SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bani Abbasiyah mewarisi imperium besar dari Bani Umayyah. Mereka dapat
memungkinkan untuk mencapai hasil lebih banyak karena landasannya telah dipersiapkan
oleh Bani Umayyah yang besar dan Abasiyyah yang pertama memanfaatkannya. Penggantian
Umayyah oleh Abasiyyah ini bukan sekedar penggantian dinasti, tetapi merupakan suatu
revolusi dalam sejarah Islam, suatu titik balik yang sama pentingnya dengan Revolusi
Perancis dan Revolusi Rusia di dalam Sejarah Barat1.
Bani Abbasiyah berada di tengah-tengah bangsa Persia, sehingga banyak dipengaruhi
oleh peradaban bangsa Persia. Jika bani Umayyah dengan Damaskus sebagai Ibu Kotanya
mementingkan kebudayaan Arab, maka bani Abbasiyah dengan memindahkan Ibu kotanya
ke Baghdad telah agak jauh dari pengaruh Arab. Baghdad terletak di daerah yang banyak
dipengaruhi oleh kebudayaan Persia. Di samping itu, tangan kanan yang membawa Bani
Abbasiyah kepada kekuasaan adalah orang-orang Persia. Dan setelah berkuasa, cendekiawan
Persialah yang mereka jadikan sebagai pembesar-pembesar di istana.
Dengan naiknya kedudukan orang-orang Persia dan kemudian orang-orang Turki
dalam pemerintahan bani Abbasiyah, kedudukan orang-orang Arab menurun. Masa ini
bukanlah masa ekspansi daerah kekuasaan seperti pada masa Umayyah tetapi masa
pembentukan kebudayaan dan peradaban Islam. Berbagai macam disiplin keilmuan
meningkat pesat. Perguruan Tinggi yang didirikan pada zaman ini antara lain Baitul Hikmah
di Baghdad dan Al-Azhar di Kairo yang hingga kini masih harum namanya sebagai
universitas Islam yang termasyhur di seluruh dunia.
Periode ini adalah periode peradaban Islam yang tertinggi dan memiliki pengaruh
walaupun tidak secara langsung pada tercapainya peradaban modern di Barat sekarang.
Periode kemajuan Islam ini menurut Christoper Dawson, bersamaan masanya dengan abad
kegelapan di Eropa. Pada abad ke-11 Eropa mulai sadar akan adanya peradaban Islam yang
tinggi di Timur dan melalui Spanyol, Sicilia dan Perang Salib peradaban itu sedikit demi
sedikit di transfer ke Eropa. Dari Islam-lah Eropa mempelajari semua ilmu pengetahuan.
Maka tidak mengherankan jika Gustave Lebon mengatakan bahwa “orang Arab-lah yang

1

Syed Mahmudunnashir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, Bandung : Remaja Rosda Karya, 1994, hal.

246

1
menyebabkan kita mempunyai peradaban, karena mereka adalah imam kita selama enam
abad”.

2. Rumusan Masalah
1.

Apa Latar balakang dalam menciptakan Prestasi dan intelektual pada masa Dinasti
Abbasiyah ?

2.

Bagaimana perkembangan intelektual baerupa sains dan tekhnologi, astronomi,
matematika, filsafat, kedokteran, sastra, sejarah serta hukum ?

3.

Apa pengertian transmisi dan sebab-sebab terjadinya transmisi peradaban dan
kebudayaan muslim ke dunia barat ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar balakang dalam menciptakan Prestasi dan intelektual pada masa Dinasti
Abbasiyah
Masa pemerintahan Abu al-Abbas, pendiri dinasti ini sangat singkat, yaitu dari tahun
750-754 M. karena itu Pembina sebenarnya dari daulat Abbasiyah adalah Abu Ja’far alManshur (754-775M). dia dengan keras menghadapi lawan-lawannya dari Bani Umayyah,
Khwarij, dan juga Syi’ah yang merasa dikucilkan dari kekuasaan. Untuk mengamankan
kekuasaannya, tokoh-tokoh besar yang mungkin menjadi saingan baginya satu persatu
disingkirkannya. Abdullah ibn Ali dan Shalih ibn Ali, keduanya adalah pamannya sendiri
yang ditunjuk sebagai gubernur oleh khalifah sebelumnya di Syria dan Mesir, karena tidak
bersedia membaiatnya, dibunuh oleh Abu Muslim al-Khurasani atas perintah Abu Ja’far.
Pada mulanya ibu kota Negara adalah al-Hasyimiyah, dekat Kufah. Namun, untuk
lebih memantapkan dan menjaga stabilitas negara yang baru berdiri itu, al-Manshur
memindahkan ibu kota negara ke kota yang baru di bangunnya, Baghdad, dekat bekas ibu
kota Persia, Clesiphon, tahun 762 M.
Khalifah al-Manshur berusaha menaklukkan kembali daerah-daerah yang sebelumnya
membebaskan diri dari pemerintah pusat, dan meentapkan keamanan di daerah perbatasan.
Diantara usaha-usaha tersebut adalah merebut benteng-bneteng di Asia, kota Malatia, wialyah
Coppadocia dan Cicilia pada tahun 756-758 M.
Pada masa al-Manshur pengertian khalifah kembali dirubah. Dia berkata: “Innama ani
sulthan Allah fi ardhihi (sesungguhnya saya adlah kekeuasaan Tuhan di bumi-Nya)”. Dengan
demikian, konsep khilafah dalam pandangannya

dan berlanjut ke generasi sesudahnya

nerupakan mandate dari Allah, bukan dari manusia, bukan pula sekedar pelanjut Nabi
sebagaimana pada masa al-Khulafa’ ar-Rasyidin. Di samping itu, berebda dari daulat
Umayyah, khalifa-khalifah Abbasiyah memakai gelar tahta, seperti al-Manshur adalah gelar
tahtanya Sulthan Abu Ja’far. Gelar tahta itu lebih populer dari pada nama sebenarnya.
Dasar-dasar pemerintahan daulat Abbasiyah diletakkan dan dibangun oleh AbdulAbbas dan Abu Ja’far al-Manshur, maka puncak keemasan dari dinasti ini berada pada tujuh
khalifah sesudahnya, yaitu al-Mahdi (775-758 M), al-Hadi (775-786 M), Harun ar-Rasyid
(786-809 M), al-Ma’mun (813-833 M), al-Mu’tahsim (833-842 M), al-Watsiq (842-847 M),
dan al-Mutawakkil (847-861 M). pada masa al-Mahdi perekonomian mulai meningkat
denagn peningkatan disektor pertanian mulai dari irigasi dan peningkatan hasil pertambangan
3
seperti perak, emas, tembaga, dan besi. Terkecuali itu dagang transit amtara Timur dan Barat
juga banyak membawa kekayaan. Basharah menjadi pelabuhan yang penting.
Popularitas daulat Abbasiyah mencapai puncaknya di zaman khalifah Harun arRasyid (786-80 M) dan puteranya al-Ma’mun (813-833 M). Kekayaan yang banyak
dimanfaatkan Harun ar-Rasyid untuk keperluan sosial; rumah sakit, lembaga pendidikan,
dokter, dan farmasi didrikan. Pada masanya sudah terdapatpaling tidak sekitar 800 0rang
dokter. Di samping itu, pemandian-pemandian umum juga dibangun. Kesejahteraan, sosial,
kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan serta kesusastraan berada pada
zaman keemasannya. Pada masa inilah negara Islam menempatkan dirinya sebagai negara
terkuat dan tidak tertandingi. Al-Ma’mun, pengganti ar-Rasyid, dikenal sebagai khalifah yang
sangat cinta kepada ilmu filsafat. Pada masa pemerintahannya, penerjemah buku-buku asing
digalakkan untuk menerjemahkan buku-buku Yunanai, ia menggaji penerjemah-penerjemah
dari golongan kristen dan penganut agama lain yang ahli. Ia juga banyak mendirikan sekolah,
satu karya besranya ynag gteropenting adalah pembangunan baitul hikmah, pusat
penerjemahan yang berfungsi sebagai perguraun tinggi dengan perpustakaan yang besar.
Pada masa al-Ma’mun inilah Baghdad mulai menjadi pusat kebudayaan danilmu
pengetahuan.
Al-Mu’tashim, khalifah berikutnya (833-842 M), memberi peluang besar kepada
orang-orang Turki untuk masuk dalam pemberitahuan, keterlibatan mereka dimulai sebagai
tentara pengawal. Tidak seperti pada masa daulat Umayyah, dinasti Abbasiyah mengadakan
perubahan sistem ketentaraan. Praktek orang-oarang muslim mengikuti perang sudah tehenti.
Tentara dibina secara khusus menjadi prajurit-prajurit profesional. Dengan demikian,
kekuatan militer dinasti Bani Abbas menjadi sangat kuat. Walaupun demikian, dalam periode
ini banyak tantangan dan gerakan politik yang menggangu stabilitas, baik dari kalangan Bani
Abbas sendiri maupun dari luar. Gerakan-gerakan itu seperti gerakan sisa-sisa Bani Umayyah
dan kalangan intern Bani Abbas, revolusi al-Khawarij di Afrika Utara, gerakan Zindiq di
Persia, gerakan Syi’ah, dan konflik antar bangsa dan aliran pemikiran keagamaan. Semuanya
dapat dipadamkan.
Dibawah Bani Abbas, kaum ningrat arabia yang lama diganti dengan kelas pejabat
pemerintahan. Ke khalifahan Abbasiyah sangat dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh Persia.
Orang-orang Khurasan membentuk pengawal ke khalifahan dan orang-orang Persia
membentuk pos-pos yang penting didalam pemerintahan khalifah Abbsiyah.

4
Pengaruh persi dapat melunakkan kekasaran dari kehidupan Arabia yang primitif itu
dan membuka jalan bagi suatu zaman baru yang ditandai oleh perkembangan ilmu
pengetahuan dan pengajaran dan ilmu pengetahuan.
Pada periode pertama pemerintahan Bani Abbas mencapai masa keemasannya. Secara
politis, para khalifah betul-betul kokoh yang kuat dan merupakan pusat kekuasaan, politik
dan agama. Disisi lain kemakmuran, masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Perioe ini juga
berhasil menyiapakan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengethuan dalam
islam.
Pada periode pertama pemerintahan Bani Abbasiyah mencapai keemasan, dibawah
pimpinan al-Mahdi, al-Hadi, Harun ar-Rasyid, al-Ma’mun, al-Mu’tashim, al-Wasiq dan alMutawakil.2

B. Lahirnya Tokoh Intelektual Muslim
Pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah, Baghdad menjadi pusat kegiatan
intelektual, musik, puisi, sesusastraan dan filsafat mulai berkembang. Sianr ilmu pengetahuan
tambah bercahaya yang demikian karena negara-negara bagian dari kerajaan Islam raya
belomba-lomba dalam memberi kedudukan terhormat pada para ulama dan paera pujangga.
Adapun zaman keemasan khusus dalam bidang ilmu pengetahuan adalah periode yang
sedang kita bicarakan, demikain Jarji Zaldan melukiskan masa daulat Abbasiyah IV, karena
dalam masa tersebut berbagai ilmu pengtehuan telah matang, benanum, pertumbuhannya
telah sempurna dan berbagai kitab yang bermutu telah cukup banyak dikarang terutama ilmu
bahasa, sejarah, geografi, adab dan filsafat.
Seperti yang telah diterangkan bahwa dalam zaman ini berbagai cabang ilmu islam
telah tumbuh subur seperti yang dilukiskan ahli sejarah Jarji Zardan. Pada awal
sejarahnya,ilmu-ilmu Islam berkembang dalam bidang qira’ah, tabsir dan hadis kemudian
menyusul ilmu fiqih. Ilmu-ilmu ini bertambah subur berkembang, sesuai denagan evolusi
kemajuan masyarakat. Telah diketahui bahwa ilmu fiqih telah matang dan berkembnag
kaidah-kaidahnya pada masa daulat Abbasiyah II. Dari ijtihad dan semangat riset, maka para
ahli pengetahuan, para alim ulama, berhasil menemukan berbagai keahlian berupa penemuan
keahlian bidang-bidang ilmu pengetahuan.3

2
3

Syukur fatah, Sejarah Peadaban Islam, PT.Pustaka Rizki Putera, Semarang (Januari 2010), hal. 94-97
Ibid.,hal.

