SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Museum 
Geologi 
Museum Geologi terletak di Rembrandt Straat, sekarang Jalan Diponegoro. Gedung 
bergaya Art Deco ini adalah bangunan modern pada zamannya. Dirancang oleh arsitek 
Belanda Ir.H.M.van Schouwenburgdan dibangun pada tahun 1928. Hampir setahun kemudian 
bangunan pun rampung. 
Diresmikan dengan nama Geologisch Laboratorium (16 Mei 1929), bertepatan dengan 
penyelenggaraan The Fourth Pacific Science Congress (16-25 Mei) di Bandung. 
Geologisch Laboratorium, disebut juga Geologisch Museum, dibangun oleh 
Pemerintah Hindia Belanda untuk mendokumentasi contoh batuan, mineral, serta fosil yang 
dikumpulkan para ahli geologi dari berbagai daerah di kawasan Hindia Belanda. Sekarang 
Museum Geologi adalah bagian dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Republik 
Indonesia.
Koleksi Museum Geologi dikategorikan kedalam tiga ruangan, 
1. Sejarah Kehidupan 
2. Geologi Indonesia 
3. Geologi untuk Kehidupan Manusia 
CETAKAN KAKI TYRANNOSAURUS 
SEJARAH KEHIDUPAN menempati ruang sayap timur, dengan koleksi fosil yang 
dikelompokkan menurut era Prakambrium-Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum. 
Galeri Mesozoikum paling menarik untuk satu alasan: di sini terdapat replika fosil T-rex 
dan cetakan kaki Tyrannosaurus. Cetakan kaki ditemukan ahli paleontologi Inggris, Phil 
Manning, pada tahun 2007 di Hell Creek Formation, Montana (negara bagian Amerika, 
berbatasan dengan Kanada). 
Note: Mesozoikum (251-65 juta tahun lalu) dibagi tiga periode atau zaman: Trias 
(dinosaurus mulai muncul), Jura (dinosaurus ‘memenuhi’ Bumi), dan Kapur (dinosaurus 
punah di akhir zaman Kapur akibat tumbukan meteorit raksasa).
Museum Geologi Bandung bukan hanya memiliki ratusan ribu batuan dan puluhan ribu 
fosil purba berumur puluhan jutaan tahun, tetapi juga memiliki koleksi langka yang tidak 
dimiliki museum lain di dunia seperti museum di Amerika atau di Eropa. 
Sekretaris Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Minelar (ESDM), DR. Yun 
Yunus Kusumabrata, didampingi Kabag Umum, Ir. Agung Pribadi mengatakan, Museum Geologi 
memiliki berbagai fosil hewan bertulang belakang (vertebrata) yang berasal dari Indonesia. 
Fosil itu di antaranya fosil gajah purba “sinomastodon bumiayuensis”, gajah purba 
berumur 1,2 hingga 1,5 juta tahun lalu yang bentuk badannya lebih kecil dan gading lurus. 
Disamping itu, juga memiliki koleksi fosil gajah purba generasi berikutnya, yakni “stegodon 
trigonocephaus” yang hidup sekitar 1 hingga 1,2 juta tahun lalu, dengan ukuran lebih besar dan 
gadingnya melengkung. 
Koleksi gajah purba lainnya adalah jenis “elephus lysudrindicus” yang hidup sekitar 800 
ribu tahun lalu, dengan bentuk badan lebih besar dan gading melengkung dan “elephus 
maximum” kelompok gajah yang masih ada saat ini. Pada tahun 2010 lalu, di Jawa Tengah 
ditemukan fosil gajah dengan panjang sekitar dua belas meter, tinggi sekitar 4 meter, dan berat 
sekitar 12 ton. Fosil gajah purba ini sedang direkonstruksi. Dperkirakan, tahun 2014 nanti 
sudah bisa dipamerkan kepada publik dan menjadi fosil gajah paling unik di dunia. 
Selain memiliki koleksi fosil gajah purba, Museum Geologi juga memiliki berbagai koleksi 
hewan purba lainnya seperti Dinosaurus, yang menguasai daratan pada zaman “Mesozoikum”, 
jauh sebelum manusia ada. Dinosaurus muncul pada zaman Trias, berkembang pada zaman 
Jura, dan punah pada zaman Kapur.
Koleksi lainnya adalah Badak Sunda “Rhinoceros Sondaicus”, Kuda Nil “Hippopotamus 
Simplex”, Kerbau “Bubalus Palaeokeraba” dan kura-kura raksasa “Geochelone Atlasi”. Fosil – 
fosil ini sebagian besar ditemukan di situs sekitar aliran Bengawan Solo. 
Fosil lain yang tak kalah menarik adalah babi rusa “Celebochoerus Heekereni”, Komodo 
“Varanus Komodoensis”, gajah kerdil “Stagodon Sompoensis, Stegodon Sondari”, dan 
“Eleephas Celebeensis”, semuanya hidup di luar Palau Jawa. 
Berbagai fosil manusia purba juga meghiasi ruang pamer Museum Geologi, di antaranya 
fosil manusia yang ditemukan di sepanjang aliran Bengawan Solo, yakni fosil “Pithecanthroupus 
