SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
AUTOIMUNITAS
APRILA CITRA DARA 1313010003
Definisi Autoimun
 Respons imun terhadap antigen jaringan sendiri yang
disebabkan oleh mekanisme normal yg gagal berperan untuk
mempertahankan self-tolerance Sel B, Sel T atau keduanya.
 3,5% pnderita autoimun  95% dari jml tsb berupa:
 Penyakit Grave (Hipertiroidisme)
 DM tipe 1
 Anemia Pernisiosa
 AR
 Tiroiditis
 Virtiligo
 Sklerosis multipel dan LES
LES : ditemukan lbih banyak pd wanita (2,7x dibanding pria) 
peran Hormon estrogen.
Autoimunitas
 terjadi karena self antigen yang dapt menimbulkan aktivasi, proliferasi serta
diferensiasi sel T autoreaktif menjadi sel efektor yang menimbulkan
kerusakan jaringan dan berbagai organ. Kehilangan self tolerance
disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
 a. Faktor atau substansi yang menginduksi respon autoreaktif tetap berada
dalam tubuh sehingga terus-menerus merangsang sel T.
 b. Menyusul kerusakan jaringan,serangkaian reaksi autoreaktif dirngsang
secara terus-menerus melalui pelepasan antigen jaringan dan pemaparan
sistem imun pada antigen tersebut.
 c. Tidak semua sel autoreaktif disingkirkan pada saat perkembangan, tetapi
sebagian diantaranya dipertahankan dan dikendalikan secara ketat dalam
keadaan anergi.
d. Apabila dalam perkembangannya dalam thymus, sel thymosit
dihadapkan pada substansi tertentu yang menggangu seleksi positif
thymosit.
Patogenesis Autoimunitas
a. Faktor genetik
Hubungan faktor genetik dengan penyakit autoimun adalah yang
paling jelas serta dengan pengaruh MHC. Karena penyakti
autoimun adalah penyakit yang bergantung pada sel T sedangkan
seluruh repon imun diperantarai oleh sel T yang bergantung pada
MHC. Ada beberapa hal tertentu yang kemungkinan pewarisan
sekuen-sekuen MHC tertentu dengan penyakit autoimun yaitu :
1) Struktur molekul MHC dapat menentukan klon limfosit yang
mana seleksi negatif selama maturasi.
2) Mulekul MHC kelas II dapat mempngarui aktivitas sel T
regulator yang dalam keadaan normal mencegah autoimunitas.
3) Gen yang diasosiasikan dengan penyakit tertentu mungkin
saja bukan alel HLA tetapi suatu gen yang terletak dalam kompleks
HLA.
4) Kemiripan antara antign mikroa dengan moleul self-MHC
dapat mengakibatkan reaksi autoimunitas setelah infeksi mikroba
bersangkutan.
(Boediana,Siti.2001.)
b. Infeksi dan kemiripan molekuler
Banyak infeksi menunjukkan hubungan
penyakit autoimun tertentu. Bberapa bakteri
memiliki epitop yang sama dengan antigen sel
sendiri. Respon imun timbul terhadapbakteri
tersebut bermula pada rangsangan terhadap
sel T yang selanjutnya merangsang pula sel B
untuk membentuk autoantibodi.
c.Sequested antigen
Sequested antigen adalah antigen sendiri
yang karena letak anatominya tidak terpajan
dengan sistem imun. Pada keadaan
normla,sequested antigen tidak ditemukan
untuk dikenal sistem imun. Perubahan
anatomik seperti inflamasi dapat memajankan
sequested antigen denga sistem imun yang
tidak terjadi pada keadaan normal.contohnya
sperma dan protein intraokular.
d.Kegagalan autoregulasi
Regulasi imun berfungsi untuk
mempertahankan homeostasis. Gangguan
dapt terjadi pada presentasi antigen infeksi
yang meningkatkan respn MHC,kadar sitokin
rendah dan gangguan respon terhadap IL-2.
Pengawasan beberapa sel autoreaktif diduga
bergantung pada sel Ts dan Tr. Bila terjadi
kegagalan sel Ts atau Tr, maka sel Th dapt
dirangsang sehingga menimbulkan
autoimunitas.
e. Aktifasi sel B poliklonal
Autoimunitas dapat terjadi oleh karena aktivasi sel B
poliklonal oleh virus, LPS dan parasit malaria yang
dapt merangsang sel B secara langsung yang
menimbulkan autoimunitas. Antibodi yang terbentuk
terdiri dari berbagai autoantibodi.
f. Obat - obatan
Antigen asing dapat diikat oleh permukaan sel dan
