SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
MAKALAH JARINGAN KOMPUTER
“Routing dan Macam-Macam Routing”
7PTI1
Fendy Linardi (32120039)
Octavio Hardi Dakosta (32120040)
Rheevan Olycardo (32120091)
Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Desain
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
2015
A. Penjelasan Tentang Routing
Router adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengirimkan paket data melalui
sebuah jaringan menuju tujuannya melalui proses yang disebut routing. Proses Routing
terjadi pada Lapisan 3 OSI yaitu pada Layer Network. Untuk pengertian lebih lanjut
tentang layer Osi bisa klik disini.
Router berfungsi sebagai penghubung antara dua atau lebih jaringan yang berada pada
jaringan yang berbeda supaya bisa berhubungan, proses pengambilan paket data pada
perangkat jaringan kemudian meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan
lainnya.Router berbeda dengan Switch karena switch merupakan suatu perangkat yang
menghubungkan perangkat satu dengan perangkat yang lainnya dengan menggunakan
kabel.
Router-router yang saling terhubung pada sebuah jaringan turut serta dalam sebuah
algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang harus dilalui paket
IP dari sistem ke sistem lainnya. IP Address tidak mengetahui jalur keseluruhan untuk
menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router
berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan sehingga IP Routing
menentukan jalur terbaik yang harus dilewati paket.
Personal Computer (PC) yang biasanya digunakan sebagai router (routing) adalah PC
multihomed, yaitu komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC (Network Interface Card).
Routing merupakan cara untuk menentukan lokasi tujuan dari suatu trafik atau lalu
lintas dalam jaringan serta menentukan jalur tercepat untuk menuju ke tujuan tersebut
sesuai dengan alamat IP yang diberikan.
Penggunaan routing dapat disesuaikan dengan kebutuhan pada saat mendesain suatu
jaringan, apakah route/jalur yang dibuat bersifat kompleks atau sederhana. Static
routing digunakan desain jaringan yang sederhana atau jaringan berskala kecil. Tetapi
seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks, dapat kita gunakan routing
Dinamis atau kombinasi dengan menggunakan dinamis routing dan static route pada
titik-titik tertentu.
Untuk bisa melakukan Routing ada beberapa hal yang perlu diketahui yaitu :
1. Alamat Tujuan yang akan dituju.
2. Router-router tetangga yang menjadi penghubung antara network yang berbeda.
3. Pemilihan Jalur terbaik untuk pengambilan data kemudian meneruskannya pada
setiap network.
B. Macam-Macam Routing
Routing Statis
Routing statis adalah rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator
membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau mengupdate
rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan
(internetwork).
Routing statis memiliki kentungan-keuntungan berikut:
• Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah
dibandingkan dengan routeng dinamis)
• Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
• Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk
mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.
Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut:
• Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap
router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.
• Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus
menambahkan sebuah route kesemua router—secara manual.
• Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena
menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-timesendiri.
Routing Dinamis
Routing Dinamis adalah fungsi dari routing protocol yang berkomunikasi dengan router
yang lain untuk saling meremajakan (update) tabel routing yang ada. Dengan demikian,
administrator tidak perlu melakukan updating jalur (path) jika terjadi perubahan jalur
transmisi (path). Routing Dinamis umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang
besar dan lebih kompleks.
Routing Dinamis di bagi menjadi 2, yaitu:
1. Interior Gateway Protokol
2. Exterior Gateway Protokol
Open Shortest Path First (OSPF) adalah routing dinamic yang masing router memiliki
tabel daftar ID dari router-reiuter yang terkoneksi. Jalan yang akan di lalui adalah route
yang nilainya terpendek (sesuai dengan namanya). Routing model ini termasuk smart
route karena jika terputus akan mencari jalan lain secara otomatis.
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah routing protokol distance vector yang
dibuat oleh Cisco. IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini
advertise semua jaringan dalam AS.
Routing Information Protocol (RIP) adalah protokol routing dinamik yang
berbasisdistance vector. RIP menggunakan protokol UDP pada port 520 untuk
mengirimkan informasi routing antar router. RIP menghitung routing terbaik
berdasarkan perhitungan HOP. RIP membutuhkan waktu untuk melakukan converge.
RIP membutuhkan power CPU yang rendah dan memory yang kecil dari pada protocol
yang lainnya.
C. Macam-Macam Routing Dinamis
Ada beberapa routing dinamis untuk IP,dibawah ini adalah dinamik routing yang
sering digunakan :
1. RIP
RIP : Routing Information Protocol. Distance vector protocol – merawat daftar jarak
tempuh ke network-network lain berdasarkan jumlah hop, yakni jumlah router yang
harus lalui oleh paket-paket untuk mencapai address tujuan. RIP dibatasi hanya
sampai 15 hop. Broadcast di-update dalam setiap 30 detik untuk semua RIP router
guna menjaga integritas. RIP cocok dimplementasikan untuk jaringan kecil.
RIP mengirim routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30
detik. RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan cara terbaik ke sebuah
network remote, tetapi RIP secara default memiliki sebuah nilai jumlah hop maksimum
yg diizinkan, yaitu 15, berarti nilai 16 tidak terjangkau (unreachable). RIP bekerja baik
pada jaringan kecil, tetapi RIP tidak efisien pada jaringan besar dengan link WAN atau
jaringan yang menggunakan banyak router.
RIP v1 menggunakan clasfull routing, yang berarti semua alat di jaringan harus
menggunkan subnet mask yang sama. Ini karena RIP v1 tidak mengirim update dengan
informasi subnet mask di dalamnya. RIP v2 menyediakan sesuatu yang disebut prefix
routing, dan bisa mengirim informasi subnet mask bersama dengan update-update dari
route. Ini disebut classless routing.
Rip terbagi 2 yaitu:
• rip versi 1 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek
atau router terbaik,rip versi 1 juga merupakan class pul routing.
• rip versi 2 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek
atau router terbaik,rip versi2 juga merupakan class list routing.
RIP memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
• METRIC: Hop CountRIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count
dimana belum tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang
bagus, dan bisasaja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.
• > Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. Hal ini digunakan
untuk mencegah loop pada jaringan.
• Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak
dapat mengatur classless routing.
Untuk menerapkan RIP pada router, berikut perintahnya :
router(config)#router rip
Untuk menerapkan RIP tersebut ke suatu network address, berikut perintahnya :
router(config-router)#networknetwork_id
Sebagai contoh penerapan pada jaringan WAN, berikut perhatikan gambar dibawah ini :
Cara mengkonfigurasikan RIP untuk Router 1 sebagai brikut :
router1(config)#ip routing
router1(config)#router rip
router1(config-router)#network 215.10.20.0
router1(config-router)#network 215.10.10.0
router1(config-router)#exit
router1#write mem
2. OSPF
OSPF : Open Shortest Path First. Link state protocol—menggunakan
kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan path-path ke jaringan
lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan jaringan.
Update-update dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika terjadi perubahan
konfigurasi. OSPF cocok untuk jaringan besar.
OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yg telah dimplementasikan
oleh sejumlah vendor jaringan. Jika Anda memiliki banyak router, dan tidak
semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi
pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar,
maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yg disebut route
redistribution-sebuah layanan penerjemah antar-routing protocol.
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra.
Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan
kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yg dihasilkan dari
pohon tesebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.
Secara garis besar, proses yang dilakukan routing protokol OSPF mulai dari awal
hingga dapat saling bertukar informasi ada lima langkah. Berikut ini adalah langkah-
langkahnya:
a. Membentuk Adjacency Router
Adjacency router arti harafiahnya adalah router yang bersebelahan atau yang terdekat.
Jadi proses pertama dari router OSPF ini adalah menghubungkan diri dan saling
berkomunikasi dengan para router terdekat atau neighbour router.
b. Memilih Designated Router (DR) dan Backup Designated Router (BDR).(jika
diperlukan)
Dalam jaringan broadcast multiaccess, DR dan BDR sangatlah diperlukan. DR dan
BDR akan menjadi pusat komunikasi seputar informasi OSPF dalam jaringan tersebut.
c. Mengumpulkan State-state dalam Jaringan
Setelah terbentuk hubungan antarrouter-router OSPF, kini saatnya untuk bertukar
informasi mengenai state-state dan jalur-jalur yang ada dalam jaringan.
d. Memilih Rute Terbaik untuk Digunakan
Setelah informasi seluruh jaringan berada dalam database, maka kini saatnya untuk
memilih rute terbaik untuk dimasukkan ke dalam routing table. Untuk memilih rute-rute
terbaik, parameter yang digunakan oleh OSPF adalah Cost. Metrik Cost biasanya akan
menggambarkan seberapa dekat dan cepatnya sebuah rute. Nilai Cost didapat dari
perhitungan dengan rumus: Cost of the link = 108 /Bandwidth
Router OSPF akan menghitung semua cost yang ada dan akan menjalankan algoritma
Shortest Path First untuk memilih rute terbaiknya. Setelah selesai, maka rute tersebut
langsung dimasukkan dalam routing table dan siap digunakan untuk forwarding data.
e. Menjaga Informasi Routing Tetap Up-to-date
Ketika sebuah rute sudah masuk ke dalam routing table, router tersebut harus juga me-
maintain state database-nya. Hal ini bertujuan kalau ada sebuah rute yang sudah
tidak valid, maka router harus tahu dan tidak boleh lagi menggunakannya. Ketika ada
perubahan link-state dalam jaringan, OSPF router akan melakukan flooding terhadap
perubahan ini. Tujuannya adalah agar seluruh router dalam jaringan mengetahui
perubahan tersebut.
3. IGRP
IGRP: IGRP merupakan distance vector IGP. Routing distance vector
mengukur jarak secara matematik. Pengukuran ini dikenal dengan nama
distance vector. Router yang menggunakan distance vector harus mengirimkan
semua atau sebagian table routing dalam pesan routing update dengan interval
waktu yang regular ke semua router tetangganya.
Isi dari informasi routing adalah:
a. Identifikasi tujuan baru,
b. Mempelajari apabila terjadi kegagalan.
IGRP adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP
mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua
jaringan dalam AS.
Kunci desain jaringan IGRP adalah:
• Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek,
• Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda,
• Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar.
Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk
konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua
varibel atau yang disebut dengan composite metric. Variabel-variabel itu misalnya:
bandwidth, delay, load, reliability
IGRP yang merupakan contoh routing protokol yang menggunakan algoritma
distance vector yang lain. Tidak seperti RIP, IGRP merupakan routing protokol yang
dibuat oleh Cisco. IGRP juga sangat mudah diimplementasikan, meskipun IGRP
merupakan routing potokol yang lebih komplek dari RIP dan banyak faktor yang dapat
digunakan untuk mencapai jalur terbaik dengan karakteristik sebagai berikut:
• Protokol Routing Distance Vector,
• Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay
dan reliability,
• Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.
Tujuan dari IGRP yaitu:
• Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan
penjaluran.
• Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan
untuk tugasnya.
• Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel.
• Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi
tunggal.
• Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur
yang berbeda.
4. EIGRP
EIGRP: EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing
protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary
protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco saja.
EIGRP sering disebut juga hybrid-distance-vector routing protocol, karena EIGRP
ini terdapat dua tipe routing protocol yang digunakan, yaitu: distance vector dan link
state.EIGRP dan IGRP dapat di kombinasikan satu sama lain karena EIGRP adalah
hanya pengembangan dari IGRP. Dalam perhitungan untuk menentukan path/jalur
manakah yang tercepat/terpendek, EGIRP menggunakan algortima DUAL (Diffusing-
Update Algorithm) dalam menentukannya.
EIGRP mempunyai 3 table dalam menyimpan informasi networknya:
• neighbor table,
• topology table,
• routing table
Untuk menyediakan proses routing yang handal EIGRP menggunakan 4 teknologi yang
dikombinasikan dan membedakannya dengan routing protocol yang lain.
a. Neighbor discovery/recovery, Mekanisme neighbor discovery/recovery
mengijinkan router secara dinamis mempelajari router lain yang secara langsung
terhubung ke jaringan mereka. Routers juga harus mengetahui ketika router
tetangganya tidak dapat lagi dijangkau. Proses ini dicapai dengan low-overhead
yang secara periodik mengirimkan hello packet yang kecil. Selama router
menerima Hello packet dari router tetangga, router tersebut menganggap bahwa
router tetangga tersebut masih berfungsi. Dan keduanya masih bisa melakukan
pertukaran informasi.
b. Reliable Tansport Protocol (RTP) bertanggung jawab untuk menjamin
pengiriman dan penerimaan packet EIGRP ke semua router. RTP juga
mendukung perpaduan pengiriman packet secara unicast ataupun multicast.
Untuk efisiensi hanya beberapa packet EIGRP yang dikirimkan. Pada jaringan
multi access yang mempunyai kemampuan untuk mengirimkan packet secara
multicast seperti Ethernet, tidak perlu mengirimkan Hello packet ke semua router
tetangga secara individu. Untuk alasan tersebut, EIGRP mengirimkan single
multicast hello packet yang berisi sebuah indicator yang menginformasikan si
penerima bahwa packet tidak perlu dibalas. Tipe packet yang lain seperti update
packet mengindikasikan bahwa balasan terhadap packet tersebut diperlukan.
RTP memuat sebuah ketentuan untuk mengirimkan packet multicast secara
cepat ketika balasan terhadap packet sedang ditunda, yang membantu
memastikan sisa waktu untuk convergence rendah didalam keberadaan
bermacam-macam kecepatan links.
c. DUAL finite-state machine menaruh keputusan proses untuk semua
perhitungan jalur dengan mengikuti semua jalur yang telah dinyatakan oleh
semua router tetangga. DUAL menggunakan informasi tentang jarak untuk
memilih jalur yang efisien, jalur loop-free dan memilih jalur untuk penempatan di
dalam tabel routing berdasarkan successors yang telah dibuat oleh DUAL,
successor adalah router yang berdekatan yang digunakan untuk meneruskan
packet yang mempunyai nilai cost paling sedikit dengan router tujuan dan dijamin
tidak menjadi bagian dari routing loop. ketika perubahan topologi terjadi, DUAL
