SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PROGRAM LINEAR MELALUI PENERAPAN THINK PAIR SHARE 
PADA SISWA KELAS XII IPS.3 
SMA 1 SRAGI 
Apriyanti Arifin 
SMA 1 Sragi,Jl. Raya Bulakpelem Kec. Sragi,Kab. Pekalongan,yantiarifin@ymail.com 
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui model Think Pair Share. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus dengan materi program linear. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS.3 SMA 1 Sragi Tahun Pelajaran 2014/2015. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) aktivitas siswa pada siklus I kriteria tidak aktif pada siklus II kriteria aktif, pengelolaan pembelajaran pada siklus I kriteria baik dan pada siklus II kriteria sangat baik, respon siswa pada siklus I maupun siklus II menunjukkan kriteria positif, 2) hasil belajar pada siklus I nilai rata-rata 66,91 dengan ketuntasan belajar 55,56%; pada siklus II nilai rata-rata 76,48 dengan ketuntasan belajar 81,48%. Terjadi peningkatan pada aktivitas siswa sebesar 20,90%; respon siswa sebesar 6,98%; pengelolaan pembelajaran sebesar 21,23%, dan pada hasil belajar, terjadi peningkatan sebesar 14,30% untuk nilai rata-rata dan 46,65% untuk ketuntasan belajar. Disarankan guru untuk menerapkan model pembelajaran Think Pair Share untuk pembelajaran di kelas agar aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. 
Kata Kunci : Aktivitas, Hasil belajar, dan Think pair share 
1 Pendahuluan 
Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seseorang agar dapat mencapai kompetensi yang diinginkan. Belajar merupakan upaya seseorang untuk mendapatkan hasil belajar yang tinggi. Hasil belajar merupakan kemampuan seseorang dalam pencapaian berpikir yang lebih tinggi, melalui proses belajar seseorang akan memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang lebih baik. 
Proses belajar dapat berlangsung efektif, efisien, dan menarik, jika proses belajar itu didesain melalui prosedur yang sistemik. Desain sistem pembelajaran adalah upaya untuk menciptakan proses belajar yang dapat membantu individu untuk mencapai kompetensi secara optimal. Proses belajar dapat disebut sukses apabila memenuhi kriteria sebagai beikut, yaitu siswa melakukan interaksi dengan sumber belajar secara intensif, melakukan latihan untuk penguasaan kompetensi memperoleh umpan balik segera setelah melakukan proses belajar, menerapkan kemampuan dalam konteks nyata dan melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. 
Kenyataan yang ada di lingkungan, cara atau mengajar atau teknik penyajian yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi atau pesan lisan kepada siswa belum mencapai tujuan
pembelajaran dan belum dapat memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, ketrampilan serta sikap. Dengan melihat pengertian tersebut seorang guru sebagai pengajar harus dapat menjadi perancang program pembelajaran, guru dapat mengimplementasikan model tersebut untuk menciptakan program pembelajaran yang memiliki efektifitas, efisien, dan daya tarik. 
Hasil observasi dan wawancara pada sebagian siswa kelas XII IPS.3 di SMA 1 Sragi ditemukan bahwa banyak siswa mengalami kesulitan belajar pada pelajaran matematika. Hasil belajar siswa rendah, hal ini dapat dilihat pada hasil tes matematika masih banyak siswa mendapat nilai kurang dari KKM. 
Hasil belajar pada materi integral yang telah diperoleh dari nilai ulangan harian siswa kelas XII IPS.3 menunjukkan data sebagai berikut ini. 
Tabel 1. Hasil Belajar Matematika pada TP. 2014/2015 
No 
Komponen 
Nilai 
1 
Rata-rata 
54,44 
2 
Nilai Tertinggi 
75 
3 
Nilai Terendah 
30 
4 
Ketuntasan Klasikal 
44,44% 
Sumber : Buku Nilai Matematika Kelas XII IPS.3 TP. 2014/2015 
Dari data di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa masih rendah. Hal tersebut apabila dibandingkan dengan KKM yaitu 70. Nilai tertinggi 75 baru dicapai oleh seorang siswa dan nilai maksimum belum sesuai harapan, belum ada yang memperoleh nilai dengan kategori sangat tinggi yaitu nilai 90-100. 
Adapun penyebab masalah yang terjadi di SMA 1 Sragi adalah guru kurang mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, pembahasan materi, guru membahas materi terlalu cepat, kurangnya pemanfaatan media pembelajaran sehingga materi yang dijelaskan terlalu abstrak. Cara penyampaian bahan pembelajaran kurang menarik atau membosankan, kurang bervariasinya model pembelajaran, kurang contoh dan latihan, dan siswa tidak termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. 
Salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi program linear di kelas XII IPS.3, peneliti menggunakan model pembelajaran think pair share. Model pembelajaran ini dipilih karena melihat kondisi siswa di kelas XII IPS.3 yang kurang merespon pelajaran, mengobrol dengan teman sebangku, dan ribut menganggu siswa lain. Kondisi ini dikawatirkan siswa tidak mampu menyerap materi pelajaran, akhirnya tidak mampu mengingat konsep materi yang harus dipelajari. Penggunaan model think pair share ini diharapkan cukup efektif, karena penerapan model think pair share melalui tahapan yang terarah untuk mengkondisikan siswa berkonsentrasi belajar dan berlatih untuk bertanggung jawab. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. 
Penelitian yang berhasil dengan menerapkan model Think Pair Share yang telah dilakukan oleh[1] menyatakan bahwa ketuntasan belajar siswa mencapai 100% dengan KKM 75 dan aktivitas dengan kategori tinggi. Sedangkan penelitian yg dilakukan oleh[2] menyatakan
bahwa observasi kegiatan guru sangat baik dengan skor persentase rata-rata 83%, kegiatan siswa mencapai rata-rata 81%, ketuntasan belajar mencapai 82% siswa memperoleh nilai . 
Berdasarkan latar belakang masalah dan keberhasilan penelitian sebelumnya, maka rumusan masalah sebagai berikut: (1) Apakah model pembelajaran think pair share dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi program linear? (2) Apakah model pembelajaran think pair share dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi program linear? Tujuan penelitian adalah untuk: (1) meningkatkan aktivitas belajar siswa, (2) meningkatkan hasil belajar siswa. 
2 Kajian Teori 
2.1 Belajar 
Belajar adalah proses perubahan perilaku yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun sikap, bakat, pengalaman dan latihan.[1] Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.[2] Berdasarkan dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah bentuk perubahan tingkah laku seseorang dari hasil pengalaman dan latihan. 
2.2 Aktivitas Belajar 
Aktivitas belajar siswa adalah sejumlah keterlibatan siswa selama kegiatan proses pembelajaran, sedangkan aktivitas guru adalah sejumlah kegiatan guru selama proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang terjadi, melibatkan aktivitas siswa dan guru. Proses pembelajaran akan bermakna, apabila siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. 
Pembelajaran dapat memberikan hasil yang optimal, apabila siswa mempunyai aktivitas yang tinggi dalam mengikuti pelajaran, sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator. Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar.[3] 
2.3 Hasil Belajar 
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.[4] Hasil belajar merupakan perwujudan perilaku belajar yang biasanya terlihat dalam perubahan, kebiasaan, keterampilan, sikap, pengamatan, dan kemampuan. Keberhasilan seseorang di dalam mengikuti proses pembelajaran pada satu jenjang pendidikan tertentu dapat dilihat dari hasil belajar itu sendiri. Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar juga merupakan suatu kompetensi atau kecakapan yang dapat dicapai oleh peserta didik setelah melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakana oleh guru di suatu sekolah dan kelas tertentu.[5]
Beberapa pendapat di atas mengambarkan bahwa hasil belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang merupakan hasil dari aktivitas belajar. Hasil belajar juga diartikan sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar dalam penelitian tindakan kelas ini adalah nilai dari postes pada setiap pertemuan di setiap siklus. 
2.4 Model Pembelajaran Think Pair Share 
Arends[6] menjelaskan tahapan model pembelajaran Think Pair Share sebagai berikut: 
a. Tahap Thinking (berpikir): 
Guru memberikan suatu pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan tersebut secara mandiri dalam beberapa saat 
