SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
NAMA : George Rocky Flores 
NIM : 120010328 
Kelas : AD131 
KONSEP PROTOKOL JARINGAN DAN IP ADDRESS 
Merupakan Sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer 
yang digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar data antar komputer. 
Merupakan protokol standart pada jaringan internet yang menghubungkan 
banyak komputer yang berbeda jenis mesin maupun sistem operasi agar dapat 
berinteraksi satu sama lain. 
Kebutuhan DoD (Department of Defense) akan suatu komunikasi di antar 
berbagai variasi komputer yang telah ada. Komputer tersebut harus tetap terhubung 
karena terkait dengan pertahanan negara dan sumber informasi harus tetap berjalan 
meskipun terjadi bencana alam. 
Tahun 1969 dimulai penelitian terhadap serangkaian protokol. Dengan tujuan : 
 Terciptanya protokol-protokol umum 
 Meningkatkan efisiensi komunikasi data 
 Dapat dipadukan dengan teknologi WAN yang telah ada 
 Mudah dikonfigurasikan 
 
Layanan TCP/IP 
 Pengiriman file (File Transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan 
user dapat mengirim atau menerima file dari komputer jaringan. 
 Remote Login. Network Terminal Protokol (telnet). Memungkinkan user 
untuk melakukan login ke dalam suatu komputer di dalam jaringan. 
 Computer Mail. Digunakan untuk menerapkan sistem e-mail. 
Protokol yang digunakan: 
 SMTP (Simple Mail Transport Protokol) untuk pengiriman email 
 POP (Post Office Protokol) dan IMAP (Internet Message Access 
Control) untuk menerima email 
 MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions) untuk mengirimkan 
data selain teks 
 Network File System (NFS). Pelayanan akses file jarak jauh yang 
memungkinkan klien untuk mengakses file pada komputer jaringan jarak jauh 
walaupun file tersebut disimpan lokal. 
 Remote Execution. Memungkinkan user untuk menjalankan suatu program 
dari komputer yang berbeda. 
 Name Servers. Nama database alamat yang digunakan pada internet. 
 IRC (Internet Relay Chat). Memberikan layanan chat
 Streaming (Layanan audio dan video). Jenis layanan yang langsung 
mengolah data yang diterima tanpa menunggu mengolah data selesai 
dikirim. 
Cara Kerja TCP/IP 
 IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung. Tugasnya adalah 
untuk merutekan paket data di dalam network. IP hanya bertugas menjadi 
kurir dari TCP dan mencari jalur yang terbaik dalam penyampaian datagram. 
IP “tidak bertanggung jawab” jika data tersebut tidak sampai dengan utuh, 
namun IP akan mengirimkan pesan kesalahan melalui ICMP (Internet Control 
Message Protokol) dan kemudian kembali ke sumber data. 
 Karena IP hanya mengirimkan data tanpa mengetahui urutan data mana 
yang akan disusun berikutnya, maka menyebabkan IP mudah untuk 
dimodifikasi di daerah sumber dan tujuan datagram. 
Internet Protocol (IP) address adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk 
sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan 
Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya. Walaupun alamat IP disimpan 
sebagai angka biner, mereka biasanya ditampilkan agar memudahkan manusia 
menggunakan notasi, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 
0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6). Peran alamat IP adalah sebagai berikut: "Sebuah 
nama menunjukkan apa yang kita mencari. Sebuah alamat menunjukkan di mana ia 
berada. Sebuah route menunjukkan bagaimana menuju ke sana." 
Perancang awal dari TCP/IP menetapkan sebuah alamat IP sebagai nomor 
32-bit, dan sistem ini, yang kini bernama Internet Protocol Version 4 (IPv4), masih 
digunakan hari ini. Namun, karena pertumbuhan yang besar dari Internet dan 
penipisan yang terjadi pada alamat IP, dikembangkan sistem baru (IPv6), 
menggunakan 128 bit untuk alamat, dikembangkan pada tahun 1995 dan terakhir 
oleh standar RFC 2460 pada tahun 1998. 
Internet Protocol juga memiliki tugas routing paket data antara jaringan, 
alamat IP dan menentukan lokasi dari node sumber dan node tujuan dalam topologi 
dari sistem routing. Untuk tujuan ini, beberapa bit pada alamat IP yang digunakan 
untuk menunjuk sebuah subnetwork. Jumlah bit ini ditunjukkan dalam notasi CIDR, 
yang ditambahkan ke alamat IP, misalnya, 208.77.188.166/24. 
Dengan pengembangan jaringan pribadi / private network, alamat IPv4 
menjadi kekurangan, sekelompok alamat IP private dikhususkan oleh RFC 1918. 
Alamat IP private ini dapat digunakan oleh siapa saja di jaringan pribadi / private 
network. Mereka sering digunakan dengan Network Address Translation (NAT) 
untuk menyambung ke Internet umum global. 
Internet Assigned Numbers Authority (IANA) yang mengelola alokasi alamat 
IP global. IANA bekerja bekerja sama dengan lima Regional Internet Registry (RIR)
mengalokasikan blok alamat IP lokal ke Internet Registries (penyedia layanan 
Internet) dan lembaga lainnya. 
A. Alamat IP versi 4 
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis 
pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang 
menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis 
dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 
host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 
bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamat IP versi 
4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai 
host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga 
bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 
atau IPv6. 
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut: 
 Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk 
sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah 
internetwork IP. Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi point-to- 
point atau one-to-one. 
 Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar 
diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. 
Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone. 
 Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar 
diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang 
sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi 
one-to-many. 
1. Representasi Alamat 
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik 
(dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. 
Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap 
oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, 
terdapat beberapa pengecualian nilai). 
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan 
subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni: 
 Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang 
digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host 
berada. Template:BrSemua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama 
harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga
harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Alamat network identifier 
tidak boleh bernilai 0 atau 255. 
 Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan 
khusus untuk mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai host 
identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam 
network identifier di mana ia berada. 
2. Alamat Unicast IP versi 4 
Dalam RFC 791, alamat Unicast IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, 
dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi 
pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama 
(utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, 
akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal. 
Kelas 
Alamat IP 
Oktet pertama 
(desimal) 
Oktet pertama (biner) Digunakan oleh 
Kelas A 1–126 0xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala besar 
Kelas B 128–191 1xxx xxxx 
Alamat unicast untuk jaringan skala menengah 
hingga skala besar 
Kelas C 192–223 110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil 
Kelas D 224–239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast) 
Kelas E 240–255 1111 xxxx 
Direservasikan;umumnya digunakan sebagai 
alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat 
unicast) 
 Kelas A 
Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. 
Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 
(nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat 
sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) 
merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 
126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet 
awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess 
Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
 Kelas B 
Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala 
menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama 
alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk 
melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 
bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B 
dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya. 
 Kelas C 
Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. 
Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai 
biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan 
membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) 
akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 
2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya. 
 Kelas D 
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, 
sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP 
kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan 
sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih 
jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4. 
 Kelas E 
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat 
"eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada 
masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 
bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk 
mengenali host. 
Kelas 
Alamat 
Nilai oktet 
pertama 
Bagian untuk 
Network 
Identifier 
Bagian untuk 
Host Identifier 
Jumlah jaringan 
maksimum 
Jumlah host dalam satu 
jaringan maksimum 
Kelas A 1–126 W X.Y.Z 126 16,777,214 
Kelas B 128–191 W.X Y.Z 16,384 65,534 
Kelas C 192–223 W.X.Y Z 2,097,152 254 
Kelas D 224-239 
Multicast IP 
Address 
Multicast IP 
Address 
Multicast IP 
Address 
Multicast IP Address
Kelas E 240-255 
Dicadangkan; 
eksperimen 
Dicadangkan; 
eksperimen 
Dicadangkan; 
eksperimen 
Dicadangkan; eksperimen 
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat 
sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban 
otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam 
kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di 
saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang 
tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa 
mempedulikan kelas disebut juga dengan classless address. 
3. Alamat Multicast IP versi 4 
Alamat IP Multicast (multicast IP address) adalah alamat yang digunakan 
untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet 
yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat 
multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host 
yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan yang 
dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun 
menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke 
beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan 
dalam RFC 1112. 
Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 
224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks alamat 
224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan 
karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal. 
Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA. 
4. Alamat Broadcast IP versi 4 
Alamat broadcast IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket 
data "satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan 
paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di 
dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan memprosesnya. 
Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast 
hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan 
sebagai alamat sumber. 
Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet 
broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis 
alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan 
antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh 
teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan
Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat 
broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF. 
 Network Broadcast 
Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara 
mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas 
(classful). Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya 
adalah 131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan untuk mengirimkan 
sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah jaringan yang 
berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan 
alamat network broadcast. 
 Subnet broadcast 
Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset 
semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas 
(classless). Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya 
adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan 
paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara 
subnetting, atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang 
ditujukan dengan alamat subnet broadcast. 
Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang 
menggunakan kelas alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak 
terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP. 
 All-subnets-directed broadcast 
Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua 
bit-bit network identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah 
jaringan dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang 
dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam semua subnet 
yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk 
alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24, alamat all-subnets- 
directed broadcast untuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain, 
alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network identifier alamat berbasis 
kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan 
alamat kelas B, yang secara default memiliki network identifer 16, maka alamatnya 
adalah 131.107.255.255. 
Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan 
menengarkan dan memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 
922 mengharuskan router IP untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat 
ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian, hal ini 
belum banyak diimplementasikan.
Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat 
ini pun tidak relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, 
penggunaan alamat jenis ini telah ditinggalkan. 
 Limited broadcast 
Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat 
IP versi 4 menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau 
255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP harus melakukan 
penyampaian data secara one-to-everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia 
belum mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika 
proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol 
(BOOTP) atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, 
dengan DHCP, sebuah klien DHCP harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu 
lintas yang dikirimkan hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP 
kepadanya. 
Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan 
memproses paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya 
dengan menggunakan alamat ini, paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di 
dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan 
tidak akan pernah diteruskan oleh router IP, mengingat paket data dibatasi saja 
hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai 
limited broadcast. 
C. Alamat IP versi 6 
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total 
alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki 
panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada 
kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga 
implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang 
memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 
alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang 
alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk 
infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi 
kompleksitas proses routing dan tabel routing. 
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server 
sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan 
static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP 
Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi 
alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order 
bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) 
sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada 
tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang 
disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada 
hanyalah Format Prefix. 
1. Format Alamat 
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, 
yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap 
blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). 
Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan 
colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal 
format. 
Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner: 
0010000111011010000000001101001100000000000000000010111100111011000 
0001010101010000000001111111111111110001010001001110001011010 
Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, 
angka-angka biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit: 
0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 
0000001010101010 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010 
Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam 
bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan 
dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut: 
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A 
2. Penyederhanaan bentuk alamat 
Alamat di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada 
awal setiap blok yang berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit 
terakhir. Dengan membuang angka 0, alamat di atas disederhanakan menjadi: 
21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A 
Konvensi pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat 
lebih jauh lagi, yakni dengan membuang banyak karakter 0, pada sebuah alamat 
yang banyak angka 0-nya. Jika sebuah alamat IPv6 yang direpresentasikan dalam 
notasi colon-hexadecimal format mengandung beberapa blok 16-bit dengan angka 
0, maka alamat tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan tanda dua 
buah titik dua (::). Untuk menghindari kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6
dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan sekali saja di dalam satu alamat, karena 
kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit 0 yang 
direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (::) yang terdapat dalam alamat 
tersebut. Tabel berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini. 
Alamat asli 
Alamat asli yang 
disederhanakan 
Alamat setelah 
dikompres 
FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A:4C 
A2 
FE80:0:0:0:2AA:FF:FE 
9A:4CA2 
FE80::2AA:FF:FE9A:4 
CA2 
FF02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:000 
2 
FF02:0:0:0:0:0:0:2 FF02::2 
Untuk menentukan berapa banyak bit bernilai 0 yang dibuang (dan 
digantikan dengan tanda dua titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan 
dengan menghitung berapa banyak blok yang tersedia dalam alamat tersebut, yang 
kemudian dikurangkan dengan angka 8, dan angka tersebut dikalikan dengan 16. 
Sebagai contoh, alamat FF02::2 hanya mengandung dua blok alamat (blok FF02 
dan blok 2). Maka, jumlah bit yang dibuang adalah (8-2) x 16 = 96 buah bit. 
3. Format Prefix 
Dalam IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat 
direpresentasikan dengan menggunakan angka prefiks yang merujuk kepada subnet 
mask. IPv6 juga memiliki angka prefiks, tapi tidak didugnakan untuk merujuk kepada 
subnet mask, karena memang IPv6 tidak mendukung subnet mask. 
Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-nilai 
yang tetap atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet 
identifier. Prefiks dalam IPv6 direpesentasikan dengan cara yang sama seperti 
halnya prefiks alamat IPv4, yaitu ( [alamat] / [angka panjang prefiks] ). Panjang 
prefiks mementukan jumlah bit terbesar paling kiri yang membuat prefiks subnet. 
Sebagai contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat direpresentasikan sebagai 
berikut: 
3FFE:2900:D005:F28B::/64 
Pada contoh di atas, 64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai prefiks 
alamat. 
4. Jenis-jenis Alamat IPv6 
IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut: 
 Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara 
langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
 Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah 
paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini 
digunakan dalam komunikasi one-to-many. 
 Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada 
anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi 
one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan 
(destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada 
host-host biasa. 
Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi menjadi 
alamat-alamat berikut: 
 Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah 
komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu 
subnet. 
 Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah 
komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah 
intranet. 
 Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah 
komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet 
IPv6. 
Sementara itu, cakupan alamat multicast dimasukkan ke dalam struktur alamat. 
5. Unicast Address 
Alamat unicast IPv6 dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat, yakni: 
 Alamat unicast global 
 Alamat unicast site-local 
 Alamat unicast link-local 
 Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address) 
 Alamat unicast loopback 
 Alamat Unicast 6to4 
 Alamat Unicast ISATAP 
6. Unicast global addresses 
Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4. 
Dikenal juga sebagai Aggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat 
publik IPv4 yang dapat secara global dirujuk oleh host-host di Internet dengan 
menggunakan proses routing, alamat ini juga mengimplementasikan hal serupa. 
Struktur alamat IPv6 unicast global terbagi menjadi topologi tiga level (Public, Site, 
dan Node). 
Field Panjang Keterangan 
001 3 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat, bahwa alamat
ini adalah sebuah alamat IPv6 Unicast Global. 
Top Level 
Aggregation 
Identifier 
(TLA ID) 
13 bit 
Berfungsi sebagai level tertinggi dalam hierarki routing. 
TLA ID diatur oleh Internet Assigned Name Authority 
(IANA), yang mengalokasikannya ke dalam daftar 
Internet registry, yang kemudian mengolasikan sebuah 
TLA ID ke sebuah ISP global. 
Res 8 bit 
Direservasikan untuk penggunaan pada masa yang 
akan datang (mungkin untuk memperluas TLA ID atau 
NLA ID). 
Next Level 
Aggregation 
Identifier 
(NLA ID) 
24 bit 
Berfungsi sebagai tanda pengenal milik situs (site) 
kustomer tertentu. 
Site Level 
Aggregation 
Identifier 
(SLA ID) 
16 bit 
Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah 
situs individu. SLA ID ditetapkan di dalam sebuah site. 
ISP tidak dapat mengubah bagian alamat ini. 
Interface ID 64 bit 
Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam 
subnet yang spesifik (yang ditentukan oleh SLA ID). 
7. Unicast site-local addresses 
Alamat unicast site-local IPv6 mirip dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang 
lingkup dari sebuah alamat terdapat pada internetwork dalam sebuah site milik 
sebuah organisasi. Penggunaan alamat unicast global dan unicast site-local dalam 
sebuah jaringan adalah mungkin. Prefiks yang digunakan oleh alamat ini adalah 
FEC0::/48. 
Field Panjang Keterangan 
111111101100000000000000 
000000000000000000000000 
48 bit Nilai ketetapan alamat unicast site-local 
Subnet Identifier 16 bit 
Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam 
sebuah struktur subnet datar. Administrator juga 
dapat membagi bit-bit yang yang memiliki nilai 