5
C. Perkembangan intelektual berupa sains dan tekhnologi, astronomi, matematika,
filsafat, kedokteran, sastra, sejarah serta hukum

1. Bidang Matematika
Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi adalah seorang ahli matematika, astronomi,
astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwarizm
(sekarang Kuva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850. Hampir sepanjang hidupna, ia
bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad dan ia juga penemu angka nol.
Buku pertamanya, Al-Jabar adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik
dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar.
Kontribusi beliau tidak hanya berdampak besar pada matematika, tapi dalam
kebahasaan. Kata aljabar berasal dari kata al-jabr, satu dari dua operasi dalam matematika
untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam buku beliau.
2. Bidang Kedokteran
Perkembangan ilmu kedokteran sejalan dengan perkembangan ilmu filsafat. Mulamula al-Mansur mengundang seorang dokter kepala dari Jundishapur kemudian berturut-turut
mengundang dokter-dokter ternama dari Syria, Mesir, Bizantium dan India untuk berkumpul
di Baghdad.

Ada beberapa perguruan tinggi kedokteran yang terkenal, antara lain:
a. Sekolah tinggi kedokteran di Yunda Shapus.
b. Sekolah tinggi kedokteran di HIrran, Syeria.
c. Sekolah tinggi kedokteran di Baghdad.
Para dokter dan ahli kedokteran islam yang terkenal antara lain:
1. Jabir ibn Hayyan, (wafat tahun 161H./778M.), sbagai bapak ilmu kimia.
2. Hunain ibn Ishaq, (194-264H/.810-878M.), ahli mata yang terkenal.
3. Tabib ibn Qurra 9221-228H./836-901M.)
4. Ar-Raji 9251-313H./809-873M.)
5. Ibn Sina dengan karyanya al-Qanun fi al-Tibb (Canon of Medicine) dan Materia
Medica yang memuat 760 obat-obatan.

6
3. Bidang Astronomi ( Ilmu Falak)
Kaum muslimin memiliki modal besar dalm mengembangkan Ilmu Falak. Mereka
telah berhasil menjadikan satu aliran-aliran yang dianut masyarakat Yunani, Hindu, Persia,
Kaldan, dan Arab Jahiliyah.
Ilmu bintang yang memegang peranan penting dalam menetukan garis politik para
khalifah dan para amir, yang mendasarkan perhitungan krjanya pada peredaran bintang.
Diantara para sarjana Ilmu Falak Ilmu Bintang yang termasyhur, yaitu:
1. Abu Ma’syar al-Falaky ( wafat 272 H), yaitu Ja’far bin Umar al-Falaky, yang terkenal
dengan nama Abu Ma’syar al-Falaky.
2. Jabir Batany ( wafat 319 H), yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Jabir al-Batany alHiranya ash-Shaby, yang telah menetapkan letak bintang.
3. Abu Hasan ( 277-352 H), yaitu Abu Hasan Ali bin Abi Abdillah Harun bin Ali.
Beliau sarjana ilmu Bintang yang terbesar pada masanya.
4. Al-Biruny ( wafat tahun 440 H), yaitu Muhammad bin Ahmad Al-Biruny. Beliau ahli
Ilmu Bintang yang besar dalam perjalanan sejarah.
5. Al-Farghani ( Alfraganus) ( sekitar tahun 860) menulis kitab Ushul al-Falak ( prinsipprinsip astronomi) dan Jawami’ ilm al-Nujum wa Ushul al-Harakahal-Samawiyyah
(penjelasan lengkap tentang bintang dan prinsip-prinsip gerkan langit).
6. Al-Battani (Albatanius) (859-929) bersama Sabit bin Qurrah (836-901) merupakan
penerus al-Farghani.

4. Sejarah
Dalam bidang sejarah, pada mulanya masih terasa pengaruh sistem penulisan masa
Umayyah. Bentuk histrografi berupa biografi, telah sampai kepada kita karya Ibnu Hisyam
(wafat 218-834H). Histografi Islam mencapai masa jayanya melalui al-Thabari dan alMas’udi Abu Jaf’ar Muhammad bin Jarir al-Thabari (838-923) menulis sebuah buku sejarah
Tarikh al-Rasul wa al-Mamalik. Buku ini dianggap karya pertama yang paling lengkap
tentang sejarah dalam bahasa Arab. Sejarahwan seperti Miskawaih, Ibn al-Athir dan Abu alFida, menggunakannya sebagai referensi.
Setelah al-Thabari, Mas’udi dan Miskawaih, karya di bidang sejarah dianggap
mengalami kemunduran. Namun, setelah masa ketiga tokoh tersebut, lahir sarjana-sarjana
dalam bidang sejarah seperti Izz al-Din Ibnu al-Athir (1160-1234) dengan karyanya al-Kamil
fi al-Tharikh dan Usd al-Ghabah. Buku ini memuat kumpulan biografi dari 7500 sahabat. Ibn
al-Athir disusul oleh Sibth bin al-Jawzi (1186-1257) yang menulis buku Mirat al-Zaman fi
7
Tarikh al-Ayyam, suatu sejarah umum sejak zaman Yahudi sampai tahun 1256. Ibnu Khalkan
(wafat 1282) menyusun kamus biografi nasional.
Di Spanyol Andalusia sajarawan pada masa awal yang terkenal, diantaranya Abu
Bakar bin Umar yang selalu dikenal dengan al-Quthiyah (wafat 977). Sejarawan dari Cardova
inimenulis buku Tarikh Iftitah (Fath) Andalus yang isinyaa menceritakan tentang permulaan
penaklukan Islam sampai masa pemerintahan Abd al-Rahman III. Penulis biografi dari
Spanyol, adalah Abu al-Wahid Abdullah bin Muhammad bin al-Faradhi. Ia dilahirkan di
Cardova pada tahun 962 dan setelah ia kembali ke Spanyol ditunjuk sebagai qadhi di
Valencia. Ketika Cardova direbut oleh clan Barbar pada tahun 1013, ia terbunuh dan
mayatnya ditemukan empat puluh hari kemudian. Salah satu dari sekian banyak karyanya
adalah Tarikh al-Ulama al-Andalus. Buku penting lainyya yang digunakan untuk
mempelajari Spanyol adalah Bughyat al-Mutamimm fi Tarikh Rujal Andalus.

5. Sains
Spanyol Islam banyak melahirkan tokoh dalam lapangan sains. Dalam bidang
matematika, pakar yang sangat terkenal adalah Ibn Sina. Selain ahli dalam bidang tersebut, ia
juga dikenal sebagai seorang teknorat dan ahli ekologi. Bidang matematika jugamelahirkan
nama Ibn Saffat dan Al-Kimmy, keduanya juga ahli dalam bidang teknik (Philip K.Hitti,
1974:570)
Dalam bidang fisika dukenal seorang tokoh Ar-Razi. Dialah yang meletakkan dasar
ilmu kimia dan menolak kegunaan yang bersifat takhayul. Dia jugalah yang menemukan
rumusan klasifikasi binatang, tumbuhan, numerial. Ar-Razi membuat sejumlah substansi dan
proses kimiawi, sebagian darinya seperti distilasi dan kristalisasi yang sekarang digunakan
(George F. Kreller, 1978:4)
Dalam bidang kimia dan astronomi, selain Abbas Ibn Farmas, juga dikenal Ibrahim
Ibn Yahya An-Naqqosh. Yang pertama dikenal sebagai penemu pembuatan kaca dari batu
dan yang kedua sebagai orang yang dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari.
Dalam berbagai disiplinilmu yang lain, Spanyol Islam juga banyak melahirkan pakar, seperti
Zahrawi (kedokteran), yang menemukan pengobatan lemah syahwat, pembedahan, dan lainlain.

6. Filsafat
Dalam bidang ini, Spanyol Islam telah merintis pembangunannya sekitar abad ke-9
M. Sejak abad ini, minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan, yakni
8
selama pemerintahan Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad Ibn Abd Ar-Rahman (823-886)
(Majid Fahri,1986:357).
Kajian filsafat ini dilanjutakan oleh penguasa berikutnya, yakni Al-Hakam (961-976
M.) denagan mengeluarkan kebijakan untuk mengimpor karya-karya ilmiah dan filosofis dari
timur dalam jumlah besar. Dengan berbagai upaya yang dilakukan dan adanya dukungan
politis dari penguasa, akhirnya Cardova mampu berdiri sejajar dengan Baghdad sebagai pusat
pengembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam, dan melahirkan banyak filosof terkenal yanf
wacana perenungan dan pemikiranyya mewarnai struktur bangunan ilmu pengetahuan sampai
abad sekarang.
Tokoh-tokoh filsafat yang lahir pada masa itu, antara lain Abu Bakri Muhamad Ibn
As-Sayiqh yang leabih dikenal dengan Ibn Bajah sebagaimana Al-Farabi dan Ibn Sina, Ibn
Bajah melalui pemikiranyya sering mengembangkan berbagai permasalahan yang bersifat
etis dan eskatologis. Filosof selanjutnya adalah Abu Bakar Ibn Thufail. Melalui berbagai
karyanya, ia banyak menulis masalah kedokteran, astronomi, dan filsafat. Karya filsafatnya
yang masyhur berjudul Hay Ibn Yaqzahn ( Badri Yatim, 1986:101). Para filosof lainnya
adalah Ibn Maimun, Ibn Arabi, Sulaiman Ibn Yahya, juga Ibn Rusyd yang juga dikenal ahli
fiqh ( Anwar G. Ghejne, 1974:165).

7. Tekhnologi
Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi mencapai puncak kejayaan pada masa
pemerintahhan Harun ar-Rasyid , kemajuan intelektual pada waktu itu setidaknya
dipengaruhi oleh dua hal yaitu:
1. Terjadinya Asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu
mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan. Pengaruh Persia pada saat itu sangat
penting dibidang pemerintahan. selain itu mereka banyak berjasa dalam perkembangan ilmu
falsafah dan sastera. Sedangkan pengaruh Yunani masuk melalui terjemahan-terjemahan
dalam banyak bidang ilmu, terutama Falsafah.
2. Gerakan Terjemah Pada masa daulah ini usaha penerjemahan kitab-kitab asing dilakukan
dengan giat sekali. Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam perkembangan ilmu
pengetahuan umum terutama di bidang astronomi, kedokteran, falsafah, kimia dan sejarah.
Dari gerakan ini muncullah tokoh-tokoh Islam dalam ilmu pengetahuan.4

4

SJ Fadil, Pasang Surut Peradaban Islam dalam lintasan sejarah,Malang Press, Malang (2008), hal.180-188

9
8. Hukum
Dalam rangka memperluas ruang lingkup dan cakrawala pandangan hukum Islam,
maka para pemikir Muslim berusaha mengembangkan pemikiran tentang hukum Islam para
fuqaha yang lahir pdan pada masa Abbasiyah dan seterusnya dapat digolongkan dalam dua
aliran, yaitu ahli Hadis dan ahli Ra’yi. Ahli hadits mendasarkan pemikirannya-pemikirannya
pada Hadits Rasulullah. Mereka disebut sebagai aliran Madinah. Di Madinah banyak tersebar
Hadits Rasulullah. Ahli
mendasarkan

ra,yi di sebut juga dengan aliran kuffah atau Irak, mereka

pemikiran-pemikiran

hukumnya

pada

kemampuan

akal

fikiran

dan

pengalamnnya. Di kuffah,asrah, Baghdad, sedikit hadis nabi yang tersebar, karena itu lebih di
utamakan ra’yi. Tokoh aliran ini ialah Abu Hanifah , ia seorang Persia yang disebarkan di
Kuffah dan Baghdad.5

