DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
Makalah isd dosen
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang
lain. Manusia juga bagian dari individu, keluarga dan masyarakat. Sehingga
keberadaannya berpengaruh bagi lingkungannya. Manusia dalam pribadinya
sebagai makhluk individu mempunyai jiwa dan integritas moral yang tinggi, ia
juga bagian dari keluarga yang dengannya akan membangun masyarakat yang
bermartabat.
Individu yang tertata dengan baik akan menghasilkan sebuah keluarga
yang baik, yang nantinya akan menjadi masyarakat yang baik. Semua itu adalah
suatu proses yang harus dilalui oleh setiap manusia. Manusia juga dituntut untuk
berinteraksi sosial dengan lingkungannya. Manusia tidak akan bisa hidup
menyendiri tanpa adanya interaksi sosial.
Pada kesempatan ini kami akan mengkaji tentang individu, keluarga,
masyarakat yang ketiga-tiganya berkaitan erat, serta interaksi sosial yang manusia
dalam posisinya sebagai individu, keluarga dan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan individu, keluarga dan masyarakat?
2. Apa saja masalah yang timbul dari ketiganya?
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Individu, Keluarga dan Masyarakat
a. Indivdu
Individu berasal dari bahasa Latin, “indivuduum” yang artinya tak terbagi,
dan merupakan kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan.
Individu adalah unit terkecil dari masyarakat sekitar yang tidak bisa di
bagi lagi dengan unit terkecil, individu yang pasti lebih jelas manusia
perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan.1
Individu terdiri atas dua dimensi, yaitu fisik dan psikis. Sikap perbuautan,
emosi dan sebagainya merupakan refleksi gabungan dari kedua dimensi ini. Tiap
dimensi pada dasarnya mempunyai potensi lahiriah dan potensi batiniah. Potensi
lahiriah yang mengacu pada potensi fisik dapat berupa gerakan anggota
tubuh/badan, panca indera, dan lain-lain. Sedangkan potensi batiniah mengacu
potensi psikis dapat berupa inteligensi, emosi, dan lain-lain.
Untuk mengenal individu lebih jelas, jangan hanya melalui pendekatan
terhadap naluri, tetapi juga harus melalui jalan yang lain, penerusan atau
pelacakan individu dari pendekatan segi naluriah saja, boleh jadi menyebabkan
seseorang terperangkap dalam kesalahan yang tidak kecil. Untuk itu, perlu
diadakan pendekatan, paling tidak, dari segi fisik dan psikis.2
1) Segi Fisik
Kehadiran seseorang atau individu dalam kelompok keluarga maupun
kelompok masyarakat ditandai dengan wujud fisiknya. Wujud fisik sebagai bagian
1
Darmansyah M. Dkk., Ilmu Sosial Dasar, (Surabaya, Usaha Nasional), Hlm. 69
Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati, IAD-ISD-IBD Cet. IV, ( Bandung, Pustaka Setia, 2000) Hlm.
207
2
3. 3
dari alam selalu tunduk pada alam. Wujud fisik ini tersusun dan mempunyai
struktur fisika, seperti mempunyai berat, volume, dan sifat fisika lainnya. Namun,
makhluk hidup mempunyai ciri sendiri dan selalu mengalami perubahan dan
perkembangan. Faktor-faktor ini biasanya disebut faktor kelangsungan hidup.
Tahap perkembangan biologis/fisik manusia itu menurut beberapa
pendapat adalah sebagai berikut : (Siswanto,1988)
a) Pendapat Aristoteles :
Perkembangan fisik manusia menurut Aristoteles terjadi
pada setiap masa tujuh tahun, artinya setiap kelipatan tujuh terjadi
perubahan.
Tahap I : 0 th – 7 th : masa anak kecil atau masa bermain.
Tahap II : 7 th – 14 th : masa anak, masa remaja atau masa
sekolah rendah.
Tahap III : 14 th- 21 th : masa remaja, atau pubertas masa
peralihan dari anak menjadi dewasa.
b) Pendapat Kretschman :
Kretschman mengemukakan 4 tahap perkembangan yang
terjadi pada fisik manusia.
Tahap I : Fullung periode 1, anak kelihatan pendek dan
gemuk.
Tahap II : Strecking periode I, anak kelihatan langsing.
Tahap III : Fullung periode II, anak kelihatan pendek dan
gemuk kembali.
