SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
BAB 6 
LARUTAN ELEKTROLIT 
DAN KONSEP REDOKS 
6.1 Larutan Elektrolit dan 
Nonelektrolit 
6.2 Reaksi Redoks
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit 
Larutan dapat dibedakan atas: 
a. Larutan elektrolit, yaitu larutan 
yang dapat menghantarkan listrik 
b. Larutan nonelektrolit, yaitu 
larutan yang tidak dapat 
menghantarkan listrik 
Air tidak menghantarkan listrik 
(lampu pijar tidak menyala), 
sedangkan larutan HCl dan 
larutan NaOH menghantar 
listrik (lampu pijar menyala).
Teori Ion Svante Arrhenius 
Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantar listrik 
karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion 
itulah yang menghantar arus listrik melalui larutan NaCl, 
HCl, NaOH, dan CH3COOH tergolong elektrolit. 
Zat-zat ini dalam air terurai menjadi ion-ion berikut. 
NaCl Na (aq) + Cl (aq) 
HCl(g) H (aq) + Cl (aq) 
NaOH(s) Na (aq) + OH (aq) 
CH3COOH(l) CH3COO (aq) + H (aq) 
Contoh: 
C2H5OH(l) C2H5OH(aq) 
etanol 
CO(NH2)(s) CO(NH2)2(aq) 
urea 
+ - 
+ - 
+ - 
+ -
Elektrolit Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar 
Perbedaan antara elektrolit senyawa ion dengan senyawa 
kovalen polar disimpulkan sebagai berikut.
Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah 
Perbedaan antara elektrolit kuat dan elektrolit lemah. 
a. Larutan magnesium klorida merupakan elektrolit kuat. Zat 
terlarut mengion sempurna. 
b. Larutan asam cuka adalah lemah. Zat terlarut mengion 
sebagian kecil.
Banyak-sedikitnya elektrolit yang mengion dinyatakan dengan 
derajat ionisasi atau derajat disosiasi (ἀ). 
• Jika semua zat yang dilarutkan mengion, maka derajat 
ionisasinya = 1 
• Jikatidak ada yang mengion, maka derajat ionisasinya = 0. 
Zat elektrolit yang mempunyai derajat ionisasi besar 
(mendekati 1) kita sebut elektrolit kuat, sedangkan yang 
derajat ionisasinya kecil (mendekati 0) kita sebut elektrolit 
lemah.
Contoh: 
Elektrolit kuat: 
Larutan garam dapur (NaCl),larutan asam sulfat 
(H2SO4), larutan asam klorida (HCl), dan larutan 
natrium hidroksida. 
Elektrolit lemah: 
Larutan asam cuka (CH3COOH) dan larutan 
amonia (NH3).
Perkembangan Konsep Reduksi dan Oksidasi 
a. Oksidasi-Reduksi sebagai Pengikatan dan Pelepasan Oksigen 
- Oksidasi adalah pengikatan oksigen. 
- Reduksi adalah elepasan oksigen. 
- Sumber oksigen pada reaksi oksidasi disebut oksidator. 
- Zat yang menarik oksigen pada reaksi reduksi disebut 
reduktor. 
Gas metana bereaksi dengan oksigen menghasilkan panas yang dapat digunakan 
untuk memasak.
b. Oksidasi-Reduksi sebagai Pelepasan dan 
Penerimaan Elektron 
- Oksidasi adalah pelepasan elektron. 
- Reduksi adalah penyerapan elektron. 
- Oksidator = menangkap elektron; mengalami 
reduksi. 
- Reduktor = melepas elektron; mengalami oksidasi.
b. Oksidasi-Reduksi sebagai Penambahan dan 
Penurunan Bilangan Oksidasi 
- Oksidasi adalah pertambahan bilangan oksidasi. 
- Reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi. 
- Oksidator = mengalami penurunan bilangan 
oksidasi. 
- Reduktor = mengalami pertambahan bilangan 