D. Tahapan dan bentuk-bentuk transmisi sains islam ke Barat abad Pertengahan
Tak dapat disangkal termasuk oleh kalangan ilmuan Barat bahkan telah menjadi satu
klise bahwa pengembangan sains modern dibangun di atas kontribusi ilmuan-ilmuan Muslim.
Di antara sumbangan terpenting mereka adalah penemuan metode eksperimental, yang pada
gilirannya

melahirkan

revolusi

di

bidang

sains

dan

teknologi

hingga

tingkat

pengembangannya sebagai sekarang ini. Terlepas dari keasyikan "memuja" masa lampau,
fakta di atas disebutkan tidak saja dalam rangka menjadikannya 'ibrah (pelajaran) tetapi juga
seperti disebutkan Munawar Ahmad Anees6sebagai keadilan sejarah (historical justice).
Dengan begitu diharapkan, bukan hanya kaum di luar Islam, tapi kaum Muslim sendiri dapat
memandang agamanya secara lebih utuh: dalam hal ini sebagai suatu kekuatan peradaban
yang (pernah) terbukti mampu mendorong pemeluknya untuk dapat jika bukannya harus
menjadi perambah jalan bagi penciptaan suatu masa depan kemanusiaan yang progresif, di
samping tentunya lebih manusiawi.
Sesungguhnya, pengaruh peradaban Muslim (Abad Pertengahan) jauh lebih luas
dibanding "sekadar" peletakan landasan sains modern. M.M. Sharif, salah seorang pemikir
Muslim Pakistan terkemuka pasca Iqbal seperti dikutip Haidar Bagir menambahkan beberapa
sumbangan lain pemikiran Islam atas pemikiran Barat: pengenalan ilmu-ilmu sejarah;
penyelarasan filsafat dengan agama; penggalakan mistisisme Barat; peletakan landasan bagi
5

SJ Fadil, Pasang Surut Peradaban Islam dalam lintasan sejarah,Malang Press, Malang (2008), hal.170-171
Dr. Munawar Ahmad Anees adalah seorang pakar biologi yang bergiat di bidang penemuan filsafat-sains Islam.
Banyak berkecimpung dalam pelahiran dan pengembangan jurnal-jurnal ilmiah keislaman yang punya reputasi internasional.
Pernah menjadi contributing-editor pada Afkar/Inquiry (London), Editor pada Journal of Islamic Science & International
Journal of Islamic and Arabic Studies (Bloomington) dan kini menjabat managing-editor pada Periodica Islamica
(Malaysia).
6

10
Renaisans di Itali; dan sampai tingkat tertentu membentuk pemikiran Eropa modern hingga
masa Immanuel Kant, bahkan (pada jurusan tertentu) hingga masa yang lebih belakang.7
Bahkan, dalam wilayah tertentu tampak jelas betapa besar kontribusi kaum Muslim
terhadap dunia modern. Robert Stephen Briffault (1906-1948), dalam The Making of
Humanity, menulis:
"Meski tak satu aspek pun pertumbuhan Eropa tak dipengaruhi secara menentukan
oleh Kebudayaan Islam, (namun) pengaruh yang paling jelas dan penting adalah pada sainssains kealaman (natural science) dan ruh ilmiah (scientific spirit).
Sains adalah sumbangan terbesar peradaban Arab (baca: Islam, pen) kepada dunia
modern tetapi buahnya lambat masaknya. Baru tak lama setelah kebudayaan Moor (ArabSpanyol) terbenam kembali ke dalam kegelapan, maka raksasa yang dilahirkannya bangkit
dalam keperkasaannya. Bukan hanya sains yang telah menghidupkan kembali Eropa,
melainkan pengaruh-pengaruh lain peradaban Islam juga memancarkan kemilau aslinya
kepada kehidupan modern..."
Di samping Beffault, tak sedikit sarjana-sarjana Barat yang secara jujur
mengungkapkan kontribusi pemikiran dan sains Islam terhadap Barat. Sebut saja di antaranya
Thomas Arnold, Alfred Guillame, George Anawati, Gustave Le Bon, S. Lane Poole, M.P.E
Berthelot, George Sarton, Max Meyerhof, John William Drafer, Maurice Lombard, serta
Eugene A. Myers.
Tahapan dan bentuk-bentuk transmisi intelektual dan sains Islam ke Barat. Transmisi
pemikiran dan sains Islam ke Barat Abad Pertengahan melewati tahap-tahap sebagai berikut:
Tahap pertama, kelompok sarjana (Barat) mengunjungi wilayah-wilayah Muslim untuk
melakukan kajian-kajian pribadi. Constantinus Africanus (1087 M) dan Adelhard (1142 M)
dari Inggris dapat disebut sebagai perintisnya. Belakangan banyak pelajar dari Itali, Spanyol
dan Prancis Selatan menghadiri seminari-seminari Muslim untuk belajar matematika, filsafat,
kedokteran, kosmografi, dan lain-lain. Dalam waktu yang tidak lama, mereka telah menjadi
kandidat profesor di universitas-universitas pertama di Barat, yang dibangun dengan
mencontoh seminari-seminari Muslim tersebut.
Tahap kedua, bermula dari pendirian universitas-universitas pertama Barat. Gaya arsitektur,
kurikulum, dan metode dan pengajaran universitas-universitas ini sama dengan yang ada pada
seminari-seminari Muslim. Untuk pertama kalinya, seminari Salermo didirikan di kerajaan
Napoli (Naples) oleh Raja Fredrick dari Sisilia. Di Sisilia, buku-buku Aristoteles
7

Haidar Bagir, "Jejak-jejak Sains Islam dalam Sains Modern", jurnal Ulumul Qur'an, No. 2 Vol. 2 thn. 1989, h.

34-35.

11
diterjemahkan ke dalam Latin dari terjemahan bahasa Arabnya, untuk kemudian dibawa ke
Itali. Pada saat yang sama universitas-universitas penting juga didirikan di Pandua, Toulouse
dan, belakangan di Leon.
tahap ketiga, sains Muslim ditransmisi ke Prancis dan wilayah-wilayah Barat lewat Itali.
Seminari-seminari dari Bologna dan Montpellier didirikan pada awal abad ketiga belas. Baru
beberapa saat kemudian universitas Paris dibuka. Sementara itu, sains Barat ini tiba ke
Inggris dan Jerman, masing-masing lewat universitas Oxford dan Köln, yang didirikan
dengan pola yang sama.
Dari berbagai universitas yang ada, tiga di antaranya yang sangat termasyhur yakni
universitas Al-Azhar di Kairo, universitas Nizamiyah di Baghdad, dan universitas Cordoba di
Andalusia. Untuk yang terakhir ini, banyak orang Barat-Kristen yang belajar di sana, yang
pada urutannya kelak menjadi salah satu tempat terpenting dalam proses transmisi pemikiran
dan sains Islam ke negeri-negeri asal mereka.
Sementara itu, bila hendak menelusuri bentuk-bentuk transmisi pemikiran dan sains
Islam ke Barat, setidaknya terdapat dua jalur paling menonjol yaitu kontak intelektual dan
perang salib.
1.

Kontak Intelektual

Dalam konteks ini, sedikitnya terdapat dua tempat yang sangat penting dikemukakan
di sini untuk disebut sebagai "pusat" transmisi pemikiran dan sains Islam ke Barat-Kristen
Abad Pertengahan.
Pertama, Spanyol, tepatnya Andalusia. Di Andalusia banyak sekali universitas yang
didirikan. Di sana, orang-orang Eropa banyak berdatangan untuk kepentingan studi dan
transfer cultural. Sebut saja misalnya, Michael Scot, Robert Chester, Adelard Barth, Gerard
dari Cremona, dan lain-lain nama yang merintis kegiatan studi di Andalusia. Toledo
mempunyai peranan amat penting dalam hal ini. Seperti diketahui bahwa Toledo, yang telah
direbut kembali oleh orang-orang Nasrani kemudian, terdapat masjid-perpustakaan yang amat
banyak menyimpan khazanah intelektual Muslim. Orang-orang Arab campuran dan Yahudi,
kemudian bekerja bersama-sama orang Nasrani Spanyol untuk melakukan penerjemahan
besar-besaran. Mereka mempelajari dan selanjutnya menerjemahkan matematika, kedokteran,
astronomi, fisika, kimia, dan lain-lain dari universitas-universitas tersebut baik yang berada di
Cordoba, Toledo, Seville maupun Granada.8

8

Nourouzzaman Shiddiqi, Tamaddun Islam: Bunga Rampai Kebudayaan Muslim, (Jakarta: Bulan Bintang, 1986), h.

67-80.

12
Kedua, Sisilia. Di wilayah ini, sains Islam, khususnya kedokteran dipelajari di
Salermo. Penerjemahan besar-besaran dilakukan terutama oleh Constantinus Africanus (1087
M) yang beruntung menjadi murid seorang Arab. Dari terjemahan-terjemahan bahasa Arab,
ia menghasilkan terjemahan Latin karya-karya Hipocrates dan Gales di samping
menerjemahkan karya-karya orisinal sarjana-sarjana Muslim. Di Palermo, ibukota Sisilia,
juga timbul gerakan penerjemahan besar-besaran pada abad ke-13 M di bawah dorongan Raja
Fredrick II dan Roger II. Dari sini, karya-karya terjemahan itu dibawa ke Eropa bagian
selatan, dan kelak melahirkan Renaisans di Itali.
2.

Kontak Perang Salib

Siria dan sekitarnya, seperti diketahui, adalah wilayah di mana Islam dan Barat
berjumpa dalam bentuk perang Salib. Perang yang berlangsung antara 1095 sampai 1291ini,
sedikitnya punya pengaruh terhadap transmisi pemikiran dan sains Islam ke Barat. Kendati
demikian, disadari bila pengaruh perang salib di sini tidaklah begitu intens, mengingat orangorang yang datang sebagai pasukan Salib adalah ksatria-ksatria perang dan bukan ilmuan.
Sehingga, dapat dikatakan bahwa sekiranya pun terjadi transmisi akibat perang salib tetapi
bentuknya tak lebih dari peniruan tatacara hidup sebagai hasil kekaguman Barat dalam hal ini
pasukan Salib terhadap masyarakat Islam yang mereka lihat. Transmisi terlihat terutama pada
kemiliteran, arsitektur, teknologi pertanian, industri, rumah-rumah sakit, permandian umum,
dan dalam batas tertentu juga sastra.
Di samping dua bentuk yang mengakibatkan terjadinya transmisi pemikiran dan sains
Islam ke Barat, tak sedikit historian melihat bila terdapat pula pengaruh kontak pribadi dalam
proses itu. Pandangan ini berangkat dari satu kenyataan bahwa sejak penaklukan Siria, Mesir
dan Persia oleh ekspedisi-ekspedisi Islam sejak khalifah 'Umar ibn al-Khattab, tak sedikit
orang-orang Kristen di Timur (Bizantium) menjalin kontak pribadi dengan orang-orang
Islam. Karena semangat liberasi, moderasi dan toleransi yang dimiliki umat Islam, sehingga
orang-orang Kristen tidak menemukan halangan dalam mengikuti kegiatan intelektual dan
kebudayaan kaum Muslim. Tak jarang di antara mereka menjadi tokoh-tokoh penting dalam
gerakan keilmuan Islam yang lahir kemudian. Mereka pula yang kelak banyak membantu
menerjemahkan karya-karya keilmuan Yunani ke dalam bahasa Arab, dan selanjtnya,
terutama pada paruh awal abad ke-11, karya-karya terjemahan berbahasa Arab itulah yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh sarjana-sarjana Barat.

13
5 . Pengaruh sains islam terhadap sains Barat
Salah satu karya pemikiran Barat yang secara jujur melihat pengaruh pemikiran Islam
terhadap pemikiran Barat-Kristen adalah Kalam Cosmological Argument, karangan William
Craig. Sementara, polemik posthumous antara Al-Ghazali dan Ibn Rusyd misalnya,
mendapatkan pantulannya dalam pemikiran Bonaventura dan Thomas Aquinas (1226-1274).
Sekalipun di bawah bayangan inkuisisi mereka tidak akan mengakui pengaruh itu, namun
para sarjana modern menemukan bahwa itu memang ada, dan cukup substansial. Demikian
pula, sekarang ini mulai ada perhatian kepada kemungkinan adanya pengaruh pemikiran
Islam ke dalam teologi Reformasi Kristen. Misalnya, ajaran Reformasi Kristen bahwa Kitab
Suci terbuka untuk semua pemeluk (dan tidak perlu dibatasi wewenang membaca dan
menafsirkan hanya kepada kelas pendeta saja), dan bahwa setiap pribadi manusia
bertanggung jawab kepada Tuhan.9 Mempertimbangkan bahwa ajaran serupa itu hampir tidak
dikenal di kalangan Kristen sebelumnya, maka sulit sekali membayangkan bila para pemikir
Reformis tidak terpengaruh ajaran Islam yang relevan.
Sementara itu, dalam bidang sains, pengaruh Islam atas Barat mencakup perkenalan
ilmu-ilmu sejarah, metode kelimuan dan penciptaan landasan bagi sains modern.
Salah satu metode keilmuan terutama dalam kerangka bangunan sains Islam motif
penemuan metode eksperimental oleh kaum Muslim, memang patut dikedepankan di sini.
Seperti diketahui, dengan kian meluasnya teritori Islam sebagai hasil gemilang ekspedisiekspedisi militer (futuhat) sejak 'Umar ibn al-Khattab, khalifah II kaum Muslim mengalami
kontak-kontak kebudayaan dan ilmiah (scientific and cultural encounter) dengan bangsabangsa lain. Satu di antara kontak terpenting adalah perjumpaan Islam dengan kebudayaan
Yunani.
Namun, kata Iqbal berhubung dengan konkretnya jiwa Al-Qur'an, sedang pemikiran
Yunani bersifat spekulatif, maka timbullah pemberontakan intelektual kaum Muslim
terhadapnya di segenap lini berfikir. Memang Al-Qur'an bertentangan dengan pemikiran
Yunani yang lebih mengutamakan teori dan mengabaikan kenyataan memberi perhatian yang
sangat besar kepada, di samping anfus (jiwa), juga alam empiris (afaq) dalam
terminologinya.
Segeralah, setelah itu, Islam melahirkan tidak sedikit ilmuan-ilmuan eksperimental
yang luar biasa. Kepada sebagian di antara mereka inilah Roger Bacon, bahkan juga Francis

9

Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan: Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, Cet. I,
(Jakarta: Paramadina, 1995), h. 47-48.

