SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Jesus gave a simple command: “Love your neighbor.” However, “neighbor” is pretty vague, and some wise guy asked Jesus, “Who is
my neighbor?”
Jesus answered with the story about a traveler on the way to Jericho who was ambushed by thieves, beaten, robbed, and left for
dead. Two people passed him by but didn’t stop to help.
Yesus memberi perintah yang sederhana: “Kasihilah sesamamu manusia.” Namun demikian, “sesama” tidak begitu jelas, dan ada
orang bijak yang bertanya kepada Yesus, “Siapakah sesamaku?”
Yesus menjawab dengan kisah tentang seorang muafir yang sedang dalam perjalanan ke Yeriko dan diserang oleh penyamun,
dipukuli, dirampok, dan ditinggalkan dalam keadaan sekarat. Dua orang melintas tetapi tidak berhenti untuk membantunya.
The Story to End the Excuses
Kisah yang Mengakhiri Dalih
The first is a priest. Dressed in his finest synagogue
robes, perhaps he’s working on a sermon he plans to
give later in the day. His mind is full of his own
importance, he meditates on the law, and
congratulates himself on following it to the letter.
Perhaps the priest is taken aback when he sees the
bleeding man on the road. The man’s clothes are
torn and dirty, so it’s hard to determine his social
standing. The priest takes a step closer, but doesn’t
recognize him. Maybe he tells himself he can’t afford
to be late, he can’t afford to get his good clothes
dirty, and with that, his mind is made up. He averts
his eyes and passes by on the other side of the road.
Yang pertama adalah imam. Mengenakan jubah
sinagoga yang paling bagus, mungkin dia tengah
menyiapkan khotbah yang akan disampaikannya
nanti. Benaknya penuh dengan kepentingannya
sendiri, dia merenungkan hukum, dan bangga karena
mentaati hingga hal yang sekecil-kecilnya.
Barangkali si imam terperanjat ketika melihat orang
yang bercucuran darah di jalan. Pakaian orang itu
koyak dan kotor, jadi sulit untuk menentukan
posisinya di masyarakat. Imam itu melangkah lebih
dekat, tetapi tidak mengenali si korban. Mungkin dia
berkata kepada dirinya sendiri bahwa dia tidak boleh
terlambat, dia tidak bisa membiarkan pakaian
bagusnya itu menjadi kotor, dengan demikian ia
mengambil keputusan. Dia memalingkan padangan
matanya dan melintas di seberang jalan.
The sun climbs higher in the sky, and buzzards
begin to circle overhead. In the heat of the
day, a Levite comes along. He too is hurrying
along, his mind racing as he plans out his day
in Jericho. Then he stumbles upon the beaten
traveler, not looking any better for the high-
noon heat.
Immediately the Levite starts worrying about
the thieves returning; maybe he fears being
robbed as well. So he passes on by.
Matahari merayap tinggi di langit, dan
burung-burung elang mulai berkeliling di atas
kepala. Di siang hari yang panas, seorang Lewi
datang. Dia juga bergegas, pikirannya berpacu
merencanakan harinya di Yeriko. Lalu ia
tersandung pada musafir yang dipukuli,
terlihat lebih parah di bawah teriknya sinar
matahari.
Dengan serta merta orang Lewi itu mulai
berkuatir jangan-jangan perampok akan
kembali lagi; mungkin dia takut dirampok
juga. Jadi dia berlalu.
The poor traveler, weak and dying, is ready to give up
hope. Another hour passes before the next person comes
along. This time, however, the wounded man doesn’t
even have hope that he will stop. You see, the man
coming along the road is a Samaritan.
There was no love lost between the Jews and the
Samaritans. The Jews despised the Samaritans, and had
cursed and maligned them for centuries. Though their
cultures were similar, and the Samaritans professed the
same faith, they were considered second-rate believers,
unworthy to be part of the Jewish nation. Samaritans
were cursed in Jewish synagogues, they couldn’t serve as
witnesses in court, and Jews believed they were excluded
from the afterlife.
Musafir malang, yang lemah dan sekarat itu, sudah siap
untuk menyerah. Satu jam kemudian seorang lainnya
melintas. Namun demikian, kali ini, korban yang terluka
bahkan tidak berharap orang itu akan berhenti. Karena