b. Tahap Pairing (berpasangan): 
Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban jika telah diajukan suatu pertanyaan atau berbagi ide jika suatu persoalan khusus telah diidentifikasikan. 
c. Tahap Sharing (berbagi): 
Guru meminta kepada setiap pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan 
3 Metode Penelitian 
3.1 Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian 
Penelitian dilaksanakan di SMA 1 Sragi. Dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I tiga kali pertemuan, yaitu tanggal 16, 19, 23 September 2014, dan siklus II dilaksanakan dua pertemua, yaitu tanggal 26 dan 30 September 2014. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII IPS.3 SMA 1 Sragi, semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah 27 siswa, yang terdiri dari 12 laki-laki dan 15 perempuan. 
3.2 Prosedur Penelitian 
Alur penelitian tindakan kelas, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan dan analisis data, serta (4) refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut.[7] 
Gambar 1. Tahapan Siklus Penelitian Tindakan Kelas
3.3 Tehnik Pengumpulan Data 
Penelitian ini menggunakan data yaitu data aktivitas dan respon siswa dalam pembelajaran, pengelolaan pembelajaran oleh guru, dan data hasil belajar . Data mengenai aktivitas belajar siswa diperoleh dengan cara observasi yang dilakukan oleh peneliti dan observer, alatnya berupa lembar observasi aktivitas siswa. Data mengenai respon siswa diperoleh melalui angket respon siswa. Data mengenai pengelolaan pembelajaran diperoleh dengan cara pengamatan oleh obsever, alatnya berupa lembar observasi pengelolaan pembelajaran. Data mengenai hasil belajar diperoleh melalui penilaian postes di setiap pertemuan pada satu siklus , kemudian hasilnya dirata-rata, maka akan diperoleh hasil belajar tiap siklus. Dengan menggunakan teknik tes tertulis, alatnya berupa butir soal. Validasi data pengelolaan pembelajaran, aktivitas siswa, dan respon siswa, menggunakan teknik observasi, agar datanya valid peneliti melibatkan observer atau teman sejawat. Sedangkan validasi data hasil belajar, diperoleh melalui teknik tes tertulis. Validasi perangkat tes yang digunakan, yaitu dengan cara menyusun kisi-kisi butir soal. 
3.4 Analisis Data 
a. Analisis Data Aktivitas Siswa 
Data aktivitas siswa dianalisis dengan menggunakan rumus persentase frekuensi aktivitas siswa, yaitu: 
Keterangan : 
= frekuensi aktivitas butir ke-i 
= frekuensi siswa yang melakukan aktivitas butir ke-i 
= total seluruh siswa yang melakukan aktivitas butir ke-i 
= 1, 2, 3, 4, 5, 6 
Dengan kriteria sebagai berikut ini. 
a. Siswa dikatakan aktif jika persentase keaktifan 75% 
b. Siswa dikatakan tidak aktif jika persentase keaktifan 75% 
b. Analisis Data Respon Siswa 
Analisis respon siswa dihitung melalui skala sikap yang digunakan untuk mengukur kecenderungan sikap dan perilaku siswa terhadap pertanyaan yang diajukan. Siswa memberikan nilai dengan rentang nilai sanggat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). 
Tabel 2. Pedoman Penyekoran Angket Respon Siswa 
Kategori jawaban siswa 
Nilai tiap butir 
SS 
4 
S 
3 
TS 
2 
STS 
1 
Data dianalisis menggunakan rumus : Σ
Keterangan : 
NRS = Nilai respon siswa 
Σ = Jumlah responden yang memilih jawaban 
Rumus untuk menghitung nilai respon siswa siswa adalah sebagai berikut: 
Tabel 3. Rumus Respon Siswa 
Rumus Respon Siswa 
NRS SS = Σ x 4 
NRS S = Σ x 3 
NRS TS = Σ x 2 
NRS STS = Σ x 1 
Keterangan : 
NRS SS = nilai respon siswa untuk jawaban sangat setuju 
NRS S = nilai respon siswa untuk jawaban setuju 
NRS TS = nilai respon siswa untuk jawaban tidak setuju 
NRS STS = nilai respon siswa untuk jawaban sangat tidak setuju 
Selanjutnya dicari persentase nilai respon siswa dari nilai respon siswa tiap jawaban dengan rumus : Σ 
Keterangan : 
= persentase nilai respon siswa 
Σ = total nilai respon siswa yang diperoleh dari NRS SS + NRS S + NRS TS + NRS STS 
= Σ x skor pilihan terbaik 
Kriteria persentase nilai respon siswa perbutir pernyataan : 
Kategori untuk seluruh butir pernyataan yaitu : 
1) Respon siswa dikatakan positif, jika persentase dari seluruh butir pernyataan yang termasuk dalam kriteria sangat kuat atau kuat 50% 
2) Respon siswa dikatakan negatif, jika persentase dari seluruh butir pernyataan yang termasuk dalam kriteria sangat kuat atau kuat 50% 
c. Analisis Data Pengelolaan Pembelajaran 
Data pengelolaan pembelajaran dianalisis dengan menghitung rata-rata dari setiap aspek yang diamati dalam proses pembelajaran dari setiap siklus. Selanjutnya, nilai tersebut dikonversikan menurut kriteria berikut: 
 1,00 x < 2,00 : Kurang Baik 
 2,00 x < 2,60 : Cukup Baik 
 2,60 x < 3,50 : Baik 
 3,50 x < 4,00 : Sangat Baik
d. Analisis Data Hasil Belajar Siswa 
Analisis tes hasil belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa, agar penerapan model pembelajaran think pair share berjalan efektif bagi siswa. Seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar jika telah mencapai ketuntasan hasil belajar , dengan perhitungan sebagai berikut. 
Ketuntasan individual 
Dan suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika telah mencapai siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar dengan perhitungan sebagai berikut. 
Ketuntasan klasikal 
3.5 Indikator Penelitian 
Indikator penelitian meliputi: 
a. Aktivitas Siswa 
Siswa dikatakan aktif jika persentase keaktivan telah mencapai 75% 
b. Respon Siswa 
Indikator kinerja untuk respon siswa jika telah mencapai kategori positif. 
c. Pengelolaan Pembelajaran 
Pengelolaan pembelajaran dikatakan berhasil jika telah memenuhi nilai minimal 2,60 atau dengan kriteria baik 
d. Hasil Belajar 
1) Indikator kemampuan, terbagi menjadi lima skala, yaitu: 
a) Sangat Tinggi (ST), apabila nilai siswa 91 – 100 
b) Tinggi (T), apabila nilai siswa 80 – 90 
c) Sedang (S), apabila nilai siswa 70 – 79 
d) Rendah (R), apabila nilai siswa 50 – 69 
e) Sangat Rendah (SR), apabila nilai siswa 0 – 49 
2) Ketuntasan individual, apabila siswa mencapai KKM = 70 
3) Ketuntasan klasikal, apabila siswa yang memperoleh nilai sama dengan atau lebih besar dari KKM mencapai 80% 
4 Hasil Penelitian 
Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil tindakan siklus I dan siklus II. Hasil penelitian terdiri dari hasil tes dan nontes. Hasil tes tindakan siklus I dan siklus II dengan mengambil data hasil belajar matematika materi program linear melalui model think pair share. Adapun hasil nontes berupa observasi, angket, dan dokumentasi. 
4.1 Hasil Penelitian Siklus I
Setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan model think pair share, peneliti dan observer melakukan analisis terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Analisis dilakukan berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh observer dengan menggunakan panduan instrumen lembar observasi. Selain itu observer juga mencatat hal-hal yang diamati baik aktivitas guru (pengelolaan pembelajaran) maupun siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 
4.1.1 Aktivitas Siswa 
Tabel 4. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa No Aspek yang diamati Persentase Siklus I Persentase Siklus II 
1 
Memperhatikan penjelasan guru 
81,48 
88,89 
2 
Mencoba menyelesaikan tugas LKS secara individu 
66,67 
81,48 
3 
Berdiskusi dengan teman sebangku (pair) 
70,37 
85,19 
4 
Berdiskusi dengan teman kelompok dalam menyelesaikan tugas 
62,96 
77,78 
5 
Mempresentasikan hasil pekerjaannya pada kelompok lain 
55,56 
85,19 
6 
Menanggapi pertanyaan atau pendapat teman 
70,37 
74,01 
Jumlah 
407,41 
492,54 
Rata-rata 
67,90 
82,09 
KRITERIA 
Tidak aktif 
Aktif 
Dari tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa pada siklus I rata-rata persentase aktivitas siswa baru mencapai 67, 90 sehingga kriteria aktivitas siswa dikatakan tidak aktif. Sedangkan pada siklus II aktivitas siswa mencapai 82,09 sehingga kriteria aktivitas siswa adalah aktif. 
4.1.2 Respon Siswa 
Data respon siswa yang diperoleh dengan memberikan angket pada siswa kemudian dihitung menurut skala yang telah ditentukan. Hasil analisis respon siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini. 
Tabel 5. Hasil Angket dan Analisis Respon Siswa No Pernyataan Siklus I Siklus II Prosentase Kriteria Prosentase Kriteria 
1 
Saya merasa senang mengikuti pembelajaran dengan model think pair share 
73,15 
Kuat 
75,93 
Kuat 
2 
