SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
Keg. Pembelajaran 6 : Larik atau Array [] dalam C++ 
1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 
Setelah mempelajari materi kegiatan pembelajaran ini mahasiswa 
akan dapat : 
1) Memahami konsep array dalam pemrogram C++ secara benar. 
2) Mengenal bentuk array dalam pemrograman baik berdimensi satu, 
dimensi dua atau dimensi banyak secara benar 
3) Dapat menggunakan bentuk-bentuk array dalam aplikasinya pada 
pembuatan program secara tepat 
4) Dapat mengembangkan bentuk-bentuk array dalam pemrograman 
65 
secara benar 
2. Uraian Materi 
Array merupakan kumpulan dari nilai-nilai data yang bertipe sama 
dalam urutan tertentu yang menggunakan nama yang sama. Letak atau 
posisi dari elemen array ditunjukkan oleh suatu index. Dilihat dari 
dimensinya array dapat dibagi menjadi Array dimensi satu, array dimensi 
dua dan array multi-dimensi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan bahwa 
array memiliki beberapa sifat sebagai berikut : 
1) Kumpulan data bertipe sama yang menggunakan nama yang sama 
2) Sejumlah variabel dapat memakai nama yang sama 
3) Antara satu variabel dengan variabel lain didalam array dibedakan 
berdasarkan subcript 
4) Subcript adalah berupa bilangan di dalam kurung siku [ ] 
5) Melalui subcript elemen array dapat diakses 
6) Elemen array tidak lain adalah masing-masing variabel di dalam array 
a. Array berdimensi satu 
o Setiap elemen array dapat diakses melalui indeks. 
o Indeks array (subscript) secara default dimulai dari 0.
Bentuk deklarasi array berdimensi satu : 
Tipe nama_Array [ukuran] Ex: Float suhu[5] 
Tampak bahwa pendefinisian Array meliputi : 
 Tipe data elemen array 
 Nama array 
 Jumlah elemen array 
Dengan pendefinisian float suhu [5]; 
Maka array suhu dapat menyimpan lima buah data bertipe float. Hal 
ini dapat digambarkan sebagai berikut : 
Elemen-elemen 
Array 
1 2 3 4 5 
0 1 2 3 
66 
4 
Array 
Suhu 
Subscript 
atau indeks 
array 
Tipe elemen array 
Nama array 
Jumlah 
elemen Array 
Gambar 26. Bentuk deklarasi array dimensi 1 
Gambar 27. Bentuk Elemen array dimensi 1
Nama_array [subcript] 
67 
Contoh Program : 
#include <iostream.h> 
#include <conio.h> 
void main () 
{ 
int i; 
float suhu [5]; //array dengan 5 elemen bertipe float 
clrscr (); 
//membaca dari keyboard dan meletakkan ke array 
cout <<”masukkan 5 buah data suhu” <<endl; 
for (i = 0; i<5; i++) 
{ 
cout<< i+1<<” : “; 
cin>> suhu [i]; 
} 
//menampilkan isi array ke layar 
cout <<”data suhu yang anda masukkan : “<< endl; 
for (i=0; i<5; i++) 
cout <<suhu[i]<<endl; 
} 
Mengakses Elemen Array 
Setelah suatu array didefinisikan, elemen array dapat diakses 
dengan bentuk : 
Dari gambar array di atas, kotak nomor 3 dari kiri dapat diakses dengan 
menyebutkan : 
suhu [2] 
Atau dalam bentuk yang lebih umum 
suhu [i] 
Menyatakan “elemen suhu dengan indeks sama dengan i”. 
Perintah seperti : 
cin>> suhu[i] 
Berarti “membaca data dari keyboard dan meletakkan di elemen 
nomor i pada array suhu”. 
Adapun pernyataan seperti
68 
cout << suhu [i]; 
Akan menampilkan elemen bernomor i pada array suhu. 
Contoh program yang melakukan pemrosesan terhadap elemen 
array sbb: 
//Program pemrosesan array: Menghitung rerata suhu 
#include <iostream.h> 
#include <conio.h> 
const int JUM_DATA = 5; 
void main () 
{ 
float suhu[JUM_DATA]; //Array suhu 
float total; 
int i; 
clrscr (); 
//membaca dari keyboard dan meletakkan ke array 
cout <<"masukkan data suhu" <<endl; 
for (i = 0; i<JUM_DATA; i++) 
{ 
cout<< i+1<<" : "; 
cin>> suhu [i]; 
} 
//menghitung Nilai Rerata 
total = 0; 
for (i=0; i<JUM_DATA; i++) 
total +=suhu[i]; //tambahkan isi suhu [i] ke total 
cout <<" Suhu Rerata = "<<total/JUM_DATA<<endl; 
} 
Catatan : 
Jangan sampai melakukan pengaksesan elemen di luar 
jumlah eleman yang didefinisikan, misalnya float suhu [4]; 
Harus dipastikan bahwa tidak ada pengaksesan elemen suhu 
bernomor di luar 0 sampai dengan 3. Hal ini dapat menyebabkan 
data atau array lain berubah. C++ tidak akan memberikan pesan 
kesalahan kalau anda melakukan pengaksesan dengan nilai indeks 