Tahap IV : Strecking periode II, anak kelihatan langsing.
4. 4
c) Pendapat Sigmund Freud :
Freud mengemukakan 6 tahap perkembangan yang terjadi
pada fisik manusia antara lain :
Fase oral 1 : 0 th- 1 th : mulut merupakan aktivitas dinamik
Fase anak : 3 th- 5 th : dorongan dan tekanan terpusat pada
pembuangan kotoran.
Fase laten : 5 th-12 th/13 th : implus cenderung untuk ada
dalam menyerap.
Fase Pubertas : 12/13 th – 20 th : implus menonjol kembali.
2) Segi Psikis
Wujud individu tidak pernah lepas dari wujud psikisnya. Wujud
psikis ini bersama-sama membentuk individu. Fungsi psikis sangat
berpengaruh terhadap gerak dan tingkah laku fisik, dalam arti tingkah
laku dan perbuatan individu merupakan refleksi psikisnya, sedangkan
tingkah laku fisik berpengaruh pada fungsi psikis. Tenaga kejiwaan
yang sangat menonjol oleh Sigmund Freud disebut dengan libido
seksualis. Libido seksualis ini merupakan naluri tunggal dan merupakan
sumber dari semua tingkah laku dan perbuatan manusia. Libido
seksualis sebagai sumber perbuatan dan tingkah laku manusia
melahirkan dorongan, yaitu dorongan untuk hidup dan dorongan untuk
mati. Dorongan untuk hidup menyebabkan terjadinya tindakan
distruktif.
Menurut Ahmad D. Marimba (1980), tenaga kejiwaan berupa
karsa, cipta, dan rasa. Karsa, meliputi kemampuan yang merupakan
sumber dorongan (kekuatan) dari suatu kegiatan. Rasa, meliputi
kemampuan yang memberi sifat pada kegiatan berupa keharusan,
kesenangan,
ketidaksenangan
dan
lain-lain.
Cipta,
merupakan
5. 5
kemampuan yang dapat menciptakan sesuatu dan memecahkan
persoalan-persoalan, dapat mencari jalan tepat untuk sesuatu kegiatan.3
b. Keluarga
Kelompok individu yang utama bahkan yang pertama adalah keluarga.
Keluarga dapat dibentuk melalui persekutuan-persekutuan individu karena adanya
hubungan darah perkawinan ataupun adopsi. Kekerabatan seseorang dengan orang
lain karena adanya keterkaitan dengan garis keturunan dari pihak ayah disebut
dengan patrinial. Sedangkan apabila kekerabatan itu mempunyai keterkaitan
dengan garis keturunan dari pihak ibu disebut dengan matrinial.
Kekerabatan yang dibentuk secara patrinial maupun Matrinial disebut klen
kecil. Sedangkan keluarga besar adalah kelompok kekerabatan yang merupakan
keturunan dari suatu nenek moyang. Klen ini sifatnya lebih besar dan lebih luas
dari pada keluarga. dilihat dari segi tanggung jawab dan kewajiban. Kekerabatan
keluarga disini termasuk dalam persekutuan gemein schaff, yaitu perikatan
manusia dengan perasaan kesetiakawanan dan kesadaran kolektif yang besar.
Lawannya adalah persekutuan gessel schaff, yaitu perikatan yang jauh
pertaliannya.4
Keluarga sebagai wadah kehidupan individu mempunyai peranan penting
dalam membina dan mengembangkan individu yang bernaung didalamnya.
Keluarga juga sebgai tempat proses sosialisasi yang paling dini bagi tiap anggota
yang menuju pergaulan masyarakat yang lebih kompleks dan luas. Kebutuhan
fisik seperti kasih sayang dan pendidikan dari anggota-anggotanya dapat di[enuhi
oleh keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan itu secara tegas walaupun tidak
formal, anggota keluarga telah memainkan peran dan fungsi mereka masingmasing. Misalnya ayah difungsikan sebagai kepala rumah tangga yang mencari
nafkah, ibu sebagai ibu rumah tangga yang mengurus/mengelola kehidupan rumah
tangga serta mengasuh anak-anaknya.
