Makalah ini membahas tentang diagnosa keperawatan pada kasus anak berusia 11 tahun dengan keluhan bersin-bersin, hidung tersumbat dan nyeri di hidung. Diagnosa yang ditegakkan adalah masalah bersihkan jalan nafas karena adanya sekret di hidung dan nyeri akibat inflamasi. Intervensi yang dilakukan adalah membersihkan jalan nafas, mengeluarkan sekret, memberikan analgesik, dan memantau pernapasan. Evaluasi men
1. MAKALAH METODOLOGI KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Disusun untuk memenuhi tugas Metodologi Keperawatan
Oleh:
1. IKHSAN NUR HUDA (P1337420214008)
2. FAJAR RAHMAWATI (P1337420214023)
3. RIZKI WULANDARI (P1337420214037)
4. ALMA UNTARA AGNESIA M (P1337420214052)
5. ZAKIYAH FUKHROTUNNISA (P1337420214067)
6. ISNA AFIFAH (P1337420214097)
7. NOVI SURYANI (P1337420214111)
8. WIWIT UMAYAH (P1337420214082)
Kelas I B
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
TAHUN 2014/2015
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala,
karena berkatrahmat-Nya kami bias menyelesaikan makalah yang berjudul
Makalah Metodologi Keperawatan tentang Diagnosa Keperawatan. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Keperawatan.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat padawaktunya. Makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.
Mersi, 01 Oktober 2014
Penyusun
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Oksigen dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupan. Perawat
sering kali menemukan klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
oksigennya. Fungsi system pernapasan dan jantung adalah menyuplai
kebutuhan oksigen tubuh. Fisiologi jantung mencakup pengaliran darah yang
membawa oksigen dan sirkulasi paru kesisi kiri jantung dan jaringan serta
mengalirkan darah yang tidak mengandung oksigenke system pulmonary.
Fisiologi pernapasan oksigen asi tubuh melalui mekanisme ventilasi, perfusi
dan transport gas pernapasan. Pengaturan saraf dan kimiawi mengontrol
fluktuasi dalam frekwensi dan kedalaman pernapasan untuk memenuhi
perubahan kebutuhan oksigen jaringan. (Perry & Potter,1551)
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Diagnosa Keperawatan ?
2. Kasus :
Anak X usia 11 tahun. Datang kerumah sakit dengan keluhan
bersin-bersin, hidung tersumbat dan hidung terasa gatal. Awalnya
mengira hal tersebut merupakan pilek biasa, tapi ternyata pileknya tidak
sembuh-sembuh. Ibunya mengatakan bahwa anaknya juga sering
mengalami sulit tidur karena sulit bernafas dan tak jarang menganga
ketika tidur karena sulit bernafas. Dari pemeriksaan fisik ketika di
inspeksi kulit tampak berwarna kehitaman di bawah kelopak mata bawah.
Ketika di Palpa sianak X merasa nyeri karena ada inflamasi. Setelah di
lakukan pemeriksaan rongga hidung dengan spekulum di dapatkan secret
hidung jernih, membrane mukosa edema, basah dan kebiru-biruan (boggy
and bluish). Dan dari hasil tes laboratorium (pemeriksaan sekret) terdapat
seleusinofil meningkat > 3%.
3. Menentukan analisa data, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi
dari kasus di atas.
4. C. Tujuan
1. Dapat mengartikan atau menjelaskan tentang diagnose keperawatan.
2. Dapat menentukan diagnose keperawatan menurut kasus diatas.
3. Dapat menentukan intervensi, implementasi, dan evaluasi menurut kasus
diatas.
4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Keperawatan.
