SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Download to read offline
ANALISIS TAPAK
pengertian

• Site adalah suatu wilayah/bentang tempat
suatu fasilitas/fungsi/bangunan akan
dibangun.

• Site planning adalah suatu proses

perencanaan tapak/site untuk mengolah
tapak/bentang dan fasilitas/bangunan
yang saling berkesesuaian

• Site condition adalah kondisi tapak yang
terdiri unsur positif dan unsur negatif
tujuan analisis tapak
1. Menilai dan mengevaluasi kondisi tapak,
baik positif dan negatif
2. Merencanakan tatanan fisik fasilitas/
fungsi/ bangunan dalam tapak :
-pengolahan tapak (land development )
dan sistem utilitas tapak
-Site entrance, sistem dan konfigurasi
sirkulasi
- posisi, komposisi, orientasi, dan
konfigurasi massa dan ruang terbuka
proses analisis tapak dan desain
Conceptual
design

Site inventory
(physical)
Programming
Site inventory
(biological)

Site analysis
( site
suitability )

Design
development

Construction

Site selection

documentation

Site inventory
(cultural)
Project
implementation
SITE INVENTORY
proses analisis tapak dan desain
site inventory: 1. physical
1. Bentuk, ukuran, dimensi, relasi/ keterkaitan
antar site/tapak
2. Kondisi dan keadaan tanah : porositas, daya
dukung, daya pikul, keasaman
3. Topografi : elevasi, kemiringan/slope
4. Hidrologi : permukaan air tanah, besar dan
arah aliran air hujan.
5. Geologi : bentuk bentang, bahaya seismik,
kedalaman tanah keras
6. Iklim : cahaya matahari, arah angin
Daerah puncak bukit dan daerah lembah
digambarkan dengan notasi tanda yang berbeda
Daerah yang
tertutup oleh
topografi
Titik yang tertinggi
dalam site
Daerah punggung
bukit (ridge) yang
dominan
Gundukan tanah
Slope 2-4%
Slope di atas 10%

Slope 4-10 %

Slope 0-2 %
Area masuknya
aliran air hujan dari
luar site ke dalam
site
Area keluarnya
aliran air hujan dari
dalam site ke luar
site
Tempat terjadinya
genangan air ketika
hujan (drainase
buruk)
Aliran air hujan permukaan (run off) cukup besar
Aliran air hujan permukaan (run off) kecil
Site inventory: 2. biological
1. Identifikasi vegetasi : keragaman pohon
dan tumbuhan lain
2. Identifikasi keragaman habitat di dalam
site dan lingkungan sekitar site
Site inventory: 3 cultural
1. Identifikasi peruntukan tanah (land use)
2. Identifikasi regulasi lokal berkaitan
dengan :
- ketinggian bangunan
- kepadatan dan tipe bangunan
- peruntukan / ijin bangunan
3. Identifikasi utilitas di dalam dan sekitar
site : sanitasi, drainase, air bersih, listrik
Ke
bu

nj
ag

un
g

permukiman

permukiman

permukiman

Saluran drainase
kota yang dapat
dimanfaatkan
sebagai lokasi
limpasan air hujan
dari dalam site
Site inventory: 3 cultural
4. Identifikasi sirkulasi sekitar site: kelas
jalan, kepadatan jalan (traffic volume),
jalur pejalan kaki dan kendaraan, jenis
angkutan
5. Identifikasi area historis : bangunan dan
landmark, situs arkeologis
6. Sensory : visibilitas, kualitas visual,
bising
Jalan raya dua
arah 4 jalur
Jalan raya dua
arah 2 jalur
Rel kereta api,
sumber bising

