SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
Bab 14 
Validitas
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
BAB 14 
VALIDITAS 
A. Validitas Pengukuran 
1. Hakikat Validitas 
Validitas pengukuran adalah kecocokan di 
antara alat ukur dan atau pengukuran dengan 
sasaran ukur 
Catatan: 
Kata validitas dipakai di dalam banyak hal, 
mencakup validitas eksperimen, validitas 
butir, sehingga kita perlu memperhatikan arti 
dan perbedaan di antara mereka
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
2. Tingkatan Validitas 
Validitas pengukuran memiliki nilai dari rendah ke 
tinggi 
Makin tinggi tingkat validitas makin baik 
pengukuran itu 
Validitas pengukuran rendah mengandung 
kekeliruan sistematis 
Validitas tinggi Validitas rendah 
(ada kekeliruan 
sistematis)
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
3. Pemeriksaan Validitas 
Pemeriksaan validitas pengukuran dilakukan 
sebelum alat ukur digunakan sesungguhnya 
Pemeriksaan validitas pengukuran dapat dilakukan 
pada saat alat ukur baru dibuat atau disusun 
Pemeriksaan validitas pengukuran dapat juga 
dilakukan pada saat uji coba alat ukur 
Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan tingkat 
validitas rendah, maka alat ukur dapat diperbaiki 
Pemeriksaan validitas dan perbaikan alat ukur 
dilakukan berulang-ulang sampai alat ukur 
mencapai validitas pengukuran yang cukup tinggi
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
4. Jenis Validitas 
Sebenarnya validitas pengukuran merupakan satu 
kesatuan kecocokan di antara pengukuran dan 
sasaran ukur 
Dari sifat pencocokan, validitas dapat dibagi ke 
dalam beberapa jenis 
Di dalam sejarahnya, nomenklatur jenis validitas 
pengukuran mengalami beberapa kali perubahan 
Pada saat ini, nomenklatur jenis validitas 
pengukuran yang kita gunakan adalah 
• Validitas isi 
• Validitas kriteria 
• Validitas konstruk
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
Sasaran ukur 
Atribut 
Sasaran ukur 
Kriteria (luar) 
Alat Ukur 
Skala ukur 
Sasaran ukur 
Responden 
Hasil ukur (sekor) 
Prediktor
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
5. Nomenklatur Validitas Pengukuran 
(a) Di dalam buku Cronbach 
Edisi pertama tahun 1949 
• Logical validity 
• Empirical validity 
• Content validity 
Edisi kedua tahun 1960 
• Content validity 
• Predictive validity 
• Concurrent validity 
• Construct validity 
Edisi ketiga tahun 1970 
Edisi keempat tahun 1984 
• Content validity 
• Criterion-related validity 
• Construct validity
----------------------------------------------------------------------- 
Validity 
----------------------------------------------------------------------- 
(b) Di dalam buku Anastasi 
Edisi pertama tahun 1954 
• Face validity 
• Content validity 
• Factorial validity 
• Empirical validity 
Edisi kedua tahun 1961 
• Content validity 
• Prediction validity 
• Concurrent validity 
• Construct validity
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
Edisi ketiga tahun 1968 
Edisi keempat tahun 1976 
Esisi kelima tahun 1982 
• Content validity 
• Criterion-related validity 
• Construct validity 
Edisi ketujuh tahun 1997 (dengan Urbina) 
• Content-description validation 
• Criterion-prediction validation 
• Construct validation
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
(c) Pada Organisasi Profesi Ilmiah 
American Psychological Association. Technical 
Recommendations for Psychological Tests and 
Diagnostic Techniques tahun 1954 
• Content validity 
• Predictive validity 
• Concurrent validity 
• Construct validity 
American Psychological Association Standard 
for Educational and Psychological Tests and 
Manual tahun 1966 
• Content validity 
• Criterion-related validity 
• Construct validity
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
American Psychological Association, American 
Educational Research Association, National Council on 
Measurement in Education. Standards for Educational 
and Psychological Tests tahun 1974 
• Content validity 
• Criterion-related validity 
• Construct validity 
American Psychological Association, American 
Educational Research Association, National Council on 
Measurement in Education. Standards for Educational 
and Psychological Testing tahun 1985 
• Content-related evidence of validity 
• Criterion-related evidence of validity 
• Construct-related evidence of validity
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
American Psychological Association, American 
Educational Research Association, National Council on 
Measurement in Education. Standards for Educational 
and Psychological Testing tahun 1999 
