SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Dr. Mulyadi, M.Hum
mulyadi.usu@gmail.com
Ruang Lingkup Semantik
Penamaan
20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3
2
 Pandangan bahwa kata-kata adalah ‘nama’ atau
‘label’ untuk benda menimbulkan masalah.
1) Kelas kata seperti verba, adjektiva, preposisi, dll
diabaikan.
2) Nomina yang tidak menunjuk pada objek di
dunia, seperti malaikat, hantu, jin, dan peri, tidak
dapat dinamai. Juga nomina seperti cinta, benci,
dan inspirasi yang tidak mengacu pada objek fisik.
20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3
3
3) Objek fisik yang dikenali seperti the evening star
dan the morning star tidak bermakna sama
meskipun mengacu pada objek tunggal, yaitu
planet Venus.
4) Kata-kata yang terkait dengan objek terlihat
sering mengacu pada seluruh perangkat dari objek
yang berbeda; mis. kata chair ‘kursi’ muncul pada
semua bentuk dan ukuran, tetapi apa perbedaan
chair dengan sette ‘bangku’ dan stool ‘kursi tanpa
sandaran’.
20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup
semantik#kuliah3
4
 Pandangan ‘realis’ dan ‘nominalis’ tidak membantu
dalam penamaan benda.
 Dalam pandangan ‘realis’, semua benda dengan nama
yang sama memiliki properti umum. Namun, tidak ada
kelas alamiah yang dibatasi pada objek di dunia. Jika
ada kelas universal, klasifikasi objek berbeda pada tiap
bahasa. Contohnya, chair, arm-chair, couch, dan sofa
tidak berpadanan pada bahasa-bahasa lain.
 Dalam pandangan ‘nominalis’, benda-benda tidak
memiliki sesuatu yang umum, tetapi memiliki nama.
Kursi atau bukit tidak digunakan untuk objek yang
berbeda, yaitu objek yang dinamai mempunyai
sesuatu yang umum.
20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup
semantik#kuliah3
5
 Kata-kata sering tidak merefleksikan realitas dunia,
tetapi perhatian penuturnya. Misalnya, Orang
Eskimo memiliki tiga kata untuk salju, bergantung
pada apakah salju itu jatuh, terletak di tanah, atau
dibuat rumah.
 Bahasa sehari-hari berbeda dengan bahasa ilmiah
dalam penamaan benda.
 Dalam bahasa sehari-hari, suatu istilah tidak dibatasi
dengan jelas dan kelasnya tidak dibentuk dengan
tepat. Misalnya, garam termasuk merica dan mustar.
Dalam bahasa ilmiah, garam adalah sodium chlorida
(NaCl), dan bukan garam jika komposisi kimianya
tidak sesuai dengan definisi ahli kimia.
20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3
6
 Definisi ostensif bukan solusi yang tepat untuk
penamaan benda. Untuk memahami definisi ostensif,
kita harus memahami apa yang ditunjuknya.
 Misalnya, jika saya menunjuk kursi dan mengatakan
“Ini kursi”, saya menunjuk seluruh objek dan bukan
kakinya atau kulitnya. Juga perlu diketahui ciri kursi.
Orang yang tidak mengenal kursi mungkin
berasumsi bahwa kursi tanpa sandaran (stool) dan
bangku (sette) adalah kursi. Dia mungkin tidak yakin
apakah kata kursi digunakan sama dengan meja
sebab definisi ostensif tidak menetapkan bahwa kita
menunjuk kursi sebagai sesuatu yang diduduki, dan
bukan bagian dari perabot.
20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3
7
 Ada dua pandangan tentang makna kalimat.
1) Pandangan terkuat menghubungkan kalimat dengan
benda dan peristiwa nyata. Kalimat Ada kuda di
lapangan rumput yang bermakna ‘ada kuda di
lapangan rumput’ tidak dapat dipertahankan sebab
orang dapat berbohong atau berbuat kesalahan.
2) Pandangan yang lebih lemah melihat makna
berdasarkan keadaan tempat kalimat itu benar. Makna
‘Ada kuda di lapangan rumput’ berdasarkan kondisi
kebenaran yang meliputi jenis binatang tertentu, pada
waktu tertentu, dan pada area rumput tertentu.
Konsep
20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3
8
 Pandangan yang menghubungkan kata dan benda
melalui mediasi konsep pikiran dapat dihubungkan
dengan teori tanda de Saussure dan segitiga
semiotis Odgen dan Richard.
 Menurut Saussure, tanda bahasa terdiri atas
signifier dan signified. Namun, ada citra bunyi dan
konsep yang dihubungkan oleh ikatan asosiatif
psikologis. Bunyi yang kita buat dan objek dunia
yang kita bicarakan tercermin dalam beberapa cara
melalui entitas konseptual.
20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup
semantik#kuliah3
9
 Dalam segitiga semiotis Odgen dan Richard
terdapat simbol, acuan, dan pikiran atau referensi.
 Simbol ialah elemen-elemen bahasa (kata,
kalimat, dll), acuan ialah objek di dunia
pengalaman, dan pikiran atau referensi ialah
konsep.
 Menurut teori ini, tidak ada hubungan langsung
antara simbol dan acuan (bahasa dengan dunia)—
hubungannya melalui pikiran atau referensi,
konsep tentang pikiran kita.
20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3
10
 Teori tanda de Saussure dan segitiga semiotis Odgen
dan Richard menimbulkan masalah dalam
penamaan.
 Dalam teori ini dikatakan bahwa ketika kita berpikir
tentang suatu nama kita berpikir tentang konsep dan
