SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
ASUHAN KEPERAWATAN
& PENATALAKSANAAN
PADA DEKUBITUS

Octo ZulkarnainS.KEP.,NS
Definisi :
• kerusakan/kematian kulit sampai jaringan dibawah
kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai
tulang akibat adanya penekanan pada suatu area
secara terus menerus sehingga mengakibatkan
gangguan sirkulasi darah setempat.
• kerusakan jaringan yang terlokalisir yang disebabkan
karena kompressi jaringan yang lunak diatas tulang
yang menonjol dan adanya tekanan dari luar dalam
jangka waktu yang lama.
• Kompressi jaringan akan menyebabkan gangguan
pada suplai darah pada daerah yang tertekan. Bila
berlangsung lama, hal ini dapat menyebabkan
insufisiensi aliran darah, anoksia atau iskemi jaringan
dan akhirnya dapat mengakibatkan kematian sel.
Etiologi :
• Faktor intrinsik:
Penuaan (regenerasi sel lemah)
Penyakit yang menimbulkan seperti DM, Status gizi,
underweight atau overweight, Anemia, Hipoalbuminemia,
Penyakit-penyakit neurologik dan penyakit-penyakit yang
merusak pembuluh darah (CVA)
Keadaan hidrasi/cairan tubuh yan kurang
• Faktor ekstrinsik:
Kebersihan tempat tidur yang kurang,
Alat-alat tenun yang kusut dan kotor
Mobilisasi yang kurang
MANIFESTASI KLINIS
Stadium 1 :

1)

Adanya perubahan dari kulit yang dapat diobservasi. Perubahan temperatur kulit

(lebih dingin atau lebih hangat)
2)

Perubahan konsistensi jaringan (lebih keras atau lunak)

3)

Perubahan sensasi (gatal atau nyeri)

4)

Pada orang yang berkulit putih, luka mungkin kelihatan sebagai kemerahan yang

menetap. Sedangkan pada yang berkulit gelap, luka akan kelihatan sebagai warna
merah yang menetap, biru atau ungu.
Stadium 2 :
1. Hilangnya sebagian lapisan kulit yaitu epidermis
atau dermis, atau keduanya.
2. Cirinya adalah lukanya superficial, abrasi,
melempuh, atau membentuk lubang yang dangkal
Stadium 3 :
Hilangnya lapisan kulit secara lengkap, meliputi
kerusakan atau nekrosis dari jaringn subkutan atau
lebih dalam, tapi tidak sampai pada fascia. Luka
terlihat seperti lubang yang dalam
Stadium 4
Hilangnya lapisan kulit secara lengkap dengan
kerusakan yang luas, nekrosis jaringan,
kerusakan pada otot, tulang atau tendon.
Adanya lubang yang dalam serta saluran sinus
juga termasuk dalam stadium IV dari luka
tekan
Faktor Resiko
1. Mobilitas dan aktivitas

2. Penurunan sensori persepsi
3. Kelembapan
4. Tenaga yang merobek (shear)
5. Pergesekan ( friction)
6. Nutrisi
7. Usia
8. Tekanan arteriolar yang rendah
9. Stress emosional
10. Merokok
11. Temperatur kulit
KLASIFIKASI ULKUS DEKUBITUS
1. Tipe normal
• Mempunyai beda temperatur sampai dibawah
lebih kurang 2,5oC dibandingkan kulit
sekitarnya
akan sembuh dalam perawatan sekitar 6
minggu.
Ulkus terjadi karena iskemia jaringan setempat
akibat tekanan, tetapi aliran darah dan
pembuluh-pembuluh darah sebenarnya baik
2. Tipe arterioskelerosis
Beda temperatur kurang dari 1oC antara daerah
ulkus dengan kulit sekitarnya. Menunjukkan
gangguan aliran darah akibat penyakit pada
pembuluh darah (arterisklerotik) selain faktor
tekanan.
Lama perawatan 16 minggu.
3. Tipe Terminal
Terjadi pada penderita yang akan meninggal dunia
dan tidak akan sembuh.
Pencegahan dekubitus
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Minimalkan tekanan
Melakukan mobilisasi (ROM), minimal setiap 2 jam sekali
Meminimalkan terhadap pergesekan (friction)
Mengatasi inkontinensia (kateter)
Diet TKTP
Mengobati infeksi
Melindungi bagian tubuh yang tulangnya menonjol dengan
bahan-bahan yang lembut (misalnya bantal, bantalan busa)
8. Menjaga kebersihan kulit dan mengusahakan agar kulit tetap
kering.
Bila pasie tirah baring lama digunakan kasur khusus, yaitu
kasur yang diisi dengan air atau udara.
FASE PENYEMBUHAN LUKA
1.
•
•
•
•
•