• - 
• - 
• - 
(d) Di sini, 
kita menggunakan nomenklatur 
• Validitas Isi (di dalamnya ada validitas wajah) 
• Validitas Kriteria 
• Validitas Konstruk
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas Isi 
----------------------------------------------------------------------- 
B. Validitas Isi 
1. Jenis Kecocokan 
Validitas isi pada pengukuran adalah 
kecocokan di antara isi alat ukur dengan isi 
sasaran ukur 
Sasaran ukur 
Atribut 
Skala Ukur 
Alat ukur 
Kecocokan 
isi
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
2. Deskripsi Sasaran Ukur Atribut 
Agar dapat dicocokkan, sasaran atribut perlu 
dideskripsikan secara cukup jelas 
Untuk keperluan pencocokan, biasana, isi sasaran 
ukur disusun dalam bentuk spesifikasi, meliputi 
• Bahan atau materi 
• Tujuan hasil belajar 
Pencocokan dilakukan butir demi butir melalui 
pencocokan dengan spesifikasi 
Butir yang dinilai tidak baik atau tidak penting dapat 
dibuang, diperbaiki, atau diganti
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 1 
• Tabel spesifikasi untuk ujian ilmu alam 
terpadu di sekolah 
• Banyaknya butir ujian untuk tiap kategori 
Tujuan Instruksional 
Bahan Mengetahui 
konsep 
Memahami 
konsep 
Menerapkan 
konsep 
Jumlah 
Tumbuhan 8 4 4 16 
Hewan 10 5 5 20 
Cuaca 12 8 8 28 
Bumi 12 4 2 18 
Angkasa 8 4 6 18 
Jumlah 50 25 25 100
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
3. Kecocokan Wajah 
Dikenal juga sebagai validitas wajah (face validity) 
yakni kecocokan di antara wajah alat ukur dengan 
responden yang akan menanggapinya 
Alat ukur untuk anak kecil lebih cocok berbicara 
tentang boneka, gundu, atau permainan. Bahasa di 
dalam alat ukur perlu sederhana dan mudah 
dipahami. Tulisan berukuran relatif besar 
Alat ukur untuk para manajer lebih cocok berbicara 
tentang saham, produksi, atau kurs valuta asing. 
Bahasa di dalam alat ukur perlu sesuai dengan 
bahasa usahawan. Tulisan berukuran biasa 
Kecocokan wajah bermanfaat untuk meningkatkan 
minat untuk menaggapi pertanyaan di dalam alat 
ukur
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
4. Proses Validasi Isi (Butir demi Butir) 
Kegunaan 
• Untuk memperbaiki alat ukur melalui 
pemeriksaan butir pada alat ukur 
• Butir yang tidak baik atau tidak memenuhi 
syarat dibuang, diperbaiki, atau diganti 
Cara 
• Cara yang paling umum adalah validasi melalui 
beberapa orang pakar 
• Butir dianggap tidak baik atau tidak memenuhi 
syarat jika dianggap tidak penting atau tidak 
cocok oleh mayoritas pakar
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
Validasi melalui pakar
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
5. Format Validasi Pakar 
Dikotomi 
Nomor Cocok Tidak 
Butir Cocok 
1  
2 
3 
4 
Kiraan (Rating) 
Nomor Validitas 
Butir Rendah Tinggi 
1 1 2 3 4 5 
2 1 2 3 4 5 
3 1 2 3 4 5
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 2 
Lima pakar memvalidasi alat ukur melalui format 
dikotomi 
Butir 
Pakar Jumlah 
1 2 3 4 5 6 . . . 
1 1 1 1 0 1 1 . . . 25 
2 1 1 0 1 1 1 . . . 26 
3 0 1 1 1 0 1 . . . 27 
4 1 1 1 0 0 0 . . . 20 
5 1 1 1 0 1 1 . . . 28 
Cocok 4 5 4 2 3 4 
Tdk coc 1 0 1 3 2 1 
1 = cocok Perhatikan pakar 4 
0 = tidak cocok agak beda dari para 
pakar lainnya
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
Pakar 
Cocok Tidak cocok 
Nomor 
butir 
Tidak 
cocok 
1 4 1 
2 5 0 
3 4 1 
4 2 3  
5 3 2 
6 4 1 
7 0 5  
8 4 1 
9 5 0 
10 1 4  
11 5 0 
12 5 0
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
6. Rasio Validitas Isi (Content Validity Ratio) 
Lawshe membuat rumus rasio validitas isi butir 
tentang rasio penilaian penting atau tidak penting 
dari para pakar yang memvalidasi butir 
Rumus Lawshe 
M 
M M 
P 
CVR P 
MP = banyaknya pakar yang menyatakan penting 
M = banyaknya pakar yang memvalidasi 
– 1 £ CVR £ + 1 
MP < ½ M CVR < 0 
MP = ½ M CVR = 0 
MP > ½ M CVR > 0 
2 1 
2 
2 = - 
- 
= 
M 
M
------------------------------------------------------------------------------ 
Validitas 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 3 
Pada contoh 2 butir 1, 
Mp = 4 M = 5 
CVR = (2Mp / M) - 1 
= (8 / 5) - 1 
= 0,6 
Contoh 4 
Pada contoh 2 butir 4, 
Mp = M = 
CVR =
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 5 
Lima pakar memvalidasi alat ukur melalui format 
kiraan (5 = cocok, 1 = tidak cocok) 
Pe- Butir Rera-nilai 
1 2 3 4 5 6 7 8 ta 
1 5 3 5 5 4 5 4 5 4,50 
2 5 3 4 5 5 5 5 5 4,63 
3 4 5 3 5 5 4 3 5 4,25 
4 4 2 4 5 4 5 4 5 4,13 
5 4 3 5 5 5 5 5 4 4,50 
6 5 3 5 5 5 5 5 5 4,50 
Re- 4,50 4,33 4,67 4,33 
rata 3,16 5,00 4,83 4,83 
• Butir 2 rendah 
• Penilai 3 agak berbeda dari penilai lain, perlu 
diperhatikan
