Sistem Tata Naskah Dinas Elektronik Balitbang DPRD Sumatera Utara (TNDE) adalah sistem berbasis web yang mengintegrasikan koordinasi antar bidang dalam pengelolaan naskah di Balitbang DPRD Sumut. Sistem ini dikembangkan sesuai pedoman tata naskah elektronik dan memungkinkan penyimpanan, pengolahan, dan pertukaran naskah secara elektronik. TNDE dirancang untuk mendukung proses pengelolaan naskah dinas
Edge Exploration of QR Code Technology Implementation
TNDE-40
1. LAPO
ORAN TEKN
NIS
TATA N
NASKAH DINAS E
ELEKTRO
ONIK
BALIT
TBANG DPR
RD SUMAT
TERA UTAR
RA
Teknis
Bagian I : Gambaran T
istem Tata Na
askah Dinas E
Elektronik‐Ba
alitbang DPRD
D Sumut (untuk selanjutny
ya disingkat T
TNDE)
Si
adalah se
ebuah sistem yang dikemb
bangkan berb
basis web yan memungk koordinasi yang terinte
ng
kin
egrasi
antar bidang/sub‐bida dalam ba
ang
adan, dalam melakukan p
pengelolaan n
naskah di ling
gkungan Balit
tbang
mut (lihat gam
mbar 1.1).
DPRD Sum
Antar Muka Dalam Aplikasi TNDE
Gambar 1.1 Tampilan A
Si
istem ini dikembangkan dengan mengacu pada “Pedoman Umum Ta
n
ata Naskah Dinas
Elektronik
k” Permenpan no 006 tahun 2011. Apl
likasi TNDE di pasang (inst
tall) pada kom
mputer serve
er dan
diakses p
pada komputer dan/atau semua jen perangka komputasi yang mem
u
nis
at
mungkinkan untuk
mengakse web mela jaringan intranet/inte
es
alui
ernet yang d
diizinkan/ters
sedia. Aplikas TNDE ini d
si
dapat
dimanfaat
tkan untuk:
1. Menampilkan, menamb
bah, mengubah, menghap
pus borang/te
emplat naskah
h.
ng (edit) nask
kah secara lan
ngsung (tanpa
a aplikasi Text
t Editor lain)
2. Menyuntin
n penyimpanan untuk und
duh dan ungg
gah fail, sesua
ai kapasitas p
penyimpanan
n yang
3. Melakukan
disediakan
n di server.
2. 4. Melakukan
n penyimpanan, pembacaan, pengolah
han basis data
a terintegrasi (DBMS/Data
a Base
Management System) m
melalui sistem
m internal TNDE.
n
an
ediakan halaman otorisas (login), dan hak
si
n
5. Melakukan pengamana aplikasi dengan menye
akses bertingkat.
ebagainya, se
esuai pedoma
an teknis.
6. Dan lain se
E
bangkan den
ngan penyesu
uaian untuk digunakan/mereferensi pada
Aplikasi TNDE ini dikemb
t, sehingga ti
idak diperunt
tukkan untuk
k penggunaan
n pada semua
a badan/unit kerja
Balitbang DPRD Sumut
nyesuaian leb lanjut. Se
bih
ecara deskrip alur kerja sistem adalah sebagai b
ptif,
a
berikut: peng
gguna
tanpa pen
mengkase
es aplikasi me
elalui browse
er sesuai alam
mat web yang
g ditentukan,
, kemudian m
membuka halaman
otorisasi u
untuk membu
uka modul ya
ang sesuai dengan hak aks
ses masing‐masing penggu
una. Pada halaman
aplikasi s
setelah melalui proses o
otorisasi, terd
dapat bebera
apa menu yang secara umum dipisa
ahkan
menjadi menu: Komunikasi Inter
rnal dan Ko
omunikasi Ek
ksternal. Pad komunikasi internal dapat
da
bah
templat, mem
mbuat Nota Dinas baru, melakukan r
review dan r
revisi,
dilakukan: buka, tamb boring/t
an
da
as,
ggah fail lam
mpiran yang s
sudah
melakukan persetujua revisi, membuat agend Nota Dina meng‐ung
ke
ub
rkait, melihat daftar doku
t
umen yang m
masuk
disahkan, melakukan pengiriman k Bidang/Su Bidang ter
kah review, tanggapan p
t
perubahan re
eview, meliha arsip nota dinas, disp
at
a
posisi dan lap
poran
baik nask
disposisi, melalukan di
isposisi/dispo
osisi lanjutan/
/koreksi dispo
osisi dan lapo
oran disposisi
i. Pada komunikasi
eksternal,
, modul masih
h dalam tahap pengemban
ngan lanjutan
n.
