknya, menurut teori agen, karena bawahan dipandang
lebih tahu tentang kondisi unit organisasi yang dia bawahi, adanya
kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses penganggaran
mendorong dia untuk membentuk slack anggaran. Dengan demikian,
menurut teori agen hubungan antara variabel partisipasi anggaran dan
slack anggaran adalah positif.
Karena adanya pandangan yang sangat berlawanan dari
kedua teori, banyak peneliti dalam merumuskan hipotesa tidak semata-
mata mendasarkan pada satu pendekatan saja, tetapi juga melihat
penelitian lain yang meneliti hubungan antar variabel partisipasi
anggaran dan slack anggaran. Tetapi karena kesimpulan hasil
penelitian atas hubungan dua variabel tersebut juga masih saling
berlawanan, hal ini mendorong para peneliti di bidang akuntansi
keperilakuan untuk memasukkan variabel kontijensi atas hubungan
antara partisipasi anggaran dan slack anggaran. Dengan arti apakah
partisipasi anggaran akan meningkatkan slack atau menurunkan slack
tergantung variabel kontijensi yang memoderasi hubungan antara
kedua variabel (Nouri dan Parker, 1996).
Dalam penelitian Nouri dan Parker (1996) tersebut, peneliti
memasukkan variabel kontijensi komitmen organisasi atas hubungan
antara partisipasi anggaran dan slack anggaran. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kemungkinan terjadinya slack anggaran bisa
dikurangi jika manajer yang berpartisipasi tinggi dalam penyusunan
anggaran punya komitmen organisasi yang tinggi
DYADIC APPROACH
Pendekatan tersebut menyatakan bahwa ada dua pihak
(superior dan subordinate) yang berperanan dalam proses evaluasi
kinerja. Pendekatan tersebut juga mengakui bahwa superior
kemungkinan tidak memperlakukan secara sama kepada seluruh
bawahannya. Pendekatan ini dikembangkan oleh Dansereau et al.
1975. Dansereau menyatakan bahwa pendekatan ini tepat untuk
menganalisis hubungan antara atasan dan bawahan karena
mencerminkan proses yang menghubungkan antar keduanya.
Pendekatan ini sangat jarang dipergunakan. Penelitian
akuntansi keperilakuan yang menggunakan pendekatan ini antara lain
yang ditulis Chenhall, R. (1986) yang berjudul “Authoritarianism and
Participative Budgeting- A Dyadic Analysis” yang dimuat dalam The
Accounting Review, April 1986. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh
Choo dan Tan, yang menggunakan pendekatan ini untuk melihat
adanya kesenjangan persepsi superior dan subordinate atas sistem
ISSN: 1410 – 2420 Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori …
94 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002
penilain kinerja. Dan jika kesenjangan tersebut timbul akan muncullah
variabel yang dalam penelitian ini dinamakan Disagreement in
Budgetary Performance Evaluation Style (BPES). Perbedaan penelitian
sebelumnya tentang pengaruh sistem penilaian kinerja terhadap Job
Related Tension (JRT) bisa dilihat pada diagram di bawah ini.
Panel A: Studi Pendahuluan
Hopwood (1972) dan Oyley (1978)
Studi Lanjutan (Pendekatan Kontijensi)
Panel B: Studi Choo dan Tan (Pendekatan Dyadic)
PENUTUP
Banyak kritik yang ditujukan terhadap penelitian akuntansi
keperilakuan, yang pertama 1) banyaknya perbedaan dalam
pengukuran variabel, yang berarti satu variabel ada berbagai instrumen
yang bisa dipergunakan dan masing-masing sangat berbeda; 2) tidak
adanya landasan konseptual yang jelas atas pengembangan variabel;
3) kelemahan metodologi dan yang paling dominan adalah 4) lemahnya
pengembangan landasan teoritis (Kren 1997). Dengan adanya
kelemahan tersebut, memahami lebih dalam tentang berbagai landasan
teoritis dan pendekatan dalam penelitian akuntansi, nampaknya
merupakan usaha yang tepat untuk menjawab kritik tersebut. Dengan
demikian, hipotesa yang dirumuskan dalam desain penelitian, bisa
memenuhi syarat suatu hipotesis yang baik dan lebih kuat dari hipotesis
saingannya, yang biasa disebut competing hypothesis.
Superior`s BPES JRT
Superior`s BPES
Variabel Kontijensi
JRT
Superior`s BPES
Subordinate’s BPES
Variabel Kontijensi JRT
Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … ISSN: 1410 – 2420
JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 95
DAFTAR PUSTAKA
Ashton, D.; T. Hopper; dan R. W. Scapens. The Changing Nature of Issues
in Management Accounting. Current Issues in Management
Accounting, 1984.
Baiman. S. Agency Research in Managerial Accounting: A Second Look.
Accounting Organizations and Society. 1990. 241 – 371
Brownell, P. dan M. McInnes. Budgetary Participation, Motivation and
Managerial Performance. The Accounting Review 61 (October).
1986. 587 – 600
Chenhall. R.H. dan D. Morris. The Impact of Structure, Environment, and
Interdependence on the Perceived Usefulness of Management
Accounting System. The Accounting Review. January. 1996. 18–35
Choo, F. dan Kim B.Tan. A Study of the Relation Among Disagreement
in Budgetary Performance Evaluation Style, Job Related
Tension and Performance. Behavioral Research in Accounting.
Fisher, J.G. Contingency Theory, Management Control System and
Firm Outcome: Past Results and Future Directions. Behavioral
Research in Accounting.
Gordon, L.A. dan V.K. Narayanan. Management Accounting System,
Perceived Environmental Uncertainty and Organization Structure:
An Empirical Investigation. Accounting Organizations and Society.
Hirst, M.K. The Effect of Setting Budget Goals and Task Uncertainty on
Performance: A theoretical Analysis. The Accounting Review,
October 1987. 774 – 784
Hoopwood, A.G. An Empirical Study of the Role of Accounting Data in
Performance Evaluation. Journal of Accounting Research.
1972. 156 – 182.
Keniz, I. Effect of Budgetary Goal Characteristic on Managerial
Attitudes and Performance. The Accounting Review, 1979.
Kren, L. The Role of Accounting Information in Organizational Control:
The State of The Art. Behavioral Accounting Research:
Foundations and Frontiers. 1997. 2 – 48
Kren, L. dan W.M. Liao. The Role of Accounting Information in the
Control of Organizations: A Review of the Evidence. Journal of
Accounting Literature. 1988. 280 – 309
ISSN: 1410 – 2420 Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori …
96 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002
Luthans, F. Organizational Behavior. Mc. Graw-Hill. 8th ed. 1998
Murray, D. the Performance Effect of Participative Budgeting: An
Integration of Intervening and Moderating Variables. Behavioral
Research in Accounting. 1990 104 –123.
Nouri, H. dan R. J. Parker. The Effect of Organizational Commitment on
the Relation Between Budgetary Participation and Budgetary
Slack. Behavioral Research in Accounting, Vol. 8, 1996.
Indriantoro, N. The Effect of Participative Budgeting on Job Performance
and Job Satisfaction with Locus of Control and Cultural
Dimensions as Moderating Variables Dissertation. 1993.
Otley, D. T. Budget Use and Managerial Performance. Journal of
Accounting Research1978. 122- 149
Shields, M.D. dan S.M.Young. Antecedents and Consequences of
Participative Budgeting: Evidence on the Effect of Asymmetrical
Information. Journal of Management Accounting Research.
Fall. 1993. 265 – 280
Siegel, G.; Marconi, dan Helena R. Behavioral Accounting. South-
Western Publishing Co. 1989.
Steers, R.M. Introduction to Organizational Behavior. Scott Foresman
and Company. 3rd. Ed. 1988.