mnimbulkan reaksi kimiadengan antigen permukaan
sel tersebut yang dapt mengubah imunogenitasnya.
Misalnya trombospenia dan anemia merupajkan
contoh penyakit utoimun yang disebabkan oleh obat.
ETIOLOGI
 Senyawa yang ada di badan dan normalnya dibatasi
di area tertentu (dan disembunyikan dari sistim
kekebalan tubuh ) kemudian dilepaskan pada aliran
darah.Misalnya : pukulan kemata bisa membuat
cairan bola mata dilepas pada aliran darah. Cairan
merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali
mata sebagai benda asing, dan menyerangnya.
 Senyawa normal ditubuh berubah, misalnya oleh
virus, obat, sinar matahari atau radiasi. Sel tubuh
yang diserang oleh tubuh atau bakteri akan
merangsang kekebalan tubuh untuk menyerangnya.
 Senyawa asing yang menyerupai senyawa alami tubuh mungkin
memasuki tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang kurang hati – hati
dapat mengakibatkan senyawa mirip tubuh sebagai sasaran.
Misalnya : Bakteri penyebab penyakit kerongkongan mempunyai
beberapa antigen,yang mirip denagan antigen sel jantung manusia.
 Sel yang mengontrol produksi anti bodi misalnya limfosit B,
mungkinn rusak dan menghasilkan antibodi abnormal yang
menyerang beberapa sel badan.
 Keturunan mungkin terlibat dalam beberapa kerancauan autoimun.
Pada orang yang rentan, satu pemicu, seperti infeksi virus atau
kerusakan jaringan, dapat membuat kekacauan berkembang.
TEORI-TEORI AUTOIMUN
 Teori Sequestered antigen atau hidden antigen
Sequestered antigen atau hidden antigen adalah antigen yang karena
sawar anatomic tak pernah berhubungan dengan sistem imun. Misalnya
antigen sperma, lensa mata dan saraf pusat. Bila sawar rusak dapat timbul
penyakit autoimun.
 Teori Defisiensi imun
Hilangnya self tolerance mungkin disebabkan oleh karena adanya
gangguan system limfoid. Penyakit autoimmune sering ditemukan
bersamaan dengan defesiensi imun. Misalnya pada usia lanjut
 Determinan antigen baru
Pembentukan autoantibodi dapat dicetuskan oleh karena timbul determinan
antigen barupada protein normal. Contohnya autoantibodi yang timbul
akibat hal tersebut adalah faktor rematoid. Faktor rematoid di bentuk dalam
determinan antigen yang terdapat pada imunoglobulin.
Reaksi Silang dengan Mikroorganisme
Kerusakan jantung pada demam rematik anak , diduga terjadi
akibat produksi antigen yang bereaksi silang dengan miocard
penderita
 Virus sebagai pencetus Autoimunitas
Virus yang terutama menginfeksi sistem limfoid dapat
mempengaruhi mekanisme kontrol imunologik sehingga terjadi
autoimunitas.
 Autoantibodi dibentuk Sekunder akibat Kerusakan jaringan
Autoantibodi terhadap jantung ditemukan pada jantung infark. Pada
umumnya kadar autoantibody dapat dibentuk pola terhadap antigen
mitokondria pada kerusakan hati atau jantung.Pada tuberculosis
Dan tripanosomiasis yang menimbulkan kerusakan luas pada
berbagai jaringan, dapat pula ditemukan autoantibody terhadap
antigen jarinagan dalam kadar gula yang rendah.
Kriteria Autoimun
No Kriteria Catatan
1 Autoantibodi atau sel T
autoreaktif dengan spesifitas
untuk organ yang terkena
ditemukan pada penyakit
Pada kebanyakan penyakit endokrin autoimun.
Lebih sulit ditemukan pada antigen sasaran yg
tidak diketahui seperti AR, autoantibodi lebih
mudah ditemukan dibandingkan sel T
autoreaktif, tetapi autoantibodi dapat juga
ditemukan pd beberapa subyek normal.
2 Autoantibodi dan atau sel T
ditemukan di jaringan dengan
cedera
Benar pada beberapa kasus peny. Endokrin.
LES dan beberapa glomerulonefritis.
3 Ambang autoantibodi atau
respons sel T menggambarkan
aktivitas penyakit
Hanya ditemukan pd penyakit autoimun
sestemik akut dg kerusakan jaringan progresif
cepat seperti pd LES, vaskulitis sistemik
sistemik atau penyakit antiglomerulus membran
