SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
SIKAP, MOTIVASI, dan MINAT SISWA
       BELAJAR MATEMATIKA


             Oleh:
LENA NOVIANA
0903557
INT. MATEMATIKA SEMESTER 6
Hakikat Belajar Mengajar Matematika
• Hamalik (1990: 21) mengatakan belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan
  atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara
  bertingkah laku yang baru, berkat pengalaman dan latihan.
• Belajar matematika ialah belajar konsep-konsep dan struktur-struktur
  dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang
  dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan
  struktur-struktur matematika (Dahar, 1989: 79).
• Mengajar dilukiskan sebagai suatu proses interaksi antara guru dan
  peserta didik, di mana guru mengharapkan peserta didiknya dapat
  menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang benar-benar dipilih
  oleh guru. Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dipilih guru
  hendaknya relevan dengan tujuan dari pada pelajaran yang diberikan
  dengan struktur kognitif yang dimiliki peserta didik (Hudoyo, 1990: 107).
Hakikat Pembelajaran Afektif
• Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan
  sikap dan nilai.
• Sikap merupakan refleksi dari nilai yang dimiliki.
• Nilai berhubungan dengan pandangan seseorang
  tentang baik dan buruk, layak dan tidak, dan lain
  sebagainya. Nilai disini bisa dikategorikan dengan
  minat dan motivasi seseorang atau siswa.
Hakikat Sikap, Minat, Dan Motivasi
     Siswa Belajar Matematika
1) Sikap Siswa Belajar Matematika
Triandis (Slameto 2003: 188) mendefinisikan
sikap sebagai berikut:
an attitude is an idea charged with emotion
which predisposes a class of actions to a
particular class of social situations.
Sikap mengandung tiga komponen,
                yaitu:
a. Komponen kognisi :komponen yang tersusun atas dasar
   pengetahuan dan informasi yang dimilki seseorang tentang
   objek sikapnya
b. Komponen afeksi :komponen yang bersifat evaluatif yang
   berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang
c. Komponen konasi :kesiapan seseorang untuk bertingkah laku
   yang berhubungan dengan objek sikapnya atau komponen yang
   berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap
   objek. Misalnya sikap siswa terhadap mata pelajaran, sikap
   guru terhadap profesinya
Menurut Slameto (2003 : 189) sikap terbentuk
   melalui bermacam-macam cara, antara lain:
1. Melalui pengalaman-pengalaman yang berulang-
   ulang, atau dapat pula melalui suatu pengalaman yang
   disertai pengalaman yang mendalam (pengalaman
   traumatik);
2. Melalui imitasi, peniruan dapat terjadi tanpa disengaja
   ataupun disengaja;
3. Melalui sugesti, seseorang membentuk suatu sikap
   terhadap objek tanpa suatu alasan dan pemikiran yang
4. Melalui identifikasi, dalam hal ini sesorang lebih bersifat
   meniru.
2) Minat Belajar Matematika
Menurut Slameto (2003: 180) bahwa minat adalah
suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat belajar matematika dapat diartikan sebagai
keterlibatan diri secara penuh dalam melakukan
aktivitas belajar matematika baik di rumah, di
sekolah, dan di masyarakat. Siswa yang mempunyai
minat belajar matematika berarti mempunyai usaha
dan kemauan untuk mempelajari matematika.
3) Motivasi Belajar Matematika
Drever (Slameto, 1991: 60) mengatakan
motive is an affective-conative factor which
operates in determining the direction of an
individual’s behavior towards an end or goal
consiustly apprehended or unconsiustly.
Hamalik (2008: 156) mengatakan, bahwa
motivasi memiliki dua komponen yakni:
1. komponen dalam (inner component),
2. komponen luar (outer component).
Cara Menumbuhkan Minat Dan Motivasi Siswa Belajar Matematika,
           Menurut Hamzah B Uno tahun 2007 (Abidin : 2010)
• Pernyataan penghargaaan secara verbal;       •   Memberi kesempatan kepada siswa untuk
• Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu         memperlihatkan kemahirannya di depan umum;
  keberhasilan;                                •   Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan
• Menimbulkan rasa ingin tahu;                     dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar;
• Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh   •   Memahami iklim sosial dalam sekolah;
  siswa;                                       •   Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat;
• Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah    •   Memperpadukan motif-motif yang kuat;
  bagi siswa;                                  •   Memperjelas tujuan belajar yang hendak
• Mengggunakan materi yang dikenal oleh            dicapai;
  siswa sebagai contoh dalam belajar;          •   Merumuskan tujuan-tujuan sementara;
• Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga     •   Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai;
  untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip    •   Membuat suasana persaingan yang sehat
  yang sudah dipahami;                             diantara para siswa;
• Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal     •   Mengembangkan persaingan dengan diri
  yang sudah dipelajari sebelumnya;                sendiri;
• Menggunakan simulasi dan permainan;          •   Memberikan contoh yang positif.
Pengukuran Ranah Afektif
• Menurut Andersen tahun 1980 (Sudrajat :2008) ada dua metode
   yang dapat digunakan untuk mengukur ranah afektif, yaitu:
1. metode observasi, Penggunaan metode observasi
    berdasarkan pada asumsi bahwa karateristik afektif dapat
    dilihat dari perilaku atau perbuatan yang ditampilkan dan atau
    reaksi psikologi.
2. metode laporan diri. Metode laporan diri berasumsi bahwa
    yang mengetahui keadaan afektif seseorang adalah dirinya
    sendiri. Namun hal ini menuntut kejujuran dalam mengungkap
    karakteristik afektif diri sendiri.
Penilaian Hasil Dan Proses
        Belajar-Mengajar Afektif
Alat penilaian hasil dan proses belajar mengajar pada ranah
afektif yang merupakan sikap dan nilai sering menggunakan
skala.
skala penilaian (rating scale)
skala sikap



