SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
BAB I
                                       Pendahuluan



apa itu matematika?
        Matematika berasal dari bahasa Yunani yaitu sains, ilmu pengetahuan atau belajar.
Dalam pengertian yang lain matematika merupakan cara untuk berfikir dan menalar. Dalam
filsafat matematika sangat bersangkut pautan dengan fungsi dan struktur teori-teori
matematika, karena teori matematika itu harus spekulatif. Tokoh utama dalam filsafat
matematika yaitu: PYTAGORAS, ARISTOTELES, dan KANTDA LEBUIZ. Pendidikan
matematika menurut WEIN (1973) pendidikan matematika adalah suatu studi tentang aspek-
aspek, sifat-sifat dasar dan sejarah matematika beserta psikologi belajar dan mengajarnya
yang berkontrobusi terhadap pemahaman guru dalam tugasnya bersama siswa. pendidikan
matematika tersebut bisa berupa: 1. aspek matematika. 2. sifat dasar. 3. sejarah. 4. psikologi
belajar. 5. kurikulum sekolah. 6. prinsip perkembangan matematika di sekolah.
        Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti „belajar
atau hal yang dipelajari‟, sedang dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti,
yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Matematika memiliki bahasa dan aturan yang
terdefinisi dengan baik, penalaran yang jelas dan keterkaitan antar konsep yang kuat. Unsur
utama pekerjaan matematika adalah penalaran deduktif yang bekerja atas dasar asumsi
(kebenaran kosistensi). Menurut Jujun dalam bukunya Filsafat Ilmu : “Matematika adalah
bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan.
Lambang – lambang matematika bersifat „artifisial‟ yang baru mempunyai arti setelah makna
diberikan kepadanya”.


Rumusan masalah
   1.   Apa itu Matematika Empiris?
   2.   Bagaimana Pusat perkembangan aritmetika?
   3.   Bagaimana pengaruh aliran empirisme terhadap perkembangan filsafat matematika?
   4.   Dampak aliran empirisme terhadap perkembangan ilmu matematika
   5.   Apa itu Matematika Kontemporer?
   6.   Bagaimana pusat perkembangan matematika berada di Eropa




                                           Page 1
Tujuan penulisan
       Makalah ini dibuat untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Filsafat Matematika
sekaligus untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang ideologi pendidikan
matematika sehingga pembaca dapat mengerti tentang materi ini.


Metode penulisan
       Penulis menggunakan metode observasi, yaitu dengan membaca buku dan artikel
yang berkaitan dengan penulisan makalah ini.




                                         Page 2
BAB II
                                        Pembahasan


   A. Matematika Empiris (Abad ke-6 SM – 1850)


 Pengertian empirisme
      Empirisme secara etimologis berasal dara kata Yunani έμπειρία (empeiria) dan dari
   kata experietie yang berarti “berpengalaman dalam”, “berkenalan dalam”, “berkenalan
   dengan”, “terampil untuk”. Sementara menurut Lacey, Empirisme adalah aliran dalam
   filsafat yang berpandangan bahwa pengetahuan secara keseluruhan atau parsial
   didasarkan kepada pengalaman yang menggunakan indera.
      Selanjutnya secara terminologis terdapat beberapa definisi mengenai empirisme,
   diantaranya: doktrin bahwa sumber seluruh pengetahuan harus dicari dalam pengalaman.
   Pandangan bahwa semua ide merupakan abstraksi yang dibentuk dengan menggabungkan
   apa yang dialami, pengalamn inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan, dan
   bukan akal.
      Berdasarkan Honer dan Hunt (2003) aliran ini tidak mungkin untuk mencari
   pengetahuan mutlak dan mencakup semua segi, apabila di dekat kiata terdapat kekuatan
   yang dapat dikuasai untuk meningkatkan pengetahuan manusia, yang meskipun bersifat
   lebih lambat namun lebih dapat diandalkan. Kaum empiris cukup puas dengan
   mengembangkan
       Sebuah sistem pengetahuan yang mempunyai peluang besar untuk benar, meskipun
   kepastian mutlak tidak akan pernah dapat dijamin. Kaum empiris memegang teguh
   pendapat bahwa pengetahuan manusia dapat diperoleh lewat pengalaman. Jika kita
   sedang berusaha untuk menyakinkan seorang empiris bahwa sesuatu itu ada, dia akan
   berkata “tunjukan hal itu kepada saya”. Dalam persoalan mengenai fakta maka dia harus
   diyakinkan oleh pengalamannya sendiri. Tokoh yang dianggap sebagai benih dari
   empirisme adalah Aristoteles, seperti juga pada rasionalisme, maka pada empirisme pun
   terdapat banyak tokoh pendukungnya yang tidak kalah populernya. Tokoh-tokoh
   dimaksud diantaranya adalah David Hume, John Locke dan Bishop Berkley.