mencoba mencari successors. Jika ditemukan, DUAL menggunakannya untuk
menghindari penghitungan jalur yang tidak diperlukan.,DUAL juga membuat
route back –up(jalur cadangan) yang disebut fesible successor.
d. Potocol-dependent modules bertanggung jawab pada layer network yang
memerlukan protocol khusus. Misalnya IP-EIGRP module yang bertanggung
jawab untuk mengirim dan menerima packet EIGRP yang telah dienkapsulasi di
dalam protocol IP. IP-EIGRP juga bertanggung jawab untuk menguraikan packet
EIGRP dan memberitahukan pada DUAL tentang informasi yang barusaja
diterima.
EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan karakteristik
sebagai berikut:
• Menggunakan protokol routing enhanced distance vector.
• Menggunakan cost load balancing yang tidak sama.
• Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state.
• Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur
terpendek.
5. BGP
BGP : Border Gateway Protocol atau yang sering disingkat BGP merupakan salah satu
jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing
protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan
menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga
pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang
membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah,
BGP termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP).
BGP merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas
untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Up date-update dikirim melalui koneksi
TCP.
Proses path selection ke sebuah lokasi yang terjadi dalam sebuah sesi BGP hingga
menemukan sebuah jalur terbaik adalah sebagai berikut:
1. Jika hanya ada sebuah rute menuju ke lokasi A, maka rute tersebutlah yang pasti
dijadikan rute terbaik dan akan langsung digunakan.
2. Jika ada dua buah rute menuju ke lokasi A, maka router BGP akan menggunakan
atribut WEIGH untuk memilih rute mana yang paling baik. Rute dengan nilai WEIGH
yang paling tinggi akan dipilih sebagai jalur terbaik.
3. Jika nilai weight keduanya sama, maka router akan menggunakan atribut LOCAL
PREFERENCE sebagai bahan pembanding. Rute dengan nilai LOCAL PREFERENCE
yang paling tinggi adalah rute yang terpilih sebagai rute terbaik.
4. Jika nilai local preference sama, maka sebagai bahan pembanding router BGP akan
memeriksa rute mana yang berasal dari dirinya sendiri. Jika rute tersebut berasal dari
dirinya sendiri maka rute tersebut yang akan dijadikan rute terbaik.
5. Jika rute menuju A bukan berasal dari dirinya, maka router akan menggunakan
atribut AS_PATH untuk mencari rute terbaik. Rute dengan atribut AS_PATH terpendek
akan dipilih sebagai rute terbaik.
6. Apabila atribut AS_PATH nya sama, maka atribut selanjutnya yang digunakan untuk
memilih jalan terbaik adalah ORIGIN. Atribut ORIGIN terdiri parameter IGP, EGP dan
Incomplete. Parameter dengan nilai referensi terendah yang akan dipilih menjadi rute
terbaik. IGP memiliki nilai referensi paling rendah, disusul EGP dan akhirnya
Incomplete. Rute dengan atribut ORIGIN IGP akan lebih dipilih daripada EGP atau
Incomplete, begitu seterusnya hingga rute dengan atribut Incomplete menjadi rute yang
berada di urutan paling belakang.
7. Jika atribut Origin pada rute-rute tersebut sama, maka atribut selanjutnya yang
digunakan adalah MED (Multi Exit Discriminator). MED merupakan atribut untuk
memungkinkan Anda memilih jalan mana yang paling baik untuk menuju sebuah situs.
Jenisnya kurang lebih sama seperti Local Preference, namun bedanya atribut MED ini
hanya disebarkan dalam satu AS yang sama saja. Atribut ini tidak dikirimkan ke luar AS
dari router BGP tersebut. Biasanya atribut ini banyak digunakan jika sebuah router
memiliki dua atau lebih jalan yang sama namun menuju ke satu ISP. Rute dengan nilai
MED yang paling rendah adalah yang terpilih sebagai rute terbaik.
8. Jika nilai MED pada kedua rute tersebut sama, maka router BGP akan melakukan
pemilihan berdasarkan jenis sesi BGP dari rute-rute tersebut. Seperti telah dijelaskan
diatas, jenis BGP ada dua macam yaitu IBGP dan EBGP. Kedua parameter ini juga
digunakan dalam pemilihan jalan terbaik. Sebuah rute yang berasal dari sebuah sesi
EBGP memiliki prioritas yang lebih tinggi daripada rute dari sesi IBGP. Jadi rute yang
berasal dari sesi EBGP dengan router BGP lain tentu akan dijadikan sebagai rute
terbaik.
9. Jika setelah melalui ketentuan diatas, kedua rute tersebut juga masih identik, maka
proses path selection selanjutnya adalah menggunakan parameter jalur terdekat dalam
jaringan internal untuk menuju ke Next Hop. Maksudnya adalah, router BGP akan
membaca atribut Next hop dari kedua jalur tersebut. Setelah diketahui, router tersebut
akan memeriksa jalur mana yang memilik Next hop yang terdekat dari router tersebut.
Jalur yang diperiksa ini merupakan jalur yang berasal dari routing protokol internal
seperti OSPF, EIGRP, atau bahkan statik. Setelah didapatkan rute mana yang memiliki
Next hop yang paling dekat dan mudah diakses, maka rute tesebut langsung dipilih
menjadi yang terbaik.
10. Jika prosedur ini masih tidak membuahkan sebuah rute terbaik juga, maka jalan
terakhir untuk menemukannya adalah dengan membandingkan BGP ROUTER ID dari
masingmasing rute. Sebuah rute pasti akan membawa informasi BGP ROUTER ID dari
router asalnya. Parameter inilah yang menjadi pembanding terakhir untuk proses path
selection ini. Karena BGP ROUTER ID tidak mungkin sama, maka sebuah jalan terbaik
pastilah dapat terpilih. BGP ROUTER ID biasanya adalah alamat IP tertinggi dari
sebuah router atau dapat juga berupa IP interface loopback.
Kelebihan dan kekurangan dari contoh Routing dinamis
1. Routing Information Protocol (RIP)
• Kelebihan
 RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk
mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
Jika
terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router
tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan
tersebut (triggeredupdate)Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit
dan memberikan hasil yangcukup dapat diterima, terlebih jika jarang
terjadi kegagalan link jaringan
• Kekurangan
 Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap
route.RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya
sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya
berada.
2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
• Kelebihan
 support = 255 hop count
• Kekurangan
 Jumlah Host terbatas
3.Open Shortest Path First (OSPF)
• Kelebihan
 tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik
sekaligus dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi
jaringan yang besar mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk
konvergen lebih cepat
• Kekurangan
 Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit.
4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
• Kelebihan
 melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
Memerlukan lebih sedikit memori dan proses. Memerlukan fitur loop
avoidance.
• Kekurangan
 Hanya untuk Router Cisco
5. Border Gateway Protocol (BGP)
• Kelebihan
 Sangat sederhana dalam instalasi
• Kekurangan
 Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi
Referensi:
http://en.wikipedia.org/wiki/Adaptive_routing
http://www.slideshare.net/Rezye/makalah-routing-dynamic
http://www.comptechdoc.org/independent/networking/guide/netdynamicroute.html
http://google.co.id
http://www-net.cs.yale.edu/publications/XQYZ04.pdf
http://rachmad29.blogspot.co.id/2008/12/bagaimana-cara-kerja-router-menjalankan.html
http://santekno.blogspot.co.id/2013/01/eigrp-enhanced-interior-gateway-routing.html
http://volkshymne.blogspot.co.id/2011/01/proses-ospf-open-shortest-path-first.html
http://cisco-journey.blogspot.co.id/2013/12/ospf-multiple-area.html
http://santekno.blogspot.co.id/2013/11/cara-konfigurasi-ospf-pada-router-cisco.html