3
4
Ibid, hlm. 207-209
Ibid, Hlm. 212
6. 6
Menurut William F. Ogburn, sebagaimana yang dikutip (Dwi Sulisyo,
1986) fungsi keluarga secara luas dapat berupa :
1) Fungsi Pelindung
2) Fungsi Ekonomi
3) Fungsi Pendidikan
4) Fungsi Rekreasi
5) Fungsi Agama5
c. Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang
yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana
sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam
kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa
Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan
hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas
yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah
masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama
dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat
dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta
sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia
kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.6
Bentuk-Bentuk Masyarakat
Atas dasar ketergantungan seorang kepada orang lain dan untuk mencari
tujuan bersama, setiap orang bekerja sama dengan orang lain. Hubungan yang
5
Ibid, Hlm. 216
Ichrom, Individu, Keluarga dan masyarakat 08 November 2012, (http://arsenalholic.blogspot.com/2012/11/tugas-3-isd-individu-keluarga-dan.html) Diakses pada 22 Oktober
2013.
6
7. 7
terjalin antarbeberapa orang ini kemudian melahirkan kelompol orang atau
masyarakat yang terjalin dalam satu ikatan. Perbedaan prinsip, nilai, kepentingan
antar kelompok masyarakat melahirkan bermacam-macam bentu masyarakat. Dari
segi pengelompokannya, masyarakat terbagi atas masyarakat paguyuban (gemein
schaft) dan masyarakat patembayan (gessel schaft).
1. Masyarakat Paguyuban (gemein schaft)
Masyarakat paguyuban dapat diartikan sebagai persekutuan hidup. P.J.
Bouman (1976) lebih lanjut mengemukakan arti masyarakat paguyuban ini
sebagai suatu persekutuan manusia yang disertai perasaan setia kawan dan
keadaan kolektif yang besar.
Ciri masyarakat paguyuban ini dapat dilihat dari adanya ketaatan,
kesetiaan, dank erelan berkorban sebagaimana yang terdapat pada keluarga. Untuk
mencapai tujuan mereka bersama, masing-masing anggotanya rela berkorban
untuk kepentingan bersama menurut kapasitas dan kemampuan masing-masing
sehingga keterkaitan antar keluarga menjadi sangat erat.
Bouman mengumpamakan hal ini dengan ikatan organis antar sel-sel
dalam tubuh tanaman, atau seperti alat-alat tubuh yang secara fungsional bekerja
sama. Demikian juga individu dalam suatu persekutuan hidup masyarakat
paguyuban yang bertalian sangat erat satu dan lainnya. Mereka memang dapat
dipisahkan hanya saja leterpisahannya akan menimbulakan kesedihan dan
kekalutan, dan sebagainya.
Hal ini membuktikan bahwa keterpisahan dalam kelompoknya sangat
tidak disenanginya. Dengan demikian, individu sebagai bagian unsure dari
kelompoknya, merupakan unsure cirri yang vital. Ciri-ciri masyarakat paguyuban
ini diantaranya:
a) Rela berkorban untuk kepentingan bersama.
b) Pemenuhan
hak
tidak
selalu
dikaitkan
dengan
pemenuhan kewajibannya.
c) Solidaritas yang sangat kokoh dan bersifat permanen.
kapasitas
8. 8
2. Masyarkat Patembayan (Gessel schaft)
Bila dibandingkan dengan masyarakat paguyuban, masyarakat patembayan
mempunyai pertalian yang lebih renggang. P.J. Bouman (1976) mengibarakan
pertalian masyarakat patembayan ini seperti tumpukan pasir, yang tiap butirbutirnya pasir dapat terpisah dari butir lainnya. Contoh masyarakat patembayan
ini adalah organisasi masyarakat dalam berbagai bentuk dan ragamnya.
Keterikatan mereka hanya diletakkan pada dasar untuk mencapai tujuan bersama.
Hak seseorang diberikan dengan memperhitungkan kewajibannya yang diberikan
kepada organisasi sehingga sifat keakuan tiap individu pada masyarakat
patembayan ini sangat menonjol, bahkan tidak jarang tiap individu masih
membawa misi dan kepentingan sendiri. Ciri masyarakat in diantaranya:
a) Pemenuhan hak seseorang didasarkan pada pemenuhan kewajiban.
b) Solidaritas antara anggota tidak terlalu kuat dan hanya bersifat
sementara.
Demikian bentuk masyarakat asal ditinjau dari keterkaitannya antara satu
dan anggota lainnya.
Ditinjau dari akibat perubahan dan perkembangan yang terjadi, bantuk
masyarakat dapat diklasifikasikan pada masyarakat tadisional dan masyarakat
modern.