orang yang sedang berjalan itu adalah orang Samaria.
Memang tidak pernah ada kasih sayang antara orang
Yahudi dan orang Samaria. Orang-orang Yahudi
membenci orang Samaria, dan selama berabad-abad
mengutuk dan memfitnah mereka. Meskipun budaya
mereka serupa, dan orang Samaria menganut
kepercayaan yang sama, mereka dianggap sebagai orang
percaya kelas dua, tidak layak untuk menjadi bagian dari
bangsa Yahudi. Orang Samaria dikutuk di sinagoga
Yahudi, mereka tidak bisa menjadi saksi di pengadilan,
dan orang Yahudi percaya bahwa mereka tidak diikut-
sertakan dalam kehidupan setelah kematian.
When you think about it, the
Samaritan had the best excuse for not
stopping. And yet he did. He stopped,
tended to the wounded man, and
carried him on his own donkey to the
nearest inn where he could be cared
for until he recovered. But he went
even further than that. He took two
silver coins from his own purse and
paid the innkeeper for the wounded
man’s care, then said, “If that’s not
enough, I’ll pay the rest on my way
back.”
Kalau dipikir-pikir, orang Samaria
adalah orang yang punya dalih paling
bagus untuk tidak berhenti. Namun
malah dia yang berhenti. Dia berhenti,
merawat luka orang itu, kemudian
membawa orang yang terluka itu
dengan keledainya ke tempat
penginapan terdekat di mana si
korban dapat dirawat hingga sembuh.
Tetapi dia bahkan berbuat lebih jauh
lagi. Dia mengambil uang dua dinar
dan membayar penjaga penginapan
untuk ongkos perawatan, kemudian
berkata, “Jika tidak cukup, aku akan
membayar kekurangannya sewaktu
aku kembali.”
In telling this story, Jesus basically took away
any excuses we might make for not loving and
caring for others. He was telling us that our
neighbor isn’t just someone who lives next door
to us, but it’s anyone we encounter who is in
need. Jesus didn’t say, “Love your neighbor, but
only if he’s not too weird.” He didn’t say, “Love
your neighbor, but only until she gossips about
you.” He didn’t say, “Love your neighbors, but
only if you like how they look, or if you’d like to
have them in your circle of friends.”
“Love your neighbor,” Jesus says. Full stop.
Dengan mengisahkan cerita ini, pada dasarnya
Yesus mengesampingkan dalih yang mungkin
akan kita gunakan sehingga tidak mengasihi
atau peduli kepada sesama. Dia mengatakan
bahwa sesama kita bukan hanya yang tinggal di
dekat rumah kita, tetapi setiap orang yang kita
jumpai yang membutuhkan. Yesus tidak
berkata, “Kasihilah sesamamu manusia, tetapi
hanya jika ia tidak macam-macam.” Dia tidak
mengatakan, “Kasihilah sesamamu manusia,
tetapi berhentilah mengasihi jika ia bergosip
tentang dirimu.” Dia tidak mengatakan,
“Kasihilah sesamamu manusia, tetapi hanya
jika kamu menyukai rupanya, atau jika kamu
ingin ia berada dalam lingkungan
pertemananmu.”
“Kasihilah sesamamu manusia,” Yesus berkata.
Titik.
He was telling us to love beyond the little difficulties in our lives—to love and not be choosy or partial. To love even if we’ve been hurt
or mistreated—because that’s the way He loves. We can all be difficult at times, yet He forgives us each time and keeps loving us
regardless. He doesn’t expect perfection, and He doesn’t withhold His love when we don’t deserve it. Jesus gives us His love freely.
Just as we freely receive Jesus’ love, we should freely give it.
Dia mengatakan agar kita mengasihi melampaui kesulitan yang tak seberapa yang ada dalam hidup kita—untuk mengasihi dan tidak
memilih atau pun membedakan. Mengasihi meskipun kita disakiti atau diperlakukan dengan sewenang-wenang—karena demikianlah
Dia mengasihi. Adakalanya kita semua bisa menjadi sulit, namun Dia mengampuni kita setiap kali dan tetap saja mengasihi kita. Dia
tidak mengharapkan kesempurnaan, dan Dia tidak menahan kasih-Nya ketika kita tidak layak menerimanya. Yesus memberikan kasih-
Nya dengan cuma-cuma. Persis seperti kita menerima kasih Yesus dengan cuma-cuma, hendaknya kita juga memberikannya dengan
cuma-cuma.
www.freekidstories.org
Images on pages 1-6 courtesy of www.Lumoproject.com
Image on page 7 designed by rawpixel / Freepik
Text courtesy of Activated Magazine. Used by permission.