•
•
•

Fase Inflamasi
Dimulai saat terjadi luka, bertahan 2-3 hari
Diawali dengan vasokonstriksi untuk mencapai hemostasis (efek
epinefrin dan tromboksan)
Trombus terbentuk rangkaian pembekuan darah diaktifkan, sehingga
terjadi deposisi fibrin
Keping darah melepaskan (PDGF) dan β (TGF-β) dari granula alfa, yang
menarik sel-sel inflamasi, terutama makrofag.
Setelah hemostasis tercapai, terjadi vasodilatasi dan permeabilitas
pembuluh darah meningkat (akibat histamin, platelet-aktivating factor,
bradikinin, prostaglandin 12, prostaglandin E2, dan nitrit oksida),
membantu infiltrasi sel-sel inflamasi ke daerah luka.
Jumlah neutrofil memuncak pada 24 jam dan membantu debridement.
Monosit memasuki luka, menjadi makrofag, dan jumlahnya memuncak
dalam 2-3 hari.
Makrofag menghasilkan PDGF dan TGF-β, akan menarik fibroblas dan
merangsang pembentukan kolagen.
2. Fase proliferasi
•
•
•
•

Dimulai pada hari ke-3 dan bertahan hingga
minggu ke-3.
Fibroblas: ditarik dan diaktifkan PDGF dan TGF-β:
memasuki luka pada hari ke-3, mencapai jumlah
terbanyak pada hari ke-7.
Terjadi sintesis kolagen (terutama tipe III),
angiogenesis, dan epitalisasi.
Jumlah kolagen total meningkat selama 3 minggu,
hingga produksi dan pemecahan kolagen mencapai
keseimabangan, yang menandai dimulainya fase
remodeling.
3. Fase Remodeling
•

•

•

•
•

Peningkatan produksi maupun penyerapan kolagen
berlangsung selama 6 bulan-1 tahun.
Kolagen tipe I menggantikan kolagen tipe III hingga
mencapai perbandingan 4:1 (seperti pada kulit
normal dan parut yang matang).
Kekuatan luka meningkat sejalan dengan
reorganisasi kolagen sepanjang garis tegangan kulit
dan terjadinya cross-link kolagen.
Penurunan vaskularitas.
Fibroblas dan miofibroblas menyebabkan kontraksi
luka selama fase remodeling.
Penatalaksanaan
• Melakukan mobilisasi minimal 2 jam sekali.
• Perwatan luka ( Stadium 1: tanpa ditutup,
pada stadium 2-4 dilakukan penutupan luka)
• Diet TKTP
• Pemberian antibiotik
Asuhan Keperawatan Dekubitus
A. Pengkajian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Identitas: Nama, usia, jenis kelamin, suku, alamat.
Keluhan utama : Nyeri, luka di daerah penonjolan (belakang
kepala, siku, belakang sakrum, tumit)
Riwayat penyakit sekarang : Dm, alergi, neurologi (CVA),
fraktur (frangkel A), Inkontinensia Uri/alvi, CKD
Riwayat penyakit keluarga :Dm, alergi.
Riwayat pengobatan: Alergi obat
Status Nutrisi: Mal nutrisi, Hipoalbumin, anemia.
Psikososial : depresi, ansietas, Kurang pengetahuan,
gagguan konsep diri.
B. Pemeriksaan Fisik
•
Dari pemeriksaanfisik didapatkan luka di:
Belakang kepala, daun telinga, bahu, siku, gluteus, tumit.
• Adanya Fraktur yang menyebabkan imobilisasi lama
• Adanya kelumpuhan (paralisis)
• Inkontinensia uri/alvi