5. BAB II
ISI
A. Pengertian Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatn adalah suatu pernyataan yang menjelaskan
respon manusia dari individu atau kelompok dimana perawat secara
akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberi intervensi secara pasti
untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mecegah, dan
merubah. (Corpetino,2004)
Diagnosa Keperawatan adalah cara mengidentifikasi, memfokuskan
dan mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta respon terhadap masalah actual
dan resiko tinggi. Labil diagnose keperawatan memberi format untuk
mengekspresikan bagi anidentifikasi masalah dari proses keperawatan.
Diagnosa Keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon individu,
keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan
yang actual dan potensional. Diagnosa keperawatan memberikan dasar
pemilihan intervensi perawatan untuk mencapai hasil yang menjadi tanggung
gugat perawat.
B. Diagnosa Keperawatan
Kasus :
Anak X usia 11 tahun. Datang kerumah sakit dengan keluhan bersin-bersin,
hidung tersumbat dan hidung terasa gatal. Awalnya mengira hal
tersebut merupakan pilek biasa, tapi ternyata pileknya tidak sembuh-sembuh.
Ibunya mengatakan bahwa anaknya juga sering mengalami sulit tidur karena
sulit bernafas dan tak jarang menganga ketika tidur karena sulit bernafas. Dari
pemeriksaan fisik ketika di inspeksi kulit tampak berwarna kehitaman di
bawah kelopak mata bawah. Ketika di Palpa sianak X merasa nyeri karena ada
inflamasi. Setelah di lakukan pemeriksaan rongga hidung dengan spekulum di
dapatkan secret hidung jernih, membrane mukosaedema, basah dan kebiru-
6. biruan (boggy and bluish). Dan dari hasil tes laboratorium (pemeriksaan
sekret) terdapat seleusinofil meningkat >3%.
Tinjauan Pasien
1. IdentitasKlien
Nama : An. X
Umur : 11 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Status : Belum Menikah
Tanggal masuk : 17 September 2014 jam 07.50 WIB
Keluhan Pasien
Bersin-bersin, hidung tersumbat dan hidung terasa gatal dan
terdapat secret
Merasa Nyeri ketika di palpasi karena adanya inflamasi.
7. C. ANALISA DATA,DIAGNOSA,INTERVENSI, IMPLEMENTASI, DAN
EVALUASI
1. ANALISA DATA
No. S (Symtom) E (Etiologi)
P (Problem)
1. DS.
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya
juga sering mengalami sulit tidur,
karena sulit bernapas dan tak jarang
menganga ketika kesulitan bernapas.
DO.
Pemeriksaan fisik :
Inspeksi :kulit tampak berwarna
kehitaman dibawah kelopak mata
bawah.
Palpasi : anak merasa nyeri karena
ada inflamasi
Secret di
hidung
Bersihkan
jalan nafas
2. DIAGNOSA
Bersihkan jalan nafas berhubungan dengan adanya secret di hidung
Nyeri berhubungan dengan Injuksi fisik (Adanya inflamasi)
8. 3. INTERVENSI
DX Tujuan NOC
NIC
I Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2 x 24
jam, diharapkan
jalan nafas
bersih dan
kembali normal
NOC :
o Respiratory status :
Ventilation
o Respiratory status :
Airway patency
o Aspiration Control
Kriteria Hasil :
o Mendemonstrasikan
batu kefektif dan suara
nafas yang bersih,
tidak ada sianosis dan
dyspneu (mampu
mengeluarkan sputum,
mampu bernafas
dengan mudah, tidak
ada pursed lips)
o Menunjukkan jalan
nafas yang paten
(klien tidak merasa
tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan
dalam rentang normal,
tidak ada suara nafas
abnormal)
Mampu
mengidentifikasikan
dan mencegah factor
o Buka jalan nafas,
guanakan teknik chin
lift atau jaw thrust
bila perlu
o Posisikan pasien untuk
memaksimalkan
ventilasi
o Identifikasi pasien
perlunya pemasangan
alat jalan nafas buatan
o Pasang mayo bila
perlu
o Lakukan fisio terapi
dada jika perlu
o Keluarkan sekret
dengan batu kata
usuction
o Auskultasi suara nafas,
catatanya suara
tambahan
o Lakukan suction pada
mayo
o Berikan bronko dilator
bila perlu
o Berikan pelembab
udara Kassa basah Na
Cl Lembab
o Atur
9. yang dapat
menghambat jalan
nafas
intakeuntukcairanmen
goptimalkankeseimba
ngan.
