SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
TEKNIK TES
Cara
merespon
Verbal
Tes tertulis
Subjektif
Uraian
Terbatas
Uraian Bebas
Objektif
Benar Salah
Pilihan
Ganda
Isian
Melengkapi
Menjodohkan
Tes Lisan
Non Verbal
Tes
Perbuatan
Tes Tertulis
Tes
Identifikasi
Tes Simulasi
Sampel Kerja
Dilihat dari bentuk jawaban peserta
didik
• Tes verbal, yaitu apabila jawaban atau respon yang
diberikan oleh anak berbentuk bahasa, baik bahasa
lisan maupun bahasa tulisan. Jadi anak akan
mengucapkan atau menulis jawabannya, sesuai dengan
pertanyaan ataupun perintah yang diberikan.
• Non verbal , yaitu apabila jawaban atau respon yang
diberikan oleh anak itu berbentuk tingkah laku. Jadi
anak itu berbuat sesuai dengan perintah atau
pertanyaan yang diberikan. Misalnya dalam pendidikan
jasmani untuk memeriksa apakah seorang murid sudah
dapat meloncat dengan gaya tertentu, maka cara yang
paling baik dan langsung ialah menyuruh anak tadi
meloncat dengan gaya telah ditetapkan.
Konsep dasar tes perbuatan
• Tes perbuatan disebut juga dengan tes keterampilan (skill test atau performance test).
Menurut Dewa Ketut Sukardi, tes performa ialah tes yang menuntut testee untuk
menggerakkan atau menggunakan objek-objek, atau menyusun bagian-bagian yang
dikerjakan dengan tepat, dan menurut Smith & Adams, ‘Performance tes’, adalah suatu tes
yang berhubungan dengan berbagai bentuk aktifitas fisik, seperti, memasang pola dengan
balok-balok kayu.
• Dapat ditarik pengertian bahwa, tes performa merupakan bentuk tes yang menuntut
jawaban siswa dalam bentuk perilaku, tindakan/perbuatan, unjuk kerja atau keterampilan
melakukan tugas-tugas tertentu. Siswa bertindak atau mempraktekkan dan
mendemonstrasikan sesuai dengan apa yang diperintahkan atau ditanyakan. Misal, coba
praktekkan cara menggosok gigi yang benar sesuai aturan, cara lompat/loncat (tinggi, indah,
jauh) yang benar, cara berenang sesuai dengan gaya dan teknik tertentu.
• Tes perbuatan atau tes praktik adalah tes yang menuntut jawaban peserta didik dalam
bentuk prilaku, tindakan atau perbuatan. Lebih jauh Stignis mengemukakan “ tes tindakan
adalah suatu bentuk tes yang peserta didiknya diminta untuk melakukan kegiatan khusus
dibawah pengawasan penguji yang akan mengobservasi penampilannya dan membuat
keputusan tentang kualitas hasil belajar yang didemonstrasikan.” Misalnya untuk melihat
bagaimana cara menggunakan komputer dengan baik dan benar, guru harus menyuruh
peserta didik untuk mempraktikkan atau mendemonstrasiakn penggunaan komputer yang
sesungguhnya sesuai dengan prosedur yang baik dan benar.
• Sebagaimana jenis tes lain, tes tindakanpun mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan tes tindakan adalah
(1) satu-satunya teknik tes yang dapat digunakan untuk
mengetahui hasil belajar dalam bidang keterampilan (2)
sangat baik digunakan untuk mencocokkan antara
pengetauhan materi dan keterampilan praktik (3) dalam
penggunaannya tidak mungkin peserta didik akan
mencontek (4) guru dapat lebih mengenal masing-masing
karakter peserta didik.
• Adapun kelemahannya adalah (1) memakan waktu yang
lama (2) dalam hal tertentu membutuhkan biaya yang
besar (3) cepat membosankan (4) membutuhkan syarat
pendukung yang lengkap baik waktu tenaga maupun biaya
Aspek-aspek penilaian dalam tes
perbuatan
• Penilaian pada proses (bagaimana cara yang ditempuh
siswa dalam memperoleh/melakukan ‘sesuatu’ secara baik,
benar, dan efektif). Contoh mengajarkan keterampilan
motorik (berenang), siswa tidak secara langsung
dimasukkan ke dalam kolam renang, namun diajarkan
dahulu bagaimana posisi kaki dan tangan yang benar, cara
mengambil napas, kerjasama kaki – tangan – pernapasan,
dan sebagainya. Penilaiannya dilakukan pada gerakan yang
menghasilkan tingkah laku menurut rangkaian yang tepat.
• Penilaian pada hasil, misal pada pelajaran
menggambar/melukis, keterampilan, kerajinan tangan,
menjahit, dan lain-lain. Guru bisa saja tidak menilai
prosesya, tetapi menilai pada hasil akhir/karya siswa.
Konstruksi Tes Performansi
• Tes Identifikasi, mencakup kedalaman variasi dari situasi tes yang mereprsentasikan derajat kenyataan
lapangan yang beragam. Umumnya ini dilakukan dalam lapangan ‘pendidikan/lembaga industri’. Misalnya
identifikasi mengenai bagian performa tugas (misal: menemukan ‘konsleting’ pada suatu jaringan listrik) ia
akan mengidentifikasi: alat-alat, perlengkapan dan prosedur yang diperlukan untuk menangani tugas
tersebut. Contoh lain mengidentifikasi berbagai kemungkinan faktor penyebab ketidakberfungsian suatu
mesin (misal: mobil, motor, dan sebagainya). Dalam Biologi, mengidentifikasi perlengkapan dan prosedur
yang diperlukan untuk membimbing/melakukan suatu eksperimen, koreksi pengucapan, koreksi prosedur
pemecahan masalah, identifikasi berbagai aturan kepemimpinan yang akan dipraktekkan dalam kelas, dan
sebagainya. Secara umum tes identifikasi digunakan sebagai suatu alat/strategi pengajaran untuk
mempersiapkan performa aktual para siswa dalam situasi simulasi maupun yang sebenarnya.
• Simulasi, lebih menekankan kepada prosedur, yaitu bagimana siswa dapat menampilkan tingkah laku
(suatu tugas) yang sama dalam situasi nyata sebagaimana ditampilkan dalam simulasi. Misalnya:
mendemonstrasikan ‘berenang’ dengan gaya dan teknik tertentu, mensimulasikan wawancara antara
instruktur (perusahaan) dengan pelamar kerja suatu pekerjaan. Ini digunakan dalam pengajaran untuk
mengevaluasi tujuan. Dalam beberapa situasi, simulasi performa siswa digunakan sebagai penilaian akhir
dari suatu keterampilan tertentu (misal: performa laboratorium kimia, latihan menyetir).
• Sampel kerja (work sample), ini merupakan tingkatan ‘realisasi’ tertinggi. Di sini mengharuskan siswa
untuk menampilkan tugas secara aktual yang merepresentasikan performa keseluruhan yang hendak
diukur. Meliputi elemen yang krusial dan penampilan yang terkontrol dengan standard tertentu. Setiap
performa siswa pada suatu standard kemudian digunakan sebagai bukti dari abilitas individual (mengenai
suatu tugas) dalam suatu kondisi khusus/tertentu. Contoh dalam bidang industri, misalya, siswa
diharuskan untuk melengkapi suatu proyek dari pekerjaan tukang logam (metalwoorking) atau pekerjaan