1. Masyarakat Tradisional
Masyarakat tradisional, sebagai bentuk dari kehidupan bersama,
mempunyai keterikatan yang sangat erat dengan lengkungan hidupnya, baik yang
berupa manusia maupun yang berupa benda. Hal ini dapat dimengerti bahwa
kehidupan masyarakat tradisional sangat bergantung pada manusia lain dan
kondisi alamnya. Mata pencahariannya berpusat pada sector pertanian dan
nelayan.
9. 9
2. Masyarakat Modern
Masyarakat modern merupakan pola perubahan dari masyarakat
tradisional yang telah mengalami kemajuan dalam bebagai aspek kehidupan.
Salah satu ukuran kemajuan dapat terlihat pada pola hidup dan kehidupannya. Di
bidang mata pencaharian, mereka tidak bergantung pada sektor pertanian saja,
tetapo merambat pada sector lain seperti jasa dan perdagangan.7
B. Permasalahan yang timbul dari Individu, Keluarga dan Masyarakat.
Hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari, dikarenakan manusia merupakan makhluk sosial
yang tidak dapat hidup sendiri atau masih membutuhkan bantuan dari pihak lain.
Bersosialisasi pun sangat penting dalam menjalin hubungan yang baik antara
manusia yang satu dengan yang lainnya. Jika tidak adanya individu, maka
keluarga dan masyarakat pun tidak akan tercipta. Begitu pula dengan individu,
tidak akan bisa berjalan sendiri jika tidak adanya keluarga dan masyarakat, karena
dengan adanya keluarga dan masyarakat, masing-masing individu dapat
mengekspresikan segala hal yang berhubungan dengan sosial. Aspek individu,
keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa
dipisahkan.
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan
kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat
menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan
kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara
nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber
7
Ibid, Hlm. 220-222
10. 10
masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah
sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan
khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah
masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni
antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran dan sebagainya.
2. Faktor Budaya
: Perceraian, kenakalan remaja dan sebagainya.
3. Faktor Biologis
: Penyakit menular, keracunan makanan dan
sebagainya.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat dan sebagainya.
a. Masalah Sosial Yang Berhubungan Dengan Individu
Di zaman sekarang banyak kita temukan masalah sosial yang berhubungan
dengan individu dimana kasusnya individu zaman sekarang sulit untuk dikontrol ,
biasanya individu sekarang sifatnya sangat bebas mereka lebih sering melakukan
tindakan yang lebih memprioritaskan kepentingan pribadi yang penting
menguntungkan dirinya sendiri. Hal ini dikarenakan kurangnya peranan keluarga
dalam membangun individu , padahal keluarga memiliki beberapa fungsi tertentu
untuk membangun sifat individu yang baik. Untuk menyelesaikan masalah sosial
tersebut keluarga harus memiliki beberapa fungsi antara lain
1) Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan
anak bila kelak dewasa.
2) Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini
adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota
masyarakat yang baik.
3) Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi
anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga
merasa terlindung dan merasa aman
11. 11
4) Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara
instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain
dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga.
Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan
keharmonisan dalam keluarga.
5) Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan
dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan
beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa
ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain
setelah di dunia ini.
6) Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari
sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang
lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur
penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhankebutuhan keluarga.
7) Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus
selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat
dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang
pengalaman masing-masing, dsb.
8) Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk
meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
9) Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga,
serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
b. Masalah Sosial Dalam Keluarga
Keluarga merupakan satuan terkecil dalam masyarakat yang terbentuk atas
dasar perkawinan dan memiliki hubungan darah. Dalam satu keluarga terdiri atas
ayah, ibu, dan anak, yang bisa kita sebut dengan keluaga inti(nuclear family). Di
dalam kehidupan keluarga tentu saja ada hambatan atau masalah-masalah dalam
menjalankannya dan itu tidak dapat dipungkiri lagi.
12. 12
Masalah-masalah ini terjadi karena disebabkan adanya unsur atau aturanaturan tertentu yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga dampak
yang terjadi adalah rasa kekecewaan dan penyesalan. Masalah sosial dalam
keluarga dapat diklasifikasikan atas dasarfaktor ekonomi, faktor biologis, dan
faktor psikologi. Berikut adalah penjelasannya.
1) Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi biasanya menjadi masalah utama dalam keluarga.
