SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Penyusunan RKA-K/L (Pengganti PP No. 21 Tahun 2004) PP No. 90/2010  DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI Tahun 2011
  PokokBahasan : LatarBelakang; Hal-halBarudan/atauPerubahanMendasar; Bab I   : Bab II  : Bab III : Bab IV : Bab V : 2 Ketentuan Umum (3 Pasal); Pendekatan dan Dasar Penyusunan RKA-K/L       (3 Pasal); Proses Penyusunan RKA-K/L dan Penggunaannya dalam Penyusunan Rancangan APBN (5 Pasal); Alokasi Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (3 Pasal); Perubahan RKA-K/L dalam Pelaksanaan APBN    (1 Pasal);
  PokokBahasan : Bab VI   : Bab VII  : Bab VIII : Bab IX   : 3 Penyusunan RDP-BUN (3 Pasal); Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran    (2 Pasal); Sistem Informasi Perencanaan, Penganggaran, dan Pelaksanaan Anggaran Negara (1 Pasal); Penutup (4 Pasal).
1.  Latar belakang DalamrangkamengikutidinamikaperkembanganprosespenyusunanRancangan APBN berbasiskinerja, perludilakukanpenyempurnaanterhadapmekanismepenyusunan RKA-K/L sehinggamenjadilebihtransparandanakuntabel;  Perludilakukanpenyempurnaanterhadaplandasanhukumpenyusunan RKA-K/L, khususnya agar dapatmenampungtatacarapenyusunanrencanakerjadananggaranBA BUN yang anggarannyalebihbesardaripadaanggaranBagianAnggaranKementerian/Lembaga.  4
  2.  Hal-hal baru dan/atau perubahan mendasar Penambahanketentuan yang mengaturtentangBagianAnggaran, baik BA K/L maupun BA BendaharaUmum Negara;  Penambahanketentuan yang mengaturmengenaikonsepanggaranbergulir yang diterjemahkankedalamduajenisataukelompokkebijakan yang meliputikebijakanberjalandanInisiatifBaru;  Penyempurnaanprosessejakawalpenyusunan RKA-K/L sampaidengandisahkannyadokumenpelaksanaananggaran;  Penambahan ketentuan yang mengatur tentang perubahan RKA-K/L dalam pelaksanaan APBN; dan  PenambahanketentuanmengenaipengukurandanevaluasiKinerjaanggaransertapenyelenggaraansisteminformasi yang terintegrasi.  5
Bab I : Ketentuan Umum PP No. 90/2010 Pasal 1  :  Beberapa pengertian dan definisi (19 pengertian, baik yg bersifat baru atau penyempurnaan). Pasal 2  :  Maksud dan tujuan penyusunan APBN serta amanah dalam pengelolaannya. Pasal 3  :  Fungsi Menteri Keuangan sebagai pengelola fiskal.
  Bab I : Ketentuan Umum …1) ArahKebijakanadalah penjabaran urusan pemerintahan dan/atau prioritas pembangunan sesuai dengan visi dan misi Presiden yang rumusannya mencerminkan bidang urusan tertentu dalam pemerin-tahan yang menjadi tanggungjawab Kementerian/Lembaga, berisi satu atau beberapa program untuk mencapai sasaran stratejik penyeleng-garaan pemerintahan dan pembangunan dengan indikator kinerja yang terukur.  RencanaKerjadanAnggaranKementerian/Lembaga (RKA-K/L)adalah dokumen rencana keuangan tahunan Kementerian/Lembaga yang disusun menurut Bagian Anggaran Kementerian/Lembaga.  Rencana Dana Pengeluaran Bendahara Umum Negara, yang selanjutnya disingkat RDP-Bendahara Umum Negara, adalah rencana kerja dan anggaran Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara yang memuat rincian kebutuhan dana baik yang berbentuk anggaran belanja maupun pembiayaan dalam rangka pemenuhan kewajiban Pemerintah Pusat dan transfer kepada daerah yang pengelolaannya dikuasakan oleh Presiden kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.  7 Psl. 1
  Bab I : Ketentuan Umum …2) Keluaran (Output)adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan.  Hasil (Outcome)adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan dalam satu program.  Kinerja adalah prestasi kerja berupa keluaran dari suatu kegiatan atau hasil dari suatu program dengan kuantitas dan kualitas terukur.  Pagu Indikatifadalah ancar-ancar pagu anggaran yang diberikan kepada Kementerian/Lembaga sebagai pedoman dalam penyusunan Renja-K/L. Pagu Anggaran Kementerian/Lembaga, yang selanjutnya disebut Pagu Anggaran K/L, adalah batas tertinggi anggaran yang dialokasikan kepada Kementerian/ Lembaga dalam rangka penyusunan RKA-K/L.   8 Psl. 1
  Bab I : Ketentuan Umum …3) Alokasi Anggaran Kementerian/Lembaga, yang selanjutnya disebut Alokasi Anggaran K/L, adalah batas tertinggi anggaran pengeluaran yang dialokasikan kepada Kementerian/Lembaga berdasarkan hasil pembahasan Rancangan APBN yang dituangkan dalam berita acara hasil kesepakatan Pembahasan Rancangan APBN antara Pemerintah dan DPR.  Inisiatif Baru (new initiative)adalah usulan tambahan rencana Kinerja selain yang telah dicantumkan dalam prakiraan maju, yang berupa program, kegiatan, keluaran, dan/atau komponen.  9 Psl. 1
  Bab I : Ketentuan Umum …4) Pemerintah menyusun APBN setiap tahun dalam rangka penyeleng-garaan fungsi pemerintahan untuk mencapai tujuan bernegara.  APBN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dikelola secara tertib dan bertanggung jawab sesuai kaidah umum praktik penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik.  10 Psl. 2
  Bab I : Ketentuan Umum …5) Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal menyusun Rancangan APBN.  Rancangan APBN terdiri atas:  anggaran pendapatan negara;  anggaranbelanja negara; dan  pembiayaan.  Besaran anggaran belanja negara didasarkan atas kapasitas fiskal yang dapat dihimpun oleh Pemerintah.  Dalam hal rencana belanja negara melebihi dari rencana pendapatan negara, Pemerintah dapat melampaui kapasitas fiskal dengan menjalankan anggaran defisit yang ditutup dengan pembiayaan.  11 Psl. 3
  Bab I : Ketentuan Umum …6) Besaran anggaran belanja negara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dapat disesuaikan dengan perubahan kapasitas fiskal dan/atau perubahan pembiayaan anggaran sebagai akibat dari:  perubahan asumsi makro;  perubahan target pendapatan negara;  perubahan prioritas belanja negara; dan/atau  penggunaan saldo anggaran lebih tahun-tahun sebelumnya.  Anggaran belanja negara disusun berdasarkan RKA-K/L.  Menteri Keuangan menetapkan pola pendanaan pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4).  12 Psl. 3
  Ilustrasi Penyusunan APBN dan Pengelolaan Fiskal 13 Dlmrangkapenyelenggaraanfungsipemerintahanuntukmencapaitujuanbernegara; Dikelolasecaratertibdanbertanggungjawabsesuaikaidahgood governance. Pemerintah APBN Psl. 2 Menkeumenetpknpolapendanaanpembiayaan Men Keu RAPBN Belanja Pendapatan Pembiayaan Psl. 3 Perubahanasumsimakro; Perubahan target pendapatannegara; Perubahanprioritasbelanjanegara; dan/atau Penggunaan SAL tahun-tahunsblmnya. KapasitasFiskal
Bab II : Pendekatan dan Dasar Penyusunan RKA-K/L PP No. 90/2010 Pasal 4 : Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran wajib menyusun RKA-K/L atas Bagian Anggaran yang dikuasainya dan Menteri Keuangan wajib menyusun RDP-BUN selain RKA-K/L untuk BA 015. Pasal 5 : Pendekatan penyusunan RKA-K/L, rincian RKA-K/L menurut klasifikasi anggaran, dan instrumen penyusunan RKA-K/L. Pasal 6 : Dasar penyusunan RKA-K/L dan konten RKA-K/L.
  Bab II : Pendekatan dan Dasar Penyusunan RKA-K/L …1) RKA-K/L disusun untuk setiap Bagian Anggaran.  Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran wajib menyusun RKA-K/L atas Bagian Anggaran yang dikuasainya.  Selain menyusun RKA-K/L atas Bagian Anggaran Kementerian Keuangan, Menteri Keuangan menyusun RDP-Bendahara Umum Negara.  15 Psl. 4
  Bab II : Pendekatan dan Dasar Penyusunan RKA-K/L …2) Penyusunan RKA-K/L harus menggunakan pendekatan: kerangka pengeluaran jangka menengah;  penganggaran terpadu; dan  penganggaran berbasis Kinerja.  RKA-K/L disusun secara terstruktur dan dirinci menurut klasifikasi anggaran, meliputi: klasifikasi organisasi, fungsi dan jenis belanja.  Penyusunan RKA-K/L  menggunakan instrumen: indikator Kinerja, standar biaya dan evaluasi Kinerja.  Menteri/Pimpinan Lembaga menetapkan indikator Kinerja setelah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan.  Ketentuan mengenai klasifikasi anggaran dan standar biaya diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan setelah berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga.  16 Psl. 5
   Ilustrasi Pendekatan dan Dasar Penyusunan RKA-K/L …1) 17 Psl. 5 Pendekatan KlasifikasiAnggaran KPJM; PenganggaranTerpadu; PenganggaranBerbasisKinerja. KlasifikasiOrganisasi; KlasifikasiFungsi; KlasifikasiJenisBelanja. Dirincimenurut Catatan : Menteri/PimpinanLembagamenetapkanindikatorKinerjasetelahberkoordinasidenganKementerianKeuangandanKementerianPerencanaan.  KlasifikasianggarandanstandarbiayadiaturdenganPeraturanMenteriKeuangansetelahberkoordinasidenganKementerian/Lembaga.  Instrumen IndikatorKinerja; StandarBiaya; EvaluasiKinerja.
  Bab II : Pendekatan dan Dasar Penyusunan RKA-K/L …3) RKA-K/L disusun berdasarkan Renja-K/L, RKP, dan Pagu Anggaran K/L. RKA-K/L sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat:  informasi Kinerja; dan  rincian anggaran.  Informasi Kinerja memuat paling sedikit: program, kegiatan dan sasaran Kinerja. Rincian anggaran disusun menurut:  unit organisasi;  Fungsi; program;  kegiatan;  jenis belanja;  kelompok biaya; dan  sumber pendanaan.  18 Psl. 6
   Ilustrasi Pendekatan dan Dasar Penyusunan RKA-K/L …2) 19 Psl. 6 InformasiKinerja Program; Kegiatan; SasaranKinerja. Dasar Renja-K/L; RKP; PaguAnggaran K/L. Memuat RincianAnggaran unit organisasi;  fungsi;  program;  kegiatan;  jenisbelanja;  kelompokbiaya; dan sumberpendanaan.