begitu sebaliknya. Artinya makna terdiri atas
kemampuan kita dalam menghubungkan sesuatu
dengan sesuatu yang lain, yaitu kemampuan
mengingat bahwa kursi mengacu pada konsep
‘kursi’. Namun, tidak jelas pengertian “berpikir
tentang suatu konsep”.
20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3
11
 Intuisi dan introspeksi dalam penelitian bahasa ditolak.
 Alasannya, (1) penolakan atas ‘hantu dalam mesin (the
gosht-in-the-machine) berlimpah, (2) konsep dalam
pikiran tidak dapat diakses sembarang orang sehingga
bersifat subjektif, dan (3) kita tidak belajar banyak
tentang bahasa kita atau strukturnya, kecuali
menghasilkan sejumlah contoh bahasa kita.
 Mengetahui makna sebuah kata berarti bahwa kita dapat
melakukan sejumlah hal; mis. menggunakannya dengan
tepat, menjelaskannya dengan kata lain berdasarkan
parafrase atau sinonim.
Arti dan Referensi
20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3
12
 Referensi ialah hubungan antara elemen-elemen
bahasa, kata-kata, kalimat, dll dan dunia
pengalaman nonbahasa.
 Arti terkait dengan sistem hubungan yang kompleks
yang terjadi di antara elemen-elemen bahasa itu
sendiri (kebanyakan kata); arti hanya bertalian
dengan relasi intrabahasa.
 Cukup beralasan untuk berpendapat bahwa
semantik hanya menyangkut cara kita
menghubungkan bahasa kita dengan pengalaman
kita.
20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup
semantik#kuliah3
13
 Referensi adalah elemen semantik yang penting.
Relasi arti membentuk bagian yang penting pada
kajian bahasa.
 Misalnya, ram/ewe ‘biri-biri jantan/betina’ mengacu
pada jenis binatang khusus. Namun, kata-kata itu
memiliki sebuah pola dalam bahasa Inggris yang
mencakup cow/bull ‘sapi/sapi jantan’, sow/boar
‘babi betina/babi’, dll.
 Referensi dan arti tidak selalu mudah dibedakan.
Kategori bahasa, pada beberapa tingkatan, bertalian
dengan perbedaan dunia nyata.
20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3
14
 Beberapa ahli bahasa berusaha membatasi
semantik dengan relasi arti.
 Misalnya, J. J. Katz dan J. A. Fodor menyatakan
bahwa teori semantik mendeskripsikan dan
menjelaskan kemampuan interpretif penutur.
 Mereka mengeluarkan acuan apa pun dari teori
semantik dengan ‘menempatkan’ kalimat.
Semantik tidak berpusat pada cara kata-kata dan
kalimat digunakan dalam kaitan dengan dunia di
sekitar kita.
Jenis Makna
20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup
semantik#kuliah3
15
 Semantik sebagai kajian relasi arti berasumsi
bahwa semantik menyangkut informasi faktual
atau proposisi yang dapat benar atau salah.
 Aspek makna yang perlu dipertimbangkan disebut
dengan makna kognitif, ideasional, denotasional,
atau makna proposisional.
 Banyak makna bukan ideasional, melainkan inter-
personal atau sosial, yang menghubungkan diri
kita dengan orang lain.
20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3
16
 Ada sejumlah cara dalam melihat bahasa bukan
persoalan penyediaan informasi faktual.
1) Kita tidak hanya membuat pernyataan, tetapi juga
membuat pertanyaan dan perintah.
2) Ada berbagai tindak tutur’ (mis. membujuk,
memperingatkan, menyindir, dll).
3) Apa yang kita katakan tidak berupa penyataan
tentang fakta, tetapi suatu penilaian.
4) Bahasa sering menyangkut berbagai relasi sosial.
20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup
semantik#kuliah3
17
5) Kita dapat menggunakan intonasi (sarkastis)
untuk menyampaikan maksud kita.
6) Ada jenis makna yang diperoleh melalui
praanggapan (presupposisition).
Kata sebagai Unit Makna
20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3
18
 Ada beberapa kesulitan dalam memperlakukan kata
sebagai unit makna.
1) Tidak semua kata mempunyai jenis makna yang
sama.
2) Kurang jelas bahwa kata adalah unit yang
dibatasi, kecuali sebagai unit konvensional yang
dihasilkan dari kaidah tulis.
3) Ada masalah dengan kata yang transparan dan
kata yang kabur.
20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3
19
4) Banyak kata dalam bahasa Inggris yang disebut
fonaestetis (yang berupa kluster awal konsonan)
mengindikasikan makna dari jenis khusus.
5) Pembagian semantis tampak mengesampingkan
pembagian kata.
6) Walaupun kita mempunyai ram/ewe,
stallion/mare, kita tidak memiliki pasangan yang
sama untuk girafle ‘jerapah’ atau elephant.
7) Kita juga mempunyai masalah idiom.
Latihan
20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup
semantik#kuliah3
20
1. Apakah masalah yang muncul dalam menerapkan
pandangan bahwa “kata-kata adalah nama atau label
untuk benda”?
2. Kata-kata sering tidak merefleksikan realitas dunia,
tetapi perhatian orang-orang yang membicarakannya.
Jelaskan pernyataan itu dengan contoh!
3. Mengapa definisi ostensif bukan solusi yang tepat
untuk penamaan benda?
4. Terangkan teori ‘tanda’ de Saussure dan ‘segitiga
semiotis’ Odgen dan Richard?
5. Apakah pendapat J. J. Katz dan J. A. Fodor tentang
teori semantik?