More Related Content

What's hot

Aspek keperilakuan dalam pengauditan
Aspek keperilakuan dalam pengauditanAspek keperilakuan dalam pengauditan
Aspek keperilakuan dalam pengauditanpadlah1984
 
312 537-1-sm
312 537-1-sm312 537-1-sm
312 537-1-smranugroup
 
teori kontigensi Struktural.pptx
teori kontigensi Struktural.pptxteori kontigensi Struktural.pptx
teori kontigensi Struktural.pptxherzanetti
 
teori perkembangan managemen
teori perkembangan managementeori perkembangan managemen
teori perkembangan managemenafiqcembik
 
dasmen Teori manajemen kelautan
dasmen Teori manajemen kelautandasmen Teori manajemen kelautan
dasmen Teori manajemen kelautanDek Pande
 
Model Mediasi dan Moderasi dalam Hubungan Antara Sistem Pengendalian Manajeme...
Model Mediasi dan Moderasi dalam Hubungan Antara Sistem Pengendalian Manajeme...Model Mediasi dan Moderasi dalam Hubungan Antara Sistem Pengendalian Manajeme...
Model Mediasi dan Moderasi dalam Hubungan Antara Sistem Pengendalian Manajeme...Ardi Gunardi
 

What's hot (6)

Aspek keperilakuan dalam pengauditan
Aspek keperilakuan dalam pengauditanAspek keperilakuan dalam pengauditan
Aspek keperilakuan dalam pengauditan
 
312 537-1-sm
312 537-1-sm312 537-1-sm
312 537-1-sm
 
teori kontigensi Struktural.pptx
teori kontigensi Struktural.pptxteori kontigensi Struktural.pptx
teori kontigensi Struktural.pptx
 
teori perkembangan managemen
teori perkembangan managementeori perkembangan managemen
teori perkembangan managemen
 
dasmen Teori manajemen kelautan
dasmen Teori manajemen kelautandasmen Teori manajemen kelautan
dasmen Teori manajemen kelautan
 
Model Mediasi dan Moderasi dalam Hubungan Antara Sistem Pengendalian Manajeme...
Model Mediasi dan Moderasi dalam Hubungan Antara Sistem Pengendalian Manajeme...Model Mediasi dan Moderasi dalam Hubungan Antara Sistem Pengendalian Manajeme...
Model Mediasi dan Moderasi dalam Hubungan Antara Sistem Pengendalian Manajeme...
 

Viewers also liked

Um00 rk05-r01 rekap nilai ttm ulu
Um00 rk05-r01 rekap nilai ttm uluUm00 rk05-r01 rekap nilai ttm ulu
Um00 rk05-r01 rekap nilai ttm uluRatzman III
 
Pengaruh implementasi sistem informasi teknologi informasi terhadap kinerja o...
Pengaruh implementasi sistem informasi teknologi informasi terhadap kinerja o...Pengaruh implementasi sistem informasi teknologi informasi terhadap kinerja o...
Pengaruh implementasi sistem informasi teknologi informasi terhadap kinerja o...Ratzman III
 
Jurnal data warehouse inisiatif di universitas sumatera utara
Jurnal   data warehouse inisiatif di universitas sumatera utaraJurnal   data warehouse inisiatif di universitas sumatera utara
Jurnal data warehouse inisiatif di universitas sumatera utaraRatzman III
 
Ekma4116 manajemen modul 3
Ekma4116 manajemen   modul 3Ekma4116 manajemen   modul 3
Ekma4116 manajemen modul 3Ratzman III
 
Tugas Tutorial EKSI4202 Hukum Pajak
Tugas Tutorial EKSI4202 Hukum PajakTugas Tutorial EKSI4202 Hukum Pajak
Tugas Tutorial EKSI4202 Hukum PajakRatzman III
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...Ancilla Kustedjo
 
Espa4123 statistika modul 1
Espa4123 statistika   modul 1Espa4123 statistika   modul 1
Espa4123 statistika modul 1Ratzman III
 
Rat sat espa 4123 statistika ekonomi
Rat sat espa 4123 statistika ekonomiRat sat espa 4123 statistika ekonomi
Rat sat espa 4123 statistika ekonomiRatzman III
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis Kasus
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis KasusEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis Kasus
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis KasusAncilla Kustedjo
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 1: Konsep Dasar Statistika
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 1: Konsep Dasar StatistikaESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 1: Konsep Dasar Statistika
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 1: Konsep Dasar StatistikaAncilla Kustedjo
 

Viewers also liked (10)

Um00 rk05-r01 rekap nilai ttm ulu
Um00 rk05-r01 rekap nilai ttm uluUm00 rk05-r01 rekap nilai ttm ulu
Um00 rk05-r01 rekap nilai ttm ulu
 
Pengaruh implementasi sistem informasi teknologi informasi terhadap kinerja o...
Pengaruh implementasi sistem informasi teknologi informasi terhadap kinerja o...Pengaruh implementasi sistem informasi teknologi informasi terhadap kinerja o...
Pengaruh implementasi sistem informasi teknologi informasi terhadap kinerja o...
 
Jurnal data warehouse inisiatif di universitas sumatera utara
Jurnal   data warehouse inisiatif di universitas sumatera utaraJurnal   data warehouse inisiatif di universitas sumatera utara
Jurnal data warehouse inisiatif di universitas sumatera utara
 
Ekma4116 manajemen modul 3
Ekma4116 manajemen   modul 3Ekma4116 manajemen   modul 3
Ekma4116 manajemen modul 3
 
Tugas Tutorial EKSI4202 Hukum Pajak
Tugas Tutorial EKSI4202 Hukum PajakTugas Tutorial EKSI4202 Hukum Pajak
Tugas Tutorial EKSI4202 Hukum Pajak
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...
 
Espa4123 statistika modul 1
Espa4123 statistika   modul 1Espa4123 statistika   modul 1
Espa4123 statistika modul 1
 
Rat sat espa 4123 statistika ekonomi
Rat sat espa 4123 statistika ekonomiRat sat espa 4123 statistika ekonomi
Rat sat espa 4123 statistika ekonomi
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis Kasus
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis KasusEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis Kasus
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis Kasus
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 1: Konsep Dasar Statistika
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 1: Konsep Dasar StatistikaESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 1: Konsep Dasar Statistika
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 1: Konsep Dasar Statistika
 

Similar to 856 842-1-pb

Implikasi riset akuntansi keperilakuan terhadap pengembangan akuntansi manaje...
Implikasi riset akuntansi keperilakuan terhadap pengembangan akuntansi manaje...Implikasi riset akuntansi keperilakuan terhadap pengembangan akuntansi manaje...
Implikasi riset akuntansi keperilakuan terhadap pengembangan akuntansi manaje...www.didiarsandi.com
 
AKUNTANSI KEPERILAKUAN PPT.pptx
AKUNTANSI KEPERILAKUAN PPT.pptxAKUNTANSI KEPERILAKUAN PPT.pptx
AKUNTANSI KEPERILAKUAN PPT.pptxmuhammad izzuddin
 
1.pengantar akuntansi keperilakuan
1.pengantar akuntansi keperilakuan1.pengantar akuntansi keperilakuan
1.pengantar akuntansi keperilakuanpadlah1984
 
ANALISI AKUNTANSI KEPERILAKUAN PADA SIJ.pdf
ANALISI AKUNTANSI KEPERILAKUAN PADA SIJ.pdfANALISI AKUNTANSI KEPERILAKUAN PADA SIJ.pdf
ANALISI AKUNTANSI KEPERILAKUAN PADA SIJ.pdfBinsar Hamidi
 
Teori dan Penelitian Akuntansi
Teori dan Penelitian AkuntansiTeori dan Penelitian Akuntansi
Teori dan Penelitian Akuntansiasrini0607
 
ihsan hidayat, hapzi ali, implementasi strategi dan evaluasi strategi, umb 20
ihsan hidayat, hapzi ali, implementasi strategi dan evaluasi strategi, umb 20ihsan hidayat, hapzi ali, implementasi strategi dan evaluasi strategi, umb 20
ihsan hidayat, hapzi ali, implementasi strategi dan evaluasi strategi, umb 20IhsanHidayat9
 
PPT_TEORI AKUNTANSI.pptx
PPT_TEORI AKUNTANSI.pptxPPT_TEORI AKUNTANSI.pptx
PPT_TEORI AKUNTANSI.pptxfrengky22
 
PERKEMBANGAN_MANAJEMEN_STRATEGIK_DALAM_P(1).pdf
PERKEMBANGAN_MANAJEMEN_STRATEGIK_DALAM_P(1).pdfPERKEMBANGAN_MANAJEMEN_STRATEGIK_DALAM_P(1).pdf
PERKEMBANGAN_MANAJEMEN_STRATEGIK_DALAM_P(1).pdfIrantikaSofiyana
 
