SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
BBAANNKK SSEENNTTRRAALL
KONSEP DAN PENGERTIAN 
* Bank Sentral adalah lembaga keuangan 
perbankan yang berbentuk badan hukum. Bank 
sentral merupakan lembaga keuangan formal. 
* Konsep Bank Sentral pada dasarnya adalah: 
1. Melakukan fungsi intermediasi 
Dimana bank sentral memberikan kredit atau pinjaman 
kepada bank komersial 
2. Mengumpulkan Dana 
Dana yang dikumpulkan bersifat wajib dipenuhi oleh 
bank komersial yaitu berbentuk GWM dan ada yang 
melalui mekanisme pasar misalnya bank sentral menjual 
surat berharga milik pemerintah.
3. Asetnya didominasi aset finansial 
Misal: BI pada per 31 Desember 2002 aset non finansialnya 
hanya sebesar 1,6% sedangkan aset finansialnya sebesar 98% 
4. Motivasi utama pendirian bank sentral bukan untuk 
memperoleh laba. 
Tetapi disini bukan berarti tidak dapat memperoleh laba, misal 
Bank Sentral AS pada tahun 2002 mengalami surplus usaha 
sebesar US$20 milliar. BI pada tahun 2002 surplus sebesar Rp.1,3 
triliun 
5. Mempunyai hak monopoli mengedarkan uang kertas dan logam 
6. Berkedudukan di ibukota negara.
Pe ra n ba nk s e ntra l d i be rba g a i ne g a ra be rm ula d a ri bbaannkk ssiirrkkuullaassii ddaann 
kkee mmuuddiiaann bbee rree vvoo lluussii hhiinngg gg aa mmee nnjjaaddii bbaannkk ssee nnttrraall yyaanngg mmoo ddee rrnn ddee nngg aann 
ttuujjuuaann yyaanngg ffoo kkuuss ddaann iinnddee ppee nnddee nn ........ .......... 
 BBaannkk kkoommeerrssiiaall 
bbeerrffuunnggssii ssbbgg bbaannkk 
ssiirrkkuullaassii.. 
 JJuuggaa ssbbgg bbaannkkeerrss’’ 
bbaannkk ((lleennddeerrss ooff 
llaasstt rreessoorrtt)).. 
 PPeerraann kkeebbiijjaakkaann 
mmoonneetteerr,, 
ppeerrbbaannkkaann,, ddaann 
ssiisstteemm ppeemmbbaayyaarraann 
tteerrbbaattaass.. 
 PPeerraann kkeebbiijjaakkaann mmoonneetteerr,, 
ppeerrbbaannkkaann,, ddaann ssiisstteemm 
ppeemmbbaayyaarraann mmeenniinnggkkaatt.. 
 KKaaddaanngg mmaassiihh ssbbgg bbaannkk 
kkoommeerrssiiaall.. 
 SSeebbaaggaaii bbaaggiiaann ddrr 
PPeemmeerriinnttaahh,, tteerrmmaassuukk 
ppeemmbbiiaayyaaaann ffiisskkaall ddaann 
pprrooggrraamm PPeemmeerriinnttaahh.. 
 TTuujjuuaann jjaammaakk ((iinnffllaassii,, 
kkuurrss,, ppeerrttuummbbuuhhaann,, 
llaappaannggaann kkeerrjjaa,, nneerraaccaa 
ppeemmbbaayyaarraann)) 
 TTuujjuuaann ttuunnggggaall,, yyaaiittuu 
ssttaabbiilliittaass hhaarrggaa,, uuttkk 
ppeerrttuummbbuuhhaann 
eekkoonnoommii.. 
 FFookkuuss ppdd ttiiggaa ttuuggaass:: 
kkeebbiijjaakkaann mmoonneetteerr,, 
ppeerrbbaannkkaann,, ddaann ssiisstteemm 
ppeemmbbaayyaarraann.. 
 IInnddeeppeennddeenn ddrr 
PPeemmeerriinnttaahh ddgg 
kkoooorrddiinnaassii.. 
 PPeenngguuaattaann 
aakkuunnttaabbiilliittaass ddaann 
ttrraannssppaarraannssii.. 
BBaannkk SSiirrkkuullaassii 
&& BBaannkkeerrss’’ bbaannkk 
BBaannkk SSeennttrraall 
((mmuullttiippllee ttaarrggeett)) 
BBaannkk SSeennttrraall 
((ssiinnggllee ttaarrggeett)) 
Peran Bank Sentral
Evolusi bank sentral dipengaruhi perkembangan ekonomi dan keuangan, 
sosial dan politik, serta teori ekonomi ......... 
 Macroeconomic (output) 
stabilization policy. 
 Debat Klasik vs. Keynes 
 Mundell-Fleming utk 
ekonomi terbuka. 
 Structural adjustment 
policies (First generation 
reforms) 
EEkkoonnoommii -- 
KKeeuuaannggaann 
PPaannddaannggaann 
TTeeoorrii 
SSoossiiaall-- 
PPoolliittiikk 
 Perlunya pertumbuhan 
(drpd inflasi) pasca PD. 
 Financial repression & 
gov’t lead development 
 Bretton wood & Intern’l 
trade focus. 
 Globalization & financial 
liberalization 
 Cross-border capital 
flows & crises 
 Pentingnya disiplin dan 
fokus keb. ekonomi. 
 Neo-classical synthesis: LR 
money neutrality & SR 
Phillips curve  inflation 
focus of monetary policy. 
 Ratex & Real business cycle 
 transparency, komitmen, 
credibility 
 Good governance (Second 
generation reforms) 
 Democratization in the 
West, but not in the East 
 Nationalism & “catching 
up” from the East 
 Democratization 
movements from the 
West, “spill-over” to the 
East. 
BBaannkk SSiirrkkuullaassii 
&& BBaannkkeerrss’’ bbaannkk 
 Industrial revolution 
& merchantilism. 
 Emergence of banking 
and payment system. 
 Classical economic 
thoughts of Adam 
Smith, Fisher, 
Keyness, Ricardo, 
Casel, etc. on growth, 
money, prices, 
interest, exchange 
rates etc. 
 Colonialism from the 
West, strugle for 
independence in the 
East. 
BBaannkk SSeennttrraall 
((ddaahhuulluu)) 
BBaannkk SSeennttrraall 
((ddeewwaassaa iinnii)) 
Pe ra n Ba nk Se ntra l
Pelaksanaan Tugas Bank Sentral di Beberapa Negara 
Negara Otoritas Moneter Pengatur Bank Sistem Pembayaran 
Indonesia Ya Ya Ya 
Malaysia Ya Ya Ya 
Selandia Baru Ya Ya Ya 
Afrika Selatan Ya Ya Tidak 
Brasil Ya Ya Sebagian 