C. Asuhan Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan:
1. Kerusakan integritas kulit bd kerusakan jaringan sekunder
akibat penekanan
2. Nyeri akut bd iskemik, nekrosis/ inflamasi
3. Resiko infeksi bd rusak/hilangnya barier pertahanan tubuh
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Kerusakan integritas kulit bd kerusakan jaringan sekunder
akibat penekanan
Tujuan: setelah dilakukan iintervensi dalam waktu 2x24 jam
terjadi perbaikan kerusakan jaringan
Kriteria hasil : terjadi perbaikan/kemajuan penyembuhan
pada luka
Intervensi :
1.Lakukan perawatan luka dg teknik aseptik
2. lakukan ROM minimal 2 jam sekali
3. Berikan diet TKTP
4. Kolaborasi pemberian antibiotik
5. Evaluasi keadaan luka(Ukuran, warna, kedalaman, daerah
sekitar luka)
2. Nyeri akut bd iskemik, nekrosis/ inflamasi
Tujuan: setelah dilakukan intervensi keperawatan
dalam waktu 1X 24 jam nyeri berkurang
Kriteria Hasil: slaka nyeri berkurang, TTV N, ekspresi
wajah rileks
Intervensi keperawatan;
1. Posisikan pasien pada posisi yang nyaman
2. Lakukan ROM
3. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
4. Kolaborasi pemberian analgesik
5. Evaluasi perubahan TTV
3. Resiko infeksi bd rusak/hilangnya barier pertahanan tubuh.
Tujuan: setelah dilakukan intervensi keperawatan tidak terjadi
infeksi
kriteria hasil : Tanda-tanda infeksi tidak ada
Leukosit N (45.000-10.000)
Intervensi :
1. Berikan HE untuk menjaga personal hiegine klien
2. Berikan diet TKTP
3. Kolaborasi peberian antibiotik
4. Pantau tanda-tanda inveksi (Tumor , dolor, rubor,
fungsiolaesa
5. Kolaborasi pemeiksaan Lab (leukosit)
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansiaAbi Muhlies
 
Syok hipovolemik
Syok hipovolemikSyok hipovolemik
Syok hipovolemikgustians
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahStrategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahYusuf Saktian
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anRismayanti Hairil
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmateguhprayitnopro
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisipjj_kemenkes
 
Laporan pendahuluan tibia
Laporan pendahuluan tibiaLaporan pendahuluan tibia
Laporan pendahuluan tibiaNurhikmaUmati
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasinissaicha2
 
Makalah atritis reumatoid pada lansia
Makalah atritis reumatoid pada lansiaMakalah atritis reumatoid pada lansia
Makalah atritis reumatoid pada lansiaKANDA IZUL
 
TK- ANALISA JURNAL METODE PICOT.pptx
TK- ANALISA JURNAL METODE PICOT.pptxTK- ANALISA JURNAL METODE PICOT.pptx
TK- ANALISA JURNAL METODE PICOT.pptxWisnuDwiseptian
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 

What's hot (20)

3. asuhan keperawatan pada batu ginjal
3. asuhan keperawatan pada batu ginjal3. asuhan keperawatan pada batu ginjal
3. asuhan keperawatan pada batu ginjal
 
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
 
Asuhan keperawatan jiwa
Asuhan keperawatan jiwa Asuhan keperawatan jiwa
Asuhan keperawatan jiwa
 
Syok hipovolemik
Syok hipovolemikSyok hipovolemik
Syok hipovolemik
 
Dm
DmDm
Dm
 
Pathways ggk
Pathways ggkPathways ggk
Pathways ggk
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahStrategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
Laporan pendahuluan tibia
Laporan pendahuluan tibiaLaporan pendahuluan tibia
Laporan pendahuluan tibia
 
Askep Labiopalatoskisis
Askep LabiopalatoskisisAskep Labiopalatoskisis
Askep Labiopalatoskisis
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasi
 
Askep gangguan berbicara
Askep gangguan berbicaraAskep gangguan berbicara
Askep gangguan berbicara
 
Makalah atritis reumatoid pada lansia
Makalah atritis reumatoid pada lansiaMakalah atritis reumatoid pada lansia
Makalah atritis reumatoid pada lansia
 