tukang kayu (woodworking) yang melibatkan semua tahapan-tahapan sebagaimana dalam situasi
pekerjaan sebenarnya (menentukan, memilih/mengurutkan material, dan mengkonstruksi).
Tes perbuatan dalam pembelajaran
bahasa Arab
• Sebagaimana telah diuraikan bahwa tes performa memfokuskan kepada tujuan belajar
‘keterampilan’ (skill) tertentu, yaitu keterampilan dalam proses/prosedur, produk/hasil maupun
kombinasi keduanya. Tes performa diperlukan untuk menilai keterampilan aktual siswa. Misalnya
dalam mata pelajaran: Ilmu Alam menekankan secara khusus pada keterampilan ‘laboratories’,
Matematika pada keterampilan memecahkan masalah praktis, Bahasa Inggeris (Bahasa Asing)
menekankan keterampilan ‘berkomunikasi’, Ilmu Sosial pada keterampilan mengkonstruksi peta dan
grafik serta pengoperasiannya secara efektif dalam kelas, Musik dan Seni (memainkan alat musik),
dan pendidikan fisik/jasmani (berenang, menari, melempar bola). Ekonomi, bisinis, industri,
pertanian, dan sebagainya.
• Aplikasi tes perbuatan dalam pembelajaran bahasa Arab yaitu menekankan pada keterampilan
berbicara (maharah al-kalam). Tes kemampuan berbicara bahasa Arab bertujuan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa Arab secara lancar dan benar-benar berkomunikasi
secara lisan. Untuk mencapai tujuan itu, guru diharapkan merubah pola pengajaran dari tingkat
menirukan atau memperagakan ke tingkat bagaimana agar siswa mampu mengungkapkan gagasan,
ide maupun pikiran secara lisan.
• Mengukur kemampuan berbicara bahasa Arab adalah mengukur kemampuan siswa dalam
mengekspresikan ide, pikiran dan perasaan siswa dalam bahasa Arab lisan (ta’bir syafawi). Terdapat
beberapa bentuk tes yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan keterampilan berbicara
bahasa Arab diantaranya adalah mendeskripsikan gambar (washf al-shurah), menceritakan
pengalaman (washf al-khibrah), wawancara (almuqabalah), berbicara bebas (ta’bir khur), dan
diskusi. Abdul Hamid, Mengukur kemampuan bahasa Arab untuk studi Islam, (Malang: UIN Maliki
Press, 2010), hlm. 53.
Ditinjau dari segi penyusunannya tes
hasil belajar
• Tes buatan guru (teacher made-test)
• Yaitu tes yang telah disusun sendiri oleh guru yang akan mempergunakan tes tersebut. Tes ini
biasanya digunakan untuk ulangan harian, formatif, dan ulangan umum. Tes ini dimaksudkan untuk
mengukur tingkast penguasaan peserta didik terhadap materi yang sudah disampaikan guru. Untuk
itu guru harus membuat soal secara logis dan rasional mengenai pokok-pokok materi.
• Tes yang telah distandarkan (standardised test)
• Yaitu tes yang telah mengalami proses standarisasi yakni proses validasi dan keadaan(reliability)
sehingga tes tersebut benar-benar valid dan andal untuk suatu tujuan dan bagi suatu kelompok
tertentu.
• Suatu tes dikatakan valid jika tes tersebut benar-benar mampu menilai apa yang harus dinilai. Tes
tersebut jika digunakan dapat mencapai sasaran sesuai dengan yang telah direncanakan
sebelumnya. Dengan kata lain merupakan alat yang jitu karena telah mengalami try-out dan
perbaikan.dan suatu tes disebut andal atau dapat dipercaya jika tes tersebut menunjukkan
ketelitian pengukuran. Ketelitian itu berlaku untuk setiap orang yang sama. Jika tes itu andal maka
skor hasil tes yang dibuat murid itu tetap sama. Wayan Nurkancana dan sunartana, Evaluasi…,
hlm. 26
• Zaenal Arifin, evaluasi …, hlm.119
Berdasarkan jumlah peserta didik tes
hasil belajar
• Tes perseorangan, yaitu tes yang dilakukan
secara perorangan. Guru akan berhadapan
dengan seorang peserta didik.
• Tes kelompok, yaitu tes yang diadakan secara
kelompok. Guru akan dihadapkan pada
sekelompok peserta didik.
Ditinjau dari segi kegunaan untuk
mengukur siswa
• Tes diagnostik
• Adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan
kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Secara umum tes ini disebut
penjajakan masuk atau dalam istilah inggris entering behaviour test. Ini dilakukan untuk mengukur
tingkat penguasaan pengetahuan dasar untuk dapat menerima pengetahuan lanjutannya. Oleh
karena itu tes ini juga disebut prasyarat tes atau pre request test. Tes ini juga berfungsi sebagai tes
penempatan (placement test).
• Tes formatif
• Dari arti kata form yang merupakan dasar istilah formatif maka evaluasi formatf dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu.
Evaluasi formatif atau tes formatif diberikan pada akhir setiap program. Tes ini merupakan post-test
atau tes akhir program.
• Tes sumatif
• Evaluasi sumatif atau tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program
atau sekelompok program yang lebih besar. Dalam pengalaman disekolah tes formatif dapat
disamakan dengan ulangan harian sedangkan tes sumatif dapat disamakan dengan ulangan umum
yang biasanya dilaksanakan pada akhir semester
Berdasarkan aspek pengetahuan dan
keterampilan
• Kemampuan (power test)
• Prinsip tes kemampuan adalah tidak adanya batasan
waktu dalam pengerjaan tes. Jika waktu tes tidak
dibatasi maka hasil tes dapat mengungkapkan
kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
• Tes kecepatan (speed test)
• Aspek yang diukur dalam tes kecepatan adalah
kecepatan peserta didik dalam mengerjakan sesuatu
pada waktu atau periode tertentu. Pekerjaan tersebut
biasanya relatif mudah karena aspek yang diukur
benar-benar kecepatan bukan aspek lain
Berdasarkan aspek psikis yang ingin
diungkap
• Tes intelegensi (intellegency test), yakni tes yang dilaksanakan dengan
tujuan untuk mengungkap atau mengetahui tingkat kecerdasan seseorang.
• Tes kemampuan (aptitude test), yaitu tes yang dilaksanakan dengan tujuan
untuk mengungkap kemampuan dasar atau bakat khusus yang dimiliki
oleh testee.
• Tes sikap (attitude test), yakni salah satu jenis tes yang dipergunakan
untuk mengungkap predisposisi atau kecenderungan seseorang uuntuk
melakukan sesuatu respon tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik
berupa individu-individu maupun obyek-obyek tertentu.
• Tes kepribadian (personality test), yakni tes yang dilaksanakan dengan
tujuan mengungkap ciri-ciri khas dari seseorang yang banyak sedikitnya
bersifat lahiriyah, seperti gaya bicara, cara berpakaian, nada suara, hobi
atau kesenangan, dan lain-lain.
• Tes hasil belajar, yang juga sering dikenal dengan istilah tes pencapaian