Erectus” yang disebur-sebut sebagai “The Missing Lin” oleh penemunya Eugine Dubois yang 
melakukan eskavasi tahun 1891 – 1893. 
Di samping itu dipamerkan fosil manusia Ngandong, “Homo Javanthropus Soloensis”. 
Fosil lainnya adalah fosil manusia purba “Pithecantrophus” II dan “Pithecantropus” VII, 
Sangiran 17. Para pengunjung selain bisa menyaksikan berbagai fosil tadi, juga bisa mendapat 
pengetahuan tentang evolusi manusia yang dicetuskan Charles Darwin, Ernest Haeckel, Eugine 
Dubois, dan dua teori evolusi yang dianut dunia, yaitu teori Multi Regional dan teori Out of 
Africa, serta sejumlah penjelasan seputar manusia. 
Pengunjung juga bisa menikmati fosil kekayaan alam Indonesia berupa aneka bebatuan 
yang disimpan secara terbuka di halaman Gedung Museum Geologi dan diberi nama Taman 
Situs Batu, yang baru diresmikan sekitar dua bulan lalu. Di Taman ini dipamerkan aneka fosil 
batu, di antaranya fosil batu lumba-lumba asal Kasui, Waykambas, dan Lampung seberat 3,6 
ton. Fosil batu Indian Berdoa, berumur 2 sampai 3 juta tahun dan fosil batu tangan, serta fosil 
evolusi bebatuan.
RUANG GEOLOGI INDONESIA 
GEOLOGI INDONESIA menempati ruang sayap barat, terdiri dari galeri Asal Mula Bumi, 
Tektonik Indonesia, Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, 
Papua, serta galeri Survei Geologi, Gunungapi, Dunia Batuan dan Mineral. 
Galeri Asal Mula Bumi menyajikan gambaran sistem tatasurya kita yang terbentuk 4,6 milyar 
tahun yang lalu dan koleksi meteorit yang jatuh di Bandung, Banten, Cirebon, Prambanan, 
Rembang, Madiun, Pasuruan, Temanggung. 
Galeri Sumatera menyajikan Sesar Besar Sumatera dengan aktivitas tektonik yang 
membentuk Ngarai Sianok. Galeri Kalimantan menunjukkan proses pembentukan batubara 
dan keterdapatan intan. Galeri Maluku memiliki contoh batuan dari dasar Laut Banda pada 
kedalaman 14,5 meter dan 29 meter. 
Galeri Jawa & Nusa Tenggara antara lain menyajikan stalaktit dan stalagmit dari Gua Inten, 
Karangbolong, Jawa Tengah. Galeri Sulawesi menjelaskan proses terbentuknya Pulau 
Sulawesi. Sisi sebelah barat pulau berbentuk K besar ternyata berasal dari Pulau Kalimantan 
yang copot karena pergerakan lempeng sekitar 50-20 juta tahun lalu. Galeri Papua memiliki 
koleksi cebakan tembaga dari bumi Papua. 
Galeri Survei Geologi menampilkan koleksi alat dan bahan yang digunakan dalam 
penyelidikan dan penelitian geologi seperti peta topografi, citra satelit, serta peralatan 
lapangan seperti kompas, palu, dll. 
Galeri Gunungapi Indonesia menjelaskan gunungapi dan berbagai hal yang berkaitan 
dengannya seperti lava, magma, hingga jalur tektonik seperti Jalur Mediteran dan Jalur 
Lingkar Pasifik, serta Lempeng Indo-Australia maupun Lempeng Eurasia. Juga ditampilkan 
contoh-contoh batuan hasil letusan gunungapi. 
Galeri Batuan dan Mineral menampilkan ragam koleksi batuan, dikategorikan 
sebagai batuan beku(contoh: andesit yang banyak digunakan untuk memahat arca), batuan 
sedimen (batulempung, batugamping, batubara), batuan malihan (marmer).
MINERAL GRAFIT 
GEOLOGI UNTUK KEHIDUPAN MANUSIA, terletak di lantai dua, terdiri dari galeri 
Pemanfaatan Batuan dan Mineral, Eksplorasi dan Eksploitasi, Mineral dalam Kehidupan 
Sehari-hari, Bahan Galian Komoditas Nasional, Gempabumi dan Gerakan Tanah, Bahaya dan 
Manfaat Gunungapi, Air dan Lingkungan. 
Galeri Mineral dalam Kehidupan Sehari-hari seperti satu halaman catatan harianku saat 
kecil. Ketika itu aku kok bingung, bertanya darimana asalnya pensil. Hitamnya pensil itu apa 
dan berasal dari mana, dan bagaimana pohon bisa diolah menjadi batang pensil. Tadinya aku 
mengira semua orang tahu tetapi ternyata malah kebanyakan orang dewasa tak tahu loh. 
Galeri Mineral untuk Kehidupan Sehari-hari menyajikan asal-usul berbagai peralatan yang 
digunakan sehari-hari, seperti piring, gelas, cangkir, kaca lemari berasal dari mineral kuarsa. 
Panci, rantang, ketel berasal dari mineral bauksit. Sendok, garpu, pisau berasal dari mineral 
nikel. Tabung gas dan kompor berasal dari mineral besi/baja. Lengkap dengan contoh 
mineralnya. 
http://www.museumindonesia.com/museum/2/1/Museum_Geologi_Bandung