Bab III :  Proses penyusunan RKA-K/L dan penggunaannya dalam penyusunan Rancangan APBN PP No. 90/2010 Pasal 7  :  Penetapan arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional, evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan, dan penyusunan inisiatif baru. Pasal 8  :  Penyusunan perkiraan kapasitas fiskal, penyusunan dan penetapan Pagu Indikatif, penyusunan Renja-K/L, trilateral meeting dan penyusunan RKP. Pasal 9  :  Penetapan Pagu Anggaran K/L dan penyusunan RKA-K/L oleh K/L. Pasal 10 : Pembahasan RKA-K/L bersama DPR dan penelaahan RKA-K/L. Pasal 11 : Penyusunan Nota Keuangan, Rancangan APBN, RUU APBN, dan dokumen pendukung Rancangan APBN.
  Bab III :  Proses Penyusunan RKA-K/L dan Penggunaannya dalam Penyusunan Rancangan APBN ...1) Presiden menetapkan Arah Kebijakan dan prioritas pembangunan nasional pada bulan Januari untuk tahun direncanakan berdasarkan hasil evaluasi kebijakan berjalan.  Berdasarkan Arah Kebijakan dan prioritas pembangunan nasional, K/L meng-evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan berjalan.  Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan berjalan, K/L dapat menyusun rencana Inisiatif Baru dan indikasi kebutuhan anggaran yang diselaraskan dengan Arah Kebijakan dan prioritas pembangunan nasional untuk disampaikan kepada Kementerian Perencanaan dan Kementerian Keuangan.  Kementerian Perencanaan dan Kementerian Keuangan mengevaluasi pelaksa-naan program dan kegiatan dari program yang sedang berjalan dan mengkaji usulan Inisiatif Baru berdasarkan prioritas pembangunan serta analisa pemenuhan kelayakan dan efisiensi indikasi kebutuhan dananya.  Kementerian Perencanaan mengoordinasikan pelaksanaan evaluasi dan pengin-tegrasian hasil evaluasi.  Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan Inisiatif Baru diatur dengan Peraturan Menteri Perencanaan.  21 Psl. 7
  Bab III :  Proses Penyusunan RKA-K/L dan Penggunaannya dalam Penyusunan Rancangan APBN ...2) Kementerian Keuangan menyusun perkiraan kapasitas fiskal untuk penyusunan Pagu Indikatif tahun anggaran yang direncanakan, termasuk penyesuaian indikasi pagu anggaran jangka menengah paling lambat pertengahan bulan Februari.  Pagu Indikatif disusun oleh Menteri Keuangan bersama Menteri Perencanaan, dengan memperhatikan kapasitas fiskal dan pemenuhan prioritas pembangunan nasional.  Pagu Indikatif yang disusun oleh Menteri Keuangan bersama Menteri Perencanaan dirinci menurut unit organisasi, program, kegiatan, dan indikasi pendanaan untuk mendukung Arah Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Presiden sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1).  Pagu Indikatif yang sudah ditetapkan beserta prioritas pembangunan nasional yang dituangkan dalam rancangan awal RKP disampaikan kepada Kementerian/Lembaga dengan surat yang ditandatangani Menteri Keuangan bersama Menteri Perencanaan pada bulan Maret.  22 Psl. 8
  Bab III :  Proses Penyusunan RKA-K/L dan Penggunaannya dalam Penyusunan Rancangan APBN ...2) Menteri/Pimpinan Lembaga menyusun Renja-K/L dengan berpedoman pada surat sebagaimana dimaksud pada ayat (4).  Renja-K/L  disusun dengan pendekatan berbasis Kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah, dan penganggaran terpadu yang memuat: kebijakan, program, dan kegiatan.  Dalam proses penyusunan Renja-K/L dilakukan pertemuan 3 (tiga) pihak antara Kementerian/Lembaga, Kementerian Perencanaan, dan Kementerian Keuangan.  Menteri/Pimpinan Lembaga menyampaikan Renja-K/L kepada Kementerian Perencanaan dan Kementerian Keuangan untuk bahan penyempurnaan rancangan awal RKP dan penyusunan rincian pagu menurut unit organisasi, fungsi, program, dan kegiatan sebagai bagian dari bahan pembicaraan pendahuluan Rancangan APBN.  23 Psl. 8
  Penyusunan PaguIndikatif Presiden Psl. 8 ArahKebijakan Bappenas Mengevaluasipelaksanaan Program danKegiatan yang sedangberjalan; MengkajiusulanInisiatifBaru; Penyesuaian baseline; Memperhatikankapasitasfiskal. Prioritas Pembangunan Nasional Kemkeu Unit Organisasi; Program; Kegiatan. PaguIndikatif Dirincimenurut 24
  Bab III :  Proses Penyusunan RKA-K/L dan Penggunaannya dalam Penyusunan Rancangan APBN ...3) Menteri Keuangan dalam rangka penyusunan RKA-K/L, menetapkan Pagu Anggaran K/L dengan berpedoman kapasitas fiskal, besaran Pagu Indikatif, Renja-K/L, dan memperhatikan hasil evaluasi Kinerja K/L. Pagu Anggaran K/L menggambarkan Arah Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Presiden sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) yang dirinci paling sedikit menurut: unit organisasi dan program.  Pagu Anggaran K/L disampaikan kepada setiap K/L paling lambat akhir bulan Juni.  Menteri/Pimpinan Lembaga menyusun RKA-K/L berdasarkan:  Pagu Anggaran K/L sebagaimana dimaksud pada ayat (2);  Renja-K/L sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5);  RKP hasil kesepakatan Pemerintah dan DPR dalam pembicaraan pendahuluan Rancangan APBN; dan  standar biaya.  Penyusunan RKA-K/L sebagaimana dimaksud pada ayat (4) termasuk menampung usulan Inisiatif Baru.  25 Psl. 9
   Penyusunan PaguAnggaran K/L (d.h. PaguSementara) DPR PembicaraanPendahuluanRancangan APBN : KEM dan PPKF; RKP; RincianPagumenurutOrganisaasi, Fungsi, Program danKegiatan. Menkeu Pemerintah PaguAnggaran K/L Unit Organisasi; Program. Psl. 9 Dirincimenurut berpedoman Kapasitasfiskal; PaguIndikatif; Renja-K/L; Hasilevaluasikinerja K/L. 26
  Bab III :  Proses Penyusunan RKA-K/L dan Penggunaannya dalam Penyusunan Rancangan APBN ...4) RKA-K/L sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 menjadi bahan penyu-sunan RUU tentang APBN setelah terlebih dahulu ditelaah dalam forum penelaahan antara K/L dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan.  Dalam hal K/L melakukan pembahasan RKA-K/L dengan DPR dalam rangka pembicaraan pendahuluan Rancangan APBN, pembahasan tersebut difokuskan pada konsultasi atas usulan Inisiatif Baru.  Dalam pembahasan RKA-K/L dengan DPR dapat dilakukan penyesuaian terhadap usulan Inisiatif Baru, sepanjang:  sesuai dengan RKP hasil kesepakatan Pemerintah dan DPR dalam pembicaraan pendahuluan Rancangan APBN;  pencapaian sasaran Kinerja K/L; dan  tidak melampaui Pagu Anggaran K/L.  27 Psl. 10
  Bab III :  Proses Penyusunan RKA-K/L dan Penggunaannya dalam Penyusunan Rancangan APBN ...4) Menteri Keuangan mengoordinasikan penelaahan RKA-K/L dalam rangka penetapan Pagu RKA-K/L yang bersifat final.  Penelaahan dilakukan secara terintegrasi, yang meliputi:  kelayakan anggaran terhadap sasaran Kinerja yang direncanakan; dan  konsistensi sasaran Kinerja K/L dengan RKP.  Penelaahan RKA-K/L diselesaikan paling lambat akhir bulan Juli.  Ketentuan lebih lanjut mengenai tatacara penelaahan RKA-K/L diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.  28 Psl. 10
  Bab III :  Proses Penyusunan RKA-K/L dan Penggunaannya dalam Penyusunan Rancangan APBN ...5) Kementerian Keuangan menghimpun RKA-K/L hasil penelaahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 untuk digunakan sebagai:  bahan penyusunan Nota Keuangan, Rancangan APBN, dan Rancangan Undang-Undang tentang APBN; dan  dokumen pendukung pembahasan Rancangan APBN.  Nota Keuangan, Rancangan APBN, dan Rancangan Undang-Undang tentang APBN dibahas dalam Sidang Kabinet.  Nota Keuangan, Rancangan APBN, dan Rancangan Undang-Undang tentang APBN hasil Sidang Kabinet disampaikan oleh Pemerintah kepada DPR pada bulan Agustus.  29 Psl. 11
Bab IV : Alokasi Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran PP No. 90/2010 Pasal 12 : Batas akhir penyelesaian pembahasan RAPBN dan RUU APBN, optimalisasi pagu anggaran, berita acara hasil kesepakatan pembahasan, dan penyesuaian RKA-K/L. Pasal 13 : Penetapan alokasi anggaran melalui Keppres, rincian alokasi anggaran, dan batas akhir penetapan Keppres. Pasal 14 : Menteri/Pimpinan Lembaga menyusun DIPA berdasarkan Keppres penetapan alokasi anggaran dan batas akhir pengesahan DIPA oleh Menteri Keuangan.
  Bab IV : Alokasi Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran…1) Pemerintah menyelesaikan pembahasan Rancangan APBN dan RUU tentang APBN dengan DPR paling lambat akhir bulan Oktober.  Dalam hal pembahasan Rancangan APBN dan RUU tentang APBN meng-hasilkan optimalisasi pagu anggaran, optimalisasi pagu anggaran tersebut digunakan oleh Pemerintah sesuai dengan Arah Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Presiden.  Hasil pembahasan Rancangan APBN dan RUU tentang APBN dituangkan dalam berita acara hasil kesepakatan pembahasan Rancangan APBN dan RUU tentang APBN dan bersifat final.  Berita acara hasil kesepakatan pembahasan disampaikan oleh Menteri Keuangan kepada Kementerian/Lembaga.  Menteri/Pimpinan Lembaga melakukan penyesuaian RKA-K/L dengan berita acara hasil kesepakatan pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (4).  31 Psl. 12
  Bab IV : Alokasi Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran…2) Presiden menetapkan alokasi anggaran Kementerian/Lembaga dan Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.  Alokasi anggaran Kementerian/Lembaga dirinci menurut klasifikasi anggaran.  Alokasi anggaran Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara sebagaimana dirinci menurut:  kebutuhan Pemerintah Pusat; dan  transfer kepada daerah.  Alokasi anggaran ditetapkan dengan Keputusan Presiden paling lambat tanggal 30 November.  Keputusan Presiden sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Undang-Undang tentang APBN.  32 Psl. 13