14
Bacon yang kemudian disebut-sebut sebagai 'penemu' metode eksperimental di Barat belajar
di universitas Islam di Spanyol.
Di samping afaq (alam empirik) dan anfus (jiwa), Al-Qur'an juga banyak menyebut
sejarah sebagai sumber pengetahuan. Walhasil, kaum Muslim tercatat sebagai sejarawansejarawan dalam arti sesungguhnya istilah ini yang paling dini dalam sejarah umat manusia.
Kita, misalnya, mengenal Al-Thabari, Ibn al-Atsir, Al-Mas'udi dan puncaknya Ibn Khaldun
sebagai sejarawan dan historiograf-historiograf paling dini. Bahkan untuk tokoh yang terakhir
ini, dipandang sebagai filsuf sejarah yang pertama di dunia.
Penemuan metode eksperimental oleh cendekiawan Muslim memperlihatkan
kemudian pengaruhnya yang amat besar terhadap penciptaan landasan sains modern. Sejak
Roger Bacon dan Francis Bacon "merumuskan" kembali metode empirikal sebagai metode
keilmuan, sains Barat tiba-tiba saja mengalami revolusi. Suatu iklim keilmuan yang kelak
berpengaruh terhadap gerakan Renaisans di Barat.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dasar-dasar pemerintahan daulat Abbasiyah diletakkan dan dibangun oleh Abdul-Abbas
dan Abu Ja’far al-Manshur, maka puncak keemasan dari dinasti ini berada pada tujuh
khalifah sesudahnya, yaitu al-Mahdi (775-758 M), al-Hadi (775-786 M), Harun ar-Rasyid
(786-809 M), al-Ma’mun (813-833 M), al-Mu’tahsim (833-842 M), al-Watsiq (842-847
M), dan al-Mutawakkil (847-861 M).
Perkembangan intelektual
o sains dan tekhnologi
o astronomi
o matematika
o filsafat
o kedokteran
o sastra
o sejarah
o hukum
Transmisi pemikiran dan sains Islam ke Barat Abad Pertengahan melewati tahap-tahap
sebagai berikut:
o Tahap pertama, kelompok sarjana (Barat) mengunjungi wilayah-wilayah
Muslim untuk melakukan kajian-kajian pribadi.
o

Tahap kedua, bermula dari pendirian universitas-universitas pertama Barat.
Gaya arsitektur, kurikulum, dan metode dan pengajaran universitas-universitas
ini sama dengan yang ada pada seminari-seminari Muslim.
o tahap ketiga, sains Muslim ditransmisi ke Prancis dan wilayah-wilayah Barat
lewat Itali. Seminari-seminari dari Bologna dan Montpellier didirikan pada
awal abad ketiga belas. Baru

16
DAFTAR PUSTAKA
Syukur fatah, Sejarah Peadaban Islam, PT.Pustaka Rizki Putera, Semarang (Januari
2010)
Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan: Membangun Tradisi dan Visi Baru
Islam Indonesia, Cet. I, (Jakarta: Paramadina, 1995),
Haidar Bagir, "Jejak-jejak Sains Islam dalam Sains Modern", jurnal Ulumul Qur'an,
No. 2 Vol. 2 thn. 1989
SJ Fadil, Pasang Surut Peradaban Islam dalam lintasan sejarah,Malang Press,
Malang (2008),
Nourouzzaman Shiddiqi, Tamaddun Islam: Bunga Rampai Kebudayaan Muslim,
(Jakarta: Bulan Bintang, 1986
Syed Mahmudunnashir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, Bandung : Remaja Rosda
Karya, 1994

17

More Related Content

What's hot

PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persia
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di PersiaPPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persia
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persiakacangtom
 
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidinPower point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidindayat7
 
Kebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullahKebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullahMembangun city
 
Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1Chaerul Uman
 
POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN
POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDINPOLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN
POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDINDarussalam Win
 
Perkembangan dakwah Nabi Muhammad SAW. Periode Mekkah
Perkembangan dakwah Nabi Muhammad SAW. Periode MekkahPerkembangan dakwah Nabi Muhammad SAW. Periode Mekkah
Perkembangan dakwah Nabi Muhammad SAW. Periode Mekkahbulan purnama
 
Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2
Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2
Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2Ltfltf
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamRohman Efendi
 
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur RasyidinModul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur RasyidinIstna Zakia Iriana
 
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamPertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamIsa Ansori
 
Macam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanMacam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanRatih Aini
 
Power Point Abu bakar assyiddiq
Power Point Abu bakar assyiddiqPower Point Abu bakar assyiddiq
Power Point Abu bakar assyiddiqmawardi ardi
 
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAHDAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAHMoh Hari Rusli
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisatjehh
 
ISlam Asia Tenggara
ISlam Asia Tenggara ISlam Asia Tenggara
ISlam Asia Tenggara LBB. Mr. Q
 
Makalah Agama Dinasti Abbasiyah
Makalah Agama Dinasti AbbasiyahMakalah Agama Dinasti Abbasiyah
Makalah Agama Dinasti AbbasiyahMira Pribadi
 

What's hot (20)

PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persia
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di PersiaPPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persia
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persia
 
POWER POINT STUDI ISLAM
POWER POINT STUDI ISLAMPOWER POINT STUDI ISLAM
POWER POINT STUDI ISLAM
 
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidinPower point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
 
Kebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullahKebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullah
 
Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1
 
POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN
POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDINPOLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN
POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN
 
Perkembangan dakwah Nabi Muhammad SAW. Periode Mekkah
Perkembangan dakwah Nabi Muhammad SAW. Periode MekkahPerkembangan dakwah Nabi Muhammad SAW. Periode Mekkah
Perkembangan dakwah Nabi Muhammad SAW. Periode Mekkah
 
Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2
Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2
Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
MASYARAKAT ARAB PRA ISLAM
MASYARAKAT ARAB PRA ISLAMMASYARAKAT ARAB PRA ISLAM
MASYARAKAT ARAB PRA ISLAM
 
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur RasyidinModul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
 
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamPertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
 
Tugas resume buku ilmu pendidikan islam
Tugas resume buku ilmu pendidikan islamTugas resume buku ilmu pendidikan islam
Tugas resume buku ilmu pendidikan islam
 
Macam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanMacam-macam Qaulan
Macam-macam Qaulan
 
Power Point Abu bakar assyiddiq
Power Point Abu bakar assyiddiqPower Point Abu bakar assyiddiq
Power Point Abu bakar assyiddiq
 
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAHDAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historis
 
ISlam Asia Tenggara
ISlam Asia Tenggara ISlam Asia Tenggara
ISlam Asia Tenggara
 
Makalah Agama Dinasti Abbasiyah
Makalah Agama Dinasti AbbasiyahMakalah Agama Dinasti Abbasiyah
Makalah Agama Dinasti Abbasiyah
 
Ppt tasawuf
Ppt tasawufPpt tasawuf
Ppt tasawuf
 

Viewers also liked

Peradaban Islam Pada Masa Bani Abbasiyah
Peradaban Islam Pada Masa Bani AbbasiyahPeradaban Islam Pada Masa Bani Abbasiyah
Peradaban Islam Pada Masa Bani AbbasiyahBaitinnajmah
 
PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH
PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAHPERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH
PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAHNada Nasiroh M
 
Makalah sejarah kebudayaan islam
Makalah sejarah kebudayaan islamMakalah sejarah kebudayaan islam
Makalah sejarah kebudayaan islamnewskiem
 
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hdIlmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hdIdris Miaus
 
Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan
Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaanTugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan
Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaanNur An'nisa
 
Sejarah peradaban islam Masa Bani Abbasiyah
Sejarah peradaban islam Masa Bani AbbasiyahSejarah peradaban islam Masa Bani Abbasiyah
Sejarah peradaban islam Masa Bani AbbasiyahMahad Alzaytun
 
kemelut politik abbasiah (awal)
kemelut politik abbasiah (awal)kemelut politik abbasiah (awal)
kemelut politik abbasiah (awal)Faizah Yahya
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah5inta
 
Perkembangan ilmu pengetahuan sampai masa abbasiyyah 2
Perkembangan ilmu pengetahuan sampai masa abbasiyyah 2Perkembangan ilmu pengetahuan sampai masa abbasiyyah 2
Perkembangan ilmu pengetahuan sampai masa abbasiyyah 2Lilik Nadya Mustika
 
Presentasi khalifah abbasiyah periode kedua
Presentasi khalifah abbasiyah periode keduaPresentasi khalifah abbasiyah periode kedua
Presentasi khalifah abbasiyah periode keduaBazari Azhar Azizi
 
Masa kejayaan pendidikan islam
Masa kejayaan pendidikan islamMasa kejayaan pendidikan islam
Masa kejayaan pendidikan islamnewskiem
 
Bidang militer ayyubi
Bidang militer ayyubiBidang militer ayyubi
Bidang militer ayyubiiwan Alit
 
Contoh makalah agama tentang peradaban islam
Contoh makalah agama tentang peradaban islamContoh makalah agama tentang peradaban islam
Contoh makalah agama tentang peradaban islamDedot Helmet
 
Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa KejayaanPerkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaansamiul12
 
Rpp Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Rpp Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa KejayaanRpp Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Rpp Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaanelifitriani
 
Bab 8 bani abasiyah
Bab 8 bani abasiyahBab 8 bani abasiyah
Bab 8 bani abasiyah2805khusna
 
Materi pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa bani umayah
Materi pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa bani umayahMateri pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa bani umayah
Materi pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa bani umayahFasta Qoirita
 
Perkembangan Islam Pada Masa Modern
Perkembangan Islam Pada Masa ModernPerkembangan Islam Pada Masa Modern
Perkembangan Islam Pada Masa Modernsamiul12
 

Viewers also liked (20)

Peradaban Islam Pada Masa Bani Abbasiyah
Peradaban Islam Pada Masa Bani AbbasiyahPeradaban Islam Pada Masa Bani Abbasiyah
Peradaban Islam Pada Masa Bani Abbasiyah
 
PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH
PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAHPERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH
PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH
 
Masa kejayaan peradaban dinasti abbasiayah
Masa kejayaan peradaban dinasti abbasiayahMasa kejayaan peradaban dinasti abbasiayah
Masa kejayaan peradaban dinasti abbasiayah
 
Makalah sejarah kebudayaan islam
Makalah sejarah kebudayaan islamMakalah sejarah kebudayaan islam
Makalah sejarah kebudayaan islam
 
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hdIlmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
 
Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan
Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaanTugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan
Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan
 
Sejarah peradaban islam Masa Bani Abbasiyah
Sejarah peradaban islam Masa Bani AbbasiyahSejarah peradaban islam Masa Bani Abbasiyah
Sejarah peradaban islam Masa Bani Abbasiyah
 
kemelut politik abbasiah (awal)
kemelut politik abbasiah (awal)kemelut politik abbasiah (awal)
kemelut politik abbasiah (awal)
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Perkembangan ilmu pengetahuan sampai masa abbasiyyah 2
Perkembangan ilmu pengetahuan sampai masa abbasiyyah 2Perkembangan ilmu pengetahuan sampai masa abbasiyyah 2
Perkembangan ilmu pengetahuan sampai masa abbasiyyah 2
 
Presentasi khalifah abbasiyah periode kedua
Presentasi khalifah abbasiyah periode keduaPresentasi khalifah abbasiyah periode kedua
Presentasi khalifah abbasiyah periode kedua
 
Masa kejayaan pendidikan islam
Masa kejayaan pendidikan islamMasa kejayaan pendidikan islam
Masa kejayaan pendidikan islam
 
Bidang militer ayyubi
Bidang militer ayyubiBidang militer ayyubi
Bidang militer ayyubi
 
Contoh makalah agama tentang peradaban islam
Contoh makalah agama tentang peradaban islamContoh makalah agama tentang peradaban islam
Contoh makalah agama tentang peradaban islam
 
Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa KejayaanPerkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
 
Rpp Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Rpp Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa KejayaanRpp Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Rpp Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
 
Bab 8 bani abasiyah
Bab 8 bani abasiyahBab 8 bani abasiyah
Bab 8 bani abasiyah
 
Materi pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa bani umayah
Materi pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa bani umayahMateri pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa bani umayah
Materi pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa bani umayah
 
Perkembangan Islam Pada Masa Modern
Perkembangan Islam Pada Masa ModernPerkembangan Islam Pada Masa Modern
Perkembangan Islam Pada Masa Modern
 
Pai kelas 9. bab 10.
Pai kelas 9. bab 10. Pai kelas 9. bab 10.
Pai kelas 9. bab 10.
 