More Related Content

More from FreeChildrenStories

耶穌的比喻 - 好撒瑪利亞人
耶穌的比喻 - 好撒瑪利亞人 耶穌的比喻 - 好撒瑪利亞人
耶穌的比喻 - 好撒瑪利亞人 FreeChildrenStories
 
耶稣讲的故事 - 好撒玛利亚人
耶稣讲的故事 - 好撒玛利亚人耶稣讲的故事 - 好撒玛利亚人
耶稣讲的故事 - 好撒玛利亚人FreeChildrenStories
 
Kisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang Baik
Kisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang BaikKisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang Baik
Kisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang BaikFreeChildrenStories
 
十二柱石- 第一课(下)- 对于年幼的孩子 - 背诵经文.pdf
十二柱石- 第一课(下)- 对于年幼的孩子 - 背诵经文.pdf十二柱石- 第一课(下)- 对于年幼的孩子 - 背诵经文.pdf
十二柱石- 第一课(下)- 对于年幼的孩子 - 背诵经文.pdfFreeChildrenStories
 
十二基石- 第一課(下)對於年幼的孩子 - 背誦經文.pdf
十二基石- 第一課(下)對於年幼的孩子 - 背誦經文.pdf十二基石- 第一課(下)對於年幼的孩子 - 背誦經文.pdf
十二基石- 第一課(下)對於年幼的孩子 - 背誦經文.pdfFreeChildrenStories
 
上帝的话语 - 十二柱石第一课对于年幼的孩子
上帝的话语 - 十二柱石第一课对于年幼的孩子上帝的话语 - 十二柱石第一课对于年幼的孩子
上帝的话语 - 十二柱石第一课对于年幼的孩子FreeChildrenStories
 
上帝的話語 - 十二基石第一課(上)- 对于年幼的孩子
上帝的話語 - 十二基石第一課(上)- 对于年幼的孩子上帝的話語 - 十二基石第一課(上)- 对于年幼的孩子
上帝的話語 - 十二基石第一課(上)- 对于年幼的孩子FreeChildrenStories
 
Perumpamaan tentang hakim yang tidak adil
Perumpamaan tentang hakim yang tidak adilPerumpamaan tentang hakim yang tidak adil
Perumpamaan tentang hakim yang tidak adilFreeChildrenStories
 
مَثل الأرملة والقاضي
مَثل الأرملة والقاضي مَثل الأرملة والقاضي
مَثل الأرملة والقاضي FreeChildrenStories
 
الصبر - آيات الكتاب المقدس للأطفال
الصبر - آيات الكتاب المقدس للأطفال الصبر - آيات الكتاب المقدس للأطفال
الصبر - آيات الكتاب المقدس للأطفال FreeChildrenStories
 

More from FreeChildrenStories (20)

奇迹捕鱼
奇迹捕鱼 奇迹捕鱼
奇迹捕鱼
 
Mukjizat Menangkap Ikan
Mukjizat Menangkap Ikan Mukjizat Menangkap Ikan
Mukjizat Menangkap Ikan
 