                                        Page 3
Pusat perkembangan aritmetika
    1000 SM – 600 SM           :    Sumeria, Babilonia, Mesir kuno
                                    Pengembang aritmetika: pedagang, orang-orang awam


    600 SM – 300 SM            :    Yunani Pengembang: para Filsuf, terutama Pythagoras


    300 - 1200                 :    Stagnan. Di Eropa ada beberapa orang
                                    Boethius, Alcuino, Gerbert, Leonardo Fibonacci


    1200 - 1800                :    di Eropa, fajar menyingsing
                                    Robert Recorde, Gemma Frietius, Simon Steven,
                                    John Napier, Newton, Leibniz


    Budaya yang paling menonjol dapat dikatakan sebagai ciri khas budaya suatu bangsa. Ciri
khas bangsa Yunani kuno adalah ide-ide idealnya, bangsa Romawi dengan budaya politik,
militer dan suka menaklukkan bangsa lain. Bangsa Mesir kuno dengan seni keindahan dan
juga mistik. Tahun 600 - 1200 ciri khas budaya bangsa Eropa adalah teologis. Tahun 1200 -
1800 budaya bangsa Eropa mulai eksplorasi alam sebelum revolusi industri. Abad ke-19, dan
20 penciptaan mesin-mesin otomatis berbarengan dengan kemajuan dalam bidang sains dan
matematika.
    Bangsa-bangsa Babilonia, Mesir, Sumeria dapat dipandang sebagai matematika empiris.
Nama ini berkaitan dengan perkembangan matematika yang selalu untuk memenuhi
keperluan dalam perdagangan, pengukuran, survei, dan astronomi. Dengan kata lain
matematika diangkat dari pengalaman manusia bergelut dengan masalah-masalah praktis
dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun demikian matematika empiris ini                 telah
mengantisipasi datangnya matematika non-empiris seperti telah digunakannya bilangan
negatif, dan sistem bilangan alam atau asli yang menuju ketakhingga.
    Kontribusi paling menonjol bangsa Yunani terhadap perkembangan matematika terletak
pada dipilihnya metode deduktif dan kepercayaannya bahwa fenomena alam dapat disajikan
dalam lambang-lambang bilangan. Dan ini terbukti sekarang telah ditemukan alat-alat
elektronik digital.




                                          Page 4
Bangsa Eropa sendiri baru belakangan tertarik pada matematika. Selama 1000 tahun
matematika berkembang di Asia kecil (Yunan, Arab). Tahun 400 - 120 perkembangan
matematika dapat dikatakan berhenti, hanya beberapa gelintir orang mengembangkan secara
individual (tanpa ada komunikasi satu sama lain), di antara mereka adalah Boethius, Alcuino,
dan Gerberet, dan yang paling akhir Leonardo Fibonacci.
     Barulah pada abad ke-16, pusat perkembangan matematika berada di Eropa.


7.   Pengaruh aliran empirisme terhadap perkembangan filsafat matematika
        Filsafat matematika lahir di Yunani kuno yang ditemukan dan dikembangkan oleh
     para filsuf seperti Socrates, Plato, Aristoteles dan juga oleh beberapa filsuf pra-Socrates,
     masalah filsafat matematika ini masih menjadi kajian filsuf-filsuf masa kini.
        Pada abad ke-18 muncul salah seorang filsuf, yaitu Immanuel Kant yang termotivasi
     oleh perselisihan empirisme yang mengungkapkan bahwa kebenaran-kebenaran dari
     geometri, aritmatika, dan aljabar bersifat „sintetik a priori‟, yang berdasarkan pada
     „intuisi‟. Pada jaman Yunani. Filsafat pada matematika sangat dipengaruhi oleh studi
     mereka yaitu geometri. Sedangkan pada abad 20, filsafat matematika menyangkut
     hubungan antara logika dan matematika dan ditandai dengan minat yang dominan dalam
     logika formal, teori himpunan, dan isu-isu mendasar.
        Menurut Aristoteles, obyek matematika seperti segitiga dan lingkaran adalah abstraksi
     dari percobaan, yaitu dari interaksi kita dengan berbagai benda-benda yang kira-kira
     berbentuk bulat yang membentuk konsep bola yang sempurna.


8.   Dampak aliran empirisme terhadap perkembangan ilmu matematika
        Menurut Kartasamita dan Wahyudin (2009) Matematika (geometri) sudah mulai
     dikembangkan pada jaman Yunani klasik sepanjang tahun 600 sampai 300 SM, tetapi
     kenyataanya sejarah matematika sendiri dimulai jauh sebelum itu. Matematika yang
     paling kuno menurut Friberg (1981) adalah Plimpton 322 (Babel matematika 1900 SM) di
     Moskow Mathematical Papyrus (matematika Mesir sekitar 1850 SM), dan Rhind
     Mathematical Papyrus (matematika Mesir sekitar 1650 SM), selanjutnya menurut Sirotus
     (1990) perkembangan matematika tumbuh di pantai-pantai Asia kecil di Gerim dan Italia
     ditemukan oleh saudagar kaya dari Mesir, yaitu Thales (640 – 546 SM), ia mempelajari
     Matematika mesir dan mengagumi piramida kemudian menghitung tinggi piramida
     dengan bantuan bayangannya.