Jalan setapak
untuk pejalan dan
kendaraan roda 2
Site inventory: tugas 2
1. Lakukan inventori pada site/tapak yang
sudah diberikan pada aspek berikut:
- physical : - bentuk dan kondisi fisik site
- topografi : kemiringan/slope
- hidrologi : aliran air hujan
permukaan
- cultural : - fungsi dan ultilitas sekitar
- jalur sirkulasi
- sensory: visual, sumber
bising, visibilitas
site inventory summary
SITE SUITABILITY
Site suitability
Site suitability: overview
Adalah proses untuk menentukan kesesuaian
antara fungsi/fasilitas yag akan dibangun dengan
situasi site yag tersedia, dengan step sbb:
– Menyusun peta-peta tematis terhadap site (site
inventory)
– memetakan potensi positif dan negatif pada site
sesuai dengan fasilitas tertentu, baik dari dalam
site atau dari luar site, secara tematis sesuai site
inventory yang sudah dilakukan
– Seluruh peta potensi tematis diintegrasikan
untuk menentukan perletakan massa, ruang,
fungsi, utilitas dalam site
Site suitability: proses (1)

Penilaian potensi negatif
dan positif dilakukan secara
tematis sesuai pada tahap
site inventory yang sudah
dilakukan

Penilaian potensi negatif
dan positif tematis
diintegrasikan sehingga
diperoleh posisi terbaik
untuk membangun
Site suitability: proses (2)
A

B

C

D

Sebuah site/tapak secara administratif merupakan lokasi yang
seluruhnya boleh dibangun (A). Tetapi pada prakteknya ada
batasan-batasan, bersifat positif (view, akses, utilitas, dll) dan
negatif (regulasi, bising, akses, dll), yang perlu dipertimbangkan sehingga luasan daerah yang boleh dibangun akan
menyesuaikan (B,C,D)
Site suitability: proses (3)
1. Pengolahan bentang tapak/site
2. Penentuan perletakan bangunan masif
(massa bangunan) dan orientasinya
3. Penentuan fungsi-fungsi ruang terbuka
(aktif atau pasif)
4. Penentuan jalur-jalur sirkulasi (main
entrance, side entrance, sidewalk)
5. Penentuan sistem utilitas (drainase
lingkungan)
site suitability: 1. bentang site
Bentang site perlu diolah sehingga mempermudah :
aliran air hujan permukaan, aplikasi sistem drainase,
penempatan struktur (bangunan, jalan, dll), dan view.
Pada site yang berkontur perlu penyesuaianpenyesuaian sehingga kemiringan/slope memenuhi
kriteria dan persyaratan untuk difungsikan :
slope
<1%
terlalu
datar

penggunaan
Aliran secara umum tidak bagus, tidak
direkomendasikan untuk eksterior dengan fungsi
tertentu kecuali untuk wetland preserve atau
ruang terbuka lain yang memungkinkan adanya
genangan air (ruang terbuka pasif)
site suitability: 1. bentang site
1-5%
datar

5-10%
landai

Kemiringan yang ideal untuk ruang terbuka aktif
dan bangunan masif lain seperti bangunan,
parkir, lapangan OR. Halaman dan lapangan
rumput bisa dibuat dengan kemiringan 1%,
perkerasan dan trotoar dibuat dengan
kemiringan 2%
Kemiringan yang masih ideal untuk fungsi ruang
terbuka aktif dan penempatan bangunan masif,
tetapi perlu pertimbangan perletakan terhadap
arah kemiringan. Masih ideal juga untuk
drainase meski perlu dikontrol agar tidak terjadi
erosi
design requirement: 1. bentang site
10-15%
agak
curam