  Penyusunan AlokasiAnggaran K/L (d.h. PaguDefinitif) DPR BeritaAcaraHasilKesepakatanPembahasan RUU APBN RUU APBN K/L Pemerintah Penyesuaian RKA-K/L Kemenkeu Psl. 13 DirincimenurutKlasifikasiAnggaran K/L KeppresAlokasiAnggaran Dirincimenurut : KebutuhanPeme-rintahPusat; Transfer kedaerah. BUN 33
  Bab IV : Alokasi Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran…3) Menteri/Pimpinan Lembaga menyusun dokumen pelaksanaan anggaran dengan berpedoman pada alokasi anggaran yang ditetapkan dalam Keputusan Presiden.  Penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan RKA-K/Lsebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (5).  Menteri Keuangan mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran paling lambat tanggal 31 Desember.  Ketentuan mengenai tata cara pengesahan dokumen pelaksanaan anggaran diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.  34 Psl. 14
  Ilustrasi Alokasi Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran DPR 35 BeritaAcaraHasilKesepakatanPembahasan RUU APBN RUU APBN K/L Pemerintah Penyesuaian RKA-K/L Psl. 12 Kemenkeu Psl. 13 Keppres RABPP Psl. 14 K/L DIPA K/L BUN
Bab V :  Perubahan RKA-K/L dalam Pelaksanaan APBN PP No. 90/2010 Pasal 15 : Payung hukum pelaksanaan revisi RKA-K/L dalam tahun anggaran berjalan, penyebab adanya revisi, dan pengaturan revisi oleh Menteri Keuangan.
  Bab V :  Perubahan RKA-K/L dalam pelaksanaan APBN Dalamtahunberjalan, K/L melakukanperubahan RKA-K/Ldalamhal:  tdpttambahandan/ataupenguranganalokasianggaransebagaiakibatPerubahan APBN dan/ataurealokasianggaranbelanjadari yang telahditetapkandalam DIPA; dan/atau tdptperubahan DIPA yang memerlukanpersetujuan DPR.  Usulanperubahan DIPA sbgmhuruf b diajukanolehMenteri/PimpinanLembaga kpdMenteriKeuanganuntukdievaluasi.  Dalamhalusulanperubahandisetujui, MenteriKeuanganmenyampai-kanusulantersebutkepada DPR.  RKA-K/L sebagaimanadimaksudpadaayat (1) menjadidasarpenyu-sunanrevisi DIPA berkenaan.  37 Psl. 15
   Ilustrasi Perubahan RKA-K/L dalam pelaksanaan APBN 38 DPR Kewenangan DPR Usul revisi K/L setuju RKA-K/L Kewenangan Pemerintah Menteri Keuangan Penambahan/pengurangan pagu krn APBN-P; Realokasi; Perubahan yg memerlukan persetujuan DPR. DJA DJPBN Penetapan/ Pengesahan DIPA RKA-K/L Tata Cara Revisi ditetapkan oleh Menteri Keuangan
Bab VI : Penyusunan RDP-BUN PP No. 90/2010 Pasal 16 : Penetapan PPA BUN dan penyusunan indikasi kebutuhan dana pengeluaran BUN. Pasal 17 : Penetapan pagu dana pengeluaran BUN dan penyusunan RDP-BUN oleh PPA BUN. Pasal 18 : Pengusulan dan penetapan alokasi dana pengeluaran BUN, pengesahan DIPA dana pengeluaran BUN dan penetapan alokasi dana pengeluaran BUN pada tahun berjalan.
  Bab VI :  Penyusunan RDP-BUN ...1) Menteri Keuangan selaku Pengguna Anggaran BUN menetapkan unit organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan sebagai Pembantu Pengguna Anggaran BUN.  Pada awal tahun, Pengguna Anggaran BUN dapatberkoordinasi dengan Menteri/Pimpinan Lembaga atau pihak lain terkait menyusun indikasi kebutuhan dana pengeluaran BUN untuk tahun anggaran yang diren-canakan dengan memperhatikan prakiraan maju dan rencana strategis yang telah disusun.  Indikasi kebutuhan dana pengeluaran BUN merupakan indikasi dana dalam rangka pemenuhan kewajiban Pemerintah yang penganggarannya hanya ditampung pada Bagian Anggaran BUN Kementerian Keuangan.  40 Psl. 16
  Bab VI :  Penyusunan RDP-BUN ...2) Menteri Keuangan menetapkan pagu dana pengeluaran BUN dengan berpedoman pada:  arah kebijakan yang ditetapkan oleh Presiden;  prioritas anggaran;  RKP hasil kesepakatan Pemerintah dan DPR dalam pembicaraan pendahuluan pembahasan Rancangan APBN;  indikasi kebutuhan dana pengeluaran BUN; dan  evaluasi Kinerja penggunaan dana BUN.  Berdasarkan pagu dana pengeluaran BUN, Pembantu Pengguna Anggaran-BUN menyusun RDP-BUN.  Penyusunan RDP-BUN dapat dilakukan dengan berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga atau pihak lain yang terkait.  41 Psl. 17
  Bab VI :  Penyusunan RDP-BUN ...3) Kuasa Pengguna Anggaran BUN mengusulkan alokasi dana pengeluaran BUN kepada Menteri Keuangan dengan berpedoman pada RDP-BUN yang telah disesuaikan dengan berita acara hasil kesepakatan pembahasan APBN.  Menteri Keuangan menetapkan alokasi dana pengeluaran BUN berda-sarkan Keputusan Presiden sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (4) dan mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran dana pengeluaran BUN sebelum dimulainya tahun anggaran paling lambat akhir bulan Desember.  Penetapan alokasi dana pengeluaran BUN tertentu yang alokasi dananya belum dapat ditetapkan pada saat ditetapkannya APBN dapat dilakukan pada tahun anggaran berjalan.  Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara perencanaan, penetapan alokasi, dan pengesahan dokumen pelaksanaan anggaran BUN diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.  42 Psl. 18
Bab VII : Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran PP No. 90/2010 Pasal 19 : Menteri/Pimpinan Lembaga wajib melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja, cakupan evaluasi kinerja, dan hasilnya disampaikan kpd Kementerian Keuangan dan Bappenas. Pasal 20 : Kementerian Keuangan dan Bappenas melakukan monitoring dan evaluasi kinerja K/L sebagai bahan pertimbangan penerapan reward and punishment dalam pengalokasian anggaran K/L.
  Bab VII :  Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran ...1) Menteri/Pimpinan Lembaga melakukan pengukuran dan evaluasi Kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L tahun sebelumnya dan tahun anggaran berjalan.  Pengukuran dan evaluasi Kinerja paling sedikit terdiri atas:  tingkat Keluaran (output);  capaian Hasil (outcome);  tingkat efisiensi;  konsistensi antara perencanaan dan implementasi; dan  realisasi penyerapan anggaran.  Hasil pengukuran dan evaluasi Kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L  disampaikan kepada Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan.  Ketentuan lebih lanjut mengenai pengukuran dan evaluasi Kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.  44 Psl. 19
  Bab VII :  Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran ...2) Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing melakukan pemantauan atas pencapaian Kinerja Kementerian/Lembaga.  Hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan penerapan ganjaran dan sanksi dalam penetapan Pagu Anggaran Kementerian/Lembaga.  45 Psl. 20
  Bab VII :  Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran 46 Menteri/PimpinanLembaga Psl. 20 Ganjaranatausanksithdpenetapanpaguanggaran Tahunsebelumnyadantahunanggaranberjalan Psl. 19 Melakukan PengukurandanEvaluasiKinerja tingkatKeluaran (output);  capaianHasil (outcome);  tingkatefisiensi;  konsistensi antara perencanaan dan implementasi;   realisasipenyerapananggaran.  Kem. Keuangan Memantau Bappenas
Bab VIII :  Sistem Informasi perenca-naan, penganggaran, dan pelaksanaan anggaran negara PP No. 90/2010 Pasal 21 :  Payung hukum pembangunan dan penerapan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN).
  Bab VIII :  Sistem Informasi Perencanaan, Penganggaran, dan Pelaksanaan Anggaran Negara yang Terintegrasi 48 Psl. 21 Menteri Keuangan menyelenggarakan sistem informasi perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan anggaran negara yang terintegrasi.
   Ilustrasi Sistem Informasi yang Terintegrasi 1 Perencanaan Pembangunan Nasional 2 Perencanaan dan Penyusunan Anggaran SPAN 3 5 Pelaksanaan Anggaran Monitoring dan Evaluasi Kinerja 4 Pelaporan dan Pertanggungjawaban APBN
Bab IX : Penutup PP No. 90/2010 Pasal 22 : Peraturan pelaksanaan atas PP No. 21/2004 tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti. Pasal 23 : PP No. 21/2004 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 24 : RDP-BUN dilaksanakan paling lambat 2 (dua) tahun setelah PP No. 90/2010 ditetapkan. Pasal 25 : PP No. 90/2010 mulai berlaku saat diundangkan.
  Bab IX  :  Penutup Padasaat PP No. 90/2010 berlaku, peraturanpelaksanaanatas PP No. 21/2004 tentangPenyusunan RKA-K/L dinyatakantetapberlaku, sepanjangtidakbertentanganataubelumdigantidengan yang baruberdasarkanPeraturanPemerintahini.  51 Psl. 22 Padasaat PP No. 90/2010 berlaku, PP No. 21/2004 dicabutdandinyatakantidakberlaku.  Psl. 23 Ketentuanmengenai RDP-BendaharaUmum Negara sebagaimanadimaksuddalamPasal 16, Pasal 17, danPasal 18 dilaksanakanpaling lambat 2 (dua) tahunsetelahPeraturanPemerintahinidiundangkan.  Psl. 24 Psl. 25 PeraturanPemerintahinimulaiberlakupadatanggaldiundangkan.
TERIMA KASIH DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI TAHUN 2011 52
Proses Penyusunan dan Penetapan APBN 12 7 13 Pembahasan RAPBN, RUU APBN, Nota KeuangandanHimpunan RKA-K/L PembicaraanPendahuluan RAPBN (KEM, PPKF dan RKP) Persetujuan RUU APBN 1 18 ArahKebijakan & Prioritas Pembangunan PenetapanKeppresRincian ABPP 11 Penetapan RAPBN 8 3 10 16 14 17 Penyusunan resource  envelope & usulankebijakan APBN Penyusunan SE PaguAnggaran K/L (PaguSementara) PenyusunanKeppresRincian ABPP Penyusunandanpembahasan RAPBN, RUU APBN, Nota Keu danHimpunan RKA-K/L  Penyusunan SE AlokasiAnggaran K/L (PaguDefinitif) Penetapan SP RKA-K/L 6 4 Penyusunan SEB PaguIndikatif Penyusunan KEM, PPKF danPembi-caraanPendahuluan 2 Asumsi & Prioritas Pembangunan 9 5 15 19 Renja K/L RKA-K/L Penyesuaian RKA-K/L Penyusunan DIPA 53