alah gambar n
navigasi menu
u aplikasi TND
DE:
Berikut ini ada
Ga
ambar 1.2
De
esain Menu N
Navigasi TNDE
E
4.
Berikut diagram alir aplikasi TNDE:
Umum
Staf Badan/Bid/SubBid
Ka Badan/KaBid/KaSubBid
Administrator System
Melakukan otorisasi
Administrator
Membuka halaman web TNDE
Melakukan otorisasi pengguna
Melakukan otorisasi pengguna
Menyiapkan master data
Buka Borang
Internal?
Melakukan Review
Daftarkan NoDin
NoDin Baru?
Setujui?
Perbaiki NoDin
Review NoDin?
Agendakan
Lihat arsip?
Arsip & Kirim
Baca Surat Masuk
Lihat arsip
berdasarkan filter
NoDin Masuk?
Agendakan surat masuk
Eskternal?
Koreksi
disposisi?
Buat form koreksi disposisi
Surat Masuk?
Form Disposisi Lanjutan
Surat Keluar?
Agendakan surat keluar
Arsip
Buat laporan disposisi
Tabel 1.1 Diagram Alir Aplikasi TNDE
Disposisikan?
5. Bagian II: Kesesuaian Teknis dengan Permenpan 006 Tahun 2011
Beberapa hal teknis yang ditekankan dalam pengembangan TNDE ini, disesuaikan dengan hal‐
hal yang dicantumkan di “Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Elektronik” Permenpan no 006 tahun
2011 antara lain (tidak tertutup pada):
1. Komputer lnduk (server) dan basis data (database) menyediakan aplikasi melalui infrastruktur
jaringan komputer, baik intranet maupun internet.
Aplikasi TNDE ini dapat diakses melalui infrastruktur jaringan komputer, baik intranet maupun
internet, karena aplikasi dikembangkan dengan menggunakan teknologi Web Application,
memanfaatkan Web Server dan Web Browser (client) yang sangat popular dan telah terbukti mampu
menyediakan berbagai aplikasi online secara baik sampai ke sisi klien, dengan sedikit/hampir tidak
membutuhkan setting/perubahan khusus pada infrastruktur jaringan intranet/internet yang sudah
ada. Tidak seperti aplikasi Desktop Client‐Server.
2. Aplikasi TNDE harus merupakan suatu sistem yang dibangun dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi yang bersifat legal.
Aplikasi TNDE yang dikembangkan bersifat legal karena memanfaatkan Apache Web Server sebagai
server (hak cipta dan legalitas dapat dibaca di http://www.apache.org/licenses/). Untuk teknologi
web programming menggunakan PHP (hak cipta dan legalitas dapat di baca di
http://php.net/license/index.php). Instalasi di sistem operasi Windows® dan Linux® menggunakan
XAMPP.
XAMP
mengikuti
lisen
GNU
Public
License
(dapat
dibaca
di
http://www.apachefriends.org/en/xampp.html pada seksi License). Rincian legalitas GNU Public
License dapat dibaca di http://www.gnu.org/licenses/licenses.html. Browser yang dapat digunakan
untuk mengakses aplikasi TNDE antara lain Mozilla Firefox dan Google Chrome. Legalitas masing‐
masing dapat dibaca di http://www.mozilla.org/MPL/ dan http://code.google.com/chromium.