Menurut Sudjana tahun 1989 ( Rosidah : 2011).
1. Skala penilaian (rating scale)
Skala penilaian mengukur penampilan atau perilaku
orang lain oleh seseorang melalui pernyataan perilaku
individu pada suatu kategori yang bermakna nilai.
Kategori tersebut diberi nilai rentangan dari mulai yang
tertinggi sampai yang terendah. Rentangan ini bisa
dalam bentuk huruf (A, B, C, D), angka (4, 3, 2, 1), atau
10, 9, 8, 7, 6, 5. Sedangkan rentangan kategori bisa
tinggi, sedang, rendah, atau baik, sedang, kurang.
PENAMPILAN GURU MENGAJAR
 Nama Guru: ………………………..
 Bidang Studi yang Diajarkan: ………………….
                                                                                           Skala Nilai
    No                                     Pernyataan
                                                                                       A   B     C       D
1        Penguasaan bahan pelajaran matematika
2        Hubungan dengan siswa
3        Bahasa yang digunakan
4        Pemakain metode dan alat bantu mengajar yang sesuai dengan pembelajaran
         matematika
5        Jawaban terhadap pertanyaan diajukan siswa terhadap pembelajaran matematika

Keterangan :
A : baik sekali
B : baik
C : cukup
D : kurang
Skala penilaian komparatif
Contoh:
Guru yang Dinilia : ………………………………………………….
Mata Pelajaran : …………………………………………………......
                      Kemampuan guru         BS   LB   SB   K   LK
1.   Merencanakan proses belajar mengajar
2. Penguasaan kelas
3. Membangkitkan motivasi belajar siswa
4. Mengoptimalkan lingkungan belajar
5. Menciptakan keterlibatan kelas


Keterangan :
BS : Baik Sekali
LB : Lebih Baik dari guru lain
SB :Sama Baiknya dengan guru lain
K : Kurang
LK : Lebih Kurang
Contoh daftar cek:
 PARTISIPASI SISWA DALAM DISKUSI
 Nama siswa : ……………………………………………………………
 Topic diskusi : ..…………………………………………………………