(achiecement test), yakni tes yang biasa digunakan untuk mengungkap
tingkat pencapaian atau prestasi belajar.
Ruang lingkup tes bahasa Arab
• Tes komponen bahasa Arab
• Tes struktur/tatabahasa
• Tes tata bahasa atau dikenal dengan tes qowa’id dalam bahasa Arab
lebih banyak difokuskan pada tes pembentukan kata (sharf) dan tes
pembentukan kalimat (nahwu).
• Tes kosa kata
• Tes kosa kata dapat dikelompokkan menjadi tes pemahaman dan
tes penggunaan. Tes pemahaman lebih ditekankan pada
pengukuran kemampuan testee dalam memahami arti kosa kata,
sedangkan tes penggunaan lebih dititikberatkan pada kemampuan
menggunakan kosa kata, indikator kompetensi yang diukur dapat
berupa arti kosa kata, atau padanan kata, lawan kata, pengertian
kata, dan kelompok kata.
Tes keterampilan berbahasa Arab
• Tes menyimak
• Indikator kompetensi yang diukur dalam tes kemampuan atau keterampilan
menyimak wacana berbahasa Arab adalah: a) kemampuan mengidentifikasi bunyi
huruf, b) kemampuan membedakan bunyi huruf yang mirip, c) memahami arti
kosa kata dan frasa, d) memahami kalimat, e) memahami wacana, f) memberikan
respon atau tanggapan terhadap isi wacana yang disimak (menyimak kritis).
• Bahan tes menyimak yang perlu diperhatikan adalah a) tingkat kesulitan wacana,
b) isi dan cakupan wacana disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis
siswa, c) jenis-jenis wacana (wacana deskripsi, narasi, eksposisi, dan argumentasi).
• Idealnya wacana yang diperdengarkan sebagai tes kemampuan menyimak adalah
wacana simak dari penutur asli. Melalui suara penutur asli ini, siswa “secara
alamiyah” dikondisikan untuk terbiasa mengenal tuturan penutur asli, sehingga
apabila mereka berinteraksi dengan penutur asli, tuturan penutur asli tidak asing
lagi bagi mereka, baik dari sisi kecepatan, intonasi, maupun uslubnya.
• Tes berbicara
• Tes kemampuan berbicara merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam tes bahasa.
Sebagai kemampuan bahasa yang aktif-produktif, kemampuan berbicara menuntut penguasaan
terhadap beberapa aspek dan kaidah penggunaan bahasa. Berkaitan dengan hal ini, sering kita
dengar bahwa tidak ada kemampuan berbahasa yang begitu sulit untuk dinilai sebagaimana tes
berbicara. Berbicara merupakan keterampilan yang sangat kompleks yang mempersyaratkan
penggunaan berbagai kemampuan secara simultan. Kemampuan tesebut meliputi: (a) pelafalan
(yang mencakup cirri-ciri segmental-vocal dan konsonan, serta pola tekanan dan intonasi), (b)
tatabahasa, (c) kosa kata, (d) kelancaran (fluency), dan (e) pemahaman (kemampuan merespon
terhadap suatu ujaran secara baik).
• Tujuan tes kemampuan berbicara adalah untuk mengukur kemampuan testee dalam menggunakan
bahasa Arab sebagai alat komunikasi lisan. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan
mengkomunikasikan ide, perasaan, gagasan, maupun pikiran dan kemampuan memahami ujaran
mitra tutur. Lebih ideal lagi apabila kemampuan berbicara tersebut diletakkan dalam kontek sosio-
kultural. Artinya, teste bukan saja mampu mengkomunikasikan gagasan, ide, maupun perasaan,
melainkan dia juga mampu melakukan komunikasi secara pragmatik dengan memperhatikan etika
budaya dan social yang berlaku dalam masyarakat.
• Untuk mengukur kemampuan berbicara testee, banyak cara atau bentuk yang dapat dikembangkan
oleh guru sesuai dengan tingkat kemampuan testee, yaitu dari tes yang paling dasar dan sederhana
sampai pada bentuk tes yang paling komplek dan sulit. Di antara bentuk tes kemampuan berbicara
adalah sebagai berikut: membaca keras (reading alaoud), bercerita melalui gambar, menceritakan
kembali, berdialog terbimbing, bercerita bebas, wawancara, pidato, dan diskusi.
• Tes membaca
• Tes kemampuan membaca keras (membaca teknis) dalam bahasa Arab perlu
memperoleh perhatian secara proporsional. Dalam tes membaca keras ini,
indikator kompetensi yang perlu diperhatikan meliputi: ketepatan bacaan,
kelancaran, intonasi, dan kefasihan.
• Klasifikasi tes kemampuan membaca sebagai berikut:
• Tes kemampuan membaca untuk tahap pertama meliputi tes pencocokan kata,
pencocokan kalimat, dan pencocokan gambar dan kalimat
• Tes kemampuan membaca, dalam tes ini testee diminta menentukan nama
gambar-gambar yang tersedia dan sekaligus diminta mendefinisikan gambar-
gambar tersebut ke dalam bahasa sasaran
• Salah-benar
• Pilihan ganda dengan teks yang pendek
• Pilihan ganda dengan teks yang panjang
• Melengkapi
• Menyusun kembali kalimat-kalimat yang tersedia secara benar sesuai dengan
urutannya
• Tes menulis
• Secara umum, tes menulis bahasa Arab dapat dikelompokkan menjadi tes menulis terbimbing
(insya’ muwajjahah) dan tes menulis bebas (insya’ hur). Dalam penyelenggaraan tes menulis secara
terbimbing ini, peserta tes diberi stimulus tertentu agar mereka dapat mengekspresikan pesan yang
dikehendaki oleh stimulus tersebut, baik dalam bentuk karya tulis sederhana maupun relative
kompleks. Beberapa stimulus yang dapat digunakan dalam penyelenggaraan tes menulis bahasa
Arab secara terbimbing misalnya: a) membuat kalimat dengan kosa kata (terbatas) yang tersedia, b)
membuat pertanyaan dari jawaban yang tersedia, c) menghubungkan dua kalimat atau lebih, d)
menjodohkan kalimat, e) menulis kalimat berdasarkan gambar, f) mengurutkan beberapa kalimat
menjadi paragraph, g) menceritakan gambar berseri dalam suatu karangan sederhana yang
panjangnya kurang lebih satu paragraph, h) menceritakan gambar berseri ke dalam suatu karangan
yang relative kompleks, dan i) mengembangkan pokok-pokok pikiran yang telah tersedia ke dalam
suatu karangan.
• Sementara itu, tes menulis secara bebas dapat dilaksanakan dengan berbagai cara. Diantaranya
adalah: a) testee diminta mendeskripsikan gambar berseri ke dalam suatu karangan yang lebih
kompleks (misalnya ke dalam tiga paragraph lebih), b) testee diminta menulis suatu karangan
(deskripsi) dengan topik yang telah ditentukan, c) siswa diminta mendeskripsikan salah satu topik
dari beberapa topik yang tersedia, d) siswa diminta mendeskripsikan hasil wawancara dengan orang
lain mengenai isu-isu aktual, e) siswa diminta menyusun makalah ilmiah menulis terakhir ini untuk
testee yang kemampuan bahasa Arabnya sudah berada pada tingkat lanjut atau marhalah
mutaqaddimah).