India Ya Ya Sebagian 
Singapura Ya Ya Sebagian 
Belanda Ya Sebagian Ya 
Itali Ya Sebagian Ya 
Jerman Ya Sebagian Ya 
Amerika Ya Sebagian Sebagian 
Perancis Ya Sebagian Sebagian 
Australia Ya Tidak Ya 
Jepang Ya Tidak Ya 
Brunei Ya Tidak Tidak 
Hong Kong Ya Tidak Tidak 
Inggris Ya Tidak Tidak 
Sumber : berbagai referensi
Peran Bank Indonesia 
Pe ra n d a n ke le m ba g a a n ba nk s e ntra l d i Ind o ne s ia jug a m e ng aallaammii ee vvoo lluussii ddrr bbaannkk 
ssiirrkkuullaassii hhiinngg gg aa mmee nnjjaaddii bbaannkk ssee nnttrraall .... .... ...... 
11994455--11995522 11995533--11996677 
 BI sebagai bank sentral RI. 
 Bagian dr Pemerintah 
 Kebijakan oleh Dewan Moneter 
 UU No. 11 Th 1953 ttg BI sbg 
pengganti DJB wet 1922. 
 Pencetakan uang utk defisit fiskal vs. 
Sanering 1959 dan hyperinflasi 
1965/68. 
 Bentuk formal bank sentral 
belum ada. 
 De Javasce Bank (DJB) vs BNI. 
 UUD 1945 Pasal 23: BI sbg bank 
sentral 
 UU Nasionalisasi DJB 
 Dominasi politik dan pembiayaan 
bank sentral. 
 Pencetakan uang vs. Sanering 
(Gunting Sjafrudin) 1950. 
LLaannddaassaann SSttaattuuss 
PPeerriissttiiwwaa 
PPeennttiinngg 
PPeerraann HHuukkuumm  DJB dan BNI sbg bank sirkulasi. 
 Mata uang Belanda & Jepang vs. 
ORI. 
 Tugas: (i) Stabilitas moneter, 
(ii)Pengedaran uang, (iii) Sistem 
pembayaran. 
 Peran sbg: (i) Agen Pemb, (ii) Kasir 
Pem, (ii) Bankers bank 
 Masih menjalankan fungsi bank 
komersial.
Peristiwa 
Landasan Penting 
Peran Hukum Status 
11996688--11999988 11999999--SSeekkaarraanngg 
 BI sebagai bank sentral RI 
 Bagian dari Pemerintah 
 Peran dan kebijakan oleh Dewan Moneter 
 UU No. 13 Th 1968 ttg Bank Sentral. 
 Tugas: (i) Stabilitas nilai rupiah, (ii) Mendorong 
produksi, kesempatan kerja. 
 Masih berperan sbg: (i) Agen Pembangunan, (ii) 
Kasir Pemerintah, (ii) Bankers bank. 
 Fungsi bank komersial tidak ada lagi. 
 Stabilisasi ekon (1968-72) 
 Hasil minyak (1973-82) & kebijakan kredit 
selektif KLBI). 
 Deregulasi (1983-92) dan kebijakan moneter 
tidak langsung. 
 Krisis 1997, BLBI, reformasi. 
 Konflik tujuan stabilitas harga dan kurs rupiah 
vs. tujuan ekonomi lain. 
BANK 
INDONESIA 
dewasa ini ... 
Peran Bank Indonesia
STATUS DAN KEDUDUKAN BI DALAM KETATANEGARAAN RI 
BADAN 
PEMERIKSA 
KEUANGAN 
Lembaga Negara 
(UU No. 23 /1999 jo 
UU No.3/2004) 
PRESIDEN 
DEWAN 
DEWAN 
PERWAKILAN 
PERWAKILAN 
RAKYAT 
RAKYAT 
MAHKAMAH 
AGUNG 
MAHKAMAH 
AGUNG 
Meyampaikan 
laporan 
keuangan 
BI yang telah 
diperiksa 
Memeriksa 
laporan 
keuangan BI 
Kepala 
Negara 
Kepala Pe-merintahan 
Informasi tertulis 
triwulanan/sewaktu-waktu 
triwulanan/sewaktu-waktu, 
PUBLIK 
Laporan 
Tahunan 
( Informasi Tahunan ) 
BADAN 
PEMERIKSA 
KEUANGAN 
BANK INDONESIA 
Lembaga negara yang 
independen dan Badan Hukum 
Publik 
 UU BI (UUD 45) 
 Pimpinan BI (UU BI) Mengambil sumpah 
dan janji anggota 
Dewan Gubernur 
Departemen 
Hasil 
telaah 
Badan Supervisi
INDEPENDENSI BANK SENTRAL 
* Yang dimaksud dengan independensi bank sentral adalah 
dalam menjalankan fungsi dan melaksanakan tugasnya bank 
sentral lepas dari pengaruh atau intervensi pihak-pihak lain, 
misalnya pemerintah dan atau parlemen. Dengan demikian 
kebijakan-kebijakan moneter yang diputuskan dan 
dilaksanakan bank sentral merupakan hasil yang paling 
optimal dan obyektif. 
* Tingkat independensi bank sentral akan berpengaruh 
terhadap stabilitas ekonomi makro, semakin independen 
bank sentral suatu negara maka stabilitas perekonomiannya 
akan semakin baik
INDEPENDENSI BANK INDONESIA 
* Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dimulai 
ketika sebuah undang-undang baru, yaitu UU No. 23/1999 
tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 
Mei 1999. Undang-undang ini memberikan status dan 
kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen dan 
bebas dari campur tangan Pemerintah ataupun pihak lainnya. 
* Sebagai suatu lembaga negara yang independen, Bank 
Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan 
melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana 
ditentukan dalam undang-undang tersebut.Pihak luar tidak 
dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan 
Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau 
mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak 
manapun juga.
* Untuk lebih menjamin independensi tersebut, undang-undang 
ini telah memberikan kedudukan khusus kepada Bank Indonesia 
dalam struktur ketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai 
Lembaga negara yang independen kedudukan Bank Indonesia 
tidak sejajar dengan Lembaga Tinggi Negara. Disamping itu, 
kedudukan Bank Indonesia juga tidak sama dengan 
Departemen, karena kedudukan Bank Indonesia berada diluar 