tinggi (high-order bit) untuk membuat sebuah 
infrastruktur routing hierarkis. 
Interface Identifier 64 bit 
Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node 
dalam subnet yang spesifik. 
8. Unicast link-local address 
Alamat unicast link-local adalah alamat yang digunakan oleh host-host dalam 
subnet yang sama. Alamat ini mirip dengan konfigurasi APIPA (Automatic Private
Internet Protocol Addressing) dalam sistem operasi Microsoft Windows XP ke atas. 
host-host yang berada di dalam subnet yang sama akan menggunakan alamat-alamat 
ini secara otomatis agar dapat berkomunikasi. Alamat ini juga memiliki fungsi 
resolusi alamat, yang disebut dengan Neighbor Discovery. Prefiks alamat yang 
digunakan oleh jenis alamat ini adalah FE80::/64. 
Field Panjang Keterangan 
111111101000000000000 
000000000000000000000 
000000000000000000000 
0 
64 bit 
Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat unicast link-local. 
Interface ID 64 bit 
Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam 
subnet yang spesifik. 
9. Unicast unspecified address 
Alamat Unicast yang belum ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan 
oleh seorang administrator atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk 
meminta alamat. Alamat ini sama dengan alamat IPv4 yang belum ditentukan, yakni 
0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat disingkat 
menjadi dua titik dua (::). 
10. Unicast Loopback Address 
Alamat unicast loopback adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mekanisme 
interprocess communication (IPC) dalam sebuah host. Dalam IPv4, alamat yang 
ditetapkan 
11. Unicast 6 to 4 Address 
Alamat unicast 6to4 adalah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan 
IPv6 dalam Internet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini sering 
digunakan sebagai pengganti alamat publik IPv4. Alamat ini aslinya menggunakan 
prefiks alamat 2002::/16, dengan tambahan 32 bit dari alamat publik IPv4 untuk 
membuat sebuah prefiks dengan panjang 48-bit, dengan format 
2002:WWXX:YYZZ::/48, di mana WWXX dan YYZZ adalah representasi dalam 
notasi colon-decimal format dari notasi dotted-decimal format w.x.y.z dari alamat 
publik IPv4. Sebagai contoh alamat 157.60.91.123 diterjemahkan menjadi 
2002:9D3C:5B7B::/48.
Meskipun demikian, alamat ini sering ditulis dalam format IPv6 Unicast global 
address, 2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID. 
12. Unicast ISATAP Address 
Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah alamat yang digunakan oleh dua host 
IPv4 dan IPv6 dalam sebuah Intranet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat 
ini menggabungkan prefiks alamat unicast link-local, alamat unicast site-local atau 
alamat unicast global (yang dapat berupa prefiks alamat 6to4) yang berukuran 64-bit 
dengan 32-bit ISATAP Identifier (0000:5EFE), lalu diikuti dengan 32-bit alamat IPv4 
yang dimiliki oleh interface atau sebuah host. Prefiks yang digunakan dalam alamat 
ini dinamakan dengan subnet prefix. Meski alamat 6to4 hanya dapat menangani 
alamat IPv4 publik saja, alamat ISATAP dapat menangani alamat pribadi IPv4 dan 
alamat publik IPv4. 
13. Multicast Address 
Alamat multicast IPv6 sama seperti halnya alamat multicast pada IPv4. Paket-paket 
yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan disampaikan terhadap semua 
interface yang dikenali oleh alamat tersebut. Prefiks alamat yang digunakan oleh 
alamat multicast IPv6 adalah FF00::/8. 
Field Panjang Keterangan 
1111 
1111 
8 bit Tanda pengenal bahwa alamat ini adalah alamat multicast. 
Flags 4 bit 
Berfungsi sebagai tanda pengenal apakah alamat ini adalah alamat 
transient atau bukan. Jika nilainya 0, maka alamat ini bukan alamat 
transient, dan alamat ini merujuk kepada alamat multicast yang 
ditetapkan secara permanen. Jika nilainya 1, maka alamat ini adalah 
alamat transient. 
Scope 4 bit 
Berfungsi untuk mengindikasikan cakupan lalu lintas multicast, 
seperti halnya interface-local, link-local, site-local, organization-local 
atau global. 
Group 
ID 
112 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal group multicast 
14. Anycast Address 
Alamat Anycast dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam IPv4, tapi 
diimplementasikan dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan IPv4. 
Umumnya, alamat anycast digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) yang 
memiliki banyak klien. Meskipun alamat anycast menggunakan ruang alamat 
unicast, tapi fungsinya berbeda daripada alamat unicast. 
IPv6 menggunakan alamat anycast untuk mengidentifikasikan beberapa 
interface yang berbeda. IPv6 akan menyampaikan paket-paket yang dialamatkan ke
sebuah alamat anycast ke interface terdekat yang dikenali oleh alamat tersebut. Hal 
ini sangat berbeda dengan alamat multicast, yang menyampaikan paket ke banyak 
penerima, karena alamat anycast akan menyampaikan paket kepada salah satu dari 
banyak penerima. 
D. Alamat IP lainnya 
Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke internet, semua alamat IP 
dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan 
teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), 
maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam internet, yaitu public 
address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi). 
 Alamat publik 
alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan 
berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada 
dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah 
terhubung ke Internet. 
Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat 
diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat 
publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di internet, lalu lintas ke sebuah alamat 
publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan internet. 
 Alamat ilegal 
Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan 
intranetnya ke internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun 
menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah 
organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke internet, 
skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang 
mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat 
tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga 
dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya. 
 Alamat Privat 
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik 
terhadap internetwork IP. Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah jaringan 
yang terhubung ke internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara 
global terhadap internet. Karena perkembangan internet yang sangat amat pesat, 
organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke internet
membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya 
tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik 
secara global. 
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah 
organisasi, para desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan 
organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus 
terhubung secara langsung ke internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan 
layanan internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya 
mengakses layanan internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan 
aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi 
hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya 
digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau 
translator) yang terhubung secara langsung ke internet. 
Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses 
langsung ke internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang 
telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, 
para desainer internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut 
bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di 
dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. 
Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat 
pribadi. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak 
saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat 
publik, dan tidak pula sebaliknya.