                              Pernyataan                  Ya   Tidak
1. Mengajukan pertanyaan
2. Turut serta memberi komentar atas jawaban orang lain
3. memperhatikan pertanyaan orang lain
4. mencatat jawaban masalah
5. memaksakan pendapat
2. Skala sikap
Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang
terhadap objek tertentu. Hasilnya berupa kategori sikap, yakni
mendukung (positif), menolak (negatif), dan netral.
Salah satu skala sikap yang sering digunakan adalah skala
likert. Dalam skala likert, pernyataan-pernyataan yang
diajukan, baik pernyataan positif maupun pernyataan negatif,
dinilai oleh subjek dengan sangat setuju, setuju, tidak punya
pendapat, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Skor yang diberikan terhadap pilihan tersebut bergantung pada penilai
asal penggunaannya konsisten. Yang jelas, skor untuk pernyataan
positif dan pernyataan negatif adalah kebalikannya seperti tampak
dalam contoh.
          Pernyataan sikap         SS        S       TPP        TS       STS
Pernyataan positif             2        1        0         -1        -2
                               5        4        3         2         1
Pernyataan negatif             -2       -1       0         1         2
                               1        2        3         4         5
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TPP : Tidak Punya Pendapat
TS : Tidak Setuju
STS :Sangat Tidak Setuju
SKALA SIKAP
 Jenis kelamin : …………………………………………………………...
 Umur : ……………………………………………………..tahun
 Kelas/semester : ………………………………………………………….
                                              Pernyataan                                        SS   S   TPP   TS   STS
1. Saya tidak perlu memahami tujuan pelajaran matematika.
2. Pelajaran matematika harus menarik minat siswa.
3. Konsep-konsep yang ada dalam matematika terlalu abstrak.
4. Isi matematika tidak sesuai dengan kehidupan nyata.
5. Mempelajari matematika sangat sulit.
6. Konsep matematika perlu
7. Saya merasa untuk mempelajari matematika perlu banyak latihan.
8. Sebaiknya konsep matematika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
9. Saya merasa banyak praktek kehidupan sehari hari yang memerlukan pemecahan dengan
menggunakan matematika.
10. Saya senang bila guru matematika memberikan pekerjaan rumah.
11. Saya berpendapat bahwa matematika tidak sulit apabila dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
12. Mempelajari konsep matematika memerlukan berbagai buku matematika.
13. Semakin banyak buku matematika yang saya pelajari, semakin jelas konsep konsepnya.
14. Semakin banyak latihan memecahkan soal matematika, semakin tinggi pemahaman saya terhadap
konsep matematika.
15. Paham terhadap konsep matematika belum menjamin senang terhadap pelajaran matematika.
SEKIAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaMading KS
 
PENILAIAN AUTENTIK UNJUK KERJA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PENILAIAN AUTENTIK UNJUK KERJA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKAPENILAIAN AUTENTIK UNJUK KERJA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PENILAIAN AUTENTIK UNJUK KERJA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKARinni Artiyani
 
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomKata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomSukayono Fawwaz
 
Teori pemerolehan bahasa kedua oke deh
Teori pemerolehan bahasa kedua oke dehTeori pemerolehan bahasa kedua oke deh
Teori pemerolehan bahasa kedua oke dehkholid harras
 
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Thufailah Mujahidah
 
9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilan9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilanJiehan Liya
 
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1Alfan Fazan Jr.
 
rpp, lkpd dan lembar penilaian materi fungsi invers kelas XI MIA
rpp, lkpd dan lembar penilaian materi fungsi invers kelas XI MIArpp, lkpd dan lembar penilaian materi fungsi invers kelas XI MIA
rpp, lkpd dan lembar penilaian materi fungsi invers kelas XI MIAMuhammad Alfiansyah Alfi
 
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelasPpt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelaswulan anisa
 
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematikamatematikauntirta
 
instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)Pristiadi Utomo
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranrestya21
 
RPP BERDIFERENSIASI MTK2.docx
RPP BERDIFERENSIASI MTK2.docxRPP BERDIFERENSIASI MTK2.docx
RPP BERDIFERENSIASI MTK2.docxAsep Saepullah
 
LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL
LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL
LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL ernierahma
 
Penilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guruPenilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guruDrs. HM. Yunus
 

What's hot (20)

Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
 
PENILAIAN AUTENTIK UNJUK KERJA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PENILAIAN AUTENTIK UNJUK KERJA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKAPENILAIAN AUTENTIK UNJUK KERJA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PENILAIAN AUTENTIK UNJUK KERJA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
 
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomKata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
 
Teori pemerolehan bahasa kedua oke deh
Teori pemerolehan bahasa kedua oke dehTeori pemerolehan bahasa kedua oke deh
Teori pemerolehan bahasa kedua oke deh
 
Instrumen supervisi guru
Instrumen supervisi guruInstrumen supervisi guru
Instrumen supervisi guru
 
Jenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaianJenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaian
 
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
 
9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilan9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilan
 
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
 
rpp, lkpd dan lembar penilaian materi fungsi invers kelas XI MIA
rpp, lkpd dan lembar penilaian materi fungsi invers kelas XI MIArpp, lkpd dan lembar penilaian materi fungsi invers kelas XI MIA
rpp, lkpd dan lembar penilaian materi fungsi invers kelas XI MIA
 