Model pembelajaran think pair share ini merupakan hal yang baru bagi saya 
77,78 
Kuat 
81,15 
Kuat 
3 
Bagi saya think pair share merupakan tipe pembelajaran yang menarik 
74,07 
Kuat 
75,00 
Kuat 
4 
Bagi saya think pair share merupakan tipe pembelajaran yang mudah dilaksanakan 
75,93 
Kuat 
78,70 
Kuat 
5 
Dengan model pembelajaran ini, saya belajar bertanggung jawab 
75,00 
Kuat 
78,70 
Kuat 
6 
Dengan model pembelajaran think pair share saya lebih 
65,74 
Cukup 
75,00 
Kuat
mudah dalam belajar 
7 
Dengan model pembelajaran think pair share saya lebih mudah memahami materi 
66,67 
Cukup 
81,48 
Kuat 
8 
Dengan model pembelajaran think pair share saya lebih mudah akrab dengan teman- teman 
84,43 
Kuat 
86,11 
Sangat Kuat 
9 
Dengan menggunakan model pembelajaran think pair share saya lebih termotivasi dalam belajar 
75,93 
Kuat 
83,33 
Kuat 
10 
Saya ingin untuk materi selanjutnya diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ini 
79,63 
Kuat 
85,19 
Sangat Kuat 
Rata-rata 
74,83 
80,06 
KATEGORI 
Positif 
Positif 
Dari tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa persentase dari seluruh butir pernyataan yang termasuk dalam kriteria sangat kuat atau kuat 50% maka respon siswa pada siklus I dikatakan positif. Sedangkan pada siklus II dapat dilihat bahwa persentase dari seluruh butir pernyataan yang termasuk dalam kriteria sangat kuat atau kuat 50% maka respon siswa pada siklus II dikatakan positif. 
4.1.3 Pengelolaan Pembelajaran 
Tabel 6. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Aspek yang diamati Skor Siklus I Skor Siklus II 
Kegiatan Belajar Mengajar 
1. Pendahuluan 
 Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran 
3 
3 
 Memotivasi siswa untuk meningkatkan minat pada pembelajaran 
3 
3 
2. Kegiatan Inti 
 Menyajikan informasi menggunakan powerpoint dan LCD proyektor 
3 
3 
 Memberikan kesempatan siswa bertanya 
3 
4 
 Meminta siswa berpasangan (pair) 
3 
4 
 Membimbing siswa dalam diskusi 
3 
4 
 Meminta perwakilan kelompok mengemukakan pendapatnya (share) 
3 
4 
 Membimbing siswa untuk menanggapi 
3 
3 
 Memberikan penghargaan 
3 
4 
 Memberikan umpan balik 
3 
4 
3. Kegiatan Penutup 
 Menyimpulkan materi 
3 
4 
 Memberikan tugas 
3 
3 
4. Pengelolaan Waktu 
2 
3 
Jumlah Skor 
38 
46 
Rata-rata Skor (R) 
2,92 
3,54 
KRITERIA 
Baik 
Sangat Baik
Dari tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa jumlah skor pada siklus I mencapai 38 dan rata-rata skor 2,92 sehingga aktivitas guru pada siklus I mencapai kriteria baik. Sedangkan pada siklus II mencapai skor 46 dan rata-rata skor 3,54 sehingga aktivitas guru mencapai kriteria sangat baik. 
4.1.4 Hasil Belajar Siswa 
Data hasil belajar siswa yang diperoleh setelah pembelajaran, kemudian dianalisis untuk mendapatkan nilai hasil belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa terdiri dari nilai postes setiap pertemuan pada setiap siklus kemudian dirata-rata. 
Tabel 7. Hasil Belajar Siswa Komponen Hasil Belajar Siklus I Hasil Belajar Siklus II 
Nilai Tertinggi 
96,67 
100,00 
Nilai Terendah 
43,33 
52,50 
Rata-rata Nilai 
66,91 
76,48 
Jumlah Siswa Tuntas 
15 
22 
Persentase Ketuntasan 
55,56% 
81,48% 
Data pada tabel 7 menunjukkan pada siklus I, siswa yang mencapai nilai sama atau lebih tinggi dari KKM 70 sejumlah 15 siswa atau baru mencapai 55,56%. Hal ini menunjukkan proses pembelajaran pada siklus I belum mencapai tarjet indikator penelitian yang diinginkan yaitu 80% siswa memperoleh nilai sama atau lebih tinggi dari KKM, sehingga dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II siswa yang mencapai nilai sama atau lebih tinggi dari KKM 70 sejumlah 22 siswa atau sudah mencapai 81,48%. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II sudah mencapai tarjet indikator penelitian yang diinginkan yaitu 80% siswa memperoleh nilai sama atau lebih tinggi dari KKM. 
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 
Secara keseluruhan bahwa proses penelitian telah dilakukan secara bertahap mulai dari siklus I sampai dengan siklus II. Perkembangan yang dicapai telah menunjukkan hasil yang signifikan, dilihat dari aktivitas belajar dan respon siswa, aktivitas mengajar guru, serta hasil belajar siswa. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran sudah terlihat lebih dinamis dan ada usaha untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi, baik yang terkait dengan guru maupun siswa. 
4.2.1. Peningkatan Aktivitas Siswa 
Tabel 8. Peningkatan Aktivitas Siswa 
Siklus I 
Siklus II 
Peningkatan 
% Peningkatan 
Rata-rata Persentase 
67,90 
82,09 
14,19 
20,90% 
Kriteria 
Tidak Aktif 
Aktif 
Untuk aktivitas siswa mengalami perubahan yang sangat bagus dari kriteria tidak aktif menjadi aktif, dengan peningkatan sebesar 20,90%.
4.2.2. Peningkatan Respon Siswa 
Tabel 9. Peningkatan Respon Siswa 
Siklus I 
Siklus II 
Peningkatan 
% Peningkatan 
Rata-rata Persentase 
74,83 
80,06 
5,23 
6,98% 
Kategori 
Positif 
Positif 
Respon siswa pada siklus I dan II menunjukkan kriteria positif, dengan peningkatan sebesar 6,98%. 
4.2.3. Peningkatan Pengelolaan Pembelajaran 
Tabel 10. Peningkatan Pengelolaan Pembelajaran 
Siklus I 
Siklus II 
Peningkatan 
% Peningkatan 
Rata-rata Skor 
2,92 
3,54 
0,62 
21,23% 
Kriteria 
Baik 
Sangat Baik 
Demikian pula aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran terdapat perubahan yang cukup signifikan dari kualitas pembelajaran mengalami perubahan dari kriteria baik menjadi sangat baik berdasarkan pengamatan kolaborator, dengan peningkatan sebesar 21,23% 
4.2.4. Peningkatan Hasil Belajar 
Tabel 11. Peningkatan Hasil Belajar 
Siklus I 
Siklus II 
Peningkatan 
% Peningkatan 
Rata-rata Nilai 
66,91 
76,48 
9,57 
14,30% 
Ketuntasan Belajar 
55,56% 
81,48% 
25,92% 
46,65% 
Untuk hasil belajar siswa mengalami peningkatan, rata-rata nilai meningkat sebesar 14,30% dan ketuntasan belajar meningkat sebesar 46,65%. 
Dengan demikian, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran yang menggunakan model Think Pair Share dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi program linear pada siswa kelas XII IPS.3 SMA 1 Sragi. 
5 Penutup 
5.1 Kesimpulan 
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran think pair share di kelas XII IPS.3 pada materi program linear dapat: (1) meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal ini terlihat pada peningkatan aktivitas dan respon siswa serta aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran, (2) meningkatkan hasil belajar belajar siswa.
5.2 Saran 
Saran yang ingin disampaikan melalui penelitian ini adalah (1) siswa dimotivasi untuk selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran (2) guru hendaknya memberikan suasana yang kondusif dalam pembelajaran dengan berbagai macam model/trategi yang tepat (3) kepala sekolah hendaknya memberikan motivasi dan dukungan kepada guru untuk melakukan inovasi dan kegiatan pengembangan diri. 
6 Ucapan Terima Kasih 
Perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada : (1) PPPPTK Matematika (2) Ircham Junaidi S,Pd.,M.Pd., selaku Kepala SMA 1 Sragi Kab Pekalongan (3) Sobirin, S.Pd. M.Pd. (4) Johan Wahyudi, S.Pd., M.Pd. (5) Tejo Baskoro, S.Pd. (6) Siswa-siswi kelas XII IPS.3 dan rekan guru, serta karyawan SMA 1 Sragi Kab. Pekalongan 
Daftar Pustaka 
[1] Erlina. Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Melalui Model Think Pair Share Pada Pelajaran Biologi di Kelas XI SMA Negeri 1 Merbau. Jurnal Suara Pendidikan vol:31 no.2 , Desember 2013 
[2] Marzuki. Peningkatan prestasi belajar volume tabung dengan menggunakan metode think pair share pada siswa kelas VI SD negeri 1 kota juang bireuen. Jurnal Lentera Vol. 12 no.1 , Maret 2012 
[3] Djamarah dan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. (2002) 
[4] Slameto. Belajar Dan Faktor – faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. (1995) 
[5] Sardiman, M.A. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Perkasa. (2014) 
[6] Anni, Catharina Tri dkk. Psikologi Belajar. Semarang: UPT Unnes Press. (2004) 
[7] Sudjana. Penilaian hasil proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja. (2009) 
[8] Novita, Rita. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Materi Trigonometri di Kelas XI IA1 SMA Negeri 8 Banda Aceh. Ejournal.stkipgetsempena.ac.id Vol.5 No.1 ISSN: 2086-1397. (2014). Diakses 27 Juli 2014 
[9] Subyantoro. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. (2009)

