SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................ 1
BAB I ........................................................................................................................... 2
LATAR BELAKANG PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) ................... 2
 A. Syarat Untuk Mencapai Sarjana S1 Kependidikan .................................................. 2
 B. Upaya Membangun Profesionalisme Guru .............................................................. 2
 C. Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan .............................................................. 8
 D. Tujuan Kegiatan PPL ........................................................................................... 10
 1. Tujuan Umum ..................................................................................................... 10
 2. Tujuan Khusus ..................................................................................................... 10
BAB II ........................................................................................................................ 11
DESKRIPSI, LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN PPL ................................... 11
 A. Profil Sekolah....................................................................................................... 11
    1. Sejarah MTs Negeri 20 Jakarta ..................................................................... 11
    2. Keadaan Sekolah ........................................................................................... 11
    3. Personil Madrasah ......................................................................................... 11
    4. Kerjasama Madrasah...................................................................................... 13
    5. Prestasi Madrasah .......................................................................................... 14
    6. Visi MTs. Negeri 20 Jakarta .......................................................................... 14
    7. Misi MTs. Negeri 20 Jakarta .......................................................................... 14
    8. Tujuan Sekolah .............................................................................................. 14
    9. Fasilitas Sekolah ............................................................................................ 15
    10. Ekstrakulikuler (Pengembangan Diri) di MTsN 20 Jakarta............................. 15
 B. Waktu Pelaksanaan PPL ...................................................................................... 16
BAB III ...................................................................................................................... 17
DESKRIPSI, SUBSTANSI KEGIATAN PPL ............................................................. 17
 A. Rincian Kegiatan Pembelajaran ........................................................................... 17
 B. Rincian Keikutsertaan dalam Kegiatan Administrasi Sekolah .............................. 17
 C. Rincian Keikutsertaan dalam Tugas-Tugas umum sekolah ................................... 18
 D. Rincian tugas piket sekolah .................................................................................. 18
BAB IV....................................................................................................................... 19
ANALISIS HASIL KEGIATAN PPL ......................................................................... 19
 A. Kompetensi yang Diperoleh dari Kegiatan PPL ................................................... 19
 B. Temuan-Temuan di Lapangan Selama Kegiatan PPL ........................................... 19
BAB V ........................................................................................................................ 20
PENUTUP .................................................................................................................. 20
 A. Kesimpulan .......................................................................................................... 20
 B. Saran .................................................................................................................... 20
 LAMPIRAN ............................................................................................................. 22
 1. Biodata Mahasiswa PPL ....................................................................................... 22
 2. Dokumentasi ....................................................................................................... 28
BAB I
      LATAR BELAKANG PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
A. Syarat Untuk Mencapai Sarjana S1 Kependidikan
    Program Pengalaman Lapangan (PPL) kependidikan sebagai suatu kegiatan yang
diberikan kepada mahasiswa agar memperoleh pengalaman dalam kegiatan sebagai
calon guru atau calon non guru. Tugas utama mahasiswa dalam kegiatan PPL sebagai
calon guru adalah sebagai guru mata pelajaran dan tugas lainnya yang disepakati di
tempat PPL. Sebagai calon tenaga kependidikan non guru tugas PPL adalah mengelola
dan mengimplementasikan fungsi perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan
pendidikan sesuai dengan bidang studinya.
Ketentuan Pelaksanaan PPL
a. Untuk Mahasiswa Program S1 Kependidikan
   1. Telah menyelesaikan minimal 120 SKS dan telah lulus semua mata kuliah Dasar
      Kependidikan
   2. PPL berlangsung dengan bobot 4 SKS dan menggunakan sistem blok. Pengertian
      sistem blok ialah sistem pelaksanaan PPL yang mengharuskan mahasiswa berada
      di tempat praktek dan mengikuti kegiatan-kegiatan di tempat praktek selama satu
      semester
   3. Syarat pembebasan PPL di sekolah, diperuntukkan bagi mahasiswa yang telah
      memiliki ijazah Sarjana Muda Kependidikan atau D-III Kependidikan dan telah
      berpengalaman mengajar sesuai dengan jenjang dan bidangnya minimal 3 tahun.
      Pembebasan kewajiban PPL perlu dinilai oleh Tim Penilai Jurusan
   4. Pelaksanaan PPL di luar sekolah untuk tenaga kependidikan lainnya akan diatur
      secara khusus
   5. Hal-hal yang bersifat teknis diatur dalam bentuk pedoman/ petunjuk pelaksanaan
      tersendiri
b. Untuk Mahasiswa Program Diploma Kependidikan
      1) PPL diadakan pada tiap akhir tahun program
      2) PPL untuk program D-II/ D-III mempunyai bobot 4 SKS
      3) Hal-hal teknis mengenai PPL akan diatur tersendiri dalam bentuk pedoman
         pelaksanaan khusus
B. Upaya Membangun Profesionalisme Guru
Pengertian Profesionalisme Guru
     Istilah profesionalisme berasal dari profession. Dalam Kamus Inggris Indonesia,
“profession berarti pekerjaan”1. Arifin dalam buku Kapita Selekta Pendidikan
mengemukakan bahwa profession mengandung arti yang sama dengan kata occupation
atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan atau
latihan khusus2. Dalam buku yang ditulis oleh Kunandar yang berjudul Guru Profesional
Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disebutkan pula bahwa
profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin
atau akan ditekuni oleh seseorang.




1
  John M. Echols dan Hassan Shadili, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT.Gramedia, 1996), Cet. Ke-
23, h. 449.
2
  Arifin, Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum), (Jakarta: Bumi Aksara,1995), Cet. Ke- 3, h. 105.



                                                  2
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa profesi adalah
suatu pekerjaan atau keahlian yang mensyaratkan kompetensi intelektualitas, sikap dan
keterampilan tertentu yang diperolah melalui proses pendidikan secara akademis..
    Adapun mengenai kata “Profesional”, Uzer Usman memberikan suatu kesimpulan
bahwa suatu pekerjaan yang bersifat profesional memerlukan beberapa bidang ilmu
yang secara sengaja harus dipelajari dan kemudian diaplikasikan bagi kepentingan
umum. Kata “profesional” itu sendiri berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan
sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru, dokter,
hakim, dan sebagainya. Dengan kata lain, pekerjaan yang bersifat profesional adalah
pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu
dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh
pekerjaan lain. Dengan bertitik tolak pada pengertian ini, maka pengertian guru
profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang
keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan
kemampuan yang maksimal.
Perlunya Guru Profesional
     Dalam pendidikan, Guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih, dan
pemimpin yang dapat menciptakan iklim belajar yang menarik, memberi rasa aman,
nyaman dan kondusif dalam kelas. Keberadaannya di tengah-tengah siswa dapat
mencairkan suasana kebekuan, kekakuan, dan kejenuhan belajar yang terasa berat
diterima oleh para siswa. Kondisi seperti itu tentunya memerlukan keterampilan dari
seorang guru, dan tidak semua mampu melakukannya. Menyadari hal itu, maka penulis
menganggap bahwa keberadaan guru profesional sangat diperlukan. Guru yang
profesional merupakan faktor penentu proses pendidikan yang bermutu. Untuk dapat
menjadi profesional, mereka harus mampu menemukan jati diri dan mengaktualkan diri.
Pemberian prioritas yang sangat rendah pada pembangunan pendidikan selama beberapa
puluh tahun terakhir telah berdampak buruk yang sangat luas bagi kehidupan berbangsa
dan bernegara3. Mengomentari mengenai adanya keterpurukan dalam pendidikan saat
ini, penulis sangat menganggap penting akan perlunya keberadaan guru profesioanal.
Untuk itu, guru diharapkan tidak hanya sebatas menjalankan profesinya, tetapi guru
harus memiliki keterpanggilan untuk melaksanakan tugasnya dengan melakukan
perbaikan kualitas pelayanan terhadap anak didik baik dari segi intelektual maupun
kompetensi lainnya yang akan menunjang perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar serta mampu mendatangkan prestasi belajar yang baik.
    Menyadari akan peran guru dalam pendidikan, Muhibbin Syah dalam bukunya
Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru mengemukakan bahwa guru dalam
pendidikan modern seperti sekarang bukan hanya sekedar pengajar melainkan harus
menjadi direktur belajar. Artinya, setiap guru diharapkan untuk pandai-pandai
mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai keberhasilan belajar (kinerja
akademik) sebagaimana telah ditetapkan dalam sasaran kegiatan pelaksanaan belajar
mengajar. Sebagai konsekuensinya tugas dan tanggung jawabnya menjadi lebih
kompleks. Perluasan tugas dan tanggung jawab tersebut membawa konsekuensi
timbulnya fungsi-fungsi khusus yang menjdi bagian integral dalam kompetensi


3
    Asrorun Nisam Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru (Jakarta: Elsas,2006), Cet. Ke- 1, h. 9.



                                                     3
profesionalisme keguruan yang disandang para guru. Menanggapi kondisi tersebut,
Muhibbin Syah mengutip pendapat Gagne bahwa setiap guru berfungsi sebagai:
   a. Designer of intruction (perancang pengajaran)
   b. Manager of intruction (pengelola pengajaran)
   c. Evaluator of student learning (penilai prestasi belajar siswa 4.
Aspek-aspek Kompetensi Guru Profesional
    Dalam pembahasan profesionalisme guru ini, selain membahas mengenai pengertian
profesionalisme guru, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan mengenai kompetensi
yang harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional. Karena seorang guru yang
profesional tentunya harus memiliki kompetensi profesional. Dalam buku yang ditulis
oleh E.Mulyasa, Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru itu mencakup empat
aspek sebagai berikut:
     a. Kompetensi Pedagogik.
    Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a
dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemapuanmengelola pembelajaran
peserta didik yang meliputi pemahamanterhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 5 b. Kompetensi Kepribadian.
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b, dikemukakan
bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian
yang mantap, stabil,dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
berakhlak mulia6.
     c. Kompetensi Profesioanal.
    Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c
dikemukakan bahwa yang dimaksud kompetensi profesional adalah kemampuan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan
membimbing pesrta didik memenuhistandar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar
Nasional Pendidikan. 7
     d. Kompetensi Sosial.
    Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir d
dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru
sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik,
dan masyarakat sekitar. Alisuf Sabri dalam jurnal Mimbar Agama dan Budaya mengutip
pernyataan Mitzel yang mengemukakan bahwa seorang guru dikatakan efektif dalam
mengajar apabila ia memiliki potensi atau kemampuan untuk mendatangkan hasil belajar
pada murid-muridnya. Untuk mengatur efektif tidaknya seorang guru, Mitzel
menganjurkan cara penilaian dengan kriteria, yaitu: presage, process dan product.



4
    Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya,
2007), Cet. Ke-13, h.250.
5
   E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (PT. Remaja Rosda Karya: Bandung , 2008), Cet.
Ke-3, h.75
6
  Ibid., h. 117.
7
   Ibid., h. 135.



                                                  4
Dalam lokakarya kurikulum pendidikan guru yang diselenggarakan oleh Proyek
Pengembangan Pendidikan Guru (P3G), telah dirumuskan sejumlah kemampuan dasar
seorang calon guru lulusan sistem multistrata sebagai berikut:
a. Menguasai bahan yakni menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum-kurikulum
   sekolah, menguasai bahan pengayaan/penunjang bidang studi.
b. Mengelola program belajar mengajar yakni merumuskan tujuan instruksional,
   mengenal dan bisa memakai metode mengajar, memilih materi dan prosedur
   instruksional yang tepat, melaksanakan program belajar dan mengajar, mengenal
   kemampuan anak didik,menyesuaikan rencana dengan situasi kelas, melaksanakan
   dan merencanakan pengajaran remedial, serta mengevaluasi hasil belajar.
c. Mengelola kelas yakni mengatur tata ruang kelas dalam rangka CBSA, dan
   menciptakan iklim belajar yang efektif.
d. Menggunakan media yakni memilih dan menggunakan media, membuat alat-alat
   Bantu pelajaran sederhana, menggunakan dan mengelola laboratorium,
   mengembangkan laboratorium, serta menggunakan perpustakaan dalam proses
   belajar mengajar.
e. Menguasai landasan-landasan kependidikan.
f. Merencanakan program pengajaran.
g. Mengelola interaksi belajar mengajar.
h. Menguasai macam-macam metode mengajar.
i. Menilai kemampuan prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran.
j. Mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan disekolah.
k. Mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah.
l. Mampu memahami dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan yang sederhana
   guna kemajuan pengajaran8.
     Kemudian dalam PP No. 19 Tahun. 2005 (Pasal 28) menegaskan mengenai Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan sebagai berikut:
a. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
   pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memilki kemampuan untuk
   mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tingkat pendidikan
   minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah
   dan/sertifikat keahlian yangrelevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang
   berlaku.
c. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
   serta pendidikan anak usia dini meliputi:
   1) Kompetensi pedagogik;
   2) Kompetensi kepribadian;
   3) Kompetensi profesional; dan
   4) Kompetensi sosial.
d. Seseorang yang tidak memiliki ijazah dan/sertifikat keahlian sebagaimana dimaksud
   pada ayat (2) tetapi memiliki keahlian khusus yang diakui dan diperlukan dapat
   dianggap menjadi pendidik setelah melewati uji kelayakan dan kesetaraan.
e. Kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sebagaimana
   dimaksud pada ayat (1) sampai dengan (4) dikembangkan oleh BNSP dan ditetapkan
   dengan Peraturan Menteri. Dalam PERMENDIKNAS RI No. 16 Tahun. 2007 (Pasal
   1 dan 2) mengenai Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dijelaskan pula
   bahwa:
Pasal 1
a. Setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang
   berlaku secara nasional.
8
    Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi, h. 44-45.



                                                  5
b. Standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru sebagaimana yang dimaksud pada
   ayat (1) tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Ketentuan mengenai guru dalam jabatan yang belum memenuhi kualifikasi akademik
diploma (D-IV) atau Sarjana (S1) akan diatur dengan Peraturan Menteri tersendiri. Dari
penjelasan yang telah dikemukakan di atas mengenai aspek-aspek kompetensi guru
profesional, untuk memudahkan penulis dalam melakukan penelitian, maka indikator
yang akan diteliti dalam skripsi ini akan merujuk kepada pendapat yang ditulis oleh
Nana Sudjana dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.
Menurut Nana Sudjana, untuk keperluan analisis tugas guru sebagai pengajar, maka
kemampuan guru atau kompetensi guru yang banyak hubungannya dengan usaha
meningkatkan proses dan hasil belajar dapat diguguskan ke dalam empat kemampuan
yakni:
    a. Merencanakan program belajar mengajar.
     Sebelum membuat perencanaan belajar mengajar, guru terlebih dahulu harus
mengetahui arti dan tujuan perencanaan tersebut, dan menguasai secara teoritis dan
praktis unsur-unsur yang terdapat dalam perencanaan belajar mengajar. Kemampuan
merencanakan program belajar mengajar merupakan muara dari segala pengetahuan
teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan
situasi pengajaran. Makna atau arti dari perencanaan/program belajar mengajar tidak lain
adalah suatu
    proyeksi/perkiraan guru mengenai kegiatan yang harus dilakukan siswa selama
pengajaran itu berlangsung. Dalam kegiatan tersebut secara terinci harus jelas ke mana
siswa akan dibawa (tujuan), apa yang harus siswa pelajari (isi bahan pelajaran),
bagaimana cara siswa mempelajarinya (metode dan teknik) dan bagaimana kita
mengetahui bahwa siswa telah mencapainya (penilaian).9
    b. Menguasai bahan pelajaran.
    Kemampuan menguasai bahan pelajaran sebagai bahan integral dari proses belajar
mengajar, jangan dianggap pelengkap bagi profesi guru. Guru yang bertaraf profesional
penuh mutlak harus menguasai bahanyang akan diajarkannya. Penguasaan bahan
pelajaran ternyatamemberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Nana
Sudjanamengutip pendapat yang dikemukakan oleh Hilda Taba yangmenyatakan bahwa
keefektifan pengajaran dipengaruhi oleh (a)karakteristik guru dan siswa, (b) bahan
pelajaran, dan (c) aspek lainyang berkenaan dengan sistuasi pelajaran. Jadi terdapat
hubunganyang positif antara penguasaan bahan pelajaran oleh guru dengan hasilbelajar
yang dicapai oleh siswa. Artinya, makin tinggi penguasaan bahan pelajaran oleh guru
makin tinggi pula hasil belajar yang dicapai siswa.
    c. Melaksanakan dan memimpin/mengelola proses belajar mengajar.
    Melaksanakan atau mengelola program belajar mengajar merupakantahap
pelaksanaan program yang telah dibuat. Dalam pelaksanaanproses belajar mengajar
kemampuan yang dituntut adalah keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan
kegiatan siswa belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam perencanaan.
Guruharus dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat, apakah kegiatan



9
 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1998), Cet. Ke-
4, h. 19-20.