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelasPpt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas
 
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
 
instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)
 
Desain pengelolaan kelas
Desain pengelolaan kelasDesain pengelolaan kelas
Desain pengelolaan kelas
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaran
 
RPP BERDIFERENSIASI MTK2.docx
RPP BERDIFERENSIASI MTK2.docxRPP BERDIFERENSIASI MTK2.docx
RPP BERDIFERENSIASI MTK2.docx
 
LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL
LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL
LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL
 
PENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKA
PENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKAPENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKA
PENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKA
 
laporan alat peraga sederhana
laporan alat peraga sederhanalaporan alat peraga sederhana
laporan alat peraga sederhana
 
Penilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guruPenilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guru
 

Viewers also liked

Angket penilaian diri sikap
Angket penilaian diri sikapAngket penilaian diri sikap
Angket penilaian diri sikapasruliansyah
 
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingangket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingachmad hidayat
 
Kelompok 3-Motivasi Belajar
Kelompok 3-Motivasi BelajarKelompok 3-Motivasi Belajar
Kelompok 3-Motivasi BelajarArif Wicaksono
 
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang ProfesionalContoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang ProfesionalTrisnadi Wijaya
 
Tesis Made Martin Rusmaja
Tesis Made Martin RusmajaTesis Made Martin Rusmaja
Tesis Made Martin Rusmajamartinrusmaja
 
Uastikbk 1301412039
Uastikbk 1301412039Uastikbk 1301412039
Uastikbk 1301412039aenulBK39
 
Konsep Penilaian Autentik
Konsep Penilaian Autentik Konsep Penilaian Autentik
Konsep Penilaian Autentik Ifik Firdaus
 
Penilaian Afektif Siswa
Penilaian Afektif SiswaPenilaian Afektif Siswa
Penilaian Afektif SiswaFerry Pratama
 
Penilaian Pembelajaran
Penilaian PembelajaranPenilaian Pembelajaran
Penilaian Pembelajarandidinalislami
 
Penilaian afektif
Penilaian afektifPenilaian afektif
Penilaian afektifmurdiyah
 
Jordanian teachers' attitudes toward foreign language teaching and their rela...
Jordanian teachers' attitudes toward foreign language teaching and their rela...Jordanian teachers' attitudes toward foreign language teaching and their rela...
Jordanian teachers' attitudes toward foreign language teaching and their rela...Alexander Decker
 

Viewers also liked (20)

Contoh Angket Sikap
Contoh Angket SikapContoh Angket Sikap
Contoh Angket Sikap
 
sikap
sikapsikap
sikap
 
Angket penilaian diri sikap
Angket penilaian diri sikapAngket penilaian diri sikap
Angket penilaian diri sikap
 
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingangket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
 
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitianLampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
 
Kelompok 3-Motivasi Belajar
Kelompok 3-Motivasi BelajarKelompok 3-Motivasi Belajar
Kelompok 3-Motivasi Belajar
 
Contoh angket
Contoh angketContoh angket
Contoh angket
 
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang ProfesionalContoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
 
Kuesioner Pengenalan Diri Pribadi
Kuesioner Pengenalan Diri PribadiKuesioner Pengenalan Diri Pribadi
Kuesioner Pengenalan Diri Pribadi
 
Tesis Made Martin Rusmaja
Tesis Made Martin RusmajaTesis Made Martin Rusmaja
Tesis Made Martin Rusmaja
 
Uastikbk 1301412039
Uastikbk 1301412039Uastikbk 1301412039
Uastikbk 1301412039
 
10 kisi kisi angket
10 kisi kisi angket10 kisi kisi angket
10 kisi kisi angket
 
Konsep Penilaian Autentik
Konsep Penilaian Autentik Konsep Penilaian Autentik
Konsep Penilaian Autentik
 
Penilaian Afektif Siswa
Penilaian Afektif SiswaPenilaian Afektif Siswa
Penilaian Afektif Siswa
 
Penilaian Pembelajaran
Penilaian PembelajaranPenilaian Pembelajaran
Penilaian Pembelajaran
 
Angket Pilihan Karier
Angket Pilihan KarierAngket Pilihan Karier
Angket Pilihan Karier
 
Penilaian afektif
Penilaian afektifPenilaian afektif
Penilaian afektif
 
Lampiran 3 instrumen penelitian
Lampiran 3 instrumen penelitianLampiran 3 instrumen penelitian
Lampiran 3 instrumen penelitian
 
Jordanian teachers' attitudes toward foreign language teaching and their rela...
Jordanian teachers' attitudes toward foreign language teaching and their rela...Jordanian teachers' attitudes toward foreign language teaching and their rela...
Jordanian teachers' attitudes toward foreign language teaching and their rela...
 
