SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
32
BAB. IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian (Deskripsi dan Analisis Data)
4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
SMP Negeri 11 Palembang didirikan pada tahun 1977, yang beralamat di jalan
Adi Sucipto komplek TNI–AU Talang Betutu, Kelurahan Talang Betutu, Kecamatan
Sukarami Palembang. Kode pos 30154, telepon ( 0711 ) 432-490 dengan nomor
Statistik Sekolah 20116001013. Pada bulan oktober 2010 SMP Negeri 11 Palembang
telah resmi menyandang gelar Sekolah Standar Nasional ( SSN ) yang terakreditasi A.
Sekolah Pertama Negeri 11 Palembang memiliki visi dan misi, adapun visi dari
sekolah adalah “(1) Terwujudnya proses belajar mengajar yang efektif dan efesien, (2)
Terwujudnya lulusan yang cerdas, kopetitif dan berkepribadian, (3) Terwujudnya
pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas, (4) Terwujudnya pengembangan
kurikulum sekolah yang baik sesuai dengan tuntutan KTSP, (5) Terwujudnya
menejemen berbasis sekolah yang tangguh, (6) Terwujudnya lulusan yang berbudaya
bangsa”. Selain itu misi dari sekolah ini adalah “(1) Melaksanakan pembelajaran dan
bimbingan secara efektif dan efisien, (2) Membangkitkan sikap peduli, kreatif, dan
inovatif terhadap semua komponen sekolah, (3) Menumbuhkan penghayatan terhadap
agama yang dianut, dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam
bertindak dan berprilaku, (4) Menerapkan disiplin waktu yang efektif dalam
pengelolaan sekolah, (5) Menciptakan keselarasan antara iptek dan imtaq, (6)
Terwujudnya Wiyatamandala.
33
SMP Negeri 11 Palembang mempunyai luas lahan 13.493 m2
dengan jumlah
ruang belajar 28 dilengkapi dengan ruang Kepala Sekolah, ruang Wakil Kepala
Sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang tamu, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium IPA Biologi, ruang laboratorium IPA Fisika, ruang laboratorium
Komputer, ruang laboratorium Kesenian, ruang laboratorium Bahasa, ruang
ibadah/musollah, ruang BP/BK, ruang UKS, Pramuka, OSIS, ruang Koperasi, ruang
dinas penjaga sekolah, ruang gudang, ruang kamar mandi siswa dan guru serta tempat
bangsal kendaraan. Kelas VII terdiri dari 9 kelas, Kelas VIII terdiri dari 9 kelas, dan
Kelas IX terdiri dari 10 kelas dengan jumlah murid 1120 siswa, yang terdiri dari 360
siswa kelas VII, 360 siswa kelas VIII dan 400 siswa kelas IX.
4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian yang berjudul “Perbandingan antara Penggunaan Metode Inquiry dan
Metode Discovery terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Palembang
pada Mata Pelajaran IPS Terpadu”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode
inquiry dan metode discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 11
Palembang .
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII yang
berjumlah sembilan kelas dengan jumlah siswanya sebanyak 360 orang siswa, dalam
penarikan sampel, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel Purposive
Sampling sehingga sampel yang terpilih sebagai kelas eksperimen-1 yaitu kelas VII.4
34
yang berjumlah 40 orang siswa dan sebagai eksperimen-2 yaitu kelas VII.5 yang
berjumlah 40 orang siswa.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 Mei sampai dengan 14 Juni 2013.
Sebanyak 3 kali pertemuan atau 3 jam pelajaran pada masing-masing kelas eksperimen-
1 dan kelas eksperimen-2. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode
inquiry pada kelas eksperimen-1 dan pada kelas eksperimen-2 menggunakan metode
discovery, materi pokok “Siklus hidrologi dan bagian-bagiannya”. Sebelum melakukan
penelitian, peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai
acuan kegiatan belajar mengajar, dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen
tertulis berupa tes pilihan ganda untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS Terpadu.
Adapun kegiatan pembelajaran dikelas eksperimen-1 yaitu kelas VII.4 “kelas
yang menggunakan metode inquiry”,pada pertemuan pertama hari kamis tanggal 16
Mei 2013, pertemuan kedua hari kamis tanggal 23 Mei 2013, dan pertemuan ketiga hari
sabtu 25 Mei 2013. Sedangkan di kelas eksperimen-2 yaitu kelas VII.5 “kelas yang
menggunakan metode discovery” sama dengan pertemuan pada kelas eksperimen-1
hanya saja jamnya yang berbeda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5 berikut
ini.
35
TABEL 5
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PENELITIAN
Kelas Eksperimen 1 (metode inquiry) Kelas Eksperimen 2 (metode discovery)
Pertemuan ke 1 Pertemuan Ke 1
1. Kegiatan Pendahuluan:
- Guru memperkenalkan diri kepada siswa
- Guru Mengucap salam dan menanyakan
kabar
- Guru mengabsen siswa
- Apersepsi: Guru menanyakan kembali
pelajaran sebelumnya
- Motivasi: memeberikan pertanyaan
tentang penegertian siklus.
2. Kegiatan Inti:
Eksplorasi:
Guru mengajak siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran dengan membentuk kelompok
diskusi
Elaborasi:
1. Siswa dibagi dalam 5 kelompok
2. Siswa di ajak merumuskan masalah
dengan cara melihat pentingnya siklus
hidrologi dan bagian-bagiannya dalam
1. Kegiatan Pendahuluan:
- Guru memperkenalkan diri kepada siswa
- Guru Mengucap salam dan menanyakan
kabar
- Guru mengabsen siswa
- Apersepsi: Guru menanyakan kembali
pelajaran sebelumnya
- Motivasi: memeberikan pertanyaan
tentang penegertian siklus.
2. Kegiatan Inti:
Eksplorasi:
Guru mengajak siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran dengan membentuk kelompok
diskusi
Elaborasi:
1. Siswa dibagi dalam 5 kelompok
2. Siswa diberi gambar siklus hidrologi.
36
kehidupan sehari-hari.
3. Siswa diberi gambar siklus hidrologi.
4. Siswa diajak mengembangkan hipotesis
yakni dengan cara mengamati gambar
siklus hidrologi dan bagian-bagiannya
kedalam tiga siklus yaitu siklus pendek,
siklus panjang, dan siklus sedang melalui
pendapatnya sendiri.
5. Siswa secara berkelompok diberi tugas
mengumpulkan data, mengevaluasi data
mengklasifikasi data dan mencatat
persamaan dan perbedaan yang terdapat
pada siklus pendek, siklus sedang dan
siklus panjang dengan cara
mengemukakan pendapatnya sendiri.
6. Siswa diajak merumuskan kesimpulan
dari hasil pengamatan tentang siklus
hidrologi dan bagian-bagiannya
3. Guru membimbing Siswa dengan
memberikan petunjuk praktikum agar
siswa mengetahui apa saja yang akan
dicari pada saat diskusi kelompok
berlangsung.
4. Siswa melakukan praktikum dibawah
bimbingan guru.
5. Siswa secara berkelompok diberi tugas
untuk menjelasakan proses terjadinya
siklus hidrologi dan mencari pengertian
dari bagian-bagian siklus hidrologi
berdasarkan gambar dan petunjuk
praktikum yang telah diberikan guru.
6. Guru membimbing siswa dalam
melakuakan diskusi dan menanyakan
kesulitan-kesulitan yang terdapat dalam
37
berdasarkan pendapatnya sendiri.
7. Guru membimbing siswa pada saat
presentasi kelompok.
Konfirmasi:
- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa.
Kegiatan Penutup:
- Guru menugaskan siswa untuk
menyelesaikan tugas diskusi kelompok
dirumah.
mengolongkan siklus hidrologi dan
bagian-bagiannya dengan cara
mengajarkan, memberikan jawaban
pengertian tentang bagian-bagian siklus
dan mengarahkan siswa pada urutan
siklus hidrologi dan bagian-bagiannya
yang benar.
7. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
yang telah dilakukan.
8. Guru membimbing siswa dalam proses
presentasi kelompok diskusi.
Konfirmasi:
- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa.
Kegiatan Penutup:
- Guru menugaskan siswa untuk
menyelesaikan tugas diskusi kelompok
dirumah.
Pertemuan ke 2 Pertemuan ke 2
Eksplorasi
- Guru melibatkan siswa aktif dalam
diskusi kelompok
Eksplorasi
- Guru melibatkan siswa aktif dalam
diskusi kelompok
38
Sumber: Pengelolahan Data Primer Tahun 2013
Penelitian ini menggunakan dua metode dalam pengumpulan data, yaitu teknik
tes dan teknik dokumentasi. Instrument tes digunakan untuk mendapatkan data
Elaborasi
- Guru menyuruh siswa melanjutkan
diskusi kelompok
Elaborasi
- Guru menyuruh siswa melanjutkan
diskusi kelompok
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi dan kelompok lain menanggapi.
- Guru membantu kesulitan siswa dalam
menjawab pertanyaan pada saat
presntasi.
Konfirmasi
- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa
Kegiatan penutup
- Guru menginformasikan pada siswa
bahawa pada pertemuan selanjutnya
akan diadakan tes.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi dan kelompok lain menanggapi.
- Guru membantu kesulitan siswa dalam
menjawab pertanyaan pada saat
presentasi.
Konfirmasi
- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa.
Kegiatan penutup
- Guru menginformasikan pada siswa
bahawa pada pertemuan selanjutnya
akan diadakan tes.
Pertemuan ke 3 Pertemuan ke 3
- Pemberian postes berupa soal pilihan
ganda sebanyak 20 soal.
- Pemberian postes berupa soal pilihan
ganda sebanyak 20 soal.
39
mengenai hasil belajar siswa, sedangkan dokumentasi digunakan sebagai pembuktian
bahwa benar-benar diadakan penelitian di sekolah SMP Negeri 11 Palembang.
4.1.3 Deskripsi Data Hasil Tes Belajar
Data tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tes ditujukan kepada
siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan perbandingan
antara dua kelas, yaitu kelas VII.4 sebagai kelas eksperimen-1 menggunakan metode
inquiry dan kelas VII.5 sebagai kelas eksperimen-2 menggunakan metode discovery.
Peneliti memberikan tes kepada siswa setelah materi siklus hidrologi dan bagian-
bagiannya tuntas dibahas. Instrumen yang digunakan berupa soal ulangan berbentuk
pilihan ganda berjumlah 20 soal. Dengan nilai KKM yang telah ditetapkan SMP Negeri
11 Palembang yaitu 75. Peneliti memberikan soal tes yang sama untuk kedua kelas
eksperimen dan tes yang diberikan tersebut telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
Berikut disajikan data nilai tes yang telah dianalisis.
TABEL 6
NILAI TES KELAS EKSPERIMEN-1 DAN KELAS EKSPERIMEN-2
NO Kelas
Nilai
Tertinggi
Nilai
terendah
Nilai
Rata - rata
Keterangan
1 Eksperimen-1 (inquiry) 90 50 78,125 Tuntas
2 Eksperimen-2 (discovery) 85 40 67,625 Tidak Tuntas
Sumber : Pengolahan data primer Tahun 2013
Berdasarkan tabel 3 diketahui hasil tes siswa kelas VII.4 sebagai kelas
eksperimen-1 yang menggunakan metode Inquiry lebih tinggi dibandingkan dengan
40
hasil tes siswa kelas VII.5 sebagai kelas eksperimen-2 yang menggunakan metode
discovery dengan ketentuan KKM 75 dari SMP Negeri 11 Palembang.
4.2. Analisa Data
4.2.1. Analisa Data Tes
Untuk menguji hipotesis data yang diperoleh dari penelitian digunakan analisa
statistik. Teknik yang dipakai adalah Uji-t, yang digunakan untuk membandingkan hasil
belajar nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu, baik
yang menerapkan metode inquiry maupun metode discovery. Untuk melakukan Uji-t
diperlukan uji normalitas dan uji homogenitas untuk mengetahui merata atau tidaknya
penyebaran data. Untuk menganalisa data dilakukan langkah sebagai berikut.
4.2.1.1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang akan diolah
normal atau tidak. Sebab uji statistik baru bisa digunakan apabila data tersebut
terdistribusi normal. Berdasarkan dari daftar distribusi frekuensi maka dapat ditentukan
rata-rata ( x ), simpangan baku (S2
) dan modus (Mo). Hal ini berkenaan dengan uji
statistik parameter t atau uji-t yang hanya dapat digunakan bila data yang diperoleh
terdistribusi normal. Data yang dibuat dalam tabel distribusi frekuensi diuji
kenormalannya dengan menggunakan rumus kemiringan kurva.
S
MoX
Km (Sudjana, 2005:249)
41
Di mana Mo dicari melalui :
21
1
bb
b
pbMo (Sudjana, 2005:249).
Data terdistribusi normal apabila harga Km terletak Antara (–1) dan (+1) atau
dalam selang (-1<Km<+1).
Keterangan :