                                                 6
mengajar dihentikan, ataukah diubah metodenya,, apakah mengulang kembali pelajaran
yang lalu, manakala para siswa
     belum dapat mencapai tujuan pengajaran. Pada tahap ini di samping pengetahuan
teori tentang belajar mengajar, tentang pelajar, diperlukan pula kemahiran dan
keterampilan teknik mengajar. Misalnya prinsip-prinsip mengajar, penggunaan alat
bantu pengajaran, penggunaan metode mengajar, keterampilan menilai hasil belajar
siswa, keterampilan memilih dan menggunakan strategi atau pendekatan mengajar.
     d. Menilai kemajuan proses belajar mengajar.
    Setiap guru harus dapat melakukan penilaian tentang kemajuan yang dicapai para
siswa, baik secara iluminatif-obsrvatif maupun secara struktural-objektif. Penilaian
secara iluminatif-observatif dilakukan dengan pengamatan yang terus menerus tentang
perubahan dan kemajuan yang dicapai siswa. Sedangkan penilaian secara struktural-
objektif berhubungan dengan pemberian skor, angka atau nilai yang biasa dilakukan
dalam rangka penilaian hasil belajar siswa 10.
    Lima aspek guru Islam profesional, Kamal Muhammas ‘Isa mengemukakan bahwa
seorang guru dituntut harus memilki berbagai sifat dan sikap yang antara lain sebagai
berikut:
a. Seorang guru haruslah manusia pilihan. Siap memikul amanah dan menunaikan
    tanggung jawab dalam pendidikan generasi muda.
b. Seorang guru hendaklah mampu mempersiapkan dirinya sesempurna mungkin. Agar
    bisa berperan sebagai pendidik dekaligus sebagai dasiyang selalu menyeru ke jalan
    Allah. Oleh sebab itu, kebutuhan hidup guru, haruslah dapat dipenuhi oleh pihak
    penguasa. Agar dalam ketenangan hidupnya, mereka bisa melaksanakan tugasnya
    dengan penuh rasa cinta dan ikhlas.
c. Seorang guru juga hendaknya tidak pernah tamak dan bathil dalammelaksanakan
    tugasnya sehari-hari. Sehingga seorang guru semata-mata hanya mengharapkan
    ganjaran dan pahala dari Allah swt.Sebagaimana dinyatakan oleh Nabi Hud as dalam
    Q.S. Huud ayat 51:“Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku
    ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah
    kamu memikirkan-Nya?”. (Q.S. Huud (11): 51)
d. Seorang guru haruslah dapat meyakini Islam sebagai konsep ilahidimana dia hidup
    dengan konsep itu, dan mampu mengamalkannya.
e. Seorang guru harus memilki sikap yang terpuji, berhati lembut,berjiwa mulia, ruhya
    suci, niatnya ikhlas, taqwanya hanya pada Allah, ilmunya banyak dan pandai
    menyampaikan berbagai buah pikirannya sehingga penjelasannya mudah ditangkap
    dengan atau tanpa alat peraga.
f. Penampilan seorang guru hendaknya selalu sopan dan rapi.
g. Seorang guru seyogyanya juga mampu menjadi pemimpin yang shalih.
h. Seruan dan anjuran seorang guru hendaknya tercermin pula dalam sikap keluarga atau
    para sahabatnya.
i. Seorang guru harus menyukai dan mencintai muridnya. Tidak boleh angkuh dan tidak
    boleh menjauh, sebaliknya ia harus mendekati anak didiknya 11.
         Enam kriteria guru Sebagai profesi menurut Glen Langford dalam buku yang
ditulis oleh MartinisYamin menjelaskan, kriteria profesi mencakup: (1) upah, (2)
memilikipengetahuan dan keterampilan, (3) memiliki rasa tanggung jawab dan tujuan,

10
   Ibid., h. 20-22.
11
   Kamal Muhammad ‘isa, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Fikahati Anesta, 1994), Cet. Ke-1,
h. 64-67.



                                                 7
(4) mengutamakan layanan, (5) memiliki kesatuan, (6) mendapat pengakuan dari orang
lain atas pekerjaan yang digelutinya 12.
    Soetjipto dan Raflis Kosasi dalam bukunya Profesi Keguruan mengemukakan,
Khusus untuk jabatan guru, sebenarnya sudah ada yang mencoba menyusun kriteria
profesi keguruan. Misalnya National Education Association (NEA) 1998 dengan
menyarankan kriteria sebagai berikut:
     a. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.
     b. Jabatan yang menggeluti satu batang tubuh ilmu yang khusus.
     c. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama.
     d. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yangbersinambungan.
     e. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yangpermanen.
     f. Jabatan yang menentukan buku (standarnya) sendiri.
     g. Jabatan yang mempunya organisasi profesional yang kuat dan terjalinerat.
Kriteria Guru Profesional
     Menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang gampang, seperti yang dibayangkan
sebagian orang, dengan bermodal penguasaan materi dan menyampaikannya kepada
siswa sudah cukup, hal ini belumlah dapat dikategori sebagai guru yang memiliki
pekerjaan profesional, karena guru yang profesional, mereka harus memiliki berbagai
keterampilan, kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga kode etik guru, dan
lain sebagainya. Oemar Hamalik dalam bukunya Proses Belajar Mengajar, guru
profesional harus memiliki persyaratan, yang meliputi;
     a. Memiliki bakat sebagai guru.
     b. Memiliki keahlian sebagai guru.
     c. Memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi.
     d. Memiliki mental yang sehat.
     e. Berbadan sehat.
     f. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas.
     g. Guru adalah manusia berjiwa pancasila.
     h. Guru adalah seorang warga negara yang baik13.
     Kunandar mengemukakan bahwa suatu pekerjaan profesionalmemerlukan
persyaratan khusus, yakni (1) menuntut adanya keterampilan berdasarkan konsep dan
teori ilmu pengetahuan yang mendalam; (2) menekankan pada suatu keahlian dalam
bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya; (3) menuntut adanya tingkat
pendidikan yang memadai; (4) adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari
pekerjaan yang dilaksanakannya; (5) memungkinkan perkembangan sejalan dengan
dinamika kehidupan. Menurut Surya dalam buku yang ditulis oleh Kunandar, guru yang
profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai
dengan keahlian baik dalam materi maupun dalam metode. Selain itu, juga ditunjukkan
melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya. Guru yang
profesional hendaknya mampu memikul dan melaksanakan tanggung jawab sebagai
guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya. Guru
profesional mempunyai tanggung jawab pribadi, sosial, intelektual, moral, dan
spiritual14.
C. Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Agenda Reformasi
     Agenda ini harus didasari pada peningkatan kapasitas manajemen dan akuntabilitas
disetiap tingkat pemerintahan, pemberdayaan sekolah dalam membuat perencanaan dan

12
   Op.Cit., Martinis Yamin, h. 14.
13
   Op.Cit., Martinis Yamin, h. 5-7.
14
   Op.Cit., Kunandar, h. 47.




                                         8
melaksanakanstrategi mereka sendiri untuk meningkatkan kualitas pendidikan,
mengurangiketimpangan sumber daya fiskal daerah dalam pendidikan,
menciptakanmekanisme pertukaran dan penggunaan informasi dalam suatu sistem yang
menyeluruh, membangun kemampuan pengajaran yang lebih baik dan memperjelas
kembali struktur kelembagaan pusat untuk menyesuaikan amanat baru dari rakyat.
Sekarang merupakan waktu yang tepat untuk melaksanakan agenda perubahan ini
dengan segara: dimana pemerintahan baru berada dibawah kepemimpinan baru telah
memperoleh mandat amat besar dari rakyat Indonesia.
     1. Berinvestasi Pada Kapasitas
     Pelaksanaan fungsi dan peran baru bidang pendidikan, sebagaimana yang tercantum
dalam Undang-Undang Pendidikan 20/2003 membutuhkan lebih banyak pengalaman
teknis dan manajerial di setiap level pemerintahan. Pembangunan kapasitas dapat
dimulai dengan mendefinisikan standar kinerja dan menciptakan ukuran-ukuran untuk
berbagai fungsi pengajaran di setiap level pemerintahan, mempersiapkan catatan
mengenai standar dan kompetensi dasar, serta mengaudit kemampuan yang ada saat ini
berdasarkan ukuran kompetensi yang dibutuhkan, dimana catatan tersebut dibuat lebih
sederhana dan mudah untuk diukur. Keahlian yang dibutuhkan untuk melakukan fungsi
ini meliputi keahlian dalam perencanaan keuangan dan anggaran, manajemen personalia,
pengumpulan informasi serta komunikasi.
     2. Peningkatan Kualitas Pendidikan
     Pendidikan keahlian dapat dilakukan tidak hanya melalui pelatihan formal
melainkan juga melalui kerja nyata dengan memberikan tugas langsung dalam situasi
kerja yang memungkinkan. Untuk mendorong manajemen yang lebih baik pada tingkat
pemerintahan daerah, pemerintah pusat dapat melakukan berbagai cara di bawah ini.
 1). Mengumumkan anggaran daerah lebih awal.
     Keterbukaan mengenaijumlah dana dan bantuan lainnya yang akan diterima oleh
pemerintahan daerah sebelum mulainya tahun ajaran sekolah akan memberikan mereka
cukup waktu untuk merencanakan anggaran yang lebih baik serta memobilisasi sumber
daya yang lain seandainya dibutuhkan.
2). Memberikan dana alokasi khusus pendidikan kepada pemerintahan daerah.
     Pemerintah pusat harus memberikan lebih banyak sumber daya untuk bidang
pendidikan kepada pemerintah daerah melalui dana alokasi khusus ketimbang melalui
proyek proyek; tentu saja dengan disertai pengawasan dan mekanisme akuntabilitas
yang tepat. Mendiknas saat ini membawahi sekitar 400 proyek, yang merupakan bagian
terbesar dari
     alokasi APBN untuk pendidikan dan masih mengontrol aliran modal serta investasi
dalam peningkatan kualitas pendidikan tanpa campur tangan pemerintahan daerah sama
sekali. Semakin besar alokasi sumber daya yang diberikan melalui mekanisme DAK, hal
ini akan memperbesar pembangunan kapasitas dan kemampuan manajemen
pemerintahan daerah. Mendiknas dapat mendanai hibah DAK dari bagian yang selama
ini merupakan dana DIP. Hal ini merupakan bagian dari pelaksanaan perundang-
undangan desentralisasi yang baru sekaligus bagian dari kebijakan pemerintahan secara
keseluruhan.
3). Mengurangi ketimpangan dalam pendanaan.
     Pengeluaran pemerintahan daerah saat ini mencapai sekitar dua pertiga dari total
pengeluaran pendidikan. Secara keseluruhan dana yang tersediasebetulnya mencukupi,
dimana pengeluaran pemerintahan pusat ditambah dengan pegeluaran pemerintahan
daerah mencapai hampir 3 persen GDP. Akan tetapi ada sejumlah kabupaten yang tidak
memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pendidikan mereka, hal
ini berdampak pada timpangnya pengeluaran pendidikan per murid (Tabel 2).
Pemerintah harus dapat menentukan kabupaten yang benar-benar membutuhkan dana
tersebut, kemudian mengimplementasikan program pendanaan melalui mekanisme



                                         9
DAK, untuk dapat memberikan pelayanan yang spesifik dan bersifat lokal. mekanisme
otoritas yang diberikan kepada mereka. Peningkatan manajemen berbasis sekolah dapat
ditempuh dengan cara sebagai berikut.


     1. Persiapkan tenaga pengajar yang lebih baik dalam mengelola sekolah.
      Bangun dan kembangkan program pelatihan yang efektif dalam perencanaan dan
pembuatan anggaran, pengelolaan keuangan, membuat suatu penilaian dan strategi
komunikasi bagi kepala sekolahdan anggota komite sekolah. Bentuk program alternatif
yang akandiberikan amat dibutuhkan mengingat adanya perbedaan kondisi pendidikan di
beberapa daerah di Indonesia.
     2. Mendesain dan mengimplementasikan dana hibah untuk sekolah yang
     berasal dari anggaran pemerintah daerah.
     Sejumlah hibah harus dapat menutupi biaya operasional yang mendasar selain juga
dapat menutupi biaya pemeliharaan fasilitas yang mencukupi untukmemenuhi standar
kualitas minimum. Hibah ini dapat menggunakan mekanisme alokasi kepada sekolah
berdasarkan suatu formula yang bersifat terikat penggunaanya, mudah untuk
diimplementasikan dan terdapat sejumlah kriteria yang mudah untuk diukur. Untuk
memfasilitasi manajemen sekolah yang mandiri, bentuk bantuan mesti berbentuk aliran
dana ketimbang bentuk lainnya. Tambahan dana diluar dana operasional dapat diperoleh
melalui mekanisme hibah yang berdasarkan pengajuan proposal. Dana tambahan ini
dapat dipergunakan untuk menutupi sejumlah biaya program-program khusus, seperti
biaya pengembangan staf dan lebih penting lagi biaya untuk investasi modal fisik,
seperti pembangunan kelas baru atau laboratorium, serta untuk inovasi dan penelitian.
D. Tujuan Kegiatan PPL
   1. Tujuan Umum
     PPL bertujuan melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan untuk menerapkan
berbagai pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang dipelajari dalam situasi nyata, baik
untuk kegiatan pembelajaran maupun tugas-tugas non pembelajaran dalam rangka
membentuk calon guru dan tenaga kependidikan yang profesional.
   2. Tujuan Khusus
     PPL merupakan suatu program akademis untuk memberikan pengalaman nyata bagi
mahasiswa kependidikan tingkat akhir. PPL juga merupakan syarat kelulusan bagi
mahasiswa kependidikan. PPL adalah mata rantai dunia kependidikan Indonesia, karena
secara langsung PPL merupakan bentuk pelatihan dan kaderisasi bagi calon guru. PPL
juga merupakan latihan dan media belajar bagi mahasiswa kependidikan untuk menjadi
guru yang profesional.
     Kegiatan di lapangan dapat menumbuhkan kedewasaan tiap mahasiswa calon guru
untuk menghadapi situasi real akan kondisi kelas. Dalam hal ini, tiap mahasiswa
diharuskan sebagai guru untuk dapat membimbing serta mendididk siswa sesuai dengan
posisinya sebagai pendidik. PPL itu sendiri memberikan suasana baru dalam dunia
pendidikan khususnya di sekolah sebagai guru muda yang dapat memberikan inspirasi
bagi siswa dengan pola dan pandangan yang baru dalam pemberian materi pelajaran.
     PPL secara tidak langsung memberikan pengalaman dunia kerja. Dalam hal ini
mahasiswa calon guru dilibatkan dalam semua kegiatan di sekolah untuk dapat
mengetahui kegiatan non-kependidikan. Tanpa disadari PPL dapat menciptakan relasi
sosial baru serta menambah link dalam dunia sosial, karena selain dapat berinteraksi
dengan dewan guru, staf sekolah, serta mahasiswa dari jurusan lain yang juga tengah
mengadakan PPL di tempat yang sama.


                                         10
BAB II
           DESKRIPSI, LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN PPL
A. Profil Sekolah
   1. Sejarah MTs Negeri 20 Jakarta
        Sejarah singkat MTs Negeri 20 Jakarta terletak di Jl. Rawa Kuning No. 63
kelurahan Pulo Gebang kecamatan Cakung Kota Jakarta Timur dan berada di daerah
dekat perbatasan kota Bekasi. MTs N 20 juga berdekatan dengan MTs N 28, SMP N 284
Jakarta dan SD Negeri 20 Pagi Pulo Gebang Jakarta. Secara Sosio-Kultural MTs Negeri
20 Jakarta berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat yang heterogen
perkampungan dan komplek perumahan Kirana dengan masyarakat Betawi dan
pendatang, dengan sosio ekonomi yang beragam.
   2. Keadaan Sekolah
    Nama Madrasah                 : MTs Negeri 20 Jakarta
    Alamat Madrasah               : Jl. Rawa Kuning No. 63
    Kelurahan                     : Pulo Gebang
    Kecamatan                     : Cakung
    Kotamadya                     : Jakarta Timur
    Provinsi                      : DKI Jakarta
    Nama Kepala Madrasah          : Drs. H. Abdul Rozak
    Status Madrasah               : Negeri
    Standar Madrasah              : a. RMSN
                                    b. Tingkat Akreditasi B
                                    c. Type Madrasah A
    Keadaan Gedung                : Permanen
    Tahun didirikan bangunan      : 1993
    Tahun beroperasi              : 1993
    Status Tanah                  : Milik Pemerintah Daerah
       Secara fisik keadaan MTs Negeri 20 Jakarta memiliki 1 (satu) bangunan gedung
yang permanen di area seluas 5000 m², sebagai kegiatan belajar mengajar dengan
jumlah ruang belajar 9 ruang.
   3. Personil Madrasah
   1) Kepala Madrasah
      Permendiknas No 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah atau
Madrasah telah menetapkan kualifikasi umum dan khusus Kepala Sekolah/Madrasah.
       Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 20 Jakarta telah memenuhi kualifikasi
umum maupun khusus serta memiliki kompetensi dalam kepribadian, manajerial,
kewirausahaan, supervisi dan sosial. Hal ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilkan
pelaksanaan kurikulum MTs Negeri 20 Jakarta.
       Pada tahun pelajaran 1993/1994 MTs Negeri 6 Jakarta di bawah pimpinan Drs. H
. Saadi membuka kelas jauh di kelurahan Pulo Gebang Cakung Jakarta Timur, yang
dikenal dengan nama MTs Negeri 6 (Kj) Pulo Gebang, dengan pimpinan lokasi Drs
Huzweni tahun pelajaran 1993/1994. Sedangkan mulai tahun pelajaran 1994-1997
pimpinan lokasi Drs. Wahidin.
     Pada tahun 1997/1998 MTs Negeri 6 (Kj) Pulo Gebang dinegerikan menjadi
MTs Negeri 20 Jakarta dengan pimpinan Drs.H. Nurais sampai tahun 2002. Kemudian
MTs N 20 mulai tahun pelajaran 2002/2003 – 2005/2006 dipimpin oleh Drs. H.