More Related Content

What's hot

Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuanPertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuanAinul Fikri
 
Berbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistikBerbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistikUchy Fahrel
 
Konsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiKonsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiSwig WuNafik
 
Prinsip paradigma administrasi publik
Prinsip paradigma administrasi publikPrinsip paradigma administrasi publik
Prinsip paradigma administrasi publikario_pradana
 
Hubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisHubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisMuhammad Idris
 
MPI-FKIP UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR_KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
MPI-FKIP UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR_KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIAMPI-FKIP UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR_KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
MPI-FKIP UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR_KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIAJuhdi Heryadi
 
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys kerafMorfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys kerafNaFis NaFis
 
Strukturalisme dan Semiotik
Strukturalisme dan SemiotikStrukturalisme dan Semiotik
Strukturalisme dan SemiotikShafira Rahmani
 
Kb1 dasar logika
Kb1 dasar logikaKb1 dasar logika
Kb1 dasar logikaPet-pet
 

What's hot (20)

Kajian linguistik-umum-bab-3
Kajian linguistik-umum-bab-3Kajian linguistik-umum-bab-3
Kajian linguistik-umum-bab-3
 
Konsepsi Bahasa
Konsepsi BahasaKonsepsi Bahasa
Konsepsi Bahasa
 
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuanPertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimatMakalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimat
 
C. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.UC. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.U
 
Berbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistikBerbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistik
 
Konsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiKonsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisi
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Prinsip paradigma administrasi publik
Prinsip paradigma administrasi publikPrinsip paradigma administrasi publik
Prinsip paradigma administrasi publik
 
Pamong praja 3
Pamong praja 3Pamong praja 3
Pamong praja 3
 
Hubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisHubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatis
 
Fonologi
FonologiFonologi
Fonologi
 
MPI-FKIP UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR_KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
MPI-FKIP UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR_KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIAMPI-FKIP UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR_KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
MPI-FKIP UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR_KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
 
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys kerafMorfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
 
Studi bahasa sebagai sistem tanda
Studi bahasa sebagai sistem tandaStudi bahasa sebagai sistem tanda
Studi bahasa sebagai sistem tanda
 
Strukturalisme dan Semiotik
Strukturalisme dan SemiotikStrukturalisme dan Semiotik
Strukturalisme dan Semiotik
 
Kel 1
Kel 1Kel 1
Kel 1
 
Makalah kalimat
Makalah   kalimatMakalah   kalimat
Makalah kalimat
 
Apa itu etika.
Apa itu etika.Apa itu etika.
Apa itu etika.
 
Kb1 dasar logika
Kb1 dasar logikaKb1 dasar logika
Kb1 dasar logika
 

Viewers also liked

Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIKPembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIKExcella Fiona
 
Bahan semantik individu
Bahan semantik individuBahan semantik individu
Bahan semantik individuJamaliah Harun
 
semantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiasemantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiaNUR DIANA
 
Semantics: Seven types of meaning
Semantics: Seven types of meaningSemantics: Seven types of meaning
Semantics: Seven types of meaningMiftadia Laula
 
Codendi 4.0 User Guide
Codendi 4.0 User GuideCodendi 4.0 User Guide
Codendi 4.0 User GuideCodendi
 
Savannah chatham (1)..
Savannah chatham (1)..Savannah chatham (1)..
Savannah chatham (1)..eeniarrol
 
Multimedia kajian tempatan
Multimedia kajian tempatanMultimedia kajian tempatan
Multimedia kajian tempatanmissnisa
 
Sustainable Event Tips
Sustainable Event TipsSustainable Event Tips
Sustainable Event TipsTerra Walker
 
Intergrated for signout2hangout Caraka 2013
Intergrated for signout2hangout Caraka 2013Intergrated for signout2hangout Caraka 2013
Intergrated for signout2hangout Caraka 2013Muhammad Hibatullah
 
Thermal storage dan konservasi energi
Thermal storage dan konservasi energiThermal storage dan konservasi energi
Thermal storage dan konservasi energiDedep Tohpati
 
Introducing PhoneGap to SproutCore 2
Introducing PhoneGap to SproutCore 2Introducing PhoneGap to SproutCore 2
Introducing PhoneGap to SproutCore 2mwbrooks
 
Familia y Empresa: una alianza
Familia y Empresa: una alianza Familia y Empresa: una alianza
Familia y Empresa: una alianza Jaime Urcelay
 