Pemerintah 
* Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar 
Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya 
sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.
TUJUAN DAN TUGAS BANK INDONESIA 
Tujuan Bank Indonesia 
Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah 
Kestabilan Nilai Rupiah ? 
1. Terhadap barang dan jasa tercermin dari perkembangan laju inflasi 
2. Terhadap mata uang negara lain tercermin dari perkembangan nilai tukar rupiah 
(kurs) terhadap mata uang negara lain 
Tugas Pokok Bank Indonesia 
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter 
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran 
3. Mengatur dan mengawasi bank
Untuk mencapai tujuan dalam UU Bank Indonesia mempunyai tiga 
tugas yang saling terkait ..... 
Kebijakan Moneter: 
 Mempengaruhi perkembangan moneter (uang 
beredar dan suku bunga) untuk mencapai 
sasaran inflasi. 
 Memerlukan dukungan kelancaran sistem 
pembayaran yang cepat, aman, efisien. 
Kebijakan Sistem Pembayaran 
 Mengatur dan menyelenggaran sistem 
pembayaran (tunai dan nontunai) untuk 
kelancaran ekonomi. 
 Memerlukan sistem perbankan yang sehat, kuat 
dan stabil. 
Kebijakan Perbankan: 
 Mengatur dan mengawasi bank baik secara 
individual maupun sbg sistem. 
 Mempengaruhi efektivitas kebijakan moneter 
dan kelancaran sistem pembayaran. 
TUGAS: 
Bank Indonesia Dewasa Ini 
Mencapai dan Memelihara 
Kestabilan Nilai Rupiah
KETERKAITAN TUGAS BANK SENTRAL DENGAN SEKTOR LAIN 
SEKTOR EKSTERNAL 
Transaksi Berjalan 
Ekspor 
Impor 
Transfer 
Penghasilan (Income) 
Transaksi Modal dan Keuangan 
Investasi Langsung 
Aliran Keuangan 
– Pemerintah 
– Swasta 
Cadangan Devisa 
SEKTOR RIIL 
Konsumsi 
Investasi 
Ekspor 
Impor 
SEKTOR PEMERINTAH (FISKAL) 
Anggaran Negara (APBN) 
Penerimaan, termasuk hibah 
Pengeluaran 
Keseimbangan (overall) 
Pembiayaan 
– Dalam Negeri 
– Luar Negeri 
SEKTOR MONETER 
Otoritas Moneter 
Aktiva Luar Negeri Bersih 
Aktiva Domestik Bersih 
Net Claim on Government 
Bank Umum 
Aktiva Luar Negeri Bersih 
Aktiva Domestik Bersih 
Uang 
Primer 
Uang 
Beredar 
1. Kebijakan moneter tidak 
terlepas dari kebijakan 
makro lainnya seperti 
kebijakan fiskal. 
2. Keterkaitan antara sektor 
ekonomi berdasarkan 4 pilar 
IMF, yaitu sektor riil, sektor 
fiskal (keuangan negara), 
sektor eksternal, dan sektor 
moneter. 
3. Perlu koordinasi yang ketat 
antara agen pemerintah, 
lembaga tinggi pemerintah 
(mis : Depkeu, Bapepam, 
BKPM, Bappenas) dengan 
BI.
HUBUNGAN DENGAN PEMERINTAH 
Hubungan dengan pemerintah diatur 
berdasarkan Undang-Undang. Ada beberapa 
kali perubahan undang-undang kaitannya 
dengan hubungan pemerintah yaitu; 
1. UU No. 11/1953 
Berisikan BI dapat memberikan uang muka (kredit) kepada 
pemerintah, maksimum 30% dari penghasilan selama setahun 
anggaran 
2. UU No. 13/1968 
BI dapatmemberikan uang muka (kredit) sesuai kebutuhan 
pemerintah dengan mengenakan bunga 3% pertahun. 
Sementara ini posisi BI di bawah kendali Presiden
3. UU No. 23/1999 yang diubah ke dalam UU No. 3/2004 
* Berdasarkan UU No.23/1999 hubungan BI dengan 
pemerintah diatur dalam bab VIII pasal 52-56 yang 
kemudian diubah dalam UU No. 3/2004 angka 13-15. 
* UU No. 3/2004 menyatakan BI bertindak sebagai 
pemegang kas pemerintah dan BI memberikan bunga atas 
saldo kas pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 
* Pasal 53 UU No.23/1999 menyatakan BI untuk dan atas 
nama pemerintah dapat menerima pinjaman luar negeri, 
menatausahakan, serta menyelesaikan tagihan dan 
kewajiban keuangan pemerintah terhadap pihak luar 
negeri.
* Pasal 53 ayat 1 menyatakan pemerintah wajib mengundang BI 
dalam sidang kabinet yang membahas masalah ekonomi, 
perbankan dan keuangan yang berkaitan dengan tugas BI atau 
masalah lain yang termasuk kewenangan BI. 
ayat 2 menyatakan BI memberikan pendapat dan pertimbangan 
kepada pemerintah mengenai RAPBN serta kebijakan lain yang 
berkaitan dengan tugas dan wewenang BI 
* Pasal 56 menyatakan BI dilarang memberikan kredit kepada 
pemerintah 
* UU No. 3/2004 angka 15 menyatakan pemerintah wajib terlebih 
dahulu berkonsultasi dengan BI dan DPR. BI dapat membantu 
penerbitan surat-surat utang negara, tetapi dilarang membeli 
untuk diri sendiri kecuali pada pasar sekunder.
HUBUNGAN DENGAN LUAR NEGERI 
Hubungan internasional BI diatur dalam Bab IX 
UU No. 23/1999 pasal 57. 
* Pasal 57 menyatakan BI dapat melakukan kerja sama dengan 
bank sentral lain, organisasi dan lembaga-lembaga 
internasional. Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota 
lembaga internasional dan atau lembaga multilateral adalah 
negara, BI dapat bertindak untuk dan atas nama negara RI 
sebagai anggota.