TK- ANALISA JURNAL METODE PICOT.pptx
TK- ANALISA JURNAL METODE PICOT.pptxTK- ANALISA JURNAL METODE PICOT.pptx
TK- ANALISA JURNAL METODE PICOT.pptx
 
Tumor mandibula
Tumor mandibulaTumor mandibula
Tumor mandibula
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 

Viewers also liked

Viewers also liked (6)

Struktur, fungsi, histologi sistem integumen
Struktur, fungsi, histologi sistem integumenStruktur, fungsi, histologi sistem integumen
Struktur, fungsi, histologi sistem integumen
 
Patologi Gumma
Patologi GummaPatologi Gumma
Patologi Gumma
 
Kebutuhan perawatan diri dan kebersihan lingkungan
Kebutuhan perawatan diri dan kebersihan lingkunganKebutuhan perawatan diri dan kebersihan lingkungan
Kebutuhan perawatan diri dan kebersihan lingkungan
 
Perawatan Dekubitus
Perawatan DekubitusPerawatan Dekubitus
Perawatan Dekubitus
 
Personal hygiene
Personal hygienePersonal hygiene
Personal hygiene
 
Presentasi Higine Dekubitus
Presentasi Higine DekubitusPresentasi Higine Dekubitus
Presentasi Higine Dekubitus
 

Similar to DEKUBITUS PENATALAKSANAAN

Advanced wound dressing..pptx
Advanced wound dressing..pptxAdvanced wound dressing..pptx
Advanced wound dressing..pptxSitiPermataPutri
 
Inflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikanInflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikanAndry Natanel
 
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan luka
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan lukaModul 3 kb 2 proses penyembuhan luka
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan lukapjj_kemenkes
 
Proses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan lukaProses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan lukapjj_kemenkes
 
14PROSES_PENYEMBUHAN_LUKA_pptx.pptx
14PROSES_PENYEMBUHAN_LUKA_pptx.pptx14PROSES_PENYEMBUHAN_LUKA_pptx.pptx
14PROSES_PENYEMBUHAN_LUKA_pptx.pptxAsriPurwanti3
 
Tuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptx
Tuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptxTuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptx
Tuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptxluckyubiplay
 
Gangguan integritas kulit dan luka
Gangguan integritas kulit dan lukaGangguan integritas kulit dan luka
Gangguan integritas kulit dan lukaValny Majid
 
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson SindromKonsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson SindromEncepal Cere
 
LUKA DAN WOUND HEALING SERTA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA.pptx
LUKA DAN WOUND HEALING SERTA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA.pptxLUKA DAN WOUND HEALING SERTA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA.pptx
LUKA DAN WOUND HEALING SERTA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA.pptxfitrapurnama5
 

Similar to DEKUBITUS PENATALAKSANAAN (20)

Advanced wound dressing..pptx
Advanced wound dressing..pptxAdvanced wound dressing..pptx
Advanced wound dressing..pptx
 
Perawatan luka
Perawatan luka Perawatan luka
Perawatan luka
 
Inflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikanInflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikan
 
Asuhan gangguan muskuloskeletal
Asuhan gangguan muskuloskeletalAsuhan gangguan muskuloskeletal
Asuhan gangguan muskuloskeletal
 
Askep vulnus luka
Askep vulnus lukaAskep vulnus luka
Askep vulnus luka
 
Respon radang
Respon radangRespon radang
Respon radang
 
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan luka
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan lukaModul 3 kb 2 proses penyembuhan luka
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan luka
 
Proses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan lukaProses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan luka
 
Luka dan penyembuhan AKPER PEMKAB MUNA
Luka dan penyembuhan  AKPER PEMKAB MUNA Luka dan penyembuhan  AKPER PEMKAB MUNA
Luka dan penyembuhan AKPER PEMKAB MUNA
 
14PROSES_PENYEMBUHAN_LUKA_pptx.pptx
14PROSES_PENYEMBUHAN_LUKA_pptx.pptx14PROSES_PENYEMBUHAN_LUKA_pptx.pptx
14PROSES_PENYEMBUHAN_LUKA_pptx.pptx
 
Tuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptx
Tuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptxTuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptx
Tuklin-Kelompok D-dr.Yulisna Sp.KK.pptx
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
Luka dan penyembuhan
Luka dan penyembuhanLuka dan penyembuhan
Luka dan penyembuhan
 
Gangguan integritas kulit dan luka
Gangguan integritas kulit dan lukaGangguan integritas kulit dan luka
Gangguan integritas kulit dan luka
 
PERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptxPERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptx
 
ASKEP BURGER DESEASE
ASKEP BURGER DESEASEASKEP BURGER DESEASE
ASKEP BURGER DESEASE
 
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson SindromKonsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
Konsep Asuhan Keperawatan Steven Johnson Sindrom
 
LUKA DAN WOUND HEALING SERTA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA.pptx
LUKA DAN WOUND HEALING SERTA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA.pptxLUKA DAN WOUND HEALING SERTA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA.pptx
LUKA DAN WOUND HEALING SERTA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA.pptx
 
151642549 satuan-acara-penyuluhan-ssj
151642549 satuan-acara-penyuluhan-ssj151642549 satuan-acara-penyuluhan-ssj
151642549 satuan-acara-penyuluhan-ssj
 
151642549 satuan-acara-penyuluhan-ssj
151642549 satuan-acara-penyuluhan-ssj151642549 satuan-acara-penyuluhan-ssj
151642549 satuan-acara-penyuluhan-ssj
 

More from octo zulkarnain

patofisiologfi diagnosis dan penatalaksanaan HIV aids
patofisiologfi diagnosis dan penatalaksanaan HIV aids patofisiologfi diagnosis dan penatalaksanaan HIV aids
patofisiologfi diagnosis dan penatalaksanaan HIV aids octo zulkarnain
 
Silabus hiv aids TAHUN AJARAN 2020-2021 GENAP
Silabus hiv aids TAHUN AJARAN 2020-2021 GENAPSilabus hiv aids TAHUN AJARAN 2020-2021 GENAP
Silabus hiv aids TAHUN AJARAN 2020-2021 GENAPocto zulkarnain
 
pemaparan hasil perawatran homecare versi kasus semu
pemaparan hasil perawatran homecare versi kasus semu pemaparan hasil perawatran homecare versi kasus semu
pemaparan hasil perawatran homecare versi kasus semu octo zulkarnain
 
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritualPengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritualocto zulkarnain
 
pengkajian fisik psikososial
pengkajian fisik psikososialpengkajian fisik psikososial
pengkajian fisik psikososialocto zulkarnain
 
Gagal ginjal kronis dari sudut pandang keperawatan paliatif
Gagal ginjal kronis dari sudut pandang keperawatan paliatif Gagal ginjal kronis dari sudut pandang keperawatan paliatif
Gagal ginjal kronis dari sudut pandang keperawatan paliatif octo zulkarnain
 
Tm.vi aspek legal homecare
Tm.vi aspek legal homecareTm.vi aspek legal homecare
Tm.vi aspek legal homecareocto zulkarnain
 
Kontrak pembelajaran enterpreuner
Kontrak pembelajaran enterpreunerKontrak pembelajaran enterpreuner
Kontrak pembelajaran enterpreunerocto zulkarnain
 
Resusitasi jantung paru otak
Resusitasi jantung paru otakResusitasi jantung paru otak
Resusitasi jantung paru otakocto zulkarnain
 
Sop praktikum pengkajian sistem respirasi
Sop praktikum pengkajian sistem respirasiSop praktikum pengkajian sistem respirasi
Sop praktikum pengkajian sistem respirasiocto zulkarnain
 

More from octo zulkarnain (20)

patofisiologfi diagnosis dan penatalaksanaan HIV aids
patofisiologfi diagnosis dan penatalaksanaan HIV aids patofisiologfi diagnosis dan penatalaksanaan HIV aids
patofisiologfi diagnosis dan penatalaksanaan HIV aids
 
Silabus hiv aids TAHUN AJARAN 2020-2021 GENAP
Silabus hiv aids TAHUN AJARAN 2020-2021 GENAPSilabus hiv aids TAHUN AJARAN 2020-2021 GENAP
Silabus hiv aids TAHUN AJARAN 2020-2021 GENAP
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Konsep enterpreneur
Konsep enterpreneurKonsep enterpreneur
Konsep enterpreneur
 