Km = kemiringan
Mo = modus
S = simpangan baku
B = batas bawah kelas modus
P = panjang kelas modus
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas
yang lebih kecil sebelum kelas modus.
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas
yang lebih besar sebelum kelas modus.
X = nilai rata-rata hasil tes kelas
4.2.1.1.1. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen-1
Dari hasil tes yang diperoleh siswa kelas VII.4 (kelas eksperimen-1) yang
menerapkan metode inquiry, dapat dilihat pada tabel berikut.
42
TABEL 7
DAFTAR NILAI KELAS EKSPERIMEN-I (METODE INQUIRY)
Kelas VII.4
No Nama Nilai
1 Adelia Permata Sari 75
2 Agus Friyady 80
3 Aisyah 90
4 Alhafiz Pratama 85
5 Amelia Agustini 80
6 Ana Irariwi Yatami 80
7 Andre Wahyudi 75
8 Anugrah Reka M 80
9 Bily Ramadhani 80
10 Denti Setiawati 70
11 Destry Zumar Sastiani 80
12 Dina Aprilia 70
13 Erika Permata A 80
14 Fajar Tri Atmojo 90
15 Hani Setia Wahyu 80
16 Hanifah Adila 90
17 Hofifah Firza Kurniasih 80
18 Indra Putra Wijaya 90
19 Lastri Ivana Sianturi 50
20 M. Agus Hukama 80
21 M. Bintang 80
22 M. Mardiyanto 90
23 Marieluziantoya 60
24 Maya Atika 80
25 Melati Eruson 75
26 Melia Agustini 70
27 Merinda Edora W 85
28 Nopita Adilia 90
29 Oki Putra 70
30 Putri Kriesna Yulianti 90
31 Rico Ardiansyah 80
32 Ridho Nopriyanto 85
33 Rifqi Adya Putra Afrizal 65
34 Salsabillah 80
35 Segi Nopebriansyah 70
36 Setyawan Adianto 80
37 Tiara Citra 50
38 Wisnu Pangestu 80
39 Yayuk Nurbaiti 70
40 Yuliana 90
43
Jumlah 3125
Rata-rata 78,125
50,50,60,65,70,70,70,70,70,70,75,75,75,80,80,80,80,80,80,80,80,80,80,80,80,80,80,80,
80,85,85,85,90,90,90,90,90,90,90,90.
Nilai Tertinggi : 90
Nilai terendah : 50
a. Rentang = nilai terbesar – nilai terkecil
= 90 – 50
= 40
b. Banyak kelas interval = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 (log 40)
= 1+ 3,3 (1,60)
= 1+ 5,28
= 6,28
= 6
Jadi banyak kelas yang di ambil adalah 6
c. Panjang kelas interval =
sBanyakKela
gn tanRe
=
6
40
= 6,6
Dibulatkan menjadi = 7
44
TABEL 8
DISTRIBUSI FREKUENSI NILAI KELAS EKSPERIMEN-I
(METODE INQUIRY)
Interval fi Xi fi.xi xi2 fi.xi2
50-56 2 53 106 2809 5618
57-63 1 60 60 3600 3600
64-70 7 67 469 4489 31423
71-77 3 74 222 5476 16428
78-84 16 81 1296 6561 104976
85-91 11 88 968 7744 85184
Jumlah 40 423 3121 30679 247229
Sumber : Pengolahan data primer Tahun 2013
Dari tabel 5 distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas eksperimen-1 di atas,
dapat dilihat frekuensi nilai dari tiap-tiap kelas interval kelas eksperimen-1 dan nilai
tengah dari tiap-tiap kelas interval, dimana frekuensi (fi) paling banyak terdapat pada
kelas 78 – 84 sebanyak 16 siswa berikut data dalam diagram batang.
GAMBAR. 1
DIAGRAM DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL BELAJAR
KELAS EKSPERIMEN-I (METODE INQUIRY)
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
50-56 57-63 64-70 71-77 78-84 85-91
45
d. Nilai rata-rata kelas eksperimen-1.
x 1 =
i
ii
f
xf .
=
40
3121
= 78,02
e. Mencari modus kelas eksperimen-1.
Mo1 = b + p (
21
1
bb
b
)
b = 77+78 = 77,5
2
p = 16
b1 = 16 – 3 = 13
b2 = 16 – 11 = 5
Mo1 = 77,5 + 16 )
513
13
(
Mo1 = 77,5 + 16 (0,72)
Mo1 = 77,5 + 11,5
Mo1 = 89
f. Mencari simpangan baku kelas eksperimen-1 dengan rumus :
S1
2
=
)1(
).(.
22
22
2
nn
xfxfn iiii
S1
2
=
)140(40
)3121()247229(40 2
S1
2
=
1560
97406419889160
46
S1
2 =
1560
148519
S1
2
= 95,20
S1 = 9,75
Dari nilai rata-rata, modus, dan simpangan baku, maka dapat dicari koefisien
kemiringan kurva dengan menggunakan rumus Karl Pearson,yaitu.
Km1 =
1
11
S
Mox
Km1 =
75,9
8902,78
Km1 =
75,9
1098
Km1 = -1,1
Dari perhitungan di atas, nilai Km1 adalah -1,1 dan harga ini terletak diantara (-
1) dan (+1) ,maka data kelas eksperimen-1 dapat dikatakan terdistribusi normal.
4.2.1.1.2. Uji Normalitas Data Kelas Ekperimen-2
Dari hasil tes yang diperoleh siswa pada kelas VII.5 (kelas eksperimen-2) yang
menerapkan metode discovery, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
47
TABEL 9
DAFTAR NILAI KELAS EKSPERIMEN-II ( METODE DISCOVERY)
Kelas VII.5
No Nama Nilai
1 A. Wendi Saputra 80
2 Adinda Viska Wardasari 65
3 Agung Firman Syaputra 70
4 Aisyah Sri Rezeki Wijaya 80
5 Andhika Pamungkas 85
6 Annisa Permatasari 80
7 Bangun Jonatan 70
8 Bima Nugroho 70
9 Citra H. Simanjuntak 70
10 Dawel Goutama Adhi Asya P 75
11 Diah Ayu Nawang Wulan 70
12 Dian Resi Saputri 65
13 Dicky Apriansyah 75
14 Eko Julianto 65
15 Enny Nurkhoiriyah 75
16 Fadhillah Qiswatullah Reihan 40
17 Febrianti 75
18 Feri Andi Baby Pratama 75
19 Fikar Birawansya 40
20 Gidion Sihombing 70
21 Inkha Tasyana Riza 40
22 Jihan Vera Pramayda 40
23 M. Aflahul Irsyaad 70
24 M. Rizki Syaputra 75
25 M. Sahrizal Arpa'i 70
26 Meidy Ulpansyah 55
27 Muhammad Reza 65
28 Muhammad Yosi Safwatullah 80
29 Nilam Andana 75
30 Novita Sari Genting 65
31 Nurul Afifah Aprilianti 70
32 Rischa Intan Wulansar 65
33 Rizki Fhatia Irlaini 70
34 Rizki Melinia Putri 70
35 Vera Zesica Simanjuntak 50
36 Wahyu Sya'adiyah 65
37 Widurikalbu Utami BR HSR 75
38 Widyawati 70
39 Febri Aji 80
48
40 Adinda Tahlia Salsabila 60
Jumlah 2705
Rata-rata 67,625
40,40,40,40,50,55,60,65.65.65.65.65.65.65.70,70,70,70,70,70,70,70,70,70,70,70,75,75,
75,75,75,75,75,75,80,80,80,80,80,85
Nilai Tertinggi : 85
Nilai terendah : 40
a. Rentang = nilai terbesar – nilai terkecil
= 85 – 40
= 45
b. Banyak kelas interval = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 (log 40)
= 1+ 3,3 (1,60)
= 1+ 5,28
= 6,28
= 6
Jadi banyak kelas yang di ambil adalah 6
c. Panjang kelas interval =
sBanyakKela
gntanRe
=
6
45
= 7,5
Dibulatkan menjadi = 8
49
TABEL 10
DISTRIBUSI FREKUENSI NILAI KELAS EKSPERIMEN-2
(METODE DISCOVERY)
Interval fi Xi fi.xi xi2 fi.xi2
40 – 47 4 43,5 174 1892,25 7569
48 – 55 2 51,5 103 2652,25 5304,5
56– 63 1 59,5 59,5 3540,25 3540,25
64 – 71 19 67,5 1282,5 4556,25 86568,75
72 – 79 8 75,5 604 5700,25 45602
80 - 87 6 83,5 501 6972,25 41833,5
Jumlah 40 381 2724 25313,5 190418
Sumber : Pengolahan data primer Tahun 2013
Dari tabel 7 distribusi frekuensi hasil belajar kelas eksperimen-2 tersebut dapat
dilihat frekuensi nilai dari tiap-tiap kelas interval kelas eksperimen-2 dan nilai tengah
dari tiap-tiap kelas interval yang memiliki frekuensi (fi) paling banyak terdapat pada
kelas 64 – 71 sebanyak 19 siswa, sedangkan untuk kelas yang memiliki frekuensi
berikut data dalam diagram batang.
50
GAMBAR 2
DIAGRAM DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL BELAJAR
KELAS EKSPERIMEN-2
d. Nilai rata-rata kelas eksperimen-2
x 2 =
i
ii
f
xf
=
40
2724
= 68,6
e. Modus kelas eksperimen-2
Mo2 = b + p (
21
1
bb
b
)
b = 5,63
2
6463
p = 19
b1 = 19 – 1 = 18
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
40 - 47 48 – 55 56 – 63 64-71 72 – 79 80 – 87
51
b2 = 19 – 8 = 11
Mo2 = 63,5 + 19 (
1118
18
)
Mo2 = 63,5 + 19 (0,62)
Mo2 = 63,5 +11,78
Mo2 = 75,28
f. Simpangan baku kelas eksperimen-2
S2
2
=
)1(
).(.
11
22
1
nn
xfxfn iiii
S2
2
=
)140(40
)2724()190418(40 2
S2
2
=
1560
74201767616720
S2
2
=
1560
196544
S2
2 =
125,98
S2 = 11,22
Dari rata-rata, modus, dan simpangan baku maka dapat dicari koefisien
kemiringan kurva dengan menggunakan rumus Karl Pearson yaitu.
Km2 =
2
22
S
Mox
Km2 =
22,11
28,756,68
52
Km2 =
22,11
68,6
Km2 = -0,59
Dari perhitungan di atas, nilai Km1 adalah -0,59 karena nilai Km1 sebesar -0,59
harga ini terletak antara (-1) dan (+1), maka data kelas ekperimen-2 dapat dikatakan
terdistribusi normal.
4.2.1.2. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas data dilakukan untuk menguji kesamaan beberapa nilai rata-
rata yang terdistribusi normal, dan membuktikan kesamaan varians kelompok yang
membentuk sampel tersebut, dengan kata lain kelompok yang diambil berasal dari
populasi yang sama. Syarat pengambilan sampel harus representatif artinya sampel
harus dapat mewakili suatu populasi dengan baik. Analisa yang digunakan untuk
menguji kesamaan varians dalam penelitian ini, yakni dengan Uji Bartlet menggunakan
statistik Chi Kuadrat dengan dk = 1 pada taraf nyata 0,05 dari daftar chi kuadrat didapat
(X2
) (0,95) ( t ). untuk lebih jelasnya lihat dapat dilihat di tabel 8 dibawah ini.
TABEL 11
UJI HOMOGENITAS DENGAN TES BARTLET
(Kelas Eksperimen-I dan Kelas Eksperimen-II)
Sampel dk = (n-1) 1/dk Si
2
Log Si
2
(dk) Log Si
2
Eksperimen-1 39 0,025 95,20 1,97 76,83
Eksperimen-2 39 0,025 125,98 2,10 81,9
Jumlah 78 0,05 158,73
Sumber : Pengolahan data primer Tahun 2013
53
1. Menghitung varians gabungan dari kedua sampel.
2
11
21
2
22
2
112
nn
SnSn
S
S2
=
24040
98,125)140(20,95)140(
S2
=
)78(
)22,4913()8,3712(
S2
=
78
02,8626
S2
= 110,59
S = 10,5
2. Menghitug Log S2
= Log 10,5 = 1,02
3. Menghitung nilai B = (Log S2
) . ∑ (ni-1) = 1,02 X 78 = 79,56
4. Menghitung nilai X2
hitung = (lon 10) [B - ∑ (db) Log Si
2
]
= (2,3) × [ 79,56 – 158,73 ]
= 2,3 × (-79,17) = -182,091
5. Membandingkan X2
hitung dengan nilai X2
tabel untuk α = 0,05 dan
derajat kebebasan (dk) = 2-1 = 1, maka dicari pada tabel chi-kuadrat
di dapat X2
tabel = 3,841 dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika X2
hitung ≥ X2
tabel, berarti tidak homogen dan
Jika X2
hitung ≤ X2
tabel, berarti homogen.
Ternyata X2
hitung < X2
tabel, atau -182,091 < 3,841, maka varians-varians adalah
homogen.
54
4.2.1.3. Uji Hipotesis Data
Setelah pengujian normalitas data dan homogenitas data, sehingga data tersebut
dinyatakan terdistribusi normal dan varians dalam penelitian bersifat homogen, maka
tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah pengujian hipotesis penelitian dengan
menggunakan statistik parametris yaitu rumus Uji-t.
t =
21
21
11
nn
S
XX
Dengan S2
=
2
)1()1(
21
2
22
2
11
nn
SnSn
(Sudjana, 2005:239)
Kriteria pengujian hipotesis dalam penelitian ini diterima H0 jika – t1 - ½ α < t <
t1 - ½ α, dimana t1 - ½ α didapat dari daftar distribusi t dengan dk=(n1 + n2 - 2) dan
peluang (1 - ½α ). Untuk harga-harga t lainnya H0 ditolak.
Dari perhitungan sebelumnya diperoleh nilai rata-rata data simpangan baku
untuk kelas eksperimen-1 dan kelas eksperimen-2 sebagai berikut.
TABEL 12
NILAI RATA-RATA DAN SIMPANGAN BAKU
(Kelas Eksperimen-I dan Kelas Eksperimen-II)
Kelas Eksperimen-1 Kelas Eksperimen-2
x 1 = 78,02
S1
2
= 95,20
n1 = 39
x 2 = 68,6
S2
2
= 125,98
n2 = 39
Sumber : Pengolahan data primer Tahun 2013
55
Kemudian masukan nilai tersebut dalam rumus.
S2
=
2
)12()11(
21
2
2
2
1
nn
SnSn
S2
=
24040
98,125)140(20,95)140(
S2
=
78
22,49138,3712
S2
=
78
02,8626
S2
= 110,59
S = 10,51
Kemudian t hitung dicari dengan.
t =
22
21
11
nn
S
XX
t =
40
1
40
1
51,10
25,6202,78
t=
4,051,10
77,15
t=
62,6
77,15
t = 2,38
56
Untuk mencari ttabel untuk t (1-½ ) adalah.
dk = n1 +n2 – 2
dk = 40 + 40 - 2
dk = 78
jadi thitung = 2,38 sedangkan ttabel (0,95)(60) tidak terdapat dalam tabel distribus t,
maka harus ditentukan besarnya dengan rumus interpolasi yaitu.
66,167,1
67,1
12060
6060 x
01,0
67,1
60
0 x
0 = -100,2 + 60 x
60 x = -0 + 100,2
60
2,100
X
= 1,67
Jadi ttabel adalah 1,67
Berdasarkan uji hipotesis di atas diketahui nilai thitung (2,38) lebih besar dari ttabel
(1,67). Sehingga dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian hasil
penelitian ini dinyatakan bahwa “ Terdapat perbedaan antara penggunaan metode
inquiry dan metode discovery terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 11
Palembang pada mata pelajaran IPS Terpadu”.
57
4.3 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar
melalui penggunaan metode Inquiry dan metode Discovey pada mata pelajaran IPS
Terpadu di SMP Negeri 11 Palembang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua
kelas dimana pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Sebagai
kelas eksperimen-1 yaitu kelas VII.4 menggunakan metode inquiry yang berjumlah 40
siswa dan sebagai kelas eksperimen-2 yaitu VII.5 menggunakan metode discovery yang