                                             Page 5
Salah seorang yang mengembangkan matematika di Eropa pada abad 17 adalah
Galileo Gallilei, ia mangamati lampu gantung di Gereja Pisa dan mendapatkan bahwa
periode ayunan lampu tidak bergantung pada panjang busur ayunannya                 dan
membuktikan bahwa periode ayunan tidak bergantung kepada beban bandulnya, dan
penemuan lainnya yaitu bahwa kecepatan benda jatuh tidak bergantung pada benda berat
itu. Penemuan Galileo ini member pandangan baru terhadap ilmu pengetahuan yaitu
keselarasan antara eksperimen dengan teori.
   Perkembangan cabang-cabang matematika mulai zaman SM sampai sekarang seperti
aritmatika, geometri kalkulus, aljabar, statistik, dan analisis beserta pembuktian-
pembuktian yang telah ditemukan oleh para ahli matematika dapat kita pelajari sampai
sekarang. Apabila kita mengakaji baik teori maupun bukti-bukti dari teorema-teorema
cabang-cabang matematika tersebut, maka ini tidak terlepas dari penemuan-penemuan
para ahli matematika dan filsafat matematika beserta paham yang dianutnya dalam hal ini
adalah paham empirisme.
   Berdasarkan paham empirisme kontribusi terhadap perkembangan matematika antara
lain dalam hal pembuktian-pembuktian suatu teorema, yaitu dengan menggunakan akal
(rasio) dan pengalaman indera (empirisis) untuk merangsang ingatan dan membawa
kesadaran terhadap pengetahuan yang selama ini sudah ada dalam pikiran.




                                      Page 6
B. MATEMATIKA KONTEMPORER (1850 - Sekarang)

Pusat perkembangan matematika berada di Eropa.

   Aritmetika memiliki peran ganda: sebagai alat bantu sains dan perdagangan, dan sebagai
uji komparatif landasan dasar tempat sistem matematika itu dibangun. Hogben, Well, dan
McKey dan lain-lain telah melukiskan peran aritmetika dengan indahnya.

   Perkembangan kalkulasi yang paling spektakuler adalah diciptakannya “otak elektronik”,
komputer. Komputer lebih banyak memerlukan matematika daripada aritmetika elementer.
Penciptaan komputer memerlukan kolaborasi para pakar matematika, aritmetika, dan ahli
teknik pakar mesin.

   Pada    abad   20    perkembangan     aritmetika   makin   abstrak   dan   tergeneralisasi.
Perkembangannya mengacu pada aljabar dan analisis guna lebih “mengeraskan” aritmetika.
Sebaliknya yang terakhir ini disebut “arimetisasi”.

   Abstraksi dan generalisasi pada abad 20 telah diantisipasi oleh Lobachevsky dengan
munculnya geometri non-euclidnya. Selanjutnya pakar-pakar lain seperti Peacock, Gregory,
DeMorgan, memandang aljabar dan geometri sebagai “hipothetico-deductive” dengan cara
Euclid.

   Dengan kritikan tajam oleh Cantor, Dedekind, dan Weirstrass terhadap sifat-sifat sistem
bilangan (seperti faktorisasi, habis dibagi dan sebagainya) pada tahun 1875, pada tahun 1899
Hilbert muncul dengan “metode postulatsional”. Dengan demikian, dari pandangan ini,
bilangan, titik, garis dan sebagainya adalah abstrak murni, tidak mempunyai kaitan dengan
benda fisik. Akhirnya Peano berjaya menjelaskan bahwa sistem bilangan 1, 2, 3, . . . dapat
diperluas (dalam arti dapat “menghasilkan”) sistem bilangan bulat, rasional, real, dan
kompleks hanya melalui postulat pada bilangan alam.

   Permasalahan terakhir adalah masalah “landasan” atau “pondasi” matematika atas mana
struktur matematika itu dibentuk.

   Matematika yang telah berkembang selama dua ribu lima ratus tahun oleh generasi ke
generasi, ternyata dapat diajarkan kepada anak-anak “hanya” dalam beberapa tahun di
sekolah. Oleh karena itu, Prof Judd (psikolog) mengatakan bahwa aritmetika adalah kreasi



                                           Page 7
manusia paling perfect (sempurna) dan alat untuk berkomunikasi sesama manusia. Dengan
demikian matematika perlu dijaga dan dikembangkan untuk mengantarkan manusia
menyongsong hari esok yang cerah.

9.   Dewesternisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer
        Salah satu tantangan pemikiran Islam kontemporer yang dihadapi kaum Muslimin
     saat ini adalah problem ilmu. Karena, peradaban Barat yang mendominasi peradaban
     dunia saat ini telah menjadikan ilmu sebagai problematis. Selain telah salah memahami
     makna ilmu, peradaban Barat modern telah menghasilkan ilmu yang bermanfaat, namun
     tidak dapat dinafikan bahwa peradaban tersebut juga telah menghasilkan ilmu yang telah
     merusak khususnya kehidupan spiritual manusia. Epistemologi Barat bersumber kepada
     akal dan panca indera. Westernisasi ilmu telah menceraikan hubungan harmonis antara
     manusia dan Tuhan, sekaligus telah melenyapkan Wahyu sebagai sumber ilmu.




                                          Page 8
BAB III
                                    Penutup


Kesimpulan
  Perkembangan cabang-cabang matematika mulai zaman SM sampai sekarang seperti
  aritmatika, geometri kalkulus. Aljabar, statistic dan analisis beserta pembuktian-
  pembuktian yang telah ditemukan oleh para ahli matematika dapat kita pelajari ampai
  sekarang. Apabila kita mengkaji cabang-cabang matematika beserta paham yang
  dianutnya (empirisme).


  Dan ilmu pengetahuan modern yang saat ini dihasilakan oleh peradaban Barat tidak
  serta merta diterapkan di dunia Muslim. Sebabnya, ilmu buka bebas nilai, tetapi syarat
  nilai. Ilmu dapat dijadikan sebagai alat yang sangat halus dan tajam dalam
  menyebarluaskan cara dan pandangan hidup sesuatu kebudayaan.




                                     Page 9
Daftar Pustaka
   http://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?Itemid=75&catid=30:fkip&id=137:pema410
   1-hakikat-dan-sejarah-matematika&option=com_content&view=article
   PEMA4101
   Hakikat dan Sejarah Matematika
   Sukardjono
   3 sks / modul 1-9: ill.; 21 cm
   ISBN : 9790111576
   DDC : 510
   Copyright (BMP) © Jakarta: Universitas Terbuka, 2007
   http://tydedewa.wordpress.com/2007/05/29/apa-itu-matematika/
   http://sholahuddin.edublogs.org/2010/04/28/sejarah-matematika-dan-
   perkembangannya/
   http://telekomunikasi.itb.ac.id/~angga/ebook/filsafat%20ilmu/bahan%20UTS/Konsep
   IlmudalamIslam.pdf




                                     Page
                                     10

More Related Content

What's hot

Powerpoint operasi hitung bentuk aljabar
Powerpoint operasi hitung bentuk aljabarPowerpoint operasi hitung bentuk aljabar
Powerpoint operasi hitung bentuk aljabarRobiatul Bangkawiyah
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.siKiki Ni
 
Sejarah Matematika
Sejarah MatematikaSejarah Matematika
Sejarah MatematikaDwi Kania
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
RPP dan LKS materi persamaan kuadrat
RPP dan LKS  materi persamaan kuadrat RPP dan LKS  materi persamaan kuadrat
RPP dan LKS materi persamaan kuadrat Yulia Angraini
 
Ppt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratPpt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratfajarcoeg
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Arvina Frida Karela
 
Materi Koordinat kartesius kelas 8 SMP
Materi Koordinat kartesius  kelas 8 SMP Materi Koordinat kartesius  kelas 8 SMP
Materi Koordinat kartesius kelas 8 SMP yoshufbriana
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiSeptian Amri
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi Nia Matus
 
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid finalAksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid finalagusloveridha
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Nia Matus
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grupwahyuhenky
 
Latihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsiLatihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsiTris Yubrom
 
Pembuktian hub. sudut-sudut pada garis sejajar
Pembuktian hub. sudut-sudut pada garis sejajarPembuktian hub. sudut-sudut pada garis sejajar
Pembuktian hub. sudut-sudut pada garis sejajarLam RoNna
 
Kumpulan Soal Persamaan Garis Lurus Beserta Pembahasannya
Kumpulan Soal Persamaan Garis Lurus Beserta PembahasannyaKumpulan Soal Persamaan Garis Lurus Beserta Pembahasannya
Kumpulan Soal Persamaan Garis Lurus Beserta Pembahasannyafatmawati9625
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulatAcika Karunila
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatAbdul Rais P
 

What's hot (20)

Powerpoint operasi hitung bentuk aljabar
Powerpoint operasi hitung bentuk aljabarPowerpoint operasi hitung bentuk aljabar
Powerpoint operasi hitung bentuk aljabar
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
 
Sejarah Matematika
Sejarah MatematikaSejarah Matematika
Sejarah Matematika
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
RPP dan LKS materi persamaan kuadrat
RPP dan LKS  materi persamaan kuadrat RPP dan LKS  materi persamaan kuadrat
RPP dan LKS materi persamaan kuadrat
 
Ppt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratPpt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadrat
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Materi Koordinat kartesius kelas 8 SMP
Materi Koordinat kartesius  kelas 8 SMP Materi Koordinat kartesius  kelas 8 SMP
Materi Koordinat kartesius kelas 8 SMP
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid finalAksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
Latihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsiLatihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsi
 
Pembuktian hub. sudut-sudut pada garis sejajar
Pembuktian hub. sudut-sudut pada garis sejajarPembuktian hub. sudut-sudut pada garis sejajar
Pembuktian hub. sudut-sudut pada garis sejajar
 
Kumpulan Soal Persamaan Garis Lurus Beserta Pembahasannya
Kumpulan Soal Persamaan Garis Lurus Beserta PembahasannyaKumpulan Soal Persamaan Garis Lurus Beserta Pembahasannya
Kumpulan Soal Persamaan Garis Lurus Beserta Pembahasannya
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 

Viewers also liked

Makalah hakikat dan sejarah matematika
Makalah hakikat dan sejarah matematikaMakalah hakikat dan sejarah matematika
Makalah hakikat dan sejarah matematikaعاءدة مردكة
 
Integrasi nilai budaya pada pembelajaran matematika
Integrasi nilai budaya pada pembelajaran matematikaIntegrasi nilai budaya pada pembelajaran matematika
Integrasi nilai budaya pada pembelajaran matematikaRzky Agung
 
Tugas kalkulus
Tugas kalkulusTugas kalkulus
Tugas kalkulusAv Ri
 
Makalah kelompok 4 filsafat
Makalah kelompok 4 filsafatMakalah kelompok 4 filsafat
Makalah kelompok 4 filsafatKadhe Candra
 
Ensiklopedia matematika
Ensiklopedia matematikaEnsiklopedia matematika
Ensiklopedia matematikaTeguh Wiryanto
 
Tes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektifTes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektifNurul Hidayah
 
pendidikan kewarganegaraan kelompok "Materi identitas nasional"
pendidikan kewarganegaraan kelompok  "Materi identitas nasional"pendidikan kewarganegaraan kelompok  "Materi identitas nasional"
pendidikan kewarganegaraan kelompok "Materi identitas nasional"aliffya_irlandha
 
Ilhamsyah Ibnu Hidayat - Soal-soal Statistika
Ilhamsyah Ibnu Hidayat - Soal-soal StatistikaIlhamsyah Ibnu Hidayat - Soal-soal Statistika
Ilhamsyah Ibnu Hidayat - Soal-soal StatistikaIlhamsyahIbnuHidayat
 
Soal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikaSoal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikasatriyo buaya
 

Viewers also liked (13)

Makalah hakikat dan sejarah matematika
Makalah hakikat dan sejarah matematikaMakalah hakikat dan sejarah matematika
Makalah hakikat dan sejarah matematika
 
Integrasi nilai budaya pada pembelajaran matematika
Integrasi nilai budaya pada pembelajaran matematikaIntegrasi nilai budaya pada pembelajaran matematika
Integrasi nilai budaya pada pembelajaran matematika
 
Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasila
 
Tugas kalkulus
Tugas kalkulusTugas kalkulus
Tugas kalkulus
 
Pp geometri
Pp geometriPp geometri
Pp geometri
 
Penelitian Pendidikan Matematika
Penelitian Pendidikan MatematikaPenelitian Pendidikan Matematika
Penelitian Pendidikan Matematika
 
Makalah kelompok 4 filsafat
Makalah kelompok 4 filsafatMakalah kelompok 4 filsafat
Makalah kelompok 4 filsafat
 
Metnum 2006
Metnum 2006Metnum 2006
Metnum 2006
 
Ensiklopedia matematika
Ensiklopedia matematikaEnsiklopedia matematika
Ensiklopedia matematika
 
Tes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektifTes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektif
 
pendidikan kewarganegaraan kelompok "Materi identitas nasional"
pendidikan kewarganegaraan kelompok  "Materi identitas nasional"pendidikan kewarganegaraan kelompok  "Materi identitas nasional"
pendidikan kewarganegaraan kelompok "Materi identitas nasional"
 
Ilhamsyah Ibnu Hidayat - Soal-soal Statistika
Ilhamsyah Ibnu Hidayat - Soal-soal StatistikaIlhamsyah Ibnu Hidayat - Soal-soal Statistika
Ilhamsyah Ibnu Hidayat - Soal-soal Statistika
 
Soal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikaSoal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistika
 

Similar to Matematika dan warisan budaya

Artikel filsafat lakatos
Artikel filsafat lakatosArtikel filsafat lakatos
Artikel filsafat lakatosThiya Apriana
 
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSuya Yahya
 
Sejarah Matematika
Sejarah MatematikaSejarah Matematika
Sejarah MatematikaArif Abas
 
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivismeFilsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivismetetty khairani
 
Fenomenologi
FenomenologiFenomenologi
Fenomenologippi51
 
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu   Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu   Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.elia_deardy
 
Bab iii pembahasan
Bab iii pembahasanBab iii pembahasan
Bab iii pembahasanCindar Tyas
 
ALIRAN FILSAFAT HUKUM TATA NEGARA DEMOKRASI
ALIRAN FILSAFAT HUKUM TATA NEGARA DEMOKRASIALIRAN FILSAFAT HUKUM TATA NEGARA DEMOKRASI
ALIRAN FILSAFAT HUKUM TATA NEGARA DEMOKRASIeunoniastore
 
Sejarah matematikaku
Sejarah matematikakuSejarah matematikaku
Sejarah matematikakuRusmaini Mini
 

Similar to Matematika dan warisan budaya (20)

Ayu iad emerald
Ayu iad emeraldAyu iad emerald
Ayu iad emerald
 
Artikel filsafat lakatos
Artikel filsafat lakatosArtikel filsafat lakatos
Artikel filsafat lakatos
 
Ayu iad
Ayu iadAyu iad
Ayu iad
 
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
 
Sejarah Matematika
Sejarah MatematikaSejarah Matematika
Sejarah Matematika
 
Makalah kritisisme
Makalah kritisismeMakalah kritisisme
Makalah kritisisme
 
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivismeFilsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
 
Sejarah filsafat
Sejarah filsafatSejarah filsafat
Sejarah filsafat
 
Fenomenologi
FenomenologiFenomenologi
Fenomenologi
 
Aristoteles
AristotelesAristoteles
Aristoteles
 
Iad ppt
Iad pptIad ppt
Iad ppt
 
Tugas dewi copy
Tugas dewi   copyTugas dewi   copy
Tugas dewi copy
 
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu   Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu   Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Bab iii pembahasan
Bab iii pembahasanBab iii pembahasan
Bab iii pembahasan
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
 
ALIRAN FILSAFAT HUKUM TATA NEGARA DEMOKRASI
ALIRAN FILSAFAT HUKUM TATA NEGARA DEMOKRASIALIRAN FILSAFAT HUKUM TATA NEGARA DEMOKRASI
ALIRAN FILSAFAT HUKUM TATA NEGARA DEMOKRASI
 
Metode ilmiah
Metode ilmiahMetode ilmiah
Metode ilmiah
 
Tugas latihan hakikat1
Tugas latihan hakikat1Tugas latihan hakikat1
Tugas latihan hakikat1
 
Sejarah matematikaku
Sejarah matematikakuSejarah matematikaku
Sejarah matematikaku
 

Matematika dan warisan budaya

  • 1. BAB I Pendahuluan apa itu matematika? Matematika berasal dari bahasa Yunani yaitu sains, ilmu pengetahuan atau belajar. Dalam pengertian yang lain matematika merupakan cara untuk berfikir dan menalar. Dalam filsafat matematika sangat bersangkut pautan dengan fungsi dan struktur teori-teori matematika, karena teori matematika itu harus spekulatif. Tokoh utama dalam filsafat matematika yaitu: PYTAGORAS, ARISTOTELES, dan KANTDA LEBUIZ. Pendidikan matematika menurut WEIN (1973) pendidikan matematika adalah suatu studi tentang aspek- aspek, sifat-sifat dasar dan sejarah matematika beserta psikologi belajar dan mengajarnya yang berkontrobusi terhadap pemahaman guru dalam tugasnya bersama siswa. pendidikan matematika tersebut bisa berupa: 1. aspek matematika. 2. sifat dasar. 3. sejarah. 4. psikologi belajar. 5. kurikulum sekolah. 6. prinsip perkembangan matematika di sekolah. Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti „belajar atau hal yang dipelajari‟, sedang dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Matematika memiliki bahasa dan aturan yang terdefinisi dengan baik, penalaran yang jelas dan keterkaitan antar konsep yang kuat. Unsur utama pekerjaan matematika adalah penalaran deduktif yang bekerja atas dasar asumsi (kebenaran kosistensi). Menurut Jujun dalam bukunya Filsafat Ilmu : “Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambang – lambang matematika bersifat „artifisial‟ yang baru mempunyai arti setelah makna diberikan kepadanya”. Rumusan masalah 1. Apa itu Matematika Empiris? 2. Bagaimana Pusat perkembangan aritmetika? 3. Bagaimana pengaruh aliran empirisme terhadap perkembangan filsafat matematika? 4. Dampak aliran empirisme terhadap perkembangan ilmu matematika 5. Apa itu Matematika Kontemporer? 6. Bagaimana pusat perkembangan matematika berada di Eropa Page 1
  • 2. Tujuan penulisan Makalah ini dibuat untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Filsafat Matematika sekaligus untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang ideologi pendidikan matematika sehingga pembaca dapat mengerti tentang materi ini. Metode penulisan Penulis menggunakan metode observasi, yaitu dengan membaca buku dan artikel yang berkaitan dengan penulisan makalah ini. Page 2
  • 3. BAB II Pembahasan A. Matematika Empiris (Abad ke-6 SM – 1850)  Pengertian empirisme Empirisme secara etimologis berasal dara kata Yunani έμπειρία (empeiria) dan dari kata experietie yang berarti “berpengalaman dalam”, “berkenalan dalam”, “berkenalan dengan”, “terampil untuk”. Sementara menurut Lacey, Empirisme adalah aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwa pengetahuan secara keseluruhan atau parsial didasarkan kepada pengalaman yang menggunakan indera. Selanjutnya secara terminologis terdapat beberapa definisi mengenai empirisme, diantaranya: doktrin bahwa sumber seluruh pengetahuan harus dicari dalam pengalaman. Pandangan bahwa semua ide merupakan abstraksi yang dibentuk dengan menggabungkan apa yang dialami, pengalamn inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan, dan bukan akal. Berdasarkan Honer dan Hunt (2003) aliran ini tidak mungkin untuk mencari pengetahuan mutlak dan mencakup semua segi, apabila di dekat kiata terdapat kekuatan yang dapat dikuasai untuk meningkatkan pengetahuan manusia, yang meskipun bersifat lebih lambat namun lebih dapat diandalkan. Kaum empiris cukup puas dengan mengembangkan Sebuah sistem pengetahuan yang mempunyai peluang besar untuk benar, meskipun kepastian mutlak tidak akan pernah dapat dijamin. Kaum empiris memegang teguh pendapat bahwa pengetahuan manusia dapat diperoleh lewat pengalaman. Jika kita sedang berusaha untuk menyakinkan seorang empiris bahwa sesuatu itu ada, dia akan berkata “tunjukan hal itu kepada saya”. Dalam persoalan mengenai fakta maka dia harus diyakinkan oleh pengalamannya sendiri. Tokoh yang dianggap sebagai benih dari empirisme adalah Aristoteles, seperti juga pada rasionalisme, maka pada empirisme pun terdapat banyak tokoh pendukungnya yang tidak kalah populernya. Tokoh-tokoh dimaksud diantaranya adalah David Hume, John Locke dan Bishop Berkley. Page 3
  • 4. Pusat perkembangan aritmetika 1000 SM – 600 SM : Sumeria, Babilonia, Mesir kuno Pengembang aritmetika: pedagang, orang-orang awam 600 SM – 300 SM : Yunani Pengembang: para Filsuf, terutama Pythagoras 300 - 1200 : Stagnan. Di Eropa ada beberapa orang Boethius, Alcuino, Gerbert, Leonardo Fibonacci 1200 - 1800 : di Eropa, fajar menyingsing Robert Recorde, Gemma Frietius, Simon Steven, John Napier, Newton, Leibniz Budaya yang paling menonjol dapat dikatakan sebagai ciri khas budaya suatu bangsa. Ciri khas bangsa Yunani kuno adalah ide-ide idealnya, bangsa Romawi dengan budaya politik, militer dan suka menaklukkan bangsa lain. Bangsa Mesir kuno dengan seni keindahan dan juga mistik. Tahun 600 - 1200 ciri khas budaya bangsa Eropa adalah teologis. Tahun 1200 - 1800 budaya bangsa Eropa mulai eksplorasi alam sebelum revolusi industri. Abad ke-19, dan 20 penciptaan mesin-mesin otomatis berbarengan dengan kemajuan dalam bidang sains dan matematika. Bangsa-bangsa Babilonia, Mesir, Sumeria dapat dipandang sebagai matematika empiris. Nama ini berkaitan dengan perkembangan matematika yang selalu untuk memenuhi keperluan dalam perdagangan, pengukuran, survei, dan astronomi. Dengan kata lain matematika diangkat dari pengalaman manusia bergelut dengan masalah-masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun demikian matematika empiris ini telah mengantisipasi datangnya matematika non-empiris seperti telah digunakannya bilangan negatif, dan sistem bilangan alam atau asli yang menuju ketakhingga. Kontribusi paling menonjol bangsa Yunani terhadap perkembangan matematika terletak pada dipilihnya metode deduktif dan kepercayaannya bahwa fenomena alam dapat disajikan dalam lambang-lambang bilangan. Dan ini terbukti sekarang telah ditemukan alat-alat elektronik digital. Page 4
  • 5. Bangsa Eropa sendiri baru belakangan tertarik pada matematika. Selama 1000 tahun matematika berkembang di Asia kecil (Yunan, Arab). Tahun 400 - 120 perkembangan matematika dapat dikatakan berhenti, hanya beberapa gelintir orang mengembangkan secara individual (tanpa ada komunikasi satu sama lain), di antara mereka adalah Boethius, Alcuino, dan Gerberet, dan yang paling akhir Leonardo Fibonacci. Barulah pada abad ke-16, pusat perkembangan matematika berada di Eropa. 7. Pengaruh aliran empirisme terhadap perkembangan filsafat matematika Filsafat matematika lahir di Yunani kuno yang ditemukan dan dikembangkan oleh para filsuf seperti Socrates, Plato, Aristoteles dan juga oleh beberapa filsuf pra-Socrates, masalah filsafat matematika ini masih menjadi kajian filsuf-filsuf masa kini. Pada abad ke-18 muncul salah seorang filsuf, yaitu Immanuel Kant yang termotivasi oleh perselisihan empirisme yang mengungkapkan bahwa kebenaran-kebenaran dari geometri, aritmatika, dan aljabar bersifat „sintetik a priori‟, yang berdasarkan pada „intuisi‟. Pada jaman Yunani. Filsafat pada matematika sangat dipengaruhi oleh studi mereka yaitu geometri. Sedangkan pada abad 20, filsafat matematika menyangkut hubungan antara logika dan matematika dan ditandai dengan minat yang dominan dalam logika formal, teori himpunan, dan isu-isu mendasar. Menurut Aristoteles, obyek matematika seperti segitiga dan lingkaran adalah abstraksi dari percobaan, yaitu dari interaksi kita dengan berbagai benda-benda yang kira-kira berbentuk bulat yang membentuk konsep bola yang sempurna. 8. Dampak aliran empirisme terhadap perkembangan ilmu matematika Menurut Kartasamita dan Wahyudin (2009) Matematika (geometri) sudah mulai dikembangkan pada jaman Yunani klasik sepanjang tahun 600 sampai 300 SM, tetapi kenyataanya sejarah matematika sendiri dimulai jauh sebelum itu. Matematika yang paling kuno menurut Friberg (1981) adalah Plimpton 322 (Babel matematika 1900 SM) di Moskow Mathematical Papyrus (matematika Mesir sekitar 1850 SM), dan Rhind Mathematical Papyrus (matematika Mesir sekitar 1650 SM), selanjutnya menurut Sirotus (1990) perkembangan matematika tumbuh di pantai-pantai Asia kecil di Gerim dan Italia ditemukan oleh saudagar kaya dari Mesir, yaitu Thales (640 – 546 SM), ia mempelajari Matematika mesir dan mengagumi piramida kemudian menghitung tinggi piramida dengan bantuan bayangannya. Page 5
  • 6. Salah seorang yang mengembangkan matematika di Eropa pada abad 17 adalah Galileo Gallilei, ia mangamati lampu gantung di Gereja Pisa dan mendapatkan bahwa periode ayunan lampu tidak bergantung pada panjang busur ayunannya dan membuktikan bahwa periode ayunan tidak bergantung kepada beban bandulnya, dan penemuan lainnya yaitu bahwa kecepatan benda jatuh tidak bergantung pada benda berat itu. Penemuan Galileo ini member pandangan baru terhadap ilmu pengetahuan yaitu keselarasan antara eksperimen dengan teori. Perkembangan cabang-cabang matematika mulai zaman SM sampai sekarang seperti aritmatika, geometri kalkulus, aljabar, statistik, dan analisis beserta pembuktian- pembuktian yang telah ditemukan oleh para ahli matematika dapat kita pelajari sampai sekarang. Apabila kita mengakaji baik teori maupun bukti-bukti dari teorema-teorema cabang-cabang matematika tersebut, maka ini tidak terlepas dari penemuan-penemuan para ahli matematika dan filsafat matematika beserta paham yang dianutnya dalam hal ini adalah paham empirisme. Berdasarkan paham empirisme kontribusi terhadap perkembangan matematika antara lain dalam hal pembuktian-pembuktian suatu teorema, yaitu dengan menggunakan akal (rasio) dan pengalaman indera (empirisis) untuk merangsang ingatan dan membawa kesadaran terhadap pengetahuan yang selama ini sudah ada dalam pikiran. Page 6
  • 7. B. MATEMATIKA KONTEMPORER (1850 - Sekarang) Pusat perkembangan matematika berada di Eropa. Aritmetika memiliki peran ganda: sebagai alat bantu sains dan perdagangan, dan sebagai uji komparatif landasan dasar tempat sistem matematika itu dibangun. Hogben, Well, dan McKey dan lain-lain telah melukiskan peran aritmetika dengan indahnya. Perkembangan kalkulasi yang paling spektakuler adalah diciptakannya “otak elektronik”, komputer. Komputer lebih banyak memerlukan matematika daripada aritmetika elementer. Penciptaan komputer memerlukan kolaborasi para pakar matematika, aritmetika, dan ahli teknik pakar mesin. Pada abad 20 perkembangan aritmetika makin abstrak dan tergeneralisasi. Perkembangannya mengacu pada aljabar dan analisis guna lebih “mengeraskan” aritmetika. Sebaliknya yang terakhir ini disebut “arimetisasi”. Abstraksi dan generalisasi pada abad 20 telah diantisipasi oleh Lobachevsky dengan munculnya geometri non-euclidnya. Selanjutnya pakar-pakar lain seperti Peacock, Gregory, DeMorgan, memandang aljabar dan geometri sebagai “hipothetico-deductive” dengan cara Euclid. Dengan kritikan tajam oleh Cantor, Dedekind, dan Weirstrass terhadap sifat-sifat sistem bilangan (seperti faktorisasi, habis dibagi dan sebagainya) pada tahun 1875, pada tahun 1899 Hilbert muncul dengan “metode postulatsional”. Dengan demikian, dari pandangan ini, bilangan, titik, garis dan sebagainya adalah abstrak murni, tidak mempunyai kaitan dengan benda fisik. Akhirnya Peano berjaya menjelaskan bahwa sistem bilangan 1, 2, 3, . . . dapat diperluas (dalam arti dapat “menghasilkan”) sistem bilangan bulat, rasional, real, dan kompleks hanya melalui postulat pada bilangan alam. Permasalahan terakhir adalah masalah “landasan” atau “pondasi” matematika atas mana struktur matematika itu dibentuk. Matematika yang telah berkembang selama dua ribu lima ratus tahun oleh generasi ke generasi, ternyata dapat diajarkan kepada anak-anak “hanya” dalam beberapa tahun di sekolah. Oleh karena itu, Prof Judd (psikolog) mengatakan bahwa aritmetika adalah kreasi Page 7
  • 8. manusia paling perfect (sempurna) dan alat untuk berkomunikasi sesama manusia. Dengan demikian matematika perlu dijaga dan dikembangkan untuk mengantarkan manusia menyongsong hari esok yang cerah. 9. Dewesternisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer Salah satu tantangan pemikiran Islam kontemporer yang dihadapi kaum Muslimin saat ini adalah problem ilmu. Karena, peradaban Barat yang mendominasi peradaban dunia saat ini telah menjadikan ilmu sebagai problematis. Selain telah salah memahami makna ilmu, peradaban Barat modern telah menghasilkan ilmu yang bermanfaat, namun tidak dapat dinafikan bahwa peradaban tersebut juga telah menghasilkan ilmu yang telah merusak khususnya kehidupan spiritual manusia. Epistemologi Barat bersumber kepada akal dan panca indera. Westernisasi ilmu telah menceraikan hubungan harmonis antara manusia dan Tuhan, sekaligus telah melenyapkan Wahyu sebagai sumber ilmu. Page 8
  • 9. BAB III Penutup Kesimpulan Perkembangan cabang-cabang matematika mulai zaman SM sampai sekarang seperti aritmatika, geometri kalkulus. Aljabar, statistic dan analisis beserta pembuktian- pembuktian yang telah ditemukan oleh para ahli matematika dapat kita pelajari ampai sekarang. Apabila kita mengkaji cabang-cabang matematika beserta paham yang dianutnya (empirisme). Dan ilmu pengetahuan modern yang saat ini dihasilakan oleh peradaban Barat tidak serta merta diterapkan di dunia Muslim. Sebabnya, ilmu buka bebas nilai, tetapi syarat nilai. Ilmu dapat dijadikan sebagai alat yang sangat halus dan tajam dalam menyebarluaskan cara dan pandangan hidup sesuatu kebudayaan. Page 9
  • 10. Daftar Pustaka http://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?Itemid=75&catid=30:fkip&id=137:pema410 1-hakikat-dan-sejarah-matematika&option=com_content&view=article PEMA4101 Hakikat dan Sejarah Matematika Sukardjono 3 sks / modul 1-9: ill.; 21 cm ISBN : 9790111576 DDC : 510 Copyright (BMP) © Jakarta: Universitas Terbuka, 2007 http://tydedewa.wordpress.com/2007/05/29/apa-itu-matematika/ http://sholahuddin.edublogs.org/2010/04/28/sejarah-matematika-dan- perkembangannya/ http://telekomunikasi.itb.ac.id/~angga/ebook/filsafat%20ilmu/bahan%20UTS/Konsep IlmudalamIslam.pdf Page 10