Transforming Xml Data Into Html
Transforming Xml Data Into HtmlTransforming Xml Data Into Html
Transforming Xml Data Into HtmlKarthikeyan Mkr
 
Componentes de un ordenador
Componentes de un ordenadorComponentes de un ordenador
Componentes de un ordenadorNatii Atencio
 
Measuring the End User
Measuring the End User Measuring the End User
Measuring the End User APNIC
 

Viewers also liked (20)

Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIKPembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
 
Bahan semantik individu
Bahan semantik individuBahan semantik individu
Bahan semantik individu
 
Giving direction
Giving directionGiving direction
Giving direction
 
semantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiasemantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesia
 
Jenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis SemantikJenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis Semantik
 
Semantics: Seven types of meaning
Semantics: Seven types of meaningSemantics: Seven types of meaning
Semantics: Seven types of meaning
 
Sustantivos
SustantivosSustantivos
Sustantivos
 
My book of poems - Batu Klont
My book of poems - Batu KlontMy book of poems - Batu Klont
My book of poems - Batu Klont
 
Codendi 4.0 User Guide
Codendi 4.0 User GuideCodendi 4.0 User Guide
Codendi 4.0 User Guide
 
Pingpong(1)
Pingpong(1)Pingpong(1)
Pingpong(1)
 
Savannah chatham (1)..
Savannah chatham (1)..Savannah chatham (1)..
Savannah chatham (1)..
 
Multimedia kajian tempatan
Multimedia kajian tempatanMultimedia kajian tempatan
Multimedia kajian tempatan
 
Sustainable Event Tips
Sustainable Event TipsSustainable Event Tips
Sustainable Event Tips
 
Intergrated for signout2hangout Caraka 2013
Intergrated for signout2hangout Caraka 2013Intergrated for signout2hangout Caraka 2013
Intergrated for signout2hangout Caraka 2013
 
Thermal storage dan konservasi energi
Thermal storage dan konservasi energiThermal storage dan konservasi energi
Thermal storage dan konservasi energi
 
Introducing PhoneGap to SproutCore 2
Introducing PhoneGap to SproutCore 2Introducing PhoneGap to SproutCore 2
Introducing PhoneGap to SproutCore 2
 
Familia y Empresa: una alianza
Familia y Empresa: una alianza Familia y Empresa: una alianza
Familia y Empresa: una alianza
 
Transforming Xml Data Into Html
Transforming Xml Data Into HtmlTransforming Xml Data Into Html
Transforming Xml Data Into Html
 
Componentes de un ordenador
Componentes de un ordenadorComponentes de un ordenador
Componentes de un ordenador
 
Measuring the End User
Measuring the End User Measuring the End User
Measuring the End User
 

Similar to Kuliah lingkup semantik

Teori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolikTeori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolikRonzzy Kevin
 
Diksi_Mata_Kuliah_Bahasa_Indonesia.pptx
Diksi_Mata_Kuliah_Bahasa_Indonesia.pptxDiksi_Mata_Kuliah_Bahasa_Indonesia.pptx
Diksi_Mata_Kuliah_Bahasa_Indonesia.pptxEuisKomaracilvi
 
08cisi pelajaran -interaksi-3
08cisi pelajaran -interaksi-308cisi pelajaran -interaksi-3
08cisi pelajaran -interaksi-3Oh Jenny
 
08cisi pelajaran -interaksi-3 (1)
08cisi pelajaran -interaksi-3 (1)08cisi pelajaran -interaksi-3 (1)
08cisi pelajaran -interaksi-3 (1)Laila Mohd Sarjan
 
08cisi pelajaran -interaksi-3
08cisi pelajaran -interaksi-308cisi pelajaran -interaksi-3
08cisi pelajaran -interaksi-3Laila Mohd Sarjan
 
Skemp bab ii formasi konsep matematika
Skemp bab ii formasi konsep matematikaSkemp bab ii formasi konsep matematika
Skemp bab ii formasi konsep matematikaMade Rai Adnyana
 
presentasi tentang preposition of place.pptx
presentasi tentang preposition of place.pptxpresentasi tentang preposition of place.pptx
presentasi tentang preposition of place.pptxRBIMAMJAMISHODIQ
 
KATA DAN TERM DALAM LOGIKA.pptx
KATA DAN TERM DALAM LOGIKA.pptxKATA DAN TERM DALAM LOGIKA.pptx
KATA DAN TERM DALAM LOGIKA.pptxNadila Utami
 
The rhetoric theory
The rhetoric theoryThe rhetoric theory
The rhetoric theoryRonzzy Kevin
 
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxCARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxWahid148954
 
Tugas power point
Tugas power pointTugas power point
Tugas power pointMakarina
 
Makalah definisi zulva
Makalah definisi   zulvaMakalah definisi   zulva
Makalah definisi zulvazulvamunayati
 
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesanMakalah Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesanLingga - Universitas Riau
 

Similar to Kuliah lingkup semantik (20)

Diktat Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Diktat Komunikasi Verbal dan NonverbalDiktat Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Diktat Komunikasi Verbal dan Nonverbal
 
Teori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolikTeori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolik
 