捕魚神蹟
捕魚神蹟 捕魚神蹟
捕魚神蹟
 
耶穌的比喻 - 好撒瑪利亞人
耶穌的比喻 - 好撒瑪利亞人 耶穌的比喻 - 好撒瑪利亞人
耶穌的比喻 - 好撒瑪利亞人
 
耶稣讲的故事 - 好撒玛利亚人
耶稣讲的故事 - 好撒玛利亚人耶稣讲的故事 - 好撒玛利亚人
耶稣讲的故事 - 好撒玛利亚人
 
Kisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang Baik
Kisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang BaikKisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang Baik
Kisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang Baik
 
十二柱石- 第一课(下)- 对于年幼的孩子 - 背诵经文.pdf
十二柱石- 第一课(下)- 对于年幼的孩子 - 背诵经文.pdf十二柱石- 第一课(下)- 对于年幼的孩子 - 背诵经文.pdf
十二柱石- 第一课(下)- 对于年幼的孩子 - 背诵经文.pdf
 
十二基石- 第一課(下)對於年幼的孩子 - 背誦經文.pdf
十二基石- 第一課(下)對於年幼的孩子 - 背誦經文.pdf十二基石- 第一課(下)對於年幼的孩子 - 背誦經文.pdf
十二基石- 第一課(下)對於年幼的孩子 - 背誦經文.pdf
 
上帝的话语 - 十二柱石第一课对于年幼的孩子
上帝的话语 - 十二柱石第一课对于年幼的孩子上帝的话语 - 十二柱石第一课对于年幼的孩子
上帝的话语 - 十二柱石第一课对于年幼的孩子
 
上帝的話語 - 十二基石第一課(上)- 对于年幼的孩子
上帝的話語 - 十二基石第一課(上)- 对于年幼的孩子上帝的話語 - 十二基石第一課(上)- 对于年幼的孩子
上帝的話語 - 十二基石第一課(上)- 对于年幼的孩子
 
Majikan yang Berbelas kasih
Majikan yang Berbelas kasihMajikan yang Berbelas kasih
Majikan yang Berbelas kasih
 
寡婦與法官的比喻
寡婦與法官的比喻 寡婦與法官的比喻
寡婦與法官的比喻
 
不义审判官的比喻
不义审判官的比喻 不义审判官的比喻
不义审判官的比喻
 
Perumpamaan tentang hakim yang tidak adil
Perumpamaan tentang hakim yang tidak adilPerumpamaan tentang hakim yang tidak adil
Perumpamaan tentang hakim yang tidak adil
 
مَثل الأرملة والقاضي
مَثل الأرملة والقاضي مَثل الأرملة والقاضي
مَثل الأرملة والقاضي
 
饒恕 - 兒童聖經經文
饒恕 - 兒童聖經經文饒恕 - 兒童聖經經文
饒恕 - 兒童聖經經文
 
饶恕 - 儿童圣经经文
饶恕 - 儿童圣经经文 饶恕 - 儿童圣经经文
饶恕 - 儿童圣经经文
 
الصبر - آيات الكتاب المقدس للأطفال
الصبر - آيات الكتاب المقدس للأطفال الصبر - آيات الكتاب المقدس للأطفال
الصبر - آيات الكتاب المقدس للأطفال
 
コディ、教訓を学ぶ
コディ、教訓を学ぶコディ、教訓を学ぶ
コディ、教訓を学ぶ
 
Hakim yang Lalim
Hakim yang LalimHakim yang Lalim
Hakim yang Lalim
 

Recently uploaded

KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANGilbertFibriyantAdan
 
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxSosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxMarto Marbun
 
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...RobertusLolok1
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Adam Hiola
 
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxMateri akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxWahyuSolehudin1
 

Recently uploaded (6)

KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
 
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxSosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
 
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
 
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxMateri akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
 