------------------------------------------------------------------------------ 
Validitas 
------------------------------------------------------------------------------ 
7. Indeks V dari Aiken 
Aiken menyusun indeks validitas yang 
dinamakan indeks V 
Skala penilaian : dari r sampai t 
i = dari r + 1 sampai r + t - 1 
ni = banyaknya nilai pada i 
N = Σ ni 
Indeks V 
n i r 
| - 
| 
-1 
V i 
N t 
( ) 
= å 
Nilai V terletak di antara 0 dan 1
------------------------------------------------------------------------------ 
Validitas 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 6 
Pada skala dari 1 sampai 5, suatu butir dinilai 
oleh 5 pakar. Hasil peniliaian mereka adalah 
3 3 4 4 5 
Pada indeks V dari Aiken 
r = 1 t = 5 i = 2, 3, 4, 5 
n2 = 0 n3 = 2 n4 = 2 n5 = 1 
N = 5 
| | | | | | | | 
V = - + - + - + - 
0 2 1 2 3 1 2 4 1 1 5 1 
14 
20 
0 70 
5 5 1 
, 
( ) 
= 
= 
-
------------------------------------------------------------------------------ 
Validitas 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 7 
Dari contoh 5, hitung indeks V untuk butir 1, 
r = t = i = 
n2 = 
N = 
V = 
Contoh 8 
Dari contoh 5, hitung indeks V untuk butir 2, 3, 4, 5, 
6, 7, dan 8
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
8. Validitas Perangkat Alat Ukur 
Secara keseluruhan, alat ukur divalidasi oleh dua 
pakar. Indeks validitas ditentukan oleh kecocokan 
di antara dua pakar itu 
Pakar 
Penilai 1 
Kurang Penting 
penting 
Kurang 
Pakar penting 
Penilai 2 
Penting 
A B 
C D 
D 
Validitas Isi = -------------------------- 
A + B + C + D 
Makin besar D makin besar validitas alat ukur
------------------------------------------------------------------------------ 
Validitas 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 9 
Suatu alat ukur dinilai oleh dua orang pakar dengan 
hasil sebagai berikut 
Pakar 
Penilai 1 
Kurang Penting 
penting 
Kurang 
Pakar penting 5 3 
Penilai 2 
Penting 2 10 
10 
Validitas Isi = -------------------------- = 0,5 
5 + 3 + 2 + 10
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
C. Validitas Kriteria 
1. Tujuan Validitas 
Kegunaan 
• Untuk memperbaiki alat ukur melalui uji 
coba alat ukur 
Sasaran Ukur 
• Ada dua sasaran ukur yakni sasaran ukur 
prediktor (menghasilkan sekor prediktor) 
dan sasaran ukur kriteria (menghsailkan 
sekor kriteria). Misal: 
• Sasaran ukur prediktor adalah ujian 
penerimaan karyawan baru atau 
mahasiswa baru 
• Sasaran ukur kriteria adalah keberhasilan 
mereka sebagai karyawan atau sebagai 
mahasiswa
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
Kecocokan 
• Validitas kriteria adalah kecocokan di antara 
prediktor (sekor prediktor) dengan kriteria 
(sekor kriteria) 
• Validitas kriteria ditujukan kepada baik atau 
tidak baiknya prediktor (sekor prediktor) 
• Jika validitas kriteria baik, maka alat ukur 
prediktor (sekor prediktor) dapat digunakan 
untuk berbagai keperluan sejenis 
Jenis Validitas Kriteria 
• Validitas serentak yakni kriteria terdapat pada 
saat yang sama dengan prediktor 
• Validitas prediksi yakni kriteria terdapat 
kemudian setelah prediktor
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
Sasaran ukur 
prediktor 
Sasaran ukur 
kriteria 
Alat ukur 
Responden 
Hasil ukur 
Sekor prediktor 
Kecocokan
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
2. Validitas Serentak (Concurrent) 
Waktu 
• Prediktor dan kriteria terjadi pada waktu yang 
sama atau bersamaan 
• Menggunakan sekor prediktor untuk 
mengetahui kriteria 
Kriteria 
• Biasanya pada kriteria terdapat alat ukur yang 
sudah biasa dipakai dan memberikan hasil 
yang baik 
Prediktor 
• Alat ukur rakitan baru untuk mengganti atau 
mendampingi alat ukur yang biasa dipakai 
• Alat ukur rakitan baru yang lebih sederhana 
• Alat ukur rakitan baru yang menggunakan cara 
ukur atau besaran lain
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
Alat ukur yang 
dirakit baru 
lebih sederhana 
dirakit dengan 
cara lain 
biasa dipakai 
selama ini 
Mengganti-kan 
Mendam-pingi 
Sasaran ukur 
(kecocokan) 
Alat ukur prediktor Alat ukur kriteria
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
Beberapa contoh 
• Alat ukur potensi akademik rakitan baru untuk 
menggantikan atau mendampingi alat ukur 
yang biasa dipakai 
• TOEFL melalui komputer untuk menggantikan 
atau mendampingi TOEFL melalui pinsil dan 
kertas 
• Alat uji olahraga cara baru di dalam ruangan 
untuk menggantikan atau mendampingi alat uji 
olahraga lari satu kilometer di luar ruangan 
• Soal ujian cadangan untuk menggantikan soal 
ujian jika terjadi kebocoran sebelum ujian 
• Simulasi menyetir mobil di layar komputer untuk 