More Related Content

What's hot

Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaKehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaRahman Klu
 
Sejarah Indonesia Kelas X - Analisis Temuan Fosil di Sangiran
Sejarah Indonesia Kelas X - Analisis Temuan Fosil di SangiranSejarah Indonesia Kelas X - Analisis Temuan Fosil di Sangiran
Sejarah Indonesia Kelas X - Analisis Temuan Fosil di Sangiranlatifanajla
 
Makalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purbaMakalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purbaRadius Advendra
 
Sejarah materi bab i, sm-2
Sejarah materi bab i, sm-2 Sejarah materi bab i, sm-2
Sejarah materi bab i, sm-2 afiahhh
 
laporan study budaya SITUS SANGIRAN
laporan study budaya SITUS SANGIRANlaporan study budaya SITUS SANGIRAN
laporan study budaya SITUS SANGIRANDanang Eko
 
Kehidupan masyarakat-purba
Kehidupan masyarakat-purbaKehidupan masyarakat-purba
Kehidupan masyarakat-purbaAnna Astuti
 
Kehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan Manusia Purba di IndonesiaKehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan Manusia Purba di IndonesiaHansen Wibowo
 
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarah
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarahMasyarakat indonesia pada zaman prasejarah
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarahmbak_aul
 
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesiaPeriodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesiaMentari Arsharanti
 
zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
 zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah) zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)lutfiaditya334
 
Sejarah mesolithikum
Sejarah mesolithikumSejarah mesolithikum
Sejarah mesolithikumBagas Kara
 
Kehidupan awal masyarakat indonesia
Kehidupan awal masyarakat indonesiaKehidupan awal masyarakat indonesia
Kehidupan awal masyarakat indonesiaSMAK 5 Penabur
 
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARAHASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARARayhan Ilham
 
Makalah manusia purba
Makalah manusia purbaMakalah manusia purba
Makalah manusia purbaPastime.net
 
Evolusiprimatadanmanusia 140321110811-phpapp02
Evolusiprimatadanmanusia 140321110811-phpapp02Evolusiprimatadanmanusia 140321110811-phpapp02
Evolusiprimatadanmanusia 140321110811-phpapp02Nofalia Pebriani
 