Relasi makna
Relasi maknaRelasi makna
Relasi makna
 
Diksi_Mata_Kuliah_Bahasa_Indonesia.pptx
Diksi_Mata_Kuliah_Bahasa_Indonesia.pptxDiksi_Mata_Kuliah_Bahasa_Indonesia.pptx
Diksi_Mata_Kuliah_Bahasa_Indonesia.pptx
 
Semantik
Semantik Semantik
Semantik
 
08cisi pelajaran -interaksi-3
08cisi pelajaran -interaksi-308cisi pelajaran -interaksi-3
08cisi pelajaran -interaksi-3
 
08cisi pelajaran -interaksi-3 (1)
08cisi pelajaran -interaksi-3 (1)08cisi pelajaran -interaksi-3 (1)
08cisi pelajaran -interaksi-3 (1)
 
08cisi pelajaran -interaksi-3
08cisi pelajaran -interaksi-308cisi pelajaran -interaksi-3
08cisi pelajaran -interaksi-3
 
Skemp bab ii formasi konsep matematika
Skemp bab ii formasi konsep matematikaSkemp bab ii formasi konsep matematika
Skemp bab ii formasi konsep matematika
 
presentasi tentang preposition of place.pptx
presentasi tentang preposition of place.pptxpresentasi tentang preposition of place.pptx
presentasi tentang preposition of place.pptx
 
Belajar makna
Belajar maknaBelajar makna
Belajar makna
 
Forum semantik
Forum semantikForum semantik
Forum semantik
 
KATA DAN TERM DALAM LOGIKA.pptx
KATA DAN TERM DALAM LOGIKA.pptxKATA DAN TERM DALAM LOGIKA.pptx
KATA DAN TERM DALAM LOGIKA.pptx
 
The rhetoric theory
The rhetoric theoryThe rhetoric theory
The rhetoric theory
 
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxCARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
 
Semantik Pragmatis
Semantik PragmatisSemantik Pragmatis
Semantik Pragmatis
 
Tugas power point
Tugas power pointTugas power point
Tugas power point
 
Makalah definisi zulva
Makalah definisi   zulvaMakalah definisi   zulva
Makalah definisi zulva
 
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesanMakalah Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesan
 
Diksi persentation
Diksi persentationDiksi persentation
Diksi persentation
 

More from Mono Manullang

Komponen dan Aplikasi Multimedia
Komponen dan Aplikasi MultimediaKomponen dan Aplikasi Multimedia
Komponen dan Aplikasi MultimediaMono Manullang
 
Pembelajaran Ilmu pengetahuan alam terpadu
Pembelajaran Ilmu pengetahuan alam terpaduPembelajaran Ilmu pengetahuan alam terpadu
Pembelajaran Ilmu pengetahuan alam terpaduMono Manullang
 
Penggunann Tools pada Microsoft Computer
Penggunann Tools pada Microsoft ComputerPenggunann Tools pada Microsoft Computer
Penggunann Tools pada Microsoft ComputerMono Manullang
 
Pengaruh perkembangan Teknologi
Pengaruh perkembangan TeknologiPengaruh perkembangan Teknologi
Pengaruh perkembangan TeknologiMono Manullang
 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihMono Manullang
 
Fonologi BahAsa iNdonesia huruf vokal dan kosonan
Fonologi BahAsa iNdonesia huruf vokal dan kosonanFonologi BahAsa iNdonesia huruf vokal dan kosonan
Fonologi BahAsa iNdonesia huruf vokal dan kosonanMono Manullang
 
Fungsi beberapa varibel peubah banyak
Fungsi beberapa varibel peubah banyakFungsi beberapa varibel peubah banyak
Fungsi beberapa varibel peubah banyakMono Manullang
 
Kalkulus Lanjutan Silabus
Kalkulus Lanjutan SilabusKalkulus Lanjutan Silabus
Kalkulus Lanjutan SilabusMono Manullang
 
Prinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarPrinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarMono Manullang
 
Prose Belajar Mengajar Merupakan
Prose Belajar Mengajar MerupakanProse Belajar Mengajar Merupakan
Prose Belajar Mengajar MerupakanMono Manullang
 
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakPersamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakMono Manullang
 
ipa FISIKA kimia BIOLOGI
ipa FISIKA kimia BIOLOGIipa FISIKA kimia BIOLOGI
ipa FISIKA kimia BIOLOGIMono Manullang
 
ILmu pNengTAHUAN alAM untuk smP/MTs
ILmu pNengTAHUAN alAM untuk smP/MTsILmu pNengTAHUAN alAM untuk smP/MTs
ILmu pNengTAHUAN alAM untuk smP/MTsMono Manullang
 
Ilmu pengetahuan Alam Cerdas Belajar
Ilmu pengetahuan Alam Cerdas BelajarIlmu pengetahuan Alam Cerdas Belajar
Ilmu pengetahuan Alam Cerdas BelajarMono Manullang
 
Analisi sistem informasi Pedoman Membuat sistem Informasi
Analisi sistem informasi Pedoman Membuat sistem InformasiAnalisi sistem informasi Pedoman Membuat sistem Informasi
Analisi sistem informasi Pedoman Membuat sistem InformasiMono Manullang
 
FoKus BERbahsa INGGiss
FoKus BERbahsa INGGissFoKus BERbahsa INGGiss
FoKus BERbahsa INGGissMono Manullang
 