                                         11
Wahidin. Mulai tahun Pelajaran 2006/2007 – 2008/2009 dipimpin oleh Drs. Suhairi, M.
Pd. Sejak 2008/2009 – sekarang dipimpin oleh Drs. H. Abdul Rozak.
   2) Pendidik
         Tenaga Pendidik (Guru) MTs Negeri 20 Jakarta pada tahun pelajaran 2011/2012
terdiri dari :
                                       Status
   No        Pendidikan                                  Jumlah Keterangan
                                 Negeri    Honorer
    1        Diploma               1                       1
    2        Strata Satu (S1)     22          4           26
    3        Strata Dua (S2)       1          1            2       melanjutkan S2
    4        Strata Tiga (S3)      1                       1       melanjutkan S3
              Jumlah              25          5           30
                                Sumber: Data Kurikulum MTs N 20 Jakarta
      Tenaga pendidik yang sudah bersertifikasi profesi sebanyak 15 orang (50%), dan
15 orang (50%) belum bersertifikasi. Seluruh tenaga pendidik di MTs N 20 Jakarta
mengajar mata pelajaran sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Jumlah guru
Bimbingan Konseling di MTsN 20 Jakarta 1 orang. Jumlah ini belum memenuhi rasio
ideal 1 : 150 ( 3 orang).
        Kondisi ini menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran dapat dimaksimalkan
jika difasilitasi dengan sarana prasarana sehingga setiap pendidik dapat mengembangkan
pembelajaran sesuai dengan kemampuan akademisnya.
   3) Karyawan
      Tenaga Kependidikan (Guru) MTs Negeri 20 Jakarta pada tahun pelajaran
2011/2012 terdiri dari :
                                                Status               Pendidikan
        No     Jenis Tugas         Jumlah
                                             PNS     HNR       SMP      SMA       D3/S1
         1  Tata Usaha            8      5      3               5       2
         2  Cleaning Service      3             3        2      1
         3  Satpam                3             3        3
              Jumlah             14      5      9        5      6       2
       Secara kuantitas tenaga kependidikan di madrasah sudah memenuhi kebutuhan,
namun tenaga khusus perpustakaan (pustakawan) dan tenaga khusus laboratorium
(laboran) belum ada.
   4) Peserta Didik
         Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2011/2012 terdiri dari :
                                      Asal Sekolah
        No           Kelas                                Jumlah       Keterangan
                                      MI        SD
        1     Kelas VII               22       109          125
        2     Kelas VIII              33        93          126
        3     Kelas IX                29       102          125
                 Jumlah               84       303          376
        Peserta didik pada Tahun Pelajaran 2011/2012 berjumlah 376 orang, yang
terbagi dalam 11 Rombongan belajar, kelas VII terdiri dari 4 rombongan belajar (3
rombongan belajar kelas besar dan 1 kelas rombongan belajar kelas kecil), kelas VIII
terdiri dari 3 rombongan belajar kelas besar, dan kelas IX terdiri dari 4 rombongan
belajar (3 rombongan belajar kelas besar dan 1 kelas rombongan belajar kelas kecil).



                                              12
Keinginan masyarakat terhadap MTs N 20 Jakarta semakin meningkat, Rasio
siswa yang diterima dengan pendaftar adalah 1:4 dan hampir mayoritas pendaftar
menjadikan madrasah sebagai pilihan pertama. Ini lebih baik jika dibandingkan tahun-
tahun sebelumnya yang masih menjadikan MTs N 20 sebagai pilihan kedua. Dari segi
input, siswa yang terjaring tanpa tes dengan prestasi akademik di sekolahnya yaitu
rangking 1 sampai 5 dari sekolah negeri dan rangking 1 sampai 3 dari sekolah swasta
pada tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 41 siswa atau 32,8 %. Dan tingkat kehadiran
siswa pada tahun sebelumnya termasuk tinggi yaitu 98 % .
   5) Orang Tua Peserta Didik
      Keadaan orang tua peserta didik sebagian besar termasuk golongan ekonomi
menengah ke bawah. Latar belakang pendidikan orang tua adalah:
                       Persentase Latar belakang pendidikan orang tua
                                  Pendidikan Orang Tua
     No   Kelas         MI/SD SMP/MTs MA/SLTA D2/D3              S1/S2   Jumlah
                         %      %            %         %         %
      1   Kelas VII      20     21           79        3           10      125
      2   Kelas VIII     20     20           71        7           8       126
      3   Kelas IX       24     16           72        4           12      125
          Jumlah         64     57          222        14          30      376
        Orang tua peserta didik dan komite madrasah merupakan unsur yang harus
terlibat dalam penyusunan KTSP, Komite madrasah juga selalu dilibatkan dalam
pengambilan keputusan non akademis, memberi masukan dalam penyusunan tata tertib
sekolah, pemeliharaan sarana prasarana, serta dalam monitoring terhadap pelaksanaan
program sekolah, menjalin hubungan dengan pihak ketiga dan aktif memantau kegiatan
belajar siswa di rumah serta berusaha mengatasi kesulitan belajar siswa.
        Peran aktif komite madrasah dalam pengambilan keputusan akademis
diantaranya pada kegiatan pendalaman materi dan try out. Orang tua peserta didik dan
komite madrasah memberikan masukan dan usulan-usulan dalam pertemuan atau rapat
sekolah dengan komite madrasah. Komite madrasah juga berperan aktif dalam
penggalangan dana pembangunan masjid dan kegiatan keagamaan, serta menjalin
hubungan dengan pihak ketiga dalam rangka penerimaan dana pembangunan masjid.
   4. Kerjasama Madrasah
        Untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia industri, pengembangan kurikulum dilakukan
dengan melibatkan pemangku kepentingan (stake holders). Melalui kerja sama yang
intensif dengan masyarakat, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dan instansi-
instansi terkait akan membuka peluang bagi madrasah untuk pengembangan diri.
        Kerjasama yang pernah dirintis dengan pihak ketiga adalah program bahasa
Inggris dengan PT WND dan ACCESS dari Pare Kediri jawa Timur. Bentuk kerja sama
yang lain adalah penyelenggaraan tes IQ dan skolastik terhadap peserta didik oleh
TRIDAS. MTs Negeri 20 Jakarta juga bekerjasama dengan beberapa Dinas diantaranya
dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jakarta Timur. Bahkan tahun
2011/2012 MTs Negeri 20 Jakarta dalam mengikuti Lomba Marawis dan Paduan Suara
tingkat Kodya Jakarta Timur yang diselenggarakan Suku Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan mendapat juara I. Selain itu bekerjasama dengan DikDas Jakarta Timur,




                                         13
Babinsa (Badan Pembinaan Masyarakat), MGMP SMP tingkat Kecamatan Cakung dan
tingkat DKI Jakarta.
   5. Prestasi Madrasah
1. Prestasi Akademik (Perolehan Nilai Ujian Nasional)
     No     Mata Pelajaran     2008/2009     2009/2010     2010/2011   Target 2011/2012
     1.   Bahasa Indonesia        7,63            7,49                       7,80
     2.   Bahasa Inggris          6,31            7,26                       7,40
     3.   Matematika              6,10            6,23                       6,50
     4.   IPA                     6,88            5,84                       7,00
            Jumlah               26,92           26,82                       28,70
        Prestasi akademik MTs N 20 pada tahun pelajaran 2009/2010 ada 2 siswa yang
diterima di MAN Insan Cendekia Serpong dan tahun pelajaran 2010/2011 secara perorangan
mendapat nilai UN tertinggi di Sub Rayon 21 dengan jumlah nilai 36, 96.
   2. Prestasi Non Akademik
    No        Nama Kegiatan              Tahun           Juara             Tingkat
    1.    Persagis                       2006               I              Kwarcab
    2.    Nasyid                         2006              II             Wali Kota
    3.    Story Telling                  2007               I                DKI
    4.    Tenis Meja                     2007               I                DKI
    5.    Marawis                        2007               I             Wali Kota
    6.    Qosyidah                       2007               I             Wali Kota
    7.    Pidato Bahasa Indonesia        2007               I             Wali Kota
    8.    Olimpide IPA                   2007               I                DKI
    9.    Taekwondo                      2009               I              Nasional
    10.   Porsema                        2009               I                DKI
    11.   Pramuka                        2010               I                DKI
    12.   MCC                            2010               I             Kota Jaktim
    13.   PMR                            2011               I             Kota Jaktim
    14.   Marawis                        2011               I             Kota Jaktim
   6. Visi MTs. Negeri 20 Jakarta
Membentuk generasi yang tangguh, beriptek dan berimtak serta berakhlakul karimah
Indikator :
    a. Penghayatan dan pengamalan ajaran agama rajin beribadah dan berperilaku
       Islami.
    b. Pemerataan kesempatan dan efesiensi
    c. Pengembangan standar pendidikan
    d. Peningkatan kualitas akademik (unggul dalam pencapaian nilai UAS, UN, US)
       dan non akademik (prestasi dalam bidang ESKUL)
    e. Peningkatan penguasaan bahasa internasional
    7. Misi MTs. Negeri 20 Jakarta
 a. Mengembangkan pembelajaran yang efektif dan tepat guna
 b. Menciptakan iklim kerja yang harmonis dan kondusif
 c. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler dan keagamaan
 d. Membantu setiap siswa untuk mengenal potensi diri
 e. Mengembangkan ketrampilan siswa sehingga memiliki life skill
    8. Tujuan Sekolah
Pada tahun pelajaran 2011/2012 diharapkan:
   a. Terlaksananya kegiatan imtaq secara rutin
   b. Terwujudnya warga sekolah yang berakhlak mulia
   c. Terciptanya pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan



                                                 14
d.  Tercapainya nilai rata-rata UN minimal 6,0.
   e.  Memperoleh prestasi tertinggi dalam bidang ekstrakurikuler yang diikuti
   f.  Terciptanya lingkungan yang tertib, bersih, indah, nyaman dan kondusif
   g.  Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan minat dan
       bakat peserta didik.
   h. Terwujudnya peserta didik yang dalam menerapkan nilai-nilai moral dan budaya
       dalam kehidupan sehari-hari
Secara khusus tujuan pendidikan di MTs Negeri 20 Jakarta adalah :
    a. Meraih prestasi akademik maupun non akademik.
    b. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk
       melanjutkan ke madrasah lanjutan tingkat atas.
    c. Menjadi madrasah Unggulan yang diminati masyarakat sekitar.
    d. Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan kegiatan
       pembiasaan.
   9. Fasilitas Sekolah
         No                     Jenis                 Jumlah     Luas (m2 )
         1    Ruang Kepala Sekolah                      1        8 x 3,5
         2    Ruang Tata Usaha                          1        8x3
         3    Ruang Guru                                1        8x9
         4    Ruang Belajar                             11       > 63
         5    Ruang Perpustakaan                        1        8x3
         6    Ruang Laboratorium Komputer               1        8 x 3,5
         7    Ruang Laboratorium Bahasa                 2        8 x 3,5
         8    Ruang Laboratorium IPA                    1        8 x 3,5
         11   Ruang BK                                  1        8x3
         13   Ruang OSIS                                1        2x3
         14   Ruang PMR                                 1        2x3
         15   Ruang Jurnalistik                         1        2x3
         16   Ruang UKS                                 1        2x3
         17   Ruang Pramuka                             1        2x3
         18   Masjid                                    1        10 x 10
         19   Lapangan Volly                            1        18 x 9
         20   Lapangan Futsal                           1        25 x 10
         21   Lapangan Bulutangkis                      1        13,4 x 6,1
         22   Lapangan Tenis Meja                       2        6
         23   Lapangan Basket                           1        28 x 10
         24   Green House                               1        30
         25   Tempat Parkir                             2        120
         26   Taman Bunga                               1        9x8
         27   Kantin                                    1        9x8
         28   Koperasi                                  1        8x3
       Di MTsN 20 Jakarta memiliki luas tanah 3000 m2 terdapat beberapa bangunan
dan fasilitas. Diantanya yaitu, laboratorium komputer, Bahasa, dan IPA. Laboratorium
komputer memiliki luas sekitar 8x3,5 m2 . MTsN 20 pun memiliki 1 laboratorium
bahasa, masing-masing memiliki luas 8x3,5 m2, tidak hanya itu, MTsN 20 pun memiliki
1 laboratorium IPA dengan luas 8x3,5 m2.
  10. Ekstrakulikuler (Pengembangan Diri) di MTsN 20 Jakarta
    Ekstrakurikuler yang tersedia di MTsN 20 Jakarta beragam, Secara keseluruhan
kegiatan ekstra kurikuler yang merupakan pengembangan diri terprogram dilaksanakan
secara terjadwal, seperti terdapat dalam tabel berikut ini :
        Jadwal Pengembangan Diri Terprogram (di luar jam pelajaran):


                                            15
No.   Jenis Kegiatan       Waktu                          Pembina
   1    Pramuka              Kamis                          M. Zaenudin, SS
                             Pukul: 15.00-16.30 WIB         Pindani N, S.Pdi
   2    PMR                  Rabu                           Bambang Haryanto, S.Pd
                             Pukul: 15.00 – 16.30 WIB
   3    KIR                  Jumat                          Ghelvinny, S.Si
                             Pukul: 14. 30 – 16.00 WIB
   4    Jurnalis             Selasa                         Mita Ratna K., S.Pd
                             Pukul 15.00 – 16.00 WIB
   5    Basket               Rabu                           Ronal Putra, S.Pd
                             Pukul: 15. 00 – 17.00 WIB
   6    Taekwondo            Selasa dan Jumat               Ronal Putra, S.Pd
                             Pukul: 15. 00 – 17.00 WIB
   7    Seni drama /         Selasa                         Nurmala, S.Sos.I
        Theater              Pukul: 15. 00 – 16.00 WIB
   8    Seni music           Sabtu                          Zainal Arifin, S.Pd
                             Pukul: 10. 00 – 12.00 WIB
   9    Bina vokalia /       Sabtu                          Ir. H. Abdul Hakim
        Paduan suara         Pukul: 10. 00 – 12.00 WIB      Nurmala, S.Sos.I
  10    Rohis                Selasa                         Maliki, S.Ag
                             Pukul: 15. 00 – 16.00 WIB
  11    Bina Olimpiade       Jumat                          Nenih, S.Pd
        Sains dan            Pukul 15. 30 – 16.00 WIB       Ghelvinny, S Si
        Matematika
  12    Pesantren Kilat      Bulan Ramadhan                 Maliki, S.Ag
                                                            Afiati, S.Ag
  13    Pekan kreativitas    Jeda tengah semester           Ir. H. Abdul Hakim
        siswa                                               Nurmala, S.Sos.I
  14    Pekan olah raga      Akhir semester                 Pembina Osis
        antar kelas
                            Sumber: Data Kurikulum MTsN 20 Jakarta
B. Waktu Pelaksanaan PPL
   Waktu pelaksanaa PPL adalah sebaga berikut:
  NO         TANGGAL                               KEGIATAN
   1    29 Juni 2011                          Rapat koordinator kegiatan PPL
   2    4 - 18 Juli 2011                      Pembekalan, pelepasan mahasiswa PPL
                                              pada fakultas masing-masing menuju
                                              sekolah tempat latihan bersama dengan
                                              dosen pembimbing
   3    18 Juli - 30 November 2011            Pelaksanaan PPL di sekolah/ tempat
                                              latihan,     yang    dimulai    observasi,
                                              partisipasi sampai dengan ujian akhir
   4    20 Juli - 29 Juli 2011                Batas penyerahan format 02 (Kepala
                                              Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan Guru
                                              Pamong ke UPT-PPL UNJ)
   5    22 Agustus-9 September 2011           Monitoring I
   6    19 September-7 Oktober 2011           Monitoring II
   7    17 Oktober-11November 2011            Monitoring III
   8    14 November-2 Desember 2011           Pelaksanaan Ujian Akhir PPL di Sekolah
   9    3 Desember - 15 Desember 2010         Penyerahan nilai akhir dan berkas lainnya
                                              ke UPT-PPL




                                              16
BAB III
                   DESKRIPSI, SUBSTANSI KEGIATAN PPL
   A. Rincian Kegiatan Pembelajaran
        Proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa calon guru
dilakukan melalui tiga tahap penting. Tiap-tiap tahapnya merupakan rangkaian proses
latihan mengajar di tiap-tiap kelas. Tahap tersebut diawali dengan latihan mengajar
terbimbing. Pada tahap pertama ini setiap mahasiswa calon guru diberikan bimbingan
untuk melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru. Bimbingan tersebut berupa
pengarahan sebelum memberikan materi dengan penyusunan RPP. RPP disusun sesuai
dengan ketentuan sekolah, mulai dari standar kompetensi hingga evaluasi yang sesuai
dengan silabus. Setelah mendapatkan bimbingan penysunan RPP, maka selanjutnya saat
mengajar di kelas, tiap mahasiswa didampingi oleh guru pamong masing-masing,
sebanyak empat kali pertemuan. Setiap selesai mengajar, guru pamong akan
memberikan kontribusi berupa saran dan masukan atas kekurangan dari tiap mahasiswa,
baik dari segi sikap hingga materi yang diberikan. Hal ini dijadikan acuan untuk
perbaikan di pertemuan selanjutnya.
       Tahap kedua yaitu latihan mengajar mandiri. Pada latihan ini tiap mahasiswa
memberikan materi di kelas tanpa ada guru pamong yang mendampingi. Namun, setiap
kali akan masuk ke kelas selalu dilakukan koordinasi dalam hal penyusunan RPP,
metode mengajar, evaluasi proses belajar hingga menyusun soal latihan atau ujian sesuai
dengan indikator. Latihan ini dilakukan sebanyak lebih dari sepuluh kali pertemuan.
       Tahap terakhir dari proses kegiatan pembelajaran adalah tahap ujian. Ujian
dilakukan sebanyak dua kali. Ujian diawasi oleh guru pamong serta dosen pembimbing.
Saat proses ujian berlangsung mahasiswa diharapkan mampu memberikan materi
dengan menggunakan media pembelajaran yang optimal. Penampilan mengajar
mahasiswa juga menjadi aspek penting dalam penilaian ini.
   B. Rincian Keikutsertaan dalam Kegiatan Administrasi Sekolah
        Keikutsertaan tiap mahasiswa calon guru dalam kegiatan administrasi sekolah
salah satunya adalah dengan membantu panitia ulangan tengah semester dalam
mempersiapkan data-data yang dibutuhkan seperti soal-soal, lembar jawaban, berita
acara dan sebagainya. Pada saat pelaksanaan UTS tiap mahasiswa calon guru membantu
menghitung, mengelempokkan dan menyusun soal beserta lembar jawaban dalam satu
berkas berdasarkan ruangan ujian, mengawas peserta ujian, menyerahkan berkas yang
telah diujikan kepada setiap guru bidang studi.
       Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di MTsN itu sering disebut kegiatan
administrasi. Pencatatan dan perekaman data dan pengaturan sumber data di sekolah
yang rapi, teratur dan benar sangat diperlukan dalam system informasi. Untuk itu
pedoman administrasi secara tertulis untuk MTsN memegang peranan yang sangat
penting dalam kegiatan administrasi. Kepala Sekolah memiliki patokan-patokan untuk
menjabarkan lebih lanjut kebijakan kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan
pendidikan MTsN. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pelaksanaan dan
pendistribusian tugas. Penjabaran kebijakan tersebut juga berfungsi untuk memudahkan
Kepala Sekolah membagi tugas disesuai dengan kemampuan pelaksanaanya.