Similar to DINASTI ABBASIYAH

Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 9
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 9Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 9
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 9sitisarahrahmania
 
Perkembangan islam pada masa abbasiyah
Perkembangan islam pada masa abbasiyahPerkembangan islam pada masa abbasiyah
Perkembangan islam pada masa abbasiyahOsmar Simamora
 
sejarah peradaban islam (kekhalifahan abbasiyah)
sejarah peradaban islam (kekhalifahan abbasiyah)sejarah peradaban islam (kekhalifahan abbasiyah)
sejarah peradaban islam (kekhalifahan abbasiyah)reazwan
 
Perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran pada masa dinasti abbasiyah
Perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran pada masa dinasti abbasiyahPerkembangan ilmu pengetahuan kedokteran pada masa dinasti abbasiyah
Perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran pada masa dinasti abbasiyahOperator Warnet Vast Raha
 
S p-i-dinasti-abasiyyah
S p-i-dinasti-abasiyyahS p-i-dinasti-abasiyyah
S p-i-dinasti-abasiyyahLtfltf
 
fiqh siyasah (abbasiyah)
fiqh siyasah (abbasiyah)fiqh siyasah (abbasiyah)
fiqh siyasah (abbasiyah)Marhamah Saleh
 
Sejarah bani abbasiyah
Sejarah bani abbasiyahSejarah bani abbasiyah
Sejarah bani abbasiyahJulak Laraw
 
Pemikiran dan Peradaban Islam Masa Bani Abbasiyah
Pemikiran dan Peradaban Islam Masa Bani AbbasiyahPemikiran dan Peradaban Islam Masa Bani Abbasiyah
Pemikiran dan Peradaban Islam Masa Bani AbbasiyahAyu Praditya
 
islampadamasakejayaan-151218033944 2.pdf
islampadamasakejayaan-151218033944 2.pdfislampadamasakejayaan-151218033944 2.pdf
islampadamasakejayaan-151218033944 2.pdflubnajulia
 
Perkembangan peradaban-islam
Perkembangan peradaban-islamPerkembangan peradaban-islam
Perkembangan peradaban-islamelifitriani
 
Perkembangan peradaban Islam
Perkembangan peradaban IslamPerkembangan peradaban Islam
Perkembangan peradaban Islammea_ascha
 
Islam pada masa kejayaan
Islam pada masa kejayaanIslam pada masa kejayaan
Islam pada masa kejayaankemarau20
 
Perkembangan peradaban-islam
Perkembangan peradaban-islamPerkembangan peradaban-islam
Perkembangan peradaban-islamkiatbelajar95
 
Perkembangan peradaban islam (m hasan ra)
Perkembangan peradaban islam (m hasan ra)Perkembangan peradaban islam (m hasan ra)
Perkembangan peradaban islam (m hasan ra)Nisrokhah6
 
Perkembangan peradaban islam
Perkembangan peradaban islamPerkembangan peradaban islam
Perkembangan peradaban islamkemarau20
 
Perkembangan peradaban islam
Perkembangan peradaban islamPerkembangan peradaban islam
Perkembangan peradaban islamkemarau20
 
Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin
Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin
Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin Maghfur Amien
 
Rpp ski kurikulum 2013 kelas viii
Rpp ski kurikulum 2013 kelas viii Rpp ski kurikulum 2013 kelas viii
Rpp ski kurikulum 2013 kelas viii miftah1984
 
Sejarah studi islam pada masa bani abbasiyah
Sejarah studi islam pada masa bani abbasiyahSejarah studi islam pada masa bani abbasiyah
Sejarah studi islam pada masa bani abbasiyahnuzulLaa
 

Similar to DINASTI ABBASIYAH (20)

Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 9
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 9Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 9
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 9
 
Perkembangan islam pada masa abbasiyah
Perkembangan islam pada masa abbasiyahPerkembangan islam pada masa abbasiyah
Perkembangan islam pada masa abbasiyah
 
sejarah peradaban islam (kekhalifahan abbasiyah)
sejarah peradaban islam (kekhalifahan abbasiyah)sejarah peradaban islam (kekhalifahan abbasiyah)
sejarah peradaban islam (kekhalifahan abbasiyah)
 
Perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran pada masa dinasti abbasiyah
Perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran pada masa dinasti abbasiyahPerkembangan ilmu pengetahuan kedokteran pada masa dinasti abbasiyah
Perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran pada masa dinasti abbasiyah
 
S p-i-dinasti-abasiyyah
S p-i-dinasti-abasiyyahS p-i-dinasti-abasiyyah
S p-i-dinasti-abasiyyah
 
fiqh siyasah (abbasiyah)
fiqh siyasah (abbasiyah)fiqh siyasah (abbasiyah)
fiqh siyasah (abbasiyah)
 
Sejarah bani abbasiyah
Sejarah bani abbasiyahSejarah bani abbasiyah
Sejarah bani abbasiyah
 
Pemikiran dan Peradaban Islam Masa Bani Abbasiyah
Pemikiran dan Peradaban Islam Masa Bani AbbasiyahPemikiran dan Peradaban Islam Masa Bani Abbasiyah
Pemikiran dan Peradaban Islam Masa Bani Abbasiyah
 
islampadamasakejayaan-151218033944 2.pdf
islampadamasakejayaan-151218033944 2.pdfislampadamasakejayaan-151218033944 2.pdf
islampadamasakejayaan-151218033944 2.pdf
 
Perkembangan peradaban-islam
Perkembangan peradaban-islamPerkembangan peradaban-islam
Perkembangan peradaban-islam
 
Perkembangan peradaban Islam
Perkembangan peradaban IslamPerkembangan peradaban Islam
Perkembangan peradaban Islam
 
Islam pada masa kejayaan
Islam pada masa kejayaanIslam pada masa kejayaan
Islam pada masa kejayaan
 
Perkembangan peradaban-islam
Perkembangan peradaban-islamPerkembangan peradaban-islam
Perkembangan peradaban-islam
 
Perkembangan peradaban islam (m hasan ra)
Perkembangan peradaban islam (m hasan ra)Perkembangan peradaban islam (m hasan ra)
Perkembangan peradaban islam (m hasan ra)
 
Perkembangan peradaban islam
Perkembangan peradaban islamPerkembangan peradaban islam
Perkembangan peradaban islam
 
Perkembangan peradaban islam
Perkembangan peradaban islamPerkembangan peradaban islam
Perkembangan peradaban islam
 
Sejarah munculnya daulah
Sejarah munculnya daulahSejarah munculnya daulah
Sejarah munculnya daulah
 
Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin
Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin
Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin
 
Rpp ski kurikulum 2013 kelas viii
Rpp ski kurikulum 2013 kelas viii Rpp ski kurikulum 2013 kelas viii
Rpp ski kurikulum 2013 kelas viii
 
Sejarah studi islam pada masa bani abbasiyah
Sejarah studi islam pada masa bani abbasiyahSejarah studi islam pada masa bani abbasiyah
Sejarah studi islam pada masa bani abbasiyah
 

Recently uploaded

Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfVenyHandayani2
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 