Kedua browser tersebut juga dapat dijalankan di Linux IGOS yang di kembangkan oleh Pusat
Penelitian Informatika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) atas inisiasi Kementerian
Negara Riset dan Teknologi (Kemenristek). Untuk selanjutnya dapat dibaca di situs resmi IGOS di
http://igos‐nusantara.or.id.
3. Penomoran juga dilakukan secara otomatis setelah dibuat agenda Surat Keluar.
Aplikasi TNDE yang dirancang untuk dapat memembuat nomor surat secara otomatis. Namun format
dan awal nomor yang dipakai dalam penomoran akan kembali disesuaikan dengan konsidi lapangan
dan akan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
6. 4. Petugas dapat melakukan pemindaian (scanning) dokumen untuk melakukan penyimpanan
dokumen secara elektronik.
Agenda Surat Keluar yang telah selesai akan disimpan dengan cara dilakukan pemindaian
dokumen.
Dokumen yang berkaitan dengan Surat Masuk tersebut disimpan dalam aplikasi TNDE dengan
menggunakan pemindaian dokumen untuk dokumen yang masuk secara fisik, atau upload file
untuk dokumen yang masuk dalam bentuk
salinan naskah elektronik (softcopy).
Apabila surat yang diterima sudah dalam bentuk salinan naskah elektronik (softcopy) atau
merupakan surat yang bersifat Rahasia, pemindaian dokumen tidak diperlukan.
Ketiga hal diatas dan beberapa hal pendukung lainnya, mensyaratkan aplikasi TNDE harus
mendukung penyimpanan data hasil pemindaian, sesuai kondisi yang disyaratkan. Aplikasi TNDE
yang dikembangkan ini mendukung unggah file baik dapat bentuk gambar (image) dan maupun
dokumen (doc, PDF, dan sebagainya). Namun aplikasi antarmuka ke alat pemindai harus
disediakan/disertakan beserta perangkat pemindai, atau menggunakan aplikasi pemindaian lain yang
kompatibel dengan perangkat pemindaian tersebut. Standar teknologi aplikasi web terkini, belum
mengizinkan untuk mengakses perangkat pemindai secara langsung disebabkan karena
pertimbangan keamanan dan lain hal. Lebih rinci mengenai desain, prinsip, arsitektur dan kapabilitas
web dapat dibaca pada http://www.w3.org/standards/. Namun demikian, hal ini tidak menutup
kemungkinan dapat dikembangkan aplikasi alternatif kedepan untuk memenuhi kebutuhan ini.
5. Proses melengkapi templat dengan data yang diperlukan dapat dilakukan secara langsung
melalui aplikasi penyunting teks (text editor) yang disediakan di situs (web), tanpa harus
membuka aplikasi lain.
Hal ini sudah diakomodasi oleh aplikasi TNDE dengan menggunakan pengaya (library/plug‐ins) dari
TinyMCE (di dapat dari http://www.tinymce.com/). Pengaya ini disediakan secara terbuka‐terbatas
(dapat dibaca di http://www.tinymce.com/js/tinymce/jscripts/tiny_mce/license.txt). Secara umum,
pengaya ini menggunakan teknologi JavaScript, yang memungkinkan sebuah halaman web dapat
mengelola sunting (editing) teks menyerupai paket aplikasi perkantoran (Office Application).
Walaupun diciptakan sedemikian rupa menyerupai paket aplikasi perkantoran, perlu diingat bahwa,
pengaya ini adalah berbasis web, yang tetap harus mengikuti prinsip dan arsitektur web, sehingga
memiliki keterbatasan seperti halnya aplikasi/pengaya web lainnya. Keterbatasan itu antara lain:
tidak dapat melakukan penyimpanan dan membuka file secara langsung (doc/docx/pdf), tidak dapat
melakukan pencetakan secara langsung ke perangkat pencetak (printer), dan lain sebagainya.