oksidasi.
Bilangan Oksidasi 
Besarnya muatan yang diemban oleh suatu atom dalam 
suatu senyawa, jika semua elektron ikatan didistribusikan 
kepada unsur yang lebih elektronegatif. 
Contoh: 
Bilangan oksidasi H dan O dalam H2O 
Rumus Lewis H2O 
Oleh karena O lebih elektronegatif daripada H, maka elektron ikatan 
didistribusikan pada atom O. Jadi, bilangan oksidasi O = -2, sedangkan H 
masing-masing = +1.
Contoh: 
Bilangan oksidasi O dan F dalam OF2. 
Rumus Lewis OF2 adalah: 
Oleh karena F lebih elektronegatif daripada O, maka 
elektron ikatan didistribusikan pada atom F. Jadi, bilangan 
oksidasi F = -1 dan O = +2.
Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi 
1. Unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi = 0 
2. Flourin, unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan 1 tambahan 
elektron, mempunyai bilangan oksidasi -1 pada semua senyawanya 
3. Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda positif. 
4. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu ion tunggal sama dengan 
muatannya 
5. Bilangan oksidasi H umumnya = +1, kecuali dalam senyawanya dengan 
logam, bilangan oksidasi H = -1 
6. Bilangan oksidasi O umumnya = -2 
7. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa = 0 
8. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu ion poliatom = 
muatannya
Contoh Menentukan Bilangan Oksidasi 
a. CH4 : Bilangan oksidasi (b.o) H = +1 -4 +1 bilangan oksidasi b.o C + (4 x 
b.o H) = 0 C H4 
b.o C + (4 x (+1)) = 0 -4 +4 jumlah bilangan 
Maka, b.o C = -4 oksidasi 
c. H2S2O7 : Bilangan oksidasi H = +1 
Bilangan oksidasi O = -2 +1 +6 -2 
(2 x (+1)) + (2 x b.o S) + (7 x (-2)) = 0 H2 S2 O7 
2 x b.o S = +12 +2 +12 -14 
Maka, b.o S = + 12 = +6 
2 
d. CrO7 : Bilangan oksidasi O = -2 +6 -2 
(2 x b.o Cr) + (7 x (-2)) = -2 Cr2 O7 
2 x b.o Cr = +12 +12 -14 
Maka b.o Cr = +6 
2- 
2-
Reaksi Disproporsionasi dan Reaksi Konproporsionasi 
Reaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya 
merupakan zat yang sama. Jadi, sebagian dari zat itu mengalami oksidasi, dan 
sebagian lagi mengalami reduksi. 
Contoh: 
Reaksi antara klorin dengan larutan NaOH: 
0 -1 +1 
Cl2(g) + 2NaOH(aq) NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l) 
Reaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya 
merupakan zat yang sama. Jadi, sebagian dari zat itu mengalami oksidasi, dan 
sebagian lagi mengalami reduksi. 
Contoh: 
Reaksi antara klorin dengan larutan NaOH: 
-2 +4 0
Tata Nama IUPAC 
Banyak unsur yang dapat membentuk senyawa dengan lebih dari satu 
macam tingkat oksidasi. Salah satu cara yang disarankan IUPAC untuk 
membedakan adalah dengan menuliskan bilangan oksidasinya dalam tanda 
kurung dengan angka Romawi. 
Contoh: 
a. Senyawa ion 
Cu2S : tembaga(I) sulfida 
CuS : tembaga(II) sulfida 
c. Senyawa kovalen 
N2O : nitrogen(I) oksida 
N2O3 : nitrogen(III) oksida 
Namun demikian, tata nama senyawa kovalen biner yang lebih umum 
digunakan adalah dengan cara menyebutkan angka indeksnya. 
N2O : dinitrogen monoksida 
N2O3 : dinitrogen trioksida