DINASTI ABBASIYAH

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Bani Abbasiyah mewarisi imperium besar dari Bani Umayyah. Mereka dapat memungkinkan untuk mencapai hasil lebih banyak karena landasannya telah dipersiapkan oleh Bani Umayyah yang besar dan Abasiyyah yang pertama memanfaatkannya. Penggantian Umayyah oleh Abasiyyah ini bukan sekedar penggantian dinasti, tetapi merupakan suatu revolusi dalam sejarah Islam, suatu titik balik yang sama pentingnya dengan Revolusi Perancis dan Revolusi Rusia di dalam Sejarah Barat1. Bani Abbasiyah berada di tengah-tengah bangsa Persia, sehingga banyak dipengaruhi oleh peradaban bangsa Persia. Jika bani Umayyah dengan Damaskus sebagai Ibu Kotanya mementingkan kebudayaan Arab, maka bani Abbasiyah dengan memindahkan Ibu kotanya ke Baghdad telah agak jauh dari pengaruh Arab. Baghdad terletak di daerah yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Persia. Di samping itu, tangan kanan yang membawa Bani Abbasiyah kepada kekuasaan adalah orang-orang Persia. Dan setelah berkuasa, cendekiawan Persialah yang mereka jadikan sebagai pembesar-pembesar di istana. Dengan naiknya kedudukan orang-orang Persia dan kemudian orang-orang Turki dalam pemerintahan bani Abbasiyah, kedudukan orang-orang Arab menurun. Masa ini bukanlah masa ekspansi daerah kekuasaan seperti pada masa Umayyah tetapi masa pembentukan kebudayaan dan peradaban Islam. Berbagai macam disiplin keilmuan meningkat pesat. Perguruan Tinggi yang didirikan pada zaman ini antara lain Baitul Hikmah di Baghdad dan Al-Azhar di Kairo yang hingga kini masih harum namanya sebagai universitas Islam yang termasyhur di seluruh dunia. Periode ini adalah periode peradaban Islam yang tertinggi dan memiliki pengaruh walaupun tidak secara langsung pada tercapainya peradaban modern di Barat sekarang. Periode kemajuan Islam ini menurut Christoper Dawson, bersamaan masanya dengan abad kegelapan di Eropa. Pada abad ke-11 Eropa mulai sadar akan adanya peradaban Islam yang tinggi di Timur dan melalui Spanyol, Sicilia dan Perang Salib peradaban itu sedikit demi sedikit di transfer ke Eropa. Dari Islam-lah Eropa mempelajari semua ilmu pengetahuan. Maka tidak mengherankan jika Gustave Lebon mengatakan bahwa “orang Arab-lah yang 1 Syed Mahmudunnashir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, Bandung : Remaja Rosda Karya, 1994, hal. 246 1
  • 2. menyebabkan kita mempunyai peradaban, karena mereka adalah imam kita selama enam abad”. 2. Rumusan Masalah 1. Apa Latar balakang dalam menciptakan Prestasi dan intelektual pada masa Dinasti Abbasiyah ? 2. Bagaimana perkembangan intelektual baerupa sains dan tekhnologi, astronomi, matematika, filsafat, kedokteran, sastra, sejarah serta hukum ? 3. Apa pengertian transmisi dan sebab-sebab terjadinya transmisi peradaban dan kebudayaan muslim ke dunia barat ? 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Latar balakang dalam menciptakan Prestasi dan intelektual pada masa Dinasti Abbasiyah Masa pemerintahan Abu al-Abbas, pendiri dinasti ini sangat singkat, yaitu dari tahun 750-754 M. karena itu Pembina sebenarnya dari daulat Abbasiyah adalah Abu Ja’far alManshur (754-775M). dia dengan keras menghadapi lawan-lawannya dari Bani Umayyah, Khwarij, dan juga Syi’ah yang merasa dikucilkan dari kekuasaan. Untuk mengamankan kekuasaannya, tokoh-tokoh besar yang mungkin menjadi saingan baginya satu persatu disingkirkannya. Abdullah ibn Ali dan Shalih ibn Ali, keduanya adalah pamannya sendiri yang ditunjuk sebagai gubernur oleh khalifah sebelumnya di Syria dan Mesir, karena tidak bersedia membaiatnya, dibunuh oleh Abu Muslim al-Khurasani atas perintah Abu Ja’far. Pada mulanya ibu kota Negara adalah al-Hasyimiyah, dekat Kufah. Namun, untuk lebih memantapkan dan menjaga stabilitas negara yang baru berdiri itu, al-Manshur memindahkan ibu kota negara ke kota yang baru di bangunnya, Baghdad, dekat bekas ibu kota Persia, Clesiphon, tahun 762 M. Khalifah al-Manshur berusaha menaklukkan kembali daerah-daerah yang sebelumnya membebaskan diri dari pemerintah pusat, dan meentapkan keamanan di daerah perbatasan. Diantara usaha-usaha tersebut adalah merebut benteng-bneteng di Asia, kota Malatia, wialyah Coppadocia dan Cicilia pada tahun 756-758 M. Pada masa al-Manshur pengertian khalifah kembali dirubah. Dia berkata: “Innama ani sulthan Allah fi ardhihi (sesungguhnya saya adlah kekeuasaan Tuhan di bumi-Nya)”. Dengan demikian, konsep khilafah dalam pandangannya dan berlanjut ke generasi sesudahnya nerupakan mandate dari Allah, bukan dari manusia, bukan pula sekedar pelanjut Nabi sebagaimana pada masa al-Khulafa’ ar-Rasyidin. Di samping itu, berebda dari daulat Umayyah, khalifa-khalifah Abbasiyah memakai gelar tahta, seperti al-Manshur adalah gelar tahtanya Sulthan Abu Ja’far. Gelar tahta itu lebih populer dari pada nama sebenarnya. Dasar-dasar pemerintahan daulat Abbasiyah diletakkan dan dibangun oleh AbdulAbbas dan Abu Ja’far al-Manshur, maka puncak keemasan dari dinasti ini berada pada tujuh khalifah sesudahnya, yaitu al-Mahdi (775-758 M), al-Hadi (775-786 M), Harun ar-Rasyid (786-809 M), al-Ma’mun (813-833 M), al-Mu’tahsim (833-842 M), al-Watsiq (842-847 M), dan al-Mutawakkil (847-861 M). pada masa al-Mahdi perekonomian mulai meningkat denagn peningkatan disektor pertanian mulai dari irigasi dan peningkatan hasil pertambangan 3
  • 4. seperti perak, emas, tembaga, dan besi. Terkecuali itu dagang transit amtara Timur dan Barat juga banyak membawa kekayaan. Basharah menjadi pelabuhan yang penting. Popularitas daulat Abbasiyah mencapai puncaknya di zaman khalifah Harun arRasyid (786-80 M) dan puteranya al-Ma’mun (813-833 M). Kekayaan yang banyak dimanfaatkan Harun ar-Rasyid untuk keperluan sosial; rumah sakit, lembaga pendidikan, dokter, dan farmasi didrikan. Pada masanya sudah terdapatpaling tidak sekitar 800 0rang dokter. Di samping itu, pemandian-pemandian umum juga dibangun. Kesejahteraan, sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan serta kesusastraan berada pada zaman keemasannya. Pada masa inilah negara Islam menempatkan dirinya sebagai negara terkuat dan tidak tertandingi. Al-Ma’mun, pengganti ar-Rasyid, dikenal sebagai khalifah yang sangat cinta kepada ilmu filsafat. Pada masa pemerintahannya, penerjemah buku-buku asing digalakkan untuk menerjemahkan buku-buku Yunanai, ia menggaji penerjemah-penerjemah dari golongan kristen dan penganut agama lain yang ahli. Ia juga banyak mendirikan sekolah, satu karya besranya ynag gteropenting adalah pembangunan baitul hikmah, pusat penerjemahan yang berfungsi sebagai perguraun tinggi dengan perpustakaan yang besar. Pada masa al-Ma’mun inilah Baghdad mulai menjadi pusat kebudayaan danilmu pengetahuan. Al-Mu’tashim, khalifah berikutnya (833-842 M), memberi peluang besar kepada orang-orang Turki untuk masuk dalam pemberitahuan, keterlibatan mereka dimulai sebagai tentara pengawal. Tidak seperti pada masa daulat Umayyah, dinasti Abbasiyah mengadakan perubahan sistem ketentaraan. Praktek orang-oarang muslim mengikuti perang sudah tehenti. Tentara dibina secara khusus menjadi prajurit-prajurit profesional. Dengan demikian, kekuatan militer dinasti Bani Abbas menjadi sangat kuat. Walaupun demikian, dalam periode ini banyak tantangan dan gerakan politik yang menggangu stabilitas, baik dari kalangan Bani Abbas sendiri maupun dari luar. Gerakan-gerakan itu seperti gerakan sisa-sisa Bani Umayyah dan kalangan intern Bani Abbas, revolusi al-Khawarij di Afrika Utara, gerakan Zindiq di Persia, gerakan Syi’ah, dan konflik antar bangsa dan aliran pemikiran keagamaan. Semuanya dapat dipadamkan. Dibawah Bani Abbas, kaum ningrat arabia yang lama diganti dengan kelas pejabat pemerintahan. Ke khalifahan Abbasiyah sangat dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh Persia. Orang-orang Khurasan membentuk pengawal ke khalifahan dan orang-orang Persia membentuk pos-pos yang penting didalam pemerintahan khalifah Abbsiyah. 4
  • 5. Pengaruh persi dapat melunakkan kekasaran dari kehidupan Arabia yang primitif itu dan membuka jalan bagi suatu zaman baru yang ditandai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan pengajaran dan ilmu pengetahuan. Pada periode pertama pemerintahan Bani Abbas mencapai masa keemasannya. Secara politis, para khalifah betul-betul kokoh yang kuat dan merupakan pusat kekuasaan, politik dan agama. Disisi lain kemakmuran, masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Perioe ini juga berhasil menyiapakan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengethuan dalam islam. Pada periode pertama pemerintahan Bani Abbasiyah mencapai keemasan, dibawah pimpinan al-Mahdi, al-Hadi, Harun ar-Rasyid, al-Ma’mun, al-Mu’tashim, al-Wasiq dan alMutawakil.2 B. Lahirnya Tokoh Intelektual Muslim Pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah, Baghdad menjadi pusat kegiatan intelektual, musik, puisi, sesusastraan dan filsafat mulai berkembang. Sianr ilmu pengetahuan tambah bercahaya yang demikian karena negara-negara bagian dari kerajaan Islam raya belomba-lomba dalam memberi kedudukan terhormat pada para ulama dan paera pujangga. Adapun zaman keemasan khusus dalam bidang ilmu pengetahuan adalah periode yang sedang kita bicarakan, demikain Jarji Zaldan melukiskan masa daulat Abbasiyah IV, karena dalam masa tersebut berbagai ilmu pengtehuan telah matang, benanum, pertumbuhannya telah sempurna dan berbagai kitab yang bermutu telah cukup banyak dikarang terutama ilmu bahasa, sejarah, geografi, adab dan filsafat. Seperti yang telah diterangkan bahwa dalam zaman ini berbagai cabang ilmu islam telah tumbuh subur seperti yang dilukiskan ahli sejarah Jarji Zardan. Pada awal sejarahnya,ilmu-ilmu Islam berkembang dalam bidang qira’ah, tabsir dan hadis kemudian menyusul ilmu fiqih. Ilmu-ilmu ini bertambah subur berkembang, sesuai denagan evolusi kemajuan masyarakat. Telah diketahui bahwa ilmu fiqih telah matang dan berkembnag kaidah-kaidahnya pada masa daulat Abbasiyah II. Dari ijtihad dan semangat riset, maka para ahli pengetahuan, para alim ulama, berhasil menemukan berbagai keahlian berupa penemuan keahlian bidang-bidang ilmu pengetahuan.3 2 3 Syukur fatah, Sejarah Peadaban Islam, PT.Pustaka Rizki Putera, Semarang (Januari 2010), hal. 94-97 Ibid.,hal. 5
  • 6. C. Perkembangan intelektual berupa sains dan tekhnologi, astronomi, matematika, filsafat, kedokteran, sastra, sejarah serta hukum 1. Bidang Matematika Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi adalah seorang ahli matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwarizm (sekarang Kuva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850. Hampir sepanjang hidupna, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad dan ia juga penemu angka nol. Buku pertamanya, Al-Jabar adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Kontribusi beliau tidak hanya berdampak besar pada matematika, tapi dalam kebahasaan. Kata aljabar berasal dari kata al-jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam buku beliau. 2. Bidang Kedokteran Perkembangan ilmu kedokteran sejalan dengan perkembangan ilmu filsafat. Mulamula al-Mansur mengundang seorang dokter kepala dari Jundishapur kemudian berturut-turut mengundang dokter-dokter ternama dari Syria, Mesir, Bizantium dan India untuk berkumpul di Baghdad. Ada beberapa perguruan tinggi kedokteran yang terkenal, antara lain: a. Sekolah tinggi kedokteran di Yunda Shapus. b. Sekolah tinggi kedokteran di HIrran, Syeria. c. Sekolah tinggi kedokteran di Baghdad. Para dokter dan ahli kedokteran islam yang terkenal antara lain: 1. Jabir ibn Hayyan, (wafat tahun 161H./778M.), sbagai bapak ilmu kimia. 2. Hunain ibn Ishaq, (194-264H/.810-878M.), ahli mata yang terkenal. 3. Tabib ibn Qurra 9221-228H./836-901M.) 4. Ar-Raji 9251-313H./809-873M.) 5. Ibn Sina dengan karyanya al-Qanun fi al-Tibb (Canon of Medicine) dan Materia Medica yang memuat 760 obat-obatan. 6