KONSEP PENYAKIT Hiv aids
KONSEP PENYAKIT Hiv aids KONSEP PENYAKIT Hiv aids
KONSEP PENYAKIT Hiv aids
 
pemaparan hasil perawatran homecare versi kasus semu
pemaparan hasil perawatran homecare versi kasus semu pemaparan hasil perawatran homecare versi kasus semu
pemaparan hasil perawatran homecare versi kasus semu
 
DESAIN PROMOSI
DESAIN PROMOSIDESAIN PROMOSI
DESAIN PROMOSI
 
Sgd kel. 6
Sgd kel. 6Sgd kel. 6
Sgd kel. 6
 
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritualPengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
 
pengkajian fisik psikososial
pengkajian fisik psikososialpengkajian fisik psikososial
pengkajian fisik psikososial
 
Gagal ginjal kronis dari sudut pandang keperawatan paliatif
Gagal ginjal kronis dari sudut pandang keperawatan paliatif Gagal ginjal kronis dari sudut pandang keperawatan paliatif
Gagal ginjal kronis dari sudut pandang keperawatan paliatif
 
Tm.vi aspek legal homecare
Tm.vi aspek legal homecareTm.vi aspek legal homecare
Tm.vi aspek legal homecare
 
Rps keperawatan paliatif
Rps keperawatan paliatifRps keperawatan paliatif
Rps keperawatan paliatif
 
Tm.3 konsep dasar etik
Tm.3 konsep dasar etikTm.3 konsep dasar etik
Tm.3 konsep dasar etik
 
Kontrak pembelajaran enterpreuner
Kontrak pembelajaran enterpreunerKontrak pembelajaran enterpreuner
Kontrak pembelajaran enterpreuner
 
Silabus hiv aids
Silabus hiv aidsSilabus hiv aids
Silabus hiv aids
 
Resusitasi jantung paru otak
Resusitasi jantung paru otakResusitasi jantung paru otak
Resusitasi jantung paru otak
 
Sop praktikum pengkajian sistem respirasi
Sop praktikum pengkajian sistem respirasiSop praktikum pengkajian sistem respirasi
Sop praktikum pengkajian sistem respirasi
 
Anfis endokrine
Anfis endokrineAnfis endokrine
Anfis endokrine
 
Pmx fisik endokrin
Pmx fisik endokrinPmx fisik endokrin
Pmx fisik endokrin
 

Recently uploaded

POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 

Recently uploaded (20)

POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 

DEKUBITUS PENATALAKSANAAN

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN & PENATALAKSANAAN PADA DEKUBITUS Octo ZulkarnainS.KEP.,NS
  • 2. Definisi : • kerusakan/kematian kulit sampai jaringan dibawah kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat. • kerusakan jaringan yang terlokalisir yang disebabkan karena kompressi jaringan yang lunak diatas tulang yang menonjol dan adanya tekanan dari luar dalam jangka waktu yang lama. • Kompressi jaringan akan menyebabkan gangguan pada suplai darah pada daerah yang tertekan. Bila berlangsung lama, hal ini dapat menyebabkan insufisiensi aliran darah, anoksia atau iskemi jaringan dan akhirnya dapat mengakibatkan kematian sel.
  • 3. Etiologi : • Faktor intrinsik: Penuaan (regenerasi sel lemah) Penyakit yang menimbulkan seperti DM, Status gizi, underweight atau overweight, Anemia, Hipoalbuminemia, Penyakit-penyakit neurologik dan penyakit-penyakit yang merusak pembuluh darah (CVA) Keadaan hidrasi/cairan tubuh yan kurang • Faktor ekstrinsik: Kebersihan tempat tidur yang kurang, Alat-alat tenun yang kusut dan kotor Mobilisasi yang kurang
  • 4. MANIFESTASI KLINIS Stadium 1 : 1) Adanya perubahan dari kulit yang dapat diobservasi. Perubahan temperatur kulit (lebih dingin atau lebih hangat) 2) Perubahan konsistensi jaringan (lebih keras atau lunak) 3) Perubahan sensasi (gatal atau nyeri) 4) Pada orang yang berkulit putih, luka mungkin kelihatan sebagai kemerahan yang menetap. Sedangkan pada yang berkulit gelap, luka akan kelihatan sebagai warna merah yang menetap, biru atau ungu.
  • 5. Stadium 2 : 1. Hilangnya sebagian lapisan kulit yaitu epidermis atau dermis, atau keduanya. 2. Cirinya adalah lukanya superficial, abrasi, melempuh, atau membentuk lubang yang dangkal Stadium 3 : Hilangnya lapisan kulit secara lengkap, meliputi kerusakan atau nekrosis dari jaringn subkutan atau lebih dalam, tapi tidak sampai pada fascia. Luka terlihat seperti lubang yang dalam
  • 6. Stadium 4 Hilangnya lapisan kulit secara lengkap dengan kerusakan yang luas, nekrosis jaringan, kerusakan pada otot, tulang atau tendon. Adanya lubang yang dalam serta saluran sinus juga termasuk dalam stadium IV dari luka tekan
  • 7. Faktor Resiko 1. Mobilitas dan aktivitas 2. Penurunan sensori persepsi 3. Kelembapan 4. Tenaga yang merobek (shear) 5. Pergesekan ( friction) 6. Nutrisi 7. Usia 8. Tekanan arteriolar yang rendah 9. Stress emosional 10. Merokok 11. Temperatur kulit
  • 8. KLASIFIKASI ULKUS DEKUBITUS 1. Tipe normal • Mempunyai beda temperatur sampai dibawah lebih kurang 2,5oC dibandingkan kulit sekitarnya akan sembuh dalam perawatan sekitar 6 minggu. Ulkus terjadi karena iskemia jaringan setempat akibat tekanan, tetapi aliran darah dan pembuluh-pembuluh darah sebenarnya baik
  • 9. 2. Tipe arterioskelerosis Beda temperatur kurang dari 1oC antara daerah ulkus dengan kulit sekitarnya. Menunjukkan gangguan aliran darah akibat penyakit pada pembuluh darah (arterisklerotik) selain faktor tekanan. Lama perawatan 16 minggu. 3. Tipe Terminal Terjadi pada penderita yang akan meninggal dunia dan tidak akan sembuh.
  • 10. Pencegahan dekubitus 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Minimalkan tekanan Melakukan mobilisasi (ROM), minimal setiap 2 jam sekali Meminimalkan terhadap pergesekan (friction) Mengatasi inkontinensia (kateter) Diet TKTP Mengobati infeksi Melindungi bagian tubuh yang tulangnya menonjol dengan bahan-bahan yang lembut (misalnya bantal, bantalan busa) 8. Menjaga kebersihan kulit dan mengusahakan agar kulit tetap kering. Bila pasie tirah baring lama digunakan kasur khusus, yaitu kasur yang diisi dengan air atau udara.