mendampingi menyetir mobil sesungguhnya
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
3. Validitas Prediksi (Predictive) 
Waktu 
• Kriteria terjadi kemudian setelah prediktor 
• Menggunakan sekor prediktor untuk 
mengetahui kriteria 
Prediktor 
• Alat ukur yang dipakai untuk mengetahui 
kriteria. Misal 
• Ujian penerimaan karyawan untuk menseleksi 
calon karyawan 
• Ujian penerimaan mahasiswa untuk menseleksi 
calon mahasiswa 
Kriteria 
• Sasaran terjadi kemudian. Biasanya tidak 
mudah untuk ditentukan secara tepat. Sukar 
menentukan kriteria karyawan yang baik atau 
mahasiswa yang berhasil
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
4. Prosedur Validasi 
Sekor 
• Perlu ada sekor prediktor (hasil ukur) serta ada 
sekor kriteria (perlu dicari secara khusus) 
Validasi 
• Mencocokkan sekor prediktor dengan sekor 
kriteria 
• Biasanya pencocokan dilakukan melalui 
koefisien korelasi linier di antara sekor prediktor 
dan sekor kriteria 
rval = rpred-krit
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
Sasaran ukur 
Prediktor 
Sasaran ukur 
Kriteria 
Alat ukur 
Prediktor 
Alat ukur 
Kriteria 
Hasil ukur 
Prediktor 
Hasil ukur 
Kriteria 
Responden 
Kecocokan melalui koefisien korelasi 
Koefisien validitas
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 10 
Validitas Serentak 
Respon- Sekor Sekor 
den Ax AY 
1 8 6 
2 10 10 AX = prediktor 
3 5 5 
4 3 5 AY = kriteria 
5 8 9 
6 10 8 
7 9 10 
8 6 8 
9 7 8 
10 10 10 
rval = rAX-AxY = 0,80
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 11 
Pada validitas serentak, AX adalah sekor prediktor 
dan AY adalah sekor kriteria. 
(a) Res AX AY (b) Res AX AY 
1 56 63 1 58 60 
2 48 57 2 64 59 
3 55 62 3 70 74 
4 55 59 4 72 68 
5 51 61 5 57 59 
6 53 60 6 67 60 
7 48 56 7 54 56 
8 53 57 8 61 63 
9 53 55 9 71 70 
10 50 64 10 65 67 
11 48 56 11 55 57 
12 50 55 12 68 73 
13 52 59 13 62 64 
14 56 63 14 50 52 
15 52 59 15 66 61 
16 69 72 
rval = 17 56 58 
18 60 62 
19 63 65 
20 59 61 
rval =
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 12 
Pada validitas prediksi, AX adalah sekor 
prediktor dan AY adalah sekor kriteria 
(a) Res AX AY (b) Res AX Ay Res AX AY 
1 114 72 1 650 3,8 14 475 2,6 
2 105 65 2 625 3,6 15 490 3,1 
3 115 76 3 480 2,8 16 620 3,8 
4 107 64 4 440 2,6 17 340 2,4 
5 101 71 5 600 3,7 18 420 2,9 
6 120 73 6 220 1,2 19 480 2,8 
7 125 75 7 640 2,2 20 530 3,2 
8 109 68 8 725 3,0 21 680 3,2 
9 103 70 9 520 3,1 22 420 2,4 
10 111 66 10 480 3,0 23 490 2,8 
11 370 2,8 24 500 1,9 
rval = 12 320 2,7 25 520 3,0 
13 425 2,6 
rval =
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
5. Koefisien Validitas (pada Nilai Acuan Kriteria) 
Pada Nilai Acuan Kriteria, sekor prediktor dan sekor 
kriteria dinyatakan dalam bentuk belum menguasai 
dan telah menguasai 
Koefisien validitas ditentukan melalui proporsi pada 
kecocokan di antara prediktor dan kriteria 
Contoh 13 
Wilayah prediktor 
Tidak Telah 
menguasai menguasai 
Wilayah Tidak 
Kriteria menguasai 
Telah 
menguasai 
5 + 2 
Koefisien validitas = --------- = 0,70 
10 
2 1 
2 5
------------------------------------------------------------------------------ 
Validitas 
------------------------------------------------------------------------------ 
6. Koefisien Determinasi 
Jika terdapat korelasi di antara sekor prediktor (X) 
dengan sekor kriteria (Y), maka terdapat variansi 
bersama di antara mereka 
Sekor 
prediktor 
Sekor 
kriteria 
Variansi bersama ini sering diartikan sebagai 
sumbangan variansi dari prediktor X ke kriteria Y 
Besaran variansi bersama atau sumbangan 
variansi ini dikenal sebagai koefisien determinasi 
Koefisien Determinasi = r2 
val 
Jika rval = 0,71 maka Koef Det = 0,50
------------------------------------------------------------------------------ 
Validitas 
------------------------------------------------------------------------------ 
7. Batas Koefisien Validitas Kriteria 
Koefisien validitas kriteria rXY adalah koefisien 
korelasi di antara sekor prediktor X dengan sekor 
kriteria Y 
Jika koefisien reliabilitas X dan Y adalah rendah, 
maka koefisien validitas kriteria seharusnya rendah 
pula 
Batas atas koefisien validitas kriteria rXY adalah 
rerata ukur dari koefisien reliabilitas rXX dan rYY 
XY XX YY r £ r r 
rXY = koefisien validitas kriteria 
rXX = koefisien reliabilitas prediktor 
rYY = koefisien reliabilitas kriteria
------------------------------------------------------------------------------ 
Validitas 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 14 
Jika koefisien reliabilitas 
Sekor prediktor ρXX = 0,86 
Sekor kriteria ρYY = 0,75 