More Related Content

What's hot

PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP Arif Sulistiawan
 
Modul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAModul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAEKO SUPRIYADI
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasContoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasMuh Yusuf Manguluang
 
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nhtSkripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nhtre_devan
 
Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi Andri Tampani
 
Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...
Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...
Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...ast_189
 
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xiPtk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xiEko Supriyadi
 
PTK IPA Fisika Kelas 8
PTK IPA Fisika Kelas 8PTK IPA Fisika Kelas 8
PTK IPA Fisika Kelas 8Asep Trie
 
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Alfan Fazan Jr.
 
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...guestf6b63af
 
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...Ghian Velina
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranrestya21
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitiandedy solin
 
Contoh proposal
Contoh proposalContoh proposal
Contoh proposalishakaxly
 

What's hot (20)

Bab i ii ptk
Bab i ii ptkBab i ii ptk
Bab i ii ptk
 
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
 
Modul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAModul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIA
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasContoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
 
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nhtSkripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
 
Bab i tps
Bab i tpsBab i tps
Bab i tps
 
Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi
 
Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...
Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...
Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...
 
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xiPtk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
 
PTK IPA Fisika Kelas 8
PTK IPA Fisika Kelas 8PTK IPA Fisika Kelas 8
PTK IPA Fisika Kelas 8
 
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
 
2428 6683-1-pb
2428 6683-1-pb2428 6683-1-pb
2428 6683-1-pb
 
Proposal ptk ekonomi
Proposal ptk ekonomiProposal ptk ekonomi
Proposal ptk ekonomi
 
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
 
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaran
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Contoh proposal
Contoh proposalContoh proposal
Contoh proposal
 
Model pengajaran langsung
Model pengajaran langsungModel pengajaran langsung
Model pengajaran langsung
 

Similar to Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 November 2014

Macam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya MengajarMacam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya MengajarWahyuniMappa
 
Artikel pak tama ips
Artikel pak tama   ipsArtikel pak tama   ips
Artikel pak tama ipsayu suciati
 
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...mujahidah khilafah (Shintia Minandar)
 
LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V Eman Syukur
 
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...dian fardiani
 
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...sinupid
 
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discoveryProposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discoveryMuhammad Syafrullah
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfYatiNurfauziah
 
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/bContoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/bNarendra
 
Prose Belajar Mengajar Merupakan
Prose Belajar Mengajar MerupakanProse Belajar Mengajar Merupakan
Prose Belajar Mengajar MerupakanMono Manullang
 

Similar to Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 November 2014 (20)

Implementasi pbl
Implementasi pblImplementasi pbl
Implementasi pbl
 
Ipi6884
Ipi6884Ipi6884
Ipi6884
 
LITERRU 2.pdf
LITERRU 2.pdfLITERRU 2.pdf
LITERRU 2.pdf
 
Macam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya MengajarMacam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya Mengajar
 
ARTIKEL PTK PQ4R
ARTIKEL PTK PQ4RARTIKEL PTK PQ4R
ARTIKEL PTK PQ4R
 
Artikel pak tama ips
Artikel pak tama   ipsArtikel pak tama   ips
Artikel pak tama ips
 
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
 
LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V
 
Bahan membuat proposal sm
Bahan membuat proposal smBahan membuat proposal sm
Bahan membuat proposal sm
 
karil revisi4.docx
karil revisi4.docxkaril revisi4.docx
karil revisi4.docx
 
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...
 
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
 
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discoveryProposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
 
Bg ucok i
Bg ucok iBg ucok i
Bg ucok i
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/bContoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Prose Belajar Mengajar Merupakan
Prose Belajar Mengajar MerupakanProse Belajar Mengajar Merupakan
Prose Belajar Mengajar Merupakan
 
PPT UJIAN PPL II.pptx
PPT UJIAN PPL II.pptxPPT UJIAN PPL II.pptx
PPT UJIAN PPL II.pptx
 
Proposal PTK
Proposal PTKProposal PTK
Proposal PTK
 

More from Apriyanti Arifin

Apriyanti arifin panduan belajar matematika ips sukses ujian 2015
Apriyanti arifin panduan belajar matematika ips sukses ujian 2015Apriyanti arifin panduan belajar matematika ips sukses ujian 2015
Apriyanti arifin panduan belajar matematika ips sukses ujian 2015Apriyanti Arifin
 
Juknis pemberlakukan kurikulum-2006-dan-2013
Juknis pemberlakukan kurikulum-2006-dan-2013Juknis pemberlakukan kurikulum-2006-dan-2013
Juknis pemberlakukan kurikulum-2006-dan-2013Apriyanti Arifin
 
Permendikbud tahun2014 nomor144 Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan ...
Permendikbud tahun2014 nomor144 Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan ...Permendikbud tahun2014 nomor144 Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan ...
Permendikbud tahun2014 nomor144 Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan ...Apriyanti Arifin
 
Permendikbud tahun2014 nomor159
Permendikbud tahun2014 nomor159Permendikbud tahun2014 nomor159
Permendikbud tahun2014 nomor159Apriyanti Arifin
 
Apriyanti arifin kaldik2014-2015
Apriyanti arifin   kaldik2014-2015Apriyanti arifin   kaldik2014-2015
Apriyanti arifin kaldik2014-2015Apriyanti Arifin
 
Kisi kisi-smp-smasmk-plb-tahun-2012-2013
Kisi kisi-smp-smasmk-plb-tahun-2012-2013Kisi kisi-smp-smasmk-plb-tahun-2012-2013
Kisi kisi-smp-smasmk-plb-tahun-2012-2013Apriyanti Arifin
 
Panduan belajar matematika ips un 2012
Panduan belajar matematika ips un 2012Panduan belajar matematika ips un 2012
Panduan belajar matematika ips un 2012Apriyanti Arifin
 
Panduan belajar matematika ips un 2012
Panduan belajar matematika ips un 2012Panduan belajar matematika ips un 2012
Panduan belajar matematika ips un 2012Apriyanti Arifin
 
Panduan belajar matematika ips un 2012
Panduan belajar matematika ips un 2012Panduan belajar matematika ips un 2012
Panduan belajar matematika ips un 2012Apriyanti Arifin
 

More from Apriyanti Arifin (9)

Apriyanti arifin panduan belajar matematika ips sukses ujian 2015
Apriyanti arifin panduan belajar matematika ips sukses ujian 2015Apriyanti arifin panduan belajar matematika ips sukses ujian 2015
Apriyanti arifin panduan belajar matematika ips sukses ujian 2015
 
Juknis pemberlakukan kurikulum-2006-dan-2013
Juknis pemberlakukan kurikulum-2006-dan-2013Juknis pemberlakukan kurikulum-2006-dan-2013
Juknis pemberlakukan kurikulum-2006-dan-2013
 
Permendikbud tahun2014 nomor144 Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan ...
Permendikbud tahun2014 nomor144 Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan ...Permendikbud tahun2014 nomor144 Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan ...
Permendikbud tahun2014 nomor144 Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan ...
 
Permendikbud tahun2014 nomor159
Permendikbud tahun2014 nomor159Permendikbud tahun2014 nomor159
Permendikbud tahun2014 nomor159
 
Apriyanti arifin kaldik2014-2015
Apriyanti arifin   kaldik2014-2015Apriyanti arifin   kaldik2014-2015
Apriyanti arifin kaldik2014-2015
 
Kisi kisi-smp-smasmk-plb-tahun-2012-2013
Kisi kisi-smp-smasmk-plb-tahun-2012-2013Kisi kisi-smp-smasmk-plb-tahun-2012-2013
Kisi kisi-smp-smasmk-plb-tahun-2012-2013
 
Panduan belajar matematika ips un 2012
Panduan belajar matematika ips un 2012Panduan belajar matematika ips un 2012
Panduan belajar matematika ips un 2012
 
Panduan belajar matematika ips un 2012
Panduan belajar matematika ips un 2012Panduan belajar matematika ips un 2012
Panduan belajar matematika ips un 2012
 
Panduan belajar matematika ips un 2012
Panduan belajar matematika ips un 2012Panduan belajar matematika ips un 2012
Panduan belajar matematika ips un 2012
 

Recently uploaded

KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxUlyaSaadah
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxKaista Glow
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 

Recently uploaded (20)

KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 

Apriyanti Arifin makalah proceeding SeNdiMat II PPPPTK Matematika, Kamis 27 November 2014