More Related Content

What's hot

Penganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusatPenganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusatDanny Akbar
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBIndra Yu
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatHasnah Rhiriesad
 
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranPpt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranSri Siswaty Tahir
 
Ppt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasionalPpt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasionalvinarmv
 
PPT peran pelaku ekonomi
PPT peran pelaku ekonomiPPT peran pelaku ekonomi
PPT peran pelaku ekonomiRizka Lubis
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Ekonomi Powerpoint Lembaga Pembiyaan
Ekonomi Powerpoint Lembaga PembiyaanEkonomi Powerpoint Lembaga Pembiyaan
Ekonomi Powerpoint Lembaga PembiyaanFathanAjja
 
Kebijakan investasi di indonesia
Kebijakan  investasi di indonesiaKebijakan  investasi di indonesia
Kebijakan investasi di indonesiaSugeng Budiharsono
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraSujatmiko Wibowo
 
M2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesiaM2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesiaerlina na
 
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)Ari Raharjo
 
Ppt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan KonsumenPpt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan Konsumenrianymonika
 
MAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAHMAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAHRAMASYAFARADI
 

What's hot (20)

Penganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusatPenganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusat
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
 
Trade policy
Trade policyTrade policy
Trade policy
 
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranPpt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
 
HUKUM PERSAINGAN USAHA
HUKUM PERSAINGAN USAHAHUKUM PERSAINGAN USAHA
HUKUM PERSAINGAN USAHA
 
Ppt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasionalPpt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasional
 
PPT peran pelaku ekonomi
PPT peran pelaku ekonomiPPT peran pelaku ekonomi
PPT peran pelaku ekonomi
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
anggaran pemerintah
anggaran pemerintahanggaran pemerintah
anggaran pemerintah
 
Ekonomi Powerpoint Lembaga Pembiyaan
Ekonomi Powerpoint Lembaga PembiyaanEkonomi Powerpoint Lembaga Pembiyaan
Ekonomi Powerpoint Lembaga Pembiyaan
 
Kebijakan investasi di indonesia
Kebijakan  investasi di indonesiaKebijakan  investasi di indonesia
Kebijakan investasi di indonesia
 
Modul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitasModul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitas
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 
M2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesiaM2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesia
 
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
 
Ppt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan KonsumenPpt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan Konsumen
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
MAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAHMAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAH
 

Viewers also liked

Kelompok 5 ,kebanksentralan
Kelompok 5 ,kebanksentralanKelompok 5 ,kebanksentralan
Kelompok 5 ,kebanksentralanKikie Kakikukeko
 
Peran BI dalam Sistemn Pembayaran
Peran BI dalam Sistemn PembayaranPeran BI dalam Sistemn Pembayaran
Peran BI dalam Sistemn PembayaranNurqanaah M
 
Materi SMA Kebanksentralan Kurikulum 2013
Materi SMA Kebanksentralan Kurikulum 2013 Materi SMA Kebanksentralan Kurikulum 2013
Materi SMA Kebanksentralan Kurikulum 2013 Piet_Fitriady
 
BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA )
BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA )BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA )
BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA )Nevi Syafitri
 
Assessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensiAssessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensipracoyo cipto nugroho
 
Test angka
Test angkaTest angka
Test angkaino13
 
R by example: mining Twitter for consumer attitudes towards airlines
R by example: mining Twitter for consumer attitudes towards airlinesR by example: mining Twitter for consumer attitudes towards airlines
R by example: mining Twitter for consumer attitudes towards airlinesJeffrey Breen
 
Latihan psikotes
Latihan psikotesLatihan psikotes
Latihan psikotesgino tugino
 
Soal uji kompetensi
Soal uji kompetensiSoal uji kompetensi
Soal uji kompetensiPatta Ula
 
Pertanyaan umum dalam wawancara
Pertanyaan umum dalam wawancaraPertanyaan umum dalam wawancara
Pertanyaan umum dalam wawancaraukimsukiman
 
Download soal psikotes dan jawabannya
Download soal psikotes dan jawabannyaDownload soal psikotes dan jawabannya
Download soal psikotes dan jawabannyaEbookSoal Psikotes
 