berjumlah 40 siswa. Data dikumpulkan menggunakan teknik pengumpulan data berupa
instrument tes, tes merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh hasil belajar
siswa setelah menggunakan metode Inquiry pada kelas eksperimen-1 dan metode
Discovery pada kelas eksperimen-2 mata pelajaran IPS Terpadu pada materi siklus
hidrologi dan bagian-bagiannya. Tes dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa
dalam menerima materi pelajaran. Soal tes pilhan ganda berjumlah 20 soal dan tiap-tiap
soal bila benar diberi skor 5. Setelah diperoleh data hasil tes siswa kelas eksperimen-1
maupun kelas eksperimen-2, maka peneliti melakukan analisis data tersebut. Analisis
data dilakukan dengan menggunakan uji-t yang terdiri uji normalitas, uji homogenitas,
dan uji hipotesis.
Berdasarkan analisis data tes, rata-rata skor siswa pada kelas eksperimen-1
78,125 sedangkan rata-rata skor yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen-2 adalah
67,625. Perbedaan nilai rata-rata antara kelas eksperimen-1 dan kelas eksperimen-2
adalah sebesar 10,75 yang berarti metode Inquiry lebih baik dibandingkan dengan
metode Discovery. Dilihat dari nilai rata-rata nya bahwa ada perbedaan hasil belajar
yang diperoleh siswa ketika diterapkan metode Inquiry dan metode Discovery di kelas
58
eksperimen-1 dan di kelas eksperimen-2, hal ini sudah cukup membuktikan bahwa hasil
belajar dengan menerapkan metode Inquiry di kelas eksperimen-1 lebih baik jika
dibandingkan dengan hasil dari penerapan metode Discovery dikelas eksperimen-2.
Selain itu dari hasil perhitungan uji-t diketahui bahwa penerapan metode Inquiry lebih
baik dibandingkan dengan metode Discovery, hasil belajar siswa yang dibuktikan
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap sampel yang berjumlah 40
siswa yang terdiri dari kelas eksperimen-1 dan kelas eksperimen-2 untuk uji normalitas
data tampak bahwa kedua kelas tersebut normal, karena didapat perhitungan untuk kelas
eksperimen -1,1 dan untuk kelas eksperimen -0,59. Kedua kelas tersebut terletak
diantara -1 dan +1, sehingga dapat dilanjutkan ke uji homogenitas data.
Uji homogenitas perlu dilaksanakan untuk membuktikan kesamaan varian
kelompok yang dibentuk sampel tersebut yang sama. Pengujian sampel dalam penelitian
ini menggunakan Uji Bartlett dengan statistik Chi Kuadrat. Dengan syarat homogen
X2
hitung < X2
tabel, maka didapat X2
hitung = -182,091 < X2
tabel = 3,841 maka kedua sampel
tersebut homogen. Setelah data dari masing-masing sampel terbukti homogen dan
berdistribusi normal maka data tersebut dapat diolah dengan uji statistik yaitu dengan
uji-t. Dari daftar distribusi t dengan taraf signifikan α = 0.05 atau 0.95 dan dk = 78,
maka thitung > ttabel atau thitung = 2,38 > ttabel = 1,67 maka Ho ditolak dan Ha diterima
(signifikan) yaitu hasil belajar siswa yang menggunakan metode Inquiry berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Dimana nilai rata-rata kelas eksperimen-1 lebih besar
dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas eksperimen-2.
Penerapan metode Inquiry dalam proses belajar mengajar dikelas eksperimen-1
kelas VII.4 siswa dapat merumuskan sendiri permasalah dari tugas kelompok yang
59
diberikan, siswa juga dapat mengembangkan hipotesis dengan cara menggolongkan
siklus hidrologi dan mencari persamaan serta perbedaannya dan dalam mengumpulkan
data dan mengevaluasi data siswa diberi kebebasan untuk mengeluarkan pendapatnya
sendiri tanpa harus menjawab sama dengan jawaban yang ada dibuku pegangan maupun
penjelasan yang diberikan guru. Sehingga dengan penerapan metode ini dapat melatih
siswa untuk berfikir secara mandiri dan kritis, yang pada akhirnya berdampak pada
mudahnya siswa memahami dan mengingat materi yang diajarakan dan juga
berdampak pada peningkatan hasil belajar.
Sedangkan pada penerapan metode Discovery dikelas VII.5 dalam proses belajar
mengajar siswa masih diberikan bimbingan guru berupa cara permecahan masalah yang
terdapat pada siklus hidrologi dan bagian-bagiannya, dan pada saat siswa kesulitan
dalam menemukan jawaban tentang pengertian siklus hidrologi dan bagian-bagiannya
guru membantu dengan memberikan jawaban, sehingga siswa cendrung malas untuk
mengeluarakan pendapatnya dan masih terpaku pada jawaban dibuku pegangan maupun
jawaban dari guru yang dianggap paling sudah benar. Inilah yang membuat siswa tidak
kreatif dikarenakan masih banyak menghapal hasil dari diskusi kelompoknya yang
kebanyakan dalam menyelesaiakan masalah pada saat diskusi kelompok, masih banyak
dibantu jawabannya oleh guru dan buku pegangan siswa sehingga siswa tidak aktif dan
kreatif untuk menggunakan pendapatnya sendiri yang lebih mudah untuk dipahami dan
diingat.
Dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen-1 (metode inquiry) dan kelas
eksperimen-2 (metode discovery) dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya
metode Inquiry dapat meningkatkan hasil belajar siswa IPS Terpadu pada materi siklus
60
hidrologi dan bagian-bagiannya kelas VII di SMP Negeri 11 Palembang tahun ajaran
2012/2013.
61
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.
1) Dari hasil analisis data, tentang perbandingan hasil belajar antara penggunaan
metode inquiry dengan metode discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas
VII SMP Negeri 11 Palembang tahun pelajaran 2012/2013, diketahui bahwa hasil
yang didapat berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan uji t, yaitu harga thitung =
2,38 sedangkan harga t yang didapat dari tabel distribusi t sebesar 1,67. Berdasarkan
kriteria pengujian hipotesis, Ho diterima jika thitung < ttabel dan Ho ditolak jika thitung >
ttabel, karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima . Hal ini menujukkan
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara penggunaan metode inquiry dengan
metode discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VII SMP Negeri 11
Palembang tahun pelajaran 2012/2013.
2) Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode inquiry lebih baik dibandingkan dengan menggunakan
metode discovery. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen I
(metode inquiry) sebesar 78,125 dan nilai rata-rata kelas eksperimen II (metode
discovey) sebesar 67,625, hal ini berarti bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa
kelas VII.4 (kelas inquiry) lebih besar dari pada kelas VII.5 (kelas discovery).
3) Salah satu penyebab hasil belajar siswa pada kelas eksperimen I (metode inquiry)
lebih baik adalah karena siswa dapat menemukan sendiri permasalahan dari materi
62
yang dipelajari dengan cara merumuskan masalah dari materi yang dipelajari dan
siswa lebih bebas dalam menemukan jawaban tanpa harus menjawab pertanyaan
yang sesuai dengan jawaban dibuku pegangan, karna siswa di bebaskan menjawab
melalui pendapatnya sendiri. Inilah yang membuat siswa lebih mudah memahami
materi pelajaran dan menjawab soal tes yang diberikan.
4) Sedangkan penyebab dari hasil belajar siswa pada kelas eksperimen II (metode
discovery) menjadi rendah dikarenakan dalam proses diskusi kelompok siswa
diberikan bimbingan oleh guru dengan cara guru membantu dan mengarahkan siswa
pada jawaban yang benar inilah yang membuat siswa cendrung malas dalam
berpikir kreatif untuk mengelurkan pendapatanya sendiri yang lebih mudah untuk
dipahami dan diingat.
5) Kelebihan dan kelamahan metode inquriy setelah diterapkan di kelas VII.4 adalah
metode inquiry memiliki kelebihan dapat membantu siswa mengetahui pentingnya
suatu permasalahan yang dipelajari dengan merumuskan masalah, siswa dapat
mengembangkan hipotesis yakni dapat menggolongkan siklus hidrologi dan bagian-
bagiannya dan dapat membandingkan persamaan dan perbedaan dari siklus
hidrologi dan bagian-bagiannya, siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam
menjawab pertanyaan dikarenakan siwa dibebaskan untuk menggunakan
pendapatnya sendiri dalam memecahkan permasalahan yang ada dalam diskusi
kelompok. Sedangkan kelemahan dari metode discovery adalah memerlukan alat-
alat percobaan yang sulit didapat, memerlukan waktu yang lama untuk merubah
kebiasaan belajar siswa yang biasanya hanya mendengar ceramah dari guru, proses
63
diskusi yang berjalan lama karna pada saat menemukan jawaban sendiri dibutuhkan
rasa percaya diri dari siswa dalam menyelesaikan permasalahan.
6) Kelebihan dan kelemahan metode discovery setelah diterapkan di kelas VII.5.
Kelebihan siswa cendrung lebih aktif dalam proses belajar dikarenakan adanya
perubahan cara belajar yang semula menggunakan metode konvensional (ceramah)
dan berganti menjadi metode discovery yang mengajarkan untuk siswa lebih aktif
dalam menemukan jawaban, metode ini berpusat pada siswa dan guru sebagai
pembimbing dalam mengarahkan siswa kepada jawaban yang benar. Sedangkan
kelemahan metode discovery adalah metode ini kurang memberi kesempatan siswa
untuk berfikir kreatif dikarenakan banyak dari pengertian-pengertian siklus
hidrologi dan bagian-bagiannya yang dibimbing dalam menjawabnya oleh guru.
Metode ini tidak cocok untuk diskusi kelompok dalam jumlah anggota kelompok
yang banyak melebihi dari 5 orang karena jika jumlah anggota kelompok terlalu
banyak maka siswa yang malas cendrung mengandalkan siswa yang rajin untuk
menyelesaiakan tugas kelompok.
64
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian, penulis mengemukakan beberapa saran sebagai
berikut.
1) Pada saat proses belajar mata pelajaran IPS Terpadu di sekolah, siswa diharapkan
lebih aktif dengan bertanya kepada guru mengenai materi yang kurang dimengerti
dan membiasakan untuk menjawab pertanyaan dengan pendapat sendiri agar lebih
mudah diingat dan dimengerti.
2) Penggunaan metode inquiry dengan metode discovery hendaknya diterapkan pada
kelas yang jumlahnya tidak terlalu padat dengan cara membentuk maksimal 6
kelompok diskusi dan jumlah maksimal 5 orang siswa pada masing-masing
kelompok, sehingga siswa dapat benar-benar melakukan aktivitas dalam kelompok
sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ingin dicapai.
3) Guru mata pelajaran IPS Terpadu hendaknya dapat menggunakan metode inquiry
dan metode discovery dalam proses belajar mengajar kepada siswa dan dapat
mengoptimalkan proses belajar mengajar siswa sehingga dapat menjadi pendorong
yang kuat bagi siswa untuk selalu belajar menyadari akan pentingnya belajar di
dalam mencapai prestasi belajar yang lebih baik.
4) Sebaiknya Guru selalu mempertimbangkan penggunaan model/metode
pembelajaran yang bervariasi agar siswa lebih terampil dan tidak bosan untuk
mengikuti pembelajaran sehingga siswa tidak mengalami kebosanan dalam belajar.
65
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.
Arikunto, Suharsimin. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidika. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: TARSITO.
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarata: Bumi Aksara.
Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Bandung: ALFABETA.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
ALFABETA.
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2011. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, bahari. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sumarmi. 2012. Model-Model Pembelajaran Geografi. Malang: Aditya Media
Publishing.
, 2011. Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah
Tsanwiyah (MTS) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: CV.
Az-Zahra.
Kurniaturohima, Dwi. 2010. “Penerapan metode inquiry dalam meningkatkan Keaktifan
dan prestasi belajar siswa pada Mata pelajaran ekonomi Di SMP Shalahuddin
Malang”. Skripsi S 1. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK
IBRAHIM MALANG.