7. 6. Untuk melakukan pencetakan, aplikasi TNDE ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: melakukan
pencetakan secara langsung menggunakan browser maupun menggunakan format PDF dengan
menggunakan aplikasi/pengaya Adobe Acrobat Reader. Namun secara prinsip, aplikasi TNDE dapat
tetap berjalan dan dimanfaatkan dengan baik tanpa melakukan pencetakan, dengan memperhatikan
azas manfaat yang tercantum dalam pedoman bagian E, sebagai berikut:
Terwujudnya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan penggunaan TNDE akan
memberikan manfaat berupa penghematan sumberdaya, seperti tenaga, kertas, waktu, dan
biaya karena mengurangi jumlah naskah dinas yang harus dicetak. Efektivitas dan efisiensi
pekerjaan dapat dicapai dengan tersampaikannya inforrnasi, secara langsung naskah dinas
atau informasi lainnya yang memanfaatkan teknologi informasi, tanpa bergantung pada
keberadaan kurir.
7. Pengguna Tujuan Surat dapat melihat data Surat Masuk yang ditujukan kepadanya untuk
diperiksa isi detail surat masuk tersebut.
Pada halaman awal setelah otorisasi, pengguna langsung dapat melihat:
a. Agenda Surat Masuk (Internal dan Eksternal)
b. Disposisi Masuk (Surat yang di disposisikan ke Bidang/Sub Bidang/Nama pengguna)
c.
Laporan Masuk (Laporan dari unit kerja yang ditugaskan untuk menindaklanjuti
disposisi/disposisi lanjutan)
d. Naskah yang Harus Di‐review (Melihat daftar naskah nota dinas keluar yang sedang di review
atau yang sudah mengalami penyuntingan lanjutan)
Isi detail dan tindak lanjut dari masing‐masing dokumen tersebut diatas dapat dilakukan dengan
mengakses fungsi yang tersedia di masing‐msing baris dokumen (paling kanan) atau melalui
menu/modul terkait.
8. Apabila surat tersebut salah alamat, terdapat fasilitas khusus untuk mengembalikan ke bagian
Tata Usaha agar dilakukan penyesuaian.
Tersedia pada menu Koreksi Disposisi, dengan terlebih dahulu memilih disposisi yang akan dikoreksi.
9. Apabila diperlukan, User Tujuan Surat dapat melakukan penanganan secara langsung
(misalkan dengan membuat surat balasan untuk surat yang bersifat Rahasia).
Tidak ada penjelasan lebih lanjut/terinci mengenai penanganan yang bagaimana yang dimaksudkan
dalam hal ini. Namun apa bila yang dimaksud adalah cetak, tindakan lanjut atau penyuntingan secara
langsung (untuk kondisi tertentu) dalam dilakukan dengan penjelasan poin 5, 6, 7, 8.
10. Pembuat Disposisi merupakan Pengguna Tujuan Surat yang menerirna Surat Masuk pertama kali
atau Penerima Disposisi yang melakukan disposisi lanjutan.
8. Hal ini dilakukan aplikasi TNDE dengan cara menentukan hak akses dan filter data dokumen yang
boleh diakses. Sehingga hanya Bidang/Sub Bidang/Nama yang dituju yang dapat membuka dokumen.
Dan hak untuk melakukan tindak lanjut dokumen ditentukan dari hak akses pengguna yang telah
terotorisasi saat itu.
11. Form disposisi dilengkapi dengan keterangan perintah yang diberikan kepada user penerima
disposisi. Data disposisi yang telah diisikan akan tersimpan dalam basis data yang terpusat.
Sistern secara otomatis melengkapi disposisi ini dengan dokumen larnpiran (attachment) berupa
Agenda Surat Masuk yang juga dapat dilihat isinya oleh pengguna penerima disposisi.