Viewers also liked (13)

Kelompok 5 ,kebanksentralan
Kelompok 5 ,kebanksentralanKelompok 5 ,kebanksentralan
Kelompok 5 ,kebanksentralan
 
Kelembagaan bank indonesia
Kelembagaan bank indonesiaKelembagaan bank indonesia
Kelembagaan bank indonesia
 
Peran BI dalam Sistemn Pembayaran
Peran BI dalam Sistemn PembayaranPeran BI dalam Sistemn Pembayaran
Peran BI dalam Sistemn Pembayaran
 
Materi -bank-sentral
Materi -bank-sentralMateri -bank-sentral
Materi -bank-sentral
 
Materi SMA Kebanksentralan Kurikulum 2013
Materi SMA Kebanksentralan Kurikulum 2013 Materi SMA Kebanksentralan Kurikulum 2013
Materi SMA Kebanksentralan Kurikulum 2013
 
BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA )
BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA )BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA )
BANK SENTRAL ( BANK INDONESIA )
 
Assessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensiAssessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensi
 
Test angka
Test angkaTest angka
Test angka
 
R by example: mining Twitter for consumer attitudes towards airlines
R by example: mining Twitter for consumer attitudes towards airlinesR by example: mining Twitter for consumer attitudes towards airlines
R by example: mining Twitter for consumer attitudes towards airlines
 
Latihan psikotes
Latihan psikotesLatihan psikotes
Latihan psikotes
 
Soal uji kompetensi
Soal uji kompetensiSoal uji kompetensi
Soal uji kompetensi
 
Pertanyaan umum dalam wawancara
Pertanyaan umum dalam wawancaraPertanyaan umum dalam wawancara
Pertanyaan umum dalam wawancara
 
Download soal psikotes dan jawabannya
Download soal psikotes dan jawabannyaDownload soal psikotes dan jawabannya
Download soal psikotes dan jawabannya
 

Similar to Konsep kebanksentralan

Materi pengantar-bank-sentral-pertemuan kedua
Materi pengantar-bank-sentral-pertemuan keduaMateri pengantar-bank-sentral-pertemuan kedua
Materi pengantar-bank-sentral-pertemuan keduaChairul Pane
 
Presentasi kebanksentralan uniku okt 2011
Presentasi kebanksentralan uniku   okt 2011Presentasi kebanksentralan uniku   okt 2011
Presentasi kebanksentralan uniku okt 2011Hana Rosmawati
 
Tugas paper bank dan lembaga keuangan
Tugas paper bank dan lembaga keuanganTugas paper bank dan lembaga keuangan
Tugas paper bank dan lembaga keuanganNugrahaFajarSidiq
 
Blk klp 5 bi dan ojk
Blk klp 5 bi dan ojkBlk klp 5 bi dan ojk
Blk klp 5 bi dan ojkRisa Martia
 
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)VivianaArsew
 
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...Sulthan Isa
 
Bank Sentral (Bank Indonesia)
Bank Sentral (Bank Indonesia)Bank Sentral (Bank Indonesia)
Bank Sentral (Bank Indonesia)Ari Raharjo
 
Bank sentral ekonimi
Bank sentral ekonimi Bank sentral ekonimi
Bank sentral ekonimi -
 
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankanPengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankancekkembali dotcom
 
129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1
129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1
129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1Alvin Setiawan
 
Bank sentral & bank umum
Bank sentral & bank umumBank sentral & bank umum
Bank sentral & bank umumFirman Bachtiar
 
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptx
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptxResume BI OJK LPS Agee FM.pptx
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptxageefonzi1
 

Similar to Konsep kebanksentralan (20)

Materi pengantar-bank-sentral-pertemuan kedua
Materi pengantar-bank-sentral-pertemuan keduaMateri pengantar-bank-sentral-pertemuan kedua
Materi pengantar-bank-sentral-pertemuan kedua
 
Presentasi kebanksentralan uniku okt 2011
Presentasi kebanksentralan uniku   okt 2011Presentasi kebanksentralan uniku   okt 2011
Presentasi kebanksentralan uniku okt 2011
 
Ppt bi
Ppt biPpt bi
Ppt bi
 
Tugas paper bank dan lembaga keuangan
Tugas paper bank dan lembaga keuanganTugas paper bank dan lembaga keuangan
Tugas paper bank dan lembaga keuangan
 
Blk klp 5 bi dan ojk
Blk klp 5 bi dan ojkBlk klp 5 bi dan ojk
Blk klp 5 bi dan ojk
 
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
 
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
 
Bank, lkbb, ojk
Bank, lkbb, ojkBank, lkbb, ojk
Bank, lkbb, ojk
 
Modul 4 KB 3
Modul 4 KB 3Modul 4 KB 3
Modul 4 KB 3
 
Bank Sentral (Bank Indonesia)
Bank Sentral (Bank Indonesia)Bank Sentral (Bank Indonesia)
Bank Sentral (Bank Indonesia)
 
Bank sentral ekonimi
Bank sentral ekonimi Bank sentral ekonimi
Bank sentral ekonimi
 
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankanPengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankan
 
Hukum Keuangan Negara
Hukum Keuangan NegaraHukum Keuangan Negara
Hukum Keuangan Negara
 
Bank Sentral : Bank Indonesia (Ekonomi Moneter - BAB 3)
Bank Sentral : Bank Indonesia (Ekonomi Moneter - BAB 3)Bank Sentral : Bank Indonesia (Ekonomi Moneter - BAB 3)
Bank Sentral : Bank Indonesia (Ekonomi Moneter - BAB 3)
 
129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1
129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1
129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1
 