More Related Content

What's hot

Kekuatan Asam Basa dan pH Larutan (Kimia Kelas XI)
Kekuatan Asam Basa dan pH Larutan (Kimia Kelas XI)Kekuatan Asam Basa dan pH Larutan (Kimia Kelas XI)
Kekuatan Asam Basa dan pH Larutan (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
 
Uji larutan elektrolit dan non elektrolit
Uji larutan elektrolit dan non elektrolitUji larutan elektrolit dan non elektrolit
Uji larutan elektrolit dan non elektrolitBella Kriwangko
 
Senyawa karbon-rpp-kelas-12
Senyawa karbon-rpp-kelas-12Senyawa karbon-rpp-kelas-12
Senyawa karbon-rpp-kelas-12olanascorepta
 
Rpp hidrolisis-garam
Rpp hidrolisis-garamRpp hidrolisis-garam
Rpp hidrolisis-garamolanascorepta
 
Clasification of Metal Ions Stability Constant Stabilization of Oxidation States
Clasification of Metal Ions Stability Constant Stabilization of Oxidation StatesClasification of Metal Ions Stability Constant Stabilization of Oxidation States
Clasification of Metal Ions Stability Constant Stabilization of Oxidation StatesYantiyanti II
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURLinda Rosita
 
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam TransisiReaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam TransisiRihlatul adni
 
Laporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlichLaporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlichFirda Shabrina
 
Penurunan Tekanan Uap
Penurunan Tekanan UapPenurunan Tekanan Uap
Penurunan Tekanan UapMathbycarl
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiKustian Permana
 
Modul pembelajaran kimia hidrolisis garam
Modul pembelajaran kimia hidrolisis garamModul pembelajaran kimia hidrolisis garam
Modul pembelajaran kimia hidrolisis garamIrmi Mimiqi
 
Teori orbital molekul
Teori orbital molekulTeori orbital molekul
Teori orbital molekulHarewood Jr.
 
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...guest1fb560
 
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Lkpd pbl hidrolisis
Lkpd pbl hidrolisisLkpd pbl hidrolisis
Lkpd pbl hidrolisisBASUKI SSi
 
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu KawiPenetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu KawiAnshori Suhendro
 

What's hot (20)

Dekomposisi Hidrogen Peroksida
Dekomposisi Hidrogen Peroksida Dekomposisi Hidrogen Peroksida
Dekomposisi Hidrogen Peroksida
 
Kekuatan Asam Basa dan pH Larutan (Kimia Kelas XI)
Kekuatan Asam Basa dan pH Larutan (Kimia Kelas XI)Kekuatan Asam Basa dan pH Larutan (Kimia Kelas XI)
Kekuatan Asam Basa dan pH Larutan (Kimia Kelas XI)
 
Uji larutan elektrolit dan non elektrolit
Uji larutan elektrolit dan non elektrolitUji larutan elektrolit dan non elektrolit
Uji larutan elektrolit dan non elektrolit
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Senyawa karbon-rpp-kelas-12
Senyawa karbon-rpp-kelas-12Senyawa karbon-rpp-kelas-12
Senyawa karbon-rpp-kelas-12
 
Rpp hidrolisis-garam
Rpp hidrolisis-garamRpp hidrolisis-garam
Rpp hidrolisis-garam
 
Clasification of Metal Ions Stability Constant Stabilization of Oxidation States
Clasification of Metal Ions Stability Constant Stabilization of Oxidation StatesClasification of Metal Ions Stability Constant Stabilization of Oxidation States
Clasification of Metal Ions Stability Constant Stabilization of Oxidation States
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
 
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam TransisiReaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
 
Laporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlichLaporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlich
 
Penurunan Tekanan Uap
Penurunan Tekanan UapPenurunan Tekanan Uap
Penurunan Tekanan Uap
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. ii
 
Modul pembelajaran kimia hidrolisis garam
Modul pembelajaran kimia hidrolisis garamModul pembelajaran kimia hidrolisis garam
Modul pembelajaran kimia hidrolisis garam
 
Teori orbital molekul
Teori orbital molekulTeori orbital molekul
Teori orbital molekul
 
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...
 
