3. Distribusi Frekuensi
A. Distribusi Frekuensi tunggal
Distribusi tunggal adalah satuan – satuan unit , urutan setiap skor atau tiap
varietas tertentu.
Contoh :
Dalam suatu penelitian tentang Tabel distribusi nilai prestasi matematika SD
prestasi matematika siswa SD TIDUNG
TIDUNG diperoleh data sebagai Nilai (x) Frekuensi (f)
berikut : 7 6
Mata pelajaran : matematika 6 9
Jumlah siswa : 18 orang
766657 5 3
666665 Jumlah 18
775677
4. B. Distribusi Frekuensi bergolong (Berkelompok)
Distribusi bergolong adalah susunan data
yang terdiri atas beberapa interval kelas dalam
penyusunannya.
Contoh :
Data hasil pengukuran tinggi badan mahasiswa PGSD adalah sebagai berikut :
165 171 174 181 169 166 174 176 180 183 167 172 176 165 173
168 172 175 173 176 167 170 175 168 166 172 173 177 178 177
Langkah pertama :
Urutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar.
165 165 166 166 167 167 168 168 169 170 171 172 172 172 173
173 173 174 174 175 175 176 176 176 177 177 178 180 181 183
Langkah kedua :
Menentukan jagkauan (range) dari data.
Range (R) = batas atas – batas bawah
= 183 – 165
= 18
5. Langkah ketiga :
Menentukan banyaknya kelas (k) Tabel distribusi frekuensi
k = 1 + 3,3 log n Data hasil pengukuran
Ket : k banyaknya kelas tinggi badan mahasiswa
n banyaknya data
PGSD
k = 1 +3,3 log 30
= 1+4,9 = 5,9 6 Nilai Turus Frekuen
Langkah keempat : interval (Tally) si
Menentukan lebar interval kelas
183 – 185 I 1
180 – 182 II 2
177 – 179 III 3
jarak pengukuran
(R) 174 – 176 IIII II 7
Lebar interval kelas (i) = 171 – 173 IIII II 7
jumlah kelas
168 – 170 IIII 4
18 165 – 167 IIII I 6
=
Jumlah 30
6
=3
6. C. Membuat dan menyajikan data
Penyajian data dalam bentuk grafik bertujuan untuk memberikan
gambaran sebaran data dalam bentuk visualisasi.
Macam –macam grafik
1. Grafik Histogram
Histogram adalah grafik yang sering digunakan untuk menggambarkan
distribusi frekuensi.Histogram merupakan grafik batang dari distribusi
frekuensi pada histogram , batang-batangnya saling melekat atau berhimpitan.
Contoh : f
25
Distribusi nilai matematika SDN 1
20
Nilai Batas Frekuensi
nyata 4
15 5
8,5 6
8 7,5 8 10 7
8
7 6,5 22
5
6 5,5 10
5 4,5 4 0
3,5 4,5 5,5 6,5 7,5 8,5
4 3,5 1 Nilai
Jumlah 45 Histogram nilai matematika siswa SDN 1
7. Tabel distribusi frekuensi f
8
Data hasil pengukuran
7
tinggi badan mahasiswa
PGSD 6
165 - 167
5
Interval Titik Frekuen 168 - 170
kelas tengah si 171 - 173
4 174 - 176
183 – 185 184 1 177 - 179
180 - 182
180 – 182 181 2 3
183 - 185
177 – 179 178 3 2
174 – 176 175 7
1
171 – 173 172 7
168 – 170 169 4 0
166 169 172 175 178 181 184
165 – 167 166 6
Jumlah 30 Nilai
Histogram data hasil
pengukuran tinggi badan
mahasiswa PGSD
8. 2. Grafik Poligon Contoh grafik poligon
Grafik poligon disebut juga grafik
poligon frekuensi , dibuat dengan f
8
menghubung-hubungkan titik-titik
koordinat (pertemuan titk tengah 7
dengan frekuensi tiap kelas)
secara berturut-turut. 6
5
Pebedaan grafik poligon
dengan grafik histogram : 4
3
A ) Grafik histogram “lazimnya ‘’
dibuat dengan menggunakan 2
batas nyata , sedangkan grafik
1
poligon selalu menggunakan titik
tengah. 0
166 169 172 175 178 181
B) Grafik histogram berwujud Gambar poligon data hasil
segiempat-segiempat , sedang pengukuran tinggi badan
grafik poligon berwujud garis- mahasiswa PGSD
garis atau kurve (garis-garis
9. 3. Grafik ogive
Grafik ogive disebut juga dengan grafik frekuensi meningkat . Grafik ogive dapat dibuat , baik
distribusi tunggal maupun distribusi bergolong. Hal yang perlu diketahui bahwa grafik ogive
dibuat dengan menggunakan batas nyata dan bukan titik tengah sebagaimana grafik poligon.
Data prestasi belajar siswa SDN 2 Grafik ogive data prestasi belajar siswa SDN 2
cf%
Interval Batas Frek Frekuensi Frekuensi 120
nilai Nyata uen meningk meningk
si at dari at dari
100
bawah bawah
dalam %
74,5 80
70 – 74 69,5 2 43 100
65 – 69 64,5 4 41 95 60
60 – 64 59,5 3 37 86
55 – 59 54,5 5 34 79 40
50 – 54 49,5 7 29 67
45 – 49 44,5 9 22 51 20
40 – 44 39,5 6 13 30
35 – 39 34,5 2 7 16
0
30 – 34 29,5 5 5 11 29.5 34.5 39.5 44.5 49.5 54.5 59.5 64.5 69.5
Nilai
Jumlah 43