Bahasa Inggris Untuk kelas 7 SMP/MTs
Bahasa Inggris Untuk kelas 7 SMP/MTsBahasa Inggris Untuk kelas 7 SMP/MTs
Bahasa Inggris Untuk kelas 7 SMP/MTsMono Manullang
 
Membuka Jendela PENGETAHUAN bahasa DAN satra indONESIA
Membuka Jendela PENGETAHUAN bahasa DAN satra indONESIAMembuka Jendela PENGETAHUAN bahasa DAN satra indONESIA
Membuka Jendela PENGETAHUAN bahasa DAN satra indONESIAMono Manullang
 
bERbAHSA iNDONESIA DAN KOMPETISI
bERbAHSA iNDONESIA DAN KOMPETISIbERbAHSA iNDONESIA DAN KOMPETISI
bERbAHSA iNDONESIA DAN KOMPETISIMono Manullang
 

More from Mono Manullang (20)

Komponen dan Aplikasi Multimedia
Komponen dan Aplikasi MultimediaKomponen dan Aplikasi Multimedia
Komponen dan Aplikasi Multimedia
 
Pembelajaran Ilmu pengetahuan alam terpadu
Pembelajaran Ilmu pengetahuan alam terpaduPembelajaran Ilmu pengetahuan alam terpadu
Pembelajaran Ilmu pengetahuan alam terpadu
 
Penggunann Tools pada Microsoft Computer
Penggunann Tools pada Microsoft ComputerPenggunann Tools pada Microsoft Computer
Penggunann Tools pada Microsoft Computer
 
Pengaruh perkembangan Teknologi
Pengaruh perkembangan TeknologiPengaruh perkembangan Teknologi
Pengaruh perkembangan Teknologi
 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
 
Fonologi BahAsa iNdonesia huruf vokal dan kosonan
Fonologi BahAsa iNdonesia huruf vokal dan kosonanFonologi BahAsa iNdonesia huruf vokal dan kosonan
Fonologi BahAsa iNdonesia huruf vokal dan kosonan
 
Fungsi beberapa varibel peubah banyak
Fungsi beberapa varibel peubah banyakFungsi beberapa varibel peubah banyak
Fungsi beberapa varibel peubah banyak
 
Kalkulus Lanjutan Silabus
Kalkulus Lanjutan SilabusKalkulus Lanjutan Silabus
Kalkulus Lanjutan Silabus
 
Prinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarPrinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip Belajar
 
Prose Belajar Mengajar Merupakan
Prose Belajar Mengajar MerupakanProse Belajar Mengajar Merupakan
Prose Belajar Mengajar Merupakan
 
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakPersamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
 
ipa FISIKA kimia BIOLOGI
ipa FISIKA kimia BIOLOGIipa FISIKA kimia BIOLOGI
ipa FISIKA kimia BIOLOGI
 
ILmu pNengTAHUAN alAM untuk smP/MTs
ILmu pNengTAHUAN alAM untuk smP/MTsILmu pNengTAHUAN alAM untuk smP/MTs
ILmu pNengTAHUAN alAM untuk smP/MTs
 
Ilmu pengetahuan Alam Cerdas Belajar
Ilmu pengetahuan Alam Cerdas BelajarIlmu pengetahuan Alam Cerdas Belajar
Ilmu pengetahuan Alam Cerdas Belajar
 
Analisi sistem informasi Pedoman Membuat sistem Informasi
Analisi sistem informasi Pedoman Membuat sistem InformasiAnalisi sistem informasi Pedoman Membuat sistem Informasi
Analisi sistem informasi Pedoman Membuat sistem Informasi
 
Bahasa Inggris SCaff
Bahasa Inggris SCaffBahasa Inggris SCaff
Bahasa Inggris SCaff
 
FoKus BERbahsa INGGiss
FoKus BERbahsa INGGissFoKus BERbahsa INGGiss
FoKus BERbahsa INGGiss
 
Bahasa Inggris Untuk kelas 7 SMP/MTs
Bahasa Inggris Untuk kelas 7 SMP/MTsBahasa Inggris Untuk kelas 7 SMP/MTs
Bahasa Inggris Untuk kelas 7 SMP/MTs
 
Membuka Jendela PENGETAHUAN bahasa DAN satra indONESIA
Membuka Jendela PENGETAHUAN bahasa DAN satra indONESIAMembuka Jendela PENGETAHUAN bahasa DAN satra indONESIA
Membuka Jendela PENGETAHUAN bahasa DAN satra indONESIA
 
bERbAHSA iNDONESIA DAN KOMPETISI
bERbAHSA iNDONESIA DAN KOMPETISIbERbAHSA iNDONESIA DAN KOMPETISI
bERbAHSA iNDONESIA DAN KOMPETISI
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 