More Related Content

What's hot

PPT Skripsi Nur Asiah
PPT Skripsi Nur AsiahPPT Skripsi Nur Asiah
PPT Skripsi Nur AsiahNur Asiah
 
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifPresentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifShelly Intan Permatasari
 
Presentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposalPresentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposalNajmi Sari
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)Nastiti Rahajeng
 
Slide ppt proposal Metode Kualitatif
Slide ppt proposal Metode Kualitatif Slide ppt proposal Metode Kualitatif
Slide ppt proposal Metode Kualitatif Rohayatiiyoh
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
Analisis SWOT dalam Organisasi
Analisis SWOT dalam OrganisasiAnalisis SWOT dalam Organisasi
Analisis SWOT dalam OrganisasiFahmi Hakam
 
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang ProfesionalContoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang ProfesionalTrisnadi Wijaya
 
Kuesioner evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswa
Kuesioner    evaluasi  proses pembelajaran  oleh  mahasiswaKuesioner    evaluasi  proses pembelajaran  oleh  mahasiswa
Kuesioner evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswaBhagaskoro Kurniawan
 

What's hot (20)

Presentasi Jurnal
Presentasi JurnalPresentasi Jurnal
Presentasi Jurnal
 
PPT Skripsi Nur Asiah
PPT Skripsi Nur AsiahPPT Skripsi Nur Asiah
PPT Skripsi Nur Asiah
 
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifPresentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
 
skala pengukuran
skala pengukuranskala pengukuran
skala pengukuran
 
Presentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposalPresentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposal
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
 
Ppt sidang skripsi
Ppt sidang skripsiPpt sidang skripsi
Ppt sidang skripsi
 
Tabel f-0-01
Tabel f-0-01Tabel f-0-01
Tabel f-0-01
 
Slide ppt proposal Metode Kualitatif
Slide ppt proposal Metode Kualitatif Slide ppt proposal Metode Kualitatif
Slide ppt proposal Metode Kualitatif
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Analisis SWOT dalam Organisasi
Analisis SWOT dalam OrganisasiAnalisis SWOT dalam Organisasi
Analisis SWOT dalam Organisasi
 
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang ProfesionalContoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
 
Kuesioner evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswa
Kuesioner    evaluasi  proses pembelajaran  oleh  mahasiswaKuesioner    evaluasi  proses pembelajaran  oleh  mahasiswa
Kuesioner evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswa
 