Misalnya kemiskinan, yang sampai saat ini masih sulit diberantas oleh
negara kita ini. Karena kemiskinan orang rela melakukan apa saja demi
mendapatkan sesuap nasi untuk bertahan hidup. Dan pada akhirnya bisa
menjerumuskan dirinya pada tindakan kriminal. Lalu bagi mereka yang
memiliki pekerjaan tetapi masih sulit untuk memenuhi kebutuhannya
karena pendapatannya yang rendah. Dalam masalah ini setiap orang harus
berfikir positif dan meningkatkan keahliannya dalam pekerjaan.
2) Faktor Biologis
Masalah yang ada dalam faktor biologis adalah masalah perceraian.
Sedangkan perceraian itu dapat memberikan dampak negatif dan
merugikan orang lain. Contohnya orang tua yang bercerai akan
memberikan dampak bagi sang anak. Apalagi dimana sang anak belum
mengerti apa-apa. Ini dapat menimbulkan pertanyaan bagi sang anak,
kenapa orang tuanya bercerai. Dalam masa ini sang anak seharusnya
mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Bagi para orang tua
masalah ini seharusnya diperhatikan, agar tidak berdampak buruk pada
kepribadian sang anak.
3) Faktor Psikologi
Faktor psikologi sangat erat kaitannya dengan masalah anak.
Contohnya sifat otoriter orang tua. Ini dapat memberikan tekanan mental
dan ketakutan bagi sang anak. Dalam keluarga, orang tua memiliki peran
utama untuk membentuk kepribadian pada anak yang bertujuan untuk
13. 13
menghasilkan kepribadian yang baik. Sifat otoriter yang berlebihan akan
menimbulkan konflik dalam diri anak, terutama di dalam masyarakat
modern yang semakin dinamis, anak tidak dapat membentuk sikap mandiri
dalam bertindak sesuai dengan peranan yang harus di jalankan. Bila peran
orang tua tidak berjalan sesuai dengan semestinya, maka dapat
menimbulkan sang anak untuk terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif
atau menyimpang. Oleh karena itu, sebaiknya sang anak harus diberikan
pengertian yang mendalam untuk memiliki pergaulan yang bersifat positif.
c. Masalah Sosial Dalam Masyarakat
1) Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat
berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan di indonesia
terjadi bukan hanya di daerah daerah yg jauh dari ibu kota saja, tetapi
juga terjadi di daerah perkotaan yang banyak mengatakan kota
menjanjikan ketenaran. Hal ini terjadi karena banyak faktor, dan sebab,
diantaranya adalah masalah pendidikan yang belum bisa semua
masyarakat indonesia rasakan karena masalhnya sebuah pendidikan di
Indonesia atau malah tidak adanya sarana yang mendukung
pelaksanaan pendidikan itu, kalaupun ada hanya bagi mereka yang
mampu membayar lebih agar bisa merasakan sarana yang memadai.
Akan tetapi menurut survai, Kemiskinan di indonesia semakin
berkurang tapi kita juga bisa melihat kalau bukan berkurang malah
semakin bisa dirasakan kesenjangan antara si kaya yang bisa
merasakan fasilitas yang disediakan dan si miskin yang hanya menjadi
penontonnya tanpa bisa merasakan dan mendapatkan manfaatnya
hanya berhayal merasakannya.
14. 14
2) Pendidikan
Indonesia termasuk dalam negara yang tingkat pendidikannya
cukup rendah di dunia. Banyak sekali anak-anak yang harusnya
sekolah sambil mereka sibuk membantu orang tuanya untuk bekerja
mencari nafkah yang seharus menjadi kewajiban dari orang tua
mereka. Pastinya mereka (anak-anak indonesia) ingin merasakan
sekolah
seperti
anak-anak
yang
lain.
akan
tetapi
keadaan
perekonomian orang tua yang kurang mampu membuat mereka sulit
mendapatkan haknya tersebut untuk mendapatkan pendidikan seperti
yang tertulis di undang undang atau apa itu Cuma sekedar tulisan
bukan sebuah aksi nyata. Meskipun pemerintah telah mengucurkan
dana BOS, tetapi pada kenyataannya masih banyak anak-anak
dijalanan ketika jam sekolah , ya namanya juga BOS wajar kalau
datang telat siapa yang berani memberikan SP kepada si bos.