More Related Content

What's hot

Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar yuliartiramli
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranTyo Pumpkins
 
Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan affan Yusra
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanHanapi Hasan
 
Kpn 4053 unit 2 jenis jenis ujian
Kpn 4053 unit 2 jenis jenis ujianKpn 4053 unit 2 jenis jenis ujian
Kpn 4053 unit 2 jenis jenis ujianMazmon Mahmud
 
Pentaksiran ujian objektif, subjektif, kertas pensil,mpv
Pentaksiran ujian objektif, subjektif, kertas pensil,mpvPentaksiran ujian objektif, subjektif, kertas pensil,mpv
Pentaksiran ujian objektif, subjektif, kertas pensil,mpvSiTi Nurhidayah
 
Evaluasi proses dan hasil belajar matematika
Evaluasi proses dan hasil belajar matematikaEvaluasi proses dan hasil belajar matematika
Evaluasi proses dan hasil belajar matematikaDx Lupheparentseverafter
 
Langkah 6 developing assessment instruments
Langkah 6  developing assessment instrumentsLangkah 6  developing assessment instruments
Langkah 6 developing assessment instrumentsEDUCATIONAL TECHNOLOGY
 
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan PembelajaranTugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaranlindiani
 
Power point evaluasi
Power point evaluasiPower point evaluasi
Power point evaluasiTia Septiani
 
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanEvaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanUHN
 

What's hot (17)

Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Mentadbir ujian
Mentadbir ujianMentadbir ujian
Mentadbir ujian
 
Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan
 
Kur penting
Kur pentingKur penting
Kur penting
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikan
 
Kpn 4053 unit 2 jenis jenis ujian
Kpn 4053 unit 2 jenis jenis ujianKpn 4053 unit 2 jenis jenis ujian
Kpn 4053 unit 2 jenis jenis ujian
 
Pentaksiran ujian objektif, subjektif, kertas pensil,mpv
Pentaksiran ujian objektif, subjektif, kertas pensil,mpvPentaksiran ujian objektif, subjektif, kertas pensil,mpv
Pentaksiran ujian objektif, subjektif, kertas pensil,mpv
 
Evaluasi proses dan hasil belajar matematika
Evaluasi proses dan hasil belajar matematikaEvaluasi proses dan hasil belajar matematika
Evaluasi proses dan hasil belajar matematika
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Langkah 6 developing assessment instruments
Langkah 6  developing assessment instrumentsLangkah 6  developing assessment instruments
Langkah 6 developing assessment instruments
 
Materi evaluasi pendidikan
Materi evaluasi pendidikanMateri evaluasi pendidikan
Materi evaluasi pendidikan
 
Ppt asesmen kinerja proses dan produk
Ppt asesmen kinerja proses dan produkPpt asesmen kinerja proses dan produk
Ppt asesmen kinerja proses dan produk
 
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan PembelajaranTugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Power point evaluasi
Power point evaluasiPower point evaluasi
Power point evaluasi
 
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanEvaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
 
Prosedur Evaluasi Pembelajaran Matematika
Prosedur Evaluasi Pembelajaran MatematikaProsedur Evaluasi Pembelajaran Matematika
Prosedur Evaluasi Pembelajaran Matematika
 

Similar to TEKNIK TES DAN PENILAIAN

11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt
11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt
11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.pptDwiIndahLestari16
 
Pertemuan 6 evaluasi
Pertemuan 6 evaluasiPertemuan 6 evaluasi
Pertemuan 6 evaluasizahraaini3
 
Ciri tes hasil belajar
Ciri tes hasil belajar Ciri tes hasil belajar
Ciri tes hasil belajar ahmad akhyar
 