Kurva Normal
Kurva NormalKurva Normal
Kurva Normal
 
285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016
285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016
285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016
 
9 pertanyaan
9 pertanyaan9 pertanyaan
9 pertanyaan
 
03 jenis jenis+data
03 jenis jenis+data03 jenis jenis+data
03 jenis jenis+data
 

Similar to skripsi bab 4 bab 5

PRESNTASI PROPOSAL DAN INTRUMENNYA.pptx
PRESNTASI PROPOSAL DAN INTRUMENNYA.pptxPRESNTASI PROPOSAL DAN INTRUMENNYA.pptx
PRESNTASI PROPOSAL DAN INTRUMENNYA.pptxRusnawatiRusnawati1
 
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...MochamadUcuSudarsono
 
Modul Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Kelas 7.pdf
Modul Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Kelas 7.pdfModul Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Kelas 7.pdf
Modul Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Kelas 7.pdfZainulHasan13
 
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)bemgusti
 
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...mujahidah khilafah (Shintia Minandar)
 
Diklat P Nurkhotib.pptx
Diklat P Nurkhotib.pptxDiklat P Nurkhotib.pptx
Diklat P Nurkhotib.pptxDomini6
 
Ppt ptk ku
Ppt ptk kuPpt ptk ku
Ppt ptk kuwhuyand
 
Ptk ipa
Ptk ipaPtk ipa
Ptk ipaBayEvo
 
Bab III Metode Penelitian SHT
Bab III Metode Penelitian SHTBab III Metode Penelitian SHT
Bab III Metode Penelitian SHTAniyah Damayanti
 
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016Heri Triyono
 

Similar to skripsi bab 4 bab 5 (20)

TUGAS TUTORIAL 1 PKP ok.pdf
TUGAS TUTORIAL 1 PKP ok.pdfTUGAS TUTORIAL 1 PKP ok.pdf
TUGAS TUTORIAL 1 PKP ok.pdf
 
Laporan pkp ipa
Laporan pkp ipaLaporan pkp ipa
Laporan pkp ipa
 
Laporan pkp ipa
Laporan pkp ipaLaporan pkp ipa
Laporan pkp ipa
 
bab iv r2
bab iv r2bab iv r2
bab iv r2
 
Sogol ptk plpg
Sogol ptk plpgSogol ptk plpg
Sogol ptk plpg
 
PRESNTASI PROPOSAL DAN INTRUMENNYA.pptx
PRESNTASI PROPOSAL DAN INTRUMENNYA.pptxPRESNTASI PROPOSAL DAN INTRUMENNYA.pptx
PRESNTASI PROPOSAL DAN INTRUMENNYA.pptx
 
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...
 
Modul Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Kelas 7.pdf
Modul Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Kelas 7.pdfModul Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Kelas 7.pdf
Modul Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Kelas 7.pdf
 
Bahan membuat proposal sm
Bahan membuat proposal smBahan membuat proposal sm
Bahan membuat proposal sm
 
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)
 
Journal lks inkuiri
Journal lks inkuiriJournal lks inkuiri
Journal lks inkuiri
 
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
 
Diklat P Nurkhotib.pptx
Diklat P Nurkhotib.pptxDiklat P Nurkhotib.pptx
Diklat P Nurkhotib.pptx
 
Ppt ptk ku
Ppt ptk kuPpt ptk ku
Ppt ptk ku
 
Ptk ipa
Ptk ipaPtk ipa
Ptk ipa
 
PKP Bab 3
PKP Bab 3PKP Bab 3
PKP Bab 3
 
modul BAB 1 ganjil.docx
modul BAB 1 ganjil.docxmodul BAB 1 ganjil.docx
modul BAB 1 ganjil.docx
 
Bab III Metode Penelitian SHT
Bab III Metode Penelitian SHTBab III Metode Penelitian SHT
Bab III Metode Penelitian SHT
 
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016
 
Dariango analisis penilaian u.t
Dariango analisis penilaian u.tDariango analisis penilaian u.t
Dariango analisis penilaian u.t
 