maka koefisien validitas kriteria maksimum yang 
dapat diterima adalah 
ρXY = √(0,86)(0,75) = 0,80 
Catatan: 
• Perhitungan koefisien validitas kriteria dapat 
saja menghasilkan nilai lebih dari 0,80 
• Namun nilai maksimum yang sepadan dengan 
reliabilitas sekor prediktor dan sekor kriteria 
dibatasi sampai 0,80
------------------------------------------------------------------------------ 
Validitas 
------------------------------------------------------------------------------ 
8. Koreksi pada Peredaman terhadap Koefisien 
Validitas Kriteria 
Koefisien validitas kriteria merupakan koefisien 
korelasi di antara sekor prediktor dan sekor kriteria 
Sekor prediktor X dan sekor kriteria Y masing-masing 
terdiri atas sekor tulen dan sekor keliru 
AX = TX + KX 
AY = TY + KY 
Koefisien validitas kriteria 
• Yang terukur : rAXAY 
• Seharusnya diukur : rTXTY 
Kekeliruan KX dan KY menyebabkan peredaman 
pada koefisien validitas kriteria (sehingga ingin 
dikoreksi)
------------------------------------------------------------------------------ 
Validitas 
------------------------------------------------------------------------------ 
Koreksi Spearman (1904) 
Spearman mengusulkan koreksi terhadap 
peredaman koefisien validitas kriteria dengan 
rumus 
r ¢ = r 
XY 
XY r r 
XX YY 
dengan 
ρ’ 
XY = koefisien validitas terkoreksi 
ρXY = koefisien validitas sebelum dikoreksi 
ρXX = koefisien reliabilitas sekor prediktor 
ρYY = koefisien reliabilitas sekor kriteria 
Contoh 15 
Jika ρXX = 0,86 dan ρYY = 0,75, maka koefisien 
validitas kriteria ρXY = 0,70 dikoreksi menjadi 
0,88 
¢ = 0,70 = XY r 
(0,86)(0,75)
------------------------------------------------------------------------------ 
Validitas 
------------------------------------------------------------------------------ 
Modifikasi terhadap Koreksi Spearman 
Koefisien reliabilitas lama ditingkatkan dengan 
koefisien reliabilitas baru sehingga 
• ρXX(lama) menjadi ρXX(baru) 
• ρYY(lama) menjadi ρYY(baru) 
dan selanjutnya koefisien validitas kriteria yang 
terkoreksi dimodifikasi menjadi 
r r r 
XY XX baru YY baru 
( ) ( ) 
r ¢ = 
XY r r 
XX lama YY lama 
( ) ( ) 
Di sini diperlukan dua pasang koefisien 
reliabilitas yakni lama dan baru
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
D. Validitas Konstruk 
1. Tujuan 
Variabel konstruk adalah variabel yang abstrak 
hasil konstruksi para pakar, misalnya 
• Sikap ▪ motivasi 
• Inteligensi ▪ minat 
• Kecemasan ▪ kegelisahan 
• Frustrasi ▪ sosiabilitas 
Validitas konstruk menunjukkan seberapa tepat 
pengukuran variabel itu terhadap maksud 
sesungguhnya dari variabel itu 
Validitas konstruk dikemukakan oleh L. J. 
Cronbach dan P. E. Meehl pada tahun 1955
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
Sasaran ukur 
Variabel konstruk 
Konstruksi alat ukur 
Alat ukur 
Hasil konstruksi 
Responden 
Hasil ukur 
Sekor 
Kecocokan 
Validitas 
konstruk
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
2. Prosedur Validasi 
Syarat 
• Ada referensi yang telah diketahui untuk 
digunakan pada pembandingan dengan 
konstruk 
• Ada referensi yang layak dijadikan pembanding 
untuk digunakan pada pembandingan dengan 
konstruk 
Jenis referensi 
• Referensi cocok yakni referensi yang cocok 
dengan konstruk 
• Referensi beda yakni referensi yang beda 
dengan konstruk
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
Metoda Pencocokan 
• Pencocokan konvergensi yakni kecocokan 
dengan referensi yang cocok 
• Pencocokan diskriminan yakni perbedaan 
dengan referensi yang beda 
Penerapan Metoda Pencocokan 
• Pada penerapannya, sering hanya digunakan 
metoda konvergensi 
• Ada kalanya, digunakan metoda konvergensi 
dan metoda diskriminan sekaligus secara 
bersama-sama
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
Konvergensi 
Hasil ukur Referensi cocok 
Validitas tinggi bila cocok 
Validitas rendah bila tidak cocok 
Diskriminan 
Hasil ukur Referensi beda 
Validitas tinggi bila beda 
Validitas rendah bila tidak beda
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
3. Referensi Hasil Ukur Valid 
Ada alat ukur yang sudah menghasilkan sekor yang 
valid yang digunakan sebagai referensi cocok 
Dengan cara konvergensi, hasil ukur konstruk 
dicocokkan dengan hasil ukur valid itu 
Alat ukur valid 
Kelompok responden 
X 
Alat ukur 
Y 
Hasil ukur 
HX 
Hasil ukur 
HY 
Korelasi tinggi di antara HY dengan HX menunjukkan 
bahwa validitas konstruk juga tinggi
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
4. Referensi Responden yang Diketahui 
Ada kelompok responden yang hasil ukurnya sudah 
diketahui yang digunakan sebagai referensi cocok 