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
 
kimia organik
kimia organikkimia organik
kimia organik
 
Larutan Penyangga
Larutan PenyanggaLarutan Penyangga
Larutan Penyangga
 
Lkpd pbl hidrolisis
Lkpd pbl hidrolisisLkpd pbl hidrolisis
Lkpd pbl hidrolisis
 
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu KawiPenetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
 

Similar to Bab6 larutan elektrolit dan konsep redoks | Kimia X

larutan elektrolit dan konsep redoks
 larutan elektrolit dan konsep redoks larutan elektrolit dan konsep redoks
larutan elektrolit dan konsep redoksmfebri26
 
Bab 6 larutan elektrolit dan konsep redoks
Bab 6 larutan elektrolit dan konsep redoksBab 6 larutan elektrolit dan konsep redoks
Bab 6 larutan elektrolit dan konsep redoksbaliviri xi-tkj
 
Perbandingan larutan yang mengandung elektrolite
Perbandingan larutan yang mengandung elektrolitePerbandingan larutan yang mengandung elektrolite
Perbandingan larutan yang mengandung elektrolitebaliviri xitkj
 
Bab6 larutan elektrolit dan konsep redoks
Bab6 larutan elektrolit dan konsep redoks Bab6 larutan elektrolit dan konsep redoks
Bab6 larutan elektrolit dan konsep redoks Taofik Dinata
 
larutan Elektrolit and redoks.pps/KIMIA SMA
larutan Elektrolit and redoks.pps/KIMIA SMAlarutan Elektrolit and redoks.pps/KIMIA SMA
larutan Elektrolit and redoks.pps/KIMIA SMAIra Sigit
 
Reaksi redoks
Reaksi redoksReaksi redoks
Reaksi redoksumar_MUH
 
bacaan redoks.pdf
bacaan redoks.pdfbacaan redoks.pdf
bacaan redoks.pdfHildaSarah2
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
 
Bab 4 larutan elektrolit, non-elektrolit, dan reaksi redoks
Bab 4   larutan elektrolit, non-elektrolit, dan reaksi redoksBab 4   larutan elektrolit, non-elektrolit, dan reaksi redoks
Bab 4 larutan elektrolit, non-elektrolit, dan reaksi redoksNasywaSalsabilaIX1
 
Presentation Redoks.pptx
Presentation Redoks.pptxPresentation Redoks.pptx
Presentation Redoks.pptxmiftahf1
 

Similar to Bab6 larutan elektrolit dan konsep redoks | Kimia X (20)

larutan elektrolit dan konsep redoks
 larutan elektrolit dan konsep redoks larutan elektrolit dan konsep redoks
larutan elektrolit dan konsep redoks
 
Bab 6 larutan elektrolit dan konsep redoks
Bab 6 larutan elektrolit dan konsep redoksBab 6 larutan elektrolit dan konsep redoks
Bab 6 larutan elektrolit dan konsep redoks
 
Perbandingan larutan yang mengandung elektrolite
Perbandingan larutan yang mengandung elektrolitePerbandingan larutan yang mengandung elektrolite
Perbandingan larutan yang mengandung elektrolite
 
Bab6 larutan elektrolit dan konsep redoks
Bab6 larutan elektrolit dan konsep redoks Bab6 larutan elektrolit dan konsep redoks
Bab6 larutan elektrolit dan konsep redoks
 
larutan Elektrolit and redoks.pps/KIMIA SMA
larutan Elektrolit and redoks.pps/KIMIA SMAlarutan Elektrolit and redoks.pps/KIMIA SMA
larutan Elektrolit and redoks.pps/KIMIA SMA
 
Re
ReRe
Re
 
Senyawa Redoks
Senyawa RedoksSenyawa Redoks
Senyawa Redoks
 
REAKSI KIMIA
REAKSI KIMIAREAKSI KIMIA
REAKSI KIMIA
 
Reaksi redoks
Reaksi redoksReaksi redoks
Reaksi redoks
 
Kd meeting 6
Kd meeting 6Kd meeting 6
Kd meeting 6
 
Reaks Oksidasi Dan Reduksi
Reaks Oksidasi Dan ReduksiReaks Oksidasi Dan Reduksi
Reaks Oksidasi Dan Reduksi
 