More Related Content

What's hot

Teknik penyusunan rka & dpa skpd (bahan tommy 2013
Teknik penyusunan  rka & dpa skpd (bahan tommy 2013Teknik penyusunan  rka & dpa skpd (bahan tommy 2013
Teknik penyusunan rka & dpa skpd (bahan tommy 2013tommy irawan
 
Sosialisasi Jabatan Fungsional Perencana
Sosialisasi Jabatan Fungsional PerencanaSosialisasi Jabatan Fungsional Perencana
Sosialisasi Jabatan Fungsional Perencanadef1t
 
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptx
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptxSosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptx
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptxKharizaUmami1
 
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptxWakhyudi
 
SRI SUWANTI - PROBITY AUDIT
SRI SUWANTI - PROBITY AUDIT SRI SUWANTI - PROBITY AUDIT
SRI SUWANTI - PROBITY AUDIT Sri Suwanti
 
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdfSosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdfKanwilYogya
 
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure Framework
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure FrameworkKerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure Framework
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure FrameworkDadang Solihin
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahSujatmiko Wibowo
 
Bahan materi pemahaman pelaksanaan tugas jf analis sdma agama
Bahan materi pemahaman pelaksanaan tugas jf analis sdma agamaBahan materi pemahaman pelaksanaan tugas jf analis sdma agama
Bahan materi pemahaman pelaksanaan tugas jf analis sdma agamaKutsiyatinMSi
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahSujatmiko Wibowo
 
Kajian pengalihan dana dekon & tp
Kajian pengalihan dana dekon & tpKajian pengalihan dana dekon & tp
Kajian pengalihan dana dekon & tpHerry Prananto
 
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019Ayu U.
 
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013Guruh Permadi
 
Pengelolaan Barang Milik Daerah
Pengelolaan Barang Milik DaerahPengelolaan Barang Milik Daerah
Pengelolaan Barang Milik DaerahOswar Mungkasa
 
Perbendaharaan negara presentasi 6
Perbendaharaan negara presentasi 6Perbendaharaan negara presentasi 6
Perbendaharaan negara presentasi 6Maiya Maiya
 
Indikator dan Perencanaan Penetapan Kinerja Prov Kalimantan Barat 121214
Indikator dan Perencanaan Penetapan Kinerja Prov Kalimantan Barat 121214Indikator dan Perencanaan Penetapan Kinerja Prov Kalimantan Barat 121214
Indikator dan Perencanaan Penetapan Kinerja Prov Kalimantan Barat 121214PSEKP - UGM
 
FINAL PEMAPARAN PERMENDAGRI NO. 77 TAHUN 2020_pelaksanaan dan penatausahaan k...
FINAL PEMAPARAN PERMENDAGRI NO. 77 TAHUN 2020_pelaksanaan dan penatausahaan k...FINAL PEMAPARAN PERMENDAGRI NO. 77 TAHUN 2020_pelaksanaan dan penatausahaan k...
FINAL PEMAPARAN PERMENDAGRI NO. 77 TAHUN 2020_pelaksanaan dan penatausahaan k...fisika putra
 
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)Ahmad Abdul Haq
 

What's hot (20)

Teknik penyusunan rka & dpa skpd (bahan tommy 2013
Teknik penyusunan  rka & dpa skpd (bahan tommy 2013Teknik penyusunan  rka & dpa skpd (bahan tommy 2013
Teknik penyusunan rka & dpa skpd (bahan tommy 2013
 
Sosialisasi Jabatan Fungsional Perencana
Sosialisasi Jabatan Fungsional PerencanaSosialisasi Jabatan Fungsional Perencana
Sosialisasi Jabatan Fungsional Perencana
 
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptx
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptxSosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptx
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptx
 
Pertemuan 11 akuntansi belanja
Pertemuan 11 akuntansi belanjaPertemuan 11 akuntansi belanja
Pertemuan 11 akuntansi belanja
 
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx
 
SRI SUWANTI - PROBITY AUDIT
SRI SUWANTI - PROBITY AUDIT SRI SUWANTI - PROBITY AUDIT
SRI SUWANTI - PROBITY AUDIT
 
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdfSosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
 
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure Framework
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure FrameworkKerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure Framework
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure Framework
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah
 
Bahan materi pemahaman pelaksanaan tugas jf analis sdma agama
Bahan materi pemahaman pelaksanaan tugas jf analis sdma agamaBahan materi pemahaman pelaksanaan tugas jf analis sdma agama
Bahan materi pemahaman pelaksanaan tugas jf analis sdma agama
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah
 
Kajian pengalihan dana dekon & tp
Kajian pengalihan dana dekon & tpKajian pengalihan dana dekon & tp
Kajian pengalihan dana dekon & tp
 
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
 
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013
 
Pengelolaan Barang Milik Daerah
Pengelolaan Barang Milik DaerahPengelolaan Barang Milik Daerah
Pengelolaan Barang Milik Daerah
 
Perbendaharaan negara presentasi 6
Perbendaharaan negara presentasi 6Perbendaharaan negara presentasi 6
Perbendaharaan negara presentasi 6
 
Indikator dan Perencanaan Penetapan Kinerja Prov Kalimantan Barat 121214
Indikator dan Perencanaan Penetapan Kinerja Prov Kalimantan Barat 121214Indikator dan Perencanaan Penetapan Kinerja Prov Kalimantan Barat 121214
Indikator dan Perencanaan Penetapan Kinerja Prov Kalimantan Barat 121214
 
FINAL PEMAPARAN PERMENDAGRI NO. 77 TAHUN 2020_pelaksanaan dan penatausahaan k...
FINAL PEMAPARAN PERMENDAGRI NO. 77 TAHUN 2020_pelaksanaan dan penatausahaan k...FINAL PEMAPARAN PERMENDAGRI NO. 77 TAHUN 2020_pelaksanaan dan penatausahaan k...
FINAL PEMAPARAN PERMENDAGRI NO. 77 TAHUN 2020_pelaksanaan dan penatausahaan k...
 
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
 
SAPP
SAPPSAPP
SAPP
 

Viewers also liked

Perencanaan anggaran negara
Perencanaan anggaran negara Perencanaan anggaran negara
Perencanaan anggaran negara Tatang Suwandi
 
Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...Penataan Ruang
 
Penyusunan APBD Sesuai UU 25/2004, UU 17/2003, dan Permendagri 13/2006
Penyusunan APBD Sesuai UU 25/2004, UU 17/2003, dan Permendagri 13/2006Penyusunan APBD Sesuai UU 25/2004, UU 17/2003, dan Permendagri 13/2006
Penyusunan APBD Sesuai UU 25/2004, UU 17/2003, dan Permendagri 13/2006Dadang Solihin
 
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Tatang Suwandi
 
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis KinerjaDadang Solihin
 
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan DaerahStrategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Tugas 1 individu Akuntansi Internasional
Tugas 1 individu Akuntansi InternasionalTugas 1 individu Akuntansi Internasional
Tugas 1 individu Akuntansi Internasionalarahayu93
 
Standar akuntansi pemerintahan
Standar akuntansi pemerintahanStandar akuntansi pemerintahan
Standar akuntansi pemerintahanAnggun Jayanti
 
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrualStandar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrualNadia Amelia
 
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional Dadang Solihin
 
Modul diktat kuliah sia
Modul diktat kuliah siaModul diktat kuliah sia
Modul diktat kuliah siasdcahyo
 
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...Dadang Solihin
 
Mekanisme penyusunan APBN
Mekanisme penyusunan APBNMekanisme penyusunan APBN
Mekanisme penyusunan APBNJogo Hera
 
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerah
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerahPenerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerah
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerahPT. waluh bajarang
 
Strategi dan Kebijakan Pembangunan Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)
Strategi dan Kebijakan Pembangunan Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)Strategi dan Kebijakan Pembangunan Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)
Strategi dan Kebijakan Pembangunan Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)Dadang Solihin
 
Jurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasanJurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasanImam Moklisin
 

Viewers also liked (20)

Perencanaan anggaran negara
Perencanaan anggaran negara Perencanaan anggaran negara
Perencanaan anggaran negara
 
Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
 
Penyusunan APBD Sesuai UU 25/2004, UU 17/2003, dan Permendagri 13/2006
Penyusunan APBD Sesuai UU 25/2004, UU 17/2003, dan Permendagri 13/2006Penyusunan APBD Sesuai UU 25/2004, UU 17/2003, dan Permendagri 13/2006
Penyusunan APBD Sesuai UU 25/2004, UU 17/2003, dan Permendagri 13/2006
 