  • 7. 3. Bidang Astronomi ( Ilmu Falak) Kaum muslimin memiliki modal besar dalm mengembangkan Ilmu Falak. Mereka telah berhasil menjadikan satu aliran-aliran yang dianut masyarakat Yunani, Hindu, Persia, Kaldan, dan Arab Jahiliyah. Ilmu bintang yang memegang peranan penting dalam menetukan garis politik para khalifah dan para amir, yang mendasarkan perhitungan krjanya pada peredaran bintang. Diantara para sarjana Ilmu Falak Ilmu Bintang yang termasyhur, yaitu: 1. Abu Ma’syar al-Falaky ( wafat 272 H), yaitu Ja’far bin Umar al-Falaky, yang terkenal dengan nama Abu Ma’syar al-Falaky. 2. Jabir Batany ( wafat 319 H), yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Jabir al-Batany alHiranya ash-Shaby, yang telah menetapkan letak bintang. 3. Abu Hasan ( 277-352 H), yaitu Abu Hasan Ali bin Abi Abdillah Harun bin Ali. Beliau sarjana ilmu Bintang yang terbesar pada masanya. 4. Al-Biruny ( wafat tahun 440 H), yaitu Muhammad bin Ahmad Al-Biruny. Beliau ahli Ilmu Bintang yang besar dalam perjalanan sejarah. 5. Al-Farghani ( Alfraganus) ( sekitar tahun 860) menulis kitab Ushul al-Falak ( prinsipprinsip astronomi) dan Jawami’ ilm al-Nujum wa Ushul al-Harakahal-Samawiyyah (penjelasan lengkap tentang bintang dan prinsip-prinsip gerkan langit). 6. Al-Battani (Albatanius) (859-929) bersama Sabit bin Qurrah (836-901) merupakan penerus al-Farghani. 4. Sejarah Dalam bidang sejarah, pada mulanya masih terasa pengaruh sistem penulisan masa Umayyah. Bentuk histrografi berupa biografi, telah sampai kepada kita karya Ibnu Hisyam (wafat 218-834H). Histografi Islam mencapai masa jayanya melalui al-Thabari dan alMas’udi Abu Jaf’ar Muhammad bin Jarir al-Thabari (838-923) menulis sebuah buku sejarah Tarikh al-Rasul wa al-Mamalik. Buku ini dianggap karya pertama yang paling lengkap tentang sejarah dalam bahasa Arab. Sejarahwan seperti Miskawaih, Ibn al-Athir dan Abu alFida, menggunakannya sebagai referensi. Setelah al-Thabari, Mas’udi dan Miskawaih, karya di bidang sejarah dianggap mengalami kemunduran. Namun, setelah masa ketiga tokoh tersebut, lahir sarjana-sarjana dalam bidang sejarah seperti Izz al-Din Ibnu al-Athir (1160-1234) dengan karyanya al-Kamil fi al-Tharikh dan Usd al-Ghabah. Buku ini memuat kumpulan biografi dari 7500 sahabat. Ibn al-Athir disusul oleh Sibth bin al-Jawzi (1186-1257) yang menulis buku Mirat al-Zaman fi 7
  • 8. Tarikh al-Ayyam, suatu sejarah umum sejak zaman Yahudi sampai tahun 1256. Ibnu Khalkan (wafat 1282) menyusun kamus biografi nasional. Di Spanyol Andalusia sajarawan pada masa awal yang terkenal, diantaranya Abu Bakar bin Umar yang selalu dikenal dengan al-Quthiyah (wafat 977). Sejarawan dari Cardova inimenulis buku Tarikh Iftitah (Fath) Andalus yang isinyaa menceritakan tentang permulaan penaklukan Islam sampai masa pemerintahan Abd al-Rahman III. Penulis biografi dari Spanyol, adalah Abu al-Wahid Abdullah bin Muhammad bin al-Faradhi. Ia dilahirkan di Cardova pada tahun 962 dan setelah ia kembali ke Spanyol ditunjuk sebagai qadhi di Valencia. Ketika Cardova direbut oleh clan Barbar pada tahun 1013, ia terbunuh dan mayatnya ditemukan empat puluh hari kemudian. Salah satu dari sekian banyak karyanya adalah Tarikh al-Ulama al-Andalus. Buku penting lainyya yang digunakan untuk mempelajari Spanyol adalah Bughyat al-Mutamimm fi Tarikh Rujal Andalus. 5. Sains Spanyol Islam banyak melahirkan tokoh dalam lapangan sains. Dalam bidang matematika, pakar yang sangat terkenal adalah Ibn Sina. Selain ahli dalam bidang tersebut, ia juga dikenal sebagai seorang teknorat dan ahli ekologi. Bidang matematika jugamelahirkan nama Ibn Saffat dan Al-Kimmy, keduanya juga ahli dalam bidang teknik (Philip K.Hitti, 1974:570) Dalam bidang fisika dukenal seorang tokoh Ar-Razi. Dialah yang meletakkan dasar ilmu kimia dan menolak kegunaan yang bersifat takhayul. Dia jugalah yang menemukan rumusan klasifikasi binatang, tumbuhan, numerial. Ar-Razi membuat sejumlah substansi dan proses kimiawi, sebagian darinya seperti distilasi dan kristalisasi yang sekarang digunakan (George F. Kreller, 1978:4) Dalam bidang kimia dan astronomi, selain Abbas Ibn Farmas, juga dikenal Ibrahim Ibn Yahya An-Naqqosh. Yang pertama dikenal sebagai penemu pembuatan kaca dari batu dan yang kedua sebagai orang yang dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari. Dalam berbagai disiplinilmu yang lain, Spanyol Islam juga banyak melahirkan pakar, seperti Zahrawi (kedokteran), yang menemukan pengobatan lemah syahwat, pembedahan, dan lainlain. 6. Filsafat Dalam bidang ini, Spanyol Islam telah merintis pembangunannya sekitar abad ke-9 M. Sejak abad ini, minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan, yakni 8
  • 9. selama pemerintahan Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad Ibn Abd Ar-Rahman (823-886) (Majid Fahri,1986:357). Kajian filsafat ini dilanjutakan oleh penguasa berikutnya, yakni Al-Hakam (961-976 M.) denagan mengeluarkan kebijakan untuk mengimpor karya-karya ilmiah dan filosofis dari timur dalam jumlah besar. Dengan berbagai upaya yang dilakukan dan adanya dukungan politis dari penguasa, akhirnya Cardova mampu berdiri sejajar dengan Baghdad sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam, dan melahirkan banyak filosof terkenal yanf wacana perenungan dan pemikiranyya mewarnai struktur bangunan ilmu pengetahuan sampai abad sekarang. Tokoh-tokoh filsafat yang lahir pada masa itu, antara lain Abu Bakri Muhamad Ibn As-Sayiqh yang leabih dikenal dengan Ibn Bajah sebagaimana Al-Farabi dan Ibn Sina, Ibn Bajah melalui pemikiranyya sering mengembangkan berbagai permasalahan yang bersifat etis dan eskatologis. Filosof selanjutnya adalah Abu Bakar Ibn Thufail. Melalui berbagai karyanya, ia banyak menulis masalah kedokteran, astronomi, dan filsafat. Karya filsafatnya yang masyhur berjudul Hay Ibn Yaqzahn ( Badri Yatim, 1986:101). Para filosof lainnya adalah Ibn Maimun, Ibn Arabi, Sulaiman Ibn Yahya, juga Ibn Rusyd yang juga dikenal ahli fiqh ( Anwar G. Ghejne, 1974:165). 7. Tekhnologi Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahhan Harun ar-Rasyid , kemajuan intelektual pada waktu itu setidaknya dipengaruhi oleh dua hal yaitu: 1. Terjadinya Asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan. Pengaruh Persia pada saat itu sangat penting dibidang pemerintahan. selain itu mereka banyak berjasa dalam perkembangan ilmu falsafah dan sastera. Sedangkan pengaruh Yunani masuk melalui terjemahan-terjemahan dalam banyak bidang ilmu, terutama Falsafah. 2. Gerakan Terjemah Pada masa daulah ini usaha penerjemahan kitab-kitab asing dilakukan dengan giat sekali. Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam perkembangan ilmu pengetahuan umum terutama di bidang astronomi, kedokteran, falsafah, kimia dan sejarah. Dari gerakan ini muncullah tokoh-tokoh Islam dalam ilmu pengetahuan.4 4 SJ Fadil, Pasang Surut Peradaban Islam dalam lintasan sejarah,Malang Press, Malang (2008), hal.180-188 9
  • 10. 8. Hukum Dalam rangka memperluas ruang lingkup dan cakrawala pandangan hukum Islam, maka para pemikir Muslim berusaha mengembangkan pemikiran tentang hukum Islam para fuqaha yang lahir pdan pada masa Abbasiyah dan seterusnya dapat digolongkan dalam dua aliran, yaitu ahli Hadis dan ahli Ra’yi. Ahli hadits mendasarkan pemikirannya-pemikirannya pada Hadits Rasulullah. Mereka disebut sebagai aliran Madinah. Di Madinah banyak tersebar Hadits Rasulullah. Ahli mendasarkan ra,yi di sebut juga dengan aliran kuffah atau Irak, mereka pemikiran-pemikiran hukumnya pada kemampuan akal fikiran dan pengalamnnya. Di kuffah,asrah, Baghdad, sedikit hadis nabi yang tersebar, karena itu lebih di utamakan ra’yi. Tokoh aliran ini ialah Abu Hanifah , ia seorang Persia yang disebarkan di Kuffah dan Baghdad.5 D. Tahapan dan bentuk-bentuk transmisi sains islam ke Barat abad Pertengahan Tak dapat disangkal termasuk oleh kalangan ilmuan Barat bahkan telah menjadi satu klise bahwa pengembangan sains modern dibangun di atas kontribusi ilmuan-ilmuan Muslim. Di antara sumbangan terpenting mereka adalah penemuan metode eksperimental, yang pada gilirannya melahirkan revolusi di bidang sains dan teknologi hingga tingkat pengembangannya sebagai sekarang ini. Terlepas dari keasyikan "memuja" masa lampau, fakta di atas disebutkan tidak saja dalam rangka menjadikannya 'ibrah (pelajaran) tetapi juga seperti disebutkan Munawar Ahmad Anees6sebagai keadilan sejarah (historical justice). Dengan begitu diharapkan, bukan hanya kaum di luar Islam, tapi kaum Muslim sendiri dapat memandang agamanya secara lebih utuh: dalam hal ini sebagai suatu kekuatan peradaban yang (pernah) terbukti mampu mendorong pemeluknya untuk dapat jika bukannya harus menjadi perambah jalan bagi penciptaan suatu masa depan kemanusiaan yang progresif, di samping tentunya lebih manusiawi. Sesungguhnya, pengaruh peradaban Muslim (Abad Pertengahan) jauh lebih luas dibanding "sekadar" peletakan landasan sains modern. M.M. Sharif, salah seorang pemikir Muslim Pakistan terkemuka pasca Iqbal seperti dikutip Haidar Bagir menambahkan beberapa sumbangan lain pemikiran Islam atas pemikiran Barat: pengenalan ilmu-ilmu sejarah; penyelarasan filsafat dengan agama; penggalakan mistisisme Barat; peletakan landasan bagi 5 SJ Fadil, Pasang Surut Peradaban Islam dalam lintasan sejarah,Malang Press, Malang (2008), hal.170-171 Dr. Munawar Ahmad Anees adalah seorang pakar biologi yang bergiat di bidang penemuan filsafat-sains Islam. Banyak berkecimpung dalam pelahiran dan pengembangan jurnal-jurnal ilmiah keislaman yang punya reputasi internasional. Pernah menjadi contributing-editor pada Afkar/Inquiry (London), Editor pada Journal of Islamic Science & International Journal of Islamic and Arabic Studies (Bloomington) dan kini menjabat managing-editor pada Periodica Islamica (Malaysia). 6 10
  • 11. Renaisans di Itali; dan sampai tingkat tertentu membentuk pemikiran Eropa modern hingga masa Immanuel Kant, bahkan (pada jurusan tertentu) hingga masa yang lebih belakang.7 Bahkan, dalam wilayah tertentu tampak jelas betapa besar kontribusi kaum Muslim terhadap dunia modern. Robert Stephen Briffault (1906-1948), dalam The Making of Humanity, menulis: "Meski tak satu aspek pun pertumbuhan Eropa tak dipengaruhi secara menentukan oleh Kebudayaan Islam, (namun) pengaruh yang paling jelas dan penting adalah pada sainssains kealaman (natural science) dan ruh ilmiah (scientific spirit). Sains adalah sumbangan terbesar peradaban Arab (baca: Islam, pen) kepada dunia modern tetapi buahnya lambat masaknya. Baru tak lama setelah kebudayaan Moor (ArabSpanyol) terbenam kembali ke dalam kegelapan, maka raksasa yang dilahirkannya bangkit dalam keperkasaannya. Bukan hanya sains yang telah menghidupkan kembali Eropa, melainkan pengaruh-pengaruh lain peradaban Islam juga memancarkan kemilau aslinya kepada kehidupan modern..." Di samping Beffault, tak sedikit sarjana-sarjana Barat yang secara jujur mengungkapkan kontribusi pemikiran dan sains Islam terhadap Barat. Sebut saja di antaranya Thomas Arnold, Alfred Guillame, George Anawati, Gustave Le Bon, S. Lane Poole, M.P.E Berthelot, George Sarton, Max Meyerhof, John William Drafer, Maurice Lombard, serta Eugene A. Myers. Tahapan dan bentuk-bentuk transmisi intelektual dan sains Islam ke Barat. Transmisi pemikiran dan sains Islam ke Barat Abad Pertengahan melewati tahap-tahap sebagai berikut: Tahap pertama, kelompok sarjana (Barat) mengunjungi wilayah-wilayah Muslim untuk melakukan kajian-kajian pribadi. Constantinus Africanus (1087 M) dan Adelhard (1142 M) dari Inggris dapat disebut sebagai perintisnya. Belakangan banyak pelajar dari Itali, Spanyol dan Prancis Selatan menghadiri seminari-seminari Muslim untuk belajar matematika, filsafat, kedokteran, kosmografi, dan lain-lain. Dalam waktu yang tidak lama, mereka telah menjadi kandidat profesor di universitas-universitas pertama di Barat, yang dibangun dengan mencontoh seminari-seminari Muslim tersebut. Tahap kedua, bermula dari pendirian universitas-universitas pertama Barat. Gaya arsitektur, kurikulum, dan metode dan pengajaran universitas-universitas ini sama dengan yang ada pada seminari-seminari Muslim. Untuk pertama kalinya, seminari Salermo didirikan di kerajaan Napoli (Naples) oleh Raja Fredrick dari Sisilia. Di Sisilia, buku-buku Aristoteles 7 Haidar Bagir, "Jejak-jejak Sains Islam dalam Sains Modern", jurnal Ulumul Qur'an, No. 2 Vol. 2 thn. 1989, h. 34-35. 11