basal.
4 Penurunan respons autoimun
memberikan perbaikan penyakit
Keuntungan imunosupresi terlihat pada
beberapa penyakit,terbanyak imunosupresi
tidak spesifik dan berupa antiinflamasi
5 Transfer antibodi atau sel T ke
pejamu sekunder
menimbulkan penyakit
autoimun pada resipien
Ditemukan pada model hewan. Pada manusia
dengan transfer transplasental antibodi IgG
autoreaktif selama kehamilan trimester terakhir
dan dengan timbulnya penyakit autoimun pada
pada resipien transplan sumsum tulang bila donor
memiliki penyakit autoimun.
6 Imunisasi dengan autoantigen
dan kemudian induksi respons
autoimun menimbulkan
penyakit
Banyak protein self menginduksi respons
autoimun pada hewan bila disuntikkan dengan
adjuvan yang benar. Lebih sulit dibuktikan pada
manusia , tetapi imunisasi rabies dengan jaringan
otak mamalia yang terinfeksi (tidak infeksius)
dapat menimbulkan ensefalomielitis autoimun
Gangguan Jaringan yang terkena Keterangan
Anemia hemolitik autoimun Sel darah merah
Anemia (berkurangnya
jumlah sel darah merah)
terjadi, menyebabkan
kepenatan, kelemahan, dan
sakit kepala ringan.
Limpa mungkin membesar.
Anemia bisa hebat dan
bahkan fatal.
Bullous pemphigoid Kulit
Lepuh besar, yang kelilingi
oleh area bengkak yang
merah, terbentuk di kulit.
Gatal biasa.
Dengan pengobatan,
prognosis baik.
Sindrom Goodpasture Paru-paru dan ginjal
Gejala, seperti pendeknya
nafas, batuk darah,
kepenatan, bengkak, dan
gatal, mungkin berkembang.
Prognosis baik jika
pengobatan dilaukan
sebelum kerusakan paru-
paru atau ginjal hebat terjadi.
Penyakit Graves Kelenjar tiroid
Kelenjar gondok dirangsang dan membesar,
menghasilkan kadar tinggi hormon thyroid
(hyperthyroidism).
Gejala mungkin termasuk detak jantung cepat, tidak
tahan panas, tremor, berat kehilangan, dan kecemasa.
Dengan pengobatan, prognosis baik.
Tiroiditis
Hashimoto
Kelenjar tiroid Kelenjar gondok meradang dan rusak, menghasilkan
kadar hormon thyroid rendah (hypothyroidism).
Gejala seperti berat badan bertambah, kulit kasar,
tidak tahan ke dingin, dan mengantuk.
Pengobatan seumur hidup dengan hormon thyroid
perlu dan biasanya mengurangi gejala secara
sempurna.
Multiple sclerosis Otak dan spinal cord
Seluruh sel syaraf rusak. Akibatnya, sel tidak bisa
meneruskan sinyal syaraf seperti biasanya.
Gejala :kelemahan, sensasi abnormal, kegamangan,
masalah dengan pandangan, kekejangan otot, dan
sukar menahan BAB
Gejala berubah-ubah tentang waktu dan mungkin
datang dan pergi.
Prognosis berubah-ubah.
Rheumatoid arthritis Sendi atau jaringan
lain seperti jaringan
paru-paru, saraf,
kulit dan jantung
Banyak gejala mungkin terjadi.
termasuk demam, kepenatan, rasa sakit
sendi, kekakuan sendi, merusak bentuk
sendi, pendeknya nafas, kehilangan
sensasi, kelemahan, bercak, rasa sakit
dada, dan bengkak di bawah kulit.
Progonosis bervariasi
Systemic lupus
erythematosus (lupus)
sendi, ginjal, kulit,
paru-paru, jantung,
otak dan sel darah
Sendi, walaupun dikobarkan, tidak
menjadi cacat.
Gejala anemia, seperti kepenatan,
kelemahan, dan ringan-headedness, dan
yang dipunyai ginjal, paru-paru, atau
jantung mengacaukan, seperti
kepenatan, pendeknya nafas, gatal, dan
rasa sakit dada, mungkin terjadi.
Bercak mungkin timbul.
Ramalan berubah-ubah secara luas,
tetapi kebanyakan orang bisa
menempuh hidup aktif meskipun ada
gejolak kadang-kadang kekacauan.
RA-P.Autoimun
(Penyakit Autoimun Dari Jaringan
Ikat)
Penyakit autoimun seperti lupus
Daftar Pustaka
 Baratawidjaja,Karnen Garna. 2013. Imunologi
Dasar. Balai Penerbit FKUI: Jakarta.
 mitchell,kumar,abbas, fausto. 2006. robbins &
cotran. penyakit autoimun. buku saku dasar
patologis penyakit. edisi 7.Jakarta: EGC
 underwood, J.C.E.1996.autoimun. patologi
umum dan sistemik edisi2. vol 1.Jakarta : EGC