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
 
Teori Anggaran Berbasis Kinerja
Teori Anggaran Berbasis KinerjaTeori Anggaran Berbasis Kinerja
Teori Anggaran Berbasis Kinerja
 
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
 
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan DaerahStrategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
 
Konsep dasar akuntansi
Konsep dasar akuntansiKonsep dasar akuntansi
Konsep dasar akuntansi
 
Tugas 1 individu Akuntansi Internasional
Tugas 1 individu Akuntansi InternasionalTugas 1 individu Akuntansi Internasional
Tugas 1 individu Akuntansi Internasional
 
Perencanaan Penganggaran s.d. T.A 2019
Perencanaan Penganggaran s.d. T.A 2019Perencanaan Penganggaran s.d. T.A 2019
Perencanaan Penganggaran s.d. T.A 2019
 
Standar akuntansi pemerintahan
Standar akuntansi pemerintahanStandar akuntansi pemerintahan
Standar akuntansi pemerintahan
 
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrualStandar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
 
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional
 
Modul diktat kuliah sia
Modul diktat kuliah siaModul diktat kuliah sia
Modul diktat kuliah sia
 
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
 
Mekanisme penyusunan APBN
Mekanisme penyusunan APBNMekanisme penyusunan APBN
Mekanisme penyusunan APBN
 
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerah
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerahPenerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerah
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerah
 
Strategi dan Kebijakan Pembangunan Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)
Strategi dan Kebijakan Pembangunan Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)Strategi dan Kebijakan Pembangunan Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)
Strategi dan Kebijakan Pembangunan Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)
 
Akuntansi jiid 1
Akuntansi jiid 1Akuntansi jiid 1
Akuntansi jiid 1
 
Jurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasanJurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasan
 

Similar to RKA-K/L PENYUSUNAN

paparan-pp-90-2010-kemenkeu-111017032134-phpapp02.pdf
paparan-pp-90-2010-kemenkeu-111017032134-phpapp02.pdfpaparan-pp-90-2010-kemenkeu-111017032134-phpapp02.pdf
paparan-pp-90-2010-kemenkeu-111017032134-phpapp02.pdfkurniawansantoso6
 
Analisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasionalAnalisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasionalJoseph Sitepu
 
Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.
Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.
Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.Susi Yanti
 
akuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikakuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikAmrul Rizal
 
Pmk 257 2014_tata_cara_revisi_2015
Pmk 257 2014_tata_cara_revisi_2015Pmk 257 2014_tata_cara_revisi_2015
Pmk 257 2014_tata_cara_revisi_2015Bio Mburi
 
Pmk 257 2014_tata cara revisi anggaran ta 2015 - distribusi kedua ralat
Pmk 257 2014_tata cara revisi anggaran ta 2015 - distribusi kedua ralatPmk 257 2014_tata cara revisi anggaran ta 2015 - distribusi kedua ralat
Pmk 257 2014_tata cara revisi anggaran ta 2015 - distribusi kedua ralattimsaisatker
 
Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015
Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015
Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015Tatang Suwandi
 
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintahPp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintahDyp The Magna
 
Perencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBNPerencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBNPSEKP - UGM
 
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2005 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2005 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2005 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2005 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...Penataan Ruang
 
Landasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undangLandasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undangAnugrah Febryan
 
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)Anugrah Febryan
 
Manajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negaraManajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negaraBPKP
 
struktur dan penyusunan APBN.pptx
struktur dan penyusunan APBN.pptxstruktur dan penyusunan APBN.pptx
struktur dan penyusunan APBN.pptxRikiWahyudi19
 
Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...
Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...
Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...Penataan Ruang
 
Penganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusatPenganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusatDanny Akbar
 

Similar to RKA-K/L PENYUSUNAN (20)

paparan-pp-90-2010-kemenkeu-111017032134-phpapp02.pdf
paparan-pp-90-2010-kemenkeu-111017032134-phpapp02.pdfpaparan-pp-90-2010-kemenkeu-111017032134-phpapp02.pdf
paparan-pp-90-2010-kemenkeu-111017032134-phpapp02.pdf
 
Analisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasionalAnalisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasional
 
Public sector accounting
Public sector accountingPublic sector accounting
Public sector accounting
 
Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.
Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.
Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.
 
akuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikakuntansi sektor publik
akuntansi sektor publik
 
Pmk 257 2014_tata_cara_revisi_2015
Pmk 257 2014_tata_cara_revisi_2015Pmk 257 2014_tata_cara_revisi_2015
Pmk 257 2014_tata_cara_revisi_2015
 
Pmk 257 2014_tata cara revisi anggaran ta 2015 - distribusi kedua ralat
Pmk 257 2014_tata cara revisi anggaran ta 2015 - distribusi kedua ralatPmk 257 2014_tata cara revisi anggaran ta 2015 - distribusi kedua ralat
Pmk 257 2014_tata cara revisi anggaran ta 2015 - distribusi kedua ralat
 
Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015
Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015
Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015
 
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintahPp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
 
Perencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBNPerencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBN
 
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2005 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2005 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2005 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2005 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
 
Landasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undangLandasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undang
 
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
 
Manajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negaraManajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negara
 
struktur dan penyusunan APBN.pptx
struktur dan penyusunan APBN.pptxstruktur dan penyusunan APBN.pptx
struktur dan penyusunan APBN.pptx
 
Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...
Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...
Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...
 
PP Nomor 21 Tahun 2004
PP Nomor 21 Tahun 2004PP Nomor 21 Tahun 2004
PP Nomor 21 Tahun 2004
 
Penganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusatPenganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusat
 
APBN
APBNAPBN
APBN
 
PPAS Tahun 2017
PPAS Tahun 2017PPAS Tahun 2017
PPAS Tahun 2017
 

More from Indonesia Infrastructure Initiative

Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...Indonesia Infrastructure Initiative
 
Railway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaRailway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaIndonesia Infrastructure Initiative
 
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyDevelopment of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyIndonesia Infrastructure Initiative
 

More from Indonesia Infrastructure Initiative (20)

Presentasi Sanitasi INDII
Presentasi Sanitasi INDIIPresentasi Sanitasi INDII
Presentasi Sanitasi INDII
 
Balikpapan Public Diplomacy 25 May 2015
Balikpapan  Public Diplomacy 25 May 2015Balikpapan  Public Diplomacy 25 May 2015
Balikpapan Public Diplomacy 25 May 2015
 
World experience-in-railway-restructuring
World experience-in-railway-restructuringWorld experience-in-railway-restructuring
World experience-in-railway-restructuring
 
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
 
WS2 Infrastructure Issues
WS2 Infrastructure IssuesWS2 Infrastructure Issues
WS2 Infrastructure Issues
 
Development of multimodal transport in north java corridor
Development of multimodal transport in north java corridorDevelopment of multimodal transport in north java corridor
Development of multimodal transport in north java corridor
 
Railway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaRailway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in java
 
The role of ipc in developing multimodal transportation in java
The role of ipc in developing multimodal transportation in javaThe role of ipc in developing multimodal transportation in java
The role of ipc in developing multimodal transportation in java
 
Government strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportationGovernment strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportation
 
The role of ferry in developing multimodal transportation
The role of ferry in developing multimodal transportationThe role of ferry in developing multimodal transportation
The role of ferry in developing multimodal transportation
 
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyDevelopment of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
 
Ws3 safe system approach (bahasa version)
Ws3 safe system approach (bahasa version)Ws3 safe system approach (bahasa version)
Ws3 safe system approach (bahasa version)
 
Ws3 safe system supporting vru (english version)
Ws3 safe system supporting vru (english version)Ws3 safe system supporting vru (english version)
Ws3 safe system supporting vru (english version)
 
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
 
Ws3 presentation
Ws3 presentationWs3 presentation
Ws3 presentation
 
Ws3 me
Ws3 meWs3 me
Ws3 me
 
Ws3 infrastructure related to pedestrian safety
Ws3 infrastructure related to pedestrian safetyWs3 infrastructure related to pedestrian safety
Ws3 infrastructure related to pedestrian safety
 
Ws3 gender and disability presentation
Ws3 gender and disability presentationWs3 gender and disability presentation
Ws3 gender and disability presentation
 
Ws2 introduction
Ws2 introductionWs2 introduction
Ws2 introduction
 
Workshop #2 safe system approach
Workshop #2 safe system approachWorkshop #2 safe system approach
Workshop #2 safe system approach
 