  • 12. diterjemahkan ke dalam Latin dari terjemahan bahasa Arabnya, untuk kemudian dibawa ke Itali. Pada saat yang sama universitas-universitas penting juga didirikan di Pandua, Toulouse dan, belakangan di Leon. tahap ketiga, sains Muslim ditransmisi ke Prancis dan wilayah-wilayah Barat lewat Itali. Seminari-seminari dari Bologna dan Montpellier didirikan pada awal abad ketiga belas. Baru beberapa saat kemudian universitas Paris dibuka. Sementara itu, sains Barat ini tiba ke Inggris dan Jerman, masing-masing lewat universitas Oxford dan Köln, yang didirikan dengan pola yang sama. Dari berbagai universitas yang ada, tiga di antaranya yang sangat termasyhur yakni universitas Al-Azhar di Kairo, universitas Nizamiyah di Baghdad, dan universitas Cordoba di Andalusia. Untuk yang terakhir ini, banyak orang Barat-Kristen yang belajar di sana, yang pada urutannya kelak menjadi salah satu tempat terpenting dalam proses transmisi pemikiran dan sains Islam ke negeri-negeri asal mereka. Sementara itu, bila hendak menelusuri bentuk-bentuk transmisi pemikiran dan sains Islam ke Barat, setidaknya terdapat dua jalur paling menonjol yaitu kontak intelektual dan perang salib. 1. Kontak Intelektual Dalam konteks ini, sedikitnya terdapat dua tempat yang sangat penting dikemukakan di sini untuk disebut sebagai "pusat" transmisi pemikiran dan sains Islam ke Barat-Kristen Abad Pertengahan. Pertama, Spanyol, tepatnya Andalusia. Di Andalusia banyak sekali universitas yang didirikan. Di sana, orang-orang Eropa banyak berdatangan untuk kepentingan studi dan transfer cultural. Sebut saja misalnya, Michael Scot, Robert Chester, Adelard Barth, Gerard dari Cremona, dan lain-lain nama yang merintis kegiatan studi di Andalusia. Toledo mempunyai peranan amat penting dalam hal ini. Seperti diketahui bahwa Toledo, yang telah direbut kembali oleh orang-orang Nasrani kemudian, terdapat masjid-perpustakaan yang amat banyak menyimpan khazanah intelektual Muslim. Orang-orang Arab campuran dan Yahudi, kemudian bekerja bersama-sama orang Nasrani Spanyol untuk melakukan penerjemahan besar-besaran. Mereka mempelajari dan selanjutnya menerjemahkan matematika, kedokteran, astronomi, fisika, kimia, dan lain-lain dari universitas-universitas tersebut baik yang berada di Cordoba, Toledo, Seville maupun Granada.8 8 Nourouzzaman Shiddiqi, Tamaddun Islam: Bunga Rampai Kebudayaan Muslim, (Jakarta: Bulan Bintang, 1986), h. 67-80. 12
  • 13. Kedua, Sisilia. Di wilayah ini, sains Islam, khususnya kedokteran dipelajari di Salermo. Penerjemahan besar-besaran dilakukan terutama oleh Constantinus Africanus (1087 M) yang beruntung menjadi murid seorang Arab. Dari terjemahan-terjemahan bahasa Arab, ia menghasilkan terjemahan Latin karya-karya Hipocrates dan Gales di samping menerjemahkan karya-karya orisinal sarjana-sarjana Muslim. Di Palermo, ibukota Sisilia, juga timbul gerakan penerjemahan besar-besaran pada abad ke-13 M di bawah dorongan Raja Fredrick II dan Roger II. Dari sini, karya-karya terjemahan itu dibawa ke Eropa bagian selatan, dan kelak melahirkan Renaisans di Itali. 2. Kontak Perang Salib Siria dan sekitarnya, seperti diketahui, adalah wilayah di mana Islam dan Barat berjumpa dalam bentuk perang Salib. Perang yang berlangsung antara 1095 sampai 1291ini, sedikitnya punya pengaruh terhadap transmisi pemikiran dan sains Islam ke Barat. Kendati demikian, disadari bila pengaruh perang salib di sini tidaklah begitu intens, mengingat orangorang yang datang sebagai pasukan Salib adalah ksatria-ksatria perang dan bukan ilmuan. Sehingga, dapat dikatakan bahwa sekiranya pun terjadi transmisi akibat perang salib tetapi bentuknya tak lebih dari peniruan tatacara hidup sebagai hasil kekaguman Barat dalam hal ini pasukan Salib terhadap masyarakat Islam yang mereka lihat. Transmisi terlihat terutama pada kemiliteran, arsitektur, teknologi pertanian, industri, rumah-rumah sakit, permandian umum, dan dalam batas tertentu juga sastra. Di samping dua bentuk yang mengakibatkan terjadinya transmisi pemikiran dan sains Islam ke Barat, tak sedikit historian melihat bila terdapat pula pengaruh kontak pribadi dalam proses itu. Pandangan ini berangkat dari satu kenyataan bahwa sejak penaklukan Siria, Mesir dan Persia oleh ekspedisi-ekspedisi Islam sejak khalifah 'Umar ibn al-Khattab, tak sedikit orang-orang Kristen di Timur (Bizantium) menjalin kontak pribadi dengan orang-orang Islam. Karena semangat liberasi, moderasi dan toleransi yang dimiliki umat Islam, sehingga orang-orang Kristen tidak menemukan halangan dalam mengikuti kegiatan intelektual dan kebudayaan kaum Muslim. Tak jarang di antara mereka menjadi tokoh-tokoh penting dalam gerakan keilmuan Islam yang lahir kemudian. Mereka pula yang kelak banyak membantu menerjemahkan karya-karya keilmuan Yunani ke dalam bahasa Arab, dan selanjtnya, terutama pada paruh awal abad ke-11, karya-karya terjemahan berbahasa Arab itulah yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh sarjana-sarjana Barat. 13
  • 14. 5 . Pengaruh sains islam terhadap sains Barat Salah satu karya pemikiran Barat yang secara jujur melihat pengaruh pemikiran Islam terhadap pemikiran Barat-Kristen adalah Kalam Cosmological Argument, karangan William Craig. Sementara, polemik posthumous antara Al-Ghazali dan Ibn Rusyd misalnya, mendapatkan pantulannya dalam pemikiran Bonaventura dan Thomas Aquinas (1226-1274). Sekalipun di bawah bayangan inkuisisi mereka tidak akan mengakui pengaruh itu, namun para sarjana modern menemukan bahwa itu memang ada, dan cukup substansial. Demikian pula, sekarang ini mulai ada perhatian kepada kemungkinan adanya pengaruh pemikiran Islam ke dalam teologi Reformasi Kristen. Misalnya, ajaran Reformasi Kristen bahwa Kitab Suci terbuka untuk semua pemeluk (dan tidak perlu dibatasi wewenang membaca dan menafsirkan hanya kepada kelas pendeta saja), dan bahwa setiap pribadi manusia bertanggung jawab kepada Tuhan.9 Mempertimbangkan bahwa ajaran serupa itu hampir tidak dikenal di kalangan Kristen sebelumnya, maka sulit sekali membayangkan bila para pemikir Reformis tidak terpengaruh ajaran Islam yang relevan. Sementara itu, dalam bidang sains, pengaruh Islam atas Barat mencakup perkenalan ilmu-ilmu sejarah, metode kelimuan dan penciptaan landasan bagi sains modern. Salah satu metode keilmuan terutama dalam kerangka bangunan sains Islam motif penemuan metode eksperimental oleh kaum Muslim, memang patut dikedepankan di sini. Seperti diketahui, dengan kian meluasnya teritori Islam sebagai hasil gemilang ekspedisiekspedisi militer (futuhat) sejak 'Umar ibn al-Khattab, khalifah II kaum Muslim mengalami kontak-kontak kebudayaan dan ilmiah (scientific and cultural encounter) dengan bangsabangsa lain. Satu di antara kontak terpenting adalah perjumpaan Islam dengan kebudayaan Yunani. Namun, kata Iqbal berhubung dengan konkretnya jiwa Al-Qur'an, sedang pemikiran Yunani bersifat spekulatif, maka timbullah pemberontakan intelektual kaum Muslim terhadapnya di segenap lini berfikir. Memang Al-Qur'an bertentangan dengan pemikiran Yunani yang lebih mengutamakan teori dan mengabaikan kenyataan memberi perhatian yang sangat besar kepada, di samping anfus (jiwa), juga alam empiris (afaq) dalam terminologinya. Segeralah, setelah itu, Islam melahirkan tidak sedikit ilmuan-ilmuan eksperimental yang luar biasa. Kepada sebagian di antara mereka inilah Roger Bacon, bahkan juga Francis 9 Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan: Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, Cet. I, (Jakarta: Paramadina, 1995), h. 47-48. 14
  • 15. Bacon yang kemudian disebut-sebut sebagai 'penemu' metode eksperimental di Barat belajar di universitas Islam di Spanyol. Di samping afaq (alam empirik) dan anfus (jiwa), Al-Qur'an juga banyak menyebut sejarah sebagai sumber pengetahuan. Walhasil, kaum Muslim tercatat sebagai sejarawansejarawan dalam arti sesungguhnya istilah ini yang paling dini dalam sejarah umat manusia. Kita, misalnya, mengenal Al-Thabari, Ibn al-Atsir, Al-Mas'udi dan puncaknya Ibn Khaldun sebagai sejarawan dan historiograf-historiograf paling dini. Bahkan untuk tokoh yang terakhir ini, dipandang sebagai filsuf sejarah yang pertama di dunia. Penemuan metode eksperimental oleh cendekiawan Muslim memperlihatkan kemudian pengaruhnya yang amat besar terhadap penciptaan landasan sains modern. Sejak Roger Bacon dan Francis Bacon "merumuskan" kembali metode empirikal sebagai metode keilmuan, sains Barat tiba-tiba saja mengalami revolusi. Suatu iklim keilmuan yang kelak berpengaruh terhadap gerakan Renaisans di Barat. 15
  • 16. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dasar-dasar pemerintahan daulat Abbasiyah diletakkan dan dibangun oleh Abdul-Abbas dan Abu Ja’far al-Manshur, maka puncak keemasan dari dinasti ini berada pada tujuh khalifah sesudahnya, yaitu al-Mahdi (775-758 M), al-Hadi (775-786 M), Harun ar-Rasyid (786-809 M), al-Ma’mun (813-833 M), al-Mu’tahsim (833-842 M), al-Watsiq (842-847 M), dan al-Mutawakkil (847-861 M). Perkembangan intelektual o sains dan tekhnologi o astronomi o matematika o filsafat o kedokteran o sastra o sejarah o hukum Transmisi pemikiran dan sains Islam ke Barat Abad Pertengahan melewati tahap-tahap sebagai berikut: o Tahap pertama, kelompok sarjana (Barat) mengunjungi wilayah-wilayah Muslim untuk melakukan kajian-kajian pribadi. o Tahap kedua, bermula dari pendirian universitas-universitas pertama Barat. Gaya arsitektur, kurikulum, dan metode dan pengajaran universitas-universitas ini sama dengan yang ada pada seminari-seminari Muslim. o tahap ketiga, sains Muslim ditransmisi ke Prancis dan wilayah-wilayah Barat lewat Itali. Seminari-seminari dari Bologna dan Montpellier didirikan pada awal abad ketiga belas. Baru 16
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Syukur fatah, Sejarah Peadaban Islam, PT.Pustaka Rizki Putera, Semarang (Januari 2010) Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan: Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, Cet. I, (Jakarta: Paramadina, 1995), Haidar Bagir, "Jejak-jejak Sains Islam dalam Sains Modern", jurnal Ulumul Qur'an, No. 2 Vol. 2 thn. 1989 SJ Fadil, Pasang Surut Peradaban Islam dalam lintasan sejarah,Malang Press, Malang (2008), Nourouzzaman Shiddiqi, Tamaddun Islam: Bunga Rampai Kebudayaan Muslim, (Jakarta: Bulan Bintang, 1986 Syed Mahmudunnashir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, Bandung : Remaja Rosda Karya, 1994 17