More Related Content

What's hot

TCP/IP dan IP Address
TCP/IP dan IP AddressTCP/IP dan IP Address
TCP/IP dan IP Addressnd3mo
 
Pertemuan 10 koneksi internet
Pertemuan 10   koneksi internetPertemuan 10   koneksi internet
Pertemuan 10 koneksi internetaingaingaing
 
TCP - IP - Mengenal CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)
TCP - IP - Mengenal CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)TCP - IP - Mengenal CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)
TCP - IP - Mengenal CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)Parwito An
 
IP ADDRESS DAN SUBNETTING
IP ADDRESS DAN SUBNETTINGIP ADDRESS DAN SUBNETTING
IP ADDRESS DAN SUBNETTINGsetioaribowo
 
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 b
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 bEli purwanti 18312061-jarkom if18 b
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 bEliPurwanti1
 
Alamat IP Versi 4
Alamat IP Versi 4Alamat IP Versi 4
Alamat IP Versi 4galihcyber
 
Konsep dasar ip address
Konsep dasar ip addressKonsep dasar ip address
Konsep dasar ip addressfiqhan
 
Tugas jarkom ramasatria_2110165007
Tugas jarkom ramasatria_2110165007Tugas jarkom ramasatria_2110165007
Tugas jarkom ramasatria_2110165007ramasatriaf
 
Pertemuan 11 ip address
Pertemuan 11   ip addressPertemuan 11   ip address
Pertemuan 11 ip addressaingaingaing
 
Pertemuan 12-sistem-operasi-jaringan
Pertemuan 12-sistem-operasi-jaringanPertemuan 12-sistem-operasi-jaringan
Pertemuan 12-sistem-operasi-jaringanBahar Sobari
 

What's hot (18)

TCP/IP dan IP Address
TCP/IP dan IP AddressTCP/IP dan IP Address
TCP/IP dan IP Address
 
Ip Adress
Ip AdressIp Adress
Ip Adress
 
Pertemuan9
Pertemuan9Pertemuan9
Pertemuan9
 
Pertemuan 10 koneksi internet
Pertemuan 10   koneksi internetPertemuan 10   koneksi internet
Pertemuan 10 koneksi internet
 
TCP - IP - Mengenal CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)
TCP - IP - Mengenal CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)TCP - IP - Mengenal CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)
TCP - IP - Mengenal CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)
 
Layer osi,tcpip
Layer osi,tcpipLayer osi,tcpip
Layer osi,tcpip
 
IP ADDRESS DAN SUBNETTING
IP ADDRESS DAN SUBNETTINGIP ADDRESS DAN SUBNETTING
IP ADDRESS DAN SUBNETTING
 
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 b
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 bEli purwanti 18312061-jarkom if18 b
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 b
 
Alamat IP Versi 4
Alamat IP Versi 4Alamat IP Versi 4
Alamat IP Versi 4
 
Konsep dasar ip address
Konsep dasar ip addressKonsep dasar ip address
Konsep dasar ip address
 
04 week 4_tcp_ip
04 week 4_tcp_ip04 week 4_tcp_ip
04 week 4_tcp_ip
 
5 ip address
5 ip address5 ip address
5 ip address
 
Konsep tcp
Konsep tcpKonsep tcp
Konsep tcp
 
Jar
JarJar
Jar
 
Tugas jarkom ramasatria_2110165007
Tugas jarkom ramasatria_2110165007Tugas jarkom ramasatria_2110165007
Tugas jarkom ramasatria_2110165007
 
Memahami ip address
Memahami ip addressMemahami ip address
Memahami ip address
 
Pertemuan 11 ip address
Pertemuan 11   ip addressPertemuan 11   ip address
Pertemuan 11 ip address
 
Pertemuan 12-sistem-operasi-jaringan
Pertemuan 12-sistem-operasi-jaringanPertemuan 12-sistem-operasi-jaringan
Pertemuan 12-sistem-operasi-jaringan
 

Similar to JARINGAN IP

Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019ArdiPrayoga3
 
I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)Renol Doang
 
Pengertian Ip Address
Pengertian Ip AddressPengertian Ip Address
Pengertian Ip AddressDian Arifin
 
18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c
18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c
18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18cKenJago
 
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-conceptsindonesia
 
Dikaputraramadhan 18312138 if18_c
Dikaputraramadhan 18312138 if18_cDikaputraramadhan 18312138 if18_c
Dikaputraramadhan 18312138 if18_cDikaPutra43
 
PPT Komunikasi data.pptx
PPT Komunikasi data.pptxPPT Komunikasi data.pptx
PPT Komunikasi data.pptxmdimasramdani
 
IP (Internet Protocol)
IP (Internet Protocol)IP (Internet Protocol)
IP (Internet Protocol)Muhamad XF
 
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6jumiathyasiz
 
Bab v-jarkom-internet
Bab v-jarkom-internetBab v-jarkom-internet
Bab v-jarkom-internetAri Haidari
 
15011 10-915861063479
15011 10-91586106347915011 10-915861063479
15011 10-915861063479Lina Ernita
 
KONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptx
KONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptxKONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptx
KONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptxadithya53
 
Transport Control Protokol / Internet Protokol
Transport Control Protokol / Internet ProtokolTransport Control Protokol / Internet Protokol
Transport Control Protokol / Internet Protokoljokokristianto23
 
Tutorial jaringan i pv6
Tutorial jaringan i pv6Tutorial jaringan i pv6
Tutorial jaringan i pv6rhyezs_soleman
 

Similar to JARINGAN IP (20)

PROTOCOL, IP ADDRESS.ppt
PROTOCOL, IP ADDRESS.pptPROTOCOL, IP ADDRESS.ppt
PROTOCOL, IP ADDRESS.ppt
 
Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019
 
I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)
 
IP address
IP addressIP address
IP address
 
Pengertian ip addrees
Pengertian ip addreesPengertian ip addrees
Pengertian ip addrees
 
Pengertian Ip Address
Pengertian Ip AddressPengertian Ip Address
Pengertian Ip Address
 
18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c
18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c
18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c
 
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
 
Dikaputraramadhan 18312138 if18_c
Dikaputraramadhan 18312138 if18_cDikaputraramadhan 18312138 if18_c
Dikaputraramadhan 18312138 if18_c
 
PPT Komunikasi data.pptx
PPT Komunikasi data.pptxPPT Komunikasi data.pptx
PPT Komunikasi data.pptx
 
IP (Internet Protocol)
IP (Internet Protocol)IP (Internet Protocol)
IP (Internet Protocol)
 
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
 
Bab v-jarkom-internet
Bab v-jarkom-internetBab v-jarkom-internet
Bab v-jarkom-internet
 
15011 10-915861063479
15011 10-91586106347915011 10-915861063479
15011 10-915861063479
 
KONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptx
KONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptxKONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptx
KONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptx
 
Transport Control Protokol / Internet Protokol
Transport Control Protokol / Internet ProtokolTransport Control Protokol / Internet Protokol
Transport Control Protokol / Internet Protokol
 
Kelompok 4 ip address
Kelompok 4 ip addressKelompok 4 ip address
Kelompok 4 ip address
 
Tutorial jaringan i pv6
Tutorial jaringan i pv6Tutorial jaringan i pv6
Tutorial jaringan i pv6
 
PPT Protokol pengalaman jaringan
PPT Protokol pengalaman jaringanPPT Protokol pengalaman jaringan
PPT Protokol pengalaman jaringan
 
Jarkom Pertemuan 7
Jarkom Pertemuan 7Jarkom Pertemuan 7
Jarkom Pertemuan 7
 

Recently uploaded

PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptTeori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptEndarto Yudo
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAgusTriyono78
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKFerdinandus9
 
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1RifkiIntipeNerakajah
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxAgusTriyono78
 
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyThermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyEndarto Yudo
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555zannialzur
 
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxMinggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxRahmiAulia20
 
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyaKlasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyafaizalabdillah10
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databasethinkplusx1
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan KomponenTeknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan KomponenRatihPuspitaSiwi
 

Recently uploaded (16)

PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptTeori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
 
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
 
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyThermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
 
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxMinggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
 
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyaKlasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian database
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan KomponenTeknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
 