RKA-K/L PENYUSUNAN

  • 1. Penyusunan RKA-K/L (Pengganti PP No. 21 Tahun 2004) PP No. 90/2010 DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI Tahun 2011
  • 2. PokokBahasan : LatarBelakang; Hal-halBarudan/atauPerubahanMendasar; Bab I : Bab II : Bab III : Bab IV : Bab V : 2 Ketentuan Umum (3 Pasal); Pendekatan dan Dasar Penyusunan RKA-K/L (3 Pasal); Proses Penyusunan RKA-K/L dan Penggunaannya dalam Penyusunan Rancangan APBN (5 Pasal); Alokasi Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (3 Pasal); Perubahan RKA-K/L dalam Pelaksanaan APBN (1 Pasal);
  • 3. PokokBahasan : Bab VI : Bab VII : Bab VIII : Bab IX : 3 Penyusunan RDP-BUN (3 Pasal); Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran (2 Pasal); Sistem Informasi Perencanaan, Penganggaran, dan Pelaksanaan Anggaran Negara (1 Pasal); Penutup (4 Pasal).
  • 4. 1. Latar belakang DalamrangkamengikutidinamikaperkembanganprosespenyusunanRancangan APBN berbasiskinerja, perludilakukanpenyempurnaanterhadapmekanismepenyusunan RKA-K/L sehinggamenjadilebihtransparandanakuntabel; Perludilakukanpenyempurnaanterhadaplandasanhukumpenyusunan RKA-K/L, khususnya agar dapatmenampungtatacarapenyusunanrencanakerjadananggaranBA BUN yang anggarannyalebihbesardaripadaanggaranBagianAnggaranKementerian/Lembaga. 4
  • 5. 2. Hal-hal baru dan/atau perubahan mendasar Penambahanketentuan yang mengaturtentangBagianAnggaran, baik BA K/L maupun BA BendaharaUmum Negara; Penambahanketentuan yang mengaturmengenaikonsepanggaranbergulir yang diterjemahkankedalamduajenisataukelompokkebijakan yang meliputikebijakanberjalandanInisiatifBaru; Penyempurnaanprosessejakawalpenyusunan RKA-K/L sampaidengandisahkannyadokumenpelaksanaananggaran; Penambahan ketentuan yang mengatur tentang perubahan RKA-K/L dalam pelaksanaan APBN; dan PenambahanketentuanmengenaipengukurandanevaluasiKinerjaanggaransertapenyelenggaraansisteminformasi yang terintegrasi. 5
  • 6. Bab I : Ketentuan Umum PP No. 90/2010 Pasal 1 : Beberapa pengertian dan definisi (19 pengertian, baik yg bersifat baru atau penyempurnaan). Pasal 2 : Maksud dan tujuan penyusunan APBN serta amanah dalam pengelolaannya. Pasal 3 : Fungsi Menteri Keuangan sebagai pengelola fiskal.
  • 7. Bab I : Ketentuan Umum …1) ArahKebijakanadalah penjabaran urusan pemerintahan dan/atau prioritas pembangunan sesuai dengan visi dan misi Presiden yang rumusannya mencerminkan bidang urusan tertentu dalam pemerin-tahan yang menjadi tanggungjawab Kementerian/Lembaga, berisi satu atau beberapa program untuk mencapai sasaran stratejik penyeleng-garaan pemerintahan dan pembangunan dengan indikator kinerja yang terukur. RencanaKerjadanAnggaranKementerian/Lembaga (RKA-K/L)adalah dokumen rencana keuangan tahunan Kementerian/Lembaga yang disusun menurut Bagian Anggaran Kementerian/Lembaga. Rencana Dana Pengeluaran Bendahara Umum Negara, yang selanjutnya disingkat RDP-Bendahara Umum Negara, adalah rencana kerja dan anggaran Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara yang memuat rincian kebutuhan dana baik yang berbentuk anggaran belanja maupun pembiayaan dalam rangka pemenuhan kewajiban Pemerintah Pusat dan transfer kepada daerah yang pengelolaannya dikuasakan oleh Presiden kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. 7 Psl. 1
  • 8. Bab I : Ketentuan Umum …2) Keluaran (Output)adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan. Hasil (Outcome)adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan dalam satu program. Kinerja adalah prestasi kerja berupa keluaran dari suatu kegiatan atau hasil dari suatu program dengan kuantitas dan kualitas terukur. Pagu Indikatifadalah ancar-ancar pagu anggaran yang diberikan kepada Kementerian/Lembaga sebagai pedoman dalam penyusunan Renja-K/L. Pagu Anggaran Kementerian/Lembaga, yang selanjutnya disebut Pagu Anggaran K/L, adalah batas tertinggi anggaran yang dialokasikan kepada Kementerian/ Lembaga dalam rangka penyusunan RKA-K/L. 8 Psl. 1
  • 9. Bab I : Ketentuan Umum …3) Alokasi Anggaran Kementerian/Lembaga, yang selanjutnya disebut Alokasi Anggaran K/L, adalah batas tertinggi anggaran pengeluaran yang dialokasikan kepada Kementerian/Lembaga berdasarkan hasil pembahasan Rancangan APBN yang dituangkan dalam berita acara hasil kesepakatan Pembahasan Rancangan APBN antara Pemerintah dan DPR. Inisiatif Baru (new initiative)adalah usulan tambahan rencana Kinerja selain yang telah dicantumkan dalam prakiraan maju, yang berupa program, kegiatan, keluaran, dan/atau komponen. 9 Psl. 1
  • 10. Bab I : Ketentuan Umum …4) Pemerintah menyusun APBN setiap tahun dalam rangka penyeleng-garaan fungsi pemerintahan untuk mencapai tujuan bernegara. APBN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dikelola secara tertib dan bertanggung jawab sesuai kaidah umum praktik penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik. 10 Psl. 2
  • 11. Bab I : Ketentuan Umum …5) Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal menyusun Rancangan APBN. Rancangan APBN terdiri atas: anggaran pendapatan negara; anggaranbelanja negara; dan pembiayaan. Besaran anggaran belanja negara didasarkan atas kapasitas fiskal yang dapat dihimpun oleh Pemerintah. Dalam hal rencana belanja negara melebihi dari rencana pendapatan negara, Pemerintah dapat melampaui kapasitas fiskal dengan menjalankan anggaran defisit yang ditutup dengan pembiayaan. 11 Psl. 3
  • 12. Bab I : Ketentuan Umum …6) Besaran anggaran belanja negara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dapat disesuaikan dengan perubahan kapasitas fiskal dan/atau perubahan pembiayaan anggaran sebagai akibat dari: perubahan asumsi makro; perubahan target pendapatan negara; perubahan prioritas belanja negara; dan/atau penggunaan saldo anggaran lebih tahun-tahun sebelumnya. Anggaran belanja negara disusun berdasarkan RKA-K/L. Menteri Keuangan menetapkan pola pendanaan pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4). 12 Psl. 3
  • 13. Ilustrasi Penyusunan APBN dan Pengelolaan Fiskal 13 Dlmrangkapenyelenggaraanfungsipemerintahanuntukmencapaitujuanbernegara; Dikelolasecaratertibdanbertanggungjawabsesuaikaidahgood governance. Pemerintah APBN Psl. 2 Menkeumenetpknpolapendanaanpembiayaan Men Keu RAPBN Belanja Pendapatan Pembiayaan Psl. 3 Perubahanasumsimakro; Perubahan target pendapatannegara; Perubahanprioritasbelanjanegara; dan/atau Penggunaan SAL tahun-tahunsblmnya. KapasitasFiskal
  • 14. Bab II : Pendekatan dan Dasar Penyusunan RKA-K/L PP No. 90/2010 Pasal 4 : Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran wajib menyusun RKA-K/L atas Bagian Anggaran yang dikuasainya dan Menteri Keuangan wajib menyusun RDP-BUN selain RKA-K/L untuk BA 015. Pasal 5 : Pendekatan penyusunan RKA-K/L, rincian RKA-K/L menurut klasifikasi anggaran, dan instrumen penyusunan RKA-K/L. Pasal 6 : Dasar penyusunan RKA-K/L dan konten RKA-K/L.
  • 15. Bab II : Pendekatan dan Dasar Penyusunan RKA-K/L …1) RKA-K/L disusun untuk setiap Bagian Anggaran. Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran wajib menyusun RKA-K/L atas Bagian Anggaran yang dikuasainya. Selain menyusun RKA-K/L atas Bagian Anggaran Kementerian Keuangan, Menteri Keuangan menyusun RDP-Bendahara Umum Negara. 15 Psl. 4
  • 16. Bab II : Pendekatan dan Dasar Penyusunan RKA-K/L …2) Penyusunan RKA-K/L harus menggunakan pendekatan: kerangka pengeluaran jangka menengah; penganggaran terpadu; dan penganggaran berbasis Kinerja. RKA-K/L disusun secara terstruktur dan dirinci menurut klasifikasi anggaran, meliputi: klasifikasi organisasi, fungsi dan jenis belanja. Penyusunan RKA-K/L menggunakan instrumen: indikator Kinerja, standar biaya dan evaluasi Kinerja. Menteri/Pimpinan Lembaga menetapkan indikator Kinerja setelah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan. Ketentuan mengenai klasifikasi anggaran dan standar biaya diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan setelah berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga. 16 Psl. 5
  • 17. Ilustrasi Pendekatan dan Dasar Penyusunan RKA-K/L …1) 17 Psl. 5 Pendekatan KlasifikasiAnggaran KPJM; PenganggaranTerpadu; PenganggaranBerbasisKinerja. KlasifikasiOrganisasi; KlasifikasiFungsi; KlasifikasiJenisBelanja. Dirincimenurut Catatan : Menteri/PimpinanLembagamenetapkanindikatorKinerjasetelahberkoordinasidenganKementerianKeuangandanKementerianPerencanaan. KlasifikasianggarandanstandarbiayadiaturdenganPeraturanMenteriKeuangansetelahberkoordinasidenganKementerian/Lembaga. Instrumen IndikatorKinerja; StandarBiaya; EvaluasiKinerja.
  • 18. Bab II : Pendekatan dan Dasar Penyusunan RKA-K/L …3) RKA-K/L disusun berdasarkan Renja-K/L, RKP, dan Pagu Anggaran K/L. RKA-K/L sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat: informasi Kinerja; dan rincian anggaran. Informasi Kinerja memuat paling sedikit: program, kegiatan dan sasaran Kinerja. Rincian anggaran disusun menurut: unit organisasi; Fungsi; program; kegiatan; jenis belanja; kelompok biaya; dan sumber pendanaan. 18 Psl. 6
  • 19. Ilustrasi Pendekatan dan Dasar Penyusunan RKA-K/L …2) 19 Psl. 6 InformasiKinerja Program; Kegiatan; SasaranKinerja. Dasar Renja-K/L; RKP; PaguAnggaran K/L. Memuat RincianAnggaran unit organisasi; fungsi; program; kegiatan; jenisbelanja; kelompokbiaya; dan sumberpendanaan.