15%
curam

Kemiringan agak curam untuk fungsi ruang
terbuka aktif dan bangunan masif.
Grading/kemiringan perlu dipertahankan untuk
menghindari erosi. Struktur masif (bangunan,
jalan dll) secara umum dibuat paralel terhadap
kontur untuk meminimalkan cut ad fill
Kondisi kemiringan yang curam tidak ideal
untuk hampir semua penggunaan dan fungsi.
Perlu dana dan pengelolaan lingkungan yang
tidak mudah dan murah.
Dilakukan recontouring untuk
menyelesaikan
persoalan genangan
air dan penyesuaian
kemiringan untuk
memenuhi tuntutan
fungsi tertentu.
Kemiringan lebih
dari 10% tidak ideal
untuk fungsi tertentu
Dilakukan re-contouring:
1. Kontur yang berombak
terlalu tajam
2. Kontur split
site suitability: 2.3. zonning massa solid dan void
• Penzoningan bangunan masif dan ruang terbuka
direncanakan dengan memenuhi beberapa
pertimbangan berikut :
- kondisi, bentuk tapak/site dan kontur
- hirarki ruang dan organisasi sesuai tuntutan
fungsi fasilitas
- prinsip desain : efisiensi, kenyamanan keselamatan
- regulasi lokal terkait dimensi massa, sempadan,
KDB, KLB
Organisasi massa
bangunan menyesuaikan
dengan kondisi kontur.
Pola radial masih
mungkin diaplikasikan
pada daerah berkontur
dengan memilih daerah
yang cukup luas dengan
kemiringan 2-3%
Pada beberapa kasus,
terutama pada daerah
berkontur yang dinamis,
kemiringan 5-10%,
organisasi akan ideal jika
mengikuti kemiringan
kontur
Daerah tertinggi,
dengan kemiringan
2-4% ideal untuk
bangunan masif

Daerah dengan
kemiringan 2-10%
ideal untuk berkegiatan di ruang
terbuka (ruang
terbuka aktif)
site suitability: 4. jalur sirkulasi
• Sirkulasi direncanakan dengan memenuhi
beberapa pertimbangan berikut :
- kondisi tapak/site dan kontur
- keberadaan jalur-jalur di luar site
- bentuk tapak/site
- layanan yang merata pada seluruh fungsi pada
site sesuai dengan jenis sirkulasinya
Bangunan masif
fungsi utama

Ruang terbuka
aktif

Jalan raya dua arah
4 jalur dimanfaatkan
sebagai titik masuk
ke site: sirkulasi
langsung ke
bangunan masif sbg
fungsi utama fasilitas
Jalur kendaraan
diakumulasi di daerah
bising, termasuk
penempatan parkir
Jalur pejalan kaki
dibuat sbg
perpanjangan jalur
yang tidak bising untuk
menghubungkan
semua fungsi dalam
site
Design concept
as result of site suitability phase

parkir

More Related Content

Similar to SITE ANALISIS

7. Survey Detail jembatan.pptx
7. Survey Detail jembatan.pptx7. Survey Detail jembatan.pptx
7. Survey Detail jembatan.pptxBustaminSipil
 
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptmektanugj
 
Rencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa WisataRencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa Wisataactnow2profit
 
adoc.pub_1-introduction-to-site-planning-site-planning-proc.pptx
adoc.pub_1-introduction-to-site-planning-site-planning-proc.pptxadoc.pub_1-introduction-to-site-planning-site-planning-proc.pptx
adoc.pub_1-introduction-to-site-planning-site-planning-proc.pptxbambang819101
 
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Joy Irman
 
Persiapan project
Persiapan projectPersiapan project
Persiapan projectletylia
 
Rencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa WisataRencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa Wisataactnow2profit
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
KAK studi kelayakan jalan tol
KAK studi kelayakan jalan tolKAK studi kelayakan jalan tol
KAK studi kelayakan jalan tolEri Wibawa
 
M 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdf
M 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdfM 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdf
M 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdfUmiThan
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Imas_weri
 
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptxEkspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptxanggiemagie14
 
KAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docx
KAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docxKAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docx
KAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docxbloeroeghqeedz
 
KEL 3 PENENTUAN TRASE_GEOMETRI JLN.pptx
KEL 3 PENENTUAN TRASE_GEOMETRI JLN.pptxKEL 3 PENENTUAN TRASE_GEOMETRI JLN.pptx
KEL 3 PENENTUAN TRASE_GEOMETRI JLN.pptxMiraLestiraHariani1
 