Skala bertingkat
Skala bertingkatSkala bertingkat
Skala bertingkat
 

Similar to Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika

Strategi dan model pembelajaran
Strategi dan model pembelajaranStrategi dan model pembelajaran
Strategi dan model pembelajaranKarlini Karlini
 
Strategi dan model pembelajaran
Strategi dan model pembelajaranStrategi dan model pembelajaran
Strategi dan model pembelajaranKarlini Karlini
 
Proposal calon skripsi
Proposal calon skripsiProposal calon skripsi
Proposal calon skripsiSayid Barca
 
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi PembelajaranSoal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi PembelajaranAndy Saputra
 
asesmen diagnostik.pptx
asesmen diagnostik.pptxasesmen diagnostik.pptx
asesmen diagnostik.pptxadeharadhe
 
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumHanie Mutzz
 
kupdf.net_lk-21-eksplorasi-alternatif-solusi.docx
kupdf.net_lk-21-eksplorasi-alternatif-solusi.docxkupdf.net_lk-21-eksplorasi-alternatif-solusi.docx
kupdf.net_lk-21-eksplorasi-alternatif-solusi.docxMuhammadNanangSohibi
 
3351 6492-1-pb
3351 6492-1-pb3351 6492-1-pb
3351 6492-1-pbFppi Unila
 
Proses sains 3
Proses sains 3Proses sains 3
Proses sains 3aw222
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranAli Akbar TA
 
Rpp media
Rpp mediaRpp media
Rpp mediaaimale
 
Kelompok 12 skor dan interpretasi afektif
Kelompok 12   skor dan interpretasi afektifKelompok 12   skor dan interpretasi afektif
Kelompok 12 skor dan interpretasi afektifFirdaus Ibnu Ibnu
 
Kel. 1 Psikologi Pendidikan.pdf, ppt, psikologi pendidikan
Kel. 1 Psikologi Pendidikan.pdf, ppt, psikologi pendidikanKel. 1 Psikologi Pendidikan.pdf, ppt, psikologi pendidikan
Kel. 1 Psikologi Pendidikan.pdf, ppt, psikologi pendidikanRayhanFadhlil
 
3-aktivitas-belajar-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya1.pptx
3-aktivitas-belajar-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya1.pptx3-aktivitas-belajar-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya1.pptx
3-aktivitas-belajar-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya1.pptxPLKPAKABcirebon
 

Similar to Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika (20)

Essay tests
Essay testsEssay tests
Essay tests
 
Strategi dan model pembelajaran
Strategi dan model pembelajaranStrategi dan model pembelajaran
Strategi dan model pembelajaran
 
Strategi dan model pembelajaran
Strategi dan model pembelajaranStrategi dan model pembelajaran
Strategi dan model pembelajaran
 
Ppt pkn sd
Ppt pkn sd Ppt pkn sd
Ppt pkn sd
 
Proposal calon skripsi
Proposal calon skripsiProposal calon skripsi
Proposal calon skripsi
 
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi PembelajaranSoal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
 
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
 
asesmen diagnostik.pptx
asesmen diagnostik.pptxasesmen diagnostik.pptx
asesmen diagnostik.pptx
 
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulum
 
kupdf.net_lk-21-eksplorasi-alternatif-solusi.docx
kupdf.net_lk-21-eksplorasi-alternatif-solusi.docxkupdf.net_lk-21-eksplorasi-alternatif-solusi.docx
kupdf.net_lk-21-eksplorasi-alternatif-solusi.docx
 
Bab i.3 doc
Bab i.3 docBab i.3 doc
Bab i.3 doc
 
3351 6492-1-pb
3351 6492-1-pb3351 6492-1-pb
3351 6492-1-pb
 
Proses sains 3
Proses sains 3Proses sains 3
Proses sains 3
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
 
Rpp media
Rpp mediaRpp media
Rpp media
 
Kelompok 12 skor dan interpretasi afektif
Kelompok 12   skor dan interpretasi afektifKelompok 12   skor dan interpretasi afektif
Kelompok 12 skor dan interpretasi afektif
 