                                          17
Apa yang termuat dalam Pedoman Administrasi Sekolah Menengah Atas.Data
pendidikan yang terdapat di sekolah sangat banyak macam dan jenisnya. Agar
pencatatan dapat lebih mudah dan sederhana sehiungga memperlancar kegiatan
administrasi, data yang banyak jenisnya itu dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis yaitu :
   a. Administrasi Program Kegiatan Belajar Mengajar
   b. Administrasi Kesiswaan
   c. Administrasi Kepegawaian
   d. Administrasi Keuangan
   e. Administrasi Humas
   f. Administrasi Perlengkapan Sarana Prasarana / barang
   g. Administrasi perkantoran
   C. Rincian Keikutsertaan dalam Tugas-Tugas umum sekolah
       Kegiatan dalam keikutsertaan tugas-tugas umum sekolah yang dilakukan oleh
mahasiswa calon guru adalah mengikuti program dan kegiatan yang telah ditetapkan
oleh Diknas. Contoh kegiatan tersebut misalnya mengikuti upacara peringatan HUT RI
ke-66 yang diselenggarakan di lingkungan MTs Negeri 20 Jakarta. Dari sebagian tugas
umum tersebut mahasiswa yang tengah melaksanakan PPL diikutsertakan dalam setiap
kegiatannya. Tidak hanya sebagai pengisi acara maupun sebagai peserta.
   D. Rincian tugas piket sekolah
        Kegiatan selanjutnya yang sering dilakukan oleh mahasiswa calon guru yang
tengah melaksanakan PPL selain mengajar adalah tugas piket. Piket adalah tugas yang
dibebankan pada dua orang guru untuk mengontrol kegiatan proses pembelajaran selama
satu hari penuh. Tugasnya dimulai dengan siap siaga di depan gerbang sekolah untuk
mengawasi siswa yang datang terlambat. Biasanya akan diberikan sanksi langsung untuk
siswa yang terlambat tersebut dengan memerintahkan siswa yang bersangkutan untuk
membersihkan halaman sampai pada jam pelajaran yang ke dua. Ada kalanya guru piket
juga menerapkan sanksi yang berbeda tiap harinya. Biasanya sangsi yang diberikan
berupa hukuman yang diberikan guru atau semua pelanggarannya dicatat dan
mendapatkan poin hukuman. Selain itu, bila ditemukan siswa yang terlambat lebih dari
tiga kali maka biasanya pada hari itu juga guru piket akan menghubungi guru BK untuk
memanggil orangtua siswa yang bersangkutan agar hadir disekolah.
       Tak hanya mencatat siswa yang melakukan pelanggaran, guru piket pun bertugas
untuk mengingatkan pada setian pergantian jam pelajaran. Tugas lainnya yakni
menggantikan guru atau memberikan tugas kepada siswa apabila terdapat guru yang
tidak bisa mengajar. mengingatkan siswa untuk shalat dzuhur berjama’ah pada jam
12.30 WIB, guru piket mengingatkan siswa dan menyuruh siswa untuk meninggalkan
kelasnya saat jam istirahat tanpa kecuali. Hal itu diupayakan agar siswa menggunakan
waktu istirahatnya secara maksimal.




                                          18
BAB IV
                        ANALISIS HASIL KEGIATAN PPL
     A. Kompetensi yang Diperoleh dari Kegiatan PPL
        Dari kegiatan PPL ini mahasiswa mampu menyusun Silabus dan Rancangan
Program Pembelajaran selama latihan pembelajaran. RPP yang dirancang Mahasiswa
calon guru disesuaikan dengan RPP yang disusun oleh sekolah dengan mendapatkan
bimbingan dari guru pamong. Mahasiswa calon guru diberikan tanggung jawab untuk
membuat soal post test, pre-test sesuai materi yang diajarkan serta membuat ulangan
harian dan ulangan blok sesuai dengan indikator.
       Mahasiswa calon guru mampu menerapkan metode pembelajaran yang baru
selain metode ceramah. Metode pembelajaran yang baru seperti games, kuis, diskusi,
menonton film. Metode pembelajaran yang diterapkan dikelas juga di dukung oleh
media pembelajaran yang lebih modern, seperti LCD Proyektor, Notebook, dan ceramah
bervasiasi.
    Mahasiswa calon guru diberi bimbingan cara mengentry data nilai siswa
menggunakan Sistem Administrasi Sekolah (SAS). Selain dilatih untuk bisa
menerapkan metode pembelajaran, mahasiswa calon guru pun dilatih untuk bisa
mengentry nilai. Hal ini bertujuan agar calon guru memiliki keterampilan di bidang
teknologi dan informasi.
       Dalam manajemen kelas calon guru mampu megkondisikan suasana kelas yang
kondusif selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, manejemen kelas juga
berlangsung dalam hal memotivasi belajar siswa di ruang kelas maupun di luar kelas.
Mahasiswa calon guru juga mampu memberikan nilai dalam aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik yang proporsional kepada siswa.
B.     Temuan-Temuan di Lapangan Selama Kegiatan PPL
      Selama kami melakukan PPL di MTsN 20 Jakarta terdapat temuan lapangan
berupa sebuah penerapan kedispilinan yang cukup ketat. Penerapan kedisplinan tersebut
berupa peraturan pemakaian seragam terutama sepatu yang diharuskan berwarna dan
bertali hitam. Khusus bagi siswa yang datang terlambat dikenakan sanksi dan
diperbolehkan masuk sampai jam pertama selesai. Bagi siswa yang sudah tiga kali
berturut-turut terlambat akan dilaporkan kepada guru Bimbingan dan konseling (BK)
untuk diberikan tindakan lebih lanjut. Dari segi berpakaian seragam tidak diperbolehkan
menggunakan celana berbentuk pensil dan menggantung untuk siswa dan untuk siswi
tidak diperbolehkan menggunakan rok di atas mata kaki, apabila larangan tersebut
dilanggar maka siswa yang bersangkutan akan mendapatkan sanksi dari guru BK. Pada
dasarnya sekolah menerapkan peraturan tersebut menurut kami semata-mata untuk
menanamkan kedisplinan setiap siswa. Selain peraturan yang ketat untuk menciptakan
rasa kedisiplinan setiap siswa. Mts Negeri 20 Jakarta pun dalam proses kegiatan belajar
mengajar mengadakan program pendalaman materi (PM) bagi siswa kelas IX, hal ini
ditujukan untuk meningkatkan mutu lulusan agar mampu bersaing pada era globalisasi.
    Dari segi religiusnya, hampir sebagian siswa MTs Negeri 20 Jakarta sebelum
kegiatan belajar mengajar dimulai selalu diawali dengan pembacaan Al-Qur’an de setiap
kelas yang dipimpin oleh wali kelas, bagi yang terlambat tidak diperbolehkan masuk ke
kelas dan wajib membersihkan lingkungan taman sekolah dari sampah yang berserakan.



                                          19
BAB V
                                   PENUTUP
A. Kesimpulan
       Program pengalaman lapangan adalah awal dimulainya pelatihan bagi
mahasiswa calon guru untuk mendapatkan pengalaman mengajar. Dalam
pembekalannya mahasiswa dibimbing dan diberi tanggung jawab untuk memposisikan
dirinya sebagai seorang guru. Pengalaman yang diperoleh dapat membantu proses
pembentukan image sebagai seorang guru yang baik, profesional, dan disiplin.
B. Saran
        Saran yang hendak kami sampaikan adalah bentuk perhatian kami demi
terciptanya stabilitas kedisiplinan yang tercipta di MTsN 20 Jakarta. Rekomendasi
tersebut yaitu meningkatkan kedisiplinan siswa, terutama mengerjakan tugas rumah
dalam bentuk LKS. Karena terlihat sedikit longgar. Pemberian sanksi dengan menahan
siswa yang tidak mengerjakan tugasnya sampai berkali-kali diingatkan tapi siswa
mengangggap remeh hukuman tersebut. Karena makin banyak siswa yang datang
terlambat mengerjakan tugas. Saran kami sedikit memberikan sanksi tegas berupa
pemberian sanksi tegas dengan menggunakan buku point yang dimiliki setiap siswa.
Pemberian point tersebut untuk mengukur tingkat kedisiplinan siswa secara individu.
Bisa dibentuk dalam sebuah buku pelanggaran yang dapat dipantau juga oleh orangtua
siswa. Setiap kali siswa melanggar peraturan sekolah maka tidak hanya pihak sekolah
yang mengetahuinya tetapi orangtua juga dapat mengontrol anak-anaknya.




                                        20
DAFTAR PUSTAKA



Arifin. Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum), (Jakarta: Bumi Aksara,1995).


Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi,(Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2006)


M. Echols, John dan Hassan Shadili. Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT.Gramedia,

1996).


Sholeh, Asrorun Nisam. Membangun Profesionalitas Guru (Jakarta: Elsas, 2006).


Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung:PT. Remaja

Rosdakarya, 2007)


Data profil sekolah wakil kurikulum MTs N 20




                                        21
LAMPIRAN

                            1. Biodata Mahasiswa PPL

Nama Lengkap    : Ahmad Muhajirin

NIM             : 2715086658

Tempat Lahir    : Jakarta

Tanggal Lahir   : 11 Agustus 1990

Jenis Kelamin   : Laki-Laki

Alamat          : Jl. Pulo Gebang Rt 04/04, Cakung, Jakarta TImur

No. Telepon     : 085691918491

Email           : muhajirin_hasyim@yahoo.co.id




                                     22
Biodata Mahasiswa PPL dan data-data hasil PPL

Nama Lengkap          : Asih Maesaroh

NIM                   : 2715081664

Tempat Lahir          : Jakarta

Tanggal Lahir         : 02 Agustus 1989

Jenis Kelamin         : Perempuan

Alamat                : Pondok Ungu Permai Blok D 19 No. 02 Bekasi Utara

No. Telepon          : 085719380322

Email                : as1h_man1s@yahoo.com

1.1 Data-data hasil PPL :

   1. Absen Siswa

   2. Nilai siswa

   3. RPP

   4. Program Semester

   5. Soal Ulangan Harian dan soal UTS

   6. Rangkuman kegiatan PPL




                                          23
Biodata Mahasiswa PPL dan data-data hasil PPL

Nama Lengkap            : Iis Aisyah

NIM                     : 2715086666

Tempat Lahir            : Bekasi

Tanggal Lahir           : 10 Juni 1990

Jenis Kelamin           : Perempuan

Alamat                  : Jl. KH. Abdurrahman No.13 Bekasi Timur

No. Telepon             : 085693800123

Email                   : Iez_aisyah90@yahoo.com

Data-data hasil PPL :

   1. Absen Siswa

   2. Nilai siswa

   3. RPP

   4. Program Semester

   5. Soal Ulangan Harian dan soal UTS

   6. Rangkuman kegiatan PPL




                                           24
Biodata Mahasiswa PPL dan data-data hasil PPL

Nama Lengkap            : Mumut Muti’ah

NIM                     : 2715080139

Tempat Lahir            : Jakarta

Tanggal Lahir           : 3 Juni 1990

Jenis Kelamin           : Perempuan

Alamat                  : Jl. Tambun Rengas No. 32 Jakarta Timur

No. Telepon             : 08561123428

Email                   : mumut_mutiah@yahoo.com

Data-data hasil PPL :

   1. Absen Siswa

   2. Nilai siswa

   3. RPP

   4. Program Semester

   5. Soal Ulangan Harian dan soal UTS

   6. Rangkuman kegiatan PPL




                                            25
Biodata Mahasiswa PPL dan data-data hasil PPL

Nama Lengkap            : Siti Masitha

NIM                     : 2715086672

Tempat Lahir            : Jakarta

Tanggal Lahir           : 10 Agustus1990

Jenis Kelamin           : Perempuan

Alamat                  : Jl. Pulo Lombok Raya No. 43, Bekasi Timur

No. Telepon             : 085692312259

Email                   : bodong_buncit11@yahoo.com

Data-data hasil PPL :

   1. Absen Siswa

   2. Nilai siswa

   3. RPP

   4. Program Semester

   5. Soal Ulangan Harian dan soal UTS

   6. Rangkuman kegiatan PPL




                                            26
Biodata Mahasiswa PPL dan data-data hasil PPL

Nama Lengkap            : Qitbiya Ilhami

NIM                     : 2715080

Tempat Lahir            : Bekasi

Tanggal Lahir           : 22 Agustus 1990

Jenis Kelamin           : Perempuan

Alamat                  : Jl. wahab affan no.21, medan satria, Bekasi

No. Telepon             : 085780946327

Email                   : qitbiya_ilhami@ymail.com

Data-data hasil PPL :

   1. Absen Siswa

   2. Nilai siswa

   3. RPP

   4. Program Semester

   5. Soal Ulangan Harian dan soal UTS

   6. Rangkuman kegiatan PPL




                                            27
2. Dokumentasi




Gambar.1                               Gambar. 2                                   Gambar. 3
MTs N 20 Jakarta tampak depan          keadaan sekolah tampak dari lantai 2
                                                                                   keadaan luar kelas




                                                                                   Gambar.6
Gambar.4                               Gambar.5
                                                                                   Kondisi kantin MTs N 20 Jakarta
Masjid MTs N 20 Jakarta                Keadaan kelas saat KBM




                                                                              Ga
Gambar.7                               mbar.8
Menjadi juri Perlombaan paduan suara
                                                                                   Gambar.9
                                       Menjadi pengawas Ujian Tengah
                                                                                   Perpisahan PPL
                                       Semester




                                                           28

More Related Content

What's hot

Proposal laporan ppl mts annur
Proposal laporan ppl mts annurProposal laporan ppl mts annur
Proposal laporan ppl mts annurهيرو حمزة
 
contoh laporan PPL 2.
contoh laporan PPL 2. contoh laporan PPL 2.
contoh laporan PPL 2. riskadeafrizya
 
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDU
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDUCOVER LAPORAN-BAB I INDIVIDU
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDUGhian Velina
 
Laporan Hasil PPL
Laporan Hasil PPLLaporan Hasil PPL
Laporan Hasil PPLNur Afita
 
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)Fitrianti Risman
 
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUPCONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUPTatik prisnamasari
 
Laporan PPL SMA Negeri 5 Samarinda
Laporan PPL SMA Negeri 5 SamarindaLaporan PPL SMA Negeri 5 Samarinda
Laporan PPL SMA Negeri 5 SamarindaJessy Damayanti
 
CONTOH LAPORAN PPL-KKN IKIP MATARAM 2015
CONTOH LAPORAN PPL-KKN IKIP MATARAM 2015CONTOH LAPORAN PPL-KKN IKIP MATARAM 2015
CONTOH LAPORAN PPL-KKN IKIP MATARAM 2015Amir Net
 
Karnal Pakinde Laporan PPL 2 SMA GKST 1 TENTENA 2016
Karnal Pakinde Laporan PPL 2 SMA GKST 1 TENTENA 2016Karnal Pakinde Laporan PPL 2 SMA GKST 1 TENTENA 2016
Karnal Pakinde Laporan PPL 2 SMA GKST 1 TENTENA 2016Kannal Bakti Pakinde
 
Laporan ppl di SMK Muda Patria Kalasan
Laporan ppl di SMK Muda Patria KalasanLaporan ppl di SMK Muda Patria Kalasan
Laporan ppl di SMK Muda Patria KalasanCuliis Akhmad
 
laporan ppl tahun 2012
laporan ppl tahun 2012laporan ppl tahun 2012
laporan ppl tahun 2012Imam Safuan
 
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...RoHim MohaMad
 
Laporan magang ii di sd 03 kota bengkulu
Laporan magang ii di sd 03 kota bengkuluLaporan magang ii di sd 03 kota bengkulu
Laporan magang ii di sd 03 kota bengkuluYohanes Sangkang
 
Tugas mandiri modifikasi tampilan kurikulum
Tugas mandiri modifikasi tampilan kurikulumTugas mandiri modifikasi tampilan kurikulum
Tugas mandiri modifikasi tampilan kurikulumwidyaamandasurbakti
 
Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017
Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017
Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017Jessy Damayanti
 
Ppl1 4201409022 r112_1346341435
Ppl1 4201409022 r112_1346341435Ppl1 4201409022 r112_1346341435
Ppl1 4201409022 r112_1346341435I'am Madridista
 
Laporan akhir magang iii sd 69
Laporan akhir magang iii sd 69Laporan akhir magang iii sd 69
Laporan akhir magang iii sd 69Yohanes Sangkang
 

What's hot (20)

Proposal laporan ppl mts annur
Proposal laporan ppl mts annurProposal laporan ppl mts annur
Proposal laporan ppl mts annur
 
contoh laporan PPL 2.
contoh laporan PPL 2. contoh laporan PPL 2.
contoh laporan PPL 2.
 
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDU
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDUCOVER LAPORAN-BAB I INDIVIDU
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDU
 
Laporan ppl 2 wiwit
Laporan ppl 2 wiwitLaporan ppl 2 wiwit
Laporan ppl 2 wiwit
 
Laporan Hasil PPL
Laporan Hasil PPLLaporan Hasil PPL
Laporan Hasil PPL
 
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
 
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUPCONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
 
Laporan PPL SMA Negeri 5 Samarinda
Laporan PPL SMA Negeri 5 SamarindaLaporan PPL SMA Negeri 5 Samarinda
Laporan PPL SMA Negeri 5 Samarinda
 
Laporan ppl 2 k.nisa.nf
Laporan ppl 2 k.nisa.nfLaporan ppl 2 k.nisa.nf
Laporan ppl 2 k.nisa.nf
 
CONTOH LAPORAN PPL-KKN IKIP MATARAM 2015
CONTOH LAPORAN PPL-KKN IKIP MATARAM 2015CONTOH LAPORAN PPL-KKN IKIP MATARAM 2015
CONTOH LAPORAN PPL-KKN IKIP MATARAM 2015
 
Karnal Pakinde Laporan PPL 2 SMA GKST 1 TENTENA 2016
Karnal Pakinde Laporan PPL 2 SMA GKST 1 TENTENA 2016Karnal Pakinde Laporan PPL 2 SMA GKST 1 TENTENA 2016
Karnal Pakinde Laporan PPL 2 SMA GKST 1 TENTENA 2016
 
Laporan ppl di SMK Muda Patria Kalasan
Laporan ppl di SMK Muda Patria KalasanLaporan ppl di SMK Muda Patria Kalasan
Laporan ppl di SMK Muda Patria Kalasan
 
laporan ppl tahun 2012
laporan ppl tahun 2012laporan ppl tahun 2012
laporan ppl tahun 2012
 
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...
 