yang berada di luar nilai yang telah didefinisikan. 
Memberikan nilai awal thd Array (Inisialisasi) 
Misalnya :
int jum_hari [12] = 
{ 
31, 28, 31, 30, 31, 30, 31, 31, 30, 31, 30, 31 
31 28 31 30 31 … 30 31 
0 1 2 3 4 … 1 11 
Gambar 28. Bentuk array dimensi 1 untuk pemberian nilai awal 
69 
}; 
Berikut Contoh Program yang memberikan inisialisasi terhadap 
Array berdimensi satu: 
#include <iostream.h> 
#include <conio.h> 
#include <iomanip.h> 
void main () 
{ 
int i; 
//pendefinisian array jum_hari dan 
// pemberian nilai awal 
int jum_hari [12] = 
{ 
31, 28, 31, 30, 31, 30, 31, 31, 30, 31, 30, 31 
}; 
clrscr (); 
//tampilkan isi jum_hari 
for (i = 0; i<12; i++) 
cout << “Jumlah Hari [“ <<i<<”] = “ << jum_hari [i] << 
endl; 
}
Apabila Suatu array diinisialisasi saat didefinisikan, jumlah elemen 
array boleh tidak disebutkan. Scr otomatis kompiler akan 
menghitung sendiri, misalnya : 
int jum_hari [12] = 
tipe_larik nama_larik [ukuran1][ukuran2] 
70 
{ 
31, 28, 31, 30, 31, 30, 31, 31, 30, 31, 30, 31 
}; 
Dapat disederhanakan menjadi : 
int jum_hari [] = 
{ 
31, 28, 31, 30, 31, 30, 31, 31, 30, 31, 30, 31 
}; 
Untuk memberikan nilai 0 thd seluruh elemen array pada saat 
didefinisikan, kita dapat memberikan nilai 0 thd elemen pertama. 
Contoh : 
int tmp[100] = {0}; 
Artinya sama saja dengan memberikan nilai nol dari indeks 
bernilai 0 hingga 99. 
b. ARRAY DIMENSI DUA 
Array dua dimensi merupakan array yang terdiri dari m buah baris 
dan n buah kolom. Bentuknya dapat berupa matriks atau tabel. 
Digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya dalam bentuk tabel, 
matrik dan sebagainya 
Bentuk Umum Array Dua Dimensi : 
Perhatikan contoh berikut ini : 
Tabel 11. Data Kelulusan Jurusan Diknik Elektro 
No Program Studi 1992 1993 1994 1995 
1 Diknik Elektro S1 35 45 80 120 
2 Diknik Mekatronik 110 110 70 101 
3 Teknik elektro D3 10 15 20 17
Mendefinisikan Array berdimensi dua 
Dari tabel diatas dapat dituangkan ke dalam array dimensi dua. 
Pendefinisiannya sbb: 
int data_lulus[3][4] 
Pada definisian di atas: 
Angka 3 menyatakan jumlah baris (mewakili program studi) 
Angka 4 menyatakan jumlah kolom (mewakili tahun kelulusan) 
Dapat digambarkan seperti ini : 
Int data_lulus[3][4] 
Samahalnya dengan array berdimensi satu, data pada array 
dimensi dua ditempatkan di memeori yang berurutan. Array 
berdimensi dua , perhatikan gambar : 
71 
PTE  0 
PTM1 
10 
TE  2 
0 
1992 
1 
1993 
2 
1994 
3 
1995 
Indek pertama 
Indek kedua 
Gambar 29. Bentuk umum array dimensi 2
Int data_lulus[3][4] 
[1][1] [1][3] 
Cara mengakses elemen di dalam array berdimensi dua digunakan 
dalam bentuk : 
Nama_array [indeks_baris, 
indeks_kolom] 
Contoh : 
1. data_lulus[1][2] = 70; 
Merupakan instruksi untuk memberikan nilai 70 ke baris 1 
kolom 2 (baris dan kolom diawali dari 0) 
2. cout << data_lulus[1][2]; 
Merupakan perintah untuk menampilkan elemen data_lulus 
dengan indeks pertama (baris) berupa 1 dan inseks kedua 
(kolom) bernilai 2. 
Contoh program : Pemakaian Array dimensi dua untuk 
menampung data kelulusan dari tiga buah prodi untuk 4 tahun 
terakhir: 
#include <iostream.h> 
#include <conio.h> 
void main () 
{ 
72 
PTE  0 
PTM1 
10 
TE  2 
0 
1992 
1 
1993 
2 
1994 
3 
1995 
Indek pertama 
Indek kedua 
[0][0] [0][1] [0][2] [0][3] 
[1][0] 
[2][0] [2][1] [2][2] [2][3] 
Data_lulus[1][2] 
Gambar 30. Isi data pada array dimensi 2
73 
int data_lulus[3][4] 
int tahun, prodi; 
clrscr(); 
//memberikan data ke elemen array data_lulusan 
data_lulus[0][0] = 35; //data lulus PTE = 1992 
data_lulus[0][1] = 45; //data lulus PTE = 1993 
data_lulus[0][2] = 90; //data lulus PTE = 1994 
data_lulus[0][3] = 120; //data lulus PTM =1995 
data_lulus[1][0] = 100; //data lulus PTM= 1992 
data_lulus[1][1] = 110; //data lulus PTM= 1993 
data_lulus[1][2] = 70; //data lulus PTM = 1994 
data_lulus[1][3] = 101; //data lulus PTE = 1995 
data_lulus[2][0] = 10; //data lulus TE = 1992 
data_lulus[2][1] = 15; //data lulus TE = 1993 
data_lulus[2][2] = 20; //data lulus TE = 1994 
data_lulus[2][3] = 17; //data lulus TE = 1995 
//proses untuk memperoleh informasi lulusan 