Pengguna aplikasi TNDE (baik KaBan/KaBid/KaSubBid maupun staf yang diberi kewenangan untuk
mengisi data disposisi) wajib mengisikan formulir disposisi untuk setiap disposisi yang akan di
lakukan disposisi lanjutan, atau agenda dokumen yang masuk yang akan di‐disposisi‐kan.
12. Penerima disposisi harus membuat laporan disposisi untuk atasan. Laporan disposisi yang
dibuat berisi keterangan singkat pelaksanaan disposisi dan konsep surat apabila diperlukan.
Pengguna (User) pernbuat disposisi dapat memberikan catatan terhadap laporan yang telah
dibuat oleh penerima disposisi sehingga proses pernbuatan laporan dan pernberian catatan
akan berlangsung terus sampai disetujui pengguna (user) pembuat disposisi.
Fasilitas ini sudah diakomodasi oleh aplikasi TNDE dengan menyediakan menu Buat Laporan Disposisi
dengan terlebih dahulu memilih disposisi yang masuk. Penggunaan lebih lanjut fungsi ini akan
dibuatkan dalam penjelasan pengunaan.
13. Laporan disposisi yang telah disepakati pada alur sebelumnya dapat menjadi konsep Surat
Keluar.
Dalam aplikasi TNDE yang dikembangkan ini, setiap laporan disposisi disimpan dalam basis data yang
sama dengan naskah lain, sehingga apabila diperlkan, laporan disposisi dapat di pakai untuk
membuat naskah baru melalui menu Buat Naskah Baru ataupun didaftarkan sebagai borang baru
pada menu Borang.
14. Unit kerja akan membuat agenda Surat Keluar untuk mendapatkan nomor agenda.
Untuk setiap konsep/review Nota Dinas yang sudah mendapat persetujuan, pengguna harus
mengakses menu Agenda Naskah terlebih dahulu untuk mendaftarkan naskah, mengisi formulir dan
mendapat nomor surat. Kemudian pengguna baru dapat melakukan unggah lampiran pada menu
Unggah Arsip Naskah, dengan terlebih dahulu memilih agenda mana yang sesuai dengan naskah
yang dimaksud. Tanpa melalui pembuatan agenda, pengguna tidak memiliki pilihan untuk
mengunggah lampiran.
15. Surat diberi nomor dengan memilih format penomoran yang berlaku.
9. Sesuai dengan penjalan nomor 3 mengenai penomoran otomatis dan alur yang harus dilalui sesuai
penjelasan nomor 14, serta sesuai dengan penjelasan pada Bagian I mengenai penyesuaian pada
Balitbang DPRD Sumut, penomoran akan disesuaikan sesuai kondisi tersebut.
16. Data lnduk Pengguna (Master Data User) memfasilitasi manajemen data pengguna yang berupa
penambahan data dan/atau penon-aktifan pengguna, serta disusun sesuai dengan data
kepegawaian. Menu ini hanya dapat diakses oleh administrator aplikasi.
Sesuai penjelasan, menu ini hanya dapat tampil dan diakses menggunakan login Administrator
System yaitu dengan alamat web yang berbeda dari aplikasi TNDE untuk pengguna. Rancangan data
yang digunakan sebagai Data Induk Pengguna, adalah kombinasi dari desain sistem dan sebagian
format data kepegawaian yang berlaku. Dan akan disesuaikan kembali dengan kondisi Balitbang
DPRD Sumut. Tersedia fasilitas untuk me‐nonaktif‐kan pengguna, dengan maksud untuk tidak
menghilangkan relasi basis data, sesuai dengan tata cara perancangan basis data relasional terapan.
17. Masukan (Input) Agenda. Aplikasi TNDE menyediakan fasilitas masukan terhadap agenda
surat masuk dan secara otomatis mencatat petugas yang melakukan masukan agenda. Data
yang dicatat dalam aplikasi TNDE sekurang-kurangnya memuat:
1) nomor urut agenda;
2) tanggal penerimaan surat;
3) nomor, tanggal dan hat surat;
4) tujuan surat (pengguna tujuan surat);
5) nama dan alamat pengirim surat;
6) Status kecepatan tanggapan :
a. Amat segera;
b. Segera; dan
c.
c. Biasa.
7) isi yang ringkas; dan
8) keterangan, antara lain tembusan dan salinan.
Berikut adalah desain form yang disediakan aplikasi TNDE dengan penyesuaian desain/alur aplikasi:
Gambar 2.1
Form Agenda Surat Masuk
10. 18. Dirangkup dari beberapa ha pedoman: Pembuatan k
i
al
konsep surat dapat dilakuk dengan 2 cara:
kan
engan Konsep Surat dan T
p
Tanpa Konsep Surat. Pembu
uatan naskah Nota Dinas b
baru dalam ap
plikasi
de
TN
NDE ini dilakukan dengan d
dua cara, yaitu
u: dengan men
ngakses menu Borang lalu p
pilih Proses Me
enjadi
Nota Dinas Bar atau mela menu Bua Nota Dinas Baru yang m
ru,
alui
at
s
memberikan p
pilihan apakah akan
h
memilih boring atau tidak m
m
g
memilih salah satu dari bo
oring yang ter
rsedia. Berikut desain form Buat
t
m
Nota Dinas Baru:
Gambar 2.2
2 Form Buat N
Nota Dinas Bar
ru
19. T
Terdapat fasilitas untuk m
melakukan p
persetujuan atasan terha
adap konsep surat yang telah
di
ibuat. Dalarn proses perse
n
etujuan suatu konsep sura dimungkinkan terjadi koreksi dan revisi
u
at,
ya dilakuka secara beru
ang
an
ulang sampai didapat suat konsep sur yang disep
i
tu
rat
pakati.
Dapat dilakuka dengan me Persetujuan Naskah. Pe
an
enu
enjelasan mengenai alur p
persetujuan na
askah,
hat penjelasan
n 14.
lih
20. U kerja dap melakuka input data agenda sura keluar setel konsep su
Unit
pat
an
at
lah
urat menjadi surat
final. Agenda surat yang t
telah dibuat diberi nomor secara otom
matis oleh si
istem berdasa
arkan
uatu format penomoran ya dipilih.
p
ang
su
Lihat penjelasan nomor 14 m
mengenai alur kerja dan pen
njelasan nomo
or 3 untuk pen
nomoran surat
t.
urat keluar yang telah dilengkapi d
dengan tanda tangan da cap disim
a
an
mpan dengan cara
21. Su
pe
emindaian (scanning).
Lihat penjelasa nomor 4 m
an
mengenai pem
mindaian dan penjelasan n
n
nomor 14 me
engenai alur untuk
mengunggah arsip yang suda
m
ah disahkan.
22. Je dan form templat n
enis
mat
naskah dinas y
yang tersedia terdiri dari naskah dinas berikut.
a
s
1) Naska Dinas Arah
ah
han. Naskah D
Dinas Arahan di antarany berisi;
n
ya
a. Pe
eraturan,
b. Pe
edoman,
c.
Pe
etunjuk Pelak
ksanaan,
11. d. Instruksi,
e.
Prosedur Tetap,
f.
Surat Edaran,
g. Keputusan, dan
h. Surat PerintahlSurat Tugas
2) Naskah Dinas Korespondensi. Naskah Dinas Korespondensi meliputi
a. Nota Dinas,
b. Memorandum,
c.
Surat Dinas, dan
d. Surat Undangan.
3) Naskah Dinas Khusus. Naskah Dinas Khusus meliputi
a. Surat Pe janjian,
b. Surat Kuasa,
c.
Berita Acara,
d. Surat Keterangan,
e.
Surat Pengantar, dan
f.
Pengumurnan.