LAPORAN PPL 2
LAPORAN PPL 2 LAPORAN PPL 2
LAPORAN PPL 2
 
Laporan magang ii di sd 03 kota bengkulu
Laporan magang ii di sd 03 kota bengkuluLaporan magang ii di sd 03 kota bengkulu
Laporan magang ii di sd 03 kota bengkulu
 
Tugas mandiri modifikasi tampilan kurikulum
Tugas mandiri modifikasi tampilan kurikulumTugas mandiri modifikasi tampilan kurikulum
Tugas mandiri modifikasi tampilan kurikulum
 
Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017
Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017
Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017
 
Ppl1 4201409022 r112_1346341435
Ppl1 4201409022 r112_1346341435Ppl1 4201409022 r112_1346341435
Ppl1 4201409022 r112_1346341435
 
Laporan akhir magang iii sd 69
Laporan akhir magang iii sd 69Laporan akhir magang iii sd 69
Laporan akhir magang iii sd 69
 

Viewers also liked

Viewers also liked (7)

laporan PPL BK UNY
laporan PPL BK UNYlaporan PPL BK UNY
laporan PPL BK UNY
 
Membuat proposal ppl
Membuat proposal pplMembuat proposal ppl
Membuat proposal ppl
 
1. sku cetak dh
1. sku cetak dh1. sku cetak dh
1. sku cetak dh
 
Laporan ppl
Laporan pplLaporan ppl
Laporan ppl
 
Laporan kegiatan mos
Laporan kegiatan mosLaporan kegiatan mos
Laporan kegiatan mos
 
Contoh Power Point Presentasi PKL
Contoh Power Point Presentasi PKLContoh Power Point Presentasi PKL
Contoh Power Point Presentasi PKL
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
 

Similar to Laporan ppl

Mekanika Teknik
Mekanika TeknikMekanika Teknik
Mekanika TekniklombkTBK
 
Mekanika Teknik
Mekanika TeknikMekanika Teknik
Mekanika TekniklombkTBK
 
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru Masa Kini dan Program Se...
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru  Masa Kini dan Program Se...Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru  Masa Kini dan Program Se...
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru Masa Kini dan Program Se...Zukét Printing
 
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru Masa Kini dan Program Se...
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru  Masa Kini dan Program Se...Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru  Masa Kini dan Program Se...
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru Masa Kini dan Program Se...Zukét Printing
 
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian BerkelanjutanBuku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian BerkelanjutanGuru Online
 
Proposal penelitian johan paramita 5215 07 2379
Proposal penelitian johan paramita  5215 07 2379 Proposal penelitian johan paramita  5215 07 2379
Proposal penelitian johan paramita 5215 07 2379 jepe07
 
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson StudyPanduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson Studyhaikal
 
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)Suaidin -Dompu
 
KBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektifKBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektifJasmin Jasin
 
Buku 2 pedoman pk guru
Buku 2 pedoman pk guruBuku 2 pedoman pk guru
Buku 2 pedoman pk guruata bik
 
Buku 2 pedoman pk guru
Buku 2 pedoman pk guruBuku 2 pedoman pk guru
Buku 2 pedoman pk guruSuaidin -Dompu
 
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guruRatih Ginarti
 
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Rima Hardyanti
 
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Rima Hardyanti
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMALEKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMALNur Arifaizal Basri
 
Pengayaan PGDK Fisika.pdf
Pengayaan PGDK Fisika.pdfPengayaan PGDK Fisika.pdf
Pengayaan PGDK Fisika.pdfRamphakThat
 
Makalah profesi kependidikan kelompok 1
Makalah profesi kependidikan kelompok 1Makalah profesi kependidikan kelompok 1
Makalah profesi kependidikan kelompok 1indrakumbara1
 

Similar to Laporan ppl (20)

Mekanika Teknik
Mekanika TeknikMekanika Teknik
Mekanika Teknik
 
Mekanika teknik
Mekanika teknikMekanika teknik
Mekanika teknik
 
Mekanika Teknik
Mekanika TeknikMekanika Teknik
Mekanika Teknik
 
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru Masa Kini dan Program Se...
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru  Masa Kini dan Program Se...Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru  Masa Kini dan Program Se...
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru Masa Kini dan Program Se...
 
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru Masa Kini dan Program Se...
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru  Masa Kini dan Program Se...Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru  Masa Kini dan Program Se...
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru Masa Kini dan Program Se...
 
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian BerkelanjutanBuku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
 
Proposal penelitian johan paramita 5215 07 2379
Proposal penelitian johan paramita  5215 07 2379 Proposal penelitian johan paramita  5215 07 2379
Proposal penelitian johan paramita 5215 07 2379
 
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson StudyPanduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
 
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
 
KBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektifKBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektif
 
Kbm yang-efektif
Kbm yang-efektifKbm yang-efektif
Kbm yang-efektif
 
Buku 2 pedoman pk guru
Buku 2 pedoman pk guruBuku 2 pedoman pk guru
Buku 2 pedoman pk guru
 
Buku 2 pedoman pk guru
Buku 2 pedoman pk guruBuku 2 pedoman pk guru
Buku 2 pedoman pk guru
 
Buku 2 pedoman pk guru
Buku 2 pedoman pk guruBuku 2 pedoman pk guru
Buku 2 pedoman pk guru
 
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru
 
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
 
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMALEKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
 
Pengayaan PGDK Fisika.pdf
Pengayaan PGDK Fisika.pdfPengayaan PGDK Fisika.pdf
Pengayaan PGDK Fisika.pdf
 
Makalah profesi kependidikan kelompok 1
Makalah profesi kependidikan kelompok 1Makalah profesi kependidikan kelompok 1
Makalah profesi kependidikan kelompok 1
 

More from Mut Mu3tiah

Kondisi belajar dan masalah
Kondisi belajar dan masalahKondisi belajar dan masalah
Kondisi belajar dan masalahMut Mu3tiah
 
Makalah obsevasi IAD
Makalah obsevasi IADMakalah obsevasi IAD
Makalah obsevasi IADMut Mu3tiah
 
sosiologi sastra
sosiologi sastrasosiologi sastra
sosiologi sastraMut Mu3tiah
 
Cover observasi ppl
Cover observasi pplCover observasi ppl
Cover observasi pplMut Mu3tiah
 
Cover laporan ppl
Cover laporan pplCover laporan ppl
Cover laporan pplMut Mu3tiah
 
Format penulisan skripsi
Format penulisan skripsiFormat penulisan skripsi
Format penulisan skripsiMut Mu3tiah
 
Administrasi keuangan
Administrasi keuanganAdministrasi keuangan
Administrasi keuanganMut Mu3tiah
 
Alih kode dan campur kode
Alih kode dan campur kodeAlih kode dan campur kode
Alih kode dan campur kodeMut Mu3tiah
 
Filosofi pendidikan
Filosofi pendidikanFilosofi pendidikan
Filosofi pendidikanMut Mu3tiah
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikanMut Mu3tiah
 
Makalah penafsiran hasil ujian
Makalah penafsiran hasil ujianMakalah penafsiran hasil ujian
Makalah penafsiran hasil ujianMut Mu3tiah
 
Pengolahan dan penafsiran skor
Pengolahan dan penafsiran skorPengolahan dan penafsiran skor
Pengolahan dan penafsiran skorMut Mu3tiah
 
Pertemuan 11 action research
Pertemuan 11   action researchPertemuan 11   action research
Pertemuan 11 action researchMut Mu3tiah
 
Pertemuan h8 teknik analisis data
Pertemuan h8   teknik analisis dataPertemuan h8   teknik analisis data
Pertemuan h8 teknik analisis dataMut Mu3tiah
 
Laporan observasi ppl
Laporan observasi pplLaporan observasi ppl
Laporan observasi pplMut Mu3tiah
 
معلّاقة السبعة
معلّاقة السبعةمعلّاقة السبعة
معلّاقة السبعةMut Mu3tiah
 
معلاقة العشر
معلاقة العشرمعلاقة العشر
معلاقة العشرMut Mu3tiah
 
Seni arsitektur bangunan masjid
Seni arsitektur bangunan masjidSeni arsitektur bangunan masjid
Seni arsitektur bangunan masjidMut Mu3tiah
 

More from Mut Mu3tiah (20)

Kondisi belajar dan masalah
Kondisi belajar dan masalahKondisi belajar dan masalah
Kondisi belajar dan masalah
 
Makalah obsevasi IAD
Makalah obsevasi IADMakalah obsevasi IAD
Makalah obsevasi IAD
 
sosiologi sastra
sosiologi sastrasosiologi sastra
sosiologi sastra
 
qus bin sa'adah
qus bin sa'adahqus bin sa'adah
qus bin sa'adah
 
Cover observasi ppl
Cover observasi pplCover observasi ppl
Cover observasi ppl
 
Cover laporan ppl
Cover laporan pplCover laporan ppl
Cover laporan ppl
 
Format penulisan skripsi
Format penulisan skripsiFormat penulisan skripsi
Format penulisan skripsi
 
Administrasi keuangan
Administrasi keuanganAdministrasi keuangan
Administrasi keuangan
 
Alih kode dan campur kode
Alih kode dan campur kodeAlih kode dan campur kode
Alih kode dan campur kode
 
Filosofi pendidikan
Filosofi pendidikanFilosofi pendidikan
Filosofi pendidikan
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
 
Makalah penafsiran hasil ujian
Makalah penafsiran hasil ujianMakalah penafsiran hasil ujian
Makalah penafsiran hasil ujian
 
Pengolahan dan penafsiran skor
Pengolahan dan penafsiran skorPengolahan dan penafsiran skor
Pengolahan dan penafsiran skor
 
Pertemuan 11 action research
Pertemuan 11   action researchPertemuan 11   action research
Pertemuan 11 action research
 
Pertemuan h8 teknik analisis data
Pertemuan h8   teknik analisis dataPertemuan h8   teknik analisis data
Pertemuan h8 teknik analisis data
 
Laporan observasi ppl
Laporan observasi pplLaporan observasi ppl
Laporan observasi ppl
 
معلّاقة السبعة
معلّاقة السبعةمعلّاقة السبعة
معلّاقة السبعة
 
معلاقة العشر
معلاقة العشرمعلاقة العشر
معلاقة العشر
 
Sunnatullah
SunnatullahSunnatullah
Sunnatullah
 
Seni arsitektur bangunan masjid
Seni arsitektur bangunan masjidSeni arsitektur bangunan masjid
Seni arsitektur bangunan masjid
 

Recently uploaded

UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 

Recently uploaded (20)

UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 

Laporan ppl

  • 1. DAFTAR ISI DAFTAR ISI................................................................................................................ 1 BAB I ........................................................................................................................... 2 LATAR BELAKANG PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) ................... 2 A. Syarat Untuk Mencapai Sarjana S1 Kependidikan .................................................. 2 B. Upaya Membangun Profesionalisme Guru .............................................................. 2 C. Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan .............................................................. 8 D. Tujuan Kegiatan PPL ........................................................................................... 10 1. Tujuan Umum ..................................................................................................... 10 2. Tujuan Khusus ..................................................................................................... 10 BAB II ........................................................................................................................ 11 DESKRIPSI, LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN PPL ................................... 11 A. Profil Sekolah....................................................................................................... 11 1. Sejarah MTs Negeri 20 Jakarta ..................................................................... 11 2. Keadaan Sekolah ........................................................................................... 11 3. Personil Madrasah ......................................................................................... 11 4. Kerjasama Madrasah...................................................................................... 13 5. Prestasi Madrasah .......................................................................................... 14 6. Visi MTs. Negeri 20 Jakarta .......................................................................... 14 7. Misi MTs. Negeri 20 Jakarta .......................................................................... 14 8. Tujuan Sekolah .............................................................................................. 14 9. Fasilitas Sekolah ............................................................................................ 15 10. Ekstrakulikuler (Pengembangan Diri) di MTsN 20 Jakarta............................. 15 B. Waktu Pelaksanaan PPL ...................................................................................... 16 BAB III ...................................................................................................................... 17 DESKRIPSI, SUBSTANSI KEGIATAN PPL ............................................................. 17 A. Rincian Kegiatan Pembelajaran ........................................................................... 17 B. Rincian Keikutsertaan dalam Kegiatan Administrasi Sekolah .............................. 17 C. Rincian Keikutsertaan dalam Tugas-Tugas umum sekolah ................................... 18 D. Rincian tugas piket sekolah .................................................................................. 18 BAB IV....................................................................................................................... 19 ANALISIS HASIL KEGIATAN PPL ......................................................................... 19 A. Kompetensi yang Diperoleh dari Kegiatan PPL ................................................... 19 B. Temuan-Temuan di Lapangan Selama Kegiatan PPL ........................................... 19 BAB V ........................................................................................................................ 20 PENUTUP .................................................................................................................. 20 A. Kesimpulan .......................................................................................................... 20 B. Saran .................................................................................................................... 20 LAMPIRAN ............................................................................................................. 22 1. Biodata Mahasiswa PPL ....................................................................................... 22 2. Dokumentasi ....................................................................................................... 28
  • 2. BAB I LATAR BELAKANG PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) A. Syarat Untuk Mencapai Sarjana S1 Kependidikan Program Pengalaman Lapangan (PPL) kependidikan sebagai suatu kegiatan yang diberikan kepada mahasiswa agar memperoleh pengalaman dalam kegiatan sebagai calon guru atau calon non guru. Tugas utama mahasiswa dalam kegiatan PPL sebagai calon guru adalah sebagai guru mata pelajaran dan tugas lainnya yang disepakati di tempat PPL. Sebagai calon tenaga kependidikan non guru tugas PPL adalah mengelola dan mengimplementasikan fungsi perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan pendidikan sesuai dengan bidang studinya. Ketentuan Pelaksanaan PPL a. Untuk Mahasiswa Program S1 Kependidikan 1. Telah menyelesaikan minimal 120 SKS dan telah lulus semua mata kuliah Dasar Kependidikan 2. PPL berlangsung dengan bobot 4 SKS dan menggunakan sistem blok. Pengertian sistem blok ialah sistem pelaksanaan PPL yang mengharuskan mahasiswa berada di tempat praktek dan mengikuti kegiatan-kegiatan di tempat praktek selama satu semester 3. Syarat pembebasan PPL di sekolah, diperuntukkan bagi mahasiswa yang telah memiliki ijazah Sarjana Muda Kependidikan atau D-III Kependidikan dan telah berpengalaman mengajar sesuai dengan jenjang dan bidangnya minimal 3 tahun. Pembebasan kewajiban PPL perlu dinilai oleh Tim Penilai Jurusan 4. Pelaksanaan PPL di luar sekolah untuk tenaga kependidikan lainnya akan diatur secara khusus 5. Hal-hal yang bersifat teknis diatur dalam bentuk pedoman/ petunjuk pelaksanaan tersendiri b. Untuk Mahasiswa Program Diploma Kependidikan 1) PPL diadakan pada tiap akhir tahun program 2) PPL untuk program D-II/ D-III mempunyai bobot 4 SKS 3) Hal-hal teknis mengenai PPL akan diatur tersendiri dalam bentuk pedoman pelaksanaan khusus B. Upaya Membangun Profesionalisme Guru Pengertian Profesionalisme Guru Istilah profesionalisme berasal dari profession. Dalam Kamus Inggris Indonesia, “profession berarti pekerjaan”1. Arifin dalam buku Kapita Selekta Pendidikan mengemukakan bahwa profession mengandung arti yang sama dengan kata occupation atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan atau latihan khusus2. Dalam buku yang ditulis oleh Kunandar yang berjudul Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disebutkan pula bahwa profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. 1 John M. Echols dan Hassan Shadili, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT.Gramedia, 1996), Cet. Ke- 23, h. 449. 2 Arifin, Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum), (Jakarta: Bumi Aksara,1995), Cet. Ke- 3, h. 105. 2
  • 3. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa profesi adalah suatu pekerjaan atau keahlian yang mensyaratkan kompetensi intelektualitas, sikap dan keterampilan tertentu yang diperolah melalui proses pendidikan secara akademis.. Adapun mengenai kata “Profesional”, Uzer Usman memberikan suatu kesimpulan bahwa suatu pekerjaan yang bersifat profesional memerlukan beberapa bidang ilmu yang secara sengaja harus dipelajari dan kemudian diaplikasikan bagi kepentingan umum. Kata “profesional” itu sendiri berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru, dokter, hakim, dan sebagainya. Dengan kata lain, pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain. Dengan bertitik tolak pada pengertian ini, maka pengertian guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal. Perlunya Guru Profesional Dalam pendidikan, Guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih, dan pemimpin yang dapat menciptakan iklim belajar yang menarik, memberi rasa aman, nyaman dan kondusif dalam kelas. Keberadaannya di tengah-tengah siswa dapat mencairkan suasana kebekuan, kekakuan, dan kejenuhan belajar yang terasa berat diterima oleh para siswa. Kondisi seperti itu tentunya memerlukan keterampilan dari seorang guru, dan tidak semua mampu melakukannya. Menyadari hal itu, maka penulis menganggap bahwa keberadaan guru profesional sangat diperlukan. Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses pendidikan yang bermutu. Untuk dapat menjadi profesional, mereka harus mampu menemukan jati diri dan mengaktualkan diri. Pemberian prioritas yang sangat rendah pada pembangunan pendidikan selama beberapa puluh tahun terakhir telah berdampak buruk yang sangat luas bagi kehidupan berbangsa dan bernegara3. Mengomentari mengenai adanya keterpurukan dalam pendidikan saat ini, penulis sangat menganggap penting akan perlunya keberadaan guru profesioanal. Untuk itu, guru diharapkan tidak hanya sebatas menjalankan profesinya, tetapi guru harus memiliki keterpanggilan untuk melaksanakan tugasnya dengan melakukan perbaikan kualitas pelayanan terhadap anak didik baik dari segi intelektual maupun kompetensi lainnya yang akan menunjang perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar serta mampu mendatangkan prestasi belajar yang baik. Menyadari akan peran guru dalam pendidikan, Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru mengemukakan bahwa guru dalam pendidikan modern seperti sekarang bukan hanya sekedar pengajar melainkan harus menjadi direktur belajar. Artinya, setiap guru diharapkan untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai keberhasilan belajar (kinerja akademik) sebagaimana telah ditetapkan dalam sasaran kegiatan pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai konsekuensinya tugas dan tanggung jawabnya menjadi lebih kompleks. Perluasan tugas dan tanggung jawab tersebut membawa konsekuensi timbulnya fungsi-fungsi khusus yang menjdi bagian integral dalam kompetensi 3 Asrorun Nisam Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru (Jakarta: Elsas,2006), Cet. Ke- 1, h. 9. 3
  • 4. profesionalisme keguruan yang disandang para guru. Menanggapi kondisi tersebut, Muhibbin Syah mengutip pendapat Gagne bahwa setiap guru berfungsi sebagai: a. Designer of intruction (perancang pengajaran) b. Manager of intruction (pengelola pengajaran) c. Evaluator of student learning (penilai prestasi belajar siswa 4. Aspek-aspek Kompetensi Guru Profesional Dalam pembahasan profesionalisme guru ini, selain membahas mengenai pengertian profesionalisme guru, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan mengenai kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional. Karena seorang guru yang profesional tentunya harus memiliki kompetensi profesional. Dalam buku yang ditulis oleh E.Mulyasa, Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru itu mencakup empat aspek sebagai berikut: a. Kompetensi Pedagogik. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemapuanmengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahamanterhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 5 b. Kompetensi Kepribadian. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia6. c. Kompetensi Profesioanal. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing pesrta didik memenuhistandar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. 7 d. Kompetensi Sosial. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Alisuf Sabri dalam jurnal Mimbar Agama dan Budaya mengutip pernyataan Mitzel yang mengemukakan bahwa seorang guru dikatakan efektif dalam mengajar apabila ia memiliki potensi atau kemampuan untuk mendatangkan hasil belajar pada murid-muridnya. Untuk mengatur efektif tidaknya seorang guru, Mitzel menganjurkan cara penilaian dengan kriteria, yaitu: presage, process dan product. 4 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. Ke-13, h.250. 5 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (PT. Remaja Rosda Karya: Bandung , 2008), Cet. Ke-3, h.75 6 Ibid., h. 117. 7 Ibid., h. 135. 4
  • 5. Dalam lokakarya kurikulum pendidikan guru yang diselenggarakan oleh Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G), telah dirumuskan sejumlah kemampuan dasar seorang calon guru lulusan sistem multistrata sebagai berikut: a. Menguasai bahan yakni menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum-kurikulum sekolah, menguasai bahan pengayaan/penunjang bidang studi. b. Mengelola program belajar mengajar yakni merumuskan tujuan instruksional, mengenal dan bisa memakai metode mengajar, memilih materi dan prosedur instruksional yang tepat, melaksanakan program belajar dan mengajar, mengenal kemampuan anak didik,menyesuaikan rencana dengan situasi kelas, melaksanakan dan merencanakan pengajaran remedial, serta mengevaluasi hasil belajar. c. Mengelola kelas yakni mengatur tata ruang kelas dalam rangka CBSA, dan menciptakan iklim belajar yang efektif. d. Menggunakan media yakni memilih dan menggunakan media, membuat alat-alat Bantu pelajaran sederhana, menggunakan dan mengelola laboratorium, mengembangkan laboratorium, serta menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar. e. Menguasai landasan-landasan kependidikan. f. Merencanakan program pengajaran. g. Mengelola interaksi belajar mengajar. h. Menguasai macam-macam metode mengajar. i. Menilai kemampuan prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran. j. Mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan disekolah. k. Mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah. l. Mampu memahami dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan yang sederhana guna kemajuan pengajaran8. Kemudian dalam PP No. 19 Tahun. 2005 (Pasal 28) menegaskan mengenai Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan sebagai berikut: a. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memilki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. b. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/sertifikat keahlian yangrelevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. c. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: 1) Kompetensi pedagogik; 2) Kompetensi kepribadian; 3) Kompetensi profesional; dan 4) Kompetensi sosial. d. Seseorang yang tidak memiliki ijazah dan/sertifikat keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tetapi memiliki keahlian khusus yang diakui dan diperlukan dapat dianggap menjadi pendidik setelah melewati uji kelayakan dan kesetaraan. e. Kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan (4) dikembangkan oleh BNSP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Dalam PERMENDIKNAS RI No. 16 Tahun. 2007 (Pasal 1 dan 2) mengenai Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dijelaskan pula bahwa: Pasal 1 a. Setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional. 8 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi, h. 44-45. 5
  • 6. b. Standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini. Pasal 2 Ketentuan mengenai guru dalam jabatan yang belum memenuhi kualifikasi akademik diploma (D-IV) atau Sarjana (S1) akan diatur dengan Peraturan Menteri tersendiri. Dari penjelasan yang telah dikemukakan di atas mengenai aspek-aspek kompetensi guru profesional, untuk memudahkan penulis dalam melakukan penelitian, maka indikator yang akan diteliti dalam skripsi ini akan merujuk kepada pendapat yang ditulis oleh Nana Sudjana dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Menurut Nana Sudjana, untuk keperluan analisis tugas guru sebagai pengajar, maka kemampuan guru atau kompetensi guru yang banyak hubungannya dengan usaha meningkatkan proses dan hasil belajar dapat diguguskan ke dalam empat kemampuan yakni: a. Merencanakan program belajar mengajar. Sebelum membuat perencanaan belajar mengajar, guru terlebih dahulu harus mengetahui arti dan tujuan perencanaan tersebut, dan menguasai secara teoritis dan praktis unsur-unsur yang terdapat dalam perencanaan belajar mengajar. Kemampuan merencanakan program belajar mengajar merupakan muara dari segala pengetahuan teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan situasi pengajaran. Makna atau arti dari perencanaan/program belajar mengajar tidak lain adalah suatu proyeksi/perkiraan guru mengenai kegiatan yang harus dilakukan siswa selama pengajaran itu berlangsung. Dalam kegiatan tersebut secara terinci harus jelas ke mana siswa akan dibawa (tujuan), apa yang harus siswa pelajari (isi bahan pelajaran), bagaimana cara siswa mempelajarinya (metode dan teknik) dan bagaimana kita mengetahui bahwa siswa telah mencapainya (penilaian).9 b. Menguasai bahan pelajaran. Kemampuan menguasai bahan pelajaran sebagai bahan integral dari proses belajar mengajar, jangan dianggap pelengkap bagi profesi guru. Guru yang bertaraf profesional penuh mutlak harus menguasai bahanyang akan diajarkannya. Penguasaan bahan pelajaran ternyatamemberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Nana Sudjanamengutip pendapat yang dikemukakan oleh Hilda Taba yangmenyatakan bahwa keefektifan pengajaran dipengaruhi oleh (a)karakteristik guru dan siswa, (b) bahan pelajaran, dan (c) aspek lainyang berkenaan dengan sistuasi pelajaran. Jadi terdapat hubunganyang positif antara penguasaan bahan pelajaran oleh guru dengan hasilbelajar yang dicapai oleh siswa. Artinya, makin tinggi penguasaan bahan pelajaran oleh guru makin tinggi pula hasil belajar yang dicapai siswa. c. Melaksanakan dan memimpin/mengelola proses belajar mengajar. Melaksanakan atau mengelola program belajar mengajar merupakantahap pelaksanaan program yang telah dibuat. Dalam pelaksanaanproses belajar mengajar kemampuan yang dituntut adalah keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan siswa belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam perencanaan. Guruharus dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat, apakah kegiatan 9 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1998), Cet. Ke- 4, h. 19-20. 6