Buku siswa elektrolisis
Buku siswa elektrolisisBuku siswa elektrolisis
Buku siswa elektrolisis
 
bacaan redoks.pdf
bacaan redoks.pdfbacaan redoks.pdf
bacaan redoks.pdf
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
 
Bab 4 larutan elektrolit, non-elektrolit, dan reaksi redoks
Bab 4   larutan elektrolit, non-elektrolit, dan reaksi redoksBab 4   larutan elektrolit, non-elektrolit, dan reaksi redoks
Bab 4 larutan elektrolit, non-elektrolit, dan reaksi redoks
 
Reaksi redoks
Reaksi redoksReaksi redoks
Reaksi redoks
 
Redoks
RedoksRedoks
Redoks
 
Presentation Redoks.pptx
Presentation Redoks.pptxPresentation Redoks.pptx
Presentation Redoks.pptx
 
Melda
MeldaMelda
Melda
 
Chemistry Redoks
Chemistry RedoksChemistry Redoks
Chemistry Redoks
 

More from Bayu Ariantika Irsan

More from Bayu Ariantika Irsan (20)

Bab 1 Kelas XII Seni Budaya
Bab 1 Kelas XII Seni BudayaBab 1 Kelas XII Seni Budaya
Bab 1 Kelas XII Seni Budaya
 
Bab 3 Kelas XI Seni Budaya
Bab 3 Kelas XI Seni BudayaBab 3 Kelas XI Seni Budaya
Bab 3 Kelas XI Seni Budaya
 
Bab 2 Kelas XI Seni Budaya
Bab 2 Kelas XI Seni BudayaBab 2 Kelas XI Seni Budaya
Bab 2 Kelas XI Seni Budaya
 
Bab VIII Kelas XI Seni Budaya
Bab VIII Kelas XI Seni BudayaBab VIII Kelas XI Seni Budaya
Bab VIII Kelas XI Seni Budaya
 
Bab VII Kelas XI Seni Budaya
Bab VII Kelas XI Seni BudayaBab VII Kelas XI Seni Budaya
Bab VII Kelas XI Seni Budaya
 
Bab VI Kelas XI Seni Budaya
Bab VI Kelas XI Seni BudayaBab VI Kelas XI Seni Budaya
Bab VI Kelas XI Seni Budaya
 
Bab V Kelas XI Seni Budaya
Bab V Kelas XI Seni BudayaBab V Kelas XI Seni Budaya
Bab V Kelas XI Seni Budaya
 
Bab IV Kelas XI Seni Budaya
Bab IV Kelas XI Seni BudayaBab IV Kelas XI Seni Budaya
Bab IV Kelas XI Seni Budaya
 
Bab III Kelas XI Seni Budaya
Bab III Kelas XI Seni BudayaBab III Kelas XI Seni Budaya
Bab III Kelas XI Seni Budaya
 
Bab II Kelas XI Seni Budaya
Bab II Kelas XI Seni BudayaBab II Kelas XI Seni Budaya
Bab II Kelas XI Seni Budaya
 
Bab I Kelas XI Seni Budaya
Bab I Kelas XI Seni BudayaBab I Kelas XI Seni Budaya
Bab I Kelas XI Seni Budaya
 