  • 1. PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PROGRAM LINEAR MELALUI PENERAPAN THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS XII IPS.3 SMA 1 SRAGI Apriyanti Arifin SMA 1 Sragi,Jl. Raya Bulakpelem Kec. Sragi,Kab. Pekalongan,yantiarifin@ymail.com Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui model Think Pair Share. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus dengan materi program linear. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS.3 SMA 1 Sragi Tahun Pelajaran 2014/2015. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) aktivitas siswa pada siklus I kriteria tidak aktif pada siklus II kriteria aktif, pengelolaan pembelajaran pada siklus I kriteria baik dan pada siklus II kriteria sangat baik, respon siswa pada siklus I maupun siklus II menunjukkan kriteria positif, 2) hasil belajar pada siklus I nilai rata-rata 66,91 dengan ketuntasan belajar 55,56%; pada siklus II nilai rata-rata 76,48 dengan ketuntasan belajar 81,48%. Terjadi peningkatan pada aktivitas siswa sebesar 20,90%; respon siswa sebesar 6,98%; pengelolaan pembelajaran sebesar 21,23%, dan pada hasil belajar, terjadi peningkatan sebesar 14,30% untuk nilai rata-rata dan 46,65% untuk ketuntasan belajar. Disarankan guru untuk menerapkan model pembelajaran Think Pair Share untuk pembelajaran di kelas agar aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil belajar, dan Think pair share 1 Pendahuluan Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seseorang agar dapat mencapai kompetensi yang diinginkan. Belajar merupakan upaya seseorang untuk mendapatkan hasil belajar yang tinggi. Hasil belajar merupakan kemampuan seseorang dalam pencapaian berpikir yang lebih tinggi, melalui proses belajar seseorang akan memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang lebih baik. Proses belajar dapat berlangsung efektif, efisien, dan menarik, jika proses belajar itu didesain melalui prosedur yang sistemik. Desain sistem pembelajaran adalah upaya untuk menciptakan proses belajar yang dapat membantu individu untuk mencapai kompetensi secara optimal. Proses belajar dapat disebut sukses apabila memenuhi kriteria sebagai beikut, yaitu siswa melakukan interaksi dengan sumber belajar secara intensif, melakukan latihan untuk penguasaan kompetensi memperoleh umpan balik segera setelah melakukan proses belajar, menerapkan kemampuan dalam konteks nyata dan melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. Kenyataan yang ada di lingkungan, cara atau mengajar atau teknik penyajian yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi atau pesan lisan kepada siswa belum mencapai tujuan
  • 2. pembelajaran dan belum dapat memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, ketrampilan serta sikap. Dengan melihat pengertian tersebut seorang guru sebagai pengajar harus dapat menjadi perancang program pembelajaran, guru dapat mengimplementasikan model tersebut untuk menciptakan program pembelajaran yang memiliki efektifitas, efisien, dan daya tarik. Hasil observasi dan wawancara pada sebagian siswa kelas XII IPS.3 di SMA 1 Sragi ditemukan bahwa banyak siswa mengalami kesulitan belajar pada pelajaran matematika. Hasil belajar siswa rendah, hal ini dapat dilihat pada hasil tes matematika masih banyak siswa mendapat nilai kurang dari KKM. Hasil belajar pada materi integral yang telah diperoleh dari nilai ulangan harian siswa kelas XII IPS.3 menunjukkan data sebagai berikut ini. Tabel 1. Hasil Belajar Matematika pada TP. 2014/2015 No Komponen Nilai 1 Rata-rata 54,44 2 Nilai Tertinggi 75 3 Nilai Terendah 30 4 Ketuntasan Klasikal 44,44% Sumber : Buku Nilai Matematika Kelas XII IPS.3 TP. 2014/2015 Dari data di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa masih rendah. Hal tersebut apabila dibandingkan dengan KKM yaitu 70. Nilai tertinggi 75 baru dicapai oleh seorang siswa dan nilai maksimum belum sesuai harapan, belum ada yang memperoleh nilai dengan kategori sangat tinggi yaitu nilai 90-100. Adapun penyebab masalah yang terjadi di SMA 1 Sragi adalah guru kurang mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, pembahasan materi, guru membahas materi terlalu cepat, kurangnya pemanfaatan media pembelajaran sehingga materi yang dijelaskan terlalu abstrak. Cara penyampaian bahan pembelajaran kurang menarik atau membosankan, kurang bervariasinya model pembelajaran, kurang contoh dan latihan, dan siswa tidak termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi program linear di kelas XII IPS.3, peneliti menggunakan model pembelajaran think pair share. Model pembelajaran ini dipilih karena melihat kondisi siswa di kelas XII IPS.3 yang kurang merespon pelajaran, mengobrol dengan teman sebangku, dan ribut menganggu siswa lain. Kondisi ini dikawatirkan siswa tidak mampu menyerap materi pelajaran, akhirnya tidak mampu mengingat konsep materi yang harus dipelajari. Penggunaan model think pair share ini diharapkan cukup efektif, karena penerapan model think pair share melalui tahapan yang terarah untuk mengkondisikan siswa berkonsentrasi belajar dan berlatih untuk bertanggung jawab. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian yang berhasil dengan menerapkan model Think Pair Share yang telah dilakukan oleh[1] menyatakan bahwa ketuntasan belajar siswa mencapai 100% dengan KKM 75 dan aktivitas dengan kategori tinggi. Sedangkan penelitian yg dilakukan oleh[2] menyatakan
  • 3. bahwa observasi kegiatan guru sangat baik dengan skor persentase rata-rata 83%, kegiatan siswa mencapai rata-rata 81%, ketuntasan belajar mencapai 82% siswa memperoleh nilai . Berdasarkan latar belakang masalah dan keberhasilan penelitian sebelumnya, maka rumusan masalah sebagai berikut: (1) Apakah model pembelajaran think pair share dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi program linear? (2) Apakah model pembelajaran think pair share dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi program linear? Tujuan penelitian adalah untuk: (1) meningkatkan aktivitas belajar siswa, (2) meningkatkan hasil belajar siswa. 2 Kajian Teori 2.1 Belajar Belajar adalah proses perubahan perilaku yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun sikap, bakat, pengalaman dan latihan.[1] Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.[2] Berdasarkan dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah bentuk perubahan tingkah laku seseorang dari hasil pengalaman dan latihan. 2.2 Aktivitas Belajar Aktivitas belajar siswa adalah sejumlah keterlibatan siswa selama kegiatan proses pembelajaran, sedangkan aktivitas guru adalah sejumlah kegiatan guru selama proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang terjadi, melibatkan aktivitas siswa dan guru. Proses pembelajaran akan bermakna, apabila siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dapat memberikan hasil yang optimal, apabila siswa mempunyai aktivitas yang tinggi dalam mengikuti pelajaran, sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator. Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar.[3] 2.3 Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.[4] Hasil belajar merupakan perwujudan perilaku belajar yang biasanya terlihat dalam perubahan, kebiasaan, keterampilan, sikap, pengamatan, dan kemampuan. Keberhasilan seseorang di dalam mengikuti proses pembelajaran pada satu jenjang pendidikan tertentu dapat dilihat dari hasil belajar itu sendiri. Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar juga merupakan suatu kompetensi atau kecakapan yang dapat dicapai oleh peserta didik setelah melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakana oleh guru di suatu sekolah dan kelas tertentu.[5]