while (1) 
{ 
cout <<” Prodi ( 0 = PTE 1=PTM 2=TE :”; 
cin >> prodi; 
if ((prodi ==0) ||(prodi ==1)|| (prodi ==2)) 
break; //keluar dari while 
} 
while (1) 
{ 
cout << “Tahun (1992 – 1995): “; 
cin >> tahun; 
if ( (tahun >= 1992) && (tahun <= 1995) ) 
{ 
tahun -= 1992; //konversi ke 0, 1, 2,atau 3 
break; //keluar dari while 
} 
} 
cout <<”Jumlah yang lulus = “ <<data_lulus[prodi][tahun] << 
endl; 
} 
Perhatikan : 
· Tanda kurung [ ] digunakan untuk menunjukkan elemen larik 
· Perhitungan elemen larik dimulai dari 0, bukan 1
C++ tidak mengecek larik. Bila anda menyatakan int x[10], ini artinya 10 
elemen yang dimulai dari 0. Karena itu elemen terakhir larik adalah x[9]. 
Bila anda salah mereferensikannya dengan x[10], anda akan 
mendapatkan harga yang tidak terpakai. Akan lebih buruk lagi jika anda 
memberikan harga ke x[10], yang tidak dapat diterima. 
Array dimensi dua mewakili bentuk suatu matrik atau tabel. Untuk matrik 
misalnya , suatu matrik X sbb : 
74 
X = 8 5 9 7 
8 2 1 0 
Bentuk matrik ini dapat ditulis : 
int X[2][4]; 
Jika ingin dideklarasikan dengan memberikan nilai-nilai elemennya dapat 
dituliskan sbb: 
int X[2][4] = { 8, 5, 9, 7, 4, 2, 1, 0 }; 
Atau untuk kejelasan dapat dituliskan : 
int X[2][4] = { 
8, 5, 9, 7, 
4 , 2, 1, 0 
} 
Atau untuk dapat dengan bentuk array dengan tak berukuran sbb: 
int X[][4] = { 8, 5, 9, 7, 4 , 2, 1, 0}; 
Dalam bentuk matrik dua dimensi ini, dimensi pertama menunjukkan 
baris, dan dimensi kedua menunjukkan kolomnya. Elemen dari dua 
dimensi X dapat dituliskan : 
X[0][0] = 8 X[0][1] = 5 X[0][2]= 9 X[0][3] = 7 
X[1][0] = 4 X[1][1] = 2 X[1][2]=1 X[1][3] = 0 
Program matrik dapat dituliskan sebagai berikut : 
//Program matrik 
#include <iostream.h> 
#include <conio.h> 
void main () 
{ 
int I,J;
Tipe nama_array[indeks1][indeks2][indeks3]; 
75 
float X[3][4]= { 
12.34, 25.36, 17.45, 18.37, 
15.15, 18.08, 11.25, 55.55, 
43.21, 17.11, 62.85, 13.01 
}; 
//Masukkan data matrik A 
cout <<"masukkan matrik A: "<<endl; 
for (I=0; I<3; I++) 
{ 
for (J=0; J<4; J++) 
cout << setw(6) <<X[I][J]; 
cout<<' ' << endl; 
} 
} 
c. Array Multi-Dimensi 
Array multi-dimensi merupakan array yang mempunyai ukuran lebih dari 
dua. Bentuk pendeklarasian array sama saja dengan array dimensi satu 
maupun array dimensi dua. 
Bentuk umum pendefinisian array berdimensi tiga : 
Contoh : 
int huruf[2][8][8]; 
Merupakan pendfinisia data huruf sebagai array berdimensi tiga. Gambaran 
array berdimensi tiga sebagai berikut : 
Int Huruf[2][8][8]; 
0 
0 
1 
1 
2 
3 
… 
7 
0 1 2 3 … 7 
Indeks 1 
Indeks 2 
Indeks 3 
Gambar 31. Array Dimensi tiga
76 
3. Rangkuman 
Array memiliki beberapa cirri-ciri khusus antara lain bahwa array 
merupakan kumpulan data bertipe sama yang menggunakan nama yang 
sama. Sejumlah variabel dapat memakai nama yang sama. Antara satu 
variabel dengan variabel lain didalam array dibedakan berdasarkan 
subscript. Subcript adalah berupa bilangan di dalam kurung siku [ ]. Melalui 
subcript elemen array dapat diakses. Elemen array tidak lain adalah 
masing-masing variabel di dalam array. 
Array dapat dibedakan menjadi beberapa ukuran atau dimensi, yait 
aaray berdimensi satu, dimensi dua dan multi dimensi (dimensi banyak). 
Pada array berdimensi satu digunakan pada kumpulan data bertipe sama 
yang menggunakan nama yang sama, misalnya array bernama bungan ={ 
melati, mawar, dahlia..}. Array dimensi dua diimplementasikan pada 
pembuatan matrik. Array dimensi banyak dalam aplikasinya tidak terlalu 
sering dipakai. Namun demikian tidak berarti array dimensi banyak tidak 
dipelajari. 
4. Latihan 
1). Buatlah algoritma dan program untuk menyimpan data berikut ke dalam larik : 
10 4 2 5 3 8 9 2 9 5 
kemudian carilah bilangan yang terbesar ! 
2). Buatlah algoritma dan program untuk membaca data secara berulang 
dari keyboard dan meletakkannya ke dalam suatu larik. Jumlah maksimal 
yang dapat dimasukkan ke dalam larik adalah 10 buah. Setelah itu 
tampilkan seluruh data yang dimasukkan dari keyboard tadi. 
3). Buatlah program untuk melakukan penjumlahan dan pengurangan dua 
buah matrik A dan Matrik B.