Kisah yang mengakhiri dalih

  • 1. Jesus gave a simple command: “Love your neighbor.” However, “neighbor” is pretty vague, and some wise guy asked Jesus, “Who is my neighbor?” Jesus answered with the story about a traveler on the way to Jericho who was ambushed by thieves, beaten, robbed, and left for dead. Two people passed him by but didn’t stop to help. Yesus memberi perintah yang sederhana: “Kasihilah sesamamu manusia.” Namun demikian, “sesama” tidak begitu jelas, dan ada orang bijak yang bertanya kepada Yesus, “Siapakah sesamaku?” Yesus menjawab dengan kisah tentang seorang muafir yang sedang dalam perjalanan ke Yeriko dan diserang oleh penyamun, dipukuli, dirampok, dan ditinggalkan dalam keadaan sekarat. Dua orang melintas tetapi tidak berhenti untuk membantunya. The Story to End the Excuses Kisah yang Mengakhiri Dalih
  • 2. The first is a priest. Dressed in his finest synagogue robes, perhaps he’s working on a sermon he plans to give later in the day. His mind is full of his own importance, he meditates on the law, and congratulates himself on following it to the letter. Perhaps the priest is taken aback when he sees the bleeding man on the road. The man’s clothes are torn and dirty, so it’s hard to determine his social standing. The priest takes a step closer, but doesn’t recognize him. Maybe he tells himself he can’t afford to be late, he can’t afford to get his good clothes dirty, and with that, his mind is made up. He averts his eyes and passes by on the other side of the road. Yang pertama adalah imam. Mengenakan jubah sinagoga yang paling bagus, mungkin dia tengah menyiapkan khotbah yang akan disampaikannya nanti. Benaknya penuh dengan kepentingannya sendiri, dia merenungkan hukum, dan bangga karena mentaati hingga hal yang sekecil-kecilnya. Barangkali si imam terperanjat ketika melihat orang yang bercucuran darah di jalan. Pakaian orang itu koyak dan kotor, jadi sulit untuk menentukan posisinya di masyarakat. Imam itu melangkah lebih dekat, tetapi tidak mengenali si korban. Mungkin dia berkata kepada dirinya sendiri bahwa dia tidak boleh terlambat, dia tidak bisa membiarkan pakaian bagusnya itu menjadi kotor, dengan demikian ia mengambil keputusan. Dia memalingkan padangan matanya dan melintas di seberang jalan.
  • 3. The sun climbs higher in the sky, and buzzards begin to circle overhead. In the heat of the day, a Levite comes along. He too is hurrying along, his mind racing as he plans out his day in Jericho. Then he stumbles upon the beaten traveler, not looking any better for the high- noon heat. Immediately the Levite starts worrying about the thieves returning; maybe he fears being robbed as well. So he passes on by. Matahari merayap tinggi di langit, dan burung-burung elang mulai berkeliling di atas kepala. Di siang hari yang panas, seorang Lewi datang. Dia juga bergegas, pikirannya berpacu merencanakan harinya di Yeriko. Lalu ia tersandung pada musafir yang dipukuli, terlihat lebih parah di bawah teriknya sinar matahari. Dengan serta merta orang Lewi itu mulai berkuatir jangan-jangan perampok akan kembali lagi; mungkin dia takut dirampok juga. Jadi dia berlalu.
  • 4. The poor traveler, weak and dying, is ready to give up hope. Another hour passes before the next person comes along. This time, however, the wounded man doesn’t even have hope that he will stop. You see, the man coming along the road is a Samaritan. There was no love lost between the Jews and the Samaritans. The Jews despised the Samaritans, and had cursed and maligned them for centuries. Though their cultures were similar, and the Samaritans professed the same faith, they were considered second-rate believers, unworthy to be part of the Jewish nation. Samaritans were cursed in Jewish synagogues, they couldn’t serve as witnesses in court, and Jews believed they were excluded from the afterlife. Musafir malang, yang lemah dan sekarat itu, sudah siap untuk menyerah. Satu jam kemudian seorang lainnya melintas. Namun demikian, kali ini, korban yang terluka bahkan tidak berharap orang itu akan berhenti. Karena orang yang sedang berjalan itu adalah orang Samaria. Memang tidak pernah ada kasih sayang antara orang Yahudi dan orang Samaria. Orang-orang Yahudi membenci orang Samaria, dan selama berabad-abad mengutuk dan memfitnah mereka. Meskipun budaya mereka serupa, dan orang Samaria menganut kepercayaan yang sama, mereka dianggap sebagai orang percaya kelas dua, tidak layak untuk menjadi bagian dari bangsa Yahudi. Orang Samaria dikutuk di sinagoga Yahudi, mereka tidak bisa menjadi saksi di pengadilan, dan orang Yahudi percaya bahwa mereka tidak diikut- sertakan dalam kehidupan setelah kematian.