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs Sangiran
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs SangiranLKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs Sangiran
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs SangiranVivi Serila
 

What's hot (20)

Masa pra aksara di indonesia kelompok 1
Masa pra aksara di indonesia kelompok 1Masa pra aksara di indonesia kelompok 1
Masa pra aksara di indonesia kelompok 1
 
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaKehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
 
Sejarah Indonesia Kelas X - Analisis Temuan Fosil di Sangiran
Sejarah Indonesia Kelas X - Analisis Temuan Fosil di SangiranSejarah Indonesia Kelas X - Analisis Temuan Fosil di Sangiran
Sejarah Indonesia Kelas X - Analisis Temuan Fosil di Sangiran
 
Makalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purbaMakalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purba
 
Sejarah materi bab i, sm-2
Sejarah materi bab i, sm-2 Sejarah materi bab i, sm-2
Sejarah materi bab i, sm-2
 
laporan study budaya SITUS SANGIRAN
laporan study budaya SITUS SANGIRANlaporan study budaya SITUS SANGIRAN
laporan study budaya SITUS SANGIRAN
 
Kehidupan masyarakat-purba
Kehidupan masyarakat-purbaKehidupan masyarakat-purba
Kehidupan masyarakat-purba
 
Kehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan Manusia Purba di IndonesiaKehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan Manusia Purba di Indonesia
 
Masa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaMasa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesia
 
MESOLITHIKUM
MESOLITHIKUMMESOLITHIKUM
MESOLITHIKUM
 
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarah
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarahMasyarakat indonesia pada zaman prasejarah
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarah
 
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesiaPeriodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
 
zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
 zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah) zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
 
Sejarah mesolithikum
Sejarah mesolithikumSejarah mesolithikum
Sejarah mesolithikum
 
Manusia purba
Manusia purbaManusia purba
Manusia purba
 
Kehidupan awal masyarakat indonesia
Kehidupan awal masyarakat indonesiaKehidupan awal masyarakat indonesia
Kehidupan awal masyarakat indonesia
 
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARAHASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
 
Makalah manusia purba
Makalah manusia purbaMakalah manusia purba
Makalah manusia purba
 
Evolusiprimatadanmanusia 140321110811-phpapp02
Evolusiprimatadanmanusia 140321110811-phpapp02Evolusiprimatadanmanusia 140321110811-phpapp02
Evolusiprimatadanmanusia 140321110811-phpapp02
 
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs Sangiran
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs SangiranLKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs Sangiran
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs Sangiran
 

Similar to Museum Geologi Bandung

Perkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi PraaksaraPerkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi Praaksara21Wily
 
Sejarah Seni Rupa Indonesia
Sejarah Seni Rupa IndonesiaSejarah Seni Rupa Indonesia
Sejarah Seni Rupa IndonesiaNovia Anwar
 
Pengertian prasejarah dan peninggalannya
Pengertian prasejarah dan peninggalannyaPengertian prasejarah dan peninggalannya
Pengertian prasejarah dan peninggalannyaArly Hidayat
 
Perkembangan teknologi pada zaman pra aksara
Perkembangan teknologi pada zaman pra aksaraPerkembangan teknologi pada zaman pra aksara
Perkembangan teknologi pada zaman pra aksaraFarhan Fattah
 
Pembagian zaman berdasarkan benda hasil budaya atau arkeologi
Pembagian zaman berdasarkan benda hasil budaya atau arkeologiPembagian zaman berdasarkan benda hasil budaya atau arkeologi
Pembagian zaman berdasarkan benda hasil budaya atau arkeologirendrafauzi
 
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptxIsmayantiIsmayanti4
 
Evolusi primata dan manusia
Evolusi primata dan manusiaEvolusi primata dan manusia
Evolusi primata dan manusiaMuchlis Soleiman
 
ZAMAN MESOLITIK-WPS Office.pdf
ZAMAN MESOLITIK-WPS Office.pdfZAMAN MESOLITIK-WPS Office.pdf
ZAMAN MESOLITIK-WPS Office.pdfHerlinoBahagia
 
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_deden98
 
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islammasa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islamRifa Ramadhani
 
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdfSalinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdfRestuBisnis
 