More Related Content

What's hot

Materi kuliah 16 array part 2
Materi kuliah 16   array part 2Materi kuliah 16   array part 2
Materi kuliah 16 array part 2Budi Yono
 
Array Dimensi banyak struktur data pertemuan ke 3
Array Dimensi banyak struktur data pertemuan ke 3Array Dimensi banyak struktur data pertemuan ke 3
Array Dimensi banyak struktur data pertemuan ke 3said zulhelmi
 
Materi kuliah 16 array part 2
Materi kuliah 16   array part 2Materi kuliah 16   array part 2
Materi kuliah 16 array part 2Budi Yono
 
Tugas kalkulus
Tugas kalkulusTugas kalkulus
Tugas kalkulusAv Ri
 
Materi kuliah 02 array part 2
Materi kuliah 02   array part 2Materi kuliah 02   array part 2
Materi kuliah 02 array part 2Budi Yono
 
Materi kuliah 02 array part 2
Materi kuliah 02   array part 2Materi kuliah 02   array part 2
Materi kuliah 02 array part 2Budi Yono
 
5. pemrograman array dan_string
5. pemrograman array dan_string5. pemrograman array dan_string
5. pemrograman array dan_stringRoziq Bahtiar
 

What's hot (19)

Algoritma - Array
Algoritma - ArrayAlgoritma - Array
Algoritma - Array
 
Materi kuliah 16 array part 2
Materi kuliah 16   array part 2Materi kuliah 16   array part 2
Materi kuliah 16 array part 2
 
fungsi dan grafiknya
fungsi dan grafiknyafungsi dan grafiknya
fungsi dan grafiknya
 
207 p09
207 p09207 p09
207 p09
 
Fungsi grafik di matlab
Fungsi grafik di matlabFungsi grafik di matlab
Fungsi grafik di matlab
 
Array Dimensi banyak struktur data pertemuan ke 3
Array Dimensi banyak struktur data pertemuan ke 3Array Dimensi banyak struktur data pertemuan ke 3
Array Dimensi banyak struktur data pertemuan ke 3
 
Pertemuan 3 revisijan2013-mhs
Pertemuan 3 revisijan2013-mhsPertemuan 3 revisijan2013-mhs
Pertemuan 3 revisijan2013-mhs
 
Pertemuan 2 revisijan2013-mhs
Pertemuan 2 revisijan2013-mhsPertemuan 2 revisijan2013-mhs
Pertemuan 2 revisijan2013-mhs
 
Struktur data
Struktur dataStruktur data
Struktur data
 
Materi kuliah 16 array part 2
Materi kuliah 16   array part 2Materi kuliah 16   array part 2
Materi kuliah 16 array part 2
 
Tugas kalkulus
Tugas kalkulusTugas kalkulus
Tugas kalkulus
 
Materi kuliah 02 array part 2
Materi kuliah 02   array part 2Materi kuliah 02   array part 2
Materi kuliah 02 array part 2
 
Fungsi dan grafik
Fungsi dan grafikFungsi dan grafik
Fungsi dan grafik
 
Materi kuliah 02 array part 2
Materi kuliah 02   array part 2Materi kuliah 02   array part 2
Materi kuliah 02 array part 2
 
Tugas kalkulus 2 r
Tugas kalkulus 2 rTugas kalkulus 2 r
Tugas kalkulus 2 r
 
5. pemrograman array dan_string
5. pemrograman array dan_string5. pemrograman array dan_string
5. pemrograman array dan_string
 
Pertemuan V
Pertemuan VPertemuan V
Pertemuan V
 
Fungsi
FungsiFungsi
Fungsi
 
Fungsi dan grafik
Fungsi dan grafikFungsi dan grafik
Fungsi dan grafik
 

Viewers also liked

ΕΜΠΕΙΡΙΑ ΧΡΗΣΗΣ ΔΙΑΔΙΚΤΥΟΥ
ΕΜΠΕΙΡΙΑ ΧΡΗΣΗΣ ΔΙΑΔΙΚΤΥΟΥΕΜΠΕΙΡΙΑ ΧΡΗΣΗΣ ΔΙΑΔΙΚΤΥΟΥ
ΕΜΠΕΙΡΙΑ ΧΡΗΣΗΣ ΔΙΑΔΙΚΤΥΟΥSmaro Loutou
 
Analysing film posters
Analysing film postersAnalysing film posters
Analysing film postersmorganhe
 
Koloid 111227172119-phpapp01
Koloid 111227172119-phpapp01Koloid 111227172119-phpapp01
Koloid 111227172119-phpapp01087dwi
 
ProjectMate - решение для компаний, оказывающих профессиональные услуги
ProjectMate - решение для компаний, оказывающих профессиональные услугиProjectMate - решение для компаний, оказывающих профессиональные услуги
ProjectMate - решение для компаний, оказывающих профессиональные услугиProjectMate
 
Como armar una PC
Como armar una PCComo armar una PC
Como armar una PCNeovictril
 
DOF RGI Technology Presentation Nov 23 2011
DOF RGI Technology Presentation   Nov 23 2011DOF RGI Technology Presentation   Nov 23 2011
DOF RGI Technology Presentation Nov 23 2011clair611
 
It's Not Pokemon Go! - It's Professional Development: A Call for Meaningful D...
It's Not Pokemon Go! - It's Professional Development: A Call for Meaningful D...It's Not Pokemon Go! - It's Professional Development: A Call for Meaningful D...
It's Not Pokemon Go! - It's Professional Development: A Call for Meaningful D...Laureen Cantwell
 
C Harris Jr - Indiana CPA Society Diversity Summit 8-9-2012
C Harris Jr - Indiana CPA Society Diversity Summit 8-9-2012C Harris Jr - Indiana CPA Society Diversity Summit 8-9-2012
C Harris Jr - Indiana CPA Society Diversity Summit 8-9-2012clair611
 
Aaa presentasi koloid
Aaa presentasi koloidAaa presentasi koloid
Aaa presentasi koloid087dwi
 