  • 11. FASE PENYEMBUHAN LUKA 1. • • • • • • • • Fase Inflamasi Dimulai saat terjadi luka, bertahan 2-3 hari Diawali dengan vasokonstriksi untuk mencapai hemostasis (efek epinefrin dan tromboksan) Trombus terbentuk rangkaian pembekuan darah diaktifkan, sehingga terjadi deposisi fibrin Keping darah melepaskan (PDGF) dan β (TGF-β) dari granula alfa, yang menarik sel-sel inflamasi, terutama makrofag. Setelah hemostasis tercapai, terjadi vasodilatasi dan permeabilitas pembuluh darah meningkat (akibat histamin, platelet-aktivating factor, bradikinin, prostaglandin 12, prostaglandin E2, dan nitrit oksida), membantu infiltrasi sel-sel inflamasi ke daerah luka. Jumlah neutrofil memuncak pada 24 jam dan membantu debridement. Monosit memasuki luka, menjadi makrofag, dan jumlahnya memuncak dalam 2-3 hari. Makrofag menghasilkan PDGF dan TGF-β, akan menarik fibroblas dan merangsang pembentukan kolagen.
  • 12. 2. Fase proliferasi • • • • Dimulai pada hari ke-3 dan bertahan hingga minggu ke-3. Fibroblas: ditarik dan diaktifkan PDGF dan TGF-β: memasuki luka pada hari ke-3, mencapai jumlah terbanyak pada hari ke-7. Terjadi sintesis kolagen (terutama tipe III), angiogenesis, dan epitalisasi. Jumlah kolagen total meningkat selama 3 minggu, hingga produksi dan pemecahan kolagen mencapai keseimabangan, yang menandai dimulainya fase remodeling.
  • 13. 3. Fase Remodeling • • • • • Peningkatan produksi maupun penyerapan kolagen berlangsung selama 6 bulan-1 tahun. Kolagen tipe I menggantikan kolagen tipe III hingga mencapai perbandingan 4:1 (seperti pada kulit normal dan parut yang matang). Kekuatan luka meningkat sejalan dengan reorganisasi kolagen sepanjang garis tegangan kulit dan terjadinya cross-link kolagen. Penurunan vaskularitas. Fibroblas dan miofibroblas menyebabkan kontraksi luka selama fase remodeling.
  • 14. Penatalaksanaan • Melakukan mobilisasi minimal 2 jam sekali. • Perwatan luka ( Stadium 1: tanpa ditutup, pada stadium 2-4 dilakukan penutupan luka) • Diet TKTP • Pemberian antibiotik
  • 15. Asuhan Keperawatan Dekubitus A. Pengkajian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Identitas: Nama, usia, jenis kelamin, suku, alamat. Keluhan utama : Nyeri, luka di daerah penonjolan (belakang kepala, siku, belakang sakrum, tumit) Riwayat penyakit sekarang : Dm, alergi, neurologi (CVA), fraktur (frangkel A), Inkontinensia Uri/alvi, CKD Riwayat penyakit keluarga :Dm, alergi. Riwayat pengobatan: Alergi obat Status Nutrisi: Mal nutrisi, Hipoalbumin, anemia. Psikososial : depresi, ansietas, Kurang pengetahuan, gagguan konsep diri.
  • 16. B. Pemeriksaan Fisik • Dari pemeriksaanfisik didapatkan luka di: Belakang kepala, daun telinga, bahu, siku, gluteus, tumit. • Adanya Fraktur yang menyebabkan imobilisasi lama • Adanya kelumpuhan (paralisis) • Inkontinensia uri/alvi C. Asuhan Keperawatan 1. Diagnosa Keperawatan: 1. Kerusakan integritas kulit bd kerusakan jaringan sekunder akibat penekanan 2. Nyeri akut bd iskemik, nekrosis/ inflamasi 3. Resiko infeksi bd rusak/hilangnya barier pertahanan tubuh
  • 17. INTERVENSI KEPERAWATAN 1. Kerusakan integritas kulit bd kerusakan jaringan sekunder akibat penekanan Tujuan: setelah dilakukan iintervensi dalam waktu 2x24 jam terjadi perbaikan kerusakan jaringan Kriteria hasil : terjadi perbaikan/kemajuan penyembuhan pada luka Intervensi : 1.Lakukan perawatan luka dg teknik aseptik 2. lakukan ROM minimal 2 jam sekali 3. Berikan diet TKTP 4. Kolaborasi pemberian antibiotik 5. Evaluasi keadaan luka(Ukuran, warna, kedalaman, daerah sekitar luka)
  • 18. 2. Nyeri akut bd iskemik, nekrosis/ inflamasi Tujuan: setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam waktu 1X 24 jam nyeri berkurang Kriteria Hasil: slaka nyeri berkurang, TTV N, ekspresi wajah rileks Intervensi keperawatan; 1. Posisikan pasien pada posisi yang nyaman 2. Lakukan ROM 3. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi 4. Kolaborasi pemberian analgesik 5. Evaluasi perubahan TTV
  • 19. 3. Resiko infeksi bd rusak/hilangnya barier pertahanan tubuh. Tujuan: setelah dilakukan intervensi keperawatan tidak terjadi infeksi kriteria hasil : Tanda-tanda infeksi tidak ada Leukosit N (45.000-10.000) Intervensi : 1. Berikan HE untuk menjaga personal hiegine klien 2. Berikan diet TKTP 3. Kolaborasi peberian antibiotik 4. Pantau tanda-tanda inveksi (Tumor , dolor, rubor, fungsiolaesa 5. Kolaborasi pemeiksaan Lab (leukosit)