More Related Content

What's hot

Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Veliany Khosasih
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingCindy Carissa
 
Tugas makalah routing
Tugas makalah routingTugas makalah routing
Tugas makalah routingesterina95
 
Makalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanMakalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanricoootan
 
Routing protocol
Routing protocolRouting protocol
Routing protocolengguh123
 
Routing Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing DinamisRouting Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing Dinamisengguh123
 
Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan ivsept2309
 
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Garry Geraldy
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocolengguh123
 
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITManajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITAaron Ferdinand
 
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi   7 pti1Jaringan komunikasi   7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1antony veru
 

What's hot (19)

Contoh Makalah Routing Dinamis
Contoh Makalah Routing DinamisContoh Makalah Routing Dinamis
Contoh Makalah Routing Dinamis
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
 
Laporan routing ospf
Laporan routing ospfLaporan routing ospf
Laporan routing ospf
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
 
Tugas makalah routing
Tugas makalah routingTugas makalah routing
Tugas makalah routing
 
Makalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanMakalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringan
 
Routing Protocol
Routing Protocol Routing Protocol
Routing Protocol
 
Routing protocol
Routing protocolRouting protocol
Routing protocol
 
Routing Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing DinamisRouting Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing Dinamis
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan
 
Power Point Routing dinamis
Power Point Routing dinamisPower Point Routing dinamis
Power Point Routing dinamis
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITManajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam IT
 
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi   7 pti1Jaringan komunikasi   7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 

Viewers also liked

IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkomIP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkombalahong
 
Pengertian & Penjelasan Subnetting Jaringan
Pengertian & Penjelasan Subnetting JaringanPengertian & Penjelasan Subnetting Jaringan
Pengertian & Penjelasan Subnetting Jaringanlionfas
 
Pengertian ICMP, ARP, DHCP, MPLS, OSPF, BGP, Backbone.
Pengertian ICMP, ARP, DHCP, MPLS, OSPF, BGP, Backbone. Pengertian ICMP, ARP, DHCP, MPLS, OSPF, BGP, Backbone.
Pengertian ICMP, ARP, DHCP, MPLS, OSPF, BGP, Backbone. Febry San
 