skripsi bab 4 bab 5

  • 1. 32 BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian (Deskripsi dan Analisis Data) 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 11 Palembang didirikan pada tahun 1977, yang beralamat di jalan Adi Sucipto komplek TNI–AU Talang Betutu, Kelurahan Talang Betutu, Kecamatan Sukarami Palembang. Kode pos 30154, telepon ( 0711 ) 432-490 dengan nomor Statistik Sekolah 20116001013. Pada bulan oktober 2010 SMP Negeri 11 Palembang telah resmi menyandang gelar Sekolah Standar Nasional ( SSN ) yang terakreditasi A. Sekolah Pertama Negeri 11 Palembang memiliki visi dan misi, adapun visi dari sekolah adalah “(1) Terwujudnya proses belajar mengajar yang efektif dan efesien, (2) Terwujudnya lulusan yang cerdas, kopetitif dan berkepribadian, (3) Terwujudnya pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas, (4) Terwujudnya pengembangan kurikulum sekolah yang baik sesuai dengan tuntutan KTSP, (5) Terwujudnya menejemen berbasis sekolah yang tangguh, (6) Terwujudnya lulusan yang berbudaya bangsa”. Selain itu misi dari sekolah ini adalah “(1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien, (2) Membangkitkan sikap peduli, kreatif, dan inovatif terhadap semua komponen sekolah, (3) Menumbuhkan penghayatan terhadap agama yang dianut, dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak dan berprilaku, (4) Menerapkan disiplin waktu yang efektif dalam pengelolaan sekolah, (5) Menciptakan keselarasan antara iptek dan imtaq, (6) Terwujudnya Wiyatamandala.
  • 2. 33 SMP Negeri 11 Palembang mempunyai luas lahan 13.493 m2 dengan jumlah ruang belajar 28 dilengkapi dengan ruang Kepala Sekolah, ruang Wakil Kepala Sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang tamu, ruang perpustakaan, ruang laboratorium IPA Biologi, ruang laboratorium IPA Fisika, ruang laboratorium Komputer, ruang laboratorium Kesenian, ruang laboratorium Bahasa, ruang ibadah/musollah, ruang BP/BK, ruang UKS, Pramuka, OSIS, ruang Koperasi, ruang dinas penjaga sekolah, ruang gudang, ruang kamar mandi siswa dan guru serta tempat bangsal kendaraan. Kelas VII terdiri dari 9 kelas, Kelas VIII terdiri dari 9 kelas, dan Kelas IX terdiri dari 10 kelas dengan jumlah murid 1120 siswa, yang terdiri dari 360 siswa kelas VII, 360 siswa kelas VIII dan 400 siswa kelas IX. 4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian yang berjudul “Perbandingan antara Penggunaan Metode Inquiry dan Metode Discovery terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Palembang pada Mata Pelajaran IPS Terpadu”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode inquiry dan metode discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 11 Palembang . Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII yang berjumlah sembilan kelas dengan jumlah siswanya sebanyak 360 orang siswa, dalam penarikan sampel, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling sehingga sampel yang terpilih sebagai kelas eksperimen-1 yaitu kelas VII.4
  • 3. 34 yang berjumlah 40 orang siswa dan sebagai eksperimen-2 yaitu kelas VII.5 yang berjumlah 40 orang siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 Mei sampai dengan 14 Juni 2013. Sebanyak 3 kali pertemuan atau 3 jam pelajaran pada masing-masing kelas eksperimen- 1 dan kelas eksperimen-2. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode inquiry pada kelas eksperimen-1 dan pada kelas eksperimen-2 menggunakan metode discovery, materi pokok “Siklus hidrologi dan bagian-bagiannya”. Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai acuan kegiatan belajar mengajar, dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen tertulis berupa tes pilihan ganda untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu. Adapun kegiatan pembelajaran dikelas eksperimen-1 yaitu kelas VII.4 “kelas yang menggunakan metode inquiry”,pada pertemuan pertama hari kamis tanggal 16 Mei 2013, pertemuan kedua hari kamis tanggal 23 Mei 2013, dan pertemuan ketiga hari sabtu 25 Mei 2013. Sedangkan di kelas eksperimen-2 yaitu kelas VII.5 “kelas yang menggunakan metode discovery” sama dengan pertemuan pada kelas eksperimen-1 hanya saja jamnya yang berbeda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini.
  • 4. 35 TABEL 5 LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PENELITIAN Kelas Eksperimen 1 (metode inquiry) Kelas Eksperimen 2 (metode discovery) Pertemuan ke 1 Pertemuan Ke 1 1. Kegiatan Pendahuluan: - Guru memperkenalkan diri kepada siswa - Guru Mengucap salam dan menanyakan kabar - Guru mengabsen siswa - Apersepsi: Guru menanyakan kembali pelajaran sebelumnya - Motivasi: memeberikan pertanyaan tentang penegertian siklus. 2. Kegiatan Inti: Eksplorasi: Guru mengajak siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok diskusi Elaborasi: 1. Siswa dibagi dalam 5 kelompok 2. Siswa di ajak merumuskan masalah dengan cara melihat pentingnya siklus hidrologi dan bagian-bagiannya dalam 1. Kegiatan Pendahuluan: - Guru memperkenalkan diri kepada siswa - Guru Mengucap salam dan menanyakan kabar - Guru mengabsen siswa - Apersepsi: Guru menanyakan kembali pelajaran sebelumnya - Motivasi: memeberikan pertanyaan tentang penegertian siklus. 2. Kegiatan Inti: Eksplorasi: Guru mengajak siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok diskusi Elaborasi: 1. Siswa dibagi dalam 5 kelompok 2. Siswa diberi gambar siklus hidrologi.
  • 5. 36 kehidupan sehari-hari. 3. Siswa diberi gambar siklus hidrologi. 4. Siswa diajak mengembangkan hipotesis yakni dengan cara mengamati gambar siklus hidrologi dan bagian-bagiannya kedalam tiga siklus yaitu siklus pendek, siklus panjang, dan siklus sedang melalui pendapatnya sendiri. 5. Siswa secara berkelompok diberi tugas mengumpulkan data, mengevaluasi data mengklasifikasi data dan mencatat persamaan dan perbedaan yang terdapat pada siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang dengan cara mengemukakan pendapatnya sendiri. 6. Siswa diajak merumuskan kesimpulan dari hasil pengamatan tentang siklus hidrologi dan bagian-bagiannya 3. Guru membimbing Siswa dengan memberikan petunjuk praktikum agar siswa mengetahui apa saja yang akan dicari pada saat diskusi kelompok berlangsung. 4. Siswa melakukan praktikum dibawah bimbingan guru. 5. Siswa secara berkelompok diberi tugas untuk menjelasakan proses terjadinya siklus hidrologi dan mencari pengertian dari bagian-bagian siklus hidrologi berdasarkan gambar dan petunjuk praktikum yang telah diberikan guru. 6. Guru membimbing siswa dalam melakuakan diskusi dan menanyakan kesulitan-kesulitan yang terdapat dalam
  • 6. 37 berdasarkan pendapatnya sendiri. 7. Guru membimbing siswa pada saat presentasi kelompok. Konfirmasi: - Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Kegiatan Penutup: - Guru menugaskan siswa untuk menyelesaikan tugas diskusi kelompok dirumah. mengolongkan siklus hidrologi dan bagian-bagiannya dengan cara mengajarkan, memberikan jawaban pengertian tentang bagian-bagian siklus dan mengarahkan siswa pada urutan siklus hidrologi dan bagian-bagiannya yang benar. 7. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi yang telah dilakukan. 8. Guru membimbing siswa dalam proses presentasi kelompok diskusi. Konfirmasi: - Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Kegiatan Penutup: - Guru menugaskan siswa untuk menyelesaikan tugas diskusi kelompok dirumah. Pertemuan ke 2 Pertemuan ke 2 Eksplorasi - Guru melibatkan siswa aktif dalam diskusi kelompok Eksplorasi - Guru melibatkan siswa aktif dalam diskusi kelompok
  • 7. 38 Sumber: Pengelolahan Data Primer Tahun 2013 Penelitian ini menggunakan dua metode dalam pengumpulan data, yaitu teknik tes dan teknik dokumentasi. Instrument tes digunakan untuk mendapatkan data Elaborasi - Guru menyuruh siswa melanjutkan diskusi kelompok Elaborasi - Guru menyuruh siswa melanjutkan diskusi kelompok - Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain menanggapi. - Guru membantu kesulitan siswa dalam menjawab pertanyaan pada saat presntasi. Konfirmasi - Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Kegiatan penutup - Guru menginformasikan pada siswa bahawa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan tes. - Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain menanggapi. - Guru membantu kesulitan siswa dalam menjawab pertanyaan pada saat presentasi. Konfirmasi - Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Kegiatan penutup - Guru menginformasikan pada siswa bahawa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan tes. Pertemuan ke 3 Pertemuan ke 3 - Pemberian postes berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 soal. - Pemberian postes berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 soal.
  • 8. 39 mengenai hasil belajar siswa, sedangkan dokumentasi digunakan sebagai pembuktian bahwa benar-benar diadakan penelitian di sekolah SMP Negeri 11 Palembang. 4.1.3 Deskripsi Data Hasil Tes Belajar Data tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tes ditujukan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan perbandingan antara dua kelas, yaitu kelas VII.4 sebagai kelas eksperimen-1 menggunakan metode inquiry dan kelas VII.5 sebagai kelas eksperimen-2 menggunakan metode discovery. Peneliti memberikan tes kepada siswa setelah materi siklus hidrologi dan bagian- bagiannya tuntas dibahas. Instrumen yang digunakan berupa soal ulangan berbentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal. Dengan nilai KKM yang telah ditetapkan SMP Negeri 11 Palembang yaitu 75. Peneliti memberikan soal tes yang sama untuk kedua kelas eksperimen dan tes yang diberikan tersebut telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Berikut disajikan data nilai tes yang telah dianalisis. TABEL 6 NILAI TES KELAS EKSPERIMEN-1 DAN KELAS EKSPERIMEN-2 NO Kelas Nilai Tertinggi Nilai terendah Nilai Rata - rata Keterangan 1 Eksperimen-1 (inquiry) 90 50 78,125 Tuntas 2 Eksperimen-2 (discovery) 85 40 67,625 Tidak Tuntas Sumber : Pengolahan data primer Tahun 2013 Berdasarkan tabel 3 diketahui hasil tes siswa kelas VII.4 sebagai kelas eksperimen-1 yang menggunakan metode Inquiry lebih tinggi dibandingkan dengan
  • 9. 40 hasil tes siswa kelas VII.5 sebagai kelas eksperimen-2 yang menggunakan metode discovery dengan ketentuan KKM 75 dari SMP Negeri 11 Palembang. 4.2. Analisa Data 4.2.1. Analisa Data Tes Untuk menguji hipotesis data yang diperoleh dari penelitian digunakan analisa statistik. Teknik yang dipakai adalah Uji-t, yang digunakan untuk membandingkan hasil belajar nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu, baik yang menerapkan metode inquiry maupun metode discovery. Untuk melakukan Uji-t diperlukan uji normalitas dan uji homogenitas untuk mengetahui merata atau tidaknya penyebaran data. Untuk menganalisa data dilakukan langkah sebagai berikut. 4.2.1.1. Uji Normalitas Data Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang akan diolah normal atau tidak. Sebab uji statistik baru bisa digunakan apabila data tersebut terdistribusi normal. Berdasarkan dari daftar distribusi frekuensi maka dapat ditentukan rata-rata ( x ), simpangan baku (S2 ) dan modus (Mo). Hal ini berkenaan dengan uji statistik parameter t atau uji-t yang hanya dapat digunakan bila data yang diperoleh terdistribusi normal. Data yang dibuat dalam tabel distribusi frekuensi diuji kenormalannya dengan menggunakan rumus kemiringan kurva. S MoX Km (Sudjana, 2005:249)