  • 20. Bab III : Proses penyusunan RKA-K/L dan penggunaannya dalam penyusunan Rancangan APBN PP No. 90/2010 Pasal 7 : Penetapan arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional, evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan, dan penyusunan inisiatif baru. Pasal 8 : Penyusunan perkiraan kapasitas fiskal, penyusunan dan penetapan Pagu Indikatif, penyusunan Renja-K/L, trilateral meeting dan penyusunan RKP. Pasal 9 : Penetapan Pagu Anggaran K/L dan penyusunan RKA-K/L oleh K/L. Pasal 10 : Pembahasan RKA-K/L bersama DPR dan penelaahan RKA-K/L. Pasal 11 : Penyusunan Nota Keuangan, Rancangan APBN, RUU APBN, dan dokumen pendukung Rancangan APBN.
  • 21. Bab III : Proses Penyusunan RKA-K/L dan Penggunaannya dalam Penyusunan Rancangan APBN ...1) Presiden menetapkan Arah Kebijakan dan prioritas pembangunan nasional pada bulan Januari untuk tahun direncanakan berdasarkan hasil evaluasi kebijakan berjalan. Berdasarkan Arah Kebijakan dan prioritas pembangunan nasional, K/L meng-evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan berjalan. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan berjalan, K/L dapat menyusun rencana Inisiatif Baru dan indikasi kebutuhan anggaran yang diselaraskan dengan Arah Kebijakan dan prioritas pembangunan nasional untuk disampaikan kepada Kementerian Perencanaan dan Kementerian Keuangan. Kementerian Perencanaan dan Kementerian Keuangan mengevaluasi pelaksa-naan program dan kegiatan dari program yang sedang berjalan dan mengkaji usulan Inisiatif Baru berdasarkan prioritas pembangunan serta analisa pemenuhan kelayakan dan efisiensi indikasi kebutuhan dananya. Kementerian Perencanaan mengoordinasikan pelaksanaan evaluasi dan pengin-tegrasian hasil evaluasi. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan Inisiatif Baru diatur dengan Peraturan Menteri Perencanaan. 21 Psl. 7
  • 22. Bab III : Proses Penyusunan RKA-K/L dan Penggunaannya dalam Penyusunan Rancangan APBN ...2) Kementerian Keuangan menyusun perkiraan kapasitas fiskal untuk penyusunan Pagu Indikatif tahun anggaran yang direncanakan, termasuk penyesuaian indikasi pagu anggaran jangka menengah paling lambat pertengahan bulan Februari. Pagu Indikatif disusun oleh Menteri Keuangan bersama Menteri Perencanaan, dengan memperhatikan kapasitas fiskal dan pemenuhan prioritas pembangunan nasional. Pagu Indikatif yang disusun oleh Menteri Keuangan bersama Menteri Perencanaan dirinci menurut unit organisasi, program, kegiatan, dan indikasi pendanaan untuk mendukung Arah Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Presiden sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1). Pagu Indikatif yang sudah ditetapkan beserta prioritas pembangunan nasional yang dituangkan dalam rancangan awal RKP disampaikan kepada Kementerian/Lembaga dengan surat yang ditandatangani Menteri Keuangan bersama Menteri Perencanaan pada bulan Maret. 22 Psl. 8
  • 23. Bab III : Proses Penyusunan RKA-K/L dan Penggunaannya dalam Penyusunan Rancangan APBN ...2) Menteri/Pimpinan Lembaga menyusun Renja-K/L dengan berpedoman pada surat sebagaimana dimaksud pada ayat (4). Renja-K/L disusun dengan pendekatan berbasis Kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah, dan penganggaran terpadu yang memuat: kebijakan, program, dan kegiatan. Dalam proses penyusunan Renja-K/L dilakukan pertemuan 3 (tiga) pihak antara Kementerian/Lembaga, Kementerian Perencanaan, dan Kementerian Keuangan. Menteri/Pimpinan Lembaga menyampaikan Renja-K/L kepada Kementerian Perencanaan dan Kementerian Keuangan untuk bahan penyempurnaan rancangan awal RKP dan penyusunan rincian pagu menurut unit organisasi, fungsi, program, dan kegiatan sebagai bagian dari bahan pembicaraan pendahuluan Rancangan APBN. 23 Psl. 8
  • 24. Penyusunan PaguIndikatif Presiden Psl. 8 ArahKebijakan Bappenas Mengevaluasipelaksanaan Program danKegiatan yang sedangberjalan; MengkajiusulanInisiatifBaru; Penyesuaian baseline; Memperhatikankapasitasfiskal. Prioritas Pembangunan Nasional Kemkeu Unit Organisasi; Program; Kegiatan. PaguIndikatif Dirincimenurut 24
  • 25. Bab III : Proses Penyusunan RKA-K/L dan Penggunaannya dalam Penyusunan Rancangan APBN ...3) Menteri Keuangan dalam rangka penyusunan RKA-K/L, menetapkan Pagu Anggaran K/L dengan berpedoman kapasitas fiskal, besaran Pagu Indikatif, Renja-K/L, dan memperhatikan hasil evaluasi Kinerja K/L. Pagu Anggaran K/L menggambarkan Arah Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Presiden sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) yang dirinci paling sedikit menurut: unit organisasi dan program. Pagu Anggaran K/L disampaikan kepada setiap K/L paling lambat akhir bulan Juni. Menteri/Pimpinan Lembaga menyusun RKA-K/L berdasarkan: Pagu Anggaran K/L sebagaimana dimaksud pada ayat (2); Renja-K/L sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5); RKP hasil kesepakatan Pemerintah dan DPR dalam pembicaraan pendahuluan Rancangan APBN; dan standar biaya. Penyusunan RKA-K/L sebagaimana dimaksud pada ayat (4) termasuk menampung usulan Inisiatif Baru. 25 Psl. 9
  • 26. Penyusunan PaguAnggaran K/L (d.h. PaguSementara) DPR PembicaraanPendahuluanRancangan APBN : KEM dan PPKF; RKP; RincianPagumenurutOrganisaasi, Fungsi, Program danKegiatan. Menkeu Pemerintah PaguAnggaran K/L Unit Organisasi; Program. Psl. 9 Dirincimenurut berpedoman Kapasitasfiskal; PaguIndikatif; Renja-K/L; Hasilevaluasikinerja K/L. 26
  • 27. Bab III : Proses Penyusunan RKA-K/L dan Penggunaannya dalam Penyusunan Rancangan APBN ...4) RKA-K/L sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 menjadi bahan penyu-sunan RUU tentang APBN setelah terlebih dahulu ditelaah dalam forum penelaahan antara K/L dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan. Dalam hal K/L melakukan pembahasan RKA-K/L dengan DPR dalam rangka pembicaraan pendahuluan Rancangan APBN, pembahasan tersebut difokuskan pada konsultasi atas usulan Inisiatif Baru. Dalam pembahasan RKA-K/L dengan DPR dapat dilakukan penyesuaian terhadap usulan Inisiatif Baru, sepanjang: sesuai dengan RKP hasil kesepakatan Pemerintah dan DPR dalam pembicaraan pendahuluan Rancangan APBN; pencapaian sasaran Kinerja K/L; dan tidak melampaui Pagu Anggaran K/L. 27 Psl. 10
  • 28. Bab III : Proses Penyusunan RKA-K/L dan Penggunaannya dalam Penyusunan Rancangan APBN ...4) Menteri Keuangan mengoordinasikan penelaahan RKA-K/L dalam rangka penetapan Pagu RKA-K/L yang bersifat final. Penelaahan dilakukan secara terintegrasi, yang meliputi: kelayakan anggaran terhadap sasaran Kinerja yang direncanakan; dan konsistensi sasaran Kinerja K/L dengan RKP. Penelaahan RKA-K/L diselesaikan paling lambat akhir bulan Juli. Ketentuan lebih lanjut mengenai tatacara penelaahan RKA-K/L diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. 28 Psl. 10
  • 29. Bab III : Proses Penyusunan RKA-K/L dan Penggunaannya dalam Penyusunan Rancangan APBN ...5) Kementerian Keuangan menghimpun RKA-K/L hasil penelaahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 untuk digunakan sebagai: bahan penyusunan Nota Keuangan, Rancangan APBN, dan Rancangan Undang-Undang tentang APBN; dan dokumen pendukung pembahasan Rancangan APBN. Nota Keuangan, Rancangan APBN, dan Rancangan Undang-Undang tentang APBN dibahas dalam Sidang Kabinet. Nota Keuangan, Rancangan APBN, dan Rancangan Undang-Undang tentang APBN hasil Sidang Kabinet disampaikan oleh Pemerintah kepada DPR pada bulan Agustus. 29 Psl. 11
  • 30. Bab IV : Alokasi Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran PP No. 90/2010 Pasal 12 : Batas akhir penyelesaian pembahasan RAPBN dan RUU APBN, optimalisasi pagu anggaran, berita acara hasil kesepakatan pembahasan, dan penyesuaian RKA-K/L. Pasal 13 : Penetapan alokasi anggaran melalui Keppres, rincian alokasi anggaran, dan batas akhir penetapan Keppres. Pasal 14 : Menteri/Pimpinan Lembaga menyusun DIPA berdasarkan Keppres penetapan alokasi anggaran dan batas akhir pengesahan DIPA oleh Menteri Keuangan.
  • 31. Bab IV : Alokasi Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran…1) Pemerintah menyelesaikan pembahasan Rancangan APBN dan RUU tentang APBN dengan DPR paling lambat akhir bulan Oktober. Dalam hal pembahasan Rancangan APBN dan RUU tentang APBN meng-hasilkan optimalisasi pagu anggaran, optimalisasi pagu anggaran tersebut digunakan oleh Pemerintah sesuai dengan Arah Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Presiden. Hasil pembahasan Rancangan APBN dan RUU tentang APBN dituangkan dalam berita acara hasil kesepakatan pembahasan Rancangan APBN dan RUU tentang APBN dan bersifat final. Berita acara hasil kesepakatan pembahasan disampaikan oleh Menteri Keuangan kepada Kementerian/Lembaga. Menteri/Pimpinan Lembaga melakukan penyesuaian RKA-K/L dengan berita acara hasil kesepakatan pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (4). 31 Psl. 12
  • 32. Bab IV : Alokasi Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran…2) Presiden menetapkan alokasi anggaran Kementerian/Lembaga dan Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. Alokasi anggaran Kementerian/Lembaga dirinci menurut klasifikasi anggaran. Alokasi anggaran Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara sebagaimana dirinci menurut: kebutuhan Pemerintah Pusat; dan transfer kepada daerah. Alokasi anggaran ditetapkan dengan Keputusan Presiden paling lambat tanggal 30 November. Keputusan Presiden sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Undang-Undang tentang APBN. 32 Psl. 13