  • 7. mengajar dihentikan, ataukah diubah metodenya,, apakah mengulang kembali pelajaran yang lalu, manakala para siswa belum dapat mencapai tujuan pengajaran. Pada tahap ini di samping pengetahuan teori tentang belajar mengajar, tentang pelajar, diperlukan pula kemahiran dan keterampilan teknik mengajar. Misalnya prinsip-prinsip mengajar, penggunaan alat bantu pengajaran, penggunaan metode mengajar, keterampilan menilai hasil belajar siswa, keterampilan memilih dan menggunakan strategi atau pendekatan mengajar. d. Menilai kemajuan proses belajar mengajar. Setiap guru harus dapat melakukan penilaian tentang kemajuan yang dicapai para siswa, baik secara iluminatif-obsrvatif maupun secara struktural-objektif. Penilaian secara iluminatif-observatif dilakukan dengan pengamatan yang terus menerus tentang perubahan dan kemajuan yang dicapai siswa. Sedangkan penilaian secara struktural- objektif berhubungan dengan pemberian skor, angka atau nilai yang biasa dilakukan dalam rangka penilaian hasil belajar siswa 10. Lima aspek guru Islam profesional, Kamal Muhammas ‘Isa mengemukakan bahwa seorang guru dituntut harus memilki berbagai sifat dan sikap yang antara lain sebagai berikut: a. Seorang guru haruslah manusia pilihan. Siap memikul amanah dan menunaikan tanggung jawab dalam pendidikan generasi muda. b. Seorang guru hendaklah mampu mempersiapkan dirinya sesempurna mungkin. Agar bisa berperan sebagai pendidik dekaligus sebagai dasiyang selalu menyeru ke jalan Allah. Oleh sebab itu, kebutuhan hidup guru, haruslah dapat dipenuhi oleh pihak penguasa. Agar dalam ketenangan hidupnya, mereka bisa melaksanakan tugasnya dengan penuh rasa cinta dan ikhlas. c. Seorang guru juga hendaknya tidak pernah tamak dan bathil dalammelaksanakan tugasnya sehari-hari. Sehingga seorang guru semata-mata hanya mengharapkan ganjaran dan pahala dari Allah swt.Sebagaimana dinyatakan oleh Nabi Hud as dalam Q.S. Huud ayat 51:“Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan-Nya?”. (Q.S. Huud (11): 51) d. Seorang guru haruslah dapat meyakini Islam sebagai konsep ilahidimana dia hidup dengan konsep itu, dan mampu mengamalkannya. e. Seorang guru harus memilki sikap yang terpuji, berhati lembut,berjiwa mulia, ruhya suci, niatnya ikhlas, taqwanya hanya pada Allah, ilmunya banyak dan pandai menyampaikan berbagai buah pikirannya sehingga penjelasannya mudah ditangkap dengan atau tanpa alat peraga. f. Penampilan seorang guru hendaknya selalu sopan dan rapi. g. Seorang guru seyogyanya juga mampu menjadi pemimpin yang shalih. h. Seruan dan anjuran seorang guru hendaknya tercermin pula dalam sikap keluarga atau para sahabatnya. i. Seorang guru harus menyukai dan mencintai muridnya. Tidak boleh angkuh dan tidak boleh menjauh, sebaliknya ia harus mendekati anak didiknya 11. Enam kriteria guru Sebagai profesi menurut Glen Langford dalam buku yang ditulis oleh MartinisYamin menjelaskan, kriteria profesi mencakup: (1) upah, (2) memilikipengetahuan dan keterampilan, (3) memiliki rasa tanggung jawab dan tujuan, 10 Ibid., h. 20-22. 11 Kamal Muhammad ‘isa, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Fikahati Anesta, 1994), Cet. Ke-1, h. 64-67. 7
  • 8. (4) mengutamakan layanan, (5) memiliki kesatuan, (6) mendapat pengakuan dari orang lain atas pekerjaan yang digelutinya 12. Soetjipto dan Raflis Kosasi dalam bukunya Profesi Keguruan mengemukakan, Khusus untuk jabatan guru, sebenarnya sudah ada yang mencoba menyusun kriteria profesi keguruan. Misalnya National Education Association (NEA) 1998 dengan menyarankan kriteria sebagai berikut: a. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual. b. Jabatan yang menggeluti satu batang tubuh ilmu yang khusus. c. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama. d. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yangbersinambungan. e. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yangpermanen. f. Jabatan yang menentukan buku (standarnya) sendiri. g. Jabatan yang mempunya organisasi profesional yang kuat dan terjalinerat. Kriteria Guru Profesional Menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang gampang, seperti yang dibayangkan sebagian orang, dengan bermodal penguasaan materi dan menyampaikannya kepada siswa sudah cukup, hal ini belumlah dapat dikategori sebagai guru yang memiliki pekerjaan profesional, karena guru yang profesional, mereka harus memiliki berbagai keterampilan, kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga kode etik guru, dan lain sebagainya. Oemar Hamalik dalam bukunya Proses Belajar Mengajar, guru profesional harus memiliki persyaratan, yang meliputi; a. Memiliki bakat sebagai guru. b. Memiliki keahlian sebagai guru. c. Memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi. d. Memiliki mental yang sehat. e. Berbadan sehat. f. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas. g. Guru adalah manusia berjiwa pancasila. h. Guru adalah seorang warga negara yang baik13. Kunandar mengemukakan bahwa suatu pekerjaan profesionalmemerlukan persyaratan khusus, yakni (1) menuntut adanya keterampilan berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam; (2) menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya; (3) menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai; (4) adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya; (5) memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan. Menurut Surya dalam buku yang ditulis oleh Kunandar, guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun dalam metode. Selain itu, juga ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya. Guru yang profesional hendaknya mampu memikul dan melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya. Guru profesional mempunyai tanggung jawab pribadi, sosial, intelektual, moral, dan spiritual14. C. Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agenda Reformasi Agenda ini harus didasari pada peningkatan kapasitas manajemen dan akuntabilitas disetiap tingkat pemerintahan, pemberdayaan sekolah dalam membuat perencanaan dan 12 Op.Cit., Martinis Yamin, h. 14. 13 Op.Cit., Martinis Yamin, h. 5-7. 14 Op.Cit., Kunandar, h. 47. 8
  • 9. melaksanakanstrategi mereka sendiri untuk meningkatkan kualitas pendidikan, mengurangiketimpangan sumber daya fiskal daerah dalam pendidikan, menciptakanmekanisme pertukaran dan penggunaan informasi dalam suatu sistem yang menyeluruh, membangun kemampuan pengajaran yang lebih baik dan memperjelas kembali struktur kelembagaan pusat untuk menyesuaikan amanat baru dari rakyat. Sekarang merupakan waktu yang tepat untuk melaksanakan agenda perubahan ini dengan segara: dimana pemerintahan baru berada dibawah kepemimpinan baru telah memperoleh mandat amat besar dari rakyat Indonesia. 1. Berinvestasi Pada Kapasitas Pelaksanaan fungsi dan peran baru bidang pendidikan, sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Pendidikan 20/2003 membutuhkan lebih banyak pengalaman teknis dan manajerial di setiap level pemerintahan. Pembangunan kapasitas dapat dimulai dengan mendefinisikan standar kinerja dan menciptakan ukuran-ukuran untuk berbagai fungsi pengajaran di setiap level pemerintahan, mempersiapkan catatan mengenai standar dan kompetensi dasar, serta mengaudit kemampuan yang ada saat ini berdasarkan ukuran kompetensi yang dibutuhkan, dimana catatan tersebut dibuat lebih sederhana dan mudah untuk diukur. Keahlian yang dibutuhkan untuk melakukan fungsi ini meliputi keahlian dalam perencanaan keuangan dan anggaran, manajemen personalia, pengumpulan informasi serta komunikasi. 2. Peningkatan Kualitas Pendidikan Pendidikan keahlian dapat dilakukan tidak hanya melalui pelatihan formal melainkan juga melalui kerja nyata dengan memberikan tugas langsung dalam situasi kerja yang memungkinkan. Untuk mendorong manajemen yang lebih baik pada tingkat pemerintahan daerah, pemerintah pusat dapat melakukan berbagai cara di bawah ini. 1). Mengumumkan anggaran daerah lebih awal. Keterbukaan mengenaijumlah dana dan bantuan lainnya yang akan diterima oleh pemerintahan daerah sebelum mulainya tahun ajaran sekolah akan memberikan mereka cukup waktu untuk merencanakan anggaran yang lebih baik serta memobilisasi sumber daya yang lain seandainya dibutuhkan. 2). Memberikan dana alokasi khusus pendidikan kepada pemerintahan daerah. Pemerintah pusat harus memberikan lebih banyak sumber daya untuk bidang pendidikan kepada pemerintah daerah melalui dana alokasi khusus ketimbang melalui proyek proyek; tentu saja dengan disertai pengawasan dan mekanisme akuntabilitas yang tepat. Mendiknas saat ini membawahi sekitar 400 proyek, yang merupakan bagian terbesar dari alokasi APBN untuk pendidikan dan masih mengontrol aliran modal serta investasi dalam peningkatan kualitas pendidikan tanpa campur tangan pemerintahan daerah sama sekali. Semakin besar alokasi sumber daya yang diberikan melalui mekanisme DAK, hal ini akan memperbesar pembangunan kapasitas dan kemampuan manajemen pemerintahan daerah. Mendiknas dapat mendanai hibah DAK dari bagian yang selama ini merupakan dana DIP. Hal ini merupakan bagian dari pelaksanaan perundang- undangan desentralisasi yang baru sekaligus bagian dari kebijakan pemerintahan secara keseluruhan. 3). Mengurangi ketimpangan dalam pendanaan. Pengeluaran pemerintahan daerah saat ini mencapai sekitar dua pertiga dari total pengeluaran pendidikan. Secara keseluruhan dana yang tersediasebetulnya mencukupi, dimana pengeluaran pemerintahan pusat ditambah dengan pegeluaran pemerintahan daerah mencapai hampir 3 persen GDP. Akan tetapi ada sejumlah kabupaten yang tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pendidikan mereka, hal ini berdampak pada timpangnya pengeluaran pendidikan per murid (Tabel 2). Pemerintah harus dapat menentukan kabupaten yang benar-benar membutuhkan dana tersebut, kemudian mengimplementasikan program pendanaan melalui mekanisme 9
  • 10. DAK, untuk dapat memberikan pelayanan yang spesifik dan bersifat lokal. mekanisme otoritas yang diberikan kepada mereka. Peningkatan manajemen berbasis sekolah dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut. 1. Persiapkan tenaga pengajar yang lebih baik dalam mengelola sekolah. Bangun dan kembangkan program pelatihan yang efektif dalam perencanaan dan pembuatan anggaran, pengelolaan keuangan, membuat suatu penilaian dan strategi komunikasi bagi kepala sekolahdan anggota komite sekolah. Bentuk program alternatif yang akandiberikan amat dibutuhkan mengingat adanya perbedaan kondisi pendidikan di beberapa daerah di Indonesia. 2. Mendesain dan mengimplementasikan dana hibah untuk sekolah yang berasal dari anggaran pemerintah daerah. Sejumlah hibah harus dapat menutupi biaya operasional yang mendasar selain juga dapat menutupi biaya pemeliharaan fasilitas yang mencukupi untukmemenuhi standar kualitas minimum. Hibah ini dapat menggunakan mekanisme alokasi kepada sekolah berdasarkan suatu formula yang bersifat terikat penggunaanya, mudah untuk diimplementasikan dan terdapat sejumlah kriteria yang mudah untuk diukur. Untuk memfasilitasi manajemen sekolah yang mandiri, bentuk bantuan mesti berbentuk aliran dana ketimbang bentuk lainnya. Tambahan dana diluar dana operasional dapat diperoleh melalui mekanisme hibah yang berdasarkan pengajuan proposal. Dana tambahan ini dapat dipergunakan untuk menutupi sejumlah biaya program-program khusus, seperti biaya pengembangan staf dan lebih penting lagi biaya untuk investasi modal fisik, seperti pembangunan kelas baru atau laboratorium, serta untuk inovasi dan penelitian. D. Tujuan Kegiatan PPL 1. Tujuan Umum PPL bertujuan melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang dipelajari dalam situasi nyata, baik untuk kegiatan pembelajaran maupun tugas-tugas non pembelajaran dalam rangka membentuk calon guru dan tenaga kependidikan yang profesional. 2. Tujuan Khusus PPL merupakan suatu program akademis untuk memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa kependidikan tingkat akhir. PPL juga merupakan syarat kelulusan bagi mahasiswa kependidikan. PPL adalah mata rantai dunia kependidikan Indonesia, karena secara langsung PPL merupakan bentuk pelatihan dan kaderisasi bagi calon guru. PPL juga merupakan latihan dan media belajar bagi mahasiswa kependidikan untuk menjadi guru yang profesional. Kegiatan di lapangan dapat menumbuhkan kedewasaan tiap mahasiswa calon guru untuk menghadapi situasi real akan kondisi kelas. Dalam hal ini, tiap mahasiswa diharuskan sebagai guru untuk dapat membimbing serta mendididk siswa sesuai dengan posisinya sebagai pendidik. PPL itu sendiri memberikan suasana baru dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah sebagai guru muda yang dapat memberikan inspirasi bagi siswa dengan pola dan pandangan yang baru dalam pemberian materi pelajaran. PPL secara tidak langsung memberikan pengalaman dunia kerja. Dalam hal ini mahasiswa calon guru dilibatkan dalam semua kegiatan di sekolah untuk dapat mengetahui kegiatan non-kependidikan. Tanpa disadari PPL dapat menciptakan relasi sosial baru serta menambah link dalam dunia sosial, karena selain dapat berinteraksi dengan dewan guru, staf sekolah, serta mahasiswa dari jurusan lain yang juga tengah mengadakan PPL di tempat yang sama. 10
  • 11. BAB II DESKRIPSI, LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN PPL A. Profil Sekolah 1. Sejarah MTs Negeri 20 Jakarta Sejarah singkat MTs Negeri 20 Jakarta terletak di Jl. Rawa Kuning No. 63 kelurahan Pulo Gebang kecamatan Cakung Kota Jakarta Timur dan berada di daerah dekat perbatasan kota Bekasi. MTs N 20 juga berdekatan dengan MTs N 28, SMP N 284 Jakarta dan SD Negeri 20 Pagi Pulo Gebang Jakarta. Secara Sosio-Kultural MTs Negeri 20 Jakarta berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat yang heterogen perkampungan dan komplek perumahan Kirana dengan masyarakat Betawi dan pendatang, dengan sosio ekonomi yang beragam. 2. Keadaan Sekolah Nama Madrasah : MTs Negeri 20 Jakarta Alamat Madrasah : Jl. Rawa Kuning No. 63 Kelurahan : Pulo Gebang Kecamatan : Cakung Kotamadya : Jakarta Timur Provinsi : DKI Jakarta Nama Kepala Madrasah : Drs. H. Abdul Rozak Status Madrasah : Negeri Standar Madrasah : a. RMSN b. Tingkat Akreditasi B c. Type Madrasah A Keadaan Gedung : Permanen Tahun didirikan bangunan : 1993 Tahun beroperasi : 1993 Status Tanah : Milik Pemerintah Daerah Secara fisik keadaan MTs Negeri 20 Jakarta memiliki 1 (satu) bangunan gedung yang permanen di area seluas 5000 m², sebagai kegiatan belajar mengajar dengan jumlah ruang belajar 9 ruang. 3. Personil Madrasah 1) Kepala Madrasah Permendiknas No 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah atau Madrasah telah menetapkan kualifikasi umum dan khusus Kepala Sekolah/Madrasah. Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 20 Jakarta telah memenuhi kualifikasi umum maupun khusus serta memiliki kompetensi dalam kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial. Hal ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilkan pelaksanaan kurikulum MTs Negeri 20 Jakarta. Pada tahun pelajaran 1993/1994 MTs Negeri 6 Jakarta di bawah pimpinan Drs. H . Saadi membuka kelas jauh di kelurahan Pulo Gebang Cakung Jakarta Timur, yang dikenal dengan nama MTs Negeri 6 (Kj) Pulo Gebang, dengan pimpinan lokasi Drs Huzweni tahun pelajaran 1993/1994. Sedangkan mulai tahun pelajaran 1994-1997 pimpinan lokasi Drs. Wahidin. Pada tahun 1997/1998 MTs Negeri 6 (Kj) Pulo Gebang dinegerikan menjadi MTs Negeri 20 Jakarta dengan pimpinan Drs.H. Nurais sampai tahun 2002. Kemudian MTs N 20 mulai tahun pelajaran 2002/2003 – 2005/2006 dipimpin oleh Drs. H. 11
  • 12. Wahidin. Mulai tahun Pelajaran 2006/2007 – 2008/2009 dipimpin oleh Drs. Suhairi, M. Pd. Sejak 2008/2009 – sekarang dipimpin oleh Drs. H. Abdul Rozak. 2) Pendidik Tenaga Pendidik (Guru) MTs Negeri 20 Jakarta pada tahun pelajaran 2011/2012 terdiri dari : Status No Pendidikan Jumlah Keterangan Negeri Honorer 1 Diploma 1 1 2 Strata Satu (S1) 22 4 26 3 Strata Dua (S2) 1 1 2 melanjutkan S2 4 Strata Tiga (S3) 1 1 melanjutkan S3 Jumlah 25 5 30 Sumber: Data Kurikulum MTs N 20 Jakarta Tenaga pendidik yang sudah bersertifikasi profesi sebanyak 15 orang (50%), dan 15 orang (50%) belum bersertifikasi. Seluruh tenaga pendidik di MTs N 20 Jakarta mengajar mata pelajaran sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Jumlah guru Bimbingan Konseling di MTsN 20 Jakarta 1 orang. Jumlah ini belum memenuhi rasio ideal 1 : 150 ( 3 orang). Kondisi ini menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran dapat dimaksimalkan jika difasilitasi dengan sarana prasarana sehingga setiap pendidik dapat mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kemampuan akademisnya. 3) Karyawan Tenaga Kependidikan (Guru) MTs Negeri 20 Jakarta pada tahun pelajaran 2011/2012 terdiri dari : Status Pendidikan No Jenis Tugas Jumlah PNS HNR SMP SMA D3/S1 1 Tata Usaha 8 5 3 5 2 2 Cleaning Service 3 3 2 1 3 Satpam 3 3 3 Jumlah 14 5 9 5 6 2 Secara kuantitas tenaga kependidikan di madrasah sudah memenuhi kebutuhan, namun tenaga khusus perpustakaan (pustakawan) dan tenaga khusus laboratorium (laboran) belum ada. 4) Peserta Didik Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2011/2012 terdiri dari : Asal Sekolah No Kelas Jumlah Keterangan MI SD 1 Kelas VII 22 109 125 2 Kelas VIII 33 93 126 3 Kelas IX 29 102 125 Jumlah 84 303 376 Peserta didik pada Tahun Pelajaran 2011/2012 berjumlah 376 orang, yang terbagi dalam 11 Rombongan belajar, kelas VII terdiri dari 4 rombongan belajar (3 rombongan belajar kelas besar dan 1 kelas rombongan belajar kelas kecil), kelas VIII terdiri dari 3 rombongan belajar kelas besar, dan kelas IX terdiri dari 4 rombongan belajar (3 rombongan belajar kelas besar dan 1 kelas rombongan belajar kelas kecil). 12
  • 13. Keinginan masyarakat terhadap MTs N 20 Jakarta semakin meningkat, Rasio siswa yang diterima dengan pendaftar adalah 1:4 dan hampir mayoritas pendaftar menjadikan madrasah sebagai pilihan pertama. Ini lebih baik jika dibandingkan tahun- tahun sebelumnya yang masih menjadikan MTs N 20 sebagai pilihan kedua. Dari segi input, siswa yang terjaring tanpa tes dengan prestasi akademik di sekolahnya yaitu rangking 1 sampai 5 dari sekolah negeri dan rangking 1 sampai 3 dari sekolah swasta pada tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 41 siswa atau 32,8 %. Dan tingkat kehadiran siswa pada tahun sebelumnya termasuk tinggi yaitu 98 % . 5) Orang Tua Peserta Didik Keadaan orang tua peserta didik sebagian besar termasuk golongan ekonomi menengah ke bawah. Latar belakang pendidikan orang tua adalah: Persentase Latar belakang pendidikan orang tua Pendidikan Orang Tua No Kelas MI/SD SMP/MTs MA/SLTA D2/D3 S1/S2 Jumlah % % % % % 1 Kelas VII 20 21 79 3 10 125 2 Kelas VIII 20 20 71 7 8 126 3 Kelas IX 24 16 72 4 12 125 Jumlah 64 57 222 14 30 376 Orang tua peserta didik dan komite madrasah merupakan unsur yang harus terlibat dalam penyusunan KTSP, Komite madrasah juga selalu dilibatkan dalam pengambilan keputusan non akademis, memberi masukan dalam penyusunan tata tertib sekolah, pemeliharaan sarana prasarana, serta dalam monitoring terhadap pelaksanaan program sekolah, menjalin hubungan dengan pihak ketiga dan aktif memantau kegiatan belajar siswa di rumah serta berusaha mengatasi kesulitan belajar siswa. Peran aktif komite madrasah dalam pengambilan keputusan akademis diantaranya pada kegiatan pendalaman materi dan try out. Orang tua peserta didik dan komite madrasah memberikan masukan dan usulan-usulan dalam pertemuan atau rapat sekolah dengan komite madrasah. Komite madrasah juga berperan aktif dalam penggalangan dana pembangunan masjid dan kegiatan keagamaan, serta menjalin hubungan dengan pihak ketiga dalam rangka penerimaan dana pembangunan masjid. 4. Kerjasama Madrasah Untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia industri, pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stake holders). Melalui kerja sama yang intensif dengan masyarakat, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dan instansi- instansi terkait akan membuka peluang bagi madrasah untuk pengembangan diri. Kerjasama yang pernah dirintis dengan pihak ketiga adalah program bahasa Inggris dengan PT WND dan ACCESS dari Pare Kediri jawa Timur. Bentuk kerja sama yang lain adalah penyelenggaraan tes IQ dan skolastik terhadap peserta didik oleh TRIDAS. MTs Negeri 20 Jakarta juga bekerjasama dengan beberapa Dinas diantaranya dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jakarta Timur. Bahkan tahun 2011/2012 MTs Negeri 20 Jakarta dalam mengikuti Lomba Marawis dan Paduan Suara tingkat Kodya Jakarta Timur yang diselenggarakan Suku Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mendapat juara I. Selain itu bekerjasama dengan DikDas Jakarta Timur, 13