Kel. 1 Psikologi Pendidikan.pdf, ppt, psikologi pendidikan
Kel. 1 Psikologi Pendidikan.pdf, ppt, psikologi pendidikanKel. 1 Psikologi Pendidikan.pdf, ppt, psikologi pendidikan
Kel. 1 Psikologi Pendidikan.pdf, ppt, psikologi pendidikan
 
Rpp kelas vii (nh)
Rpp kelas vii (nh)Rpp kelas vii (nh)
Rpp kelas vii (nh)
 
ASESMEN.pptx
ASESMEN.pptxASESMEN.pptx
ASESMEN.pptx
 
3-aktivitas-belajar-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya1.pptx
3-aktivitas-belajar-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya1.pptx3-aktivitas-belajar-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya1.pptx
3-aktivitas-belajar-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya1.pptx
 

More from Interest_Matematika_2011

alat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematika
alat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematikaalat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematika
alat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematikaInterest_Matematika_2011
 
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematikaTeknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematikaInterest_Matematika_2011
 
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematikaPendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematikaInterest_Matematika_2011
 
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)Interest_Matematika_2011
 
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)Interest_Matematika_2011
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))Interest_Matematika_2011
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)Interest_Matematika_2011
 

More from Interest_Matematika_2011 (20)

alat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematika
alat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematikaalat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematika
alat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematika
 
Pp model pem. mtk
Pp model pem. mtkPp model pem. mtk
Pp model pem. mtk
 
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematikaTeknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
 
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematikaPendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
 
Pp pemahaman matematis Tina Lisdianti
Pp pemahaman matematis Tina LisdiantiPp pemahaman matematis Tina Lisdianti
Pp pemahaman matematis Tina Lisdianti
 
Berpikir kreatif (Risna Husainiah)
Berpikir kreatif (Risna Husainiah)Berpikir kreatif (Risna Husainiah)
Berpikir kreatif (Risna Husainiah)
 
Penalaran matematis
Penalaran matematisPenalaran matematis
Penalaran matematis
 
Self Efficacy Matematis
Self Efficacy MatematisSelf Efficacy Matematis
Self Efficacy Matematis
 
Problem posing
Problem posingProblem posing
Problem posing
 
Metode Pembelajaran Matematika SQ3R
Metode Pembelajaran Matematika SQ3RMetode Pembelajaran Matematika SQ3R
Metode Pembelajaran Matematika SQ3R
 
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
 
Metafora Dalam Pembelajaran Matematika
Metafora Dalam Pembelajaran MatematikaMetafora Dalam Pembelajaran Matematika
Metafora Dalam Pembelajaran Matematika
 
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)
 
Cooperative Learning Tipe STAD
Cooperative Learning Tipe STADCooperative Learning Tipe STAD
Cooperative Learning Tipe STAD
 
Pp pemb.mtk model learning cycle
Pp pemb.mtk model learning cyclePp pemb.mtk model learning cycle
Pp pemb.mtk model learning cycle
 
Pp jigsaw
Pp jigsawPp jigsaw
Pp jigsaw
 
Pp pemb.mtk dg pend.realistik
Pp pemb.mtk dg pend.realistikPp pemb.mtk dg pend.realistik
Pp pemb.mtk dg pend.realistik
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
 
Pp Resty Meitasari (0903587)
Pp Resty Meitasari (0903587)Pp Resty Meitasari (0903587)
Pp Resty Meitasari (0903587)
 

Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika

  • 1. SIKAP, MOTIVASI, dan MINAT SISWA BELAJAR MATEMATIKA Oleh: LENA NOVIANA 0903557 INT. MATEMATIKA SEMESTER 6
  • 2. Hakikat Belajar Mengajar Matematika • Hamalik (1990: 21) mengatakan belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru, berkat pengalaman dan latihan. • Belajar matematika ialah belajar konsep-konsep dan struktur-struktur dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika (Dahar, 1989: 79). • Mengajar dilukiskan sebagai suatu proses interaksi antara guru dan peserta didik, di mana guru mengharapkan peserta didiknya dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang benar-benar dipilih oleh guru. Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dipilih guru hendaknya relevan dengan tujuan dari pada pelajaran yang diberikan dengan struktur kognitif yang dimiliki peserta didik (Hudoyo, 1990: 107).
  • 3. Hakikat Pembelajaran Afektif • Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. • Sikap merupakan refleksi dari nilai yang dimiliki. • Nilai berhubungan dengan pandangan seseorang tentang baik dan buruk, layak dan tidak, dan lain sebagainya. Nilai disini bisa dikategorikan dengan minat dan motivasi seseorang atau siswa.
  • 4. Hakikat Sikap, Minat, Dan Motivasi Siswa Belajar Matematika 1) Sikap Siswa Belajar Matematika Triandis (Slameto 2003: 188) mendefinisikan sikap sebagai berikut: an attitude is an idea charged with emotion which predisposes a class of actions to a particular class of social situations.
  • 5. Sikap mengandung tiga komponen, yaitu: a. Komponen kognisi :komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan dan informasi yang dimilki seseorang tentang objek sikapnya b. Komponen afeksi :komponen yang bersifat evaluatif yang berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang c. Komponen konasi :kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan objek sikapnya atau komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek. Misalnya sikap siswa terhadap mata pelajaran, sikap guru terhadap profesinya
  • 6. Menurut Slameto (2003 : 189) sikap terbentuk melalui bermacam-macam cara, antara lain: 1. Melalui pengalaman-pengalaman yang berulang- ulang, atau dapat pula melalui suatu pengalaman yang disertai pengalaman yang mendalam (pengalaman traumatik); 2. Melalui imitasi, peniruan dapat terjadi tanpa disengaja ataupun disengaja; 3. Melalui sugesti, seseorang membentuk suatu sikap terhadap objek tanpa suatu alasan dan pemikiran yang 4. Melalui identifikasi, dalam hal ini sesorang lebih bersifat meniru.
  • 7. 2) Minat Belajar Matematika Menurut Slameto (2003: 180) bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat belajar matematika dapat diartikan sebagai keterlibatan diri secara penuh dalam melakukan aktivitas belajar matematika baik di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. Siswa yang mempunyai minat belajar matematika berarti mempunyai usaha dan kemauan untuk mempelajari matematika.
  • 8. 3) Motivasi Belajar Matematika Drever (Slameto, 1991: 60) mengatakan motive is an affective-conative factor which operates in determining the direction of an individual’s behavior towards an end or goal consiustly apprehended or unconsiustly.
  • 9. Hamalik (2008: 156) mengatakan, bahwa motivasi memiliki dua komponen yakni: 1. komponen dalam (inner component), 2. komponen luar (outer component).
  • 10. Cara Menumbuhkan Minat Dan Motivasi Siswa Belajar Matematika, Menurut Hamzah B Uno tahun 2007 (Abidin : 2010) • Pernyataan penghargaaan secara verbal; • Memberi kesempatan kepada siswa untuk • Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu memperlihatkan kemahirannya di depan umum; keberhasilan; • Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan • Menimbulkan rasa ingin tahu; dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar; • Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh • Memahami iklim sosial dalam sekolah; siswa; • Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat; • Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah • Memperpadukan motif-motif yang kuat; bagi siswa; • Memperjelas tujuan belajar yang hendak • Mengggunakan materi yang dikenal oleh dicapai; siswa sebagai contoh dalam belajar; • Merumuskan tujuan-tujuan sementara; • Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga • Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai; untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip • Membuat suasana persaingan yang sehat yang sudah dipahami; diantara para siswa; • Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal • Mengembangkan persaingan dengan diri yang sudah dipelajari sebelumnya; sendiri; • Menggunakan simulasi dan permainan; • Memberikan contoh yang positif.