Definisi penilaian dalam kurikulum
Definisi penilaian dalam kurikulumDefinisi penilaian dalam kurikulum
Definisi penilaian dalam kurikulumROSLINDAWATI LIN
 
JENIS UJIAN (UJIAN PRESTASI/PERFOMANCE TEST)
JENIS UJIAN (UJIAN PRESTASI/PERFOMANCE TEST)JENIS UJIAN (UJIAN PRESTASI/PERFOMANCE TEST)
JENIS UJIAN (UJIAN PRESTASI/PERFOMANCE TEST)Hadliwati Daud
 
Teknik penilaian hasil belajar
Teknik penilaian hasil belajarTeknik penilaian hasil belajar
Teknik penilaian hasil belajarEndah Anggraeni
 
Pentaksiran
PentaksiranPentaksiran
Pentaksiransaffa919
 
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptx
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptxINSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptx
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptxna113
 
Teknik penilaian-hasil-belajar
Teknik penilaian-hasil-belajarTeknik penilaian-hasil-belajar
Teknik penilaian-hasil-belajarEndah Anggraeni
 
Penilaian Pembelajaran
Penilaian PembelajaranPenilaian Pembelajaran
Penilaian Pembelajarandidinalislami
 
Teknik Penilaian Hasil Belajar.docx
Teknik Penilaian Hasil Belajar.docxTeknik Penilaian Hasil Belajar.docx
Teknik Penilaian Hasil Belajar.docxdiannisa9
 
Ppt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranPpt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranrizka_pratiwi
 
Konsep dasar evaluasi
Konsep dasar evaluasiKonsep dasar evaluasi
Konsep dasar evaluasiapil73
 

Similar to TEKNIK TES DAN PENILAIAN (20)

11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt
11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt
11.-Evaluasi-Proses-dan-Hasil-Belajar-IPA.ppt
 
EVALUASI PENDIDIKAN.pptx
EVALUASI PENDIDIKAN.pptxEVALUASI PENDIDIKAN.pptx
EVALUASI PENDIDIKAN.pptx
 
Makalah Asesmen
Makalah AsesmenMakalah Asesmen
Makalah Asesmen
 
Pertemuan 6 evaluasi
Pertemuan 6 evaluasiPertemuan 6 evaluasi
Pertemuan 6 evaluasi
 
Prosedur penilaian
Prosedur penilaianProsedur penilaian
Prosedur penilaian
 
Ciri tes hasil belajar
Ciri tes hasil belajar Ciri tes hasil belajar
Ciri tes hasil belajar
 
Jenis jenis tes
Jenis jenis tesJenis jenis tes
Jenis jenis tes
 
Definisi penilaian dalam kurikulum
Definisi penilaian dalam kurikulumDefinisi penilaian dalam kurikulum
Definisi penilaian dalam kurikulum
 
JENIS UJIAN (UJIAN PRESTASI/PERFOMANCE TEST)
JENIS UJIAN (UJIAN PRESTASI/PERFOMANCE TEST)JENIS UJIAN (UJIAN PRESTASI/PERFOMANCE TEST)
JENIS UJIAN (UJIAN PRESTASI/PERFOMANCE TEST)
 
Teknik Assesmen
Teknik AssesmenTeknik Assesmen
Teknik Assesmen
 
Teknik penilaian hasil belajar
Teknik penilaian hasil belajarTeknik penilaian hasil belajar
Teknik penilaian hasil belajar
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Pentaksiran
PentaksiranPentaksiran
Pentaksiran
 
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptx
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptxINSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptx
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptx
 
Tes
TesTes
Tes
 
Teknik penilaian-hasil-belajar
Teknik penilaian-hasil-belajarTeknik penilaian-hasil-belajar
Teknik penilaian-hasil-belajar
 
Penilaian Pembelajaran
Penilaian PembelajaranPenilaian Pembelajaran
Penilaian Pembelajaran
 
Teknik Penilaian Hasil Belajar.docx
Teknik Penilaian Hasil Belajar.docxTeknik Penilaian Hasil Belajar.docx
Teknik Penilaian Hasil Belajar.docx
 
Ppt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranPpt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaran
 
Konsep dasar evaluasi
Konsep dasar evaluasiKonsep dasar evaluasi
Konsep dasar evaluasi
 

Recently uploaded

Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaMonaAmelia
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfVenyHandayani2
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTINAFITRIYAH
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 

Recently uploaded (20)

Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 

TEKNIK TES DAN PENILAIAN

  • 2. Cara merespon Verbal Tes tertulis Subjektif Uraian Terbatas Uraian Bebas Objektif Benar Salah Pilihan Ganda Isian Melengkapi Menjodohkan Tes Lisan Non Verbal Tes Perbuatan Tes Tertulis Tes Identifikasi Tes Simulasi Sampel Kerja
  • 3. Dilihat dari bentuk jawaban peserta didik • Tes verbal, yaitu apabila jawaban atau respon yang diberikan oleh anak berbentuk bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Jadi anak akan mengucapkan atau menulis jawabannya, sesuai dengan pertanyaan ataupun perintah yang diberikan. • Non verbal , yaitu apabila jawaban atau respon yang diberikan oleh anak itu berbentuk tingkah laku. Jadi anak itu berbuat sesuai dengan perintah atau pertanyaan yang diberikan. Misalnya dalam pendidikan jasmani untuk memeriksa apakah seorang murid sudah dapat meloncat dengan gaya tertentu, maka cara yang paling baik dan langsung ialah menyuruh anak tadi meloncat dengan gaya telah ditetapkan.
  • 4. Konsep dasar tes perbuatan • Tes perbuatan disebut juga dengan tes keterampilan (skill test atau performance test). Menurut Dewa Ketut Sukardi, tes performa ialah tes yang menuntut testee untuk menggerakkan atau menggunakan objek-objek, atau menyusun bagian-bagian yang dikerjakan dengan tepat, dan menurut Smith & Adams, ‘Performance tes’, adalah suatu tes yang berhubungan dengan berbagai bentuk aktifitas fisik, seperti, memasang pola dengan balok-balok kayu. • Dapat ditarik pengertian bahwa, tes performa merupakan bentuk tes yang menuntut jawaban siswa dalam bentuk perilaku, tindakan/perbuatan, unjuk kerja atau keterampilan melakukan tugas-tugas tertentu. Siswa bertindak atau mempraktekkan dan mendemonstrasikan sesuai dengan apa yang diperintahkan atau ditanyakan. Misal, coba praktekkan cara menggosok gigi yang benar sesuai aturan, cara lompat/loncat (tinggi, indah, jauh) yang benar, cara berenang sesuai dengan gaya dan teknik tertentu. • Tes perbuatan atau tes praktik adalah tes yang menuntut jawaban peserta didik dalam bentuk prilaku, tindakan atau perbuatan. Lebih jauh Stignis mengemukakan “ tes tindakan adalah suatu bentuk tes yang peserta didiknya diminta untuk melakukan kegiatan khusus dibawah pengawasan penguji yang akan mengobservasi penampilannya dan membuat keputusan tentang kualitas hasil belajar yang didemonstrasikan.” Misalnya untuk melihat bagaimana cara menggunakan komputer dengan baik dan benar, guru harus menyuruh peserta didik untuk mempraktikkan atau mendemonstrasiakn penggunaan komputer yang sesungguhnya sesuai dengan prosedur yang baik dan benar.
  • 5. • Sebagaimana jenis tes lain, tes tindakanpun mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan tes tindakan adalah (1) satu-satunya teknik tes yang dapat digunakan untuk mengetahui hasil belajar dalam bidang keterampilan (2) sangat baik digunakan untuk mencocokkan antara pengetauhan materi dan keterampilan praktik (3) dalam penggunaannya tidak mungkin peserta didik akan mencontek (4) guru dapat lebih mengenal masing-masing karakter peserta didik. • Adapun kelemahannya adalah (1) memakan waktu yang lama (2) dalam hal tertentu membutuhkan biaya yang besar (3) cepat membosankan (4) membutuhkan syarat pendukung yang lengkap baik waktu tenaga maupun biaya
  • 6. Aspek-aspek penilaian dalam tes perbuatan • Penilaian pada proses (bagaimana cara yang ditempuh siswa dalam memperoleh/melakukan ‘sesuatu’ secara baik, benar, dan efektif). Contoh mengajarkan keterampilan motorik (berenang), siswa tidak secara langsung dimasukkan ke dalam kolam renang, namun diajarkan dahulu bagaimana posisi kaki dan tangan yang benar, cara mengambil napas, kerjasama kaki – tangan – pernapasan, dan sebagainya. Penilaiannya dilakukan pada gerakan yang menghasilkan tingkah laku menurut rangkaian yang tepat. • Penilaian pada hasil, misal pada pelajaran menggambar/melukis, keterampilan, kerajinan tangan, menjahit, dan lain-lain. Guru bisa saja tidak menilai prosesya, tetapi menilai pada hasil akhir/karya siswa.
  • 7. Konstruksi Tes Performansi • Tes Identifikasi, mencakup kedalaman variasi dari situasi tes yang mereprsentasikan derajat kenyataan lapangan yang beragam. Umumnya ini dilakukan dalam lapangan ‘pendidikan/lembaga industri’. Misalnya identifikasi mengenai bagian performa tugas (misal: menemukan ‘konsleting’ pada suatu jaringan listrik) ia akan mengidentifikasi: alat-alat, perlengkapan dan prosedur yang diperlukan untuk menangani tugas tersebut. Contoh lain mengidentifikasi berbagai kemungkinan faktor penyebab ketidakberfungsian suatu mesin (misal: mobil, motor, dan sebagainya). Dalam Biologi, mengidentifikasi perlengkapan dan prosedur yang diperlukan untuk membimbing/melakukan suatu eksperimen, koreksi pengucapan, koreksi prosedur pemecahan masalah, identifikasi berbagai aturan kepemimpinan yang akan dipraktekkan dalam kelas, dan sebagainya. Secara umum tes identifikasi digunakan sebagai suatu alat/strategi pengajaran untuk mempersiapkan performa aktual para siswa dalam situasi simulasi maupun yang sebenarnya. • Simulasi, lebih menekankan kepada prosedur, yaitu bagimana siswa dapat menampilkan tingkah laku (suatu tugas) yang sama dalam situasi nyata sebagaimana ditampilkan dalam simulasi. Misalnya: mendemonstrasikan ‘berenang’ dengan gaya dan teknik tertentu, mensimulasikan wawancara antara instruktur (perusahaan) dengan pelamar kerja suatu pekerjaan. Ini digunakan dalam pengajaran untuk mengevaluasi tujuan. Dalam beberapa situasi, simulasi performa siswa digunakan sebagai penilaian akhir dari suatu keterampilan tertentu (misal: performa laboratorium kimia, latihan menyetir). • Sampel kerja (work sample), ini merupakan tingkatan ‘realisasi’ tertinggi. Di sini mengharuskan siswa untuk menampilkan tugas secara aktual yang merepresentasikan performa keseluruhan yang hendak diukur. Meliputi elemen yang krusial dan penampilan yang terkontrol dengan standard tertentu. Setiap performa siswa pada suatu standard kemudian digunakan sebagai bukti dari abilitas individual (mengenai suatu tugas) dalam suatu kondisi khusus/tertentu. Contoh dalam bidang industri, misalya, siswa diharuskan untuk melengkapi suatu proyek dari pekerjaan tukang logam (metalwoorking) atau pekerjaan tukang kayu (woodworking) yang melibatkan semua tahapan-tahapan sebagaimana dalam situasi pekerjaan sebenarnya (menentukan, memilih/mengurutkan material, dan mengkonstruksi).