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Autoimunitas power point
Autoimunitas power pointAutoimunitas power point
Autoimunitas power point
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
 
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
 
Deteksi mikobakterium menggunakan manual mgit dan bactectm mgittm 960 system
Deteksi mikobakterium menggunakan manual mgit dan bactectm mgittm 960 systemDeteksi mikobakterium menggunakan manual mgit dan bactectm mgittm 960 system
Deteksi mikobakterium menggunakan manual mgit dan bactectm mgittm 960 system
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Antihistamin
AntihistaminAntihistamin
Antihistamin
 
Patofisiologi demam
Patofisiologi demamPatofisiologi demam
Patofisiologi demam
 
Obat obat anti jamur
Obat obat anti jamurObat obat anti jamur
Obat obat anti jamur
 
Hormon tiroid
Hormon tiroidHormon tiroid
Hormon tiroid
 
Materi imun MHC
Materi imun MHCMateri imun MHC
Materi imun MHC
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 
Rheumatoid factor
Rheumatoid factorRheumatoid factor
Rheumatoid factor
 
Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
 
Imunodefisiensi
ImunodefisiensiImunodefisiensi
Imunodefisiensi
 
Mengenal ragam penyakit Autoimun
Mengenal ragam penyakit AutoimunMengenal ragam penyakit Autoimun
Mengenal ragam penyakit Autoimun
 
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hatifarmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
 
Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas.
 
preskripsi gastritis
preskripsi gastritis preskripsi gastritis
preskripsi gastritis
 
Makalah imunologi autoimun
Makalah imunologi autoimun Makalah imunologi autoimun
Makalah imunologi autoimun
 

Similar to AUTOIMUNITAS

Patofisiologi Materi Autoimunitas
Patofisiologi Materi AutoimunitasPatofisiologi Materi Autoimunitas
Patofisiologi Materi Autoimunitasesyaayuning cipta
 
dokumen.tips_ppt-autoimun.pptx
dokumen.tips_ppt-autoimun.pptxdokumen.tips_ppt-autoimun.pptx
dokumen.tips_ppt-autoimun.pptxFajar108254
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
 