η βιογραφια του αλεξανδρου παπαδιαμαντη
η βιογραφια του αλεξανδρου παπαδιαμαντηη βιογραφια του αλεξανδρου παπαδιαμαντη
η βιογραφια του αλεξανδρου παπαδιαμαντηroulakak
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7087dwi
 
Ilmu bahan 4.mmap
Ilmu bahan 4.mmapIlmu bahan 4.mmap
Ilmu bahan 4.mmap087dwi
 

Viewers also liked (19)

ΕΜΠΕΙΡΙΑ ΧΡΗΣΗΣ ΔΙΑΔΙΚΤΥΟΥ
ΕΜΠΕΙΡΙΑ ΧΡΗΣΗΣ ΔΙΑΔΙΚΤΥΟΥΕΜΠΕΙΡΙΑ ΧΡΗΣΗΣ ΔΙΑΔΙΚΤΥΟΥ
ΕΜΠΕΙΡΙΑ ΧΡΗΣΗΣ ΔΙΑΔΙΚΤΥΟΥ
 
Analysing film posters
Analysing film postersAnalysing film posters
Analysing film posters
 
Betoog product 2
Betoog product 2Betoog product 2
Betoog product 2
 
Ramón otero pedrayo
Ramón otero pedrayoRamón otero pedrayo
Ramón otero pedrayo
 
Koloid 111227172119-phpapp01
Koloid 111227172119-phpapp01Koloid 111227172119-phpapp01
Koloid 111227172119-phpapp01
 
ProjectMate - решение для компаний, оказывающих профессиональные услуги
ProjectMate - решение для компаний, оказывающих профессиональные услугиProjectMate - решение для компаний, оказывающих профессиональные услуги
ProjectMate - решение для компаний, оказывающих профессиональные услуги
 
Sales excellence
Sales excellenceSales excellence
Sales excellence
 
монгол хэл
монгол хэлмонгол хэл
монгол хэл
 
Como armar una PC
Como armar una PCComo armar una PC
Como armar una PC
 
DOF RGI Technology Presentation Nov 23 2011
DOF RGI Technology Presentation   Nov 23 2011DOF RGI Technology Presentation   Nov 23 2011
DOF RGI Technology Presentation Nov 23 2011
 
It's Not Pokemon Go! - It's Professional Development: A Call for Meaningful D...
It's Not Pokemon Go! - It's Professional Development: A Call for Meaningful D...It's Not Pokemon Go! - It's Professional Development: A Call for Meaningful D...
It's Not Pokemon Go! - It's Professional Development: A Call for Meaningful D...
 
Inspire edisi 7
Inspire edisi 7Inspire edisi 7
Inspire edisi 7
 
Présentation
PrésentationPrésentation
Présentation
 
C Harris Jr - Indiana CPA Society Diversity Summit 8-9-2012
C Harris Jr - Indiana CPA Society Diversity Summit 8-9-2012C Harris Jr - Indiana CPA Society Diversity Summit 8-9-2012
C Harris Jr - Indiana CPA Society Diversity Summit 8-9-2012
 
1
11
1
 
Aaa presentasi koloid
Aaa presentasi koloidAaa presentasi koloid
Aaa presentasi koloid
 
η βιογραφια του αλεξανδρου παπαδιαμαντη
η βιογραφια του αλεξανδρου παπαδιαμαντηη βιογραφια του αλεξανδρου παπαδιαμαντη
η βιογραφια του αλεξανδρου παπαδιαμαντη
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Ilmu bahan 4.mmap
Ilmu bahan 4.mmapIlmu bahan 4.mmap
Ilmu bahan 4.mmap
 

Similar to Bab ii keg pembel 6 array

Laporan praktikum modul v
Laporan praktikum modul vLaporan praktikum modul v
Laporan praktikum modul vDevi Apriansyah
 
Pertemuan ARRAY.pptx
Pertemuan ARRAY.pptxPertemuan ARRAY.pptx
Pertemuan ARRAY.pptxMenny SN
 
Pertemuan vi
Pertemuan viPertemuan vi
Pertemuan viwindi1
 
Materi kuliah 16 array part 2
Materi kuliah 16   array part 2Materi kuliah 16   array part 2
Materi kuliah 16 array part 2kua
 
Tugas1
Tugas1Tugas1
Tugas1Av Ri
 
Materi kuliah 02 array part 2
Materi kuliah 02   array part 2Materi kuliah 02   array part 2
Materi kuliah 02 array part 2kua
 
Minggu 09 - Array dan Tipe Bentukan.ppsx
Minggu 09 -  Array dan Tipe Bentukan.ppsxMinggu 09 -  Array dan Tipe Bentukan.ppsx
Minggu 09 - Array dan Tipe Bentukan.ppsxIndraWahyu33
 
Pertemuan 10 : Algoritma & Pemrograman
Pertemuan 10 : Algoritma & PemrogramanPertemuan 10 : Algoritma & Pemrograman
Pertemuan 10 : Algoritma & PemrogramanTri Retna
 
Array C++ MG3.pptx
Array C++ MG3.pptxArray C++ MG3.pptx
Array C++ MG3.pptxKemangKres
 
Materi 3 - Pengantar Pengolahan Obyek.pdf
Materi 3 - Pengantar Pengolahan Obyek.pdfMateri 3 - Pengantar Pengolahan Obyek.pdf
Materi 3 - Pengantar Pengolahan Obyek.pdfriky58
 

Similar to Bab ii keg pembel 6 array (20)

Laporan praktikum modul v
Laporan praktikum modul vLaporan praktikum modul v
Laporan praktikum modul v
 
Pertemuan ARRAY.pptx
Pertemuan ARRAY.pptxPertemuan ARRAY.pptx
Pertemuan ARRAY.pptx
 
Pertemuan vi
Pertemuan viPertemuan vi
Pertemuan vi
 
Pertemuan IV Teori
Pertemuan IV TeoriPertemuan IV Teori
Pertemuan IV Teori
 
Array dan Contoh
Array dan ContohArray dan Contoh
Array dan Contoh
 
Array
ArrayArray
Array
 
Materi kuliah 16 array part 2
Materi kuliah 16   array part 2Materi kuliah 16   array part 2
Materi kuliah 16 array part 2
 
Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)
Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)
Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)
 
Arrays c++
Arrays c++Arrays c++
Arrays c++
 
Tugas1
Tugas1Tugas1
Tugas1
 
Materi kuliah 02 array part 2
Materi kuliah 02   array part 2Materi kuliah 02   array part 2
Materi kuliah 02 array part 2
 
Minggu 09 - Array dan Tipe Bentukan.ppsx
Minggu 09 -  Array dan Tipe Bentukan.ppsxMinggu 09 -  Array dan Tipe Bentukan.ppsx
Minggu 09 - Array dan Tipe Bentukan.ppsx
 
Pertemuan 10 : Algoritma & Pemrograman
Pertemuan 10 : Algoritma & PemrogramanPertemuan 10 : Algoritma & Pemrograman
Pertemuan 10 : Algoritma & Pemrograman
 
Array & dimensi array
Array & dimensi arrayArray & dimensi array
Array & dimensi array
 
Array C++ MG3.pptx
Array C++ MG3.pptxArray C++ MG3.pptx
Array C++ MG3.pptx
 
Array
ArrayArray
Array
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
Spt 3102(1112)
Spt 3102(1112)Spt 3102(1112)
Spt 3102(1112)
 
Materi 3 - Pengantar Pengolahan Obyek.pdf
Materi 3 - Pengantar Pengolahan Obyek.pdfMateri 3 - Pengantar Pengolahan Obyek.pdf
Materi 3 - Pengantar Pengolahan Obyek.pdf
 