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdfDIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdfDIAHPUTRIMAWARSARI
 
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docxMAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docxNiluhEkaMurniati1
 
Kajian inovasi sektor usaha kecil menengah (ukm) dengan pendekatan sistem din...
Kajian inovasi sektor usaha kecil menengah (ukm) dengan pendekatan sistem din...Kajian inovasi sektor usaha kecil menengah (ukm) dengan pendekatan sistem din...
Kajian inovasi sektor usaha kecil menengah (ukm) dengan pendekatan sistem din...davidfirdha
 
Bahan presentasi
Bahan presentasiBahan presentasi
Bahan presentasiNinathaa
 
2pengantar2 keprerilakuan
2pengantar2 keprerilakuan2pengantar2 keprerilakuan
2pengantar2 keprerilakuanEny Setiawati
 
2pengantar2 keprerilakuan
2pengantar2 keprerilakuan2pengantar2 keprerilakuan
2pengantar2 keprerilakuanEny Setiawati
 
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplit
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplitRingkasan materi teori_akuntansi_komplit
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplitekosukabumi
 
22816 id-filsafat-ilmu-dan-perkembangan-ilmu-akuntansi
22816 id-filsafat-ilmu-dan-perkembangan-ilmu-akuntansi22816 id-filsafat-ilmu-dan-perkembangan-ilmu-akuntansi
22816 id-filsafat-ilmu-dan-perkembangan-ilmu-akuntansianisa hanifah
 
146020300111009 sri apriyanti husain ta_chapter 11
146020300111009 sri apriyanti husain ta_chapter 11146020300111009 sri apriyanti husain ta_chapter 11
146020300111009 sri apriyanti husain ta_chapter 11Sri Apriyanti Husain
 
146020300111009 sri apriyanti husain ta_chapter 11
146020300111009 sri apriyanti husain ta_chapter 11146020300111009 sri apriyanti husain ta_chapter 11
146020300111009 sri apriyanti husain ta_chapter 11Sri Apriyanti Husain
 

Similar to 856 842-1-pb (20)

Implikasi riset akuntansi keperilakuan terhadap pengembangan akuntansi manaje...
Implikasi riset akuntansi keperilakuan terhadap pengembangan akuntansi manaje...Implikasi riset akuntansi keperilakuan terhadap pengembangan akuntansi manaje...
Implikasi riset akuntansi keperilakuan terhadap pengembangan akuntansi manaje...
 
AKUNTANSI KEPERILAKUAN PPT.pptx
AKUNTANSI KEPERILAKUAN PPT.pptxAKUNTANSI KEPERILAKUAN PPT.pptx
AKUNTANSI KEPERILAKUAN PPT.pptx
 
1.pengantar akuntansi keperilakuan
1.pengantar akuntansi keperilakuan1.pengantar akuntansi keperilakuan
1.pengantar akuntansi keperilakuan
 
ANALISI AKUNTANSI KEPERILAKUAN PADA SIJ.pdf
ANALISI AKUNTANSI KEPERILAKUAN PADA SIJ.pdfANALISI AKUNTANSI KEPERILAKUAN PADA SIJ.pdf
ANALISI AKUNTANSI KEPERILAKUAN PADA SIJ.pdf
 
Teori dan Penelitian Akuntansi
Teori dan Penelitian AkuntansiTeori dan Penelitian Akuntansi
Teori dan Penelitian Akuntansi
 
ihsan hidayat, hapzi ali, implementasi strategi dan evaluasi strategi, umb 20
ihsan hidayat, hapzi ali, implementasi strategi dan evaluasi strategi, umb 20ihsan hidayat, hapzi ali, implementasi strategi dan evaluasi strategi, umb 20
ihsan hidayat, hapzi ali, implementasi strategi dan evaluasi strategi, umb 20
 
PPT_TEORI AKUNTANSI.pptx
PPT_TEORI AKUNTANSI.pptxPPT_TEORI AKUNTANSI.pptx
PPT_TEORI AKUNTANSI.pptx
 
PERKEMBANGAN_MANAJEMEN_STRATEGIK_DALAM_P(1).pdf
PERKEMBANGAN_MANAJEMEN_STRATEGIK_DALAM_P(1).pdfPERKEMBANGAN_MANAJEMEN_STRATEGIK_DALAM_P(1).pdf
PERKEMBANGAN_MANAJEMEN_STRATEGIK_DALAM_P(1).pdf
 
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdfDIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
 
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docxMAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
 
Homefgngn
HomefgngnHomefgngn
Homefgngn
 
Kajian inovasi sektor usaha kecil menengah (ukm) dengan pendekatan sistem din...
Kajian inovasi sektor usaha kecil menengah (ukm) dengan pendekatan sistem din...Kajian inovasi sektor usaha kecil menengah (ukm) dengan pendekatan sistem din...
Kajian inovasi sektor usaha kecil menengah (ukm) dengan pendekatan sistem din...
 
Bahan presentasi
Bahan presentasiBahan presentasi
Bahan presentasi
 
2pengantar2 keprerilakuan
2pengantar2 keprerilakuan2pengantar2 keprerilakuan
2pengantar2 keprerilakuan
 
2pengantar2 keprerilakuan
2pengantar2 keprerilakuan2pengantar2 keprerilakuan
2pengantar2 keprerilakuan
 
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplit
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplitRingkasan materi teori_akuntansi_komplit
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplit
 
Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi KeperilakuanAkuntansi Keperilakuan
Akuntansi Keperilakuan
 
22816 id-filsafat-ilmu-dan-perkembangan-ilmu-akuntansi
22816 id-filsafat-ilmu-dan-perkembangan-ilmu-akuntansi22816 id-filsafat-ilmu-dan-perkembangan-ilmu-akuntansi
22816 id-filsafat-ilmu-dan-perkembangan-ilmu-akuntansi
 
146020300111009 sri apriyanti husain ta_chapter 11
146020300111009 sri apriyanti husain ta_chapter 11146020300111009 sri apriyanti husain ta_chapter 11
146020300111009 sri apriyanti husain ta_chapter 11
 
146020300111009 sri apriyanti husain ta_chapter 11
146020300111009 sri apriyanti husain ta_chapter 11146020300111009 sri apriyanti husain ta_chapter 11
146020300111009 sri apriyanti husain ta_chapter 11
 

More from Ratzman III

Tugas Wajib Tutorial I - EKSI4202 - Hukum Pajak
Tugas Wajib Tutorial I  -  EKSI4202 - Hukum PajakTugas Wajib Tutorial I  -  EKSI4202 - Hukum Pajak
Tugas Wajib Tutorial I - EKSI4202 - Hukum PajakRatzman III
 
Review Artikel Tinjauan Pustaka
Review Artikel Tinjauan PustakaReview Artikel Tinjauan Pustaka
Review Artikel Tinjauan PustakaRatzman III
 
MICRO TEACHING IDIK4013-Memanfaatkan Pustaka dalam Penulisan Karya Ilmiah
MICRO TEACHING IDIK4013-Memanfaatkan Pustaka dalam Penulisan Karya IlmiahMICRO TEACHING IDIK4013-Memanfaatkan Pustaka dalam Penulisan Karya Ilmiah
MICRO TEACHING IDIK4013-Memanfaatkan Pustaka dalam Penulisan Karya IlmiahRatzman III
 
Format laporan Tutor Universitas Terbuka 2014
Format laporan Tutor Universitas Terbuka 2014Format laporan Tutor Universitas Terbuka 2014
Format laporan Tutor Universitas Terbuka 2014Ratzman III
 
Arduino Ch3 : Tilt Sensing Servo Motor Controller
Arduino Ch3 : Tilt Sensing Servo Motor Controller Arduino Ch3 : Tilt Sensing Servo Motor Controller
Arduino Ch3 : Tilt Sensing Servo Motor Controller Ratzman III
 
Arduino - Ch 2: Sunrise-Sunset Light Switch
Arduino - Ch 2: Sunrise-Sunset Light SwitchArduino - Ch 2: Sunrise-Sunset Light Switch
Arduino - Ch 2: Sunrise-Sunset Light SwitchRatzman III
 
Arduino - CH 1: The Trick Switch
Arduino - CH 1: The Trick SwitchArduino - CH 1: The Trick Switch
Arduino - CH 1: The Trick SwitchRatzman III
 
Bab 3 - Kalkulus Relasional
Bab 3 -  Kalkulus RelasionalBab 3 -  Kalkulus Relasional
Bab 3 - Kalkulus RelasionalRatzman III
 
Bab 2 Aljabar Relasional
Bab 2   Aljabar RelasionalBab 2   Aljabar Relasional
Bab 2 Aljabar RelasionalRatzman III
 
Bab 1 RDBMS Review
Bab 1   RDBMS ReviewBab 1   RDBMS Review
Bab 1 RDBMS ReviewRatzman III
 
Kisi kisi basis data uts
Kisi kisi basis data utsKisi kisi basis data uts
Kisi kisi basis data utsRatzman III
 
Kisi kisi basis data uts
Kisi kisi basis data utsKisi kisi basis data uts
Kisi kisi basis data utsRatzman III
 
Modul my sql tutorial part 6
Modul my sql tutorial part 6Modul my sql tutorial part 6
Modul my sql tutorial part 6Ratzman III
 
Modul my sql tutorial part 5
Modul my sql tutorial part 5Modul my sql tutorial part 5
Modul my sql tutorial part 5Ratzman III
 

More from Ratzman III (20)

Tugas Wajib Tutorial I - EKSI4202 - Hukum Pajak
Tugas Wajib Tutorial I  -  EKSI4202 - Hukum PajakTugas Wajib Tutorial I  -  EKSI4202 - Hukum Pajak
Tugas Wajib Tutorial I - EKSI4202 - Hukum Pajak
 
Review Artikel Tinjauan Pustaka
Review Artikel Tinjauan PustakaReview Artikel Tinjauan Pustaka
Review Artikel Tinjauan Pustaka
 
MICRO TEACHING IDIK4013-Memanfaatkan Pustaka dalam Penulisan Karya Ilmiah
MICRO TEACHING IDIK4013-Memanfaatkan Pustaka dalam Penulisan Karya IlmiahMICRO TEACHING IDIK4013-Memanfaatkan Pustaka dalam Penulisan Karya Ilmiah
MICRO TEACHING IDIK4013-Memanfaatkan Pustaka dalam Penulisan Karya Ilmiah
 
Format laporan Tutor Universitas Terbuka 2014
Format laporan Tutor Universitas Terbuka 2014Format laporan Tutor Universitas Terbuka 2014
Format laporan Tutor Universitas Terbuka 2014
 
Arduino Ch3 : Tilt Sensing Servo Motor Controller
Arduino Ch3 : Tilt Sensing Servo Motor Controller Arduino Ch3 : Tilt Sensing Servo Motor Controller
Arduino Ch3 : Tilt Sensing Servo Motor Controller
 
Arduino - Ch 2: Sunrise-Sunset Light Switch
Arduino - Ch 2: Sunrise-Sunset Light SwitchArduino - Ch 2: Sunrise-Sunset Light Switch
Arduino - Ch 2: Sunrise-Sunset Light Switch
 
Arduino - CH 1: The Trick Switch
Arduino - CH 1: The Trick SwitchArduino - CH 1: The Trick Switch
Arduino - CH 1: The Trick Switch
 
Bab 3 - Kalkulus Relasional
Bab 3 -  Kalkulus RelasionalBab 3 -  Kalkulus Relasional
Bab 3 - Kalkulus Relasional
 
Bab 2 Aljabar Relasional
Bab 2   Aljabar RelasionalBab 2   Aljabar Relasional
Bab 2 Aljabar Relasional
 
Bab 1 RDBMS Review
Bab 1   RDBMS ReviewBab 1   RDBMS Review
Bab 1 RDBMS Review
 
Kisi kisi basis data uts
Kisi kisi basis data utsKisi kisi basis data uts
Kisi kisi basis data uts
 
Kisi kisi basis data uts
Kisi kisi basis data utsKisi kisi basis data uts
Kisi kisi basis data uts
 
Modul my sql tutorial part 6
Modul my sql tutorial part 6Modul my sql tutorial part 6
Modul my sql tutorial part 6
 
Nilai lab 01pt3
Nilai lab 01pt3Nilai lab 01pt3
Nilai lab 01pt3
 
Format sap
Format sapFormat sap
Format sap
 
Tugas i
Tugas iTugas i
Tugas i
 
Modul my sql tutorial part 5
Modul my sql tutorial part 5Modul my sql tutorial part 5
Modul my sql tutorial part 5
 
1088
10881088
1088
 
1152
11521152
1152
 
Pengabdian 2
Pengabdian 2Pengabdian 2
Pengabdian 2
 

856 842-1-pb

  • 1. JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 81 PERKEMBANGAN PENELITIAN AKUNTANSI KEPERILAKUAN: BERBAGAI TEORI DAN PENDEKATAN YANG MELANDASI Oleh: Ataina Hudayati1 Abstract This paper aims at explaining the development of the behavioral accounting research based on articles from empirical research in the area of management accounting. The discussion focuses on the development of the approaches prevailed and various theories underlying these researches. More specifically, this paper explains changes of approaches, initially used normative approach and then tends to shift to be more descriptive. Moreover, it is also explained further changes of the approach from initially based on universalistic approach to be contingency approach. The author also describes the development of this behavioral accounting research based on various underlying theories, such as Attribution Theory, Expectation Theory, Goal Theory, and Agency Theory. PENDAHULUAN Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) adalah cabang akuntansi yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi (Siegel, G. et al. 1989). Istilah sistem akuntansi yang dimaksud di sini dalam arti yang luas yang meliputi seluruh desain alat pengendalian manajemen yang meliputi sistem pengendalian, sistem penganggaran, desain akuntansi pertangungjawaban, desain organisasi seperti desentralisasi atau sentralisasi, desain pengumpulan biaya, desain penilaian kinerja serta pelaporan keuangan. Secara lebih terinci ruang lingkup akuntansi keperilakuan meliputi: 1) mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap desain, konstruksi, dan penggunaan sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan, yang berarti bagaimana sikap dan gaya kepemimpinan manajemen mempengaruhi sifat pengendalian akuntansi dan desain organisasi; 2) mempelajari pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia, yang berarti bagaimana sistem akuntansi mempengaruhi motivasi, produktivitas, pengambilan keputusan, kepuasan kerja dan kerja sama; 3) metode untuk memprediksi perilaku manusia dan strategi untuk mengubahnya, yang berarti bagaimana sistem akuntansi dapat dipergunakan untuk mempengaruhi perilaku. 1 Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
  • 2. ISSN: 1410 – 2420 Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … 82 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 Sebagai bagian dari ilmu keperilakuan (behavioral science), teori-teori akuntansi keperilakuan dikembangkan dari penelitian empiris atas perilaku manusia di organisasi. Dengan demikian, peranan penelitian dalam pengembangan ilmu itu sendiri sudah tidak diragukan lagi. Ruang lingkup penelitian di bidang akuntansi keperilakuan sangat luas sekali, tidak hanya meliputi bidang akuntansi manajemen saja, tetapi juga menyangkut penelitian dalam bidang etika, auditing (pemeriksaan akuntan), sistem informasi akuntansi bahkan juga akuntansi keuangan. Untuk membatasi permasalahan, dalam tulisan ini penulis hanya membatasi pada penelitian dalam bidang akuntansi manajemen saja. DARI PENDEKATAN NORMATIF KE DESKRIPTIF Pada awal perkembangannya, desain penelitian dalam bidang akuntansi manajemen masih sangat sederhana, hanya memfokuskan pada masalah penghitungan harga pokok produk. Seiring dengan perkembangan tehnologi produksi, permasalahan penelitian diperluas dengan diangkatnya topik tentang penganggaran, akuntansi pertanggung jawaban serta masalah transfer pricing. Namun demikian berbagai penelitian tersebut masih bersifat normatif, yang hanya mengangkat permasalahan desain pengendalian manajemen dengan berbagai model-model seperti discounted cash flow, atau linier programming untuk membantu manajer membuat keputusan ekonomik yang optimal tanpa melibatkan pada faktor-faktor lain yang mempengaruhi efektivitas desain pengendalian manajemen, seperti perilaku manusia, serta kondisi lingkungan organisasi. Pada masa itu berbagi faktor-faktor tersebut dianggap sebagai “kotak hitam” yang kurang diperhatikan (Ashton, D. et al.1984) Sejak tahun 50an, tepatnya sejak C. Argyris menerbitkan penelitiannya tahun 1952, desain penelitian akuntansi manajemen mengalami perkembangan yang sangat berarti dengan dimulainya menghubungkan desain sistem pengendalian manajemen suatu organisasi dengan perilaku manusia. Sejak saat itu desain penelitian lebih bersifat diskriptif yang diharapkan lebih bisa menggambarkan kondisi riil yang dihadapi pelaku-pelaku organisasi. Dari penelitian Argyris yang berjudul “The Impact of Budget on People” sebuah studi yang disponsori the Controllership Foundation Cornell University School of Business and Public Administrati, sejarah penelitian akuntansi keperilakuan mulai tumbuh. Mulai saat itu tumbuhlah kesadaran untuk mengintegrasikan ilmu akuntansi dan ilmu-ilmu keperilakuan terutama ilmu psikologi dalam penelitian akuntansi.
  • 3. Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … ISSN: 1410 – 2420 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 83 Penelitian Argyris tersebut menguji peranan informasi akuntansi (reliance on accounting performance measures (RAPM) sebagai alat untuk menilai kinerja manajer. Penelitian Argyris tersebut timbul untuk mencari jawaban adanya dugaan bahwa informasi akuntansi yang dipergunakan suatu perusahaan mempunyai pengaruh negatif pada karyawannya. Kesimpulan penelitiannya menyebutkan bahwa RAPM tersebut memang menimbulkan dampak negatif yang menyebabkan timbulnya (dysfunctional behavior) seperti ketegangan, demdam, curiga, was-was dan kurang percaya diri. Hasil penelitian Argyris selama dua dekade tidak direspon peneliti lain. Baru pada 1972, Hopwood membuka kembali topik tersebut dengan mengajukan sebuah pertanyaan “ apakah tingkah laku negatif para manajer tersebut merupakan konsekuensi penggunaan informasi akuntansi dalam penilaian kinerja atau paling tidak akibat ketidak sempurnaan sistem akuntansi atau hal tersebut tergantung pada cara yang tepat informasi akuntansi tersebut dipergunakan. Secara lebih spesifik, penelitiannya menguji pengaruh tipe penilaian kinerja (yang meliputi: Budget Constrained Style, Profit Conscious Style dan Nonaccounting Style) terhadap ketegangan kerja (job related tension), cost tension, persepsi karyawan pada keadilan penilaian kinerja serta karyawan pada penyelianya. Penelitian Hoopwood ini sangat monumental dan mendapat banyak perhatian dari peneliti lainnya dan hingga saat ini berbagai variabel penelitian yang dipergunakan dalam penelitian tersebut banyak dipergunakan oleh peneliti lain. Tahun 1978 penelitian Hopwood diulang oleh Otley, yang menemukan hasil yang berbeda. Pertama, dia tidak dapat membuktikan penemuan Hopwood (1972) bahwa ketegangan bawahan akan semakin meningkat di bawah Budget Constrained Style Kedua, bertentang dengan penemuan Hoopwood, Otley menemukan bahwa kinerja manajer lebih baik dibawah Budget Constrained Style. Adanya temuan yang bertolak belakang tersebut mengundang banyak peneliti untuk menyelidikinya hingga kemudian dipergunakanlah teori kemungkinan (contingency theory) dalam penelitian akuntansi. DARI UNIVERSALISTIC APPROACH KE CONTINGENCY APPROACH Penelitian akuntansi keperilakuan pada awalnya dirancang dengan pendekatan universalistic approach, seperti penelitian Argyris (1952), Hopwood (1972) dan Otley (1978). Tetapi karena pendekatan ini banyak kelemahannya, segeralah muncul pendekatan lain yang
  • 4. ISSN: 1410 – 2420 Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … 84 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 selanjutnya mendapat perhatian sangat besar dalam bidang penelitian yaitu pendekatan kontijensi (Kren dan Liao, 1988). Secara umum teori ini menyatakan bahwa perancangan dan penggunaan desain sistem pengendalian manajemen tergantung karakteristik organisasi dan kondisi lingkungan dimana sistem tersebut akan diterapkan (Fisher, 1995). Teori ini merespon pendekatan universalistic yang menyatakan bahwa suatu sistem pengendalian bisa diterapkan dalam karakteristik perusahaan apapun dan kondisi lingkungan di mana saja. Pendekatan universalistic tersebut mendasarkan pada scientific management theory. Berbagai penelitian yang menggunakan pendekatan kontijensi dilakukan, dengan tujuan mengidentifikasi berbagai variabel kontijensi yang mempengaruhi perancangan dan penggunaan sistem pengendalian manajemen. Secara ringkas, berbagai variabel kontijensi yang mempengaruhi desain pengendalian manajemen tersebut bisa dilihat pada tabel berikut. 1. Uncertainty Task Routine Repetitive External Factor Unvironmental Static vs. Dynamic Simple vs. Complex 2. Technology and Interdependence Technology: Small Batch, large batch, process production, mass production Interdependence: Pooled, Sequential, Reciprocal 3. Industry, Firm, and Unit Variables Industry: Barrier to Entry; Concentration Ratio Firm: Structure, Size, Diversification 4. Competitive Strategy: Porter (1980); Miles dan Snow (1978) 5. Observability Factor: Behavior observability; Outcome observability Kompleksitas desain penelitian yang menggunakan pendekatan kontijensi bisa dibagi dalam 5 (lima) level (Fisher 1995). Level pertama, adalah desain penelitian yang menghubungkan satu variabel kontijensi dengan satu variabel sistem pengendalian. Level kedua, adalah desain penelitian yang menguji interaksi (pengaruh bersama) antara satu variabel kontijensi dan satu variabel sistem
  • 5. Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … ISSN: 1410 – 2420 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 85 pengendalian terhadap variabel dependen tertentu (variabel konsekuensi) seperti misalnya kinerja atau kepuasan kerja. Level ketiga, adalah desain penelitian yang menguji interaksi antara satu variabel kontijensi dengan lebih dari satu desain pengendalian manajemen terhadap variabel konsekuensi. Level keempat, adalah desain penelitian yang memasukkan berbagai variabel kontijensi untuk menentukan desain pengendalian yang optimal. Penelitian yang tergolong awal menggunakan teori kontijensi adalah Bruns dan Waterhouse (1975) yang menemukan bahwa pengendalian melalui anggaran tergantung pada bermacam-macam aspek seperti tingkat desentralisasi dan sentralisasi dan sampai sejauh mana kegiatan-kegiatan yang ada terstruktur. Merchant (1981) menemukan bahwa terdapat hubungan kontijensi antar aspek-aspek perusahaan (ukuran perusahaan, jenis produk dan desain organisasi) dengan penggunaan informasi akuntansi. Contoh penelitian lain yang menggunakan pendekatan kontijensi misalnya Gordon dan Narayanan 1983; Chenhal dan Moris 1986; Hirst 1987. Gordon dan Narayanan (1983) meneliti pengaruh lingkungan dan struktur organisasi dengan sistem akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi dan struktur organisasi yang diterapkan perusahaan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Penelitian Chenhal dan Moris (1986) meneliti hubungan antara variabel kontijensi ketidakpastian lingkungan serta ketergantungan organisasi terhadap hubungan antara struktur organisasi dan persepsi atas manfaat sistem akuntansi. Adapun model penelitian Chenhal dan Moris tersebut bisa digambarkan pada diagram di bawah ini. Ketidakpastian Lingkungan Eksternal Organizational Interdependence Struktur Organisasi: Desentralisasi Persepsi Manfaat Sistem Akuntansi 1. Skop 2. Ketepatwaktuan 3. Agregasi 4. Integrasi
  • 6. ISSN: 1410 – 2420 Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … 86 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 BERBAGAI LANDASAN TEORITIS Penelitian akuntansi keperilakuan di bidang akuntansi manajemen didominasi pada dua landasan konseptual yaitu teori keperilakuan khususnya perilaku organisasi serta teori agensi (agency theori) yang mendasarkan pada ilmu ekonomi (Shield dan Young, 1993 serta Kren, 1997) . Sejak tahun 1970an, banyak penelitian mengangkat issu tentang aspek-aspek motivasional dalam desain akuntansi manajemen. Teori perilaku organisasi yang banyak dipergunakan dalam desain penelitian adalah teori motivasi-kerja (work motivation) dengan berbagai pendukungnya. Menurut Luthans. F. (1998) secara garis besar ada 3 (tiga) golongan besar teori motivasi kerja yaitu 1) Content Theories, yang menjelaskan apa motivasi seseorang dalam bekerja; 2) Process Theories (Expectancy Theories), yang lebih menfokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi proses kognitif seseorang untuk bekerja serta 3) Conteporary Theory. Content Theories terdiri dari Maslow’s Hierarchy of Need; Herzberg’s Two- Factor Theory serta Alderfer’s ERG Theory. Process theory adalah teori motivasi yang dikemukakan oleh Vroom serta Porter dan Lawler, sedangkan Contemporary Theories terdiri dari Equity Theory dan Attribution Theory. Menurut Leslie Kren (1997), dari berbagai teori motivasi tersebut, teori motivasi kerja yang paling dominan dipergunakan dalam pengembangan penelitian akuntansi keperilakuan adalah Expectancy Theories dan Attribution Theories. Selain Expectancy Theories dan Attribution Theories, teori motivasi lain yang juga banyak dipergunakan dalam penelitian adalah Goal Theory yang dikemukakan oleh Edwin A. Locke (Murray, 1990) Attribution Theory Attribution Theory mempelajari proses bagaimana seseorang mengintrepretasikan suatu peristiwa, mempelajari bagaimana seseorang menginterpretasikan alasan atau sebab perilakunya (Luthans, 1998 serta Steers, 1988). Teori ini dikembangkan oleh Fritz Heider yang mengargumentasikan bahwa perilaku seseorang itu ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal (internal forces) yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang misalnya kemampuan atau usaha dan eksternal forces yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar misalnya task difficulty atau keberuntungan. Berdasarkan hal itu maka seseorang termotivasi untuk memahami lingkungannya dan sebab-sebab kejadian tertentu. Dalam penelitian keperilakuan, teori ini diterapkan dengan dipergunakannya variabel locus of control. Variabel tersebut terdiri dari dua komponen yaitu
  • 7. Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … ISSN: 1410 – 2420 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 87 internal locus of control dan external locus of control. Internal locus of control adalah perasaan yang dialami seseorang bahwa dia mampu secara personal mempengaruhi kinerjanya serta perilakunya melalui kemampuan, keahlian dan usaha yang dia miliki. Dilain pihak external locus of control adalah perasaan yang dialami seseorang bahwa perilakunya sangat ditentukan oleh faktor-faktor diluar pengendaliannya. Contoh penelitian yang memasukkan variabel locus of control adalah Brownell (1981 dan 1982) serta Frucot dan Sharon (1991) seperti yang dimuat dalam Indriantoro (1993). Brownell (1981 dan 1982) menemukan bahwa hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja maupun kepuasan kerja dipengaruhi oleh locus of control. Penelitian Brownell tersebut diulang oleh Frucot dan Sharon (1991) dengan menambahkan variabel cultural dimensions. Penelitian yang dilakukan Indriantoro (1993) menggabungkan dua model penelitian yang dilakukan kedua peneliti sebelumnya dengan menguji pengaruh variabel locus of control dan cultural dimensions terhadap hubungan antara kinerja dan kepuasan kerja. Expectancy Theory Teori ini sebenarnya telah mulai dikembangkan sejak tahun 1930an. Tetapi model expectancy theory yang sistematis dan komprehensif pertama kali dikemukakan oleh Victor Vroom pada bukunya Work and Motivation (1964). Usaha Vroom tersebut kemudian dikembangkan oleh Galbraith dan Cummings (1967), Porter dan Lawler (1968), Graen (1969) dan Campbell et al. (1970) seperti yang dimuat dalam Luthans (1998) Dalam expectancy theory motivasi individu ditentukan oleh expentancies dan valences. Expectancies adalah keyakinan tentang kemungkinan bahwa perilaku tertentu (seperti misalnya bekerja lebih keras) akan menimbulkan hasil tertentu (seperti misalnya kenaikan gaji). Valences berarti nilai yang diberikan individu atas outcome (hasil) atau rewards yang akan dia terima. Contoh penelitian yang menggunakan teori ini adalah Brownell dan McInnes (1986) serta penelitian Kren (1990) serta Ronen dan Livingston (1975) seperti yang dimuat dalam Kren (1997). Brownell dan McInnes (1986) meneliti pengaruh tiga variabel yaitu partisipasi penganggaran, motivasi dan kinerja, yang dilakukan pada manajer tingkat menengah perusahaan-perusahaan manufaktur. Peneliti menduga bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran akan bisa meningkatkan motivasi karyawan dan selanjutnya peningkatan motivasi tersebut akan meningkatkan kinerja. Hasil penelitiannya