2015 07 ari anto - setting mikrotik level 4 full
2015   07 ari anto - setting mikrotik level 4 full2015   07 ari anto - setting mikrotik level 4 full
2015 07 ari anto - setting mikrotik level 4 fullSyiroy Uddin
 
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"Riyo D'lasphaga
 
Pembahasan Cisco Packet Tracer Challenge LKS SMK Provinsi NTB 2016
Pembahasan Cisco Packet Tracer Challenge LKS SMK Provinsi NTB 2016Pembahasan Cisco Packet Tracer Challenge LKS SMK Provinsi NTB 2016
Pembahasan Cisco Packet Tracer Challenge LKS SMK Provinsi NTB 2016I Putu Hariyadi
 

Viewers also liked (9)

Contoh static router
Contoh static routerContoh static router
Contoh static router
 
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkomIP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
 
Kumpulan Soal TIK
Kumpulan Soal TIKKumpulan Soal TIK
Kumpulan Soal TIK
 
Pengertian & Penjelasan Subnetting Jaringan
Pengertian & Penjelasan Subnetting JaringanPengertian & Penjelasan Subnetting Jaringan
Pengertian & Penjelasan Subnetting Jaringan
 
Pengertian ICMP, ARP, DHCP, MPLS, OSPF, BGP, Backbone.
Pengertian ICMP, ARP, DHCP, MPLS, OSPF, BGP, Backbone. Pengertian ICMP, ARP, DHCP, MPLS, OSPF, BGP, Backbone.
Pengertian ICMP, ARP, DHCP, MPLS, OSPF, BGP, Backbone.
 
desain jaringan berbasis luas
desain jaringan berbasis luasdesain jaringan berbasis luas
desain jaringan berbasis luas
 
2015 07 ari anto - setting mikrotik level 4 full
2015   07 ari anto - setting mikrotik level 4 full2015   07 ari anto - setting mikrotik level 4 full
2015 07 ari anto - setting mikrotik level 4 full
 
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"
 
Pembahasan Cisco Packet Tracer Challenge LKS SMK Provinsi NTB 2016
Pembahasan Cisco Packet Tracer Challenge LKS SMK Provinsi NTB 2016Pembahasan Cisco Packet Tracer Challenge LKS SMK Provinsi NTB 2016
Pembahasan Cisco Packet Tracer Challenge LKS SMK Provinsi NTB 2016
 

Similar to Routing dan Macam-Macam Routing

Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Veliany Khosasih
 
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamisRouting statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamistribayukusnadi
 
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxMATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxRandaHendroN
 
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxAdministrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxsahrulrohim1
 
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxrangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxHafidzahPatel1
 
Makalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputerMakalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputerdenny rustandi
 
Manajemen jaringan
Manajemen jaringanManajemen jaringan
Manajemen jaringanEric Tomas
 
Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2Gama Iffahindra
 
Presentasi slide
Presentasi slidePresentasi slide
Presentasi slideAdie Adie
 
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)ismailnursidiq
 
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptProtokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptRochmadGSaputra
 
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptx
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptxMateri PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptx
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptxHendrikAlfarisi
 
Routing dan-internetworking
Routing dan-internetworkingRouting dan-internetworking
Routing dan-internetworkingMr. FM
 

Similar to Routing dan Macam-Macam Routing (19)

Routing
RoutingRouting
Routing
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
 
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamisRouting statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamis
 
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxMATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
 
#4.pptx
#4.pptx#4.pptx
#4.pptx
 
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxAdministrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
 
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxrangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptx
 
Makalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputerMakalah manajemen jaringan komputer
Makalah manajemen jaringan komputer
 
Manajemen jaringan
Manajemen jaringanManajemen jaringan
Manajemen jaringan
 
Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2
 
Presentasi slide
Presentasi slidePresentasi slide
Presentasi slide
 
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)
 
Pertemuan 14
Pertemuan 14Pertemuan 14
Pertemuan 14
 
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptProtokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
 
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptx
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptxMateri PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptx
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptx
 
Routing dan-internetworking
Routing dan-internetworkingRouting dan-internetworking
Routing dan-internetworking
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
9 routing
9 routing9 routing
9 routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaMonaAmelia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 