  • 4. Beberapa pendapat di atas mengambarkan bahwa hasil belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang merupakan hasil dari aktivitas belajar. Hasil belajar juga diartikan sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar dalam penelitian tindakan kelas ini adalah nilai dari postes pada setiap pertemuan di setiap siklus. 2.4 Model Pembelajaran Think Pair Share Arends[6] menjelaskan tahapan model pembelajaran Think Pair Share sebagai berikut: a. Tahap Thinking (berpikir): Guru memberikan suatu pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan tersebut secara mandiri dalam beberapa saat b. Tahap Pairing (berpasangan): Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban jika telah diajukan suatu pertanyaan atau berbagi ide jika suatu persoalan khusus telah diidentifikasikan. c. Tahap Sharing (berbagi): Guru meminta kepada setiap pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan 3 Metode Penelitian 3.1 Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA 1 Sragi. Dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I tiga kali pertemuan, yaitu tanggal 16, 19, 23 September 2014, dan siklus II dilaksanakan dua pertemua, yaitu tanggal 26 dan 30 September 2014. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII IPS.3 SMA 1 Sragi, semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah 27 siswa, yang terdiri dari 12 laki-laki dan 15 perempuan. 3.2 Prosedur Penelitian Alur penelitian tindakan kelas, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan dan analisis data, serta (4) refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut.[7] Gambar 1. Tahapan Siklus Penelitian Tindakan Kelas
  • 5. 3.3 Tehnik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data yaitu data aktivitas dan respon siswa dalam pembelajaran, pengelolaan pembelajaran oleh guru, dan data hasil belajar . Data mengenai aktivitas belajar siswa diperoleh dengan cara observasi yang dilakukan oleh peneliti dan observer, alatnya berupa lembar observasi aktivitas siswa. Data mengenai respon siswa diperoleh melalui angket respon siswa. Data mengenai pengelolaan pembelajaran diperoleh dengan cara pengamatan oleh obsever, alatnya berupa lembar observasi pengelolaan pembelajaran. Data mengenai hasil belajar diperoleh melalui penilaian postes di setiap pertemuan pada satu siklus , kemudian hasilnya dirata-rata, maka akan diperoleh hasil belajar tiap siklus. Dengan menggunakan teknik tes tertulis, alatnya berupa butir soal. Validasi data pengelolaan pembelajaran, aktivitas siswa, dan respon siswa, menggunakan teknik observasi, agar datanya valid peneliti melibatkan observer atau teman sejawat. Sedangkan validasi data hasil belajar, diperoleh melalui teknik tes tertulis. Validasi perangkat tes yang digunakan, yaitu dengan cara menyusun kisi-kisi butir soal. 3.4 Analisis Data a. Analisis Data Aktivitas Siswa Data aktivitas siswa dianalisis dengan menggunakan rumus persentase frekuensi aktivitas siswa, yaitu: Keterangan : = frekuensi aktivitas butir ke-i = frekuensi siswa yang melakukan aktivitas butir ke-i = total seluruh siswa yang melakukan aktivitas butir ke-i = 1, 2, 3, 4, 5, 6 Dengan kriteria sebagai berikut ini. a. Siswa dikatakan aktif jika persentase keaktifan 75% b. Siswa dikatakan tidak aktif jika persentase keaktifan 75% b. Analisis Data Respon Siswa Analisis respon siswa dihitung melalui skala sikap yang digunakan untuk mengukur kecenderungan sikap dan perilaku siswa terhadap pertanyaan yang diajukan. Siswa memberikan nilai dengan rentang nilai sanggat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Tabel 2. Pedoman Penyekoran Angket Respon Siswa Kategori jawaban siswa Nilai tiap butir SS 4 S 3 TS 2 STS 1 Data dianalisis menggunakan rumus : Σ
  • 6. Keterangan : NRS = Nilai respon siswa Σ = Jumlah responden yang memilih jawaban Rumus untuk menghitung nilai respon siswa siswa adalah sebagai berikut: Tabel 3. Rumus Respon Siswa Rumus Respon Siswa NRS SS = Σ x 4 NRS S = Σ x 3 NRS TS = Σ x 2 NRS STS = Σ x 1 Keterangan : NRS SS = nilai respon siswa untuk jawaban sangat setuju NRS S = nilai respon siswa untuk jawaban setuju NRS TS = nilai respon siswa untuk jawaban tidak setuju NRS STS = nilai respon siswa untuk jawaban sangat tidak setuju Selanjutnya dicari persentase nilai respon siswa dari nilai respon siswa tiap jawaban dengan rumus : Σ Keterangan : = persentase nilai respon siswa Σ = total nilai respon siswa yang diperoleh dari NRS SS + NRS S + NRS TS + NRS STS = Σ x skor pilihan terbaik Kriteria persentase nilai respon siswa perbutir pernyataan : Kategori untuk seluruh butir pernyataan yaitu : 1) Respon siswa dikatakan positif, jika persentase dari seluruh butir pernyataan yang termasuk dalam kriteria sangat kuat atau kuat 50% 2) Respon siswa dikatakan negatif, jika persentase dari seluruh butir pernyataan yang termasuk dalam kriteria sangat kuat atau kuat 50% c. Analisis Data Pengelolaan Pembelajaran Data pengelolaan pembelajaran dianalisis dengan menghitung rata-rata dari setiap aspek yang diamati dalam proses pembelajaran dari setiap siklus. Selanjutnya, nilai tersebut dikonversikan menurut kriteria berikut:  1,00 x < 2,00 : Kurang Baik  2,00 x < 2,60 : Cukup Baik  2,60 x < 3,50 : Baik  3,50 x < 4,00 : Sangat Baik
  • 7. d. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Analisis tes hasil belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa, agar penerapan model pembelajaran think pair share berjalan efektif bagi siswa. Seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar jika telah mencapai ketuntasan hasil belajar , dengan perhitungan sebagai berikut. Ketuntasan individual Dan suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika telah mencapai siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar dengan perhitungan sebagai berikut. Ketuntasan klasikal 3.5 Indikator Penelitian Indikator penelitian meliputi: a. Aktivitas Siswa Siswa dikatakan aktif jika persentase keaktivan telah mencapai 75% b. Respon Siswa Indikator kinerja untuk respon siswa jika telah mencapai kategori positif. c. Pengelolaan Pembelajaran Pengelolaan pembelajaran dikatakan berhasil jika telah memenuhi nilai minimal 2,60 atau dengan kriteria baik d. Hasil Belajar 1) Indikator kemampuan, terbagi menjadi lima skala, yaitu: a) Sangat Tinggi (ST), apabila nilai siswa 91 – 100 b) Tinggi (T), apabila nilai siswa 80 – 90 c) Sedang (S), apabila nilai siswa 70 – 79 d) Rendah (R), apabila nilai siswa 50 – 69 e) Sangat Rendah (SR), apabila nilai siswa 0 – 49 2) Ketuntasan individual, apabila siswa mencapai KKM = 70 3) Ketuntasan klasikal, apabila siswa yang memperoleh nilai sama dengan atau lebih besar dari KKM mencapai 80% 4 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil tindakan siklus I dan siklus II. Hasil penelitian terdiri dari hasil tes dan nontes. Hasil tes tindakan siklus I dan siklus II dengan mengambil data hasil belajar matematika materi program linear melalui model think pair share. Adapun hasil nontes berupa observasi, angket, dan dokumentasi. 4.1 Hasil Penelitian Siklus I
  • 8. Setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan model think pair share, peneliti dan observer melakukan analisis terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Analisis dilakukan berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh observer dengan menggunakan panduan instrumen lembar observasi. Selain itu observer juga mencatat hal-hal yang diamati baik aktivitas guru (pengelolaan pembelajaran) maupun siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 4.1.1 Aktivitas Siswa Tabel 4. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa No Aspek yang diamati Persentase Siklus I Persentase Siklus II 1 Memperhatikan penjelasan guru 81,48 88,89 2 Mencoba menyelesaikan tugas LKS secara individu 66,67 81,48 3 Berdiskusi dengan teman sebangku (pair) 70,37 85,19 4 Berdiskusi dengan teman kelompok dalam menyelesaikan tugas 62,96 77,78 5 Mempresentasikan hasil pekerjaannya pada kelompok lain 55,56 85,19 6 Menanggapi pertanyaan atau pendapat teman 70,37 74,01 Jumlah 407,41 492,54 Rata-rata 67,90 82,09 KRITERIA Tidak aktif Aktif Dari tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa pada siklus I rata-rata persentase aktivitas siswa baru mencapai 67, 90 sehingga kriteria aktivitas siswa dikatakan tidak aktif. Sedangkan pada siklus II aktivitas siswa mencapai 82,09 sehingga kriteria aktivitas siswa adalah aktif. 4.1.2 Respon Siswa Data respon siswa yang diperoleh dengan memberikan angket pada siswa kemudian dihitung menurut skala yang telah ditentukan. Hasil analisis respon siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5. Hasil Angket dan Analisis Respon Siswa No Pernyataan Siklus I Siklus II Prosentase Kriteria Prosentase Kriteria 1 Saya merasa senang mengikuti pembelajaran dengan model think pair share 73,15 Kuat 75,93 Kuat 2 Model pembelajaran think pair share ini merupakan hal yang baru bagi saya 77,78 Kuat 81,15 Kuat 3 Bagi saya think pair share merupakan tipe pembelajaran yang menarik 74,07 Kuat 75,00 Kuat 4 Bagi saya think pair share merupakan tipe pembelajaran yang mudah dilaksanakan 75,93 Kuat 78,70 Kuat 5 Dengan model pembelajaran ini, saya belajar bertanggung jawab 75,00 Kuat 78,70 Kuat 6 Dengan model pembelajaran think pair share saya lebih 65,74 Cukup 75,00 Kuat