Uang dan lembaga keuangan
Uang dan lembaga keuanganUang dan lembaga keuangan
Uang dan lembaga keuangan
 
Bank sentral & bank umum
Bank sentral & bank umumBank sentral & bank umum
Bank sentral & bank umum
 
P 3 Bank
P 3 BankP 3 Bank
P 3 Bank
 
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptx
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptxResume BI OJK LPS Agee FM.pptx
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptx
 
Bank & Lembaga Keuangan lainnya
Bank & Lembaga Keuangan lainnyaBank & Lembaga Keuangan lainnya
Bank & Lembaga Keuangan lainnya
 

Recently uploaded

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian outputjafarismail7
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 

Recently uploaded (16)

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 

Konsep kebanksentralan

  • 2. KONSEP DAN PENGERTIAN * Bank Sentral adalah lembaga keuangan perbankan yang berbentuk badan hukum. Bank sentral merupakan lembaga keuangan formal. * Konsep Bank Sentral pada dasarnya adalah: 1. Melakukan fungsi intermediasi Dimana bank sentral memberikan kredit atau pinjaman kepada bank komersial 2. Mengumpulkan Dana Dana yang dikumpulkan bersifat wajib dipenuhi oleh bank komersial yaitu berbentuk GWM dan ada yang melalui mekanisme pasar misalnya bank sentral menjual surat berharga milik pemerintah.
  • 3. 3. Asetnya didominasi aset finansial Misal: BI pada per 31 Desember 2002 aset non finansialnya hanya sebesar 1,6% sedangkan aset finansialnya sebesar 98% 4. Motivasi utama pendirian bank sentral bukan untuk memperoleh laba. Tetapi disini bukan berarti tidak dapat memperoleh laba, misal Bank Sentral AS pada tahun 2002 mengalami surplus usaha sebesar US$20 milliar. BI pada tahun 2002 surplus sebesar Rp.1,3 triliun 5. Mempunyai hak monopoli mengedarkan uang kertas dan logam 6. Berkedudukan di ibukota negara.
  • 4. Pe ra n ba nk s e ntra l d i be rba g a i ne g a ra be rm ula d a ri bbaannkk ssiirrkkuullaassii ddaann kkee mmuuddiiaann bbee rree vvoo lluussii hhiinngg gg aa mmee nnjjaaddii bbaannkk ssee nnttrraall yyaanngg mmoo ddee rrnn ddee nngg aann ttuujjuuaann yyaanngg ffoo kkuuss ddaann iinnddee ppee nnddee nn ........ ..........  BBaannkk kkoommeerrssiiaall bbeerrffuunnggssii ssbbgg bbaannkk ssiirrkkuullaassii..  JJuuggaa ssbbgg bbaannkkeerrss’’ bbaannkk ((lleennddeerrss ooff llaasstt rreessoorrtt))..  PPeerraann kkeebbiijjaakkaann mmoonneetteerr,, ppeerrbbaannkkaann,, ddaann ssiisstteemm ppeemmbbaayyaarraann tteerrbbaattaass..  PPeerraann kkeebbiijjaakkaann mmoonneetteerr,, ppeerrbbaannkkaann,, ddaann ssiisstteemm ppeemmbbaayyaarraann mmeenniinnggkkaatt..  KKaaddaanngg mmaassiihh ssbbgg bbaannkk kkoommeerrssiiaall..  SSeebbaaggaaii bbaaggiiaann ddrr PPeemmeerriinnttaahh,, tteerrmmaassuukk ppeemmbbiiaayyaaaann ffiisskkaall ddaann pprrooggrraamm PPeemmeerriinnttaahh..  TTuujjuuaann jjaammaakk ((iinnffllaassii,, kkuurrss,, ppeerrttuummbbuuhhaann,, llaappaannggaann kkeerrjjaa,, nneerraaccaa ppeemmbbaayyaarraann))  TTuujjuuaann ttuunnggggaall,, yyaaiittuu ssttaabbiilliittaass hhaarrggaa,, uuttkk ppeerrttuummbbuuhhaann eekkoonnoommii..  FFookkuuss ppdd ttiiggaa ttuuggaass:: kkeebbiijjaakkaann mmoonneetteerr,, ppeerrbbaannkkaann,, ddaann ssiisstteemm ppeemmbbaayyaarraann..  IInnddeeppeennddeenn ddrr PPeemmeerriinnttaahh ddgg kkoooorrddiinnaassii..  PPeenngguuaattaann aakkuunnttaabbiilliittaass ddaann ttrraannssppaarraannssii.. BBaannkk SSiirrkkuullaassii && BBaannkkeerrss’’ bbaannkk BBaannkk SSeennttrraall ((mmuullttiippllee ttaarrggeett)) BBaannkk SSeennttrraall ((ssiinnggllee ttaarrggeett)) Peran Bank Sentral
  • 5. Evolusi bank sentral dipengaruhi perkembangan ekonomi dan keuangan, sosial dan politik, serta teori ekonomi .........  Macroeconomic (output) stabilization policy.  Debat Klasik vs. Keynes  Mundell-Fleming utk ekonomi terbuka.  Structural adjustment policies (First generation reforms) EEkkoonnoommii -- KKeeuuaannggaann PPaannddaannggaann TTeeoorrii SSoossiiaall-- PPoolliittiikk  Perlunya pertumbuhan (drpd inflasi) pasca PD.  Financial repression & gov’t lead development  Bretton wood & Intern’l trade focus.  Globalization & financial liberalization  Cross-border capital flows & crises  Pentingnya disiplin dan fokus keb. ekonomi.  Neo-classical synthesis: LR money neutrality & SR Phillips curve  inflation focus of monetary policy.  Ratex & Real business cycle  transparency, komitmen, credibility  Good governance (Second generation reforms)  Democratization in the West, but not in the East  Nationalism & “catching up” from the East  Democratization movements from the West, “spill-over” to the East. BBaannkk SSiirrkkuullaassii && BBaannkkeerrss’’ bbaannkk  Industrial revolution & merchantilism.  Emergence of banking and payment system.  Classical economic thoughts of Adam Smith, Fisher, Keyness, Ricardo, Casel, etc. on growth, money, prices, interest, exchange rates etc.  Colonialism from the West, strugle for independence in the East. BBaannkk SSeennttrraall ((ddaahhuulluu)) BBaannkk SSeennttrraall ((ddeewwaassaa iinnii)) Pe ra n Ba nk Se ntra l