3c87b_BT_07_Survei_kesesuaian_lahan.pdf
3c87b_BT_07_Survei_kesesuaian_lahan.pdf3c87b_BT_07_Survei_kesesuaian_lahan.pdf
3c87b_BT_07_Survei_kesesuaian_lahan.pdffili9
 
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptx
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptxSystem Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptx
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptxssusereb31bc
 

Similar to SITE ANALISIS (20)

7. Survey Detail jembatan.pptx
7. Survey Detail jembatan.pptx7. Survey Detail jembatan.pptx
7. Survey Detail jembatan.pptx
 
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Rencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa WisataRencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa Wisata
 
adoc.pub_1-introduction-to-site-planning-site-planning-proc.pptx
adoc.pub_1-introduction-to-site-planning-site-planning-proc.pptxadoc.pub_1-introduction-to-site-planning-site-planning-proc.pptx
adoc.pub_1-introduction-to-site-planning-site-planning-proc.pptx
 
KAKJembt ABT.docx
KAKJembt ABT.docxKAKJembt ABT.docx
KAKJembt ABT.docx
 
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
 
Persiapan project
Persiapan projectPersiapan project
Persiapan project
 
Rencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa WisataRencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa Wisata
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
KAK studi kelayakan jalan tol
KAK studi kelayakan jalan tolKAK studi kelayakan jalan tol
KAK studi kelayakan jalan tol
 
M 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdf
M 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdfM 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdf
M 6b - Kriteria Perancangan Jalan.pdf
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
 
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptxEkspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
 
KAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docx
KAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docxKAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docx
KAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docx
 
KEL 3 PENENTUAN TRASE_GEOMETRI JLN.pptx
KEL 3 PENENTUAN TRASE_GEOMETRI JLN.pptxKEL 3 PENENTUAN TRASE_GEOMETRI JLN.pptx
KEL 3 PENENTUAN TRASE_GEOMETRI JLN.pptx
 
3c87b_BT_07_Survei_kesesuaian_lahan.pdf
3c87b_BT_07_Survei_kesesuaian_lahan.pdf3c87b_BT_07_Survei_kesesuaian_lahan.pdf
3c87b_BT_07_Survei_kesesuaian_lahan.pdf
 
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptx
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptxSystem Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptx
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptx
 
Bab 1,2,3,4,5
Bab 1,2,3,4,5Bab 1,2,3,4,5
Bab 1,2,3,4,5
 

More from Frans Pelleng

Rumahcisaranten 131024094814-phpapp02
Rumahcisaranten 131024094814-phpapp02Rumahcisaranten 131024094814-phpapp02
Rumahcisaranten 131024094814-phpapp02Frans Pelleng
 
Bahanbangunan kaca-130920215845-phpapp02
Bahanbangunan kaca-130920215845-phpapp02Bahanbangunan kaca-130920215845-phpapp02
Bahanbangunan kaca-130920215845-phpapp02Frans Pelleng
 
Kayu2 130920230856-phpapp01
Kayu2 130920230856-phpapp01Kayu2 130920230856-phpapp01
Kayu2 130920230856-phpapp01Frans Pelleng
 
Modulmekanikateknik1 121101215953-phpapp01
Modulmekanikateknik1 121101215953-phpapp01Modulmekanikateknik1 121101215953-phpapp01
Modulmekanikateknik1 121101215953-phpapp01Frans Pelleng
 
Panduanpenyusunanskripsiver3 110424050318-phpapp02
Panduanpenyusunanskripsiver3 110424050318-phpapp02Panduanpenyusunanskripsiver3 110424050318-phpapp02
Panduanpenyusunanskripsiver3 110424050318-phpapp02Frans Pelleng
 
Pendidikankarakter 110113013343-phpapp02
Pendidikankarakter 110113013343-phpapp02Pendidikankarakter 110113013343-phpapp02
Pendidikankarakter 110113013343-phpapp02Frans Pelleng
 