Makalah tekayasa genetika dan sistem imun
Makalah tekayasa genetika dan sistem imunMakalah tekayasa genetika dan sistem imun
Makalah tekayasa genetika dan sistem imunMJM Networks
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiWarnet Raha
 
Discussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - AutoimunDiscussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - AutoimunCatatan Medis
 
Lecture Notes 1 : Overview of Immunology
Lecture Notes 1 :  Overview of ImmunologyLecture Notes 1 :  Overview of Immunology
Lecture Notes 1 : Overview of ImmunologyCatatan Medis
 
Infeksi opertunistik
Infeksi opertunistikInfeksi opertunistik
Infeksi opertunistikGilang Rizki
 

Similar to AUTOIMUNITAS (20)

Autoimunitas
AutoimunitasAutoimunitas
Autoimunitas
 
Patofisiologi Materi Autoimunitas
Patofisiologi Materi AutoimunitasPatofisiologi Materi Autoimunitas
Patofisiologi Materi Autoimunitas
 
Penyakit
PenyakitPenyakit
Penyakit
 
Imun biologi
Imun biologiImun biologi
Imun biologi
 
dokumen.tips_ppt-autoimun.pptx
dokumen.tips_ppt-autoimun.pptxdokumen.tips_ppt-autoimun.pptx
dokumen.tips_ppt-autoimun.pptx
 
Imunologi kel 16.pptx
Imunologi kel 16.pptxImunologi kel 16.pptx
Imunologi kel 16.pptx
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.docASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
 
Makalah tekayasa genetika dan sistem imun
Makalah tekayasa genetika dan sistem imunMakalah tekayasa genetika dan sistem imun
Makalah tekayasa genetika dan sistem imun
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadi
 
Sistem imun 1
Sistem imun 1Sistem imun 1
Sistem imun 1
 
Makalah imunoglobin lengkap
Makalah imunoglobin lengkapMakalah imunoglobin lengkap
Makalah imunoglobin lengkap
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Discussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - AutoimunDiscussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - Autoimun
 
Lecture Notes 1 : Overview of Immunology
Lecture Notes 1 :  Overview of ImmunologyLecture Notes 1 :  Overview of Immunology
Lecture Notes 1 : Overview of Immunology
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 
Infeksi opertunistik
Infeksi opertunistikInfeksi opertunistik
Infeksi opertunistik
 