Array lanjutan
Array lanjutanArray lanjutan
Array lanjutan
 

Bab ii keg pembel 6 array

  • 1. Keg. Pembelajaran 6 : Larik atau Array [] dalam C++ 1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari materi kegiatan pembelajaran ini mahasiswa akan dapat : 1) Memahami konsep array dalam pemrogram C++ secara benar. 2) Mengenal bentuk array dalam pemrograman baik berdimensi satu, dimensi dua atau dimensi banyak secara benar 3) Dapat menggunakan bentuk-bentuk array dalam aplikasinya pada pembuatan program secara tepat 4) Dapat mengembangkan bentuk-bentuk array dalam pemrograman 65 secara benar 2. Uraian Materi Array merupakan kumpulan dari nilai-nilai data yang bertipe sama dalam urutan tertentu yang menggunakan nama yang sama. Letak atau posisi dari elemen array ditunjukkan oleh suatu index. Dilihat dari dimensinya array dapat dibagi menjadi Array dimensi satu, array dimensi dua dan array multi-dimensi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan bahwa array memiliki beberapa sifat sebagai berikut : 1) Kumpulan data bertipe sama yang menggunakan nama yang sama 2) Sejumlah variabel dapat memakai nama yang sama 3) Antara satu variabel dengan variabel lain didalam array dibedakan berdasarkan subcript 4) Subcript adalah berupa bilangan di dalam kurung siku [ ] 5) Melalui subcript elemen array dapat diakses 6) Elemen array tidak lain adalah masing-masing variabel di dalam array a. Array berdimensi satu o Setiap elemen array dapat diakses melalui indeks. o Indeks array (subscript) secara default dimulai dari 0.
  • 2. Bentuk deklarasi array berdimensi satu : Tipe nama_Array [ukuran] Ex: Float suhu[5] Tampak bahwa pendefinisian Array meliputi :  Tipe data elemen array  Nama array  Jumlah elemen array Dengan pendefinisian float suhu [5]; Maka array suhu dapat menyimpan lima buah data bertipe float. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut : Elemen-elemen Array 1 2 3 4 5 0 1 2 3 66 4 Array Suhu Subscript atau indeks array Tipe elemen array Nama array Jumlah elemen Array Gambar 26. Bentuk deklarasi array dimensi 1 Gambar 27. Bentuk Elemen array dimensi 1
  • 3. Nama_array [subcript] 67 Contoh Program : #include <iostream.h> #include <conio.h> void main () { int i; float suhu [5]; //array dengan 5 elemen bertipe float clrscr (); //membaca dari keyboard dan meletakkan ke array cout <<”masukkan 5 buah data suhu” <<endl; for (i = 0; i<5; i++) { cout<< i+1<<” : “; cin>> suhu [i]; } //menampilkan isi array ke layar cout <<”data suhu yang anda masukkan : “<< endl; for (i=0; i<5; i++) cout <<suhu[i]<<endl; } Mengakses Elemen Array Setelah suatu array didefinisikan, elemen array dapat diakses dengan bentuk : Dari gambar array di atas, kotak nomor 3 dari kiri dapat diakses dengan menyebutkan : suhu [2] Atau dalam bentuk yang lebih umum suhu [i] Menyatakan “elemen suhu dengan indeks sama dengan i”. Perintah seperti : cin>> suhu[i] Berarti “membaca data dari keyboard dan meletakkan di elemen nomor i pada array suhu”. Adapun pernyataan seperti
  • 4. 68 cout << suhu [i]; Akan menampilkan elemen bernomor i pada array suhu. Contoh program yang melakukan pemrosesan terhadap elemen array sbb: //Program pemrosesan array: Menghitung rerata suhu #include <iostream.h> #include <conio.h> const int JUM_DATA = 5; void main () { float suhu[JUM_DATA]; //Array suhu float total; int i; clrscr (); //membaca dari keyboard dan meletakkan ke array cout <<"masukkan data suhu" <<endl; for (i = 0; i<JUM_DATA; i++) { cout<< i+1<<" : "; cin>> suhu [i]; } //menghitung Nilai Rerata total = 0; for (i=0; i<JUM_DATA; i++) total +=suhu[i]; //tambahkan isi suhu [i] ke total cout <<" Suhu Rerata = "<<total/JUM_DATA<<endl; } Catatan : Jangan sampai melakukan pengaksesan elemen di luar jumlah eleman yang didefinisikan, misalnya float suhu [4]; Harus dipastikan bahwa tidak ada pengaksesan elemen suhu bernomor di luar 0 sampai dengan 3. Hal ini dapat menyebabkan data atau array lain berubah. C++ tidak akan memberikan pesan kesalahan kalau anda melakukan pengaksesan dengan nilai indeks yang berada di luar nilai yang telah didefinisikan. Memberikan nilai awal thd Array (Inisialisasi) Misalnya :
  • 5. int jum_hari [12] = { 31, 28, 31, 30, 31, 30, 31, 31, 30, 31, 30, 31 31 28 31 30 31 … 30 31 0 1 2 3 4 … 1 11 Gambar 28. Bentuk array dimensi 1 untuk pemberian nilai awal 69 }; Berikut Contoh Program yang memberikan inisialisasi terhadap Array berdimensi satu: #include <iostream.h> #include <conio.h> #include <iomanip.h> void main () { int i; //pendefinisian array jum_hari dan // pemberian nilai awal int jum_hari [12] = { 31, 28, 31, 30, 31, 30, 31, 31, 30, 31, 30, 31 }; clrscr (); //tampilkan isi jum_hari for (i = 0; i<12; i++) cout << “Jumlah Hari [“ <<i<<”] = “ << jum_hari [i] << endl; }
  • 6. Apabila Suatu array diinisialisasi saat didefinisikan, jumlah elemen array boleh tidak disebutkan. Scr otomatis kompiler akan menghitung sendiri, misalnya : int jum_hari [12] = tipe_larik nama_larik [ukuran1][ukuran2] 70 { 31, 28, 31, 30, 31, 30, 31, 31, 30, 31, 30, 31 }; Dapat disederhanakan menjadi : int jum_hari [] = { 31, 28, 31, 30, 31, 30, 31, 31, 30, 31, 30, 31 }; Untuk memberikan nilai 0 thd seluruh elemen array pada saat didefinisikan, kita dapat memberikan nilai 0 thd elemen pertama. Contoh : int tmp[100] = {0}; Artinya sama saja dengan memberikan nilai nol dari indeks bernilai 0 hingga 99. b. ARRAY DIMENSI DUA Array dua dimensi merupakan array yang terdiri dari m buah baris dan n buah kolom. Bentuknya dapat berupa matriks atau tabel. Digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya dalam bentuk tabel, matrik dan sebagainya Bentuk Umum Array Dua Dimensi : Perhatikan contoh berikut ini : Tabel 11. Data Kelulusan Jurusan Diknik Elektro No Program Studi 1992 1993 1994 1995 1 Diknik Elektro S1 35 45 80 120 2 Diknik Mekatronik 110 110 70 101 3 Teknik elektro D3 10 15 20 17