Bismo yuswan-matematikateknikkimia-130527092649-phpapp01 (1)
Bismo yuswan-matematikateknikkimia-130527092649-phpapp01 (1)Bismo yuswan-matematikateknikkimia-130527092649-phpapp01 (1)
Bismo yuswan-matematikateknikkimia-130527092649-phpapp01 (1)Frans Pelleng
 

More from Frans Pelleng (8)

Rumahcisaranten 131024094814-phpapp02
Rumahcisaranten 131024094814-phpapp02Rumahcisaranten 131024094814-phpapp02
Rumahcisaranten 131024094814-phpapp02
 
Bahanbangunan kaca-130920215845-phpapp02
Bahanbangunan kaca-130920215845-phpapp02Bahanbangunan kaca-130920215845-phpapp02
Bahanbangunan kaca-130920215845-phpapp02
 
Kayu2 130920230856-phpapp01
Kayu2 130920230856-phpapp01Kayu2 130920230856-phpapp01
Kayu2 130920230856-phpapp01
 
Modulmekanikateknik1 121101215953-phpapp01
Modulmekanikateknik1 121101215953-phpapp01Modulmekanikateknik1 121101215953-phpapp01
Modulmekanikateknik1 121101215953-phpapp01
 
04 analisis tapak
04 analisis tapak04 analisis tapak
04 analisis tapak
 
Panduanpenyusunanskripsiver3 110424050318-phpapp02
Panduanpenyusunanskripsiver3 110424050318-phpapp02Panduanpenyusunanskripsiver3 110424050318-phpapp02
Panduanpenyusunanskripsiver3 110424050318-phpapp02
 
Pendidikankarakter 110113013343-phpapp02
Pendidikankarakter 110113013343-phpapp02Pendidikankarakter 110113013343-phpapp02
Pendidikankarakter 110113013343-phpapp02
 
Bismo yuswan-matematikateknikkimia-130527092649-phpapp01 (1)
Bismo yuswan-matematikateknikkimia-130527092649-phpapp01 (1)Bismo yuswan-matematikateknikkimia-130527092649-phpapp01 (1)
Bismo yuswan-matematikateknikkimia-130527092649-phpapp01 (1)
 