AUTOIMUNITAS

  • 2. Definisi Autoimun  Respons imun terhadap antigen jaringan sendiri yang disebabkan oleh mekanisme normal yg gagal berperan untuk mempertahankan self-tolerance Sel B, Sel T atau keduanya.  3,5% pnderita autoimun  95% dari jml tsb berupa:  Penyakit Grave (Hipertiroidisme)  DM tipe 1  Anemia Pernisiosa  AR  Tiroiditis  Virtiligo  Sklerosis multipel dan LES LES : ditemukan lbih banyak pd wanita (2,7x dibanding pria)  peran Hormon estrogen.
  • 3. Autoimunitas  terjadi karena self antigen yang dapt menimbulkan aktivasi, proliferasi serta diferensiasi sel T autoreaktif menjadi sel efektor yang menimbulkan kerusakan jaringan dan berbagai organ. Kehilangan self tolerance disebabkan oleh beberapa hal yaitu:  a. Faktor atau substansi yang menginduksi respon autoreaktif tetap berada dalam tubuh sehingga terus-menerus merangsang sel T.  b. Menyusul kerusakan jaringan,serangkaian reaksi autoreaktif dirngsang secara terus-menerus melalui pelepasan antigen jaringan dan pemaparan sistem imun pada antigen tersebut.  c. Tidak semua sel autoreaktif disingkirkan pada saat perkembangan, tetapi sebagian diantaranya dipertahankan dan dikendalikan secara ketat dalam keadaan anergi. d. Apabila dalam perkembangannya dalam thymus, sel thymosit dihadapkan pada substansi tertentu yang menggangu seleksi positif thymosit.
  • 4. Patogenesis Autoimunitas a. Faktor genetik Hubungan faktor genetik dengan penyakit autoimun adalah yang paling jelas serta dengan pengaruh MHC. Karena penyakti autoimun adalah penyakit yang bergantung pada sel T sedangkan seluruh repon imun diperantarai oleh sel T yang bergantung pada MHC. Ada beberapa hal tertentu yang kemungkinan pewarisan sekuen-sekuen MHC tertentu dengan penyakit autoimun yaitu : 1) Struktur molekul MHC dapat menentukan klon limfosit yang mana seleksi negatif selama maturasi. 2) Mulekul MHC kelas II dapat mempngarui aktivitas sel T regulator yang dalam keadaan normal mencegah autoimunitas. 3) Gen yang diasosiasikan dengan penyakit tertentu mungkin saja bukan alel HLA tetapi suatu gen yang terletak dalam kompleks HLA. 4) Kemiripan antara antign mikroa dengan moleul self-MHC dapat mengakibatkan reaksi autoimunitas setelah infeksi mikroba bersangkutan. (Boediana,Siti.2001.)
  • 5. b. Infeksi dan kemiripan molekuler Banyak infeksi menunjukkan hubungan penyakit autoimun tertentu. Bberapa bakteri memiliki epitop yang sama dengan antigen sel sendiri. Respon imun timbul terhadapbakteri tersebut bermula pada rangsangan terhadap sel T yang selanjutnya merangsang pula sel B untuk membentuk autoantibodi.
  • 6. c.Sequested antigen Sequested antigen adalah antigen sendiri yang karena letak anatominya tidak terpajan dengan sistem imun. Pada keadaan normla,sequested antigen tidak ditemukan untuk dikenal sistem imun. Perubahan anatomik seperti inflamasi dapat memajankan sequested antigen denga sistem imun yang tidak terjadi pada keadaan normal.contohnya sperma dan protein intraokular.
  • 7. d.Kegagalan autoregulasi Regulasi imun berfungsi untuk mempertahankan homeostasis. Gangguan dapt terjadi pada presentasi antigen infeksi yang meningkatkan respn MHC,kadar sitokin rendah dan gangguan respon terhadap IL-2. Pengawasan beberapa sel autoreaktif diduga bergantung pada sel Ts dan Tr. Bila terjadi kegagalan sel Ts atau Tr, maka sel Th dapt dirangsang sehingga menimbulkan autoimunitas.
  • 8. e. Aktifasi sel B poliklonal Autoimunitas dapat terjadi oleh karena aktivasi sel B poliklonal oleh virus, LPS dan parasit malaria yang dapt merangsang sel B secara langsung yang menimbulkan autoimunitas. Antibodi yang terbentuk terdiri dari berbagai autoantibodi. f. Obat - obatan Antigen asing dapat diikat oleh permukaan sel dan mnimbulkan reaksi kimiadengan antigen permukaan sel tersebut yang dapt mengubah imunogenitasnya. Misalnya trombospenia dan anemia merupajkan contoh penyakit utoimun yang disebabkan oleh obat.
