2. VIRUS
KARAKTERISTIK:
1. Agen penginfeksi aseluler
2. Berukuran ultramikroskpis 20nm
3. Partikel mati jika keadaan bebas, partikel
hidup jika dalam inang.
4. Tidak punya common ancestor
5. Memiliki asam nukleat RNA atau DNA
tapi tidak keduanya.
6. Reproduksi dalam inangtidak punya
ribosom
7. Tidak mampu melakukan metabolisme
secara mandiri tidak punya organel
8. Bersifat parasit intraseluler obligat
VIRUS TERDIRI ATAS :
1. Capsid
2. Materi genetik
3. Envelop (spesifik)
3. STRUKTUR VIRUS
1. KAPSID
Tersusun atas subunit protein yang disebut
kapsomer. Protein kapsomer bisa sama atau
beda jenisnya, jumlahnya pun bisa sama atau
beda memengaruhi bentuk kapsid.
2. MATERI GENETIK
Bisa DNA/RNA baik double strand/single
strand, tapi tidak punya kedua asam nukleat.
Konformasi materi genetik + kapsid =
nukleokapsid.
3. ENVELOPE
Tidak semua virus punya. Menyebabkan virus
bersifat virulen. Terdiri atas protein, lipid,
karbohidrat dari membran sel inang shg
memudahkan endositosis virus. Kebanyakan pd
virus hewan
5. ASAL USUL VIRUS
Terdapat 3 hipotesis mengenai muasal virus:
1. The virus first: virus adalah cikal bakal sel
2. The regression hypothesis: sel berubah jadi virus karena evolusi
3. The escaped hypothesis: virus adl asam nukleat organisme seluler yang lepas
dan menjadi infectious.
Teori ke 3 didukung oleh beberapa bukti:
1. Sifat infeksi virus yang spesifik
2. Asam nukleat virus yang lebih mirip
dengan sel inang dibanding dengan
sesama virus sejenis.
Forterre & Krupovic 2012: 43 – 44
6. KARAKTER PENGKLASIFIKASIAN
VIRUS
Virus dapat diklasifikasikan berdasarkan:
1. Sel inang
2. Bentuk kapsid
3. Tipe materi genetik
4. Ada tidaknya kapsul
5. Tipe penyakit yang
ditimbulkan
6. Sel target
7. Karakter imunologis
8. TAHAPAN INFEKSI VIRUS
Secara garis besar, tahapan infeksi virus sbb:
1. Adsorbsi/attachment
Sebuah partikel virus mulai menempel pada permukaan sel spesifik.
2. Injeksi/penetration
Pemasukan virion atau materi genetiknya saja ke dalam sel inang.
3. Sintesis
Pembentukan asam nukleat dan protein virus oleh metabolisme sel inang yang
dikendalikan oleh virus
4. Perakitan/ Assembly
Kapsid dan paket genom virus dibentuk menjadi virion baru. Proses ini disebut juga
maturation.
4. Pelepasan/release
Virion yang telah dewasa dilepaskan dari sel.
Madigan et al 2012: 243
10. Penjelasan
1. Adsorbsi/Attachment
Pada permukaan luar virus terdapat protein yang dengan spesifik dapat mengenali
reseptornya pada sel inang. Misal: iron-uptake protein sebagai reseptor bakteriofag T1.
Tanpa reseptor virus tidak akan menginfeksi. Reseptor dapat berubah sel inang
resisten, tapi virus juga dapat bermutasi.
2. Injeksi/Penetration
Materi genetik virus dimasukkan ke dalam sel inang untuk direplikasi, tapi jika informasi
genetik virus tidak dikenali oleh sel target maka tidak akan terjadi replikasi, karena itu
beberapa membutuhkan protein viral. Beberapa virus tidak hanya menginjeksikan materi
genetiknya tetapi seluruh bodi nya melalui endositosis. Kemudian di dalam sel akan
terjadi pelepasan selubung virus.
3. Sintesis
Materi genetik yang masuk ke sel bakteri tersebut akan menghentikan metabolisme
dirinya dan berganti memetabolisme kebutuhan virus.
11. Perbedaan Bakteriofag dan Virus
Eukaryotik Sel
1. Pada sel tumbuhan, adanya dinding sel menghalangi virus untuk dapat masuk
secara langsung, oleh karena itu biasanya virus masuk bersama pada tumbuhan
yang luka/organisme yang memakan tumbuhan.
2. Pada sel hewan virus akan menempel pada reseptor spesifik lalu akan masuk
secara endositosis.
3. Tidak semua infeksi pada sel hewan berujung pada lisis.
4. Pada virus yang memiliki kapsul, virus akan dilepaskan melalui budding. Proses
budding sangat lambat dan sel inang tetap dibiarkan hidup.
12. BAKTERIOFAG
a. Memiliki materi genetik berupa DNA
b. Berdasarkan sifat infeksinya ada 2 yaitu:
a. Lytic reproductive cycle:
- Attachemen
- Penetration
- Replication
- Assembly
- Release
a. Lysogenic :
- Attachment
- Penetration
- Integration
- Replication
pada tahap ini DNA virus akan bergabung dengan
kromosom bakteri membentuk prophage.
13. VIRUS HEWAN
CIRI KHAS:
1. Memiliki asam nukleat berupa DNA atau RNA.
2. Memiliki reseptor spesifik pada permukaan sel inang.
3. Virus memasuki sel secara endositosis
Mekanisme Infeksi:
- Attachment
- Penetration
- Uncoating
- Synthesis
- Early period: si ntesis protein virus
- Late period: replikasi asam nukleat dan
protein capsid/envelope
- Release
15. VIRUS TUMBUHAN
1. Mengandung asam nukleat berupa RNA
2. Tidak ada obat
3. Penyebaran melalui gigitan serangga. Why?
4. Gejala serangan:
1. Ukuran
2. Bintik
3. Garis pada daun
4. Bunga/buah
17. Mengandung RNA tetapi tidak mengkode protein
Rantai RNA pendek dan telanjang
Replikasi RNA memakai RNApolymerase inang.
Agensia utama penyakit tumbuhan tapi juga hewan
Terdapat pada nukleus shg menggangu regulasi gen
hospes.
VIROID
18. Patogen
Protein like infectious particle
Penyebab brain diaseas TSE
Asal usul prion diduga gen mamalia yang mengkode
prion.
Disebut juga PrP 27-30 sialoglycoprotein
PRION