  • 5. When you think about it, the Samaritan had the best excuse for not stopping. And yet he did. He stopped, tended to the wounded man, and carried him on his own donkey to the nearest inn where he could be cared for until he recovered. But he went even further than that. He took two silver coins from his own purse and paid the innkeeper for the wounded man’s care, then said, “If that’s not enough, I’ll pay the rest on my way back.” Kalau dipikir-pikir, orang Samaria adalah orang yang punya dalih paling bagus untuk tidak berhenti. Namun malah dia yang berhenti. Dia berhenti, merawat luka orang itu, kemudian membawa orang yang terluka itu dengan keledainya ke tempat penginapan terdekat di mana si korban dapat dirawat hingga sembuh. Tetapi dia bahkan berbuat lebih jauh lagi. Dia mengambil uang dua dinar dan membayar penjaga penginapan untuk ongkos perawatan, kemudian berkata, “Jika tidak cukup, aku akan membayar kekurangannya sewaktu aku kembali.”
  • 6. In telling this story, Jesus basically took away any excuses we might make for not loving and caring for others. He was telling us that our neighbor isn’t just someone who lives next door to us, but it’s anyone we encounter who is in need. Jesus didn’t say, “Love your neighbor, but only if he’s not too weird.” He didn’t say, “Love your neighbor, but only until she gossips about you.” He didn’t say, “Love your neighbors, but only if you like how they look, or if you’d like to have them in your circle of friends.” “Love your neighbor,” Jesus says. Full stop. Dengan mengisahkan cerita ini, pada dasarnya Yesus mengesampingkan dalih yang mungkin akan kita gunakan sehingga tidak mengasihi atau peduli kepada sesama. Dia mengatakan bahwa sesama kita bukan hanya yang tinggal di dekat rumah kita, tetapi setiap orang yang kita jumpai yang membutuhkan. Yesus tidak berkata, “Kasihilah sesamamu manusia, tetapi hanya jika ia tidak macam-macam.” Dia tidak mengatakan, “Kasihilah sesamamu manusia, tetapi berhentilah mengasihi jika ia bergosip tentang dirimu.” Dia tidak mengatakan, “Kasihilah sesamamu manusia, tetapi hanya jika kamu menyukai rupanya, atau jika kamu ingin ia berada dalam lingkungan pertemananmu.” “Kasihilah sesamamu manusia,” Yesus berkata. Titik.
  • 7. He was telling us to love beyond the little difficulties in our lives—to love and not be choosy or partial. To love even if we’ve been hurt or mistreated—because that’s the way He loves. We can all be difficult at times, yet He forgives us each time and keeps loving us regardless. He doesn’t expect perfection, and He doesn’t withhold His love when we don’t deserve it. Jesus gives us His love freely. Just as we freely receive Jesus’ love, we should freely give it. Dia mengatakan agar kita mengasihi melampaui kesulitan yang tak seberapa yang ada dalam hidup kita—untuk mengasihi dan tidak memilih atau pun membedakan. Mengasihi meskipun kita disakiti atau diperlakukan dengan sewenang-wenang—karena demikianlah Dia mengasihi. Adakalanya kita semua bisa menjadi sulit, namun Dia mengampuni kita setiap kali dan tetap saja mengasihi kita. Dia tidak mengharapkan kesempurnaan, dan Dia tidak menahan kasih-Nya ketika kita tidak layak menerimanya. Yesus memberikan kasih- Nya dengan cuma-cuma. Persis seperti kita menerima kasih Yesus dengan cuma-cuma, hendaknya kita juga memberikannya dengan cuma-cuma.
  • 8. www.freekidstories.org Images on pages 1-6 courtesy of www.Lumoproject.com Image on page 7 designed by rawpixel / Freepik Text courtesy of Activated Magazine. Used by permission.