  • 9. ETIOLOGI  Senyawa yang ada di badan dan normalnya dibatasi di area tertentu (dan disembunyikan dari sistim kekebalan tubuh ) kemudian dilepaskan pada aliran darah.Misalnya : pukulan kemata bisa membuat cairan bola mata dilepas pada aliran darah. Cairan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali mata sebagai benda asing, dan menyerangnya.  Senyawa normal ditubuh berubah, misalnya oleh virus, obat, sinar matahari atau radiasi. Sel tubuh yang diserang oleh tubuh atau bakteri akan merangsang kekebalan tubuh untuk menyerangnya.
  • 10.  Senyawa asing yang menyerupai senyawa alami tubuh mungkin memasuki tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang kurang hati – hati dapat mengakibatkan senyawa mirip tubuh sebagai sasaran. Misalnya : Bakteri penyebab penyakit kerongkongan mempunyai beberapa antigen,yang mirip denagan antigen sel jantung manusia.  Sel yang mengontrol produksi anti bodi misalnya limfosit B, mungkinn rusak dan menghasilkan antibodi abnormal yang menyerang beberapa sel badan.  Keturunan mungkin terlibat dalam beberapa kerancauan autoimun. Pada orang yang rentan, satu pemicu, seperti infeksi virus atau kerusakan jaringan, dapat membuat kekacauan berkembang.
  • 11. TEORI-TEORI AUTOIMUN  Teori Sequestered antigen atau hidden antigen Sequestered antigen atau hidden antigen adalah antigen yang karena sawar anatomic tak pernah berhubungan dengan sistem imun. Misalnya antigen sperma, lensa mata dan saraf pusat. Bila sawar rusak dapat timbul penyakit autoimun.  Teori Defisiensi imun Hilangnya self tolerance mungkin disebabkan oleh karena adanya gangguan system limfoid. Penyakit autoimmune sering ditemukan bersamaan dengan defesiensi imun. Misalnya pada usia lanjut  Determinan antigen baru Pembentukan autoantibodi dapat dicetuskan oleh karena timbul determinan antigen barupada protein normal. Contohnya autoantibodi yang timbul akibat hal tersebut adalah faktor rematoid. Faktor rematoid di bentuk dalam determinan antigen yang terdapat pada imunoglobulin.
  • 12. Reaksi Silang dengan Mikroorganisme Kerusakan jantung pada demam rematik anak , diduga terjadi akibat produksi antigen yang bereaksi silang dengan miocard penderita  Virus sebagai pencetus Autoimunitas Virus yang terutama menginfeksi sistem limfoid dapat mempengaruhi mekanisme kontrol imunologik sehingga terjadi autoimunitas.  Autoantibodi dibentuk Sekunder akibat Kerusakan jaringan Autoantibodi terhadap jantung ditemukan pada jantung infark. Pada umumnya kadar autoantibody dapat dibentuk pola terhadap antigen mitokondria pada kerusakan hati atau jantung.Pada tuberculosis Dan tripanosomiasis yang menimbulkan kerusakan luas pada berbagai jaringan, dapat pula ditemukan autoantibody terhadap antigen jarinagan dalam kadar gula yang rendah.
  • 13. Kriteria Autoimun No Kriteria Catatan 1 Autoantibodi atau sel T autoreaktif dengan spesifitas untuk organ yang terkena ditemukan pada penyakit Pada kebanyakan penyakit endokrin autoimun. Lebih sulit ditemukan pada antigen sasaran yg tidak diketahui seperti AR, autoantibodi lebih mudah ditemukan dibandingkan sel T autoreaktif, tetapi autoantibodi dapat juga ditemukan pd beberapa subyek normal. 2 Autoantibodi dan atau sel T ditemukan di jaringan dengan cedera Benar pada beberapa kasus peny. Endokrin. LES dan beberapa glomerulonefritis. 3 Ambang autoantibodi atau respons sel T menggambarkan aktivitas penyakit Hanya ditemukan pd penyakit autoimun sestemik akut dg kerusakan jaringan progresif cepat seperti pd LES, vaskulitis sistemik sistemik atau penyakit antiglomerulus membran basal. 4 Penurunan respons autoimun memberikan perbaikan penyakit Keuntungan imunosupresi terlihat pada beberapa penyakit,terbanyak imunosupresi tidak spesifik dan berupa antiinflamasi