  • 10. 41 Di mana Mo dicari melalui : 21 1 bb b pbMo (Sudjana, 2005:249). Data terdistribusi normal apabila harga Km terletak Antara (–1) dan (+1) atau dalam selang (-1<Km<+1). Keterangan : Km = kemiringan Mo = modus S = simpangan baku B = batas bawah kelas modus P = panjang kelas modus b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih kecil sebelum kelas modus. b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih besar sebelum kelas modus. X = nilai rata-rata hasil tes kelas 4.2.1.1.1. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen-1 Dari hasil tes yang diperoleh siswa kelas VII.4 (kelas eksperimen-1) yang menerapkan metode inquiry, dapat dilihat pada tabel berikut.
  • 11. 42 TABEL 7 DAFTAR NILAI KELAS EKSPERIMEN-I (METODE INQUIRY) Kelas VII.4 No Nama Nilai 1 Adelia Permata Sari 75 2 Agus Friyady 80 3 Aisyah 90 4 Alhafiz Pratama 85 5 Amelia Agustini 80 6 Ana Irariwi Yatami 80 7 Andre Wahyudi 75 8 Anugrah Reka M 80 9 Bily Ramadhani 80 10 Denti Setiawati 70 11 Destry Zumar Sastiani 80 12 Dina Aprilia 70 13 Erika Permata A 80 14 Fajar Tri Atmojo 90 15 Hani Setia Wahyu 80 16 Hanifah Adila 90 17 Hofifah Firza Kurniasih 80 18 Indra Putra Wijaya 90 19 Lastri Ivana Sianturi 50 20 M. Agus Hukama 80 21 M. Bintang 80 22 M. Mardiyanto 90 23 Marieluziantoya 60 24 Maya Atika 80 25 Melati Eruson 75 26 Melia Agustini 70 27 Merinda Edora W 85 28 Nopita Adilia 90 29 Oki Putra 70 30 Putri Kriesna Yulianti 90 31 Rico Ardiansyah 80 32 Ridho Nopriyanto 85 33 Rifqi Adya Putra Afrizal 65 34 Salsabillah 80 35 Segi Nopebriansyah 70 36 Setyawan Adianto 80 37 Tiara Citra 50 38 Wisnu Pangestu 80 39 Yayuk Nurbaiti 70 40 Yuliana 90
  • 12. 43 Jumlah 3125 Rata-rata 78,125 50,50,60,65,70,70,70,70,70,70,75,75,75,80,80,80,80,80,80,80,80,80,80,80,80,80,80,80, 80,85,85,85,90,90,90,90,90,90,90,90. Nilai Tertinggi : 90 Nilai terendah : 50 a. Rentang = nilai terbesar – nilai terkecil = 90 – 50 = 40 b. Banyak kelas interval = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 (log 40) = 1+ 3,3 (1,60) = 1+ 5,28 = 6,28 = 6 Jadi banyak kelas yang di ambil adalah 6 c. Panjang kelas interval = sBanyakKela gn tanRe = 6 40 = 6,6 Dibulatkan menjadi = 7
  • 13. 44 TABEL 8 DISTRIBUSI FREKUENSI NILAI KELAS EKSPERIMEN-I (METODE INQUIRY) Interval fi Xi fi.xi xi2 fi.xi2 50-56 2 53 106 2809 5618 57-63 1 60 60 3600 3600 64-70 7 67 469 4489 31423 71-77 3 74 222 5476 16428 78-84 16 81 1296 6561 104976 85-91 11 88 968 7744 85184 Jumlah 40 423 3121 30679 247229 Sumber : Pengolahan data primer Tahun 2013 Dari tabel 5 distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas eksperimen-1 di atas, dapat dilihat frekuensi nilai dari tiap-tiap kelas interval kelas eksperimen-1 dan nilai tengah dari tiap-tiap kelas interval, dimana frekuensi (fi) paling banyak terdapat pada kelas 78 – 84 sebanyak 16 siswa berikut data dalam diagram batang. GAMBAR. 1 DIAGRAM DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN-I (METODE INQUIRY) 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 50-56 57-63 64-70 71-77 78-84 85-91
  • 14. 45 d. Nilai rata-rata kelas eksperimen-1. x 1 = i ii f xf . = 40 3121 = 78,02 e. Mencari modus kelas eksperimen-1. Mo1 = b + p ( 21 1 bb b ) b = 77+78 = 77,5 2 p = 16 b1 = 16 – 3 = 13 b2 = 16 – 11 = 5 Mo1 = 77,5 + 16 ) 513 13 ( Mo1 = 77,5 + 16 (0,72) Mo1 = 77,5 + 11,5 Mo1 = 89 f. Mencari simpangan baku kelas eksperimen-1 dengan rumus : S1 2 = )1( ).(. 22 22 2 nn xfxfn iiii S1 2 = )140(40 )3121()247229(40 2 S1 2 = 1560 97406419889160
  • 15. 46 S1 2 = 1560 148519 S1 2 = 95,20 S1 = 9,75 Dari nilai rata-rata, modus, dan simpangan baku, maka dapat dicari koefisien kemiringan kurva dengan menggunakan rumus Karl Pearson,yaitu. Km1 = 1 11 S Mox Km1 = 75,9 8902,78 Km1 = 75,9 1098 Km1 = -1,1 Dari perhitungan di atas, nilai Km1 adalah -1,1 dan harga ini terletak diantara (- 1) dan (+1) ,maka data kelas eksperimen-1 dapat dikatakan terdistribusi normal. 4.2.1.1.2. Uji Normalitas Data Kelas Ekperimen-2 Dari hasil tes yang diperoleh siswa pada kelas VII.5 (kelas eksperimen-2) yang menerapkan metode discovery, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
  • 16. 47 TABEL 9 DAFTAR NILAI KELAS EKSPERIMEN-II ( METODE DISCOVERY) Kelas VII.5 No Nama Nilai 1 A. Wendi Saputra 80 2 Adinda Viska Wardasari 65 3 Agung Firman Syaputra 70 4 Aisyah Sri Rezeki Wijaya 80 5 Andhika Pamungkas 85 6 Annisa Permatasari 80 7 Bangun Jonatan 70 8 Bima Nugroho 70 9 Citra H. Simanjuntak 70 10 Dawel Goutama Adhi Asya P 75 11 Diah Ayu Nawang Wulan 70 12 Dian Resi Saputri 65 13 Dicky Apriansyah 75 14 Eko Julianto 65 15 Enny Nurkhoiriyah 75 16 Fadhillah Qiswatullah Reihan 40 17 Febrianti 75 18 Feri Andi Baby Pratama 75 19 Fikar Birawansya 40 20 Gidion Sihombing 70 21 Inkha Tasyana Riza 40 22 Jihan Vera Pramayda 40 23 M. Aflahul Irsyaad 70 24 M. Rizki Syaputra 75 25 M. Sahrizal Arpa'i 70 26 Meidy Ulpansyah 55 27 Muhammad Reza 65 28 Muhammad Yosi Safwatullah 80 29 Nilam Andana 75 30 Novita Sari Genting 65 31 Nurul Afifah Aprilianti 70 32 Rischa Intan Wulansar 65 33 Rizki Fhatia Irlaini 70 34 Rizki Melinia Putri 70 35 Vera Zesica Simanjuntak 50 36 Wahyu Sya'adiyah 65 37 Widurikalbu Utami BR HSR 75 38 Widyawati 70 39 Febri Aji 80
  • 17. 48 40 Adinda Tahlia Salsabila 60 Jumlah 2705 Rata-rata 67,625 40,40,40,40,50,55,60,65.65.65.65.65.65.65.70,70,70,70,70,70,70,70,70,70,70,70,75,75, 75,75,75,75,75,75,80,80,80,80,80,85 Nilai Tertinggi : 85 Nilai terendah : 40 a. Rentang = nilai terbesar – nilai terkecil = 85 – 40 = 45 b. Banyak kelas interval = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 (log 40) = 1+ 3,3 (1,60) = 1+ 5,28 = 6,28 = 6 Jadi banyak kelas yang di ambil adalah 6 c. Panjang kelas interval = sBanyakKela gntanRe = 6 45 = 7,5 Dibulatkan menjadi = 8
  • 18. 49 TABEL 10 DISTRIBUSI FREKUENSI NILAI KELAS EKSPERIMEN-2 (METODE DISCOVERY) Interval fi Xi fi.xi xi2 fi.xi2 40 – 47 4 43,5 174 1892,25 7569 48 – 55 2 51,5 103 2652,25 5304,5 56– 63 1 59,5 59,5 3540,25 3540,25 64 – 71 19 67,5 1282,5 4556,25 86568,75 72 – 79 8 75,5 604 5700,25 45602 80 - 87 6 83,5 501 6972,25 41833,5 Jumlah 40 381 2724 25313,5 190418 Sumber : Pengolahan data primer Tahun 2013 Dari tabel 7 distribusi frekuensi hasil belajar kelas eksperimen-2 tersebut dapat dilihat frekuensi nilai dari tiap-tiap kelas interval kelas eksperimen-2 dan nilai tengah dari tiap-tiap kelas interval yang memiliki frekuensi (fi) paling banyak terdapat pada kelas 64 – 71 sebanyak 19 siswa, sedangkan untuk kelas yang memiliki frekuensi berikut data dalam diagram batang.
  • 19. 50 GAMBAR 2 DIAGRAM DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN-2 d. Nilai rata-rata kelas eksperimen-2 x 2 = i ii f xf = 40 2724 = 68,6 e. Modus kelas eksperimen-2 Mo2 = b + p ( 21 1 bb b ) b = 5,63 2 6463 p = 19 b1 = 19 – 1 = 18 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 40 - 47 48 – 55 56 – 63 64-71 72 – 79 80 – 87
  • 20. 51 b2 = 19 – 8 = 11 Mo2 = 63,5 + 19 ( 1118 18 ) Mo2 = 63,5 + 19 (0,62) Mo2 = 63,5 +11,78 Mo2 = 75,28 f. Simpangan baku kelas eksperimen-2 S2 2 = )1( ).(. 11 22 1 nn xfxfn iiii S2 2 = )140(40 )2724()190418(40 2 S2 2 = 1560 74201767616720 S2 2 = 1560 196544 S2 2 = 125,98 S2 = 11,22 Dari rata-rata, modus, dan simpangan baku maka dapat dicari koefisien kemiringan kurva dengan menggunakan rumus Karl Pearson yaitu. Km2 = 2 22 S Mox Km2 = 22,11 28,756,68
  • 21. 52 Km2 = 22,11 68,6 Km2 = -0,59 Dari perhitungan di atas, nilai Km1 adalah -0,59 karena nilai Km1 sebesar -0,59 harga ini terletak antara (-1) dan (+1), maka data kelas ekperimen-2 dapat dikatakan terdistribusi normal. 4.2.1.2. Uji Homogenitas Data Uji homogenitas data dilakukan untuk menguji kesamaan beberapa nilai rata- rata yang terdistribusi normal, dan membuktikan kesamaan varians kelompok yang membentuk sampel tersebut, dengan kata lain kelompok yang diambil berasal dari populasi yang sama. Syarat pengambilan sampel harus representatif artinya sampel harus dapat mewakili suatu populasi dengan baik. Analisa yang digunakan untuk menguji kesamaan varians dalam penelitian ini, yakni dengan Uji Bartlet menggunakan statistik Chi Kuadrat dengan dk = 1 pada taraf nyata 0,05 dari daftar chi kuadrat didapat (X2 ) (0,95) ( t ). untuk lebih jelasnya lihat dapat dilihat di tabel 8 dibawah ini. TABEL 11 UJI HOMOGENITAS DENGAN TES BARTLET (Kelas Eksperimen-I dan Kelas Eksperimen-II) Sampel dk = (n-1) 1/dk Si 2 Log Si 2 (dk) Log Si 2 Eksperimen-1 39 0,025 95,20 1,97 76,83 Eksperimen-2 39 0,025 125,98 2,10 81,9 Jumlah 78 0,05 158,73 Sumber : Pengolahan data primer Tahun 2013
  • 22. 53 1. Menghitung varians gabungan dari kedua sampel. 2 11 21 2 22 2 112 nn SnSn S S2 = 24040 98,125)140(20,95)140( S2 = )78( )22,4913()8,3712( S2 = 78 02,8626 S2 = 110,59 S = 10,5 2. Menghitug Log S2 = Log 10,5 = 1,02 3. Menghitung nilai B = (Log S2 ) . ∑ (ni-1) = 1,02 X 78 = 79,56 4. Menghitung nilai X2 hitung = (lon 10) [B - ∑ (db) Log Si 2 ] = (2,3) × [ 79,56 – 158,73 ] = 2,3 × (-79,17) = -182,091 5. Membandingkan X2 hitung dengan nilai X2 tabel untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 2-1 = 1, maka dicari pada tabel chi-kuadrat di dapat X2 tabel = 3,841 dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika X2 hitung ≥ X2 tabel, berarti tidak homogen dan Jika X2 hitung ≤ X2 tabel, berarti homogen. Ternyata X2 hitung < X2 tabel, atau -182,091 < 3,841, maka varians-varians adalah homogen.
  • 23. 54 4.2.1.3. Uji Hipotesis Data Setelah pengujian normalitas data dan homogenitas data, sehingga data tersebut dinyatakan terdistribusi normal dan varians dalam penelitian bersifat homogen, maka tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan statistik parametris yaitu rumus Uji-t. t = 21 21 11 nn S XX Dengan S2 = 2 )1()1( 21 2 22 2 11 nn SnSn (Sudjana, 2005:239) Kriteria pengujian hipotesis dalam penelitian ini diterima H0 jika – t1 - ½ α < t < t1 - ½ α, dimana t1 - ½ α didapat dari daftar distribusi t dengan dk=(n1 + n2 - 2) dan peluang (1 - ½α ). Untuk harga-harga t lainnya H0 ditolak. Dari perhitungan sebelumnya diperoleh nilai rata-rata data simpangan baku untuk kelas eksperimen-1 dan kelas eksperimen-2 sebagai berikut. TABEL 12 NILAI RATA-RATA DAN SIMPANGAN BAKU (Kelas Eksperimen-I dan Kelas Eksperimen-II) Kelas Eksperimen-1 Kelas Eksperimen-2 x 1 = 78,02 S1 2 = 95,20 n1 = 39 x 2 = 68,6 S2 2 = 125,98 n2 = 39 Sumber : Pengolahan data primer Tahun 2013
  • 24. 55 Kemudian masukan nilai tersebut dalam rumus. S2 = 2 )12()11( 21 2 2 2 1 nn SnSn S2 = 24040 98,125)140(20,95)140( S2 = 78 22,49138,3712 S2 = 78 02,8626 S2 = 110,59 S = 10,51 Kemudian t hitung dicari dengan. t = 22 21 11 nn S XX t = 40 1 40 1 51,10 25,6202,78 t= 4,051,10 77,15 t= 62,6 77,15 t = 2,38
  • 25. 56 Untuk mencari ttabel untuk t (1-½ ) adalah. dk = n1 +n2 – 2 dk = 40 + 40 - 2 dk = 78 jadi thitung = 2,38 sedangkan ttabel (0,95)(60) tidak terdapat dalam tabel distribus t, maka harus ditentukan besarnya dengan rumus interpolasi yaitu. 66,167,1 67,1 12060 6060 x 01,0 67,1 60 0 x 0 = -100,2 + 60 x 60 x = -0 + 100,2 60 2,100 X = 1,67 Jadi ttabel adalah 1,67 Berdasarkan uji hipotesis di atas diketahui nilai thitung (2,38) lebih besar dari ttabel (1,67). Sehingga dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian hasil penelitian ini dinyatakan bahwa “ Terdapat perbedaan antara penggunaan metode inquiry dan metode discovery terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 11 Palembang pada mata pelajaran IPS Terpadu”.