Presentasi sejarah
Presentasi sejarahPresentasi sejarah
Presentasi sejarahArdite Sapan
 
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiaHasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiahanif dwi satria
 

Similar to Museum Geologi Bandung (20)

Praaksara yey.pptx
Praaksara yey.pptxPraaksara yey.pptx
Praaksara yey.pptx
 
Perkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi PraaksaraPerkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi Praaksara
 
Sejarah Seni Rupa Indonesia
Sejarah Seni Rupa IndonesiaSejarah Seni Rupa Indonesia
Sejarah Seni Rupa Indonesia
 
Pengertian prasejarah dan peninggalannya
Pengertian prasejarah dan peninggalannyaPengertian prasejarah dan peninggalannya
Pengertian prasejarah dan peninggalannya
 
Zaman Mesolithikum
Zaman MesolithikumZaman Mesolithikum
Zaman Mesolithikum
 
Perkembangan teknologi pada zaman pra aksara
Perkembangan teknologi pada zaman pra aksaraPerkembangan teknologi pada zaman pra aksara
Perkembangan teknologi pada zaman pra aksara
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Pembagian zaman berdasarkan benda hasil budaya atau arkeologi
Pembagian zaman berdasarkan benda hasil budaya atau arkeologiPembagian zaman berdasarkan benda hasil budaya atau arkeologi
Pembagian zaman berdasarkan benda hasil budaya atau arkeologi
 
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx
 
Evolusi primata dan manusia
Evolusi primata dan manusiaEvolusi primata dan manusia
Evolusi primata dan manusia
 
ZAMAN MESOLITIK-WPS Office.pdf
ZAMAN MESOLITIK-WPS Office.pdfZAMAN MESOLITIK-WPS Office.pdf
ZAMAN MESOLITIK-WPS Office.pdf
 
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
 
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islammasa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
 
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdfSalinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
 
Presentasi sejarah
Presentasi sejarahPresentasi sejarah
Presentasi sejarah
 
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiaHasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
 
Zaman Mesolithikum
Zaman Mesolithikum Zaman Mesolithikum
Zaman Mesolithikum
 
Zaman megalitikum
Zaman megalitikumZaman megalitikum
Zaman megalitikum
 
Mengenal manusia purba
Mengenal manusia purbaMengenal manusia purba
Mengenal manusia purba
 
kehidupan-manusia.ppt
kehidupan-manusia.pptkehidupan-manusia.ppt
kehidupan-manusia.ppt
 

More from Houw Liong The

Research in data mining
Research in data miningResearch in data mining
Research in data miningHouw Liong The
 
Fisika & komputasi cerdas
Fisika & komputasi cerdasFisika & komputasi cerdas
Fisika & komputasi cerdasHouw Liong The
 
Sharma : social networks
Sharma : social networksSharma : social networks
Sharma : social networksHouw Liong The
 
Introduction to-graph-theory-1204617648178088-2
Introduction to-graph-theory-1204617648178088-2Introduction to-graph-theory-1204617648178088-2
Introduction to-graph-theory-1204617648178088-2Houw Liong The
 
Chaper 13 trend, Han & Kamber
Chaper 13 trend, Han & KamberChaper 13 trend, Han & Kamber
Chaper 13 trend, Han & KamberHouw Liong The
 
Capter10 cluster basic : Han & Kamber
Capter10 cluster basic : Han & KamberCapter10 cluster basic : Han & Kamber
Capter10 cluster basic : Han & KamberHouw Liong The
 
Chapter 11 cluster advanced, Han & Kamber
Chapter 11 cluster advanced, Han & KamberChapter 11 cluster advanced, Han & Kamber
Chapter 11 cluster advanced, Han & KamberHouw Liong The
 
Web & text mining lecture10
Web & text mining lecture10Web & text mining lecture10
Web & text mining lecture10Houw Liong The
 
Graph mining seminar_2009
Graph mining seminar_2009Graph mining seminar_2009
Graph mining seminar_2009Houw Liong The
 
Chapter 11 cluster advanced : web and text mining
Chapter 11 cluster advanced : web and text miningChapter 11 cluster advanced : web and text mining
Chapter 11 cluster advanced : web and text miningHouw Liong The
 
Chapter 09 classification advanced
Chapter 09 classification advancedChapter 09 classification advanced
Chapter 09 classification advancedHouw Liong The
 