  • 9. mudah dalam belajar 7 Dengan model pembelajaran think pair share saya lebih mudah memahami materi 66,67 Cukup 81,48 Kuat 8 Dengan model pembelajaran think pair share saya lebih mudah akrab dengan teman- teman 84,43 Kuat 86,11 Sangat Kuat 9 Dengan menggunakan model pembelajaran think pair share saya lebih termotivasi dalam belajar 75,93 Kuat 83,33 Kuat 10 Saya ingin untuk materi selanjutnya diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ini 79,63 Kuat 85,19 Sangat Kuat Rata-rata 74,83 80,06 KATEGORI Positif Positif Dari tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa persentase dari seluruh butir pernyataan yang termasuk dalam kriteria sangat kuat atau kuat 50% maka respon siswa pada siklus I dikatakan positif. Sedangkan pada siklus II dapat dilihat bahwa persentase dari seluruh butir pernyataan yang termasuk dalam kriteria sangat kuat atau kuat 50% maka respon siswa pada siklus II dikatakan positif. 4.1.3 Pengelolaan Pembelajaran Tabel 6. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Aspek yang diamati Skor Siklus I Skor Siklus II Kegiatan Belajar Mengajar 1. Pendahuluan  Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran 3 3  Memotivasi siswa untuk meningkatkan minat pada pembelajaran 3 3 2. Kegiatan Inti  Menyajikan informasi menggunakan powerpoint dan LCD proyektor 3 3  Memberikan kesempatan siswa bertanya 3 4  Meminta siswa berpasangan (pair) 3 4  Membimbing siswa dalam diskusi 3 4  Meminta perwakilan kelompok mengemukakan pendapatnya (share) 3 4  Membimbing siswa untuk menanggapi 3 3  Memberikan penghargaan 3 4  Memberikan umpan balik 3 4 3. Kegiatan Penutup  Menyimpulkan materi 3 4  Memberikan tugas 3 3 4. Pengelolaan Waktu 2 3 Jumlah Skor 38 46 Rata-rata Skor (R) 2,92 3,54 KRITERIA Baik Sangat Baik
  • 10. Dari tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa jumlah skor pada siklus I mencapai 38 dan rata-rata skor 2,92 sehingga aktivitas guru pada siklus I mencapai kriteria baik. Sedangkan pada siklus II mencapai skor 46 dan rata-rata skor 3,54 sehingga aktivitas guru mencapai kriteria sangat baik. 4.1.4 Hasil Belajar Siswa Data hasil belajar siswa yang diperoleh setelah pembelajaran, kemudian dianalisis untuk mendapatkan nilai hasil belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa terdiri dari nilai postes setiap pertemuan pada setiap siklus kemudian dirata-rata. Tabel 7. Hasil Belajar Siswa Komponen Hasil Belajar Siklus I Hasil Belajar Siklus II Nilai Tertinggi 96,67 100,00 Nilai Terendah 43,33 52,50 Rata-rata Nilai 66,91 76,48 Jumlah Siswa Tuntas 15 22 Persentase Ketuntasan 55,56% 81,48% Data pada tabel 7 menunjukkan pada siklus I, siswa yang mencapai nilai sama atau lebih tinggi dari KKM 70 sejumlah 15 siswa atau baru mencapai 55,56%. Hal ini menunjukkan proses pembelajaran pada siklus I belum mencapai tarjet indikator penelitian yang diinginkan yaitu 80% siswa memperoleh nilai sama atau lebih tinggi dari KKM, sehingga dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II siswa yang mencapai nilai sama atau lebih tinggi dari KKM 70 sejumlah 22 siswa atau sudah mencapai 81,48%. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II sudah mencapai tarjet indikator penelitian yang diinginkan yaitu 80% siswa memperoleh nilai sama atau lebih tinggi dari KKM. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Secara keseluruhan bahwa proses penelitian telah dilakukan secara bertahap mulai dari siklus I sampai dengan siklus II. Perkembangan yang dicapai telah menunjukkan hasil yang signifikan, dilihat dari aktivitas belajar dan respon siswa, aktivitas mengajar guru, serta hasil belajar siswa. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran sudah terlihat lebih dinamis dan ada usaha untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi, baik yang terkait dengan guru maupun siswa. 4.2.1. Peningkatan Aktivitas Siswa Tabel 8. Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus I Siklus II Peningkatan % Peningkatan Rata-rata Persentase 67,90 82,09 14,19 20,90% Kriteria Tidak Aktif Aktif Untuk aktivitas siswa mengalami perubahan yang sangat bagus dari kriteria tidak aktif menjadi aktif, dengan peningkatan sebesar 20,90%.
  • 11. 4.2.2. Peningkatan Respon Siswa Tabel 9. Peningkatan Respon Siswa Siklus I Siklus II Peningkatan % Peningkatan Rata-rata Persentase 74,83 80,06 5,23 6,98% Kategori Positif Positif Respon siswa pada siklus I dan II menunjukkan kriteria positif, dengan peningkatan sebesar 6,98%. 4.2.3. Peningkatan Pengelolaan Pembelajaran Tabel 10. Peningkatan Pengelolaan Pembelajaran Siklus I Siklus II Peningkatan % Peningkatan Rata-rata Skor 2,92 3,54 0,62 21,23% Kriteria Baik Sangat Baik Demikian pula aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran terdapat perubahan yang cukup signifikan dari kualitas pembelajaran mengalami perubahan dari kriteria baik menjadi sangat baik berdasarkan pengamatan kolaborator, dengan peningkatan sebesar 21,23% 4.2.4. Peningkatan Hasil Belajar Tabel 11. Peningkatan Hasil Belajar Siklus I Siklus II Peningkatan % Peningkatan Rata-rata Nilai 66,91 76,48 9,57 14,30% Ketuntasan Belajar 55,56% 81,48% 25,92% 46,65% Untuk hasil belajar siswa mengalami peningkatan, rata-rata nilai meningkat sebesar 14,30% dan ketuntasan belajar meningkat sebesar 46,65%. Dengan demikian, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran yang menggunakan model Think Pair Share dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi program linear pada siswa kelas XII IPS.3 SMA 1 Sragi. 5 Penutup 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran think pair share di kelas XII IPS.3 pada materi program linear dapat: (1) meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal ini terlihat pada peningkatan aktivitas dan respon siswa serta aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran, (2) meningkatkan hasil belajar belajar siswa.
  • 12. 5.2 Saran Saran yang ingin disampaikan melalui penelitian ini adalah (1) siswa dimotivasi untuk selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran (2) guru hendaknya memberikan suasana yang kondusif dalam pembelajaran dengan berbagai macam model/trategi yang tepat (3) kepala sekolah hendaknya memberikan motivasi dan dukungan kepada guru untuk melakukan inovasi dan kegiatan pengembangan diri. 6 Ucapan Terima Kasih Perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada : (1) PPPPTK Matematika (2) Ircham Junaidi S,Pd.,M.Pd., selaku Kepala SMA 1 Sragi Kab Pekalongan (3) Sobirin, S.Pd. M.Pd. (4) Johan Wahyudi, S.Pd., M.Pd. (5) Tejo Baskoro, S.Pd. (6) Siswa-siswi kelas XII IPS.3 dan rekan guru, serta karyawan SMA 1 Sragi Kab. Pekalongan Daftar Pustaka [1] Erlina. Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Melalui Model Think Pair Share Pada Pelajaran Biologi di Kelas XI SMA Negeri 1 Merbau. Jurnal Suara Pendidikan vol:31 no.2 , Desember 2013 [2] Marzuki. Peningkatan prestasi belajar volume tabung dengan menggunakan metode think pair share pada siswa kelas VI SD negeri 1 kota juang bireuen. Jurnal Lentera Vol. 12 no.1 , Maret 2012 [3] Djamarah dan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. (2002) [4] Slameto. Belajar Dan Faktor – faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. (1995) [5] Sardiman, M.A. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Perkasa. (2014) [6] Anni, Catharina Tri dkk. Psikologi Belajar. Semarang: UPT Unnes Press. (2004) [7] Sudjana. Penilaian hasil proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja. (2009) [8] Novita, Rita. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Materi Trigonometri di Kelas XI IA1 SMA Negeri 8 Banda Aceh. Ejournal.stkipgetsempena.ac.id Vol.5 No.1 ISSN: 2086-1397. (2014). Diakses 27 Juli 2014 [9] Subyantoro. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. (2009)