Dengan cara konvergensi, hasil ukur konstruk 
dicocokkan dengan hasil ukur responden itu 
Alat ukur X 
Kelompok responden 
(Diketahui HX) 
Hasil ukur HY 
Korelasi tinggi di antara HY dengan HX menunjukkan 
bahwa validitas konstruk juga tinggi
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
5. Referensi Perlakuan yang Diketahui 
Ada perlakuan yang telah diketahui hasil ukur dari 
akibatnya. Perlakuan ini digunakan sebagai 
referensi cocok 
Dengan cara konvergensi hasil ukur konstruk 
dicocokkan dengan hasil ukur perlakuan yang 
diketahui itu 
Perlakuan 
Kelompok responden 
(Diketahui HX) 
Alat 
ukur 
X 
Hasil 
ukur 
HY 
Korelasi tinggi di antara HY dengan HX menunjukkan 
bahwa validitas konstruk juga tinggi
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
6. Referensi Pembanding Multiciri dan Multimetoda 
(Multitrait Multimethod) 
Sebagai referensi pembanding digunakan 
• Lebih dari satu ciri (konstruk) 
• Lebih dari satu metoda 
Patokan untuk validitas konstruk 
• Ciri sama metoda beda: validitas tinggi jika 
korelasi tinggi (konvergen) 
• Ciri beda metoda sama: validitas tinggi jika 
korelasi rendah (diskriminan) 
• Ciri beda metoda beda: validitas tinggi jika 
korelasi rendah (diskriminan)
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 16 
Tiga ciri A, B, dan C divalidasi melalui dua metoda 1 
dan 2. 
Terjadi kelompok A1, B1, C1, A2, B2, dan C2 yang 
dikorelasikan 
Metoda Ciri Metoda 1 Metoda 2 
A1 B1 C1 A2 B2 C2 
A1 (0,77) 
B1 0,40 (0,81) 
Metoda 1 
C1 0,31 0,29 (0,92) 
A2 [0,59] 0,27 0,11 (0,71) 
B2 0,29 [0,63] 0,12 0,37 (0,78) 
Metoda 2 
C2 0,18 0,09 [0,68] 0,25 0,18 (0,83) 
( ) = koefisien reliabilitas 
[ ] = Ciri sama metoda beda (konvergen)
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
7. Referensi Konstruk Cocok dan Beda 
Diketahui bahwa konstruk X cocok dengan konstruk 
A, B, dan C, serta beda dengan konstruk P, Q, dan 
R 
Melalui analisis faktor diperiksa kecocokan X 
dengan konstruk A, B, dan C (konvergen) serta 
ketidakcocokan dengan konstruk P, Q, dan R 
Pemeriksaan dilakukan melalui muatan faktor pada 
analisis faktor. Validitas tinggi apabila X, A, B, dan 
C terletak pada faktor yang sama serta berbeda 
dengan faktor P, Q, dan R 
Menggunakan program statistika analisis faktor 
pada program paket statistika di komputer
----------------------------------------------------------------------- 
Validitas 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 17 
Muatan faktor untuk konstruk X, A, B, C, P, Q, dan 
R menghasilkan 
Konstruk Faktor Faktor 
(Variabel) I II 
X 7241 2431 
A 7013 2214 
B 7422 2546 
C 7351 2377 
P 4311 8014 
Q 4159 8172 
R 4266 8244 
Muatan faktor X seukuran dengan muatan 
faktor A, B, dan C (konvergen) 
Berbeda dengan muatan faktor P, Q, R 
(diskriminan)
------------------------------------------------------------------------------ 
Validitas 
------------------------------------------------------------------------------ 
8. Pemeriksaan Dimensi 
• Biasanya alat ukur adalah multidimensi dan setiap 
dimensi mencakup sejumlah butir 
• Proporsi jumlah butir di antara dimensi ditentukan 
oleh konsep atau konstruk dari variabel 
• Melalui uji coba dapat diperiksa kecocokan di 
antara butir dengan dimensinya 
• Pemeriksaan dilakukan melalui analisis faktor, dan 
apabila diperlukan, diteruskan dengan rotasi 
• Setiap dimensi merupakan faktor sendiri sehingga 
kecocokan butir dengan dimensi ditentukan oleh 
faktor 
• Penentuan faktor dilakukan melalui muatan faktor 
pada setiap sumbu
------------------------------------------------------------------------------ 
Validitas 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 18 (dari Aiken) 
Suatu alat ukur terdiri atas 11 butir untuk mengukur 
perilaku pengajar pada skala 1 sampai 5 sebagai 
berikut 
• 1. considerate 
• 2. courteous 
• 3. creative 
• 4. friendly 
• 5. interesting 
• 6. knowledgeable 
• 7. motivating 
• 8. organized 
• 9. patient 
• 10. prepared 
• 11. punctual 
Hasil uji coba pada sejumlah responden diproses 
melalui analisis faktor dilengkapi dengan rotasi
------------------------------------------------------------------------------ 
Validitas 
------------------------------------------------------------------------------ 
• Analisis faktor menghasilkan tiga faktor A, B, dan C 
sebagai berikut 
Butir Faktor A Faktor B Faktor C 
1 783 090 288 
2 853 089 131 
3 303 015 786 
4 790 – 041 280 
5 148 243 792 
6 353 669 – 113 
7 298 009 838 
8 – 082 649 392 
9 691 102 120 
10 011 867 100 
11 052 822 048 
• Dengan dasar di atas 500, diperoleh 
Faktor A: butir 1, 2, 4, 9 
Faktor B: butir 6, 8, 10, 11 
Faktor C: butir 3, 5, 7