  • 7. Mendefinisikan Array berdimensi dua Dari tabel diatas dapat dituangkan ke dalam array dimensi dua. Pendefinisiannya sbb: int data_lulus[3][4] Pada definisian di atas: Angka 3 menyatakan jumlah baris (mewakili program studi) Angka 4 menyatakan jumlah kolom (mewakili tahun kelulusan) Dapat digambarkan seperti ini : Int data_lulus[3][4] Samahalnya dengan array berdimensi satu, data pada array dimensi dua ditempatkan di memeori yang berurutan. Array berdimensi dua , perhatikan gambar : 71 PTE  0 PTM1 10 TE  2 0 1992 1 1993 2 1994 3 1995 Indek pertama Indek kedua Gambar 29. Bentuk umum array dimensi 2
  • 8. Int data_lulus[3][4] [1][1] [1][3] Cara mengakses elemen di dalam array berdimensi dua digunakan dalam bentuk : Nama_array [indeks_baris, indeks_kolom] Contoh : 1. data_lulus[1][2] = 70; Merupakan instruksi untuk memberikan nilai 70 ke baris 1 kolom 2 (baris dan kolom diawali dari 0) 2. cout << data_lulus[1][2]; Merupakan perintah untuk menampilkan elemen data_lulus dengan indeks pertama (baris) berupa 1 dan inseks kedua (kolom) bernilai 2. Contoh program : Pemakaian Array dimensi dua untuk menampung data kelulusan dari tiga buah prodi untuk 4 tahun terakhir: #include <iostream.h> #include <conio.h> void main () { 72 PTE  0 PTM1 10 TE  2 0 1992 1 1993 2 1994 3 1995 Indek pertama Indek kedua [0][0] [0][1] [0][2] [0][3] [1][0] [2][0] [2][1] [2][2] [2][3] Data_lulus[1][2] Gambar 30. Isi data pada array dimensi 2
  • 9. 73 int data_lulus[3][4] int tahun, prodi; clrscr(); //memberikan data ke elemen array data_lulusan data_lulus[0][0] = 35; //data lulus PTE = 1992 data_lulus[0][1] = 45; //data lulus PTE = 1993 data_lulus[0][2] = 90; //data lulus PTE = 1994 data_lulus[0][3] = 120; //data lulus PTM =1995 data_lulus[1][0] = 100; //data lulus PTM= 1992 data_lulus[1][1] = 110; //data lulus PTM= 1993 data_lulus[1][2] = 70; //data lulus PTM = 1994 data_lulus[1][3] = 101; //data lulus PTE = 1995 data_lulus[2][0] = 10; //data lulus TE = 1992 data_lulus[2][1] = 15; //data lulus TE = 1993 data_lulus[2][2] = 20; //data lulus TE = 1994 data_lulus[2][3] = 17; //data lulus TE = 1995 //proses untuk memperoleh informasi lulusan while (1) { cout <<” Prodi ( 0 = PTE 1=PTM 2=TE :”; cin >> prodi; if ((prodi ==0) ||(prodi ==1)|| (prodi ==2)) break; //keluar dari while } while (1) { cout << “Tahun (1992 – 1995): “; cin >> tahun; if ( (tahun >= 1992) && (tahun <= 1995) ) { tahun -= 1992; //konversi ke 0, 1, 2,atau 3 break; //keluar dari while } } cout <<”Jumlah yang lulus = “ <<data_lulus[prodi][tahun] << endl; } Perhatikan : · Tanda kurung [ ] digunakan untuk menunjukkan elemen larik · Perhitungan elemen larik dimulai dari 0, bukan 1
  • 10. C++ tidak mengecek larik. Bila anda menyatakan int x[10], ini artinya 10 elemen yang dimulai dari 0. Karena itu elemen terakhir larik adalah x[9]. Bila anda salah mereferensikannya dengan x[10], anda akan mendapatkan harga yang tidak terpakai. Akan lebih buruk lagi jika anda memberikan harga ke x[10], yang tidak dapat diterima. Array dimensi dua mewakili bentuk suatu matrik atau tabel. Untuk matrik misalnya , suatu matrik X sbb : 74 X = 8 5 9 7 8 2 1 0 Bentuk matrik ini dapat ditulis : int X[2][4]; Jika ingin dideklarasikan dengan memberikan nilai-nilai elemennya dapat dituliskan sbb: int X[2][4] = { 8, 5, 9, 7, 4, 2, 1, 0 }; Atau untuk kejelasan dapat dituliskan : int X[2][4] = { 8, 5, 9, 7, 4 , 2, 1, 0 } Atau untuk dapat dengan bentuk array dengan tak berukuran sbb: int X[][4] = { 8, 5, 9, 7, 4 , 2, 1, 0}; Dalam bentuk matrik dua dimensi ini, dimensi pertama menunjukkan baris, dan dimensi kedua menunjukkan kolomnya. Elemen dari dua dimensi X dapat dituliskan : X[0][0] = 8 X[0][1] = 5 X[0][2]= 9 X[0][3] = 7 X[1][0] = 4 X[1][1] = 2 X[1][2]=1 X[1][3] = 0 Program matrik dapat dituliskan sebagai berikut : //Program matrik #include <iostream.h> #include <conio.h> void main () { int I,J;
  • 11. Tipe nama_array[indeks1][indeks2][indeks3]; 75 float X[3][4]= { 12.34, 25.36, 17.45, 18.37, 15.15, 18.08, 11.25, 55.55, 43.21, 17.11, 62.85, 13.01 }; //Masukkan data matrik A cout <<"masukkan matrik A: "<<endl; for (I=0; I<3; I++) { for (J=0; J<4; J++) cout << setw(6) <<X[I][J]; cout<<' ' << endl; } } c. Array Multi-Dimensi Array multi-dimensi merupakan array yang mempunyai ukuran lebih dari dua. Bentuk pendeklarasian array sama saja dengan array dimensi satu maupun array dimensi dua. Bentuk umum pendefinisian array berdimensi tiga : Contoh : int huruf[2][8][8]; Merupakan pendfinisia data huruf sebagai array berdimensi tiga. Gambaran array berdimensi tiga sebagai berikut : Int Huruf[2][8][8]; 0 0 1 1 2 3 … 7 0 1 2 3 … 7 Indeks 1 Indeks 2 Indeks 3 Gambar 31. Array Dimensi tiga
  • 12. 76 3. Rangkuman Array memiliki beberapa cirri-ciri khusus antara lain bahwa array merupakan kumpulan data bertipe sama yang menggunakan nama yang sama. Sejumlah variabel dapat memakai nama yang sama. Antara satu variabel dengan variabel lain didalam array dibedakan berdasarkan subscript. Subcript adalah berupa bilangan di dalam kurung siku [ ]. Melalui subcript elemen array dapat diakses. Elemen array tidak lain adalah masing-masing variabel di dalam array. Array dapat dibedakan menjadi beberapa ukuran atau dimensi, yait aaray berdimensi satu, dimensi dua dan multi dimensi (dimensi banyak). Pada array berdimensi satu digunakan pada kumpulan data bertipe sama yang menggunakan nama yang sama, misalnya array bernama bungan ={ melati, mawar, dahlia..}. Array dimensi dua diimplementasikan pada pembuatan matrik. Array dimensi banyak dalam aplikasinya tidak terlalu sering dipakai. Namun demikian tidak berarti array dimensi banyak tidak dipelajari. 4. Latihan 1). Buatlah algoritma dan program untuk menyimpan data berikut ke dalam larik : 10 4 2 5 3 8 9 2 9 5 kemudian carilah bilangan yang terbesar ! 2). Buatlah algoritma dan program untuk membaca data secara berulang dari keyboard dan meletakkannya ke dalam suatu larik. Jumlah maksimal yang dapat dimasukkan ke dalam larik adalah 10 buah. Setelah itu tampilkan seluruh data yang dimasukkan dari keyboard tadi. 3). Buatlah program untuk melakukan penjumlahan dan pengurangan dua buah matrik A dan Matrik B.