  • 6. Pelaksanaan Tugas Bank Sentral di Beberapa Negara Negara Otoritas Moneter Pengatur Bank Sistem Pembayaran Indonesia Ya Ya Ya Malaysia Ya Ya Ya Selandia Baru Ya Ya Ya Afrika Selatan Ya Ya Tidak Brasil Ya Ya Sebagian India Ya Ya Sebagian Singapura Ya Ya Sebagian Belanda Ya Sebagian Ya Itali Ya Sebagian Ya Jerman Ya Sebagian Ya Amerika Ya Sebagian Sebagian Perancis Ya Sebagian Sebagian Australia Ya Tidak Ya Jepang Ya Tidak Ya Brunei Ya Tidak Tidak Hong Kong Ya Tidak Tidak Inggris Ya Tidak Tidak Sumber : berbagai referensi
  • 7. Peran Bank Indonesia Pe ra n d a n ke le m ba g a a n ba nk s e ntra l d i Ind o ne s ia jug a m e ng aallaammii ee vvoo lluussii ddrr bbaannkk ssiirrkkuullaassii hhiinngg gg aa mmee nnjjaaddii bbaannkk ssee nnttrraall .... .... ...... 11994455--11995522 11995533--11996677  BI sebagai bank sentral RI.  Bagian dr Pemerintah  Kebijakan oleh Dewan Moneter  UU No. 11 Th 1953 ttg BI sbg pengganti DJB wet 1922.  Pencetakan uang utk defisit fiskal vs. Sanering 1959 dan hyperinflasi 1965/68.  Bentuk formal bank sentral belum ada.  De Javasce Bank (DJB) vs BNI.  UUD 1945 Pasal 23: BI sbg bank sentral  UU Nasionalisasi DJB  Dominasi politik dan pembiayaan bank sentral.  Pencetakan uang vs. Sanering (Gunting Sjafrudin) 1950. LLaannddaassaann SSttaattuuss PPeerriissttiiwwaa PPeennttiinngg PPeerraann HHuukkuumm  DJB dan BNI sbg bank sirkulasi.  Mata uang Belanda & Jepang vs. ORI.  Tugas: (i) Stabilitas moneter, (ii)Pengedaran uang, (iii) Sistem pembayaran.  Peran sbg: (i) Agen Pemb, (ii) Kasir Pem, (ii) Bankers bank  Masih menjalankan fungsi bank komersial.
  • 8. Peristiwa Landasan Penting Peran Hukum Status 11996688--11999988 11999999--SSeekkaarraanngg  BI sebagai bank sentral RI  Bagian dari Pemerintah  Peran dan kebijakan oleh Dewan Moneter  UU No. 13 Th 1968 ttg Bank Sentral.  Tugas: (i) Stabilitas nilai rupiah, (ii) Mendorong produksi, kesempatan kerja.  Masih berperan sbg: (i) Agen Pembangunan, (ii) Kasir Pemerintah, (ii) Bankers bank.  Fungsi bank komersial tidak ada lagi.  Stabilisasi ekon (1968-72)  Hasil minyak (1973-82) & kebijakan kredit selektif KLBI).  Deregulasi (1983-92) dan kebijakan moneter tidak langsung.  Krisis 1997, BLBI, reformasi.  Konflik tujuan stabilitas harga dan kurs rupiah vs. tujuan ekonomi lain. BANK INDONESIA dewasa ini ... Peran Bank Indonesia
  • 9. STATUS DAN KEDUDUKAN BI DALAM KETATANEGARAAN RI BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Lembaga Negara (UU No. 23 /1999 jo UU No.3/2004) PRESIDEN DEWAN DEWAN PERWAKILAN PERWAKILAN RAKYAT RAKYAT MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH AGUNG Meyampaikan laporan keuangan BI yang telah diperiksa Memeriksa laporan keuangan BI Kepala Negara Kepala Pe-merintahan Informasi tertulis triwulanan/sewaktu-waktu triwulanan/sewaktu-waktu, PUBLIK Laporan Tahunan ( Informasi Tahunan ) BADAN PEMERIKSA KEUANGAN BANK INDONESIA Lembaga negara yang independen dan Badan Hukum Publik UU BI (UUD 45) Pimpinan BI (UU BI) Mengambil sumpah dan janji anggota Dewan Gubernur Departemen Hasil telaah Badan Supervisi
  • 10. INDEPENDENSI BANK SENTRAL * Yang dimaksud dengan independensi bank sentral adalah dalam menjalankan fungsi dan melaksanakan tugasnya bank sentral lepas dari pengaruh atau intervensi pihak-pihak lain, misalnya pemerintah dan atau parlemen. Dengan demikian kebijakan-kebijakan moneter yang diputuskan dan dilaksanakan bank sentral merupakan hasil yang paling optimal dan obyektif. * Tingkat independensi bank sentral akan berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi makro, semakin independen bank sentral suatu negara maka stabilitas perekonomiannya akan semakin baik
  • 11. INDEPENDENSI BANK INDONESIA * Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999. Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen dan bebas dari campur tangan Pemerintah ataupun pihak lainnya. * Sebagai suatu lembaga negara yang independen, Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut.Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga.