  • 11. Pengukuran Ranah Afektif • Menurut Andersen tahun 1980 (Sudrajat :2008) ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengukur ranah afektif, yaitu: 1. metode observasi, Penggunaan metode observasi berdasarkan pada asumsi bahwa karateristik afektif dapat dilihat dari perilaku atau perbuatan yang ditampilkan dan atau reaksi psikologi. 2. metode laporan diri. Metode laporan diri berasumsi bahwa yang mengetahui keadaan afektif seseorang adalah dirinya sendiri. Namun hal ini menuntut kejujuran dalam mengungkap karakteristik afektif diri sendiri.
  • 12. Penilaian Hasil Dan Proses Belajar-Mengajar Afektif Alat penilaian hasil dan proses belajar mengajar pada ranah afektif yang merupakan sikap dan nilai sering menggunakan skala. skala penilaian (rating scale) skala sikap Menurut Sudjana tahun 1989 ( Rosidah : 2011).
  • 13. 1. Skala penilaian (rating scale) Skala penilaian mengukur penampilan atau perilaku orang lain oleh seseorang melalui pernyataan perilaku individu pada suatu kategori yang bermakna nilai. Kategori tersebut diberi nilai rentangan dari mulai yang tertinggi sampai yang terendah. Rentangan ini bisa dalam bentuk huruf (A, B, C, D), angka (4, 3, 2, 1), atau 10, 9, 8, 7, 6, 5. Sedangkan rentangan kategori bisa tinggi, sedang, rendah, atau baik, sedang, kurang.
  • 14. PENAMPILAN GURU MENGAJAR Nama Guru: ……………………….. Bidang Studi yang Diajarkan: …………………. Skala Nilai No Pernyataan A B C D 1 Penguasaan bahan pelajaran matematika 2 Hubungan dengan siswa 3 Bahasa yang digunakan 4 Pemakain metode dan alat bantu mengajar yang sesuai dengan pembelajaran matematika 5 Jawaban terhadap pertanyaan diajukan siswa terhadap pembelajaran matematika Keterangan : A : baik sekali B : baik C : cukup D : kurang
  • 15. Skala penilaian komparatif Contoh: Guru yang Dinilia : …………………………………………………. Mata Pelajaran : …………………………………………………...... Kemampuan guru BS LB SB K LK 1. Merencanakan proses belajar mengajar 2. Penguasaan kelas 3. Membangkitkan motivasi belajar siswa 4. Mengoptimalkan lingkungan belajar 5. Menciptakan keterlibatan kelas Keterangan : BS : Baik Sekali LB : Lebih Baik dari guru lain SB :Sama Baiknya dengan guru lain K : Kurang LK : Lebih Kurang
  • 16. Contoh daftar cek: PARTISIPASI SISWA DALAM DISKUSI Nama siswa : …………………………………………………………… Topic diskusi : ..………………………………………………………… Pernyataan Ya Tidak 1. Mengajukan pertanyaan 2. Turut serta memberi komentar atas jawaban orang lain 3. memperhatikan pertanyaan orang lain 4. mencatat jawaban masalah 5. memaksakan pendapat
  • 17. 2. Skala sikap Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu. Hasilnya berupa kategori sikap, yakni mendukung (positif), menolak (negatif), dan netral. Salah satu skala sikap yang sering digunakan adalah skala likert. Dalam skala likert, pernyataan-pernyataan yang diajukan, baik pernyataan positif maupun pernyataan negatif, dinilai oleh subjek dengan sangat setuju, setuju, tidak punya pendapat, tidak setuju, sangat tidak setuju.
  • 18. Skor yang diberikan terhadap pilihan tersebut bergantung pada penilai asal penggunaannya konsisten. Yang jelas, skor untuk pernyataan positif dan pernyataan negatif adalah kebalikannya seperti tampak dalam contoh. Pernyataan sikap SS S TPP TS STS Pernyataan positif 2 1 0 -1 -2 5 4 3 2 1 Pernyataan negatif -2 -1 0 1 2 1 2 3 4 5 Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju TPP : Tidak Punya Pendapat TS : Tidak Setuju STS :Sangat Tidak Setuju
  • 19. SKALA SIKAP Jenis kelamin : …………………………………………………………... Umur : ……………………………………………………..tahun Kelas/semester : …………………………………………………………. Pernyataan SS S TPP TS STS 1. Saya tidak perlu memahami tujuan pelajaran matematika. 2. Pelajaran matematika harus menarik minat siswa. 3. Konsep-konsep yang ada dalam matematika terlalu abstrak. 4. Isi matematika tidak sesuai dengan kehidupan nyata. 5. Mempelajari matematika sangat sulit. 6. Konsep matematika perlu 7. Saya merasa untuk mempelajari matematika perlu banyak latihan. 8. Sebaiknya konsep matematika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 9. Saya merasa banyak praktek kehidupan sehari hari yang memerlukan pemecahan dengan menggunakan matematika. 10. Saya senang bila guru matematika memberikan pekerjaan rumah. 11. Saya berpendapat bahwa matematika tidak sulit apabila dikerjakan dengan sungguh-sungguh. 12. Mempelajari konsep matematika memerlukan berbagai buku matematika. 13. Semakin banyak buku matematika yang saya pelajari, semakin jelas konsep konsepnya. 14. Semakin banyak latihan memecahkan soal matematika, semakin tinggi pemahaman saya terhadap konsep matematika. 15. Paham terhadap konsep matematika belum menjamin senang terhadap pelajaran matematika.