  • 8. Tes perbuatan dalam pembelajaran bahasa Arab • Sebagaimana telah diuraikan bahwa tes performa memfokuskan kepada tujuan belajar ‘keterampilan’ (skill) tertentu, yaitu keterampilan dalam proses/prosedur, produk/hasil maupun kombinasi keduanya. Tes performa diperlukan untuk menilai keterampilan aktual siswa. Misalnya dalam mata pelajaran: Ilmu Alam menekankan secara khusus pada keterampilan ‘laboratories’, Matematika pada keterampilan memecahkan masalah praktis, Bahasa Inggeris (Bahasa Asing) menekankan keterampilan ‘berkomunikasi’, Ilmu Sosial pada keterampilan mengkonstruksi peta dan grafik serta pengoperasiannya secara efektif dalam kelas, Musik dan Seni (memainkan alat musik), dan pendidikan fisik/jasmani (berenang, menari, melempar bola). Ekonomi, bisinis, industri, pertanian, dan sebagainya. • Aplikasi tes perbuatan dalam pembelajaran bahasa Arab yaitu menekankan pada keterampilan berbicara (maharah al-kalam). Tes kemampuan berbicara bahasa Arab bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa Arab secara lancar dan benar-benar berkomunikasi secara lisan. Untuk mencapai tujuan itu, guru diharapkan merubah pola pengajaran dari tingkat menirukan atau memperagakan ke tingkat bagaimana agar siswa mampu mengungkapkan gagasan, ide maupun pikiran secara lisan. • Mengukur kemampuan berbicara bahasa Arab adalah mengukur kemampuan siswa dalam mengekspresikan ide, pikiran dan perasaan siswa dalam bahasa Arab lisan (ta’bir syafawi). Terdapat beberapa bentuk tes yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan keterampilan berbicara bahasa Arab diantaranya adalah mendeskripsikan gambar (washf al-shurah), menceritakan pengalaman (washf al-khibrah), wawancara (almuqabalah), berbicara bebas (ta’bir khur), dan diskusi. Abdul Hamid, Mengukur kemampuan bahasa Arab untuk studi Islam, (Malang: UIN Maliki Press, 2010), hlm. 53.
  • 9. Ditinjau dari segi penyusunannya tes hasil belajar • Tes buatan guru (teacher made-test) • Yaitu tes yang telah disusun sendiri oleh guru yang akan mempergunakan tes tersebut. Tes ini biasanya digunakan untuk ulangan harian, formatif, dan ulangan umum. Tes ini dimaksudkan untuk mengukur tingkast penguasaan peserta didik terhadap materi yang sudah disampaikan guru. Untuk itu guru harus membuat soal secara logis dan rasional mengenai pokok-pokok materi. • Tes yang telah distandarkan (standardised test) • Yaitu tes yang telah mengalami proses standarisasi yakni proses validasi dan keadaan(reliability) sehingga tes tersebut benar-benar valid dan andal untuk suatu tujuan dan bagi suatu kelompok tertentu. • Suatu tes dikatakan valid jika tes tersebut benar-benar mampu menilai apa yang harus dinilai. Tes tersebut jika digunakan dapat mencapai sasaran sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan kata lain merupakan alat yang jitu karena telah mengalami try-out dan perbaikan.dan suatu tes disebut andal atau dapat dipercaya jika tes tersebut menunjukkan ketelitian pengukuran. Ketelitian itu berlaku untuk setiap orang yang sama. Jika tes itu andal maka skor hasil tes yang dibuat murid itu tetap sama. Wayan Nurkancana dan sunartana, Evaluasi…, hlm. 26 • Zaenal Arifin, evaluasi …, hlm.119
  • 10. Berdasarkan jumlah peserta didik tes hasil belajar • Tes perseorangan, yaitu tes yang dilakukan secara perorangan. Guru akan berhadapan dengan seorang peserta didik. • Tes kelompok, yaitu tes yang diadakan secara kelompok. Guru akan dihadapkan pada sekelompok peserta didik.
  • 11. Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa • Tes diagnostik • Adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Secara umum tes ini disebut penjajakan masuk atau dalam istilah inggris entering behaviour test. Ini dilakukan untuk mengukur tingkat penguasaan pengetahuan dasar untuk dapat menerima pengetahuan lanjutannya. Oleh karena itu tes ini juga disebut prasyarat tes atau pre request test. Tes ini juga berfungsi sebagai tes penempatan (placement test). • Tes formatif • Dari arti kata form yang merupakan dasar istilah formatif maka evaluasi formatf dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu. Evaluasi formatif atau tes formatif diberikan pada akhir setiap program. Tes ini merupakan post-test atau tes akhir program. • Tes sumatif • Evaluasi sumatif atau tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program atau sekelompok program yang lebih besar. Dalam pengalaman disekolah tes formatif dapat disamakan dengan ulangan harian sedangkan tes sumatif dapat disamakan dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada akhir semester
  • 12. Berdasarkan aspek pengetahuan dan keterampilan • Kemampuan (power test) • Prinsip tes kemampuan adalah tidak adanya batasan waktu dalam pengerjaan tes. Jika waktu tes tidak dibatasi maka hasil tes dapat mengungkapkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. • Tes kecepatan (speed test) • Aspek yang diukur dalam tes kecepatan adalah kecepatan peserta didik dalam mengerjakan sesuatu pada waktu atau periode tertentu. Pekerjaan tersebut biasanya relatif mudah karena aspek yang diukur benar-benar kecepatan bukan aspek lain
  • 13. Berdasarkan aspek psikis yang ingin diungkap • Tes intelegensi (intellegency test), yakni tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap atau mengetahui tingkat kecerdasan seseorang. • Tes kemampuan (aptitude test), yaitu tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap kemampuan dasar atau bakat khusus yang dimiliki oleh testee. • Tes sikap (attitude test), yakni salah satu jenis tes yang dipergunakan untuk mengungkap predisposisi atau kecenderungan seseorang uuntuk melakukan sesuatu respon tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa individu-individu maupun obyek-obyek tertentu. • Tes kepribadian (personality test), yakni tes yang dilaksanakan dengan tujuan mengungkap ciri-ciri khas dari seseorang yang banyak sedikitnya bersifat lahiriyah, seperti gaya bicara, cara berpakaian, nada suara, hobi atau kesenangan, dan lain-lain. • Tes hasil belajar, yang juga sering dikenal dengan istilah tes pencapaian (achiecement test), yakni tes yang biasa digunakan untuk mengungkap tingkat pencapaian atau prestasi belajar.