Bab 16 Kelas X Seni Budaya
Bab 16 Kelas X Seni BudayaBab 16 Kelas X Seni Budaya
Bab 16 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 15 Kelas X Seni Budaya
Bab 15 Kelas X Seni BudayaBab 15 Kelas X Seni Budaya
Bab 15 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 14 Kelas X Seni Budaya
Bab 14 Kelas X Seni BudayaBab 14 Kelas X Seni Budaya
Bab 14 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 13 Kelas X Seni Budaya
Bab 13 Kelas X Seni BudayaBab 13 Kelas X Seni Budaya
Bab 13 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 12 Kelas X Seni Budaya
Bab 12 Kelas X Seni BudayaBab 12 Kelas X Seni Budaya
Bab 12 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 11 Kelas X Seni Budaya
Bab 11 Kelas X Seni BudayaBab 11 Kelas X Seni Budaya
Bab 11 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 10 Kelas X Seni Budaya
Bab 10 Kelas X Seni BudayaBab 10 Kelas X Seni Budaya
Bab 10 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 9 Kelas X Seni Budaya
Bab 9 Kelas X Seni BudayaBab 9 Kelas X Seni Budaya
Bab 9 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 8 Kelas X Seni Budaya
Bab 8 Kelas X Seni BudayaBab 8 Kelas X Seni Budaya
Bab 8 Kelas X Seni Budaya
 

Recently uploaded

PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 

Recently uploaded (20)

PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 

Bab6 larutan elektrolit dan konsep redoks | Kimia X

  • 1. BAB 6 LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS 6.1 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit 6.2 Reaksi Redoks
  • 2. Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Larutan dapat dibedakan atas: a. Larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan listrik b. Larutan nonelektrolit, yaitu larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik Air tidak menghantarkan listrik (lampu pijar tidak menyala), sedangkan larutan HCl dan larutan NaOH menghantar listrik (lampu pijar menyala).
  • 3. Teori Ion Svante Arrhenius Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantar listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantar arus listrik melalui larutan NaCl, HCl, NaOH, dan CH3COOH tergolong elektrolit. Zat-zat ini dalam air terurai menjadi ion-ion berikut. NaCl Na (aq) + Cl (aq) HCl(g) H (aq) + Cl (aq) NaOH(s) Na (aq) + OH (aq) CH3COOH(l) CH3COO (aq) + H (aq) Contoh: C2H5OH(l) C2H5OH(aq) etanol CO(NH2)(s) CO(NH2)2(aq) urea + - + - + - + -
  • 4. Elektrolit Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar Perbedaan antara elektrolit senyawa ion dengan senyawa kovalen polar disimpulkan sebagai berikut.
  • 5. Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah Perbedaan antara elektrolit kuat dan elektrolit lemah. a. Larutan magnesium klorida merupakan elektrolit kuat. Zat terlarut mengion sempurna. b. Larutan asam cuka adalah lemah. Zat terlarut mengion sebagian kecil.
  • 6. Banyak-sedikitnya elektrolit yang mengion dinyatakan dengan derajat ionisasi atau derajat disosiasi (ἀ). • Jika semua zat yang dilarutkan mengion, maka derajat ionisasinya = 1 • Jikatidak ada yang mengion, maka derajat ionisasinya = 0. Zat elektrolit yang mempunyai derajat ionisasi besar (mendekati 1) kita sebut elektrolit kuat, sedangkan yang derajat ionisasinya kecil (mendekati 0) kita sebut elektrolit lemah.
  • 7. Contoh: Elektrolit kuat: Larutan garam dapur (NaCl),larutan asam sulfat (H2SO4), larutan asam klorida (HCl), dan larutan natrium hidroksida. Elektrolit lemah: Larutan asam cuka (CH3COOH) dan larutan amonia (NH3).
  • 8. Perkembangan Konsep Reduksi dan Oksidasi a. Oksidasi-Reduksi sebagai Pengikatan dan Pelepasan Oksigen - Oksidasi adalah pengikatan oksigen. - Reduksi adalah elepasan oksigen. - Sumber oksigen pada reaksi oksidasi disebut oksidator. - Zat yang menarik oksigen pada reaksi reduksi disebut reduktor. Gas metana bereaksi dengan oksigen menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk memasak.
  • 9. b. Oksidasi-Reduksi sebagai Pelepasan dan Penerimaan Elektron - Oksidasi adalah pelepasan elektron. - Reduksi adalah penyerapan elektron. - Oksidator = menangkap elektron; mengalami reduksi. - Reduktor = melepas elektron; mengalami oksidasi.
  • 10. b. Oksidasi-Reduksi sebagai Penambahan dan Penurunan Bilangan Oksidasi - Oksidasi adalah pertambahan bilangan oksidasi. - Reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi. - Oksidator = mengalami penurunan bilangan oksidasi. - Reduktor = mengalami pertambahan bilangan oksidasi.
  • 11. Bilangan Oksidasi Besarnya muatan yang diemban oleh suatu atom dalam suatu senyawa, jika semua elektron ikatan didistribusikan kepada unsur yang lebih elektronegatif. Contoh: Bilangan oksidasi H dan O dalam H2O Rumus Lewis H2O Oleh karena O lebih elektronegatif daripada H, maka elektron ikatan didistribusikan pada atom O. Jadi, bilangan oksidasi O = -2, sedangkan H masing-masing = +1.
  • 12. Contoh: Bilangan oksidasi O dan F dalam OF2. Rumus Lewis OF2 adalah: Oleh karena F lebih elektronegatif daripada O, maka elektron ikatan didistribusikan pada atom F. Jadi, bilangan oksidasi F = -1 dan O = +2.
  • 13. Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi 1. Unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi = 0 2. Flourin, unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan 1 tambahan elektron, mempunyai bilangan oksidasi -1 pada semua senyawanya 3. Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda positif. 4. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu ion tunggal sama dengan muatannya 5. Bilangan oksidasi H umumnya = +1, kecuali dalam senyawanya dengan logam, bilangan oksidasi H = -1 6. Bilangan oksidasi O umumnya = -2 7. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa = 0 8. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu ion poliatom = muatannya
  • 14. Contoh Menentukan Bilangan Oksidasi a. CH4 : Bilangan oksidasi (b.o) H = +1 -4 +1 bilangan oksidasi b.o C + (4 x b.o H) = 0 C H4 b.o C + (4 x (+1)) = 0 -4 +4 jumlah bilangan Maka, b.o C = -4 oksidasi c. H2S2O7 : Bilangan oksidasi H = +1 Bilangan oksidasi O = -2 +1 +6 -2 (2 x (+1)) + (2 x b.o S) + (7 x (-2)) = 0 H2 S2 O7 2 x b.o S = +12 +2 +12 -14 Maka, b.o S = + 12 = +6 2 d. CrO7 : Bilangan oksidasi O = -2 +6 -2 (2 x b.o Cr) + (7 x (-2)) = -2 Cr2 O7 2 x b.o Cr = +12 +12 -14 Maka b.o Cr = +6 2- 2-
  • 15. Reaksi Disproporsionasi dan Reaksi Konproporsionasi Reaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama. Jadi, sebagian dari zat itu mengalami oksidasi, dan sebagian lagi mengalami reduksi. Contoh: Reaksi antara klorin dengan larutan NaOH: 0 -1 +1 Cl2(g) + 2NaOH(aq) NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l) Reaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama. Jadi, sebagian dari zat itu mengalami oksidasi, dan sebagian lagi mengalami reduksi. Contoh: Reaksi antara klorin dengan larutan NaOH: -2 +4 0
  • 16. Tata Nama IUPAC Banyak unsur yang dapat membentuk senyawa dengan lebih dari satu macam tingkat oksidasi. Salah satu cara yang disarankan IUPAC untuk membedakan adalah dengan menuliskan bilangan oksidasinya dalam tanda kurung dengan angka Romawi. Contoh: a. Senyawa ion Cu2S : tembaga(I) sulfida CuS : tembaga(II) sulfida c. Senyawa kovalen N2O : nitrogen(I) oksida N2O3 : nitrogen(III) oksida Namun demikian, tata nama senyawa kovalen biner yang lebih umum digunakan adalah dengan cara menyebutkan angka indeksnya. N2O : dinitrogen monoksida N2O3 : dinitrogen trioksida