More Related Content

What's hot

Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktorAnalisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktorSukiman Fitk
 
Struktur bangun datar kelompok 1
Struktur bangun datar kelompok 1Struktur bangun datar kelompok 1
Struktur bangun datar kelompok 1siti sangidah
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
Anova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjutAnova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjutSuci Agustina
 
Analisis reliabilitas instrumen
Analisis reliabilitas instrumenAnalisis reliabilitas instrumen
Analisis reliabilitas instrumenSukiman Fitk
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES Andina Aulia Rachma
 
Distribution tabel nilai f 0,05
Distribution tabel nilai f 0,05Distribution tabel nilai f 0,05
Distribution tabel nilai f 0,05DIANTO IRAWAN
 
Instrumen observasi pembelajaran
Instrumen observasi pembelajaranInstrumen observasi pembelajaran
Instrumen observasi pembelajaranAskar askar
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
Contoh instrumen beserta rubrik penilaian
Contoh instrumen beserta rubrik penilaianContoh instrumen beserta rubrik penilaian
Contoh instrumen beserta rubrik penilaiandonarfana
 
Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1Rudy Restanto
 
TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...eddy sanusi silitonga
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahYunitha Rahmah
 

What's hot (20)

Psikometri Bab a7
Psikometri Bab a7Psikometri Bab a7
Psikometri Bab a7
 
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktorAnalisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
 
Penilaian Hasil Belajar di SD
Penilaian Hasil Belajar di SDPenilaian Hasil Belajar di SD
Penilaian Hasil Belajar di SD
 
Struktur bangun datar kelompok 1
Struktur bangun datar kelompok 1Struktur bangun datar kelompok 1
Struktur bangun datar kelompok 1
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Anova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjutAnova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjut
 
Hipotesis nol
Hipotesis nolHipotesis nol
Hipotesis nol
 
Analisis reliabilitas instrumen
Analisis reliabilitas instrumenAnalisis reliabilitas instrumen
Analisis reliabilitas instrumen
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 
Distribution tabel nilai f 0,05
Distribution tabel nilai f 0,05Distribution tabel nilai f 0,05
Distribution tabel nilai f 0,05
 
Instrumen observasi pembelajaran
Instrumen observasi pembelajaranInstrumen observasi pembelajaran
Instrumen observasi pembelajaran
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
 
Contoh instrumen beserta rubrik penilaian
Contoh instrumen beserta rubrik penilaianContoh instrumen beserta rubrik penilaian
Contoh instrumen beserta rubrik penilaian
 
Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1
 
PPT Sidang Skripsi.pptx
PPT Sidang Skripsi.pptxPPT Sidang Skripsi.pptx
PPT Sidang Skripsi.pptx
 
TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
 
Contoh Penilaian Kinerja
Contoh Penilaian KinerjaContoh Penilaian Kinerja
Contoh Penilaian Kinerja
 
Skala bertingkat
Skala bertingkatSkala bertingkat
Skala bertingkat
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmah
 

Viewers also liked

Viewers also liked (14)

Psikometri (TEORI TES) 1
Psikometri (TEORI TES) 1Psikometri (TEORI TES) 1
Psikometri (TEORI TES) 1
 
Psikometri 502302 kum-rmp_!
Psikometri 502302 kum-rmp_!Psikometri 502302 kum-rmp_!
Psikometri 502302 kum-rmp_!
 
Psikometri 1
Psikometri 1Psikometri 1
Psikometri 1
 
Psikometri Bab a20
Psikometri Bab a20Psikometri Bab a20
Psikometri Bab a20
 
Uji perbedaan uji chi kuadrat
Uji perbedaan uji chi kuadratUji perbedaan uji chi kuadrat
Uji perbedaan uji chi kuadrat
 
Korelasi produk moment
Korelasi produk momentKorelasi produk moment
Korelasi produk moment
 
Analisa data kualitatif (2012 2013)
Analisa data kualitatif (2012 2013)Analisa data kualitatif (2012 2013)
Analisa data kualitatif (2012 2013)
 
Uji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji tUji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji t
 
Teknik korelasi product moment
Teknik korelasi product momentTeknik korelasi product moment
Teknik korelasi product moment
 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
 
Latihan Soal tes potensi PPIH/TKHI
Latihan Soal tes potensi PPIH/TKHILatihan Soal tes potensi PPIH/TKHI
Latihan Soal tes potensi PPIH/TKHI
 
Analisis Data Kualitatif
Analisis Data KualitatifAnalisis Data Kualitatif
Analisis Data Kualitatif
 

Similar to Psikometri Bab a14 (20)

Psikometri Bab a1
Psikometri Bab a1Psikometri Bab a1
Psikometri Bab a1
 
Psikometri Bab a4
Psikometri Bab a4Psikometri Bab a4
Psikometri Bab a4
 
Psikometri Bab a4
 Psikometri Bab a4 Psikometri Bab a4
Psikometri Bab a4
 
Psikometri Bab a11
Psikometri Bab a11Psikometri Bab a11
Psikometri Bab a11
 
Psikometri Bab a8
Psikometri Bab a8Psikometri Bab a8
Psikometri Bab a8
 
Psikometri Bab a5
Psikometri Bab a5Psikometri Bab a5
Psikometri Bab a5
 
Psikometri Bab a18
Psikometri Bab a18Psikometri Bab a18
Psikometri Bab a18
 
Psikometri Bab a27
Psikometri Bab a27Psikometri Bab a27
Psikometri Bab a27
 
Psikometri Bab a28
Psikometri Bab a28Psikometri Bab a28
Psikometri Bab a28
 
Psikometri Bab a12
Psikometri Bab a12Psikometri Bab a12
Psikometri Bab a12
 
Psikometri Bab a17
Psikometri Bab a17Psikometri Bab a17
Psikometri Bab a17
 
Psikometri Bab a2
Psikometri Bab a2Psikometri Bab a2
Psikometri Bab a2
 
Psikometri Bab a2
 Psikometri Bab a2 Psikometri Bab a2
Psikometri Bab a2
 
Psikometri Bab a24
Psikometri Bab a24Psikometri Bab a24
Psikometri Bab a24
 
Psikometri Bab a3
Psikometri Bab a3Psikometri Bab a3
Psikometri Bab a3
 
Psikometri Bab a3
 Psikometri Bab a3 Psikometri Bab a3
Psikometri Bab a3
 
Psikometri Bab a21
Psikometri Bab a21Psikometri Bab a21
Psikometri Bab a21
 
Psikometri Bab a29
Psikometri Bab a29Psikometri Bab a29
Psikometri Bab a29
 
Psikometri Bab a13
Psikometri Bab a13Psikometri Bab a13
Psikometri Bab a13
 
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Ciri Benda Padat dan Benda Cair - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Ciri Benda Padat dan Benda Cair - Pemantaan Ke...Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Ciri Benda Padat dan Benda Cair - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Ciri Benda Padat dan Benda Cair - Pemantaan Ke...
 

More from Universitas Negeri Makassar

Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianProses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianUniversitas Negeri Makassar
 
Uji liliefors + Uji bartlett + Analisis Varians Jalur 1
Uji liliefors + Uji bartlett + Analisis Varians Jalur 1Uji liliefors + Uji bartlett + Analisis Varians Jalur 1
Uji liliefors + Uji bartlett + Analisis Varians Jalur 1Universitas Negeri Makassar
 

More from Universitas Negeri Makassar (20)

Korelasi ganda
Korelasi gandaKorelasi ganda
Korelasi ganda
 
Uji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffeUji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffe
 
Analisis jalur
Analisis jalurAnalisis jalur
Analisis jalur
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
Power point statistik anava
Power point statistik anavaPower point statistik anava
Power point statistik anava
 
Uji normalitas & uji homogenitas
Uji normalitas & uji homogenitasUji normalitas & uji homogenitas
Uji normalitas & uji homogenitas
 
Presentation makalah
Presentation makalahPresentation makalah
Presentation makalah
 
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianProses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
 
Aliran prenialisme
Aliran prenialisme Aliran prenialisme
Aliran prenialisme
 
Aliran essensialisme
Aliran  essensialismeAliran  essensialisme
Aliran essensialisme
 
Rekontruksitifisme
Rekontruksitifisme Rekontruksitifisme
Rekontruksitifisme
 
Aliran patta bundu yes
Aliran patta bundu yesAliran patta bundu yes
Aliran patta bundu yes
 
Landasan sosiologis n ekonomi
Landasan sosiologis n ekonomi Landasan sosiologis n ekonomi
Landasan sosiologis n ekonomi
 
Presentation progresivisme
Presentation progresivisme Presentation progresivisme
Presentation progresivisme
 
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmuOntologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
 
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmuOntologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
 
Dasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuanDasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuan
 
PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25
 
Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)
 
Uji liliefors + Uji bartlett + Analisis Varians Jalur 1
Uji liliefors + Uji bartlett + Analisis Varians Jalur 1Uji liliefors + Uji bartlett + Analisis Varians Jalur 1
Uji liliefors + Uji bartlett + Analisis Varians Jalur 1
 

Recently uploaded

Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxSelviPanggua1
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxUlyaSaadah
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 

Recently uploaded (20)

Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 

Psikometri Bab a14