  • 33. Penyusunan AlokasiAnggaran K/L (d.h. PaguDefinitif) DPR BeritaAcaraHasilKesepakatanPembahasan RUU APBN RUU APBN K/L Pemerintah Penyesuaian RKA-K/L Kemenkeu Psl. 13 DirincimenurutKlasifikasiAnggaran K/L KeppresAlokasiAnggaran Dirincimenurut : KebutuhanPeme-rintahPusat; Transfer kedaerah. BUN 33
  • 34. Bab IV : Alokasi Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran…3) Menteri/Pimpinan Lembaga menyusun dokumen pelaksanaan anggaran dengan berpedoman pada alokasi anggaran yang ditetapkan dalam Keputusan Presiden. Penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan RKA-K/Lsebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (5). Menteri Keuangan mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran paling lambat tanggal 31 Desember. Ketentuan mengenai tata cara pengesahan dokumen pelaksanaan anggaran diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. 34 Psl. 14
  • 35. Ilustrasi Alokasi Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran DPR 35 BeritaAcaraHasilKesepakatanPembahasan RUU APBN RUU APBN K/L Pemerintah Penyesuaian RKA-K/L Psl. 12 Kemenkeu Psl. 13 Keppres RABPP Psl. 14 K/L DIPA K/L BUN
  • 36. Bab V : Perubahan RKA-K/L dalam Pelaksanaan APBN PP No. 90/2010 Pasal 15 : Payung hukum pelaksanaan revisi RKA-K/L dalam tahun anggaran berjalan, penyebab adanya revisi, dan pengaturan revisi oleh Menteri Keuangan.
  • 37. Bab V : Perubahan RKA-K/L dalam pelaksanaan APBN Dalamtahunberjalan, K/L melakukanperubahan RKA-K/Ldalamhal: tdpttambahandan/ataupenguranganalokasianggaransebagaiakibatPerubahan APBN dan/ataurealokasianggaranbelanjadari yang telahditetapkandalam DIPA; dan/atau tdptperubahan DIPA yang memerlukanpersetujuan DPR. Usulanperubahan DIPA sbgmhuruf b diajukanolehMenteri/PimpinanLembaga kpdMenteriKeuanganuntukdievaluasi. Dalamhalusulanperubahandisetujui, MenteriKeuanganmenyampai-kanusulantersebutkepada DPR. RKA-K/L sebagaimanadimaksudpadaayat (1) menjadidasarpenyu-sunanrevisi DIPA berkenaan. 37 Psl. 15
  • 38. Ilustrasi Perubahan RKA-K/L dalam pelaksanaan APBN 38 DPR Kewenangan DPR Usul revisi K/L setuju RKA-K/L Kewenangan Pemerintah Menteri Keuangan Penambahan/pengurangan pagu krn APBN-P; Realokasi; Perubahan yg memerlukan persetujuan DPR. DJA DJPBN Penetapan/ Pengesahan DIPA RKA-K/L Tata Cara Revisi ditetapkan oleh Menteri Keuangan
  • 39. Bab VI : Penyusunan RDP-BUN PP No. 90/2010 Pasal 16 : Penetapan PPA BUN dan penyusunan indikasi kebutuhan dana pengeluaran BUN. Pasal 17 : Penetapan pagu dana pengeluaran BUN dan penyusunan RDP-BUN oleh PPA BUN. Pasal 18 : Pengusulan dan penetapan alokasi dana pengeluaran BUN, pengesahan DIPA dana pengeluaran BUN dan penetapan alokasi dana pengeluaran BUN pada tahun berjalan.
  • 40. Bab VI : Penyusunan RDP-BUN ...1) Menteri Keuangan selaku Pengguna Anggaran BUN menetapkan unit organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan sebagai Pembantu Pengguna Anggaran BUN. Pada awal tahun, Pengguna Anggaran BUN dapatberkoordinasi dengan Menteri/Pimpinan Lembaga atau pihak lain terkait menyusun indikasi kebutuhan dana pengeluaran BUN untuk tahun anggaran yang diren-canakan dengan memperhatikan prakiraan maju dan rencana strategis yang telah disusun. Indikasi kebutuhan dana pengeluaran BUN merupakan indikasi dana dalam rangka pemenuhan kewajiban Pemerintah yang penganggarannya hanya ditampung pada Bagian Anggaran BUN Kementerian Keuangan. 40 Psl. 16
  • 41. Bab VI : Penyusunan RDP-BUN ...2) Menteri Keuangan menetapkan pagu dana pengeluaran BUN dengan berpedoman pada: arah kebijakan yang ditetapkan oleh Presiden; prioritas anggaran; RKP hasil kesepakatan Pemerintah dan DPR dalam pembicaraan pendahuluan pembahasan Rancangan APBN; indikasi kebutuhan dana pengeluaran BUN; dan evaluasi Kinerja penggunaan dana BUN. Berdasarkan pagu dana pengeluaran BUN, Pembantu Pengguna Anggaran-BUN menyusun RDP-BUN. Penyusunan RDP-BUN dapat dilakukan dengan berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga atau pihak lain yang terkait. 41 Psl. 17
  • 42. Bab VI : Penyusunan RDP-BUN ...3) Kuasa Pengguna Anggaran BUN mengusulkan alokasi dana pengeluaran BUN kepada Menteri Keuangan dengan berpedoman pada RDP-BUN yang telah disesuaikan dengan berita acara hasil kesepakatan pembahasan APBN. Menteri Keuangan menetapkan alokasi dana pengeluaran BUN berda-sarkan Keputusan Presiden sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (4) dan mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran dana pengeluaran BUN sebelum dimulainya tahun anggaran paling lambat akhir bulan Desember. Penetapan alokasi dana pengeluaran BUN tertentu yang alokasi dananya belum dapat ditetapkan pada saat ditetapkannya APBN dapat dilakukan pada tahun anggaran berjalan. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara perencanaan, penetapan alokasi, dan pengesahan dokumen pelaksanaan anggaran BUN diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. 42 Psl. 18
  • 43. Bab VII : Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran PP No. 90/2010 Pasal 19 : Menteri/Pimpinan Lembaga wajib melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja, cakupan evaluasi kinerja, dan hasilnya disampaikan kpd Kementerian Keuangan dan Bappenas. Pasal 20 : Kementerian Keuangan dan Bappenas melakukan monitoring dan evaluasi kinerja K/L sebagai bahan pertimbangan penerapan reward and punishment dalam pengalokasian anggaran K/L.
  • 44. Bab VII : Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran ...1) Menteri/Pimpinan Lembaga melakukan pengukuran dan evaluasi Kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L tahun sebelumnya dan tahun anggaran berjalan. Pengukuran dan evaluasi Kinerja paling sedikit terdiri atas: tingkat Keluaran (output); capaian Hasil (outcome); tingkat efisiensi; konsistensi antara perencanaan dan implementasi; dan realisasi penyerapan anggaran. Hasil pengukuran dan evaluasi Kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L disampaikan kepada Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengukuran dan evaluasi Kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. 44 Psl. 19
  • 45. Bab VII : Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran ...2) Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing melakukan pemantauan atas pencapaian Kinerja Kementerian/Lembaga. Hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan penerapan ganjaran dan sanksi dalam penetapan Pagu Anggaran Kementerian/Lembaga. 45 Psl. 20
  • 46. Bab VII : Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran 46 Menteri/PimpinanLembaga Psl. 20 Ganjaranatausanksithdpenetapanpaguanggaran Tahunsebelumnyadantahunanggaranberjalan Psl. 19 Melakukan PengukurandanEvaluasiKinerja tingkatKeluaran (output); capaianHasil (outcome); tingkatefisiensi; konsistensi antara perencanaan dan implementasi; realisasipenyerapananggaran. Kem. Keuangan Memantau Bappenas
  • 47. Bab VIII : Sistem Informasi perenca-naan, penganggaran, dan pelaksanaan anggaran negara PP No. 90/2010 Pasal 21 : Payung hukum pembangunan dan penerapan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN).
  • 48. Bab VIII : Sistem Informasi Perencanaan, Penganggaran, dan Pelaksanaan Anggaran Negara yang Terintegrasi 48 Psl. 21 Menteri Keuangan menyelenggarakan sistem informasi perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan anggaran negara yang terintegrasi.
  • 49. Ilustrasi Sistem Informasi yang Terintegrasi 1 Perencanaan Pembangunan Nasional 2 Perencanaan dan Penyusunan Anggaran SPAN 3 5 Pelaksanaan Anggaran Monitoring dan Evaluasi Kinerja 4 Pelaporan dan Pertanggungjawaban APBN
  • 50. Bab IX : Penutup PP No. 90/2010 Pasal 22 : Peraturan pelaksanaan atas PP No. 21/2004 tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti. Pasal 23 : PP No. 21/2004 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 24 : RDP-BUN dilaksanakan paling lambat 2 (dua) tahun setelah PP No. 90/2010 ditetapkan. Pasal 25 : PP No. 90/2010 mulai berlaku saat diundangkan.
  • 51. Bab IX : Penutup Padasaat PP No. 90/2010 berlaku, peraturanpelaksanaanatas PP No. 21/2004 tentangPenyusunan RKA-K/L dinyatakantetapberlaku, sepanjangtidakbertentanganataubelumdigantidengan yang baruberdasarkanPeraturanPemerintahini. 51 Psl. 22 Padasaat PP No. 90/2010 berlaku, PP No. 21/2004 dicabutdandinyatakantidakberlaku. Psl. 23 Ketentuanmengenai RDP-BendaharaUmum Negara sebagaimanadimaksuddalamPasal 16, Pasal 17, danPasal 18 dilaksanakanpaling lambat 2 (dua) tahunsetelahPeraturanPemerintahinidiundangkan. Psl. 24 Psl. 25 PeraturanPemerintahinimulaiberlakupadatanggaldiundangkan.
  • 52. TERIMA KASIH DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI TAHUN 2011 52
  • 53. Proses Penyusunan dan Penetapan APBN 12 7 13 Pembahasan RAPBN, RUU APBN, Nota KeuangandanHimpunan RKA-K/L PembicaraanPendahuluan RAPBN (KEM, PPKF dan RKP) Persetujuan RUU APBN 1 18 ArahKebijakan & Prioritas Pembangunan PenetapanKeppresRincian ABPP 11 Penetapan RAPBN 8 3 10 16 14 17 Penyusunan resource envelope & usulankebijakan APBN Penyusunan SE PaguAnggaran K/L (PaguSementara) PenyusunanKeppresRincian ABPP Penyusunandanpembahasan RAPBN, RUU APBN, Nota Keu danHimpunan RKA-K/L Penyusunan SE AlokasiAnggaran K/L (PaguDefinitif) Penetapan SP RKA-K/L 6 4 Penyusunan SEB PaguIndikatif Penyusunan KEM, PPKF danPembi-caraanPendahuluan 2 Asumsi & Prioritas Pembangunan 9 5 15 19 Renja K/L RKA-K/L Penyesuaian RKA-K/L Penyusunan DIPA 53