  • 12. * Untuk lebih menjamin independensi tersebut, undang-undang ini telah memberikan kedudukan khusus kepada Bank Indonesia dalam struktur ketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai Lembaga negara yang independen kedudukan Bank Indonesia tidak sejajar dengan Lembaga Tinggi Negara. Disamping itu, kedudukan Bank Indonesia juga tidak sama dengan Departemen, karena kedudukan Bank Indonesia berada diluar Pemerintah * Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.
  • 13. TUJUAN DAN TUGAS BANK INDONESIA Tujuan Bank Indonesia Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah Kestabilan Nilai Rupiah ? 1. Terhadap barang dan jasa tercermin dari perkembangan laju inflasi 2. Terhadap mata uang negara lain tercermin dari perkembangan nilai tukar rupiah (kurs) terhadap mata uang negara lain Tugas Pokok Bank Indonesia 1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter 2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran 3. Mengatur dan mengawasi bank
  • 14. Untuk mencapai tujuan dalam UU Bank Indonesia mempunyai tiga tugas yang saling terkait ..... Kebijakan Moneter:  Mempengaruhi perkembangan moneter (uang beredar dan suku bunga) untuk mencapai sasaran inflasi.  Memerlukan dukungan kelancaran sistem pembayaran yang cepat, aman, efisien. Kebijakan Sistem Pembayaran  Mengatur dan menyelenggaran sistem pembayaran (tunai dan nontunai) untuk kelancaran ekonomi.  Memerlukan sistem perbankan yang sehat, kuat dan stabil. Kebijakan Perbankan:  Mengatur dan mengawasi bank baik secara individual maupun sbg sistem.  Mempengaruhi efektivitas kebijakan moneter dan kelancaran sistem pembayaran. TUGAS: Bank Indonesia Dewasa Ini Mencapai dan Memelihara Kestabilan Nilai Rupiah
  • 15. KETERKAITAN TUGAS BANK SENTRAL DENGAN SEKTOR LAIN SEKTOR EKSTERNAL Transaksi Berjalan Ekspor Impor Transfer Penghasilan (Income) Transaksi Modal dan Keuangan Investasi Langsung Aliran Keuangan – Pemerintah – Swasta Cadangan Devisa SEKTOR RIIL Konsumsi Investasi Ekspor Impor SEKTOR PEMERINTAH (FISKAL) Anggaran Negara (APBN) Penerimaan, termasuk hibah Pengeluaran Keseimbangan (overall) Pembiayaan – Dalam Negeri – Luar Negeri SEKTOR MONETER Otoritas Moneter Aktiva Luar Negeri Bersih Aktiva Domestik Bersih Net Claim on Government Bank Umum Aktiva Luar Negeri Bersih Aktiva Domestik Bersih Uang Primer Uang Beredar 1. Kebijakan moneter tidak terlepas dari kebijakan makro lainnya seperti kebijakan fiskal. 2. Keterkaitan antara sektor ekonomi berdasarkan 4 pilar IMF, yaitu sektor riil, sektor fiskal (keuangan negara), sektor eksternal, dan sektor moneter. 3. Perlu koordinasi yang ketat antara agen pemerintah, lembaga tinggi pemerintah (mis : Depkeu, Bapepam, BKPM, Bappenas) dengan BI.
  • 16. HUBUNGAN DENGAN PEMERINTAH Hubungan dengan pemerintah diatur berdasarkan Undang-Undang. Ada beberapa kali perubahan undang-undang kaitannya dengan hubungan pemerintah yaitu; 1. UU No. 11/1953 Berisikan BI dapat memberikan uang muka (kredit) kepada pemerintah, maksimum 30% dari penghasilan selama setahun anggaran 2. UU No. 13/1968 BI dapatmemberikan uang muka (kredit) sesuai kebutuhan pemerintah dengan mengenakan bunga 3% pertahun. Sementara ini posisi BI di bawah kendali Presiden
  • 17. 3. UU No. 23/1999 yang diubah ke dalam UU No. 3/2004 * Berdasarkan UU No.23/1999 hubungan BI dengan pemerintah diatur dalam bab VIII pasal 52-56 yang kemudian diubah dalam UU No. 3/2004 angka 13-15. * UU No. 3/2004 menyatakan BI bertindak sebagai pemegang kas pemerintah dan BI memberikan bunga atas saldo kas pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. * Pasal 53 UU No.23/1999 menyatakan BI untuk dan atas nama pemerintah dapat menerima pinjaman luar negeri, menatausahakan, serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan pemerintah terhadap pihak luar negeri.
  • 18. * Pasal 53 ayat 1 menyatakan pemerintah wajib mengundang BI dalam sidang kabinet yang membahas masalah ekonomi, perbankan dan keuangan yang berkaitan dengan tugas BI atau masalah lain yang termasuk kewenangan BI. ayat 2 menyatakan BI memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah mengenai RAPBN serta kebijakan lain yang berkaitan dengan tugas dan wewenang BI * Pasal 56 menyatakan BI dilarang memberikan kredit kepada pemerintah * UU No. 3/2004 angka 15 menyatakan pemerintah wajib terlebih dahulu berkonsultasi dengan BI dan DPR. BI dapat membantu penerbitan surat-surat utang negara, tetapi dilarang membeli untuk diri sendiri kecuali pada pasar sekunder.
  • 19. HUBUNGAN DENGAN LUAR NEGERI Hubungan internasional BI diatur dalam Bab IX UU No. 23/1999 pasal 57. * Pasal 57 menyatakan BI dapat melakukan kerja sama dengan bank sentral lain, organisasi dan lembaga-lembaga internasional. Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota lembaga internasional dan atau lembaga multilateral adalah negara, BI dapat bertindak untuk dan atas nama negara RI sebagai anggota.