Kuliah lingkup semantik

  • 2. Penamaan 20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3 2  Pandangan bahwa kata-kata adalah ‘nama’ atau ‘label’ untuk benda menimbulkan masalah. 1) Kelas kata seperti verba, adjektiva, preposisi, dll diabaikan. 2) Nomina yang tidak menunjuk pada objek di dunia, seperti malaikat, hantu, jin, dan peri, tidak dapat dinamai. Juga nomina seperti cinta, benci, dan inspirasi yang tidak mengacu pada objek fisik.
  • 3. 20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3 3 3) Objek fisik yang dikenali seperti the evening star dan the morning star tidak bermakna sama meskipun mengacu pada objek tunggal, yaitu planet Venus. 4) Kata-kata yang terkait dengan objek terlihat sering mengacu pada seluruh perangkat dari objek yang berbeda; mis. kata chair ‘kursi’ muncul pada semua bentuk dan ukuran, tetapi apa perbedaan chair dengan sette ‘bangku’ dan stool ‘kursi tanpa sandaran’.
  • 4. 20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3 4  Pandangan ‘realis’ dan ‘nominalis’ tidak membantu dalam penamaan benda.  Dalam pandangan ‘realis’, semua benda dengan nama yang sama memiliki properti umum. Namun, tidak ada kelas alamiah yang dibatasi pada objek di dunia. Jika ada kelas universal, klasifikasi objek berbeda pada tiap bahasa. Contohnya, chair, arm-chair, couch, dan sofa tidak berpadanan pada bahasa-bahasa lain.  Dalam pandangan ‘nominalis’, benda-benda tidak memiliki sesuatu yang umum, tetapi memiliki nama. Kursi atau bukit tidak digunakan untuk objek yang berbeda, yaitu objek yang dinamai mempunyai sesuatu yang umum.
  • 5. 20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3 5  Kata-kata sering tidak merefleksikan realitas dunia, tetapi perhatian penuturnya. Misalnya, Orang Eskimo memiliki tiga kata untuk salju, bergantung pada apakah salju itu jatuh, terletak di tanah, atau dibuat rumah.  Bahasa sehari-hari berbeda dengan bahasa ilmiah dalam penamaan benda.  Dalam bahasa sehari-hari, suatu istilah tidak dibatasi dengan jelas dan kelasnya tidak dibentuk dengan tepat. Misalnya, garam termasuk merica dan mustar. Dalam bahasa ilmiah, garam adalah sodium chlorida (NaCl), dan bukan garam jika komposisi kimianya tidak sesuai dengan definisi ahli kimia.
  • 6. 20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3 6  Definisi ostensif bukan solusi yang tepat untuk penamaan benda. Untuk memahami definisi ostensif, kita harus memahami apa yang ditunjuknya.  Misalnya, jika saya menunjuk kursi dan mengatakan “Ini kursi”, saya menunjuk seluruh objek dan bukan kakinya atau kulitnya. Juga perlu diketahui ciri kursi. Orang yang tidak mengenal kursi mungkin berasumsi bahwa kursi tanpa sandaran (stool) dan bangku (sette) adalah kursi. Dia mungkin tidak yakin apakah kata kursi digunakan sama dengan meja sebab definisi ostensif tidak menetapkan bahwa kita menunjuk kursi sebagai sesuatu yang diduduki, dan bukan bagian dari perabot.
  • 7. 20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3 7  Ada dua pandangan tentang makna kalimat. 1) Pandangan terkuat menghubungkan kalimat dengan benda dan peristiwa nyata. Kalimat Ada kuda di lapangan rumput yang bermakna ‘ada kuda di lapangan rumput’ tidak dapat dipertahankan sebab orang dapat berbohong atau berbuat kesalahan. 2) Pandangan yang lebih lemah melihat makna berdasarkan keadaan tempat kalimat itu benar. Makna ‘Ada kuda di lapangan rumput’ berdasarkan kondisi kebenaran yang meliputi jenis binatang tertentu, pada waktu tertentu, dan pada area rumput tertentu.
  • 8. Konsep 20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3 8  Pandangan yang menghubungkan kata dan benda melalui mediasi konsep pikiran dapat dihubungkan dengan teori tanda de Saussure dan segitiga semiotis Odgen dan Richard.  Menurut Saussure, tanda bahasa terdiri atas signifier dan signified. Namun, ada citra bunyi dan konsep yang dihubungkan oleh ikatan asosiatif psikologis. Bunyi yang kita buat dan objek dunia yang kita bicarakan tercermin dalam beberapa cara melalui entitas konseptual.
  • 9. 20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3 9  Dalam segitiga semiotis Odgen dan Richard terdapat simbol, acuan, dan pikiran atau referensi.  Simbol ialah elemen-elemen bahasa (kata, kalimat, dll), acuan ialah objek di dunia pengalaman, dan pikiran atau referensi ialah konsep.  Menurut teori ini, tidak ada hubungan langsung antara simbol dan acuan (bahasa dengan dunia)— hubungannya melalui pikiran atau referensi, konsep tentang pikiran kita.
  • 10. 20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3 10  Teori tanda de Saussure dan segitiga semiotis Odgen dan Richard menimbulkan masalah dalam penamaan.  Dalam teori ini dikatakan bahwa ketika kita berpikir tentang suatu nama kita berpikir tentang konsep dan begitu sebaliknya. Artinya makna terdiri atas kemampuan kita dalam menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, yaitu kemampuan mengingat bahwa kursi mengacu pada konsep ‘kursi’. Namun, tidak jelas pengertian “berpikir tentang suatu konsep”.
  • 11. 20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3 11  Intuisi dan introspeksi dalam penelitian bahasa ditolak.  Alasannya, (1) penolakan atas ‘hantu dalam mesin (the gosht-in-the-machine) berlimpah, (2) konsep dalam pikiran tidak dapat diakses sembarang orang sehingga bersifat subjektif, dan (3) kita tidak belajar banyak tentang bahasa kita atau strukturnya, kecuali menghasilkan sejumlah contoh bahasa kita.  Mengetahui makna sebuah kata berarti bahwa kita dapat melakukan sejumlah hal; mis. menggunakannya dengan tepat, menjelaskannya dengan kata lain berdasarkan parafrase atau sinonim.
  • 12. Arti dan Referensi 20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3 12  Referensi ialah hubungan antara elemen-elemen bahasa, kata-kata, kalimat, dll dan dunia pengalaman nonbahasa.  Arti terkait dengan sistem hubungan yang kompleks yang terjadi di antara elemen-elemen bahasa itu sendiri (kebanyakan kata); arti hanya bertalian dengan relasi intrabahasa.  Cukup beralasan untuk berpendapat bahwa semantik hanya menyangkut cara kita menghubungkan bahasa kita dengan pengalaman kita.
  • 13. 20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3 13  Referensi adalah elemen semantik yang penting. Relasi arti membentuk bagian yang penting pada kajian bahasa.  Misalnya, ram/ewe ‘biri-biri jantan/betina’ mengacu pada jenis binatang khusus. Namun, kata-kata itu memiliki sebuah pola dalam bahasa Inggris yang mencakup cow/bull ‘sapi/sapi jantan’, sow/boar ‘babi betina/babi’, dll.  Referensi dan arti tidak selalu mudah dibedakan. Kategori bahasa, pada beberapa tingkatan, bertalian dengan perbedaan dunia nyata.
  • 14. 20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3 14  Beberapa ahli bahasa berusaha membatasi semantik dengan relasi arti.  Misalnya, J. J. Katz dan J. A. Fodor menyatakan bahwa teori semantik mendeskripsikan dan menjelaskan kemampuan interpretif penutur.  Mereka mengeluarkan acuan apa pun dari teori semantik dengan ‘menempatkan’ kalimat. Semantik tidak berpusat pada cara kata-kata dan kalimat digunakan dalam kaitan dengan dunia di sekitar kita.
  • 15. Jenis Makna 20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3 15  Semantik sebagai kajian relasi arti berasumsi bahwa semantik menyangkut informasi faktual atau proposisi yang dapat benar atau salah.  Aspek makna yang perlu dipertimbangkan disebut dengan makna kognitif, ideasional, denotasional, atau makna proposisional.  Banyak makna bukan ideasional, melainkan inter- personal atau sosial, yang menghubungkan diri kita dengan orang lain.
  • 16. 20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3 16  Ada sejumlah cara dalam melihat bahasa bukan persoalan penyediaan informasi faktual. 1) Kita tidak hanya membuat pernyataan, tetapi juga membuat pertanyaan dan perintah. 2) Ada berbagai tindak tutur’ (mis. membujuk, memperingatkan, menyindir, dll). 3) Apa yang kita katakan tidak berupa penyataan tentang fakta, tetapi suatu penilaian. 4) Bahasa sering menyangkut berbagai relasi sosial.
  • 17. 20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3 17 5) Kita dapat menggunakan intonasi (sarkastis) untuk menyampaikan maksud kita. 6) Ada jenis makna yang diperoleh melalui praanggapan (presupposisition).
  • 18. Kata sebagai Unit Makna 20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3 18  Ada beberapa kesulitan dalam memperlakukan kata sebagai unit makna. 1) Tidak semua kata mempunyai jenis makna yang sama. 2) Kurang jelas bahwa kata adalah unit yang dibatasi, kecuali sebagai unit konvensional yang dihasilkan dari kaidah tulis. 3) Ada masalah dengan kata yang transparan dan kata yang kabur.
  • 19. 20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3 19 4) Banyak kata dalam bahasa Inggris yang disebut fonaestetis (yang berupa kluster awal konsonan) mengindikasikan makna dari jenis khusus. 5) Pembagian semantis tampak mengesampingkan pembagian kata. 6) Walaupun kita mempunyai ram/ewe, stallion/mare, kita tidak memiliki pasangan yang sama untuk girafle ‘jerapah’ atau elephant. 7) Kita juga mempunyai masalah idiom.
  • 20. Latihan 20/06/2014mulyadi.usu_ruang lingkup semantik#kuliah3 20 1. Apakah masalah yang muncul dalam menerapkan pandangan bahwa “kata-kata adalah nama atau label untuk benda”? 2. Kata-kata sering tidak merefleksikan realitas dunia, tetapi perhatian orang-orang yang membicarakannya. Jelaskan pernyataan itu dengan contoh! 3. Mengapa definisi ostensif bukan solusi yang tepat untuk penamaan benda? 4. Terangkan teori ‘tanda’ de Saussure dan ‘segitiga semiotis’ Odgen dan Richard? 5. Apakah pendapat J. J. Katz dan J. A. Fodor tentang teori semantik?