JARINGAN IP

  • 1. NAMA : George Rocky Flores NIM : 120010328 Kelas : AD131 KONSEP PROTOKOL JARINGAN DAN IP ADDRESS Merupakan Sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer yang digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar data antar komputer. Merupakan protokol standart pada jaringan internet yang menghubungkan banyak komputer yang berbeda jenis mesin maupun sistem operasi agar dapat berinteraksi satu sama lain. Kebutuhan DoD (Department of Defense) akan suatu komunikasi di antar berbagai variasi komputer yang telah ada. Komputer tersebut harus tetap terhubung karena terkait dengan pertahanan negara dan sumber informasi harus tetap berjalan meskipun terjadi bencana alam. Tahun 1969 dimulai penelitian terhadap serangkaian protokol. Dengan tujuan :  Terciptanya protokol-protokol umum  Meningkatkan efisiensi komunikasi data  Dapat dipadukan dengan teknologi WAN yang telah ada  Mudah dikonfigurasikan  Layanan TCP/IP  Pengiriman file (File Transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan user dapat mengirim atau menerima file dari komputer jaringan.  Remote Login. Network Terminal Protokol (telnet). Memungkinkan user untuk melakukan login ke dalam suatu komputer di dalam jaringan.  Computer Mail. Digunakan untuk menerapkan sistem e-mail. Protokol yang digunakan:  SMTP (Simple Mail Transport Protokol) untuk pengiriman email  POP (Post Office Protokol) dan IMAP (Internet Message Access Control) untuk menerima email  MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions) untuk mengirimkan data selain teks  Network File System (NFS). Pelayanan akses file jarak jauh yang memungkinkan klien untuk mengakses file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan lokal.  Remote Execution. Memungkinkan user untuk menjalankan suatu program dari komputer yang berbeda.  Name Servers. Nama database alamat yang digunakan pada internet.  IRC (Internet Relay Chat). Memberikan layanan chat
  • 2.  Streaming (Layanan audio dan video). Jenis layanan yang langsung mengolah data yang diterima tanpa menunggu mengolah data selesai dikirim. Cara Kerja TCP/IP  IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung. Tugasnya adalah untuk merutekan paket data di dalam network. IP hanya bertugas menjadi kurir dari TCP dan mencari jalur yang terbaik dalam penyampaian datagram. IP “tidak bertanggung jawab” jika data tersebut tidak sampai dengan utuh, namun IP akan mengirimkan pesan kesalahan melalui ICMP (Internet Control Message Protokol) dan kemudian kembali ke sumber data.  Karena IP hanya mengirimkan data tanpa mengetahui urutan data mana yang akan disusun berikutnya, maka menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi di daerah sumber dan tujuan datagram. Internet Protocol (IP) address adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya. Walaupun alamat IP disimpan sebagai angka biner, mereka biasanya ditampilkan agar memudahkan manusia menggunakan notasi, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6). Peran alamat IP adalah sebagai berikut: "Sebuah nama menunjukkan apa yang kita mencari. Sebuah alamat menunjukkan di mana ia berada. Sebuah route menunjukkan bagaimana menuju ke sana." Perancang awal dari TCP/IP menetapkan sebuah alamat IP sebagai nomor 32-bit, dan sistem ini, yang kini bernama Internet Protocol Version 4 (IPv4), masih digunakan hari ini. Namun, karena pertumbuhan yang besar dari Internet dan penipisan yang terjadi pada alamat IP, dikembangkan sistem baru (IPv6), menggunakan 128 bit untuk alamat, dikembangkan pada tahun 1995 dan terakhir oleh standar RFC 2460 pada tahun 1998. Internet Protocol juga memiliki tugas routing paket data antara jaringan, alamat IP dan menentukan lokasi dari node sumber dan node tujuan dalam topologi dari sistem routing. Untuk tujuan ini, beberapa bit pada alamat IP yang digunakan untuk menunjuk sebuah subnetwork. Jumlah bit ini ditunjukkan dalam notasi CIDR, yang ditambahkan ke alamat IP, misalnya, 208.77.188.166/24. Dengan pengembangan jaringan pribadi / private network, alamat IPv4 menjadi kekurangan, sekelompok alamat IP private dikhususkan oleh RFC 1918. Alamat IP private ini dapat digunakan oleh siapa saja di jaringan pribadi / private network. Mereka sering digunakan dengan Network Address Translation (NAT) untuk menyambung ke Internet umum global. Internet Assigned Numbers Authority (IANA) yang mengelola alokasi alamat IP global. IANA bekerja bekerja sama dengan lima Regional Internet Registry (RIR)
  • 3. mengalokasikan blok alamat IP lokal ke Internet Registries (penyedia layanan Internet) dan lembaga lainnya. A. Alamat IP versi 4 Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamat IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:  Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi point-to- point atau one-to-one.  Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.  Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many. 1. Representasi Alamat Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai). Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:  Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Template:BrSemua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga
  • 4. harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.  Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier di mana ia berada. 2. Alamat Unicast IP versi 4 Dalam RFC 791, alamat Unicast IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal. Kelas Alamat IP Oktet pertama (desimal) Oktet pertama (biner) Digunakan oleh Kelas A 1–126 0xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala besar Kelas B 128–191 1xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar Kelas C 192–223 110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil Kelas D 224–239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast) Kelas E 240–255 1111 xxxx Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)  Kelas A Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
  • 5.  Kelas B Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.  Kelas C Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.  Kelas D Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.  Kelas E Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Kelas Alamat Nilai oktet pertama Bagian untuk Network Identifier Bagian untuk Host Identifier Jumlah jaringan maksimum Jumlah host dalam satu jaringan maksimum Kelas A 1–126 W X.Y.Z 126 16,777,214 Kelas B 128–191 W.X Y.Z 16,384 65,534 Kelas C 192–223 W.X.Y Z 2,097,152 254 Kelas D 224-239 Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address
  • 6. Kelas E 240-255 Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa mempedulikan kelas disebut juga dengan classless address. 3. Alamat Multicast IP versi 4 Alamat IP Multicast (multicast IP address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112. Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal. Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA. 4. Alamat Broadcast IP versi 4 Alamat broadcast IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data "satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber. Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan
  • 7. Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.  Network Broadcast Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah jaringan yang berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat network broadcast.  Subnet broadcast Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting, atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast. Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP.  All-subnets-directed broadcast Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam semua subnet yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24, alamat all-subnets- directed broadcast untuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah 131.107.255.255. Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan.
  • 8. Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini telah ditinggalkan.  Limited broadcast Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4 menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCP harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP kepadanya. Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat ini, paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP, mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited broadcast. C. Alamat IP versi 6 Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing. Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.
  • 9. Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix. 1. Format Alamat Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format. Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner: 0010000111011010000000001101001100000000000000000010111100111011000 0001010101010000000001111111111111110001010001001110001011010 Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit: 0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010 Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut: 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A 2. Penyederhanaan bentuk alamat Alamat di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada awal setiap blok yang berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit terakhir. Dengan membuang angka 0, alamat di atas disederhanakan menjadi: 21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A Konvensi pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat lebih jauh lagi, yakni dengan membuang banyak karakter 0, pada sebuah alamat yang banyak angka 0-nya. Jika sebuah alamat IPv6 yang direpresentasikan dalam notasi colon-hexadecimal format mengandung beberapa blok 16-bit dengan angka 0, maka alamat tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan tanda dua buah titik dua (::). Untuk menghindari kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6