SITE ANALISIS

  • 2. pengertian • Site adalah suatu wilayah/bentang tempat suatu fasilitas/fungsi/bangunan akan dibangun. • Site planning adalah suatu proses perencanaan tapak/site untuk mengolah tapak/bentang dan fasilitas/bangunan yang saling berkesesuaian • Site condition adalah kondisi tapak yang terdiri unsur positif dan unsur negatif
  • 3. tujuan analisis tapak 1. Menilai dan mengevaluasi kondisi tapak, baik positif dan negatif 2. Merencanakan tatanan fisik fasilitas/ fungsi/ bangunan dalam tapak : -pengolahan tapak (land development ) dan sistem utilitas tapak -Site entrance, sistem dan konfigurasi sirkulasi - posisi, komposisi, orientasi, dan konfigurasi massa dan ruang terbuka
  • 4. proses analisis tapak dan desain Conceptual design Site inventory (physical) Programming Site inventory (biological) Site analysis ( site suitability ) Design development Construction Site selection documentation Site inventory (cultural) Project implementation
  • 7. site inventory: 1. physical 1. Bentuk, ukuran, dimensi, relasi/ keterkaitan antar site/tapak 2. Kondisi dan keadaan tanah : porositas, daya dukung, daya pikul, keasaman 3. Topografi : elevasi, kemiringan/slope 4. Hidrologi : permukaan air tanah, besar dan arah aliran air hujan. 5. Geologi : bentuk bentang, bahaya seismik, kedalaman tanah keras 6. Iklim : cahaya matahari, arah angin
  • 8. Daerah puncak bukit dan daerah lembah digambarkan dengan notasi tanda yang berbeda
  • 9. Daerah yang tertutup oleh topografi Titik yang tertinggi dalam site Daerah punggung bukit (ridge) yang dominan Gundukan tanah
  • 10. Slope 2-4% Slope di atas 10% Slope 4-10 % Slope 0-2 %
  • 11. Area masuknya aliran air hujan dari luar site ke dalam site Area keluarnya aliran air hujan dari dalam site ke luar site Tempat terjadinya genangan air ketika hujan (drainase buruk) Aliran air hujan permukaan (run off) cukup besar Aliran air hujan permukaan (run off) kecil
  • 12. Site inventory: 2. biological 1. Identifikasi vegetasi : keragaman pohon dan tumbuhan lain 2. Identifikasi keragaman habitat di dalam site dan lingkungan sekitar site
  • 13. Site inventory: 3 cultural 1. Identifikasi peruntukan tanah (land use) 2. Identifikasi regulasi lokal berkaitan dengan : - ketinggian bangunan - kepadatan dan tipe bangunan - peruntukan / ijin bangunan 3. Identifikasi utilitas di dalam dan sekitar site : sanitasi, drainase, air bersih, listrik
  • 14. Ke bu nj ag un g permukiman permukiman permukiman Saluran drainase kota yang dapat dimanfaatkan sebagai lokasi limpasan air hujan dari dalam site
  • 15. Site inventory: 3 cultural 4. Identifikasi sirkulasi sekitar site: kelas jalan, kepadatan jalan (traffic volume), jalur pejalan kaki dan kendaraan, jenis angkutan 5. Identifikasi area historis : bangunan dan landmark, situs arkeologis 6. Sensory : visibilitas, kualitas visual, bising
  • 16. Jalan raya dua arah 4 jalur Jalan raya dua arah 2 jalur Rel kereta api, sumber bising Jalan setapak untuk pejalan dan kendaraan roda 2
  • 17. Site inventory: tugas 2 1. Lakukan inventori pada site/tapak yang sudah diberikan pada aspek berikut: - physical : - bentuk dan kondisi fisik site - topografi : kemiringan/slope - hidrologi : aliran air hujan permukaan - cultural : - fungsi dan ultilitas sekitar - jalur sirkulasi - sensory: visual, sumber bising, visibilitas
  • 21. Site suitability: overview Adalah proses untuk menentukan kesesuaian antara fungsi/fasilitas yag akan dibangun dengan situasi site yag tersedia, dengan step sbb: – Menyusun peta-peta tematis terhadap site (site inventory) – memetakan potensi positif dan negatif pada site sesuai dengan fasilitas tertentu, baik dari dalam site atau dari luar site, secara tematis sesuai site inventory yang sudah dilakukan – Seluruh peta potensi tematis diintegrasikan untuk menentukan perletakan massa, ruang, fungsi, utilitas dalam site
  • 22. Site suitability: proses (1) Penilaian potensi negatif dan positif dilakukan secara tematis sesuai pada tahap site inventory yang sudah dilakukan Penilaian potensi negatif dan positif tematis diintegrasikan sehingga diperoleh posisi terbaik untuk membangun