  • 14. Babinsa (Badan Pembinaan Masyarakat), MGMP SMP tingkat Kecamatan Cakung dan tingkat DKI Jakarta. 5. Prestasi Madrasah 1. Prestasi Akademik (Perolehan Nilai Ujian Nasional) No Mata Pelajaran 2008/2009 2009/2010 2010/2011 Target 2011/2012 1. Bahasa Indonesia 7,63 7,49 7,80 2. Bahasa Inggris 6,31 7,26 7,40 3. Matematika 6,10 6,23 6,50 4. IPA 6,88 5,84 7,00 Jumlah 26,92 26,82 28,70 Prestasi akademik MTs N 20 pada tahun pelajaran 2009/2010 ada 2 siswa yang diterima di MAN Insan Cendekia Serpong dan tahun pelajaran 2010/2011 secara perorangan mendapat nilai UN tertinggi di Sub Rayon 21 dengan jumlah nilai 36, 96. 2. Prestasi Non Akademik No Nama Kegiatan Tahun Juara Tingkat 1. Persagis 2006 I Kwarcab 2. Nasyid 2006 II Wali Kota 3. Story Telling 2007 I DKI 4. Tenis Meja 2007 I DKI 5. Marawis 2007 I Wali Kota 6. Qosyidah 2007 I Wali Kota 7. Pidato Bahasa Indonesia 2007 I Wali Kota 8. Olimpide IPA 2007 I DKI 9. Taekwondo 2009 I Nasional 10. Porsema 2009 I DKI 11. Pramuka 2010 I DKI 12. MCC 2010 I Kota Jaktim 13. PMR 2011 I Kota Jaktim 14. Marawis 2011 I Kota Jaktim 6. Visi MTs. Negeri 20 Jakarta Membentuk generasi yang tangguh, beriptek dan berimtak serta berakhlakul karimah Indikator : a. Penghayatan dan pengamalan ajaran agama rajin beribadah dan berperilaku Islami. b. Pemerataan kesempatan dan efesiensi c. Pengembangan standar pendidikan d. Peningkatan kualitas akademik (unggul dalam pencapaian nilai UAS, UN, US) dan non akademik (prestasi dalam bidang ESKUL) e. Peningkatan penguasaan bahasa internasional 7. Misi MTs. Negeri 20 Jakarta a. Mengembangkan pembelajaran yang efektif dan tepat guna b. Menciptakan iklim kerja yang harmonis dan kondusif c. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler dan keagamaan d. Membantu setiap siswa untuk mengenal potensi diri e. Mengembangkan ketrampilan siswa sehingga memiliki life skill 8. Tujuan Sekolah Pada tahun pelajaran 2011/2012 diharapkan: a. Terlaksananya kegiatan imtaq secara rutin b. Terwujudnya warga sekolah yang berakhlak mulia c. Terciptanya pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan 14
  • 15. d. Tercapainya nilai rata-rata UN minimal 6,0. e. Memperoleh prestasi tertinggi dalam bidang ekstrakurikuler yang diikuti f. Terciptanya lingkungan yang tertib, bersih, indah, nyaman dan kondusif g. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik. h. Terwujudnya peserta didik yang dalam menerapkan nilai-nilai moral dan budaya dalam kehidupan sehari-hari Secara khusus tujuan pendidikan di MTs Negeri 20 Jakarta adalah : a. Meraih prestasi akademik maupun non akademik. b. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke madrasah lanjutan tingkat atas. c. Menjadi madrasah Unggulan yang diminati masyarakat sekitar. d. Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan kegiatan pembiasaan. 9. Fasilitas Sekolah No Jenis Jumlah Luas (m2 ) 1 Ruang Kepala Sekolah 1 8 x 3,5 2 Ruang Tata Usaha 1 8x3 3 Ruang Guru 1 8x9 4 Ruang Belajar 11 > 63 5 Ruang Perpustakaan 1 8x3 6 Ruang Laboratorium Komputer 1 8 x 3,5 7 Ruang Laboratorium Bahasa 2 8 x 3,5 8 Ruang Laboratorium IPA 1 8 x 3,5 11 Ruang BK 1 8x3 13 Ruang OSIS 1 2x3 14 Ruang PMR 1 2x3 15 Ruang Jurnalistik 1 2x3 16 Ruang UKS 1 2x3 17 Ruang Pramuka 1 2x3 18 Masjid 1 10 x 10 19 Lapangan Volly 1 18 x 9 20 Lapangan Futsal 1 25 x 10 21 Lapangan Bulutangkis 1 13,4 x 6,1 22 Lapangan Tenis Meja 2 6 23 Lapangan Basket 1 28 x 10 24 Green House 1 30 25 Tempat Parkir 2 120 26 Taman Bunga 1 9x8 27 Kantin 1 9x8 28 Koperasi 1 8x3 Di MTsN 20 Jakarta memiliki luas tanah 3000 m2 terdapat beberapa bangunan dan fasilitas. Diantanya yaitu, laboratorium komputer, Bahasa, dan IPA. Laboratorium komputer memiliki luas sekitar 8x3,5 m2 . MTsN 20 pun memiliki 1 laboratorium bahasa, masing-masing memiliki luas 8x3,5 m2, tidak hanya itu, MTsN 20 pun memiliki 1 laboratorium IPA dengan luas 8x3,5 m2. 10. Ekstrakulikuler (Pengembangan Diri) di MTsN 20 Jakarta Ekstrakurikuler yang tersedia di MTsN 20 Jakarta beragam, Secara keseluruhan kegiatan ekstra kurikuler yang merupakan pengembangan diri terprogram dilaksanakan secara terjadwal, seperti terdapat dalam tabel berikut ini : Jadwal Pengembangan Diri Terprogram (di luar jam pelajaran): 15
  • 16. No. Jenis Kegiatan Waktu Pembina 1 Pramuka Kamis M. Zaenudin, SS Pukul: 15.00-16.30 WIB Pindani N, S.Pdi 2 PMR Rabu Bambang Haryanto, S.Pd Pukul: 15.00 – 16.30 WIB 3 KIR Jumat Ghelvinny, S.Si Pukul: 14. 30 – 16.00 WIB 4 Jurnalis Selasa Mita Ratna K., S.Pd Pukul 15.00 – 16.00 WIB 5 Basket Rabu Ronal Putra, S.Pd Pukul: 15. 00 – 17.00 WIB 6 Taekwondo Selasa dan Jumat Ronal Putra, S.Pd Pukul: 15. 00 – 17.00 WIB 7 Seni drama / Selasa Nurmala, S.Sos.I Theater Pukul: 15. 00 – 16.00 WIB 8 Seni music Sabtu Zainal Arifin, S.Pd Pukul: 10. 00 – 12.00 WIB 9 Bina vokalia / Sabtu Ir. H. Abdul Hakim Paduan suara Pukul: 10. 00 – 12.00 WIB Nurmala, S.Sos.I 10 Rohis Selasa Maliki, S.Ag Pukul: 15. 00 – 16.00 WIB 11 Bina Olimpiade Jumat Nenih, S.Pd Sains dan Pukul 15. 30 – 16.00 WIB Ghelvinny, S Si Matematika 12 Pesantren Kilat Bulan Ramadhan Maliki, S.Ag Afiati, S.Ag 13 Pekan kreativitas Jeda tengah semester Ir. H. Abdul Hakim siswa Nurmala, S.Sos.I 14 Pekan olah raga Akhir semester Pembina Osis antar kelas Sumber: Data Kurikulum MTsN 20 Jakarta B. Waktu Pelaksanaan PPL Waktu pelaksanaa PPL adalah sebaga berikut: NO TANGGAL KEGIATAN 1 29 Juni 2011 Rapat koordinator kegiatan PPL 2 4 - 18 Juli 2011 Pembekalan, pelepasan mahasiswa PPL pada fakultas masing-masing menuju sekolah tempat latihan bersama dengan dosen pembimbing 3 18 Juli - 30 November 2011 Pelaksanaan PPL di sekolah/ tempat latihan, yang dimulai observasi, partisipasi sampai dengan ujian akhir 4 20 Juli - 29 Juli 2011 Batas penyerahan format 02 (Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan Guru Pamong ke UPT-PPL UNJ) 5 22 Agustus-9 September 2011 Monitoring I 6 19 September-7 Oktober 2011 Monitoring II 7 17 Oktober-11November 2011 Monitoring III 8 14 November-2 Desember 2011 Pelaksanaan Ujian Akhir PPL di Sekolah 9 3 Desember - 15 Desember 2010 Penyerahan nilai akhir dan berkas lainnya ke UPT-PPL 16
  • 17. BAB III DESKRIPSI, SUBSTANSI KEGIATAN PPL A. Rincian Kegiatan Pembelajaran Proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa calon guru dilakukan melalui tiga tahap penting. Tiap-tiap tahapnya merupakan rangkaian proses latihan mengajar di tiap-tiap kelas. Tahap tersebut diawali dengan latihan mengajar terbimbing. Pada tahap pertama ini setiap mahasiswa calon guru diberikan bimbingan untuk melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru. Bimbingan tersebut berupa pengarahan sebelum memberikan materi dengan penyusunan RPP. RPP disusun sesuai dengan ketentuan sekolah, mulai dari standar kompetensi hingga evaluasi yang sesuai dengan silabus. Setelah mendapatkan bimbingan penysunan RPP, maka selanjutnya saat mengajar di kelas, tiap mahasiswa didampingi oleh guru pamong masing-masing, sebanyak empat kali pertemuan. Setiap selesai mengajar, guru pamong akan memberikan kontribusi berupa saran dan masukan atas kekurangan dari tiap mahasiswa, baik dari segi sikap hingga materi yang diberikan. Hal ini dijadikan acuan untuk perbaikan di pertemuan selanjutnya. Tahap kedua yaitu latihan mengajar mandiri. Pada latihan ini tiap mahasiswa memberikan materi di kelas tanpa ada guru pamong yang mendampingi. Namun, setiap kali akan masuk ke kelas selalu dilakukan koordinasi dalam hal penyusunan RPP, metode mengajar, evaluasi proses belajar hingga menyusun soal latihan atau ujian sesuai dengan indikator. Latihan ini dilakukan sebanyak lebih dari sepuluh kali pertemuan. Tahap terakhir dari proses kegiatan pembelajaran adalah tahap ujian. Ujian dilakukan sebanyak dua kali. Ujian diawasi oleh guru pamong serta dosen pembimbing. Saat proses ujian berlangsung mahasiswa diharapkan mampu memberikan materi dengan menggunakan media pembelajaran yang optimal. Penampilan mengajar mahasiswa juga menjadi aspek penting dalam penilaian ini. B. Rincian Keikutsertaan dalam Kegiatan Administrasi Sekolah Keikutsertaan tiap mahasiswa calon guru dalam kegiatan administrasi sekolah salah satunya adalah dengan membantu panitia ulangan tengah semester dalam mempersiapkan data-data yang dibutuhkan seperti soal-soal, lembar jawaban, berita acara dan sebagainya. Pada saat pelaksanaan UTS tiap mahasiswa calon guru membantu menghitung, mengelempokkan dan menyusun soal beserta lembar jawaban dalam satu berkas berdasarkan ruangan ujian, mengawas peserta ujian, menyerahkan berkas yang telah diujikan kepada setiap guru bidang studi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di MTsN itu sering disebut kegiatan administrasi. Pencatatan dan perekaman data dan pengaturan sumber data di sekolah yang rapi, teratur dan benar sangat diperlukan dalam system informasi. Untuk itu pedoman administrasi secara tertulis untuk MTsN memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan administrasi. Kepala Sekolah memiliki patokan-patokan untuk menjabarkan lebih lanjut kebijakan kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan MTsN. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pelaksanaan dan pendistribusian tugas. Penjabaran kebijakan tersebut juga berfungsi untuk memudahkan Kepala Sekolah membagi tugas disesuai dengan kemampuan pelaksanaanya. 17
  • 18. Apa yang termuat dalam Pedoman Administrasi Sekolah Menengah Atas.Data pendidikan yang terdapat di sekolah sangat banyak macam dan jenisnya. Agar pencatatan dapat lebih mudah dan sederhana sehiungga memperlancar kegiatan administrasi, data yang banyak jenisnya itu dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis yaitu : a. Administrasi Program Kegiatan Belajar Mengajar b. Administrasi Kesiswaan c. Administrasi Kepegawaian d. Administrasi Keuangan e. Administrasi Humas f. Administrasi Perlengkapan Sarana Prasarana / barang g. Administrasi perkantoran C. Rincian Keikutsertaan dalam Tugas-Tugas umum sekolah Kegiatan dalam keikutsertaan tugas-tugas umum sekolah yang dilakukan oleh mahasiswa calon guru adalah mengikuti program dan kegiatan yang telah ditetapkan oleh Diknas. Contoh kegiatan tersebut misalnya mengikuti upacara peringatan HUT RI ke-66 yang diselenggarakan di lingkungan MTs Negeri 20 Jakarta. Dari sebagian tugas umum tersebut mahasiswa yang tengah melaksanakan PPL diikutsertakan dalam setiap kegiatannya. Tidak hanya sebagai pengisi acara maupun sebagai peserta. D. Rincian tugas piket sekolah Kegiatan selanjutnya yang sering dilakukan oleh mahasiswa calon guru yang tengah melaksanakan PPL selain mengajar adalah tugas piket. Piket adalah tugas yang dibebankan pada dua orang guru untuk mengontrol kegiatan proses pembelajaran selama satu hari penuh. Tugasnya dimulai dengan siap siaga di depan gerbang sekolah untuk mengawasi siswa yang datang terlambat. Biasanya akan diberikan sanksi langsung untuk siswa yang terlambat tersebut dengan memerintahkan siswa yang bersangkutan untuk membersihkan halaman sampai pada jam pelajaran yang ke dua. Ada kalanya guru piket juga menerapkan sanksi yang berbeda tiap harinya. Biasanya sangsi yang diberikan berupa hukuman yang diberikan guru atau semua pelanggarannya dicatat dan mendapatkan poin hukuman. Selain itu, bila ditemukan siswa yang terlambat lebih dari tiga kali maka biasanya pada hari itu juga guru piket akan menghubungi guru BK untuk memanggil orangtua siswa yang bersangkutan agar hadir disekolah. Tak hanya mencatat siswa yang melakukan pelanggaran, guru piket pun bertugas untuk mengingatkan pada setian pergantian jam pelajaran. Tugas lainnya yakni menggantikan guru atau memberikan tugas kepada siswa apabila terdapat guru yang tidak bisa mengajar. mengingatkan siswa untuk shalat dzuhur berjama’ah pada jam 12.30 WIB, guru piket mengingatkan siswa dan menyuruh siswa untuk meninggalkan kelasnya saat jam istirahat tanpa kecuali. Hal itu diupayakan agar siswa menggunakan waktu istirahatnya secara maksimal. 18
  • 19. BAB IV ANALISIS HASIL KEGIATAN PPL A. Kompetensi yang Diperoleh dari Kegiatan PPL Dari kegiatan PPL ini mahasiswa mampu menyusun Silabus dan Rancangan Program Pembelajaran selama latihan pembelajaran. RPP yang dirancang Mahasiswa calon guru disesuaikan dengan RPP yang disusun oleh sekolah dengan mendapatkan bimbingan dari guru pamong. Mahasiswa calon guru diberikan tanggung jawab untuk membuat soal post test, pre-test sesuai materi yang diajarkan serta membuat ulangan harian dan ulangan blok sesuai dengan indikator. Mahasiswa calon guru mampu menerapkan metode pembelajaran yang baru selain metode ceramah. Metode pembelajaran yang baru seperti games, kuis, diskusi, menonton film. Metode pembelajaran yang diterapkan dikelas juga di dukung oleh media pembelajaran yang lebih modern, seperti LCD Proyektor, Notebook, dan ceramah bervasiasi. Mahasiswa calon guru diberi bimbingan cara mengentry data nilai siswa menggunakan Sistem Administrasi Sekolah (SAS). Selain dilatih untuk bisa menerapkan metode pembelajaran, mahasiswa calon guru pun dilatih untuk bisa mengentry nilai. Hal ini bertujuan agar calon guru memiliki keterampilan di bidang teknologi dan informasi. Dalam manajemen kelas calon guru mampu megkondisikan suasana kelas yang kondusif selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, manejemen kelas juga berlangsung dalam hal memotivasi belajar siswa di ruang kelas maupun di luar kelas. Mahasiswa calon guru juga mampu memberikan nilai dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang proporsional kepada siswa. B. Temuan-Temuan di Lapangan Selama Kegiatan PPL Selama kami melakukan PPL di MTsN 20 Jakarta terdapat temuan lapangan berupa sebuah penerapan kedispilinan yang cukup ketat. Penerapan kedisplinan tersebut berupa peraturan pemakaian seragam terutama sepatu yang diharuskan berwarna dan bertali hitam. Khusus bagi siswa yang datang terlambat dikenakan sanksi dan diperbolehkan masuk sampai jam pertama selesai. Bagi siswa yang sudah tiga kali berturut-turut terlambat akan dilaporkan kepada guru Bimbingan dan konseling (BK) untuk diberikan tindakan lebih lanjut. Dari segi berpakaian seragam tidak diperbolehkan menggunakan celana berbentuk pensil dan menggantung untuk siswa dan untuk siswi tidak diperbolehkan menggunakan rok di atas mata kaki, apabila larangan tersebut dilanggar maka siswa yang bersangkutan akan mendapatkan sanksi dari guru BK. Pada dasarnya sekolah menerapkan peraturan tersebut menurut kami semata-mata untuk menanamkan kedisplinan setiap siswa. Selain peraturan yang ketat untuk menciptakan rasa kedisiplinan setiap siswa. Mts Negeri 20 Jakarta pun dalam proses kegiatan belajar mengajar mengadakan program pendalaman materi (PM) bagi siswa kelas IX, hal ini ditujukan untuk meningkatkan mutu lulusan agar mampu bersaing pada era globalisasi. Dari segi religiusnya, hampir sebagian siswa MTs Negeri 20 Jakarta sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai selalu diawali dengan pembacaan Al-Qur’an de setiap kelas yang dipimpin oleh wali kelas, bagi yang terlambat tidak diperbolehkan masuk ke kelas dan wajib membersihkan lingkungan taman sekolah dari sampah yang berserakan. 19
  • 20. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Program pengalaman lapangan adalah awal dimulainya pelatihan bagi mahasiswa calon guru untuk mendapatkan pengalaman mengajar. Dalam pembekalannya mahasiswa dibimbing dan diberi tanggung jawab untuk memposisikan dirinya sebagai seorang guru. Pengalaman yang diperoleh dapat membantu proses pembentukan image sebagai seorang guru yang baik, profesional, dan disiplin. B. Saran Saran yang hendak kami sampaikan adalah bentuk perhatian kami demi terciptanya stabilitas kedisiplinan yang tercipta di MTsN 20 Jakarta. Rekomendasi tersebut yaitu meningkatkan kedisiplinan siswa, terutama mengerjakan tugas rumah dalam bentuk LKS. Karena terlihat sedikit longgar. Pemberian sanksi dengan menahan siswa yang tidak mengerjakan tugasnya sampai berkali-kali diingatkan tapi siswa mengangggap remeh hukuman tersebut. Karena makin banyak siswa yang datang terlambat mengerjakan tugas. Saran kami sedikit memberikan sanksi tegas berupa pemberian sanksi tegas dengan menggunakan buku point yang dimiliki setiap siswa. Pemberian point tersebut untuk mengukur tingkat kedisiplinan siswa secara individu. Bisa dibentuk dalam sebuah buku pelanggaran yang dapat dipantau juga oleh orangtua siswa. Setiap kali siswa melanggar peraturan sekolah maka tidak hanya pihak sekolah yang mengetahuinya tetapi orangtua juga dapat mengontrol anak-anaknya. 20
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Arifin. Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum), (Jakarta: Bumi Aksara,1995). Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi,(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006) M. Echols, John dan Hassan Shadili. Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT.Gramedia, 1996). Sholeh, Asrorun Nisam. Membangun Profesionalitas Guru (Jakarta: Elsas, 2006). Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2007) Data profil sekolah wakil kurikulum MTs N 20 21
  • 22. LAMPIRAN 1. Biodata Mahasiswa PPL Nama Lengkap : Ahmad Muhajirin NIM : 2715086658 Tempat Lahir : Jakarta Tanggal Lahir : 11 Agustus 1990 Jenis Kelamin : Laki-Laki Alamat : Jl. Pulo Gebang Rt 04/04, Cakung, Jakarta TImur No. Telepon : 085691918491 Email : muhajirin_hasyim@yahoo.co.id 22
  • 23. Biodata Mahasiswa PPL dan data-data hasil PPL Nama Lengkap : Asih Maesaroh NIM : 2715081664 Tempat Lahir : Jakarta Tanggal Lahir : 02 Agustus 1989 Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Pondok Ungu Permai Blok D 19 No. 02 Bekasi Utara No. Telepon : 085719380322 Email : as1h_man1s@yahoo.com 1.1 Data-data hasil PPL : 1. Absen Siswa 2. Nilai siswa 3. RPP 4. Program Semester 5. Soal Ulangan Harian dan soal UTS 6. Rangkuman kegiatan PPL 23
  • 24. Biodata Mahasiswa PPL dan data-data hasil PPL Nama Lengkap : Iis Aisyah NIM : 2715086666 Tempat Lahir : Bekasi Tanggal Lahir : 10 Juni 1990 Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Jl. KH. Abdurrahman No.13 Bekasi Timur No. Telepon : 085693800123 Email : Iez_aisyah90@yahoo.com Data-data hasil PPL : 1. Absen Siswa 2. Nilai siswa 3. RPP 4. Program Semester 5. Soal Ulangan Harian dan soal UTS 6. Rangkuman kegiatan PPL 24
  • 25. Biodata Mahasiswa PPL dan data-data hasil PPL Nama Lengkap : Mumut Muti’ah NIM : 2715080139 Tempat Lahir : Jakarta Tanggal Lahir : 3 Juni 1990 Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Jl. Tambun Rengas No. 32 Jakarta Timur No. Telepon : 08561123428 Email : mumut_mutiah@yahoo.com Data-data hasil PPL : 1. Absen Siswa 2. Nilai siswa 3. RPP 4. Program Semester 5. Soal Ulangan Harian dan soal UTS 6. Rangkuman kegiatan PPL 25
  • 26. Biodata Mahasiswa PPL dan data-data hasil PPL Nama Lengkap : Siti Masitha NIM : 2715086672 Tempat Lahir : Jakarta Tanggal Lahir : 10 Agustus1990 Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Jl. Pulo Lombok Raya No. 43, Bekasi Timur No. Telepon : 085692312259 Email : bodong_buncit11@yahoo.com Data-data hasil PPL : 1. Absen Siswa 2. Nilai siswa 3. RPP 4. Program Semester 5. Soal Ulangan Harian dan soal UTS 6. Rangkuman kegiatan PPL 26
  • 27. Biodata Mahasiswa PPL dan data-data hasil PPL Nama Lengkap : Qitbiya Ilhami NIM : 2715080 Tempat Lahir : Bekasi Tanggal Lahir : 22 Agustus 1990 Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Jl. wahab affan no.21, medan satria, Bekasi No. Telepon : 085780946327 Email : qitbiya_ilhami@ymail.com Data-data hasil PPL : 1. Absen Siswa 2. Nilai siswa 3. RPP 4. Program Semester 5. Soal Ulangan Harian dan soal UTS 6. Rangkuman kegiatan PPL 27
  • 28. 2. Dokumentasi Gambar.1 Gambar. 2 Gambar. 3 MTs N 20 Jakarta tampak depan keadaan sekolah tampak dari lantai 2 keadaan luar kelas Gambar.6 Gambar.4 Gambar.5 Kondisi kantin MTs N 20 Jakarta Masjid MTs N 20 Jakarta Keadaan kelas saat KBM Ga Gambar.7 mbar.8 Menjadi juri Perlombaan paduan suara Gambar.9 Menjadi pengawas Ujian Tengah Perpisahan PPL Semester 28