  • 10. dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan sekali saja di dalam satu alamat, karena kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit 0 yang direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (::) yang terdapat dalam alamat tersebut. Tabel berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini. Alamat asli Alamat asli yang disederhanakan Alamat setelah dikompres FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A:4C A2 FE80:0:0:0:2AA:FF:FE 9A:4CA2 FE80::2AA:FF:FE9A:4 CA2 FF02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:000 2 FF02:0:0:0:0:0:0:2 FF02::2 Untuk menentukan berapa banyak bit bernilai 0 yang dibuang (dan digantikan dengan tanda dua titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan dengan menghitung berapa banyak blok yang tersedia dalam alamat tersebut, yang kemudian dikurangkan dengan angka 8, dan angka tersebut dikalikan dengan 16. Sebagai contoh, alamat FF02::2 hanya mengandung dua blok alamat (blok FF02 dan blok 2). Maka, jumlah bit yang dibuang adalah (8-2) x 16 = 96 buah bit. 3. Format Prefix Dalam IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat direpresentasikan dengan menggunakan angka prefiks yang merujuk kepada subnet mask. IPv6 juga memiliki angka prefiks, tapi tidak didugnakan untuk merujuk kepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak mendukung subnet mask. Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-nilai yang tetap atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet identifier. Prefiks dalam IPv6 direpesentasikan dengan cara yang sama seperti halnya prefiks alamat IPv4, yaitu ( [alamat] / [angka panjang prefiks] ). Panjang prefiks mementukan jumlah bit terbesar paling kiri yang membuat prefiks subnet. Sebagai contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat direpresentasikan sebagai berikut: 3FFE:2900:D005:F28B::/64 Pada contoh di atas, 64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai prefiks alamat. 4. Jenis-jenis Alamat IPv6 IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:  Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
  • 11.  Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.  Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa. Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi menjadi alamat-alamat berikut:  Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu subnet.  Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.  Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet IPv6. Sementara itu, cakupan alamat multicast dimasukkan ke dalam struktur alamat. 5. Unicast Address Alamat unicast IPv6 dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat, yakni:  Alamat unicast global  Alamat unicast site-local  Alamat unicast link-local  Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)  Alamat unicast loopback  Alamat Unicast 6to4  Alamat Unicast ISATAP 6. Unicast global addresses Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4. Dikenal juga sebagai Aggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat publik IPv4 yang dapat secara global dirujuk oleh host-host di Internet dengan menggunakan proses routing, alamat ini juga mengimplementasikan hal serupa. Struktur alamat IPv6 unicast global terbagi menjadi topologi tiga level (Public, Site, dan Node). Field Panjang Keterangan 001 3 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat, bahwa alamat
  • 12. ini adalah sebuah alamat IPv6 Unicast Global. Top Level Aggregation Identifier (TLA ID) 13 bit Berfungsi sebagai level tertinggi dalam hierarki routing. TLA ID diatur oleh Internet Assigned Name Authority (IANA), yang mengalokasikannya ke dalam daftar Internet registry, yang kemudian mengolasikan sebuah TLA ID ke sebuah ISP global. Res 8 bit Direservasikan untuk penggunaan pada masa yang akan datang (mungkin untuk memperluas TLA ID atau NLA ID). Next Level Aggregation Identifier (NLA ID) 24 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal milik situs (site) kustomer tertentu. Site Level Aggregation Identifier (SLA ID) 16 bit Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah situs individu. SLA ID ditetapkan di dalam sebuah site. ISP tidak dapat mengubah bagian alamat ini. Interface ID 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik (yang ditentukan oleh SLA ID). 7. Unicast site-local addresses Alamat unicast site-local IPv6 mirip dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang lingkup dari sebuah alamat terdapat pada internetwork dalam sebuah site milik sebuah organisasi. Penggunaan alamat unicast global dan unicast site-local dalam sebuah jaringan adalah mungkin. Prefiks yang digunakan oleh alamat ini adalah FEC0::/48. Field Panjang Keterangan 111111101100000000000000 000000000000000000000000 48 bit Nilai ketetapan alamat unicast site-local Subnet Identifier 16 bit Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah struktur subnet datar. Administrator juga dapat membagi bit-bit yang yang memiliki nilai tinggi (high-order bit) untuk membuat sebuah infrastruktur routing hierarkis. Interface Identifier 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik. 8. Unicast link-local address Alamat unicast link-local adalah alamat yang digunakan oleh host-host dalam subnet yang sama. Alamat ini mirip dengan konfigurasi APIPA (Automatic Private
  • 13. Internet Protocol Addressing) dalam sistem operasi Microsoft Windows XP ke atas. host-host yang berada di dalam subnet yang sama akan menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat berkomunikasi. Alamat ini juga memiliki fungsi resolusi alamat, yang disebut dengan Neighbor Discovery. Prefiks alamat yang digunakan oleh jenis alamat ini adalah FE80::/64. Field Panjang Keterangan 111111101000000000000 000000000000000000000 000000000000000000000 0 64 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat unicast link-local. Interface ID 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik. 9. Unicast unspecified address Alamat Unicast yang belum ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan oleh seorang administrator atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk meminta alamat. Alamat ini sama dengan alamat IPv4 yang belum ditentukan, yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat disingkat menjadi dua titik dua (::). 10. Unicast Loopback Address Alamat unicast loopback adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mekanisme interprocess communication (IPC) dalam sebuah host. Dalam IPv4, alamat yang ditetapkan 11. Unicast 6 to 4 Address Alamat unicast 6to4 adalah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam Internet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini sering digunakan sebagai pengganti alamat publik IPv4. Alamat ini aslinya menggunakan prefiks alamat 2002::/16, dengan tambahan 32 bit dari alamat publik IPv4 untuk membuat sebuah prefiks dengan panjang 48-bit, dengan format 2002:WWXX:YYZZ::/48, di mana WWXX dan YYZZ adalah representasi dalam notasi colon-decimal format dari notasi dotted-decimal format w.x.y.z dari alamat publik IPv4. Sebagai contoh alamat 157.60.91.123 diterjemahkan menjadi 2002:9D3C:5B7B::/48.
  • 14. Meskipun demikian, alamat ini sering ditulis dalam format IPv6 Unicast global address, 2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID. 12. Unicast ISATAP Address Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam sebuah Intranet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini menggabungkan prefiks alamat unicast link-local, alamat unicast site-local atau alamat unicast global (yang dapat berupa prefiks alamat 6to4) yang berukuran 64-bit dengan 32-bit ISATAP Identifier (0000:5EFE), lalu diikuti dengan 32-bit alamat IPv4 yang dimiliki oleh interface atau sebuah host. Prefiks yang digunakan dalam alamat ini dinamakan dengan subnet prefix. Meski alamat 6to4 hanya dapat menangani alamat IPv4 publik saja, alamat ISATAP dapat menangani alamat pribadi IPv4 dan alamat publik IPv4. 13. Multicast Address Alamat multicast IPv6 sama seperti halnya alamat multicast pada IPv4. Paket-paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan disampaikan terhadap semua interface yang dikenali oleh alamat tersebut. Prefiks alamat yang digunakan oleh alamat multicast IPv6 adalah FF00::/8. Field Panjang Keterangan 1111 1111 8 bit Tanda pengenal bahwa alamat ini adalah alamat multicast. Flags 4 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal apakah alamat ini adalah alamat transient atau bukan. Jika nilainya 0, maka alamat ini bukan alamat transient, dan alamat ini merujuk kepada alamat multicast yang ditetapkan secara permanen. Jika nilainya 1, maka alamat ini adalah alamat transient. Scope 4 bit Berfungsi untuk mengindikasikan cakupan lalu lintas multicast, seperti halnya interface-local, link-local, site-local, organization-local atau global. Group ID 112 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal group multicast 14. Anycast Address Alamat Anycast dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam IPv4, tapi diimplementasikan dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan IPv4. Umumnya, alamat anycast digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) yang memiliki banyak klien. Meskipun alamat anycast menggunakan ruang alamat unicast, tapi fungsinya berbeda daripada alamat unicast. IPv6 menggunakan alamat anycast untuk mengidentifikasikan beberapa interface yang berbeda. IPv6 akan menyampaikan paket-paket yang dialamatkan ke
  • 15. sebuah alamat anycast ke interface terdekat yang dikenali oleh alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan alamat multicast, yang menyampaikan paket ke banyak penerima, karena alamat anycast akan menyampaikan paket kepada salah satu dari banyak penerima. D. Alamat IP lainnya Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke internet, semua alamat IP dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi).  Alamat publik alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet. Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan internet.  Alamat ilegal Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.  Alamat Privat Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap internetwork IP. Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap internet. Karena perkembangan internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke internet
  • 16. membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global. Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses layanan internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator) yang terhubung secara langsung ke internet. Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya.