Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan industri prasejarah dan masa logam awal di Asia Tenggara, khususnya di Kepulauan Indonesia. Pada masa Neolitik sudah ada industri pengolahan batu dan tembikar, kemudian diikuti oleh industri logam seperti tembaga dan perunggu pada Zaman Logam Awal. Zaman ini ditandai dengan berkembangnya perdagangan dan pengaruh budaya India di kawasan tersebut.
2. Perkembangan industri pada masa prasejarah
dapat dibagi menjadi kategori :
1) Industri pengolahan alat-alat dari batu dari
masa Neolitik. Contoh : Kebudayaan
Hoabinhian di Semenanjung Malaya dan Indo
Cina.
2) Industri gerabah atau tembikar berasal dari
masa Neolitik hingga Zaman Logam Awal
3) Industri pengolahan logam berupa
Tembaga dan Perunggu pada Zaman Logam
Awal
3. Istilah “Hoabinhian” dipakai sejak tahun 1920-an
untuk menyebut masyarakat pengolah alat batu
yg khas dengan ciri dipangkas pada salah satu
atau kedua permukaannya.
Kebudayaan ini ditemukan di berbagai kawasan
di Asia Tenggara, khususnya di semenanjung
Malaysia dan Indocina pada kurun waktu antara
18.000 hingga 3000 tahun yang lalu.
Sistem ekonomi menekankan pada perburuan
dan pengumpulan makanan di pantai dan
pedalaman
4. Beberapa situs utama industri batu serpih :
1) Filipina dan Kepulauan Talaud
2) Toalian di Sulawesi Barat daya
3) Industri Sampung di Jawa Timur
5. Logam mulai dikenal di Asia Tenggara pada
sekitar 3000-2000 SM, akan tetapi baru masuk
ke kepulauan Indonesia sekitar abad pertama
Masehi.
Masa Paleometalik terjadi bertepatan dengan
pengenalan berbagai teknologi baru dimulainya
perdagangan di kepulauan Indo-Malaya dari
Vietnam, Cina dan India
Masa Paleometalik juga ditandai dengan
berkembangnya industri kerajinan pengolahan
logam yang disebut juga masa perundagian (dari
kata “undagi” yaitu kelompok orang yang ahli
dalam pengolahan logam)
6. Situs kebudayaan Dong Son di Vietnam utara
menandai awal zaman logam di Asia Tenggara.
Pembuatan perunggu di Vietnam utara dimulai
sekitar tahun 1500 SM
Peninggalan2 arkeologis Dong Son penting
karena berbagai benda artefak logam yg
ditemukan di kepulauan Indo-Malaya hingga
Cina Selatan umumnya bercorak Dong Son.
Berbagai artefak perunggu dari situs2
pemukiman Dong Son meliputi miniatur nekara
dan genta, kapak corong dengan tajaman miring,
mata panah dan mata tombak bertangkai atau
bercorong
7. Kebudayaan Dong Son tampaknya mendapat
pengaruh dari Cina, karena pada tahun 111
SM, kekaisaran Cina (dinasti Han)
menaklukkan kawasan Vietnam Utara
Penyebaran situs2 perunggu ala Dong Son
terdapat di sejumlah tempat di kepulauan
Indo-Malaya :
- Nekara ditemukan di Semenanjung Malaya,
Sumatra, Jawa dan kepulauan Sunda kecil
sebanyak 56 buah
8.
9. Terletak di wilayah Vietnam Selatan, budaya
ini didukung oleh masyarakat penutur bahasa
Austronesia (Cham) yg berasal dari kepulauan
Indo-Malaya.
Kebudayaan Sa Huynh mencapai puncak
sekitar tahun 600 SM. Orang2 Cham pernah
mengembangkan kebudayaan yg terpengaruh
India di Champa selama milenium pertama
SM. Kemudian mereka terdesak oleh ekspansi
penduduk Vietnam dan bertahan sebagai
kelompok minoritas.
10. Kebudayaan orang2 Cham di Vietnam Selatan
ini penting bagi perkembangan teknik
pengolahan logam di kepulauan Indo-Malaya
Ciri khas budaya Sa Huynh adalah
penggunaan kubur tempayan (jenazah
dimasukkan ke dalam tempayan besar).
Kebiasaan ini dibawa oleh para pemukim
Cham dari kepulayan Indo-Malaya sejak akhir
milenium kedua hingga awal milenium
pertama SM (1000 SM)
11. Masa Logam Awal atau Perundagian di kepulauan
Indo-Malaya bertepatan dengan kemunculan
negeri2 dagang / maritim yang terpengaruh
budaya India di bagian barat kawasan tersebut.
Antara abad ke-1 hingga ke-5 Masehi sejumlah
negeri dagang (“emporia”) berkembang di
Indocina selatan dan semenanjung Malaya. Pada
masa itu juga para peziarah Buddhis dari Cina
mulai melakukan perjalanan ke India melalui
kepulauan Indonesia bagian barat (selat Malaka)
namun barang dagangannya tidak ditemukan
di nusantara sebelum dinasti Song.
12. Pada tarik jaman logam awal di Kepulauan
Indo-Malaysia bertupang tindih dengan
kemunculan negara dagang kecil dan
kerajaan-kerajaan yang terpengaruhbudaya
India yang muncul setelah itu di kawasan ini.
Dari penemuan hasil sastra berbahasa
Sansekertaa dan Tamil sudah ada hubungan
kawasan Asia Tengaara dengan India pada
abad 3 SM. Bahkan pada 70 M sudah
ditemukan cengkeh Maluku sudah mencapai
Roma.
13. Pada abad awal Masehi terdapat
pengangkutan lewat darat barang dagangan
dari Laut Andaman sampai ke telauk Muang
thai di ujung semenanjung Thai-Malaisya.
Mnjelang abad ke 5 M lalau lintas yang
memekai jalur pelayaran memeaki rute Selat
Malaka.