4) Laporan
5) Telaahan Staf
6) Formulir
Bagian III: Spesifikasi Teknis dan Kebutuhan Minimum
Spesifikasi teknis server:
Sistem operasi Linux/Windows
Apache Web Server
PHP
MySQL
Kebutuhan minimum server:
Komputer dengan processor ~ 2Ghz atau lebih baik.
Disarankan menggunakan 2 inti/core atau lebih, untuk stabilitas.
12. Jika akan digunakan untuk aktifitas dengan trafik tinggi, disarankan menggunakan processor
khusus server.
Harddisk 320GB atau lebih (asumsi penggunaan ruang harddisk secara incremental 1 s/d 2 GB
per‐bulan untuk jangka pemakaian 5‐10 tahun).
Disarankan menggunakan SATA atau yang lebih baik.
Disarankan menggunakan RAID 3 atau RAID 5, untuk menjamin backup dan keamanan fisik data.
Jika akan digunakan untuk penyimpanan dengan trafik tinggi dan/atau tak terduga, disarankan
menggunakan komputer yang mendukung Hot Swap dengan lebih dari 4 harddisk‐bay, sehingga
dapat dilakukan penambahan kapasitas tanpa mengganggu/mematikan server.
Motherboard pendukung yang sesuai dengan processor yang dipilih.
Disarankan minimal memiliki 4 soket SATA, atau fungsi Hot Swap > 4 harddisk‐bay
Disarankan mendukung Power Supply berjenis Hot Swap, untuk menjamin jam hidup server.
Disarankan mendukung fungsi Server Management
Disarankan menggunakan casing yang khusus untuk server, untuk menjamin sirkulasi dan
keamanan fisik.
Memori disarankan 2GB untuk mendukung backgroup process yang lebih baik
Disarankan menggunakan DDR3 atau lebih baik.
Untuk penyimpanan data dengan tingkat keamanan sangat tinggi, disarankan untuk melengkapi
perangkat pendukung seperti:
o
Redundant server
o
Managed switch/router
o
Firewall device/server dan/atau DMZ
o
19” close Rack
o
Flooring
o
AC / pengatur suhu / detector kebakaran
Spesifikasi teknis client:
Sistem operasi Linux/Windows
Mozilla Firefox / Google Chrome dan/atau browser yang setara, dengan versi terbarukan
Jika digunakan untuk pemindaian:
o
Driver pemindai
o
Aplikasi pemindai
21. Check t
time:
Collatio
on:
latin
n1_swedish_ci
i
Checks
sum:
Create options:
Keterangan:
Rincian Ko
olom (Field):
Nama
N
Data Typ
pe
NULL Identity
L
Default Keterangan
1
aktifitas_id
a
int(11)
2
aktifitas_Waktu
a
uAkses
datetime
e
3
pengguna_Nam
p
maLogin
varchar(2
25)
4
aktifitas_Sessio
a
onID
varchar(1
100)
5
aktifitas_Nama
a
aModul
varchar(5
50)
6
aktifitas_Nama
a
aDokumen
varchar(1
100)
Rincian Ind
deks Tabel:
Nama
N
Primary
y
1
PRIMARY
P
Uni
ique
Type
T
BTREE
B
PERINTAH SQL
E TABLE `aktifit
tas` (
CREATE
`aktifitas_id` int(11) NOT NULL AU
UTO_INCREMEN
NT,
ses` datetime N
NOT NULL,
`aktifitas_WaktuAks
gguna_NamaLo
ogin` varchar(25) NOT NULL,
`peng
`aktifitas_SessionID`
` varchar(100) NOT NULL,
dul` varchar(50
0) NOT NULL,
`aktifitas_NamaMod
kumen` varchar
r(100) NOT NU
ULL,
`aktifitas_NamaDok
ARY KEY (`aktif
fitas_id`)
PRIMA
) ENGIN
NE=InnoDB DEFAULT CHARSE
ET=latin1
deks Tabel:
Rincian Ind
Indeks: PR
RIMARY on tab
ble aktifitas
Rincian Tabel:
Primary:
Unique
e:
Keterangan