  • 26. 57 4.3 Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar melalui penggunaan metode Inquiry dan metode Discovey pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 11 Palembang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua kelas dimana pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Sebagai kelas eksperimen-1 yaitu kelas VII.4 menggunakan metode inquiry yang berjumlah 40 siswa dan sebagai kelas eksperimen-2 yaitu VII.5 menggunakan metode discovery yang berjumlah 40 siswa. Data dikumpulkan menggunakan teknik pengumpulan data berupa instrument tes, tes merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh hasil belajar siswa setelah menggunakan metode Inquiry pada kelas eksperimen-1 dan metode Discovery pada kelas eksperimen-2 mata pelajaran IPS Terpadu pada materi siklus hidrologi dan bagian-bagiannya. Tes dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran. Soal tes pilhan ganda berjumlah 20 soal dan tiap-tiap soal bila benar diberi skor 5. Setelah diperoleh data hasil tes siswa kelas eksperimen-1 maupun kelas eksperimen-2, maka peneliti melakukan analisis data tersebut. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t yang terdiri uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Berdasarkan analisis data tes, rata-rata skor siswa pada kelas eksperimen-1 78,125 sedangkan rata-rata skor yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen-2 adalah 67,625. Perbedaan nilai rata-rata antara kelas eksperimen-1 dan kelas eksperimen-2 adalah sebesar 10,75 yang berarti metode Inquiry lebih baik dibandingkan dengan metode Discovery. Dilihat dari nilai rata-rata nya bahwa ada perbedaan hasil belajar yang diperoleh siswa ketika diterapkan metode Inquiry dan metode Discovery di kelas
  • 27. 58 eksperimen-1 dan di kelas eksperimen-2, hal ini sudah cukup membuktikan bahwa hasil belajar dengan menerapkan metode Inquiry di kelas eksperimen-1 lebih baik jika dibandingkan dengan hasil dari penerapan metode Discovery dikelas eksperimen-2. Selain itu dari hasil perhitungan uji-t diketahui bahwa penerapan metode Inquiry lebih baik dibandingkan dengan metode Discovery, hasil belajar siswa yang dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap sampel yang berjumlah 40 siswa yang terdiri dari kelas eksperimen-1 dan kelas eksperimen-2 untuk uji normalitas data tampak bahwa kedua kelas tersebut normal, karena didapat perhitungan untuk kelas eksperimen -1,1 dan untuk kelas eksperimen -0,59. Kedua kelas tersebut terletak diantara -1 dan +1, sehingga dapat dilanjutkan ke uji homogenitas data. Uji homogenitas perlu dilaksanakan untuk membuktikan kesamaan varian kelompok yang dibentuk sampel tersebut yang sama. Pengujian sampel dalam penelitian ini menggunakan Uji Bartlett dengan statistik Chi Kuadrat. Dengan syarat homogen X2 hitung < X2 tabel, maka didapat X2 hitung = -182,091 < X2 tabel = 3,841 maka kedua sampel tersebut homogen. Setelah data dari masing-masing sampel terbukti homogen dan berdistribusi normal maka data tersebut dapat diolah dengan uji statistik yaitu dengan uji-t. Dari daftar distribusi t dengan taraf signifikan α = 0.05 atau 0.95 dan dk = 78, maka thitung > ttabel atau thitung = 2,38 > ttabel = 1,67 maka Ho ditolak dan Ha diterima (signifikan) yaitu hasil belajar siswa yang menggunakan metode Inquiry berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dimana nilai rata-rata kelas eksperimen-1 lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas eksperimen-2. Penerapan metode Inquiry dalam proses belajar mengajar dikelas eksperimen-1 kelas VII.4 siswa dapat merumuskan sendiri permasalah dari tugas kelompok yang
  • 28. 59 diberikan, siswa juga dapat mengembangkan hipotesis dengan cara menggolongkan siklus hidrologi dan mencari persamaan serta perbedaannya dan dalam mengumpulkan data dan mengevaluasi data siswa diberi kebebasan untuk mengeluarkan pendapatnya sendiri tanpa harus menjawab sama dengan jawaban yang ada dibuku pegangan maupun penjelasan yang diberikan guru. Sehingga dengan penerapan metode ini dapat melatih siswa untuk berfikir secara mandiri dan kritis, yang pada akhirnya berdampak pada mudahnya siswa memahami dan mengingat materi yang diajarakan dan juga berdampak pada peningkatan hasil belajar. Sedangkan pada penerapan metode Discovery dikelas VII.5 dalam proses belajar mengajar siswa masih diberikan bimbingan guru berupa cara permecahan masalah yang terdapat pada siklus hidrologi dan bagian-bagiannya, dan pada saat siswa kesulitan dalam menemukan jawaban tentang pengertian siklus hidrologi dan bagian-bagiannya guru membantu dengan memberikan jawaban, sehingga siswa cendrung malas untuk mengeluarakan pendapatnya dan masih terpaku pada jawaban dibuku pegangan maupun jawaban dari guru yang dianggap paling sudah benar. Inilah yang membuat siswa tidak kreatif dikarenakan masih banyak menghapal hasil dari diskusi kelompoknya yang kebanyakan dalam menyelesaiakan masalah pada saat diskusi kelompok, masih banyak dibantu jawabannya oleh guru dan buku pegangan siswa sehingga siswa tidak aktif dan kreatif untuk menggunakan pendapatnya sendiri yang lebih mudah untuk dipahami dan diingat. Dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen-1 (metode inquiry) dan kelas eksperimen-2 (metode discovery) dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya metode Inquiry dapat meningkatkan hasil belajar siswa IPS Terpadu pada materi siklus
  • 29. 60 hidrologi dan bagian-bagiannya kelas VII di SMP Negeri 11 Palembang tahun ajaran 2012/2013.
  • 30. 61 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut. 1) Dari hasil analisis data, tentang perbandingan hasil belajar antara penggunaan metode inquiry dengan metode discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VII SMP Negeri 11 Palembang tahun pelajaran 2012/2013, diketahui bahwa hasil yang didapat berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan uji t, yaitu harga thitung = 2,38 sedangkan harga t yang didapat dari tabel distribusi t sebesar 1,67. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis, Ho diterima jika thitung < ttabel dan Ho ditolak jika thitung > ttabel, karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima . Hal ini menujukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara penggunaan metode inquiry dengan metode discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VII SMP Negeri 11 Palembang tahun pelajaran 2012/2013. 2) Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan metode inquiry lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode discovery. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen I (metode inquiry) sebesar 78,125 dan nilai rata-rata kelas eksperimen II (metode discovey) sebesar 67,625, hal ini berarti bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa kelas VII.4 (kelas inquiry) lebih besar dari pada kelas VII.5 (kelas discovery). 3) Salah satu penyebab hasil belajar siswa pada kelas eksperimen I (metode inquiry) lebih baik adalah karena siswa dapat menemukan sendiri permasalahan dari materi
  • 31. 62 yang dipelajari dengan cara merumuskan masalah dari materi yang dipelajari dan siswa lebih bebas dalam menemukan jawaban tanpa harus menjawab pertanyaan yang sesuai dengan jawaban dibuku pegangan, karna siswa di bebaskan menjawab melalui pendapatnya sendiri. Inilah yang membuat siswa lebih mudah memahami materi pelajaran dan menjawab soal tes yang diberikan. 4) Sedangkan penyebab dari hasil belajar siswa pada kelas eksperimen II (metode discovery) menjadi rendah dikarenakan dalam proses diskusi kelompok siswa diberikan bimbingan oleh guru dengan cara guru membantu dan mengarahkan siswa pada jawaban yang benar inilah yang membuat siswa cendrung malas dalam berpikir kreatif untuk mengelurkan pendapatanya sendiri yang lebih mudah untuk dipahami dan diingat. 5) Kelebihan dan kelamahan metode inquriy setelah diterapkan di kelas VII.4 adalah metode inquiry memiliki kelebihan dapat membantu siswa mengetahui pentingnya suatu permasalahan yang dipelajari dengan merumuskan masalah, siswa dapat mengembangkan hipotesis yakni dapat menggolongkan siklus hidrologi dan bagian- bagiannya dan dapat membandingkan persamaan dan perbedaan dari siklus hidrologi dan bagian-bagiannya, siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam menjawab pertanyaan dikarenakan siwa dibebaskan untuk menggunakan pendapatnya sendiri dalam memecahkan permasalahan yang ada dalam diskusi kelompok. Sedangkan kelemahan dari metode discovery adalah memerlukan alat- alat percobaan yang sulit didapat, memerlukan waktu yang lama untuk merubah kebiasaan belajar siswa yang biasanya hanya mendengar ceramah dari guru, proses
  • 32. 63 diskusi yang berjalan lama karna pada saat menemukan jawaban sendiri dibutuhkan rasa percaya diri dari siswa dalam menyelesaikan permasalahan. 6) Kelebihan dan kelemahan metode discovery setelah diterapkan di kelas VII.5. Kelebihan siswa cendrung lebih aktif dalam proses belajar dikarenakan adanya perubahan cara belajar yang semula menggunakan metode konvensional (ceramah) dan berganti menjadi metode discovery yang mengajarkan untuk siswa lebih aktif dalam menemukan jawaban, metode ini berpusat pada siswa dan guru sebagai pembimbing dalam mengarahkan siswa kepada jawaban yang benar. Sedangkan kelemahan metode discovery adalah metode ini kurang memberi kesempatan siswa untuk berfikir kreatif dikarenakan banyak dari pengertian-pengertian siklus hidrologi dan bagian-bagiannya yang dibimbing dalam menjawabnya oleh guru. Metode ini tidak cocok untuk diskusi kelompok dalam jumlah anggota kelompok yang banyak melebihi dari 5 orang karena jika jumlah anggota kelompok terlalu banyak maka siswa yang malas cendrung mengandalkan siswa yang rajin untuk menyelesaiakan tugas kelompok.
  • 33. 64 5.2 Saran Setelah melakukan penelitian, penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut. 1) Pada saat proses belajar mata pelajaran IPS Terpadu di sekolah, siswa diharapkan lebih aktif dengan bertanya kepada guru mengenai materi yang kurang dimengerti dan membiasakan untuk menjawab pertanyaan dengan pendapat sendiri agar lebih mudah diingat dan dimengerti. 2) Penggunaan metode inquiry dengan metode discovery hendaknya diterapkan pada kelas yang jumlahnya tidak terlalu padat dengan cara membentuk maksimal 6 kelompok diskusi dan jumlah maksimal 5 orang siswa pada masing-masing kelompok, sehingga siswa dapat benar-benar melakukan aktivitas dalam kelompok sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ingin dicapai. 3) Guru mata pelajaran IPS Terpadu hendaknya dapat menggunakan metode inquiry dan metode discovery dalam proses belajar mengajar kepada siswa dan dapat mengoptimalkan proses belajar mengajar siswa sehingga dapat menjadi pendorong yang kuat bagi siswa untuk selalu belajar menyadari akan pentingnya belajar di dalam mencapai prestasi belajar yang lebih baik. 4) Sebaiknya Guru selalu mempertimbangkan penggunaan model/metode pembelajaran yang bervariasi agar siswa lebih terampil dan tidak bosan untuk mengikuti pembelajaran sehingga siswa tidak mengalami kebosanan dalam belajar.
  • 34. 65 DAFTAR PUSTAKA Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA. Arikunto, Suharsimin. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidika. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: TARSITO. Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarata: Bumi Aksara. Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: ALFABETA. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA. Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2011. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah, bahari. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sumarmi. 2012. Model-Model Pembelajaran Geografi. Malang: Aditya Media Publishing. , 2011. Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanwiyah (MTS) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: CV. Az-Zahra. Kurniaturohima, Dwi. 2010. “Penerapan metode inquiry dalam meningkatkan Keaktifan dan prestasi belajar siswa pada Mata pelajaran ekonomi Di SMP Shalahuddin Malang”. Skripsi S 1. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG.