SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Kebijakan dan Program
 Penyediaan Air Minum Terkait
dengan Hak Atas Air di Indonesia



         Oswar Mungkasa
         Bappenas/Pokja AMPL
Perspektif
   Air adalah hak asasi manusia
       Komponen mendasar bagi terjaminnya hak
        untuk hidup (right to life)  tanpa air
        manusia mati
       Perlindungan kepada setiap orang atas akses
        untuk mendapatkan air
       Air harus diperlakukan sebagai benda sosial
        (martabat, kehidupan, kesehatan) tidak hanya
        sebagai benda ekonomi (volume, teknologi,
        nilai)
Perspektif
   Water Right  hak memiliki air
    → Kekuasaan untuk mengambil air dari alam
         Mengambil atau mengalihkan dan menggunakan
          sejumlah air dari sebuah sumber alamiah
         Mengumpulkan sejumlah air dari sebuah sumber
          air ke dalam suatu tempat seperti bendungan atau
          struktur lainnya
         Menggunakan air dari sumber alaminya
    → Alat yang dikeluarkan oleh negara sebagai institusi
      yang menguasai air kepada perseorangan atau badan
      usaha yang secara hukum disebut sebagai lisensi,
      izin, konsesi untuk memanfaatkan air. Disebut juga
      retribusi
Perspektif
   Right to Water  Air sebagai suatu hak
     ₋ Air sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan
       manusia yang bermartabat
     ₋ Hak atas air  sesuatu yang mutlak dan negara
       wajib mengakuinya
Konvensi
   Konvensi tentang Hak Anak (1990)
    (Convention on the Rights of Child) artikel 24
     “Negara wajib melakukan tindakan untuk
    memerangi penyakit dan kekurangan gizi
    pada anak melalui penyediaan …air minum
    yang bersih … “  merupakan dokumen hak
    asasi manusia yang secara eksplisit
    mengungkapkan hak atas air
   Dublin principles (1992)  “hak untuk
    mendapatkan akses terhadap air bersih
    dengan harga terjangkau”
Konvensi
   UN Committee on Economic, Social and Cultural
    Rights (2002)  komentar umum nomor 15
    memberi penafsiran lebih tegas terhadap pasal 11
    dan 12 Kovenan hak ekonomi, sosial dan budaya
    →    Air tidak hanya sebagai komoditas ekonomi dan
        akses terhadap air (right to water) adalah hak asasi
        manusia
    →   Kecukupan air sebagai prasyarat pemenuhan hak atas
        air  memenuhi faktor ketersediaan (availability),
        kualitas (quality) dan akses (accessibility)
    →   Hak asasi manusia atas air terdiri dari dua komponen:
            Kebebasan  tidak adanya intervensi yang dapat
             menyebabkan tercabutnya hak asasi
            Pengakuan  hak atas sistem dan manajemen air sehingga
             setiap orang mempunyai kesempatan dan akses yang sama
Konvensi
   Penghapusan Berbagai Bentuk Diskriminasi
    terhadap Perempuan (Convention on Elimination
    of All Forms of Discrimination against Women), -
     artikel 14 ayat (2) huruf h, di mana Negara
    pihak harus mengambil langkah-langkah yang
    terukur untuk menghapuskan berbagai bentuk
    diskriminasi terhadap perempuan, khususnya
    menjamin hak-hak perempuan untuk menikmati
    standar kehidupan yang layak atas sanitasi dan
    air minum yang sehat.
Kewajiban Negara
   Kewajibannya adalah
       Menghormati (respect)  mengharuskan negara
        mencegah terganggunya langsung/tidak langsung
        pemenuhan hak atas air
       Melindungi (protect)  mengharuskan negara mencegah
        keterlibatan pihak ketiga (perusahaan) dalam pemenuhan
        hak atas air
       Memenuhi (fulfill)  mengharuskan negara mengambil
        langkah untuk memenuhi hak atas air sepenuhnya
   Pembangunan air berbasis hak  masyarakat tidak
    hanya sebagai penerima tetapi sebagai pusat dari
    pembangunan
Indikator Pemenuhan
   Ketersediaan (availability)  jumlah air yang
    mencukupi dan berkelanjutan untuk
    kebutuhan minimal untuk hidup keseharian
    baik sendiri maupun keluarga
   Kualitas (quality)  mutu air memenuhi
    kualifikasi sehat, aman dan layak
   Keterjangkauan (accessibility)  memenuhi
    kualifikasi mudah diakses secara fisik,
    terjangkau secara ekonomi, non diskriminasi,
    tersedia setiap saat, dan akses informasi
Kondisi Indonesia
   UUD 1945 
       Pasal 33 ayat (3)  Cabang-cabang produksi yang
        penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
        orang banyak dikuasai oleh negara.
       pasal 34 ayat (3) Negara bertanggung jawab atas
        penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
        pelayanan umum yang layak.
   UU No 11 Tahun 2005  meratifikasi
    kovenan internasional tentang hak ekonomi,
    sosial dan budaya  menghormati,
    melindungi, dan memenuhi hak atas air
Kondisi Indonesia
   UU no 11 Tahun 2005  meratifikasi
    kovenan internasional tentang hak ekonomi,
    sosial dan budaya  menghormati,
    melindungi, dan memenuhi hak atas air
   UU no 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya
    Air
       Pasal 5  negara menjamin hak setiap orang
        untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok
        minimal sehari-hari guna memenuhi
        kehidupannya yang sehat, bersih dan produktif
         right to water
       Pasal 6  sumberdaya air dikuasai oleh negara
        dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk
        kemakmuran rakyat  water right
FAKTA
   Apakah pemerintah telah memenuhi
    kewajibannya 
       Menghormati  ya  ratifikasi
       Melindungi  ya/tdk  regulasi belum
        sepenuhnya dijalankan (misal SPM)
       Memenuhi  belum sepenuhnya 
        ketersediaan, kualitas, keterjangkauan
   Langkah seperti apa yang dibutuhkan
    untuk memenuhi kewajiban pemerintah?
Langkah (1)
   Pembangunan berbasis masyarakat  memberi
    kewenangan masyarakat sebagai pengambil
    keputusan dan sebagai pengelola
       Pemerintah menyediakan dana awal (initial cost)
       Masyarakat berkontribusi dana, tenaga dan material
       Keterbatasan  skala kecil, cenderung di perdesaan
   Penyediaan akses air minum sistem perpipaan
    tidak mutlak  sepanjang memenuhi persyaratan
    kuantitas, kualitas, dan akses  sumur, embung
    PAH, dan teknologi sederhana (daerah terpencil
    dan sulit air)  pemerintah daerah berkewajiban
    menjaga kualitas air
Langkah (1)
   Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan
    Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat
       Pembangunan berbasis masyarakat  memberi
        kewenangan masyarakat sebagai pengambil keputusan
        dan sebagai pengelola
       Pemerintah menyediakan dana awal (initial cost)
       Masyarakat berkontribusi dana, tenaga dan material
       Pro poor
       Air sebagai benda sosial
       Aspek kesetaraan gender
       Keterbatasan  skala kecil, cenderung di perdesaan
Kebijakan Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan Berbasis Masyarakat (1)

1. Air merupakan benda sosial dan benda
   ekonomi
2. Pilihan yang diinformasikan sebagai dasar
   dalam Pendekatan Tanggap Kebutuhan
3. Pembangunan berwawasan lingkungan
4. Pendidikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
   (PHBS)
5. Keberpihakan pada masyarakat miskin
Kebijakan Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan Berbasis Masyarakat (2)

6. Peran perempuan dalam pengambilan
   keputusan
7. Akuntabilitas proses pembangunan
8. Peran pemerintah sebagai fasilitator
9. Peran aktif masyarakat
10 Pelayanan optimal dan tepat sasaran
11 Penerapan prinsip pemulihan biaya
Langkah (2)
   Kebijakan pro poor  menghilangkan hambatan
    pemenuhan kebutuhan air minum, khususnya bagi
    penduduk miskin
       Kerjasama perusahaan penyedia air minum dan
        masyarakat  daerah perumahan ilegal  contoh prgram
        Master Meter di Medan (ESP-USAID)
       Mengurangi kendala keterjangkauan secara finansial 
        keterjangkauan biaya pemasangan (biaya dicicil  PDAM
        Jambi, dll), fleksibilitas waktu pembayaran (harian,
        mingguan, dll), pemberian subsidi tarif (subsidi pada
        pelanggan  subsidi silang/tarif progresif, subsidi melalui
        penyedia  public service obligation (PSO)
       Mengurangi kendala keterjangkauan secara fisik 
        semaksimal mungkin menggunakan sistem sambungan
        rumah di perkotaan
Langkah (3)
   Mendorong Sumber Pembiayaan Alternatif 
    Sumber dana swasta masih kontroversial
    sehingga dikembangkan sumber pembiayaan
    oleh masyarakat atau publik
       Pembiayaan oleh masyarakat  dari sumber
        obligasi penawaran saham langsung pada
        masyarakat, atau sepenuhnya didanai
        masyarakat (‘PDAM Desa’ Cibodas)
       Kerjasama pembiayaan antar perusahaan/institusi
        publik  kerjasama antar PDAM, kerjasama antar
        pemerintah daerah
Langkah (4)
   Penerapan Standar Pelayanan Minimum
    (SPM)  menjadi acuan dasar penentuan
    kinerja pemerintah daerah  anggaran
    pemerintah daerah harus diprioritaskan
    untuk pemenuhan SPM  kerangka kerja
    yang jelas  penerapan sanksi yang jelas
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Faktor penyebab defisit air bersih
Faktor penyebab defisit air bersih Faktor penyebab defisit air bersih
Faktor penyebab defisit air bersih qistyafifah
 
krisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesiakrisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesiaDhytha Asyidiq
 
Pbl 1 kekurangan air bersih dari hg 5
Pbl 1 kekurangan air bersih dari hg 5Pbl 1 kekurangan air bersih dari hg 5
Pbl 1 kekurangan air bersih dari hg 5Syamsu Rijal Efendi
 
Kajian gerakan masyarakat sipil di media periode januari april 2015
Kajian gerakan masyarakat sipil di media periode januari april 2015Kajian gerakan masyarakat sipil di media periode januari april 2015
Kajian gerakan masyarakat sipil di media periode januari april 2015SatuDunia
 
Lingkungan dan Permasalahannya (dalam Ekonomi Pembangunan)
Lingkungan dan Permasalahannya (dalam Ekonomi Pembangunan)Lingkungan dan Permasalahannya (dalam Ekonomi Pembangunan)
Lingkungan dan Permasalahannya (dalam Ekonomi Pembangunan)Yuca Siahaan
 
Kelompok 1 presentasi 3 dampak kerusakan lingkungan terhadap kesejahteraan ra...
Kelompok 1 presentasi 3 dampak kerusakan lingkungan terhadap kesejahteraan ra...Kelompok 1 presentasi 3 dampak kerusakan lingkungan terhadap kesejahteraan ra...
Kelompok 1 presentasi 3 dampak kerusakan lingkungan terhadap kesejahteraan ra...SoffanAkbar2
 
Makalah Kebijakan: Selamatkan Teluk Jakarta
Makalah Kebijakan: Selamatkan Teluk JakartaMakalah Kebijakan: Selamatkan Teluk Jakarta
Makalah Kebijakan: Selamatkan Teluk JakartaIsmail Fahmi
 
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )nesyaazzura
 
IPS interaksi manusia dan lingkungan
IPS interaksi manusia dan lingkunganIPS interaksi manusia dan lingkungan
IPS interaksi manusia dan lingkunganFahri Ajja
 
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAIPARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAIWasmui
 
Kajian upaya perwujudan jakarta berkelanjutan
Kajian upaya perwujudan jakarta berkelanjutanKajian upaya perwujudan jakarta berkelanjutan
Kajian upaya perwujudan jakarta berkelanjutanFitri Indra Wardhono
 

What's hot (20)

Faktor penyebab defisit air bersih
Faktor penyebab defisit air bersih Faktor penyebab defisit air bersih
Faktor penyebab defisit air bersih
 
143740305 kesehatan-lingkungan
143740305 kesehatan-lingkungan143740305 kesehatan-lingkungan
143740305 kesehatan-lingkungan
 
krisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesiakrisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesia
 
Pbl 1 kekurangan air bersih dari hg 5
Pbl 1 kekurangan air bersih dari hg 5Pbl 1 kekurangan air bersih dari hg 5
Pbl 1 kekurangan air bersih dari hg 5
 
10245 4
10245 410245 4
10245 4
 
Kajian gerakan masyarakat sipil di media periode januari april 2015
Kajian gerakan masyarakat sipil di media periode januari april 2015Kajian gerakan masyarakat sipil di media periode januari april 2015
Kajian gerakan masyarakat sipil di media periode januari april 2015
 
Lingkungan dan Permasalahannya (dalam Ekonomi Pembangunan)
Lingkungan dan Permasalahannya (dalam Ekonomi Pembangunan)Lingkungan dan Permasalahannya (dalam Ekonomi Pembangunan)
Lingkungan dan Permasalahannya (dalam Ekonomi Pembangunan)
 
PERMASALAHAN DAN UPAYA PENANGANAN AIR BAKU DI DKI JAKARTA
PERMASALAHAN DAN UPAYA PENANGANAN AIR BAKU DI DKI JAKARTAPERMASALAHAN DAN UPAYA PENANGANAN AIR BAKU DI DKI JAKARTA
PERMASALAHAN DAN UPAYA PENANGANAN AIR BAKU DI DKI JAKARTA
 
Kelompok 1 presentasi 3 dampak kerusakan lingkungan terhadap kesejahteraan ra...
Kelompok 1 presentasi 3 dampak kerusakan lingkungan terhadap kesejahteraan ra...Kelompok 1 presentasi 3 dampak kerusakan lingkungan terhadap kesejahteraan ra...
Kelompok 1 presentasi 3 dampak kerusakan lingkungan terhadap kesejahteraan ra...
 
Krisis Air Bersih
Krisis Air BersihKrisis Air Bersih
Krisis Air Bersih
 
Makalah Kebijakan: Selamatkan Teluk Jakarta
Makalah Kebijakan: Selamatkan Teluk JakartaMakalah Kebijakan: Selamatkan Teluk Jakarta
Makalah Kebijakan: Selamatkan Teluk Jakarta
 
Krisis air bersih
Krisis air bersihKrisis air bersih
Krisis air bersih
 
Bank air
Bank airBank air
Bank air
 
Pembangunan kelautan dalam
Pembangunan kelautan dalamPembangunan kelautan dalam
Pembangunan kelautan dalam
 
Mck
MckMck
Mck
 
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisirMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
 
IPS interaksi manusia dan lingkungan
IPS interaksi manusia dan lingkunganIPS interaksi manusia dan lingkungan
IPS interaksi manusia dan lingkungan
 
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAIPARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
 
Kajian upaya perwujudan jakarta berkelanjutan
Kajian upaya perwujudan jakarta berkelanjutanKajian upaya perwujudan jakarta berkelanjutan
Kajian upaya perwujudan jakarta berkelanjutan
 

Similar to Hak Atas Air dan Program Pemerintah di Indonesia

Air Minum sebagai Hak Asasi Manusia
Air Minum sebagai Hak Asasi ManusiaAir Minum sebagai Hak Asasi Manusia
Air Minum sebagai Hak Asasi ManusiaOswar Mungkasa
 
Air bersih ikm complete
Air bersih ikm completeAir bersih ikm complete
Air bersih ikm completeNadia Susiana
 
Uu no 7_th_2004 sumber daya air
Uu no 7_th_2004 sumber daya airUu no 7_th_2004 sumber daya air
Uu no 7_th_2004 sumber daya airSei Enim
 
Uu 7 th 2004 ttg sumber daya air
Uu 7 th 2004 ttg sumber daya airUu 7 th 2004 ttg sumber daya air
Uu 7 th 2004 ttg sumber daya airFaykanurannisa
 
2004 indonesia wr law uu no. 7 2004 sda lengkap
2004  indonesia  wr  law    uu no. 7 2004 sda lengkap2004  indonesia  wr  law    uu no. 7 2004 sda lengkap
2004 indonesia wr law uu no. 7 2004 sda lengkapMentari Lhamwo
 
2004 indonesia wr law uu no. 7 2004 tentang sumber daya air
2004  indonesia  wr  law    uu no. 7 2004 tentang sumber daya air2004  indonesia  wr  law    uu no. 7 2004 tentang sumber daya air
2004 indonesia wr law uu no. 7 2004 tentang sumber daya airRizki Fitrianto
 
Pengelolaan sda dan tantangannya di era otonomi daerah dan globalisasi ekonom...
Pengelolaan sda dan tantangannya di era otonomi daerah dan globalisasi ekonom...Pengelolaan sda dan tantangannya di era otonomi daerah dan globalisasi ekonom...
Pengelolaan sda dan tantangannya di era otonomi daerah dan globalisasi ekonom...soenarto soendjaja
 
Pengelolaan Air Berbasis Komunitas
Pengelolaan Air Berbasis Komunitas Pengelolaan Air Berbasis Komunitas
Pengelolaan Air Berbasis Komunitas Oswar Mungkasa
 
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya AirUndang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya AirJoy Irman
 
Uu 07-2004-sumber-daya-air
Uu 07-2004-sumber-daya-airUu 07-2004-sumber-daya-air
Uu 07-2004-sumber-daya-airYovi Hardianto
 
Biosand water filter
Biosand water filterBiosand water filter
Biosand water filterWisma Morgans
 
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya AirUndang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya AirPenataan Ruang
 
Uraian Penjelasan tentang Naskah Akademik RUU Air
Uraian Penjelasan tentang Naskah Akademik RUU AirUraian Penjelasan tentang Naskah Akademik RUU Air
Uraian Penjelasan tentang Naskah Akademik RUU Airbung gunawan
 
Materi Sosdes Kegiatan Dana Alokasi Khusus.pptx
Materi Sosdes Kegiatan Dana Alokasi Khusus.pptxMateri Sosdes Kegiatan Dana Alokasi Khusus.pptx
Materi Sosdes Kegiatan Dana Alokasi Khusus.pptxSuprayitno30
 
10 kuliah pa bab x. undang2 sda
10 kuliah pa bab x. undang2 sda10 kuliah pa bab x. undang2 sda
10 kuliah pa bab x. undang2 sdaAndrew Hutabarat
 
Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air...
Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air...Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air...
Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air...Joy Irman
 

Similar to Hak Atas Air dan Program Pemerintah di Indonesia (20)

Air Minum sebagai Hak Asasi Manusia
Air Minum sebagai Hak Asasi ManusiaAir Minum sebagai Hak Asasi Manusia
Air Minum sebagai Hak Asasi Manusia
 
Air bersih ikm complete
Air bersih ikm completeAir bersih ikm complete
Air bersih ikm complete
 
Uu no 7_th_2004 sumber daya air
Uu no 7_th_2004 sumber daya airUu no 7_th_2004 sumber daya air
Uu no 7_th_2004 sumber daya air
 
Uu 7 2004-sd_air
Uu 7 2004-sd_airUu 7 2004-sd_air
Uu 7 2004-sd_air
 
Uu 7 th 2004 ttg sumber daya air
Uu 7 th 2004 ttg sumber daya airUu 7 th 2004 ttg sumber daya air
Uu 7 th 2004 ttg sumber daya air
 
2004 indonesia wr law uu no. 7 2004 sda lengkap
2004  indonesia  wr  law    uu no. 7 2004 sda lengkap2004  indonesia  wr  law    uu no. 7 2004 sda lengkap
2004 indonesia wr law uu no. 7 2004 sda lengkap
 
2004 indonesia wr law uu no. 7 2004 tentang sumber daya air
2004  indonesia  wr  law    uu no. 7 2004 tentang sumber daya air2004  indonesia  wr  law    uu no. 7 2004 tentang sumber daya air
2004 indonesia wr law uu no. 7 2004 tentang sumber daya air
 
Uu 07 2004
Uu 07 2004Uu 07 2004
Uu 07 2004
 
Uu 7 2004-sd_air
Uu 7 2004-sd_airUu 7 2004-sd_air
Uu 7 2004-sd_air
 
Pengelolaan sda dan tantangannya di era otonomi daerah dan globalisasi ekonom...
Pengelolaan sda dan tantangannya di era otonomi daerah dan globalisasi ekonom...Pengelolaan sda dan tantangannya di era otonomi daerah dan globalisasi ekonom...
Pengelolaan sda dan tantangannya di era otonomi daerah dan globalisasi ekonom...
 
Pengelolaan Air Berbasis Komunitas
Pengelolaan Air Berbasis Komunitas Pengelolaan Air Berbasis Komunitas
Pengelolaan Air Berbasis Komunitas
 
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya AirUndang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
 
Uu 07-2004-sumber-daya-air
Uu 07-2004-sumber-daya-airUu 07-2004-sumber-daya-air
Uu 07-2004-sumber-daya-air
 
Biosand water filter
Biosand water filterBiosand water filter
Biosand water filter
 
UU-7-2004.pdf
UU-7-2004.pdfUU-7-2004.pdf
UU-7-2004.pdf
 
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya AirUndang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
 
Uraian Penjelasan tentang Naskah Akademik RUU Air
Uraian Penjelasan tentang Naskah Akademik RUU AirUraian Penjelasan tentang Naskah Akademik RUU Air
Uraian Penjelasan tentang Naskah Akademik RUU Air
 
Materi Sosdes Kegiatan Dana Alokasi Khusus.pptx
Materi Sosdes Kegiatan Dana Alokasi Khusus.pptxMateri Sosdes Kegiatan Dana Alokasi Khusus.pptx
Materi Sosdes Kegiatan Dana Alokasi Khusus.pptx
 
10 kuliah pa bab x. undang2 sda
10 kuliah pa bab x. undang2 sda10 kuliah pa bab x. undang2 sda
10 kuliah pa bab x. undang2 sda
 
Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air...
Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air...Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air...
Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air...
 

More from Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingOswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganOswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Oswar Mungkasa
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganOswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranOswar Mungkasa
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Oswar Mungkasa
 

More from Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Hak Atas Air dan Program Pemerintah di Indonesia

  • 1. Kebijakan dan Program Penyediaan Air Minum Terkait dengan Hak Atas Air di Indonesia Oswar Mungkasa Bappenas/Pokja AMPL
  • 2. Perspektif  Air adalah hak asasi manusia  Komponen mendasar bagi terjaminnya hak untuk hidup (right to life)  tanpa air manusia mati  Perlindungan kepada setiap orang atas akses untuk mendapatkan air  Air harus diperlakukan sebagai benda sosial (martabat, kehidupan, kesehatan) tidak hanya sebagai benda ekonomi (volume, teknologi, nilai)
  • 3. Perspektif  Water Right  hak memiliki air → Kekuasaan untuk mengambil air dari alam  Mengambil atau mengalihkan dan menggunakan sejumlah air dari sebuah sumber alamiah  Mengumpulkan sejumlah air dari sebuah sumber air ke dalam suatu tempat seperti bendungan atau struktur lainnya  Menggunakan air dari sumber alaminya → Alat yang dikeluarkan oleh negara sebagai institusi yang menguasai air kepada perseorangan atau badan usaha yang secara hukum disebut sebagai lisensi, izin, konsesi untuk memanfaatkan air. Disebut juga retribusi
  • 4. Perspektif  Right to Water  Air sebagai suatu hak ₋ Air sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia yang bermartabat ₋ Hak atas air  sesuatu yang mutlak dan negara wajib mengakuinya
  • 5. Konvensi  Konvensi tentang Hak Anak (1990) (Convention on the Rights of Child) artikel 24  “Negara wajib melakukan tindakan untuk memerangi penyakit dan kekurangan gizi pada anak melalui penyediaan …air minum yang bersih … “  merupakan dokumen hak asasi manusia yang secara eksplisit mengungkapkan hak atas air  Dublin principles (1992)  “hak untuk mendapatkan akses terhadap air bersih dengan harga terjangkau”
  • 6. Konvensi  UN Committee on Economic, Social and Cultural Rights (2002)  komentar umum nomor 15 memberi penafsiran lebih tegas terhadap pasal 11 dan 12 Kovenan hak ekonomi, sosial dan budaya → Air tidak hanya sebagai komoditas ekonomi dan akses terhadap air (right to water) adalah hak asasi manusia → Kecukupan air sebagai prasyarat pemenuhan hak atas air  memenuhi faktor ketersediaan (availability), kualitas (quality) dan akses (accessibility) → Hak asasi manusia atas air terdiri dari dua komponen:  Kebebasan  tidak adanya intervensi yang dapat menyebabkan tercabutnya hak asasi  Pengakuan  hak atas sistem dan manajemen air sehingga setiap orang mempunyai kesempatan dan akses yang sama
  • 7. Konvensi  Penghapusan Berbagai Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (Convention on Elimination of All Forms of Discrimination against Women), -  artikel 14 ayat (2) huruf h, di mana Negara pihak harus mengambil langkah-langkah yang terukur untuk menghapuskan berbagai bentuk diskriminasi terhadap perempuan, khususnya menjamin hak-hak perempuan untuk menikmati standar kehidupan yang layak atas sanitasi dan air minum yang sehat.
  • 8. Kewajiban Negara  Kewajibannya adalah  Menghormati (respect)  mengharuskan negara mencegah terganggunya langsung/tidak langsung pemenuhan hak atas air  Melindungi (protect)  mengharuskan negara mencegah keterlibatan pihak ketiga (perusahaan) dalam pemenuhan hak atas air  Memenuhi (fulfill)  mengharuskan negara mengambil langkah untuk memenuhi hak atas air sepenuhnya  Pembangunan air berbasis hak  masyarakat tidak hanya sebagai penerima tetapi sebagai pusat dari pembangunan
  • 9. Indikator Pemenuhan  Ketersediaan (availability)  jumlah air yang mencukupi dan berkelanjutan untuk kebutuhan minimal untuk hidup keseharian baik sendiri maupun keluarga  Kualitas (quality)  mutu air memenuhi kualifikasi sehat, aman dan layak  Keterjangkauan (accessibility)  memenuhi kualifikasi mudah diakses secara fisik, terjangkau secara ekonomi, non diskriminasi, tersedia setiap saat, dan akses informasi
  • 10. Kondisi Indonesia  UUD 1945   Pasal 33 ayat (3)  Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.  pasal 34 ayat (3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.  UU No 11 Tahun 2005  meratifikasi kovenan internasional tentang hak ekonomi, sosial dan budaya  menghormati, melindungi, dan memenuhi hak atas air
  • 11. Kondisi Indonesia  UU no 11 Tahun 2005  meratifikasi kovenan internasional tentang hak ekonomi, sosial dan budaya  menghormati, melindungi, dan memenuhi hak atas air  UU no 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air  Pasal 5  negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupannya yang sehat, bersih dan produktif  right to water  Pasal 6  sumberdaya air dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat  water right
  • 12. FAKTA  Apakah pemerintah telah memenuhi kewajibannya   Menghormati  ya  ratifikasi  Melindungi  ya/tdk  regulasi belum sepenuhnya dijalankan (misal SPM)  Memenuhi  belum sepenuhnya  ketersediaan, kualitas, keterjangkauan  Langkah seperti apa yang dibutuhkan untuk memenuhi kewajiban pemerintah?
  • 13. Langkah (1)  Pembangunan berbasis masyarakat  memberi kewenangan masyarakat sebagai pengambil keputusan dan sebagai pengelola  Pemerintah menyediakan dana awal (initial cost)  Masyarakat berkontribusi dana, tenaga dan material  Keterbatasan  skala kecil, cenderung di perdesaan  Penyediaan akses air minum sistem perpipaan tidak mutlak  sepanjang memenuhi persyaratan kuantitas, kualitas, dan akses  sumur, embung PAH, dan teknologi sederhana (daerah terpencil dan sulit air)  pemerintah daerah berkewajiban menjaga kualitas air
  • 14. Langkah (1)  Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat  Pembangunan berbasis masyarakat  memberi kewenangan masyarakat sebagai pengambil keputusan dan sebagai pengelola  Pemerintah menyediakan dana awal (initial cost)  Masyarakat berkontribusi dana, tenaga dan material  Pro poor  Air sebagai benda sosial  Aspek kesetaraan gender  Keterbatasan  skala kecil, cenderung di perdesaan
  • 15. Kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (1) 1. Air merupakan benda sosial dan benda ekonomi 2. Pilihan yang diinformasikan sebagai dasar dalam Pendekatan Tanggap Kebutuhan 3. Pembangunan berwawasan lingkungan 4. Pendidikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 5. Keberpihakan pada masyarakat miskin
  • 16. Kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (2) 6. Peran perempuan dalam pengambilan keputusan 7. Akuntabilitas proses pembangunan 8. Peran pemerintah sebagai fasilitator 9. Peran aktif masyarakat 10 Pelayanan optimal dan tepat sasaran 11 Penerapan prinsip pemulihan biaya
  • 17. Langkah (2)  Kebijakan pro poor  menghilangkan hambatan pemenuhan kebutuhan air minum, khususnya bagi penduduk miskin  Kerjasama perusahaan penyedia air minum dan masyarakat  daerah perumahan ilegal  contoh prgram Master Meter di Medan (ESP-USAID)  Mengurangi kendala keterjangkauan secara finansial  keterjangkauan biaya pemasangan (biaya dicicil  PDAM Jambi, dll), fleksibilitas waktu pembayaran (harian, mingguan, dll), pemberian subsidi tarif (subsidi pada pelanggan  subsidi silang/tarif progresif, subsidi melalui penyedia  public service obligation (PSO)  Mengurangi kendala keterjangkauan secara fisik  semaksimal mungkin menggunakan sistem sambungan rumah di perkotaan
  • 18. Langkah (3)  Mendorong Sumber Pembiayaan Alternatif  Sumber dana swasta masih kontroversial sehingga dikembangkan sumber pembiayaan oleh masyarakat atau publik  Pembiayaan oleh masyarakat  dari sumber obligasi penawaran saham langsung pada masyarakat, atau sepenuhnya didanai masyarakat (‘PDAM Desa’ Cibodas)  Kerjasama pembiayaan antar perusahaan/institusi publik  kerjasama antar PDAM, kerjasama antar pemerintah daerah
  • 19. Langkah (4)  Penerapan Standar Pelayanan Minimum (SPM)  menjadi acuan dasar penentuan kinerja pemerintah daerah  anggaran pemerintah daerah harus diprioritaskan untuk pemenuhan SPM  kerangka kerja yang jelas  penerapan sanksi yang jelas