  • 14. Ruang lingkup tes bahasa Arab • Tes komponen bahasa Arab • Tes struktur/tatabahasa • Tes tata bahasa atau dikenal dengan tes qowa’id dalam bahasa Arab lebih banyak difokuskan pada tes pembentukan kata (sharf) dan tes pembentukan kalimat (nahwu). • Tes kosa kata • Tes kosa kata dapat dikelompokkan menjadi tes pemahaman dan tes penggunaan. Tes pemahaman lebih ditekankan pada pengukuran kemampuan testee dalam memahami arti kosa kata, sedangkan tes penggunaan lebih dititikberatkan pada kemampuan menggunakan kosa kata, indikator kompetensi yang diukur dapat berupa arti kosa kata, atau padanan kata, lawan kata, pengertian kata, dan kelompok kata.
  • 15. Tes keterampilan berbahasa Arab • Tes menyimak • Indikator kompetensi yang diukur dalam tes kemampuan atau keterampilan menyimak wacana berbahasa Arab adalah: a) kemampuan mengidentifikasi bunyi huruf, b) kemampuan membedakan bunyi huruf yang mirip, c) memahami arti kosa kata dan frasa, d) memahami kalimat, e) memahami wacana, f) memberikan respon atau tanggapan terhadap isi wacana yang disimak (menyimak kritis). • Bahan tes menyimak yang perlu diperhatikan adalah a) tingkat kesulitan wacana, b) isi dan cakupan wacana disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis siswa, c) jenis-jenis wacana (wacana deskripsi, narasi, eksposisi, dan argumentasi). • Idealnya wacana yang diperdengarkan sebagai tes kemampuan menyimak adalah wacana simak dari penutur asli. Melalui suara penutur asli ini, siswa “secara alamiyah” dikondisikan untuk terbiasa mengenal tuturan penutur asli, sehingga apabila mereka berinteraksi dengan penutur asli, tuturan penutur asli tidak asing lagi bagi mereka, baik dari sisi kecepatan, intonasi, maupun uslubnya.
  • 16. • Tes berbicara • Tes kemampuan berbicara merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam tes bahasa. Sebagai kemampuan bahasa yang aktif-produktif, kemampuan berbicara menuntut penguasaan terhadap beberapa aspek dan kaidah penggunaan bahasa. Berkaitan dengan hal ini, sering kita dengar bahwa tidak ada kemampuan berbahasa yang begitu sulit untuk dinilai sebagaimana tes berbicara. Berbicara merupakan keterampilan yang sangat kompleks yang mempersyaratkan penggunaan berbagai kemampuan secara simultan. Kemampuan tesebut meliputi: (a) pelafalan (yang mencakup cirri-ciri segmental-vocal dan konsonan, serta pola tekanan dan intonasi), (b) tatabahasa, (c) kosa kata, (d) kelancaran (fluency), dan (e) pemahaman (kemampuan merespon terhadap suatu ujaran secara baik). • Tujuan tes kemampuan berbicara adalah untuk mengukur kemampuan testee dalam menggunakan bahasa Arab sebagai alat komunikasi lisan. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan mengkomunikasikan ide, perasaan, gagasan, maupun pikiran dan kemampuan memahami ujaran mitra tutur. Lebih ideal lagi apabila kemampuan berbicara tersebut diletakkan dalam kontek sosio- kultural. Artinya, teste bukan saja mampu mengkomunikasikan gagasan, ide, maupun perasaan, melainkan dia juga mampu melakukan komunikasi secara pragmatik dengan memperhatikan etika budaya dan social yang berlaku dalam masyarakat. • Untuk mengukur kemampuan berbicara testee, banyak cara atau bentuk yang dapat dikembangkan oleh guru sesuai dengan tingkat kemampuan testee, yaitu dari tes yang paling dasar dan sederhana sampai pada bentuk tes yang paling komplek dan sulit. Di antara bentuk tes kemampuan berbicara adalah sebagai berikut: membaca keras (reading alaoud), bercerita melalui gambar, menceritakan kembali, berdialog terbimbing, bercerita bebas, wawancara, pidato, dan diskusi.
  • 17. • Tes membaca • Tes kemampuan membaca keras (membaca teknis) dalam bahasa Arab perlu memperoleh perhatian secara proporsional. Dalam tes membaca keras ini, indikator kompetensi yang perlu diperhatikan meliputi: ketepatan bacaan, kelancaran, intonasi, dan kefasihan. • Klasifikasi tes kemampuan membaca sebagai berikut: • Tes kemampuan membaca untuk tahap pertama meliputi tes pencocokan kata, pencocokan kalimat, dan pencocokan gambar dan kalimat • Tes kemampuan membaca, dalam tes ini testee diminta menentukan nama gambar-gambar yang tersedia dan sekaligus diminta mendefinisikan gambar- gambar tersebut ke dalam bahasa sasaran • Salah-benar • Pilihan ganda dengan teks yang pendek • Pilihan ganda dengan teks yang panjang • Melengkapi • Menyusun kembali kalimat-kalimat yang tersedia secara benar sesuai dengan urutannya
  • 18. • Tes menulis • Secara umum, tes menulis bahasa Arab dapat dikelompokkan menjadi tes menulis terbimbing (insya’ muwajjahah) dan tes menulis bebas (insya’ hur). Dalam penyelenggaraan tes menulis secara terbimbing ini, peserta tes diberi stimulus tertentu agar mereka dapat mengekspresikan pesan yang dikehendaki oleh stimulus tersebut, baik dalam bentuk karya tulis sederhana maupun relative kompleks. Beberapa stimulus yang dapat digunakan dalam penyelenggaraan tes menulis bahasa Arab secara terbimbing misalnya: a) membuat kalimat dengan kosa kata (terbatas) yang tersedia, b) membuat pertanyaan dari jawaban yang tersedia, c) menghubungkan dua kalimat atau lebih, d) menjodohkan kalimat, e) menulis kalimat berdasarkan gambar, f) mengurutkan beberapa kalimat menjadi paragraph, g) menceritakan gambar berseri dalam suatu karangan sederhana yang panjangnya kurang lebih satu paragraph, h) menceritakan gambar berseri ke dalam suatu karangan yang relative kompleks, dan i) mengembangkan pokok-pokok pikiran yang telah tersedia ke dalam suatu karangan. • Sementara itu, tes menulis secara bebas dapat dilaksanakan dengan berbagai cara. Diantaranya adalah: a) testee diminta mendeskripsikan gambar berseri ke dalam suatu karangan yang lebih kompleks (misalnya ke dalam tiga paragraph lebih), b) testee diminta menulis suatu karangan (deskripsi) dengan topik yang telah ditentukan, c) siswa diminta mendeskripsikan salah satu topik dari beberapa topik yang tersedia, d) siswa diminta mendeskripsikan hasil wawancara dengan orang lain mengenai isu-isu aktual, e) siswa diminta menyusun makalah ilmiah menulis terakhir ini untuk testee yang kemampuan bahasa Arabnya sudah berada pada tingkat lanjut atau marhalah mutaqaddimah).