  • 14. 5 Transfer antibodi atau sel T ke pejamu sekunder menimbulkan penyakit autoimun pada resipien Ditemukan pada model hewan. Pada manusia dengan transfer transplasental antibodi IgG autoreaktif selama kehamilan trimester terakhir dan dengan timbulnya penyakit autoimun pada pada resipien transplan sumsum tulang bila donor memiliki penyakit autoimun. 6 Imunisasi dengan autoantigen dan kemudian induksi respons autoimun menimbulkan penyakit Banyak protein self menginduksi respons autoimun pada hewan bila disuntikkan dengan adjuvan yang benar. Lebih sulit dibuktikan pada manusia , tetapi imunisasi rabies dengan jaringan otak mamalia yang terinfeksi (tidak infeksius) dapat menimbulkan ensefalomielitis autoimun
  • 15. Gangguan Jaringan yang terkena Keterangan Anemia hemolitik autoimun Sel darah merah Anemia (berkurangnya jumlah sel darah merah) terjadi, menyebabkan kepenatan, kelemahan, dan sakit kepala ringan. Limpa mungkin membesar. Anemia bisa hebat dan bahkan fatal. Bullous pemphigoid Kulit Lepuh besar, yang kelilingi oleh area bengkak yang merah, terbentuk di kulit. Gatal biasa. Dengan pengobatan, prognosis baik. Sindrom Goodpasture Paru-paru dan ginjal Gejala, seperti pendeknya nafas, batuk darah, kepenatan, bengkak, dan gatal, mungkin berkembang. Prognosis baik jika pengobatan dilaukan sebelum kerusakan paru- paru atau ginjal hebat terjadi.
  • 16. Penyakit Graves Kelenjar tiroid Kelenjar gondok dirangsang dan membesar, menghasilkan kadar tinggi hormon thyroid (hyperthyroidism). Gejala mungkin termasuk detak jantung cepat, tidak tahan panas, tremor, berat kehilangan, dan kecemasa. Dengan pengobatan, prognosis baik. Tiroiditis Hashimoto Kelenjar tiroid Kelenjar gondok meradang dan rusak, menghasilkan kadar hormon thyroid rendah (hypothyroidism). Gejala seperti berat badan bertambah, kulit kasar, tidak tahan ke dingin, dan mengantuk. Pengobatan seumur hidup dengan hormon thyroid perlu dan biasanya mengurangi gejala secara sempurna. Multiple sclerosis Otak dan spinal cord Seluruh sel syaraf rusak. Akibatnya, sel tidak bisa meneruskan sinyal syaraf seperti biasanya. Gejala :kelemahan, sensasi abnormal, kegamangan, masalah dengan pandangan, kekejangan otot, dan sukar menahan BAB Gejala berubah-ubah tentang waktu dan mungkin datang dan pergi. Prognosis berubah-ubah.
  • 17. Rheumatoid arthritis Sendi atau jaringan lain seperti jaringan paru-paru, saraf, kulit dan jantung Banyak gejala mungkin terjadi. termasuk demam, kepenatan, rasa sakit sendi, kekakuan sendi, merusak bentuk sendi, pendeknya nafas, kehilangan sensasi, kelemahan, bercak, rasa sakit dada, dan bengkak di bawah kulit. Progonosis bervariasi Systemic lupus erythematosus (lupus) sendi, ginjal, kulit, paru-paru, jantung, otak dan sel darah Sendi, walaupun dikobarkan, tidak menjadi cacat. Gejala anemia, seperti kepenatan, kelemahan, dan ringan-headedness, dan yang dipunyai ginjal, paru-paru, atau jantung mengacaukan, seperti kepenatan, pendeknya nafas, gatal, dan rasa sakit dada, mungkin terjadi. Bercak mungkin timbul. Ramalan berubah-ubah secara luas, tetapi kebanyakan orang bisa menempuh hidup aktif meskipun ada gejolak kadang-kadang kekacauan.
  • 19. (Penyakit Autoimun Dari Jaringan Ikat)
  • 21. Daftar Pustaka  Baratawidjaja,Karnen Garna. 2013. Imunologi Dasar. Balai Penerbit FKUI: Jakarta.  mitchell,kumar,abbas, fausto. 2006. robbins & cotran. penyakit autoimun. buku saku dasar patologis penyakit. edisi 7.Jakarta: EGC  underwood, J.C.E.1996.autoimun. patologi umum dan sistemik edisi2. vol 1.Jakarta : EGC