o Monitor respirasi dan
status O2
II
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2 x 24
jam,
diharapkan
nyeri dapat
berkurang
NOC :
Pain Level,
Pain control,
Comfort level
Kriteria Hasil :
Mampu mengontrol
nyeri (tahu penyebab
nyeri, mampu
menggunakan tehnik
non farma kologi untuk
mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
Melaporkan bahwa
nyeri berkurang dengan
menggunakan
manajemen nyeri
Mampu mengenali nyeri
(skala, intensitas,
frekuensi dan tanda
nyeri)
Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang
Tanda vital dalam
rentang normal
Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri
sebelum pemberian
obat
Cek instruksi dokter
tentang jenis obat,
dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilihan algesik yang
diperlukan atau
kombinasi dari
analgesic ketika
pemberian lebih dari
satu
Tentukan pilihan
analgesik tergantung
tipe dan beratnya nyeri
Tentukan analgesik
pilihan, rute
pemberian, dan dosis
optimal
Pilih rute pemberian
secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara
10. teratur
Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali
Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat
nyeri hebat
Evaluasi efektiv itu
asanalgesik, tanda dan
gejala (efek samping)
4. IMPLEMENTASI
Waktu
No.
Rabu,17/0
Dx
9/2014
Pelaksanaan Responpasien TTD
Rabu,17/0
9/2014
Jam 08.00
I o Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
o Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
Ds : -
Do : Pasien belum
merasa lebih
nyaman,
pernapasan belum
mulai stabil
08.15 I Atur inta keuntuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
o Monitor respirasi dan status
O2
Ds : -
Do : Pasien sudah
merasa lebih
nyaman, secret
sudah berkurang
Kamis,18
/09/2014
08.20
II
o Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum
Ds :-
Do : Pasien belum
merasa nyaman
11. pemberian obat
o Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan
frekuensi
08.25
II
o Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
Pasien sudah
merasa baikan dan
rasa nyeri sudah
hilang
5. EVALUASI
Hari,tanggal DX Evaluasi
TTD
Kamis , 18
September 2014
Jam 14.30
I S : Pasien masih merasakan bersin- bersih,
hidung terasa gatal dan hidung sumbat
O : Terdapat Sekret
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan pelaksanaan
Jam 16.30 II S : Pasien masih merasakan nyeri
O : -
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan pelaksanaan
Jumat, 19
September 2014
Jam 08.30
I S : Pasien sudah merasa lebih baik
O : Nyeri sudah hilang
A : Masalah sudah teratasi
P : Pelaksanaan selesai
12. Jam 09.30 II S : Pasien sudah merasa lebih baik
O : Nyeri sudah hilang
A : Masalah sudah teratasi
P : Pelaksanaan selesai
13. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diagnosa keperawatan dalam kasus diatas adalah Bersihkan jalan nafas
berhubungan dengan adanya secret di hidung dan nyeri berhubungan
dengan Injuksi fisik (Adanya inflamasi).
Evaluasi dalam kasus Bersihkan jalan nafas berhubungan dengan adanya
secret dan nyeri berhubungan dengan Injuksi fisik (Adanya inflamasi) :
- Analisis : Masalah sudah teratasi
- Planning : Pelaksanaan selesai
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan kepada pembaca dan penulis
mengenai makalah ini adalah:
1. Diharapkan penulis dapat mengembangkan penulisan makalah mengenai
diagnose keperawatan.
2. Diharapkan hasil penulisan makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan
bacaan dan ilmu pengetahuan.