System dynamics prof nagurney
System dynamics prof nagurneySystem dynamics prof nagurney
System dynamics prof nagurneyHouw Liong The
 
System dynamics math representation
System dynamics math representationSystem dynamics math representation
System dynamics math representationHouw Liong The
 

More from Houw Liong The (20)

Space weather
Space weather Space weather
Space weather
 
Research in data mining
Research in data miningResearch in data mining
Research in data mining
 
Indonesia
IndonesiaIndonesia
Indonesia
 
Canfis
CanfisCanfis
Canfis
 
Climate Change
Climate ChangeClimate Change
Climate Change
 
Space Weather
Space Weather Space Weather
Space Weather
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Fisika & komputasi cerdas
Fisika & komputasi cerdasFisika & komputasi cerdas
Fisika & komputasi cerdas
 
Climate model
Climate modelClimate model
Climate model
 
Sharma : social networks
Sharma : social networksSharma : social networks
Sharma : social networks
 
Introduction to-graph-theory-1204617648178088-2
Introduction to-graph-theory-1204617648178088-2Introduction to-graph-theory-1204617648178088-2
Introduction to-graph-theory-1204617648178088-2
 
Chaper 13 trend, Han & Kamber
Chaper 13 trend, Han & KamberChaper 13 trend, Han & Kamber
Chaper 13 trend, Han & Kamber
 
Capter10 cluster basic : Han & Kamber
Capter10 cluster basic : Han & KamberCapter10 cluster basic : Han & Kamber
Capter10 cluster basic : Han & Kamber
 
Chapter 11 cluster advanced, Han & Kamber
Chapter 11 cluster advanced, Han & KamberChapter 11 cluster advanced, Han & Kamber
Chapter 11 cluster advanced, Han & Kamber
 
Web & text mining lecture10
Web & text mining lecture10Web & text mining lecture10
Web & text mining lecture10
 
Graph mining seminar_2009
Graph mining seminar_2009Graph mining seminar_2009
Graph mining seminar_2009
 
Chapter 11 cluster advanced : web and text mining
Chapter 11 cluster advanced : web and text miningChapter 11 cluster advanced : web and text mining
Chapter 11 cluster advanced : web and text mining
 
Chapter 09 classification advanced
Chapter 09 classification advancedChapter 09 classification advanced
Chapter 09 classification advanced
 
System dynamics prof nagurney
System dynamics prof nagurneySystem dynamics prof nagurney
System dynamics prof nagurney
 
System dynamics math representation
System dynamics math representationSystem dynamics math representation
System dynamics math representation
 

Recently uploaded

Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 

Recently uploaded (20)

Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 

Museum Geologi Bandung

  • 1. Museum Geologi Museum Geologi terletak di Rembrandt Straat, sekarang Jalan Diponegoro. Gedung bergaya Art Deco ini adalah bangunan modern pada zamannya. Dirancang oleh arsitek Belanda Ir.H.M.van Schouwenburgdan dibangun pada tahun 1928. Hampir setahun kemudian bangunan pun rampung. Diresmikan dengan nama Geologisch Laboratorium (16 Mei 1929), bertepatan dengan penyelenggaraan The Fourth Pacific Science Congress (16-25 Mei) di Bandung. Geologisch Laboratorium, disebut juga Geologisch Museum, dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk mendokumentasi contoh batuan, mineral, serta fosil yang dikumpulkan para ahli geologi dari berbagai daerah di kawasan Hindia Belanda. Sekarang Museum Geologi adalah bagian dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Republik Indonesia.
  • 2. Koleksi Museum Geologi dikategorikan kedalam tiga ruangan, 1. Sejarah Kehidupan 2. Geologi Indonesia 3. Geologi untuk Kehidupan Manusia CETAKAN KAKI TYRANNOSAURUS SEJARAH KEHIDUPAN menempati ruang sayap timur, dengan koleksi fosil yang dikelompokkan menurut era Prakambrium-Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum. Galeri Mesozoikum paling menarik untuk satu alasan: di sini terdapat replika fosil T-rex dan cetakan kaki Tyrannosaurus. Cetakan kaki ditemukan ahli paleontologi Inggris, Phil Manning, pada tahun 2007 di Hell Creek Formation, Montana (negara bagian Amerika, berbatasan dengan Kanada). Note: Mesozoikum (251-65 juta tahun lalu) dibagi tiga periode atau zaman: Trias (dinosaurus mulai muncul), Jura (dinosaurus ‘memenuhi’ Bumi), dan Kapur (dinosaurus punah di akhir zaman Kapur akibat tumbukan meteorit raksasa).
  • 3. Museum Geologi Bandung bukan hanya memiliki ratusan ribu batuan dan puluhan ribu fosil purba berumur puluhan jutaan tahun, tetapi juga memiliki koleksi langka yang tidak dimiliki museum lain di dunia seperti museum di Amerika atau di Eropa. Sekretaris Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Minelar (ESDM), DR. Yun Yunus Kusumabrata, didampingi Kabag Umum, Ir. Agung Pribadi mengatakan, Museum Geologi memiliki berbagai fosil hewan bertulang belakang (vertebrata) yang berasal dari Indonesia. Fosil itu di antaranya fosil gajah purba “sinomastodon bumiayuensis”, gajah purba berumur 1,2 hingga 1,5 juta tahun lalu yang bentuk badannya lebih kecil dan gading lurus. Disamping itu, juga memiliki koleksi fosil gajah purba generasi berikutnya, yakni “stegodon trigonocephaus” yang hidup sekitar 1 hingga 1,2 juta tahun lalu, dengan ukuran lebih besar dan gadingnya melengkung. Koleksi gajah purba lainnya adalah jenis “elephus lysudrindicus” yang hidup sekitar 800 ribu tahun lalu, dengan bentuk badan lebih besar dan gading melengkung dan “elephus maximum” kelompok gajah yang masih ada saat ini. Pada tahun 2010 lalu, di Jawa Tengah ditemukan fosil gajah dengan panjang sekitar dua belas meter, tinggi sekitar 4 meter, dan berat sekitar 12 ton. Fosil gajah purba ini sedang direkonstruksi. Dperkirakan, tahun 2014 nanti sudah bisa dipamerkan kepada publik dan menjadi fosil gajah paling unik di dunia. Selain memiliki koleksi fosil gajah purba, Museum Geologi juga memiliki berbagai koleksi hewan purba lainnya seperti Dinosaurus, yang menguasai daratan pada zaman “Mesozoikum”, jauh sebelum manusia ada. Dinosaurus muncul pada zaman Trias, berkembang pada zaman Jura, dan punah pada zaman Kapur.
  • 4. Koleksi lainnya adalah Badak Sunda “Rhinoceros Sondaicus”, Kuda Nil “Hippopotamus Simplex”, Kerbau “Bubalus Palaeokeraba” dan kura-kura raksasa “Geochelone Atlasi”. Fosil – fosil ini sebagian besar ditemukan di situs sekitar aliran Bengawan Solo. Fosil lain yang tak kalah menarik adalah babi rusa “Celebochoerus Heekereni”, Komodo “Varanus Komodoensis”, gajah kerdil “Stagodon Sompoensis, Stegodon Sondari”, dan “Eleephas Celebeensis”, semuanya hidup di luar Palau Jawa. Berbagai fosil manusia purba juga meghiasi ruang pamer Museum Geologi, di antaranya fosil manusia yang ditemukan di sepanjang aliran Bengawan Solo, yakni fosil “Pithecanthroupus Erectus” yang disebur-sebut sebagai “The Missing Lin” oleh penemunya Eugine Dubois yang melakukan eskavasi tahun 1891 – 1893. Di samping itu dipamerkan fosil manusia Ngandong, “Homo Javanthropus Soloensis”. Fosil lainnya adalah fosil manusia purba “Pithecantrophus” II dan “Pithecantropus” VII, Sangiran 17. Para pengunjung selain bisa menyaksikan berbagai fosil tadi, juga bisa mendapat pengetahuan tentang evolusi manusia yang dicetuskan Charles Darwin, Ernest Haeckel, Eugine Dubois, dan dua teori evolusi yang dianut dunia, yaitu teori Multi Regional dan teori Out of Africa, serta sejumlah penjelasan seputar manusia. Pengunjung juga bisa menikmati fosil kekayaan alam Indonesia berupa aneka bebatuan yang disimpan secara terbuka di halaman Gedung Museum Geologi dan diberi nama Taman Situs Batu, yang baru diresmikan sekitar dua bulan lalu. Di Taman ini dipamerkan aneka fosil batu, di antaranya fosil batu lumba-lumba asal Kasui, Waykambas, dan Lampung seberat 3,6 ton. Fosil batu Indian Berdoa, berumur 2 sampai 3 juta tahun dan fosil batu tangan, serta fosil evolusi bebatuan.
  • 5. RUANG GEOLOGI INDONESIA GEOLOGI INDONESIA menempati ruang sayap barat, terdiri dari galeri Asal Mula Bumi, Tektonik Indonesia, Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua, serta galeri Survei Geologi, Gunungapi, Dunia Batuan dan Mineral. Galeri Asal Mula Bumi menyajikan gambaran sistem tatasurya kita yang terbentuk 4,6 milyar tahun yang lalu dan koleksi meteorit yang jatuh di Bandung, Banten, Cirebon, Prambanan, Rembang, Madiun, Pasuruan, Temanggung. Galeri Sumatera menyajikan Sesar Besar Sumatera dengan aktivitas tektonik yang membentuk Ngarai Sianok. Galeri Kalimantan menunjukkan proses pembentukan batubara dan keterdapatan intan. Galeri Maluku memiliki contoh batuan dari dasar Laut Banda pada kedalaman 14,5 meter dan 29 meter. Galeri Jawa & Nusa Tenggara antara lain menyajikan stalaktit dan stalagmit dari Gua Inten, Karangbolong, Jawa Tengah. Galeri Sulawesi menjelaskan proses terbentuknya Pulau Sulawesi. Sisi sebelah barat pulau berbentuk K besar ternyata berasal dari Pulau Kalimantan yang copot karena pergerakan lempeng sekitar 50-20 juta tahun lalu. Galeri Papua memiliki koleksi cebakan tembaga dari bumi Papua. Galeri Survei Geologi menampilkan koleksi alat dan bahan yang digunakan dalam penyelidikan dan penelitian geologi seperti peta topografi, citra satelit, serta peralatan lapangan seperti kompas, palu, dll. Galeri Gunungapi Indonesia menjelaskan gunungapi dan berbagai hal yang berkaitan dengannya seperti lava, magma, hingga jalur tektonik seperti Jalur Mediteran dan Jalur Lingkar Pasifik, serta Lempeng Indo-Australia maupun Lempeng Eurasia. Juga ditampilkan contoh-contoh batuan hasil letusan gunungapi. Galeri Batuan dan Mineral menampilkan ragam koleksi batuan, dikategorikan sebagai batuan beku(contoh: andesit yang banyak digunakan untuk memahat arca), batuan sedimen (batulempung, batugamping, batubara), batuan malihan (marmer).
  • 6. MINERAL GRAFIT GEOLOGI UNTUK KEHIDUPAN MANUSIA, terletak di lantai dua, terdiri dari galeri Pemanfaatan Batuan dan Mineral, Eksplorasi dan Eksploitasi, Mineral dalam Kehidupan Sehari-hari, Bahan Galian Komoditas Nasional, Gempabumi dan Gerakan Tanah, Bahaya dan Manfaat Gunungapi, Air dan Lingkungan. Galeri Mineral dalam Kehidupan Sehari-hari seperti satu halaman catatan harianku saat kecil. Ketika itu aku kok bingung, bertanya darimana asalnya pensil. Hitamnya pensil itu apa dan berasal dari mana, dan bagaimana pohon bisa diolah menjadi batang pensil. Tadinya aku mengira semua orang tahu tetapi ternyata malah kebanyakan orang dewasa tak tahu loh. Galeri Mineral untuk Kehidupan Sehari-hari menyajikan asal-usul berbagai peralatan yang digunakan sehari-hari, seperti piring, gelas, cangkir, kaca lemari berasal dari mineral kuarsa. Panci, rantang, ketel berasal dari mineral bauksit. Sendok, garpu, pisau berasal dari mineral nikel. Tabung gas dan kompor berasal dari mineral besi/baja. Lengkap dengan contoh mineralnya. http://www.museumindonesia.com/museum/2/1/Museum_Geologi_Bandung