3) Kejahatan
Indonesia memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi, terlebih
lagi di daerah kota besar. Jenis kejahatan yang dilakukan juga
beragam, dari segi modus dan caranya. Tapi paling banyak yang terjadi
adalah kejahatan yang timbul karena faktor ekonomi yang semakin
mendesak perut untuk di isi. Ini terjadi bukan hanya pada orang yang
kurang terpelajar, akan tetapi orang yang terpelajarpun juga kadang
masuk dalam daftar orang yang melakukan tindakan kriminal.
misalnya saja pemalakan, tawuran atau maling uang yang mengunakan
dasi, jas bagus, lengkap dengan sepatu kulit impor dan duduk di kursi
yang diperebutkan dengan kata kata manis di dalamnya. Ini bisa dilihat
di acara televisi yang setiap hari pasti ada tayangan kriminal yang
terjadi entah itu di ibu kota atau di daerah.
4) Pengangguran
Pengangguran adalah masalah serius yang dihadapi indonesia
sejak beberapa tahun yang lalu hingga sekarang. Jumlah penduduk
15. 15
yang semakin banyak tak diimbangi dengan jumlah lapangan kerja
yang banyak pula, dan menyebabkan terjadi banyak pengangguran di
mana mana. Pengangguran juga bertambah seiring kebiasaan
masyarakat yang datang dari daerah memadati ibu kota. Kadang
mereka datang dengan modal nekat tanpa ketrampilan khusus karena
tergiur oleh cerita kalu di kota itu enak atau melihat orang lain yang
sehabis pergi ke kota pulang membawa banyak buah tangan dari kota
yang sebenarnya dikumpulkan dengan susah payah agar tidak malu
saat pulang kekampunya sampai terkadang selepas kembali kekota
mereka membawa taman atau saudara yang tidak punya keahlian
sehingga di kota mereka tak pekerjaan dan hanya membuat kota
semakin padat. Sebenarnya lapangan pekerjaan bisa kita ciptakan
sendiri tanpa harus pergi ke ibukota dan membangun kampung kita
sendiri.8
8
Elan Rizky, Masalah Sosial Dalam Individu, Keluarga dan Masyarakat, 05 Agustus 2012,
(http://elan-rizky.blogspot.com/2012/08/pengertian-individu-keluarga-dan.html) Diakses Pada 22
Oktober 2013.
16. 16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Individu adalah unit terkecil dari masyarakat sekitar yang tidak bisa di
bagi lagi dengan unit terkecil, individu yang pasti lebih jelas manusia
perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Untuk lebih mengenal individu
diperlukan pendekatan secara Spikis dan Fisik sebgaimana yang telah dijelaskan
diatas.
Keluarga perkumpulan/gabungan antara individu satu dengan individu
yang lain, baik karena hubungan darah perkawinan ataupun adopsi. Kekerabatan
seseorang dengan orang lain karena adanya keterkaitan dengan garis keturunan
dari pihak ayah disebut dengan patrinial. Sedangkan apabila kekerabatan itu
mempunyai keterkaitan dengan garis keturunan dari pihak ibu disebut dengan
matrinial.
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem
semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Manusia sebagai makhluk makhluk individu yang berkeluarga juga
bermasyrakat dikatakan sebagai makhluk social, dan dipastikan terjadinya
masalah-masalah dalam kehidupannya.
Masalah manusia sebagai makhluk sosial dapat dikategorikan menjadi 4
(empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran dan sebagainya.
2. Faktor Budaya
: Perceraian, kenakalan remaja dan sebagainya.
3. Faktor Biologis
:Penyakit
menular,
keracunan
makanan
sebagainya.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat dan sebagainya.
dan
17. 17
DAFTAR PUSTAKA
Darmansyah M. Dkk., Ilmu Sosial Dasar, (Surabaya, Usaha Nasional).
Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati, IAD-ISD-IBD Cet. IV, ( Bandung,
Pustaka Setia, 2000).
Ichrom, Individu, Keluarga dan masyarakat 08 November 2012,
(http://arsenal-holic.blogspot.com/2012/11/tugas-3-isd-individu-keluargadan.html) Diakses pada 22 Oktober 2013.
Elan Rizky, Masalah Sosial Dalam Individu, Keluarga dan Masyarakat,
05 Agustus 2012, (http://elan-rizky.blogspot.com/2012/08/pengertian-individukeluarga-dan.html) Diakses Pada 22 Oktober 2013.