Routing dan Macam-Macam Routing

  • 1. MAKALAH JARINGAN KOMPUTER “Routing dan Macam-Macam Routing” 7PTI1 Fendy Linardi (32120039) Octavio Hardi Dakosta (32120040) Rheevan Olycardo (32120091) Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Desain Universitas Bunda Mulia Jakarta 2015
  • 2. A. Penjelasan Tentang Routing Router adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan menuju tujuannya melalui proses yang disebut routing. Proses Routing terjadi pada Lapisan 3 OSI yaitu pada Layer Network. Untuk pengertian lebih lanjut tentang layer Osi bisa klik disini. Router berfungsi sebagai penghubung antara dua atau lebih jaringan yang berada pada jaringan yang berbeda supaya bisa berhubungan, proses pengambilan paket data pada perangkat jaringan kemudian meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.Router berbeda dengan Switch karena switch merupakan suatu perangkat yang menghubungkan perangkat satu dengan perangkat yang lainnya dengan menggunakan kabel. Router-router yang saling terhubung pada sebuah jaringan turut serta dalam sebuah algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang harus dilalui paket IP dari sistem ke sistem lainnya. IP Address tidak mengetahui jalur keseluruhan untuk menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan sehingga IP Routing menentukan jalur terbaik yang harus dilewati paket. Personal Computer (PC) yang biasanya digunakan sebagai router (routing) adalah PC multihomed, yaitu komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC (Network Interface Card). Routing merupakan cara untuk menentukan lokasi tujuan dari suatu trafik atau lalu lintas dalam jaringan serta menentukan jalur tercepat untuk menuju ke tujuan tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan. Penggunaan routing dapat disesuaikan dengan kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route/jalur yang dibuat bersifat kompleks atau sederhana. Static routing digunakan desain jaringan yang sederhana atau jaringan berskala kecil. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks, dapat kita gunakan routing Dinamis atau kombinasi dengan menggunakan dinamis routing dan static route pada titik-titik tertentu. Untuk bisa melakukan Routing ada beberapa hal yang perlu diketahui yaitu : 1. Alamat Tujuan yang akan dituju. 2. Router-router tetangga yang menjadi penghubung antara network yang berbeda.
  • 3. 3. Pemilihan Jalur terbaik untuk pengambilan data kemudian meneruskannya pada setiap network. B. Macam-Macam Routing Routing Statis Routing statis adalah rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau mengupdate rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork). Routing statis memiliki kentungan-keuntungan berikut: • Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah dibandingkan dengan routeng dinamis) • Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router. • Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja. Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut: • Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar. • Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan sebuah route kesemua router—secara manual. • Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-timesendiri. Routing Dinamis Routing Dinamis adalah fungsi dari routing protocol yang berkomunikasi dengan router yang lain untuk saling meremajakan (update) tabel routing yang ada. Dengan demikian, administrator tidak perlu melakukan updating jalur (path) jika terjadi perubahan jalur transmisi (path). Routing Dinamis umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang besar dan lebih kompleks. Routing Dinamis di bagi menjadi 2, yaitu: 1. Interior Gateway Protokol 2. Exterior Gateway Protokol
  • 4. Open Shortest Path First (OSPF) adalah routing dinamic yang masing router memiliki tabel daftar ID dari router-reiuter yang terkoneksi. Jalan yang akan di lalui adalah route yang nilainya terpendek (sesuai dengan namanya). Routing model ini termasuk smart route karena jika terputus akan mencari jalan lain secara otomatis. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS. Routing Information Protocol (RIP) adalah protokol routing dinamik yang berbasisdistance vector. RIP menggunakan protokol UDP pada port 520 untuk mengirimkan informasi routing antar router. RIP menghitung routing terbaik berdasarkan perhitungan HOP. RIP membutuhkan waktu untuk melakukan converge. RIP membutuhkan power CPU yang rendah dan memory yang kecil dari pada protocol yang lainnya. C. Macam-Macam Routing Dinamis Ada beberapa routing dinamis untuk IP,dibawah ini adalah dinamik routing yang sering digunakan : 1. RIP RIP : Routing Information Protocol. Distance vector protocol – merawat daftar jarak tempuh ke network-network lain berdasarkan jumlah hop, yakni jumlah router yang harus lalui oleh paket-paket untuk mencapai address tujuan. RIP dibatasi hanya sampai 15 hop. Broadcast di-update dalam setiap 30 detik untuk semua RIP router guna menjaga integritas. RIP cocok dimplementasikan untuk jaringan kecil.
  • 5. RIP mengirim routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik. RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan cara terbaik ke sebuah network remote, tetapi RIP secara default memiliki sebuah nilai jumlah hop maksimum yg diizinkan, yaitu 15, berarti nilai 16 tidak terjangkau (unreachable). RIP bekerja baik pada jaringan kecil, tetapi RIP tidak efisien pada jaringan besar dengan link WAN atau jaringan yang menggunakan banyak router. RIP v1 menggunakan clasfull routing, yang berarti semua alat di jaringan harus menggunkan subnet mask yang sama. Ini karena RIP v1 tidak mengirim update dengan informasi subnet mask di dalamnya. RIP v2 menyediakan sesuatu yang disebut prefix routing, dan bisa mengirim informasi subnet mask bersama dengan update-update dari route. Ini disebut classless routing. Rip terbagi 2 yaitu: • rip versi 1 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router terbaik,rip versi 1 juga merupakan class pul routing. • rip versi 2 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router terbaik,rip versi2 juga merupakan class list routing. RIP memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
  • 6. • METRIC: Hop CountRIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang bagus, dan bisasaja RIP memilih jalur jaringan yang lambat. • > Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. Hal ini digunakan untuk mencegah loop pada jaringan. • Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak dapat mengatur classless routing. Untuk menerapkan RIP pada router, berikut perintahnya : router(config)#router rip Untuk menerapkan RIP tersebut ke suatu network address, berikut perintahnya : router(config-router)#networknetwork_id Sebagai contoh penerapan pada jaringan WAN, berikut perhatikan gambar dibawah ini :
  • 7. Cara mengkonfigurasikan RIP untuk Router 1 sebagai brikut : router1(config)#ip routing router1(config)#router rip router1(config-router)#network 215.10.20.0 router1(config-router)#network 215.10.10.0 router1(config-router)#exit router1#write mem 2. OSPF