  • 8. ISSN: 1410 – 2420 Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … 88 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 menunjukkan bahwa hubungan langsung antara partisipasi anggaran dan kinerja menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan, tetapi pengaruh atas variabel motivasi atas hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja sangat kecil. Hasil penelitian yang menyimpang dari dugaan semula salah satu hal dimungkinkan karena terjadinya slack anggaran akibat adanya partisipasi anggaran tersebut. Adapun model penelitian yang menguji hubungan ketiga variabel adalah sebagai berikut: Goal Theory Teori ini mula-mula dikembangkan oleh Edwin A. Locke (1968). Teori ini mengemukakan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh dua cognitions yaitu values dan intentions (atau tujuan). Yang dimaksud dengan values adalah apa yang dihargai seseorang sebagai upaya mendapatkan kemakmuran/ welfare. Orang telah menentukan goal atas perilakunya dimasa depan dan goal tersebut akan mempengaruhi perilaku yang sesungguhnya. Teori ini juga menyatakan bahwa perilaku individu diatur oleh ide (pemikiran) dan niat seseorang. Sasaran dapat dipandang sebagai tujuan/tingkat kinerja yang ingin dicapai oleh individu. Jika seorang individu komit dengan sasaran tertentu, maka hal ini akan mempengaruhi tindakannya dan mempengaruhi konsekuensi kinerjanya. Penelitian yang menggunakan teori ini bisa dilihat dari variabel penelitian yang dipergunakan antara lain goal level, goal commitment need for achievement, serta goal setting (Murray, 1990). Menurut Shields & Young (1993) penelitian yang menggunakan pendekatan goal theory memfokuskan hubungan antara desain pengendalian manajemen terhadap variabel motivasional seperti motivasi, komitmen organisasi, kinerja serta kepuasan kerja. Murray (1990) menjelaskan rerangka berpikir goal theory dalam penelitian akuntansi manajemen yang bisa dilihat pada gambar sebagai berikut. PARTISIPASI ANGGARAN KINERJA MOTIVASI PARTISIPASI GOAL LEVEL MOTIVASI KINERJA GOAL COMMITMENT
  • 9. Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … ISSN: 1410 – 2420 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 89 Dalam diagram di atas, penulis menjelaskan rerangka berpikir teori goal melalui variabel partisipasi anggaran atas pengaruhnya pada kinerja manajerial. Dari gambar tersebut bisa dijelaskan bahwa ada tiga proses yang menjelaskan bagaimana desain sistem pengendalian, dalam hal ini adalah partisipasi anggaran bisa mempengaruhi kinerja. Pertama, partisipasi anggaran akan mempengaruhi kinerja, melalui variabel goal level dan variabel motivasi. Artinya dengan adanya partisipasi anggaran, target atas level tujuan yang ditetapkan bisa tercapai, yang kemudian hal itu akan mempengaruhi motivasi kerja yang selanjutnya akan mempengaruhi kinerja. Kedua, partisipasi anggaran akan berpengaruh terhadap kinerja melalui variabel goal level, goal commitment, dan variabel motivasi. Hal ini berarti adanya partisipasi anggaran, akan meningkatkan tercapainya goal level, dengan kemampuan karyawan mencapai goal level, hal itu akan meningkatkan komitmen karyawan pada tujuan unitnya, hal tersebut selanjutnya akan meningkatkan motivasi kerja karyawan, yang pada akhirnya meningkatkan kinerja. Ketiga, partisipasi anggaran akan bisa meningkatkan kinerja melalui goal commitment dan motivasi. Adapun contoh penelitian yang menggunakan pendekatan goal theory adalah penelitian yang dilakukan oleh Hirst (1997) dan Keniz (1979). Secara lebih rinci, penelitian Hirst tersebut menguji interaksi antara variabel goal setting dan task uncertainty dalam mempengaruhi kinerja yang modelnya bisa dijelaskan dalam diagram dibawah ini. Keniz (1979) menggunakan pendekatan goal theory untuk meneliti hubungan antara karakteristik anggaran terhadap sikap dan kinerja manajerial. Penelitian tersebut menguji pengaruh atas berbagai karakteristik anggaran seperti budgetary participation, budget goal clarity, budgetary feedback, budgetary evaluation dan budget goal difficulty terhadap dysfunctional behavior seperti job tension serta TASK UNCERTAINITY COMPLETENESS OF TASK KNOWLEDGE TASK PERFORMANCE AKTIVITAS COGNITIF GOAL SETTING
  • 10. ISSN: 1410 – 2420 Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … 90 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 variabel motivasional seperti cost efficiency, job performance, dan job satisfaction. Adapun model penelitian Keniz sebagai berikut: MODEL PENELITIAN KENIZ (1979) ASPEK-ASPEK ANGGARAN Teori Agen Penelitian akuntansi keperilakuan yang menggunakan teori agen mendasarkan pemikiran bagaimana adanya perbedaan informasi antara atasan dan bawahan atau antara kantor pusat dan kantor cabang atau adanya informasi asimetri mempengaruhi penggunaan sistem akuntansi (Shield dan Young 1993). Teori ini mendasarkan pada teori ekonomi. Dari sudut pandang teori agen, prinsipal (pemilik atau top manajemen) membawahi agen (karyawan atau manajer yang lebih rendah) untuk melaksanakan kinerja yang efisien. Teori ini mengasumsikan bahwa kinerja organisasi ditentukan oleh usaha dan pengaruh kondisi lingkungan. Teori ini secara umum mengasumsikan bahwa prinsipal adalah risk-neutral dan agen adalah risk and effort averse. Agen dan prinsipal diasumsikan diamotivasi oleh kepentingannya sendiri dan sering kepentingan antara keduanya berbenturan (Leslie dan Kren 1997). Menurut pandangan prinsipa kompensasi yang diberikan kepada agen tersebut didasarkan pada hasil, sedangkan menurut agen dia lebih suka kalau sistem kompensasi tersebut tidak semata-mata melihat hasil tapi juga tingkat usahanya. Berbagai penelitian yang berhubungan dengan teori ini memfokuskan perhatian bagaimana agar sistem perjanjian kontrak kompensasi bisa mencapai keseimbangan (Baiman, 1990). Alokasi atas Partisipasi Anggaran Kejelasan Sasaran Anggaran Umpan Balik Anggaran Evaluasi Berdasar Anggaran Kesulitan Sasaran Anggaran Sikap yang Berhubungan dengan Kerja  Kepuasan Kerja  Keterlibatan Kerja  Ketegangan Kerja Sikap yang Berhubungan dengan Anggaran  Sikap terhadap Anggaran  Budgetary Motivation Kinerja  Kinerja Anggaran  Efisiensi Biaya  Kinerja Keseluruhan
  • 11. Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … ISSN: 1410 – 2420 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 91 kinerja perusahaan antara prinsipal dan agen didasarkan pada kontrak tersebut baik tertulis maupun tidak. Sistem kompensasi dalam kondisi yang ideal (first best) adalah langsung dihubungkan dengan perilaku. Lebih lanjut karena faktor-faktor lingkungan dan keahlian agen lah yang akan menentukan output, sistem pembayaran insentif berdasar output (hasil) menjadi tidak efisien karena agen lah yang menanggung risiko jika ada faktor lingkungan yang mengakibatkan penurunan output. Jika prinsipal bisa mengawasi usaha agen, a first-best contract yang mendasarkan pembayaran gaji atas usaha yang telah dilakukan, tidak semata-mata hasilnya, dapat dilakukan. Namun kondisi ideal tersebut sangat sulit dicapai. Berbagai penelitian yang berhubungan dengan sistem konpensasi biasanya dilakukan dalam konteks tidak adanya first-best contract. Hal ini yang lebih banyak terjadi karena agen yang lebih memahami perusahaan sehingga menimbulkan kesenjangan informasi (information asymmetry) yang menyebabkan prinsipal tak mampu untuk menentukan apakah usaha yang dilakukan agen memang benar-benar optimal. Contoh penelitian yang menggunakan pendekatan teori agen adalah Shield dan Young (1993) serta berbagai penelitian tentang kontrak perjanjian kompensasi seperti Chow (1983); Frederickson (1992); Shield and Waller (1988) Waller and Chow (1985) serta Young et al. (1993) seperti yang dimuat dalam Kren (1997). Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang desain penelitian yang menggunakan teori ini, berikut diberikan contoh desain penelitian Shield dan Young (1993) seperti yang bisa dilihat pada gambar berikut ini. Jika para peneliti yang berhubungan dengan variabel partisipasi anggaran memfokuskan pada berbagai variabel yang akan terpengaruh dengan adanya partisipasi tersebut (berbagai variabel konsekuensi, seperti sikap manajerial, motivasi kerja, kinerja dan kepuasan kerja), penelitian Shields dan Young tersebut juga melihat variabel yang menjadi penyebab (variabel antecedents) atas variabel partisipasi anggaran tersebut yang dalam hal ini adalah adanya informasi asimetri. Dari sudut pandang teori agen, adanya kesenjangan informasi antara atasan dan bawahan bisa menimbulkan kesenjangan Informasi Asimetri Partisipasi Anggaran Informasi Asimetri Firm-wide Performance
