Dokumen tersebut membahas tentang anjuran bersedekah dalam Islam. Sedekah merupakan pemberian amal derma di jalan Allah yang dianjurkan berdasarkan ayat Al-Quran dan hadis Nabi. Bersedekah membawa berbagai manfaat seperti mendekatkan diri kepada Allah, meringankan beban orang lain, dan menolak kematian buruk.
2. Makna Sedekah
Sedekah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Menurut pengertian istilah
syariat, sedakah berarti segala pemberian amal derma di jalan Allah. Pengertian sedekah sama
dengan pengertian infak. Hanya saja, jika infak berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti
lebih luas, menyangkut juga hal yang non-materi. Misalnya amal kebaikan yang dilakukan
seorang Muslim, juga termasuk sedekah, seperti konsep sedekah menurut Nabi SAW., ”Setiap
amal yang baik adalah sedekah.” Bahkan, beliau bersabda, ”Senyummu kepada saudaramu
adalah sedekah.”
Anjuran bersedekah ini adalah berdasarkan dari banyaknya firman-firman Allah SWT yang
tertera dalam Al-Qur’anul Karim, diantaranya adalah seperti yang terdapat dalam surat Ali
Imran, ayat: 92, dan 180.
''Engkau tak akan mendapatkan kebaikan apa pun hingga kalian menyedekahkan sebagian
harta yang paling kalian cintai.
Ketahuilah, apa pun yang kalian infakkan, Allah pasti mengetahuinya.''
(QS. Ali 'Imran: 92).
"Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari
karunia-Nya menyangka bahawa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu
buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari
kiamat.
3. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi." (QS: Ali Imran: 180)
Kemudian beberapa hadist Rasulullah SAW tentang fadhilah bersedekah, antara lain:
“Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad
dijalan Allah dan ibarat orang yang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang
berpuasa yang tidak pernah berbuka”.
(Hadis Riwayat: Imam Bukhari)
“Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi
(menyelesaikan) kesulitan orang lain”.
(Hadis Riwayat: Imam Ahmad)
“ Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan
Bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana”.
(Hadis Riwayat: Imam Ath-Thabrani)
“ Tiap muslim wajib Bersedekah. Para sahabat bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak memiliki
sesuatu?" Nabi s.a.w. menjawab, "Bekerja dengan keterampilan tangannya untuk kemanfaatan
bagi dirinya lalu Bersedekah." Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?" Nabi
menjawab: "Menolong orang yang memerlukankan yang sedang teraniaya" Mereka bertanya:
"Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi menjawab: "Menyuruh berbuat ma'ruf."
Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi s.a.w. menjawab,
"Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sedekah."
(Hadis Riwayat: Imam Bukhari dan Imam Muslim)
“ Orang yang membatalkan pemberian (atau meminta kembali) sedekahnya adalah seperti
anjing yang makan kembali muntahannya”.
(Hadis Riwayat: Imam Bukhari)
4. “ Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada hari kiamat dia akan
dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah dan punya dua lidah yang
melilitnya. Ular itu mencengkam kedua rahangnya seraya berkata, "Aku hartamu, aku pusaka
simpananmu." Kemudian nabi s.a.w. membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180: "Dan
janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari
karunia-Nya menyangka bahawa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu
buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari
kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi."
(Hadis Riwayat: Imam Bukhari
"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu
sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang berbuat baik." (Al Baqarah:195)
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah
Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak
ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim. (Al Baqarah:254).
"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang
kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau
tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat
bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" (Al Munaafiquun:10)
5. Bersedekah dapat membuat kita merasa lebih tenteram di hati. Kenapa demikian? hal
itu disebabkan karena Allah SWT menjajikan kepada hamba-hambanya yang beriman akan
melapangkan rezki orang tersebut jikalau orang itu mau untuk memberikan sebagian rezeki
yang ia miliki untuk membantu saudara-saudaranya.
Ketenteraman hati, tidak hanya dapat diukur lewat materil semata, ketenteraman hati yang
diberikan adalah sebuah rasa nikmat yang dapat kita rasakan dan itu hanya dapat kita rasakan
ketika telah melakukan anjuran sedekah tersebut, timbul rasa kebahagiaan tersendiri di dalam
jiwa.
Rezeki yang Allah SWT milliki sangat luas. Kita sebagai manusia harus mencarinya dengan
penuh kesungguhan, akan tetapi jangan sampai melalaikan kita dari beribadah kepada-Nya.
Kewajiban kita sebagai seorang suami adalah memberikann nafkah kepada istri dan anak-anak,
jangan sampai kita melalaikan mereka. Karena ini merupakan kewajiban dan tanggung jawab
yang harus dipikul oleh seoarang suami.