  • 23. Site suitability: proses (2) A B C D Sebuah site/tapak secara administratif merupakan lokasi yang seluruhnya boleh dibangun (A). Tetapi pada prakteknya ada batasan-batasan, bersifat positif (view, akses, utilitas, dll) dan negatif (regulasi, bising, akses, dll), yang perlu dipertimbangkan sehingga luasan daerah yang boleh dibangun akan menyesuaikan (B,C,D)
  • 24. Site suitability: proses (3) 1. Pengolahan bentang tapak/site 2. Penentuan perletakan bangunan masif (massa bangunan) dan orientasinya 3. Penentuan fungsi-fungsi ruang terbuka (aktif atau pasif) 4. Penentuan jalur-jalur sirkulasi (main entrance, side entrance, sidewalk) 5. Penentuan sistem utilitas (drainase lingkungan)
  • 25. site suitability: 1. bentang site Bentang site perlu diolah sehingga mempermudah : aliran air hujan permukaan, aplikasi sistem drainase, penempatan struktur (bangunan, jalan, dll), dan view. Pada site yang berkontur perlu penyesuaianpenyesuaian sehingga kemiringan/slope memenuhi kriteria dan persyaratan untuk difungsikan : slope <1% terlalu datar penggunaan Aliran secara umum tidak bagus, tidak direkomendasikan untuk eksterior dengan fungsi tertentu kecuali untuk wetland preserve atau ruang terbuka lain yang memungkinkan adanya genangan air (ruang terbuka pasif)
  • 26. site suitability: 1. bentang site 1-5% datar 5-10% landai Kemiringan yang ideal untuk ruang terbuka aktif dan bangunan masif lain seperti bangunan, parkir, lapangan OR. Halaman dan lapangan rumput bisa dibuat dengan kemiringan 1%, perkerasan dan trotoar dibuat dengan kemiringan 2% Kemiringan yang masih ideal untuk fungsi ruang terbuka aktif dan penempatan bangunan masif, tetapi perlu pertimbangan perletakan terhadap arah kemiringan. Masih ideal juga untuk drainase meski perlu dikontrol agar tidak terjadi erosi
  • 27. design requirement: 1. bentang site 10-15% agak curam 15% curam Kemiringan agak curam untuk fungsi ruang terbuka aktif dan bangunan masif. Grading/kemiringan perlu dipertahankan untuk menghindari erosi. Struktur masif (bangunan, jalan dll) secara umum dibuat paralel terhadap kontur untuk meminimalkan cut ad fill Kondisi kemiringan yang curam tidak ideal untuk hampir semua penggunaan dan fungsi. Perlu dana dan pengelolaan lingkungan yang tidak mudah dan murah.
  • 28. Dilakukan recontouring untuk menyelesaikan persoalan genangan air dan penyesuaian kemiringan untuk memenuhi tuntutan fungsi tertentu. Kemiringan lebih dari 10% tidak ideal untuk fungsi tertentu
  • 29. Dilakukan re-contouring: 1. Kontur yang berombak terlalu tajam 2. Kontur split
  • 30. site suitability: 2.3. zonning massa solid dan void • Penzoningan bangunan masif dan ruang terbuka direncanakan dengan memenuhi beberapa pertimbangan berikut : - kondisi, bentuk tapak/site dan kontur - hirarki ruang dan organisasi sesuai tuntutan fungsi fasilitas - prinsip desain : efisiensi, kenyamanan keselamatan - regulasi lokal terkait dimensi massa, sempadan, KDB, KLB
  • 31. Organisasi massa bangunan menyesuaikan dengan kondisi kontur. Pola radial masih mungkin diaplikasikan pada daerah berkontur dengan memilih daerah yang cukup luas dengan kemiringan 2-3% Pada beberapa kasus, terutama pada daerah berkontur yang dinamis, kemiringan 5-10%, organisasi akan ideal jika mengikuti kemiringan kontur
  • 32. Daerah tertinggi, dengan kemiringan 2-4% ideal untuk bangunan masif Daerah dengan kemiringan 2-10% ideal untuk berkegiatan di ruang terbuka (ruang terbuka aktif)
  • 33. site suitability: 4. jalur sirkulasi • Sirkulasi direncanakan dengan memenuhi beberapa pertimbangan berikut : - kondisi tapak/site dan kontur - keberadaan jalur-jalur di luar site - bentuk tapak/site - layanan yang merata pada seluruh fungsi pada site sesuai dengan jenis sirkulasinya
  • 34. Bangunan masif fungsi utama Ruang terbuka aktif Jalan raya dua arah 4 jalur dimanfaatkan sebagai titik masuk ke site: sirkulasi langsung ke bangunan masif sbg fungsi utama fasilitas Jalur kendaraan diakumulasi di daerah bising, termasuk penempatan parkir Jalur pejalan kaki dibuat sbg perpanjangan jalur yang tidak bising untuk menghubungkan semua fungsi dalam site
  • 35. Design concept as result of site suitability phase parkir