  • 8. OSPF : Open Shortest Path First. Link state protocol—menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan path-path ke jaringan lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan jaringan. Update-update dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika terjadi perubahan konfigurasi. OSPF cocok untuk jaringan besar. OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yg telah dimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan. Jika Anda memiliki banyak router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar, maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yg disebut route redistribution-sebuah layanan penerjemah antar-routing protocol. OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yg dihasilkan dari pohon tesebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja. Secara garis besar, proses yang dilakukan routing protokol OSPF mulai dari awal hingga dapat saling bertukar informasi ada lima langkah. Berikut ini adalah langkah- langkahnya: a. Membentuk Adjacency Router
  • 9. Adjacency router arti harafiahnya adalah router yang bersebelahan atau yang terdekat. Jadi proses pertama dari router OSPF ini adalah menghubungkan diri dan saling berkomunikasi dengan para router terdekat atau neighbour router. b. Memilih Designated Router (DR) dan Backup Designated Router (BDR).(jika diperlukan) Dalam jaringan broadcast multiaccess, DR dan BDR sangatlah diperlukan. DR dan BDR akan menjadi pusat komunikasi seputar informasi OSPF dalam jaringan tersebut. c. Mengumpulkan State-state dalam Jaringan Setelah terbentuk hubungan antarrouter-router OSPF, kini saatnya untuk bertukar informasi mengenai state-state dan jalur-jalur yang ada dalam jaringan. d. Memilih Rute Terbaik untuk Digunakan Setelah informasi seluruh jaringan berada dalam database, maka kini saatnya untuk memilih rute terbaik untuk dimasukkan ke dalam routing table. Untuk memilih rute-rute terbaik, parameter yang digunakan oleh OSPF adalah Cost. Metrik Cost biasanya akan menggambarkan seberapa dekat dan cepatnya sebuah rute. Nilai Cost didapat dari perhitungan dengan rumus: Cost of the link = 108 /Bandwidth Router OSPF akan menghitung semua cost yang ada dan akan menjalankan algoritma
  • 10. Shortest Path First untuk memilih rute terbaiknya. Setelah selesai, maka rute tersebut langsung dimasukkan dalam routing table dan siap digunakan untuk forwarding data. e. Menjaga Informasi Routing Tetap Up-to-date Ketika sebuah rute sudah masuk ke dalam routing table, router tersebut harus juga me- maintain state database-nya. Hal ini bertujuan kalau ada sebuah rute yang sudah tidak valid, maka router harus tahu dan tidak boleh lagi menggunakannya. Ketika ada perubahan link-state dalam jaringan, OSPF router akan melakukan flooding terhadap perubahan ini. Tujuannya adalah agar seluruh router dalam jaringan mengetahui perubahan tersebut. 3. IGRP IGRP: IGRP merupakan distance vector IGP. Routing distance vector mengukur jarak secara matematik. Pengukuran ini dikenal dengan nama distance vector. Router yang menggunakan distance vector harus mengirimkan semua atau sebagian table routing dalam pesan routing update dengan interval waktu yang regular ke semua router tetangganya. Isi dari informasi routing adalah:
  • 11. a. Identifikasi tujuan baru, b. Mempelajari apabila terjadi kegagalan. IGRP adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS. Kunci desain jaringan IGRP adalah: • Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek, • Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda, • Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar. Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan composite metric. Variabel-variabel itu misalnya: bandwidth, delay, load, reliability IGRP yang merupakan contoh routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector yang lain. Tidak seperti RIP, IGRP merupakan routing protokol yang dibuat oleh Cisco. IGRP juga sangat mudah diimplementasikan, meskipun IGRP merupakan routing potokol yang lebih komplek dari RIP dan banyak faktor yang dapat digunakan untuk mencapai jalur terbaik dengan karakteristik sebagai berikut: • Protokol Routing Distance Vector, • Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability,
  • 12. • Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik. Tujuan dari IGRP yaitu: • Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran. • Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya. • Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel. • Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal. • Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda. 4. EIGRP
  • 13. EIGRP: EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. EIGRP sering disebut juga hybrid-distance-vector routing protocol, karena EIGRP ini terdapat dua tipe routing protocol yang digunakan, yaitu: distance vector dan link state.EIGRP dan IGRP dapat di kombinasikan satu sama lain karena EIGRP adalah hanya pengembangan dari IGRP. Dalam perhitungan untuk menentukan path/jalur manakah yang tercepat/terpendek, EGIRP menggunakan algortima DUAL (Diffusing- Update Algorithm) dalam menentukannya. EIGRP mempunyai 3 table dalam menyimpan informasi networknya: • neighbor table, • topology table, • routing table Untuk menyediakan proses routing yang handal EIGRP menggunakan 4 teknologi yang dikombinasikan dan membedakannya dengan routing protocol yang lain. a. Neighbor discovery/recovery, Mekanisme neighbor discovery/recovery mengijinkan router secara dinamis mempelajari router lain yang secara langsung terhubung ke jaringan mereka. Routers juga harus mengetahui ketika router tetangganya tidak dapat lagi dijangkau. Proses ini dicapai dengan low-overhead yang secara periodik mengirimkan hello packet yang kecil. Selama router menerima Hello packet dari router tetangga, router tersebut menganggap bahwa
  • 14. router tetangga tersebut masih berfungsi. Dan keduanya masih bisa melakukan pertukaran informasi. b. Reliable Tansport Protocol (RTP) bertanggung jawab untuk menjamin pengiriman dan penerimaan packet EIGRP ke semua router. RTP juga mendukung perpaduan pengiriman packet secara unicast ataupun multicast. Untuk efisiensi hanya beberapa packet EIGRP yang dikirimkan. Pada jaringan multi access yang mempunyai kemampuan untuk mengirimkan packet secara multicast seperti Ethernet, tidak perlu mengirimkan Hello packet ke semua router tetangga secara individu. Untuk alasan tersebut, EIGRP mengirimkan single multicast hello packet yang berisi sebuah indicator yang menginformasikan si penerima bahwa packet tidak perlu dibalas. Tipe packet yang lain seperti update packet mengindikasikan bahwa balasan terhadap packet tersebut diperlukan. RTP memuat sebuah ketentuan untuk mengirimkan packet multicast secara cepat ketika balasan terhadap packet sedang ditunda, yang membantu memastikan sisa waktu untuk convergence rendah didalam keberadaan bermacam-macam kecepatan links. c. DUAL finite-state machine menaruh keputusan proses untuk semua perhitungan jalur dengan mengikuti semua jalur yang telah dinyatakan oleh semua router tetangga. DUAL menggunakan informasi tentang jarak untuk memilih jalur yang efisien, jalur loop-free dan memilih jalur untuk penempatan di dalam tabel routing berdasarkan successors yang telah dibuat oleh DUAL, successor adalah router yang berdekatan yang digunakan untuk meneruskan packet yang mempunyai nilai cost paling sedikit dengan router tujuan dan dijamin
  • 15. tidak menjadi bagian dari routing loop. ketika perubahan topologi terjadi, DUAL mencoba mencari successors. Jika ditemukan, DUAL menggunakannya untuk menghindari penghitungan jalur yang tidak diperlukan.,DUAL juga membuat route back –up(jalur cadangan) yang disebut fesible successor. d. Potocol-dependent modules bertanggung jawab pada layer network yang memerlukan protocol khusus. Misalnya IP-EIGRP module yang bertanggung jawab untuk mengirim dan menerima packet EIGRP yang telah dienkapsulasi di dalam protocol IP. IP-EIGRP juga bertanggung jawab untuk menguraikan packet EIGRP dan memberitahukan pada DUAL tentang informasi yang barusaja diterima. EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan karakteristik sebagai berikut: • Menggunakan protokol routing enhanced distance vector. • Menggunakan cost load balancing yang tidak sama. • Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state. • Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek. 5. BGP
  • 16. BGP : Border Gateway Protocol atau yang sering disingkat BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Up date-update dikirim melalui koneksi TCP.
  • 17. Proses path selection ke sebuah lokasi yang terjadi dalam sebuah sesi BGP hingga menemukan sebuah jalur terbaik adalah sebagai berikut: 1. Jika hanya ada sebuah rute menuju ke lokasi A, maka rute tersebutlah yang pasti dijadikan rute terbaik dan akan langsung digunakan. 2. Jika ada dua buah rute menuju ke lokasi A, maka router BGP akan menggunakan atribut WEIGH untuk memilih rute mana yang paling baik. Rute dengan nilai WEIGH yang paling tinggi akan dipilih sebagai jalur terbaik. 3. Jika nilai weight keduanya sama, maka router akan menggunakan atribut LOCAL PREFERENCE sebagai bahan pembanding. Rute dengan nilai LOCAL PREFERENCE yang paling tinggi adalah rute yang terpilih sebagai rute terbaik. 4. Jika nilai local preference sama, maka sebagai bahan pembanding router BGP akan memeriksa rute mana yang berasal dari dirinya sendiri. Jika rute tersebut berasal dari dirinya sendiri maka rute tersebut yang akan dijadikan rute terbaik.
  • 18. 5. Jika rute menuju A bukan berasal dari dirinya, maka router akan menggunakan atribut AS_PATH untuk mencari rute terbaik. Rute dengan atribut AS_PATH terpendek akan dipilih sebagai rute terbaik. 6. Apabila atribut AS_PATH nya sama, maka atribut selanjutnya yang digunakan untuk memilih jalan terbaik adalah ORIGIN. Atribut ORIGIN terdiri parameter IGP, EGP dan Incomplete. Parameter dengan nilai referensi terendah yang akan dipilih menjadi rute terbaik. IGP memiliki nilai referensi paling rendah, disusul EGP dan akhirnya Incomplete. Rute dengan atribut ORIGIN IGP akan lebih dipilih daripada EGP atau Incomplete, begitu seterusnya hingga rute dengan atribut Incomplete menjadi rute yang berada di urutan paling belakang. 7. Jika atribut Origin pada rute-rute tersebut sama, maka atribut selanjutnya yang digunakan adalah MED (Multi Exit Discriminator). MED merupakan atribut untuk memungkinkan Anda memilih jalan mana yang paling baik untuk menuju sebuah situs. Jenisnya kurang lebih sama seperti Local Preference, namun bedanya atribut MED ini hanya disebarkan dalam satu AS yang sama saja. Atribut ini tidak dikirimkan ke luar AS dari router BGP tersebut. Biasanya atribut ini banyak digunakan jika sebuah router memiliki dua atau lebih jalan yang sama namun menuju ke satu ISP. Rute dengan nilai MED yang paling rendah adalah yang terpilih sebagai rute terbaik.
  • 19. 8. Jika nilai MED pada kedua rute tersebut sama, maka router BGP akan melakukan pemilihan berdasarkan jenis sesi BGP dari rute-rute tersebut. Seperti telah dijelaskan diatas, jenis BGP ada dua macam yaitu IBGP dan EBGP. Kedua parameter ini juga digunakan dalam pemilihan jalan terbaik. Sebuah rute yang berasal dari sebuah sesi EBGP memiliki prioritas yang lebih tinggi daripada rute dari sesi IBGP. Jadi rute yang berasal dari sesi EBGP dengan router BGP lain tentu akan dijadikan sebagai rute terbaik. 9. Jika setelah melalui ketentuan diatas, kedua rute tersebut juga masih identik, maka proses path selection selanjutnya adalah menggunakan parameter jalur terdekat dalam jaringan internal untuk menuju ke Next Hop. Maksudnya adalah, router BGP akan membaca atribut Next hop dari kedua jalur tersebut. Setelah diketahui, router tersebut akan memeriksa jalur mana yang memilik Next hop yang terdekat dari router tersebut. Jalur yang diperiksa ini merupakan jalur yang berasal dari routing protokol internal seperti OSPF, EIGRP, atau bahkan statik. Setelah didapatkan rute mana yang memiliki Next hop yang paling dekat dan mudah diakses, maka rute tesebut langsung dipilih menjadi yang terbaik. 10. Jika prosedur ini masih tidak membuahkan sebuah rute terbaik juga, maka jalan terakhir untuk menemukannya adalah dengan membandingkan BGP ROUTER ID dari masingmasing rute. Sebuah rute pasti akan membawa informasi BGP ROUTER ID dari router asalnya. Parameter inilah yang menjadi pembanding terakhir untuk proses path
  • 20. selection ini. Karena BGP ROUTER ID tidak mungkin sama, maka sebuah jalan terbaik pastilah dapat terpilih. BGP ROUTER ID biasanya adalah alamat IP tertinggi dari sebuah router atau dapat juga berupa IP interface loopback. Kelebihan dan kekurangan dari contoh Routing dinamis 1. Routing Information Protocol (RIP) • Kelebihan  RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggeredupdate)Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yangcukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan • Kekurangan  Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada. 2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) • Kelebihan  support = 255 hop count • Kekurangan
  • 21.  Jumlah Host terbatas 3.Open Shortest Path First (OSPF) • Kelebihan  tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat • Kekurangan  Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit. 4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP) • Kelebihan  melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sedikit memori dan proses. Memerlukan fitur loop avoidance. • Kekurangan  Hanya untuk Router Cisco 5. Border Gateway Protocol (BGP) • Kelebihan  Sangat sederhana dalam instalasi • Kekurangan  Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi Referensi: http://en.wikipedia.org/wiki/Adaptive_routing http://www.slideshare.net/Rezye/makalah-routing-dynamic