  • 12. ISSN: 1410 – 2420 Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … 92 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 informasi. Kesenjangan informasi tersebut bisa dikurangi dengan cara dilibatkannya manajer dalam pengambilan keputusan. Dalam penelitian tersebut dihipotesakan bahwa semakin besar derajat informasi asimetri, semakin tinggi derajat penggunaan variabel partisipasi anggaran, yang berarti semakin tinggi tingkat kesenjangan informasi, semakin tinggi kemungkinan partisipasi anggaran tersebut diterapkan. Integrasi Pendekatan Idealnya, dalam merancang desain penelitian hendaknya kedua teori (teori keperilakuan dan teori agen) diperhatikan. Namun usaha untuk mengintegrasikan kedua teori tersebut nampaknya sangat sulit dilakukan. Biasanya suatu penelitian hanya mendasarkan pada satu teori dan mengabaikan yang lain (Kren 1997). Kren dan Liao (1988) menyimpulkan bahwa, kemungkinan penelitian yang mendasarkan pada teori keperilakuan mempunyai kelemahan karena jarangnya variabel struktur penghargaan dimasukkan dalam model penelitian. Sebaliknya, Frederickson (1992) menyatakan bahwa kesimpulan yang diambil dari penelitian yang mendasarkan pada teori agen yang mengabaikan faktor-faktor keperilakuan, harus diperhatikan secara hati-hati. Terdapat satu contoh penelitian yang sukses menggabungkan kedua teori tersebut, yaitu Frederickson (1992) yang melakukan penelitian dengan judul “Relative Performance Information: The Effect of Common Uncertainty and Contract Type of Agen Effort” yang dimuat dalam The Accounting Review. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa faktor-faktor keperilakuan adalah penting untuk menjelaskan hubungan antara isentif dan usaha tetapi faktor-faktor ekonomi bisa meningkatkan pengaruh faktor-faktor keperilakuan. Sehubungan dengan adanya berbagai teori yang bisa dipergunakan, ada hal lain yang perlu diperhatikan untuk merancang desain penelitian, yang berhubungan dengan variabel slack anggaran, yaitu adanya perbedaan asumsi antara teori keperilakuan dan teori agen atas terjadinya slack anggaran (Kren 1997). Menurut teori keperilakuan, variabel partisipasi anggaran akan memungkinkan manajer untuk memberikan informasi yang dia miliki atas unit organisasi yang dia bawahi. Hal ini dikarenakan, adanya partisipasi manajer dalam pembuatan anggaran unit organisasinya memungkinkan terjadinya komunikasi yang positif antara atasan dan bawahan, sehingga hal ini menyebabkan berkurangnya kecenderungan untuk menciptakan slack anggaran. Sehingga dalam teori keperilakuan, partisipasi anggaran akan berhubungan negatif dengan variabel slack anggaran.
  • 13. Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … ISSN: 1410 – 2420 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 93 Sebaliknya, menurut teori agen, karena bawahan dipandang lebih tahu tentang kondisi unit organisasi yang dia bawahi, adanya kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses penganggaran mendorong dia untuk membentuk slack anggaran. Dengan demikian, menurut teori agen hubungan antara variabel partisipasi anggaran dan slack anggaran adalah positif. Karena adanya pandangan yang sangat berlawanan dari kedua teori, banyak peneliti dalam merumuskan hipotesa tidak semata- mata mendasarkan pada satu pendekatan saja, tetapi juga melihat penelitian lain yang meneliti hubungan antar variabel partisipasi anggaran dan slack anggaran. Tetapi karena kesimpulan hasil penelitian atas hubungan dua variabel tersebut juga masih saling berlawanan, hal ini mendorong para peneliti di bidang akuntansi keperilakuan untuk memasukkan variabel kontijensi atas hubungan antara partisipasi anggaran dan slack anggaran. Dengan arti apakah partisipasi anggaran akan meningkatkan slack atau menurunkan slack tergantung variabel kontijensi yang memoderasi hubungan antara kedua variabel (Nouri dan Parker, 1996). Dalam penelitian Nouri dan Parker (1996) tersebut, peneliti memasukkan variabel kontijensi komitmen organisasi atas hubungan antara partisipasi anggaran dan slack anggaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan terjadinya slack anggaran bisa dikurangi jika manajer yang berpartisipasi tinggi dalam penyusunan anggaran punya komitmen organisasi yang tinggi DYADIC APPROACH Pendekatan tersebut menyatakan bahwa ada dua pihak (superior dan subordinate) yang berperanan dalam proses evaluasi kinerja. Pendekatan tersebut juga mengakui bahwa superior kemungkinan tidak memperlakukan secara sama kepada seluruh bawahannya. Pendekatan ini dikembangkan oleh Dansereau et al. 1975. Dansereau menyatakan bahwa pendekatan ini tepat untuk menganalisis hubungan antara atasan dan bawahan karena mencerminkan proses yang menghubungkan antar keduanya. Pendekatan ini sangat jarang dipergunakan. Penelitian akuntansi keperilakuan yang menggunakan pendekatan ini antara lain yang ditulis Chenhall, R. (1986) yang berjudul “Authoritarianism and Participative Budgeting- A Dyadic Analysis” yang dimuat dalam The Accounting Review, April 1986. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Choo dan Tan, yang menggunakan pendekatan ini untuk melihat adanya kesenjangan persepsi superior dan subordinate atas sistem
  • 14. ISSN: 1410 – 2420 Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … 94 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 penilain kinerja. Dan jika kesenjangan tersebut timbul akan muncullah variabel yang dalam penelitian ini dinamakan Disagreement in Budgetary Performance Evaluation Style (BPES). Perbedaan penelitian sebelumnya tentang pengaruh sistem penilaian kinerja terhadap Job Related Tension (JRT) bisa dilihat pada diagram di bawah ini. Panel A: Studi Pendahuluan Hopwood (1972) dan Oyley (1978) Studi Lanjutan (Pendekatan Kontijensi) Panel B: Studi Choo dan Tan (Pendekatan Dyadic) PENUTUP Banyak kritik yang ditujukan terhadap penelitian akuntansi keperilakuan, yang pertama 1) banyaknya perbedaan dalam pengukuran variabel, yang berarti satu variabel ada berbagai instrumen yang bisa dipergunakan dan masing-masing sangat berbeda; 2) tidak adanya landasan konseptual yang jelas atas pengembangan variabel; 3) kelemahan metodologi dan yang paling dominan adalah 4) lemahnya pengembangan landasan teoritis (Kren 1997). Dengan adanya kelemahan tersebut, memahami lebih dalam tentang berbagai landasan teoritis dan pendekatan dalam penelitian akuntansi, nampaknya merupakan usaha yang tepat untuk menjawab kritik tersebut. Dengan demikian, hipotesa yang dirumuskan dalam desain penelitian, bisa memenuhi syarat suatu hipotesis yang baik dan lebih kuat dari hipotesis saingannya, yang biasa disebut competing hypothesis. Superior`s BPES JRT Superior`s BPES Variabel Kontijensi JRT Superior`s BPES Subordinate’s BPES Variabel Kontijensi JRT
  • 15. Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … ISSN: 1410 – 2420 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 95 DAFTAR PUSTAKA Ashton, D.; T. Hopper; dan R. W. Scapens. The Changing Nature of Issues in Management Accounting. Current Issues in Management Accounting, 1984. Baiman. S. Agency Research in Managerial Accounting: A Second Look. Accounting Organizations and Society. 1990. 241 – 371 Brownell, P. dan M. McInnes. Budgetary Participation, Motivation and Managerial Performance. The Accounting Review 61 (October). 1986. 587 – 600 Chenhall. R.H. dan D. Morris. The Impact of Structure, Environment, and Interdependence on the Perceived Usefulness of Management Accounting System. The Accounting Review. January. 1996. 18–35 Choo, F. dan Kim B.Tan. A Study of the Relation Among Disagreement in Budgetary Performance Evaluation Style, Job Related Tension and Performance. Behavioral Research in Accounting. Fisher, J.G. Contingency Theory, Management Control System and Firm Outcome: Past Results and Future Directions. Behavioral Research in Accounting. Gordon, L.A. dan V.K. Narayanan. Management Accounting System, Perceived Environmental Uncertainty and Organization Structure: An Empirical Investigation. Accounting Organizations and Society. Hirst, M.K. The Effect of Setting Budget Goals and Task Uncertainty on Performance: A theoretical Analysis. The Accounting Review, October 1987. 774 – 784 Hoopwood, A.G. An Empirical Study of the Role of Accounting Data in Performance Evaluation. Journal of Accounting Research. 1972. 156 – 182. Keniz, I. Effect of Budgetary Goal Characteristic on Managerial Attitudes and Performance. The Accounting Review, 1979. Kren, L. The Role of Accounting Information in Organizational Control: The State of The Art. Behavioral Accounting Research: Foundations and Frontiers. 1997. 2 – 48 Kren, L. dan W.M. Liao. The Role of Accounting Information in the Control of Organizations: A Review of the Evidence. Journal of Accounting Literature. 1988. 280 – 309
  • 16. ISSN: 1410 – 2420 Ataina Hudayati, Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori … 96 JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002 Luthans, F. Organizational Behavior. Mc. Graw-Hill. 8th ed. 1998 Murray, D. the Performance Effect of Participative Budgeting: An Integration of Intervening and Moderating Variables. Behavioral Research in Accounting. 1990 104 –123. Nouri, H. dan R. J. Parker. The Effect of Organizational Commitment on the Relation Between Budgetary Participation and Budgetary Slack. Behavioral Research in Accounting, Vol. 8, 1996. Indriantoro, N. The Effect of Participative Budgeting on Job Performance and Job Satisfaction with Locus of Control and Cultural Dimensions as Moderating Variables Dissertation. 1993. Otley, D. T. Budget Use and Managerial Performance. Journal of Accounting Research1978. 122- 149 Shields, M.D. dan S.M.Young. Antecedents and Consequences of Participative Budgeting: Evidence on the Effect of Asymmetrical Information. Journal of Management Accounting Research. Fall. 1993. 265 – 280 Siegel, G.; Marconi, dan Helena R. Behavioral Accounting. South- Western Publishing Co. 1989. Steers, R.M. Introduction to Organizational Behavior. Scott Foresman and Company. 3rd. Ed. 1988.