Salah satu cara membuka pintu-pintu rizki adalah dengan bersedekah. Oleh karena itu sedekah
harus diintensifkan sedini mungkin dan menjadi suatu aktifitas yang sering kita lakukan.
Manfaat dari sedekah adalah dengan bertambahnya keimanan seseorang kepada Allah SWT,
dan Allah tidak akan mengurangi sedekahnya orang tersebut melainkan akan terus ditambah
berkali-kali lipat.
Hal ini diterangkan dalam surat Al-Baqarah : 261, "Perumpamaan (nafkah yang
dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat
gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi
Maha Mengetahui".
Sedekah akan jauh lebih baik jika kita menafkahkan rezeki yang dikeluarkan itu didapatkan
dengan cara yang baik atau halal juga. Kriteria rezeki yang barokah sehingga nantinya baik
6. untuk disedekahkan adalah seperti berikut uraiannya.
Pertama rezki yang kita cari ini haruslah dicari karena iman didalam hati, artinya kita tidak
hanya mencari rizki, tetapi harus didasarkan niat mencari keridhoan Allah SWT.
Kedua, mencarinya melalui jalan yang halal, walaupun sedikit itu lebih baik dari pada kita
mendapat banyak rezki tetapi haram.
Ketiga adalah bersyukur kepada Allah SWT atau Qona'ah, menerima apa adanya rezki yang kita
dapatkan setiap harinya, berapapun besarnya. Dibalik kesabaran itu yakinlah suatu saat kita
akan mendapatkan rezki yang lebih banyak dari-Nya.
Dan yang keempat yaitu jangan sampai kita mencari rezki tetapi melalaikan kita dari mengingat
dan beribadah kepada Allah Ta'ala. Bukannya mendapatkan rezki yang barokah malah kita akan
mendapatkan murka Allah SWT.
Oleh karena itu wahai saudaraku marilah kita mencari rezki yang Allah ridhoi jalannya, tanpa
melalaikan kita dari beribadah kepada-Nya sehingga semakin banyak rezki yang kita dapatkan
semakin banyak pula sedekah yang kita keluarkan.
Keutamaan Sedekah
Bersedekah dianjurkan dalam Islam. Bersedekah bukan hanya memiliki aspek ritual, tapi
juga makna sosial yang sangat tinggi nilainya. Karena dengan sedekah, akan dapat menolong dan
meringankan beban orang-orang yang hidup dalam kemiskinan dan kekurangan. Dengan
sedekah, dapat menjalin ikatan kasih sayang antara orang kaya dengan yang miskin. Dengan
sedekah, akan mengurangi kecemburuan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang perintah dan anjuran
bersedekah. Di antaranya adalah firman Allah:
7. ‘’Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum
datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, Ya Tuhanku, mengapa
Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku
dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh? '. " (Q.S. Al-Munafiqun (63): 10)
‘’Dalam ayat lain Allah juga berfirman, "Kamu sekalian tidak akan memperoleh
kebaikan (pahala), kecual menafkahkan (memberikan) apa yang kalian cintai" (Q. S. Ali Imran
(3): 92)
Di antara rahasia dan keutamaan orang yang rajin bersedekah, yaitu sebagaimana disebutkan
dalam sebuah hadist:
"Orang yang pemurah itu dekat dari Allah, dekat dari manusia, dekat dari surga dan jauh
dari neraka. Adapun orang yang kikir, maka jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga
dan dekat kepada neraka (siksaan Allah). " (H.R. Tirmidzi clan Baihaqi)
Karena dekat dengan Allah, maka orang yang rajin berinfak itu akan dicintai oleh Allah. Begitu
juga, karena dia dekat dengan manusia dengan berbuat baik kepada mereka, maka dia akan
dicintai sesama manusia.
Hikmah lain dari aktivitas bersedekah, yaitu dapat memadamkan murka Allah dan menolak
kematian yang buruk (su'ul khatimah), sebagaimana yang diriwayatkan dalam sebuah hadis,
"Sesungguhnya shadaqah itu dapat memadamkan murka Allah dan dapat menolak cara mati
yang buruk. " (H.R. Tirmidzi, lbnu Hibban, lbnu 'Adi, clan Baihaqi)
Selain itu, shadakah merupakan amaliah yang tidak akan terputus pahalanya, walaupun orang
yang melakukannya telah meninggal dunia. Secara zhahir, orang yang bersedekah mengeluarkan
harta benda yang dimilikinya. Akan tetapi, percayalah, harta ¬benda tersebut akan kembali
kepadanya, baik cepat maupun lambat dengan tambahan yang berlipat-lipat. Dengan demikian,
orang yang bersedekah itu sebenarnya bukan rugi, tapi mendapat keuntungan yang besar.